- Bappeda DIY

advertisement
“ FORUM TEMATIK BIDANG SOSIAL BUDAYA ”
Gedung Radyo Suyoso, 18 maret 2016
Tema Pembangunan Tahun 2017
Rumusan Tema Menurut RPJMD DIY Tahun
Ke-5
Mendayagunakan & mengoptimalkan
(SDM unggul,
kesehatan terjamin,
kemiskinan turun, pengangguran turun,
investasi tumbuh, ekonomi tumbuh &
merata, infrastruktur mantap, masyarakat
lebih berbudaya & DIY lebih karakter)
Arahan Presiden Pada Penyusunan RKP Muatan Lainnya :
2017
1. Anggaran negara harus berorientasi
(Hasil Sidang Kabinet 10 Februari 2016)
manfaat untuk rakyat dan berorientasi
pada prioritas untuk mencapai tujuan
Tema
RKP
2017
:
Memacu
pembangunan nasional;
Pembangunan
Infrastruktur
dan
Ekonomi
Untuk
Meningkatkan 2. Kebijakan anggaran belanja tidak
berdasarkan money follow function tapi
Kesempatan Kerja Serta Mengurangi
money follow program (tidak perlu
Kemiskinan dan Kesenjangan Antar
semua tusi dibiayai secara merata);
Wilayah.
3. Memangkas nomenklatur program yang
tidak jelas manfaatnya bagi rakyat.
“PENINGKATAN SDM, PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Tema RKPD DIY 2017 :
Mewujudkan kualitas pembangunan yang DAN PENINGKATAN KETAHANAN KELUARGA DALAM
RANGKA PENGURANGAN KEMISKINAN”
lebih berkeadilan melalui pengembangan
Sumberdaya
Manusia,
Pertumbuhan
Ekonomi dan Perbaikan Layanan Publik.
MENGAPA KETAHANAN KELUARGA?
Konsep Keluarga menurut Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan, Keluarga adalah unit terkecil
dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami, istri dan anaknya,
atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.
Tujuan keluarga yaitu untuk mencapai kesejahteraan dan ketahanan keluarga
seperti (Hughes & Hughes 1995) : menyusun keturunan yang baik dan utuh,
parenting untuk membesarkan anak yg merupakan karunia, menyesuaikan
sikap antar suami istri, meningkatkan afeksi keluarga, mengembangkan
kehidupan spiritual keluarga dan meningkatkan kehidupan keluarga.
Keluarga dianggap tahan/kuat apabila
memenuhi beberapa faktor sebagai berikut:
1
Ketahanan fisik yaitu apabila terpenuhi
kebutuhan pangan, sandang, perumahan,
pendidikan dan kesehatan (indikator:
Pendapatan per kapita melebihi kebutuhan
fisik minimum), dan terbebas dari masalah
ekonomi (indikator: Terbebas dari masalah
ekonomi).
2
Ketahanan sosial yaitu apabila keluarga
memiliki orientasi nilai agama, komunikasi
berlangsung efektif, komitmen keluarga
tinggi dalam hal pembagian peran,
dukungan untuk maju, dan waktu
kebersamaan keluarga, membina hubungan
sosial dan mekanisme penanggulangan
masalah.
3
Ketahanan psikologis yaitu apabila keluarga
mampu menanggulangi masalah non fisik,
pengendalian emosi secara positif, konsep
diri positif (termasuk terhadap harapan dan
kepuasan), dan kepedulian suami terhadap
istri.
HUBUNGAN KAUSALITAS PERMASALAHAN SOSIAL
KELUARGA:
AYAH, IBU, ANAK
7 FUNGSI KELUARGA
•
•
•
•
•
•
•
Fungsi keagamaan,
Fungsi sosial budaya,
Fungsi melindungi,
Fungsi reproduksi,
Fungsi sosialisasi dan
pendidikan,
Fungsi ekonomi, dan
Fungsi pembinaan
lingkungan.
Mencapai Kesejahteraan
dan Ketahanan Keluarga
HARMONIS
DISHARMONI
PERMASALAHAN
KELUARGA
Memastikan Fungsi Agar Keluarga berjalan
diperlukan beberapa intervensi:
1. Peningkatan kapasitas SDM Keluarga
2. Keterlindungan keluarga baik dari aspek
sosial, ekonomi dan budaya
3. Ketercukupan dan fasilitasi keluarga untuk
menjalankan kebutuhan afeksi
PERMALAHANAN SOSIAL/KESEHATAN
GIZI BURUK
KDRT
ANAK JALANAN
PERDAGANGAN ANAK
NARKOBA
KENAKALAN REMAJA
HAMIL DILUAR NIKAH/
PERNIKAHAN DINI
PERMASALAHAN
LAINNYA
1. Memastikan bahwa pemberdayaan keluarga dalam rangka
keterlindungan dan ketercukupan dapat berjalan secara
optimal;
2. Memastikan aspek peningkatan kapasitas SDM berjalan
secara holistik dan integratif bagi setiap anggota keluarga;
1
2
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN
PENINGKATAN
KETAHANAN KELUARGA
3
4
Proses Pemberdayaan masyarakat melalui keluarga
Kemandirian
masyarakat
Peningkatan
Kualitas Hidup
Keluarga yang mandiri dan
kemampuan akan lebih mempunyai
keinginan untuk bisa membantu
keluarga lainnya sehingga terbentuk
masyarakat yang mandiri penuh
kemandirian
Mampu mengakses
berbagai sarana
kesehatan, pendidikan,
dan berbagai sarana
untuk meningkatkan
kualitas hidup
Ketahanan
Masyarakat
Kebanggaan menjadi/memiliki
keluarga yang berkualitas yang
dapat menjadi teladan bagi
keluarga lain
Aktualisasi Diri dan
Eksistensi Komunitas
Keluarga yang mandiri dan kemampuan akan
lebih mempunyai keinginan untuk bisa
membantu keluarga lainnya sehingga terbentuk
masyarakat yang mandiri penuh kemandirian
Bidang
Keluarga
Berencan
a
Bidang
Sosial
Rekomendasi Kebijakan
Pelaksana
Arah aktivitas kegiatan
Meningkatkan akses dan pelayanan KB
yang merata dan berkualitas di dalam
sistem Jaminan Kesehatan Nasional
(MOW-MOP BPJS)
1. BKKBN
2. BPPM
3. Badan KB
Kab/kota
4. TNI
5. DInkes
1.
2.
3.
4.
Meningkatkan pemahaman remaja
mengenai kesehatan reproduksi dan
penyiapan kehidupan berkeluarga
1. Dinkes
2. Disdikpora
3. BPPM
1. KIE kespro remaja melalui PIKR
dan lembaga-lembaga terkait
2. Pembinaan Kesehatan
Reproduksi di dalam keluarga
Rekomendasi Kebijakan
Memberikan Bantuan Modal Usaha berupa
bantuan sosial atau hibah maupun modal
pemerintah daerah
Pelaksana
1. Dinsos
2. Dinas pertanian
3. disperindag
Sosialisasi KB
Pengembangan Kampung KB
Bakti sosial KB
Kerjasama dengan TNI melalui
TNI-KB-Kes
Arah aktivitas kegiatan





Pembentukan kelompok usaha berdasar
kebutuhan kelompok
Pendampingan kelompok
Pengarahan usaha berbadan hukum
Monitoring dan evaluasi kegiatan
Diseminasi kelompok
Sektor
Rekomendasi
Kebijakan
Pemberdayaan Pembentukan Wirausaha
Masyarakat
Keluarga Mandiri pada
Keluarga Miskin
Revitalsiasi Teknologi
Tetap Guna (TTG)
Stake Holder Terkait
1)
2)
3)
4)
5)
BPPM
Biro Kesra
Dinas Sosial
Disperindag
LSM
1) BPPM
2) Disnakertrans
3) Disperindag
Arah Aktivitas Kegiatan
1. Merencanakan pembentukan wirausaha keluarga bagi keluarga
miskin
2. Menyebar luaskan informasi tentang program wirausaha
keluarga mandiri bagi keluarga miskin dlam rangka
pengurangan kemiskinan melalui pemberdayaan keluarga
miskin
3. Melakukan pemilihan (seleksi) keluarga miskin yang berhak
menerima bantuan pemberdayaan melalui wirausaha keluarga
mandiri berdasarkan lokus, fokus, potensinya
4. Memberi pendampingan secara berkesinambungan untuk
membantu menyelesaikan berbagai kasus yang dihadapi
selama pelaksanaan program, serta memonitor dan
mengevaluasi secara terprogram terhadap pelaksanaan
program dan pengelolaan bantuan program
1.
2.
3.
4.
Identifikasi Jenis dan Kebutuhan TTG yang berkembang di DIY
Penyebaran Informasi TTG
Pengembangan Kelembagaan Pusat Koodinasi Penerapan TTG
Optimalisasi peran Perguruan Tinggi dalam Penerapan TTG
Sektor
Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan
Anak
Rekomendasi Kebijakan
Pelaksana
Arah aktivitas kegiatan
Mendorong kebijakan dan program yang
terpadu antara isu kesetaraan dan
keadilan gender, pemberdayaan
perempuan, perlindungan perempuan
dan anak antar SKPD
Semua SKPD
LSM
1.
Mendorong dan memperkuat pemenuhan
hak anak di berbagai sektor dan semua
wilayah di DIY
Semua SKPD
LSM
1.
2.
3.
4.
Sosialisasi pemenuhan hak anak di seluruh sektor
Pengembangan kab/kota layak anak
Optimalsiasi gugus tugas PTPPO
Optimalsiasi fungsi P2TP2A RDU dan Forum
Penanganan Korban Kekerasan
Memperkuat program pencegahan
kekerasan terhadap anak dan perempuan
serta trafficking dengan mengupayakan
pengawasan-pengawasan di lingkungan
masyarakat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
Optimalisasi kegiatan gugus tugas pencegahan
dan penanganan pornografi
Penguatan peran Jaga Warga
2.
3.
BPPM
Biro Kesra
Dinas Sosial
Kepolisian
LPA
Satpol PP
Disdikpora
2.
Implementasi Pergub 116/2014 ttg pedoman
PPRG DIY
Pengembangan kurikulum PUG bagi SKPD diy
Mendorong pengembangan data terpilah
5
Pendekatan Pembangunan dalam
Peningkatan kapasitas SDM
Holistik
Integratif
Spasial
Bahwa Kegiatan peningkatan kapasitas harus bersifat tuntas
Contoh:
Pelatihan –Sertifikasi- Penempatan – dan Perlindungan
Pendidikan – Kompetensi – Dunia Usaha/Dunia Industri
Bahwa design kegiatan terkoordinasikan dengan aktivitas dari
kegiatan lain dan atau sektor lain.
(Pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan
kebutuhan dunia usaha/dunia industri)
Bahwa aktivitas kegiatan peningkatan kapasitas tidak hanya
memperhatikan kebutuhan aspek sektoral namun melihat
aspek kewilayahan
(Keunggulan Kompetitif dan Keunggulan Komparatif)
Semangat Rennaisans Yogyakarta Menuju SDM yang Unggul dan Sejahtera
SDM
Berkarakter
Budaya dan
Sejahtera
Pendidikan
Berkarakter
Budaya
Penciptaan Lingkungan
yang Kondusif sebagai
Citra DIY
Semangat Rennaisans
Yogyakarta
Tata Nilai
Budaya
Yogyakarta
Religio-spiritual
Moral
Kemasyarakatan
Adat dan tradisi
Pendidikan & pengetahuan
Teknologi
Penataan ruang & arsitektur
Mata pencaharian
Kesenian
Bahasa
Benda cagar budaya & KCB
Kepemimpinan & pemerintahan
Kejuangan & kebangsaan
Semangat keyogyakartaan
Penganggur Terbuka Menurut
Pendidikan D.I Yogyakarta Tahun 2015
Bidang Ketenagakerjaan:
Rekomendasi Kebijakan
Peningkatan kualitas dan
kompetensi angkatan kerja
Perluasan Kesempatan kerja
Pelatihan Calon
Transmigran
Stake Holder Terkait
Arah Aktivitas Kegiatan
1) Biro Adm Kesra dan
Bappeda
2) Dinas Tenaga Kerja;
3) Dinas Pendidikan, Pemuda
dan Olahraga
4) Dinas Perindustrian dan
Perdagangan
5) Dinas Koperasi dan
UMKM
1) Biro Adm Kesra,
2) Biro Adm. Perekonomian,
3) Bappeda;
4) Dinas Tenaga Kerja
5) Dinas Perdagangan,
6) Dinas Koperasi dan
UMKM,
7) Kabupaten-Kota
8) LSM
1) Disnakertrans,
2) Dinas Pertanian,
3) Dinas Kehutanan dan
Perkebunan,
4) Kabupaten dan Kota
1) Need Assment untuk pelatihan dan pendidikan (menentukan bentuk dan
jenis) ;
2) Penyusunan kurikulum dan benchmark yang mengacu pada ke pencapaian
kompetensi 8 MRA (Mutual Recognition Arrangement) dalam rangka MEA;
3) Pendidikan dan pelatihan berbasiskan kurikulum yang merespon
kompetensi sampai memfasilitasi terhadap uji kompetensi;
4) Melaksanakan pelatihan dan pendidikan dengan memperhatikan atas
potensi wilayah dan kebutuhan dunia kerja-dunia usaha.
1) Melakukan assesment terhadap kebutuhan tenaga kerja pada tingkat
lokal, nasional, dan internasional;
2) Pelaksanaan pemagangan dan penempatan diprioritaskan pada pencaker
yang sudah dilatih;
3) Melakukan penempatan tenaga kerja dengan memprioritaskan pada
pencaker yang telah dilatih;
4) Pengoptimalan bursa kerja Online, penyebarluasan informasi kerja dan
sistem perlindungannya;
5) Pelaksanaan bursa kerja khusus bagi SMK;
1) Memberikan pelatihan guna menyiapkan sikap mental dan penguatan
motivasi calon transmigran untuk membangun masa depan yang lebih
baik;
2) Memberikan penyuluhan mengenani kondisi sumberdaya alam,
potensi dan kendala, serta adat istiadat dan budaya masyarakat di
daerah tujuan;
3) Melaksanakan pelatihan keterampilan dasar teknis budidaya pertanian
atau keterampilan lain yang sesuai dengan pola usaha yang akan
dikembangkan di daerah tujuan.
Kel. Umur
15-24
Total
46.928
%
58,48
25-34
18.047
22,49
35-44
45-54
7.745
2.437
9,65
3,04
55+
5.088
6,34
JUMLAH
80.245
100,00
Sumber: Sakernas Agustus 2015 BPS DIY
Perkembangan Penduduk Bekerja
menurut Sektor Formal/Informal di DIY
Tahun 2013 - 2015
Kondisi Idealnya selain peningkatan Kapasitas SDM tenaga kerja juga diperlukan kondisi yang menyertainya:
1. Perluasan dan penciptaan lapangan pekerjaan baik formal maupun informal;
2. Iklim usaha dan bekerja yang kondusif;
3. Peningkatan investasi di DIY secara merata.
Sumber: Sakernas Agustus , BPS DIY
Bidang Pendidikan
Rekomendasi Kebijakan
Pelaksana
Menerapkan pendidikan
akhlak mulia dan
karakter bangsa berbasis
budaya
1) Biro Adm. Kesra,
2) BPPM
3) Disdikpora
Mengembangkan
pendidikan kejuruan yang
mengarah pada
peningkatan kreatifitas
dan kewirausahaan siswa;
1)
2)
3)
4)
Biro Adm. Kesra,
Dikpora
Disperindag
Diskop dan
UMKM
5) Dinas pertanian
Arah Aktivitas Kegiatan
1) Mengembangkan
pendidikan
moral
yang
mengintegrasikan muatan agama, budi pekerti, etika,
nasionalisme, kepedulian terhadap lingkungan, dan
tata tertib;
2) Mengembangkan kurikulum
pendidikan
yang
memberikan muatan soft skills yang meningkatkan
akhlak mulia dan menumbuhkan karakter berbangsa
dan bernegara;
1) Melakukan kajian dan pengembangan kurikulum SMK
agar lebih berorientasi pada pembentukan kreativitas
dan kewirausahaan lebih-lebih mengarah ke MRA;
2) Menciptakan akses pertukaran informasi tentang
pengembangan kewirausahaan, Mendorong para
JUMLAH SEKOLAH
JENIS
wirausahawan sukses untuk berbagi pengalaman dan
GK
BTL
KP
keahlian di SMK dalam pengembangan kewirausahaan;
SMA Negeri
7
3
2
3) Meningkatkan pembinaan siswa SMK yang mendukung
SMA Swasta
11
1
0
penciptaan kreativitas dan kewirausahaan;
9
1
1
4) Membuat Expo Center untuk show windows dan SMK Negeri
27
5
4
memasarkan hasil karya kreatifitas dan kewirausahaan SMK Swasta
siswa SMK;
MA
8
1
1
5) Pengembangan SMK selain harus mempunyai basis
JUMLAH
62
11
8
pengembangan Keunggulan Kompetitif (Penguasaan
*** Sumber Disdikpora September 2015
pembelajaran, Kurikulum dan ketrampilan dasar) akan
lebih komplit apabila mempunyai Keunggulan
Komparatif yang disesuaikan dengan potensi wilayah
sekolah tersebut berada.
JUMLAH SISWA
GK
BTL
KP
3.601
1.521
741
950
144
-
7.518
446
161
7.641
1.220
350
1.080
96
3.427
1.252
20.790
Rekomendasi Kebijakan
Memperkuat sistem
pengujian dan sertifikasi
siswa SMK
Meningkatkan kualitas
pendidikan SMK sesuai
standar nasional pendidikan
Meningkatkan peran DU/DI
Meningkatkan relevansi
SMK dengan DU/DI
Pelaksana
1) Biro Adm. Kesra,
2) Dikpora,
3) Disnakertrans
1)
2)
3)
4)
1)
2)
3)
4)
Biro Adm. Kesra,
Dikpora,
Dinas PUP-ESDM
BPAD
Biro Adm. Kesra,
Dikpora,
Disnakertrans
Kadin
1)
2)
3)
4)
Biro Adm. Kesra,
Dikpora,
Disnakertrans,
Bappeda
Arah Aktivitas Kegiatan
1) Pengakuan Sertifikat Kompetensi oleh DU/DI
2) Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk pelaksanaan Ujian
Sertifikasi Profesi di SMK
3) Penyelenggaraan diklat asesor bagi Guru-guru SMK
4) Fasilitasi uji Sertifikasi Profesi bagi siswa SMK
1) Pengadaan dan pengembangan laboratorium, perpustakaan, dan workshop
2) Melengkapi sarana dan prasarana sekolah sesuai SN P
1) Membangun mekanisme kemitraan antara SMK dengan pelaku usaha (DU/DI)
untuk mengembangkan pendidikan dan pelatihan berkualitas;
2) Optimisasi pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility (CSR)
untuk bidang pendidikan;
3) Meningkatkan kesadaran DU/DI untuk menyerap lulusan SMK dari DIY;
4) Membuka lapangan pekerjaan yang dapat mengakomodir lulusan SMK;
1) Pembentukan sistem yang mengatur kemitraan sinergis antara DU/DI dengan
SMK untuk peningkatan relevansi lulusan dengan kebutuhan DU/DI;
2) Mengembangkan bidang keahlian yang sesuai dengan potensi
pengembangan ekonomi dan industri di DIY, Menyelaraskan
rencana
pengembangan layanan pendidikan SMK dengan rencana pengembangan
industri dan Pemetaan ketersediaan bidang pekerjaan di DIY;
Bidang Sosial
Rekomendasi Kebijakan
Pelaksana
Pemberdayaan PSKS dan 1)
PMKS
2)
3)
4)
5)
Arah Aktivitas Kegiatan
Biro Adm Kesra,
1) Pendampingan teknis yang intensif sesuai bidang usahanya berupa
Dinas Sosial,
pendampingan usaha dan social
BPPM,
2) Pensegmentasian penggunaan anggaran secara sektoral dan berbasis
Dinas Perdagangan,
kewilayahan
Dinas Koperasi dan
UMKM,
6) LSM
Penganggur Terbuka Menurut
Pendidikan D.I Yogyakarta Tahun 2015
Pendidikan
Total
%
<SD
SMTP
8.504
12.251
10,60
15,27
SMTA
Diploma
Universitas
JUMLAH
43.557
1.451
14.482
80.245
54,28
1,81
18,05
100,00
Sumber: Sakernas Agustus 2015 BPS DIY
Kab/Kota
Kecamatan
Jumlah RTS
Gunungkidul
Semin
1,420
Gunungkidul
Gedang Sari
1,336
Gunungkidul
Sapto Sari
1,292
Gunungkidul
Ponjong
1,172
Gunungkidul
Playen
1,144
Bantul
Dlingo
1,086
Bantul
Imogiri
1,032
Kulonprogo
Sentolo
935
Gunungkidul
Karangmojo
914
Gunungkidul
Ngawen
912
Bantul
Jetis
911
Gunungkidul
Nglipar
891
Kulonprogo
Kokap
867
Gunungkidul
Wonosari
829
Gunungkidul
Patuk
829
Bidang Kepemudaan
Rekomendasi Kebijakan
Forum Rembug Pemuda, Pembangunan dan
Penguatan Sektor Kewirausahaan Pemuda
Pelaksana
Biro Adm. Kesra,
Biro Adm. Perekonomian
Dinas Dikpora,
BPPM,
Dinsos
Dinas Koperasi dan UKM
Dinas Perdagangan
1)
2)
3)
4)
Arah Aktivitas Kegiatan
Membentuk forum rembug pemuda sebagai forum lintas komunikasi pemuda;
Membangun modal ekonomi dan modal sosial berbasis pemuda;
Pemberdayaan potensi pemuda untuk meningkatkan kualitas dan ketrampilan pemuda untuk menghasilkan produk
karya pemuda;
Menyelenggarakan pamaeran produk usaha sebagai wadah promosi/ekspose produk dan kreatifitas pemuda.
Bidang Olahraga
Rekomendasi Kebijakan
Pengembangan industri olahraga sebagai tempat
pelatihan tenaga kerja yang berkualitas di bidang
keolahragaan
Pelaksana
Biro Adm. Perekonomian,
Dinas Dikpora,
Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
Kabupaten-Kota
Kadin
1)
2)
3)
4)
Arah Aktivitas Kegiatan
Memetakan potensi dan industri olahraga serta daya dukung
Memberdayakan SDM pengelola yang berkualitas dan memiliki kompetensi
Mengembangkan sektor keolahragaan sesuai dengan potensi dan keunggulan wilayah
Menguatkan sistem dan kesempatan kerja melalui optimalisasi kerjasama sinergis dengan swasta
Bidang Kesehatan
Rekomendasi Kebijakan
Pengembangan sistem pendidikan tenaga kesehatan
Pelaksana
Biro Adm. Kesra, Dinas Dikpora, Dinas
Kesehatan
Pemberdayaan kader kesehatan untuk peningkatan
kesadaran kesehatan bagi masyarakat
1)
2)
3)
Biro Adm. Kesra, Dinas Kesehatan melalui 1)
Puskesmas; Kecamatan; Kelurahan‐Desa 2)
3)
4)
5)
Melaksanakan pelatihan bidang kesehatan
Dinas Kesehatan melalui Puskesmas
Arah Aktivitas Kegiatan
Peningkatan pendidikan tenaga kesehatan;
Peningkatan Mutu Tenaga dan Sarana Kesehatan;
Pengawasan dan pembinaan kesehatan siswa
Pembinaan Kesehatan Ibu hamil;
Pembinaan Kesehatan bayi dan balita;
Perbaikan gizi masyarakat;
Beban ganda penyakit (Menular dan Tidak Menular) termasuk gangguan jiwa;
Meningkatnya keberhasilan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
1) Meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan masyarakat pada bidang kesehatan lingkungan;
2) Meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan masyarakat pada bidang penyehatan makanan;
3) Meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan masyarakat pada bidang pengasuhan bayi, balita
dan lansia.
Pembinaan
Masyarakat Pecinta
Seni dan Budaya
Pelestarian,
Pengembangan,
dan Aplikasi NilaiNilai Luhur di
Masyarakat
Pengembangan Desa
dan Kantong Budaya
Tata Nilai Budaya
yang menjadi isi
dalam Program
Pendidikan Karakter
Berbasis Budaya
SDM Unggul
dan Sejahtera
Pengelolaan dan
Penguatan Desa
Budaya
Peningkatan Sarana
dan Prasarana
Kebudayaan
Penyelenggaraan
Even-Even Budaya
Pelestarian
Kepercayaan dan
Tradisi
1. Pelestarian Warisan
Budaya dan Cagar
Budaya;
2. Pengembangan dan
pemanfaatan
Permuseuman;
3. Pengembangan Rumah
Budaya;
4. Pengembangan wisata
budaya (Wana Wisata
Budaya Mataram, Tahura,
taman budaya,
Amphiteater dan fasilitas
pendukung);
5. Pengembangan Kearifan
Lokal Lingkungan Hidup
dalam mendukung
Pembangunan
Berkelanjutan
MATUR
NUWUN
Download