“ FORUM TEMATIK BIDANG SOSIAL BUDAYA ” Gedung Radyo Suyoso, 18 maret 2016 Tema Pembangunan Tahun 2017 Rumusan Tema Menurut RPJMD DIY Tahun Ke-5 Mendayagunakan & mengoptimalkan (SDM unggul, kesehatan terjamin, kemiskinan turun, pengangguran turun, investasi tumbuh, ekonomi tumbuh & merata, infrastruktur mantap, masyarakat lebih berbudaya & DIY lebih karakter) Arahan Presiden Pada Penyusunan RKP Muatan Lainnya : 2017 1. Anggaran negara harus berorientasi (Hasil Sidang Kabinet 10 Februari 2016) manfaat untuk rakyat dan berorientasi pada prioritas untuk mencapai tujuan Tema RKP 2017 : Memacu pembangunan nasional; Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi Untuk Meningkatkan 2. Kebijakan anggaran belanja tidak berdasarkan money follow function tapi Kesempatan Kerja Serta Mengurangi money follow program (tidak perlu Kemiskinan dan Kesenjangan Antar semua tusi dibiayai secara merata); Wilayah. 3. Memangkas nomenklatur program yang tidak jelas manfaatnya bagi rakyat. “PENINGKATAN SDM, PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Tema RKPD DIY 2017 : Mewujudkan kualitas pembangunan yang DAN PENINGKATAN KETAHANAN KELUARGA DALAM RANGKA PENGURANGAN KEMISKINAN” lebih berkeadilan melalui pengembangan Sumberdaya Manusia, Pertumbuhan Ekonomi dan Perbaikan Layanan Publik. MENGAPA KETAHANAN KELUARGA? Konsep Keluarga menurut Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan, Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Tujuan keluarga yaitu untuk mencapai kesejahteraan dan ketahanan keluarga seperti (Hughes & Hughes 1995) : menyusun keturunan yang baik dan utuh, parenting untuk membesarkan anak yg merupakan karunia, menyesuaikan sikap antar suami istri, meningkatkan afeksi keluarga, mengembangkan kehidupan spiritual keluarga dan meningkatkan kehidupan keluarga. Keluarga dianggap tahan/kuat apabila memenuhi beberapa faktor sebagai berikut: 1 Ketahanan fisik yaitu apabila terpenuhi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan dan kesehatan (indikator: Pendapatan per kapita melebihi kebutuhan fisik minimum), dan terbebas dari masalah ekonomi (indikator: Terbebas dari masalah ekonomi). 2 Ketahanan sosial yaitu apabila keluarga memiliki orientasi nilai agama, komunikasi berlangsung efektif, komitmen keluarga tinggi dalam hal pembagian peran, dukungan untuk maju, dan waktu kebersamaan keluarga, membina hubungan sosial dan mekanisme penanggulangan masalah. 3 Ketahanan psikologis yaitu apabila keluarga mampu menanggulangi masalah non fisik, pengendalian emosi secara positif, konsep diri positif (termasuk terhadap harapan dan kepuasan), dan kepedulian suami terhadap istri. HUBUNGAN KAUSALITAS PERMASALAHAN SOSIAL KELUARGA: AYAH, IBU, ANAK 7 FUNGSI KELUARGA • • • • • • • Fungsi keagamaan, Fungsi sosial budaya, Fungsi melindungi, Fungsi reproduksi, Fungsi sosialisasi dan pendidikan, Fungsi ekonomi, dan Fungsi pembinaan lingkungan. Mencapai Kesejahteraan dan Ketahanan Keluarga HARMONIS DISHARMONI PERMASALAHAN KELUARGA Memastikan Fungsi Agar Keluarga berjalan diperlukan beberapa intervensi: 1. Peningkatan kapasitas SDM Keluarga 2. Keterlindungan keluarga baik dari aspek sosial, ekonomi dan budaya 3. Ketercukupan dan fasilitasi keluarga untuk menjalankan kebutuhan afeksi PERMALAHANAN SOSIAL/KESEHATAN GIZI BURUK KDRT ANAK JALANAN PERDAGANGAN ANAK NARKOBA KENAKALAN REMAJA HAMIL DILUAR NIKAH/ PERNIKAHAN DINI PERMASALAHAN LAINNYA 1. Memastikan bahwa pemberdayaan keluarga dalam rangka keterlindungan dan ketercukupan dapat berjalan secara optimal; 2. Memastikan aspek peningkatan kapasitas SDM berjalan secara holistik dan integratif bagi setiap anggota keluarga; 1 2 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PENINGKATAN KETAHANAN KELUARGA 3 4 Proses Pemberdayaan masyarakat melalui keluarga Kemandirian masyarakat Peningkatan Kualitas Hidup Keluarga yang mandiri dan kemampuan akan lebih mempunyai keinginan untuk bisa membantu keluarga lainnya sehingga terbentuk masyarakat yang mandiri penuh kemandirian Mampu mengakses berbagai sarana kesehatan, pendidikan, dan berbagai sarana untuk meningkatkan kualitas hidup Ketahanan Masyarakat Kebanggaan menjadi/memiliki keluarga yang berkualitas yang dapat menjadi teladan bagi keluarga lain Aktualisasi Diri dan Eksistensi Komunitas Keluarga yang mandiri dan kemampuan akan lebih mempunyai keinginan untuk bisa membantu keluarga lainnya sehingga terbentuk masyarakat yang mandiri penuh kemandirian Bidang Keluarga Berencan a Bidang Sosial Rekomendasi Kebijakan Pelaksana Arah aktivitas kegiatan Meningkatkan akses dan pelayanan KB yang merata dan berkualitas di dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional (MOW-MOP BPJS) 1. BKKBN 2. BPPM 3. Badan KB Kab/kota 4. TNI 5. DInkes 1. 2. 3. 4. Meningkatkan pemahaman remaja mengenai kesehatan reproduksi dan penyiapan kehidupan berkeluarga 1. Dinkes 2. Disdikpora 3. BPPM 1. KIE kespro remaja melalui PIKR dan lembaga-lembaga terkait 2. Pembinaan Kesehatan Reproduksi di dalam keluarga Rekomendasi Kebijakan Memberikan Bantuan Modal Usaha berupa bantuan sosial atau hibah maupun modal pemerintah daerah Pelaksana 1. Dinsos 2. Dinas pertanian 3. disperindag Sosialisasi KB Pengembangan Kampung KB Bakti sosial KB Kerjasama dengan TNI melalui TNI-KB-Kes Arah aktivitas kegiatan Pembentukan kelompok usaha berdasar kebutuhan kelompok Pendampingan kelompok Pengarahan usaha berbadan hukum Monitoring dan evaluasi kegiatan Diseminasi kelompok Sektor Rekomendasi Kebijakan Pemberdayaan Pembentukan Wirausaha Masyarakat Keluarga Mandiri pada Keluarga Miskin Revitalsiasi Teknologi Tetap Guna (TTG) Stake Holder Terkait 1) 2) 3) 4) 5) BPPM Biro Kesra Dinas Sosial Disperindag LSM 1) BPPM 2) Disnakertrans 3) Disperindag Arah Aktivitas Kegiatan 1. Merencanakan pembentukan wirausaha keluarga bagi keluarga miskin 2. Menyebar luaskan informasi tentang program wirausaha keluarga mandiri bagi keluarga miskin dlam rangka pengurangan kemiskinan melalui pemberdayaan keluarga miskin 3. Melakukan pemilihan (seleksi) keluarga miskin yang berhak menerima bantuan pemberdayaan melalui wirausaha keluarga mandiri berdasarkan lokus, fokus, potensinya 4. Memberi pendampingan secara berkesinambungan untuk membantu menyelesaikan berbagai kasus yang dihadapi selama pelaksanaan program, serta memonitor dan mengevaluasi secara terprogram terhadap pelaksanaan program dan pengelolaan bantuan program 1. 2. 3. 4. Identifikasi Jenis dan Kebutuhan TTG yang berkembang di DIY Penyebaran Informasi TTG Pengembangan Kelembagaan Pusat Koodinasi Penerapan TTG Optimalisasi peran Perguruan Tinggi dalam Penerapan TTG Sektor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Rekomendasi Kebijakan Pelaksana Arah aktivitas kegiatan Mendorong kebijakan dan program yang terpadu antara isu kesetaraan dan keadilan gender, pemberdayaan perempuan, perlindungan perempuan dan anak antar SKPD Semua SKPD LSM 1. Mendorong dan memperkuat pemenuhan hak anak di berbagai sektor dan semua wilayah di DIY Semua SKPD LSM 1. 2. 3. 4. Sosialisasi pemenuhan hak anak di seluruh sektor Pengembangan kab/kota layak anak Optimalsiasi gugus tugas PTPPO Optimalsiasi fungsi P2TP2A RDU dan Forum Penanganan Korban Kekerasan Memperkuat program pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan serta trafficking dengan mengupayakan pengawasan-pengawasan di lingkungan masyarakat 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 1. Optimalisasi kegiatan gugus tugas pencegahan dan penanganan pornografi Penguatan peran Jaga Warga 2. 3. BPPM Biro Kesra Dinas Sosial Kepolisian LPA Satpol PP Disdikpora 2. Implementasi Pergub 116/2014 ttg pedoman PPRG DIY Pengembangan kurikulum PUG bagi SKPD diy Mendorong pengembangan data terpilah 5 Pendekatan Pembangunan dalam Peningkatan kapasitas SDM Holistik Integratif Spasial Bahwa Kegiatan peningkatan kapasitas harus bersifat tuntas Contoh: Pelatihan –Sertifikasi- Penempatan – dan Perlindungan Pendidikan – Kompetensi – Dunia Usaha/Dunia Industri Bahwa design kegiatan terkoordinasikan dengan aktivitas dari kegiatan lain dan atau sektor lain. (Pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan kebutuhan dunia usaha/dunia industri) Bahwa aktivitas kegiatan peningkatan kapasitas tidak hanya memperhatikan kebutuhan aspek sektoral namun melihat aspek kewilayahan (Keunggulan Kompetitif dan Keunggulan Komparatif) Semangat Rennaisans Yogyakarta Menuju SDM yang Unggul dan Sejahtera SDM Berkarakter Budaya dan Sejahtera Pendidikan Berkarakter Budaya Penciptaan Lingkungan yang Kondusif sebagai Citra DIY Semangat Rennaisans Yogyakarta Tata Nilai Budaya Yogyakarta Religio-spiritual Moral Kemasyarakatan Adat dan tradisi Pendidikan & pengetahuan Teknologi Penataan ruang & arsitektur Mata pencaharian Kesenian Bahasa Benda cagar budaya & KCB Kepemimpinan & pemerintahan Kejuangan & kebangsaan Semangat keyogyakartaan Penganggur Terbuka Menurut Pendidikan D.I Yogyakarta Tahun 2015 Bidang Ketenagakerjaan: Rekomendasi Kebijakan Peningkatan kualitas dan kompetensi angkatan kerja Perluasan Kesempatan kerja Pelatihan Calon Transmigran Stake Holder Terkait Arah Aktivitas Kegiatan 1) Biro Adm Kesra dan Bappeda 2) Dinas Tenaga Kerja; 3) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga 4) Dinas Perindustrian dan Perdagangan 5) Dinas Koperasi dan UMKM 1) Biro Adm Kesra, 2) Biro Adm. Perekonomian, 3) Bappeda; 4) Dinas Tenaga Kerja 5) Dinas Perdagangan, 6) Dinas Koperasi dan UMKM, 7) Kabupaten-Kota 8) LSM 1) Disnakertrans, 2) Dinas Pertanian, 3) Dinas Kehutanan dan Perkebunan, 4) Kabupaten dan Kota 1) Need Assment untuk pelatihan dan pendidikan (menentukan bentuk dan jenis) ; 2) Penyusunan kurikulum dan benchmark yang mengacu pada ke pencapaian kompetensi 8 MRA (Mutual Recognition Arrangement) dalam rangka MEA; 3) Pendidikan dan pelatihan berbasiskan kurikulum yang merespon kompetensi sampai memfasilitasi terhadap uji kompetensi; 4) Melaksanakan pelatihan dan pendidikan dengan memperhatikan atas potensi wilayah dan kebutuhan dunia kerja-dunia usaha. 1) Melakukan assesment terhadap kebutuhan tenaga kerja pada tingkat lokal, nasional, dan internasional; 2) Pelaksanaan pemagangan dan penempatan diprioritaskan pada pencaker yang sudah dilatih; 3) Melakukan penempatan tenaga kerja dengan memprioritaskan pada pencaker yang telah dilatih; 4) Pengoptimalan bursa kerja Online, penyebarluasan informasi kerja dan sistem perlindungannya; 5) Pelaksanaan bursa kerja khusus bagi SMK; 1) Memberikan pelatihan guna menyiapkan sikap mental dan penguatan motivasi calon transmigran untuk membangun masa depan yang lebih baik; 2) Memberikan penyuluhan mengenani kondisi sumberdaya alam, potensi dan kendala, serta adat istiadat dan budaya masyarakat di daerah tujuan; 3) Melaksanakan pelatihan keterampilan dasar teknis budidaya pertanian atau keterampilan lain yang sesuai dengan pola usaha yang akan dikembangkan di daerah tujuan. Kel. Umur 15-24 Total 46.928 % 58,48 25-34 18.047 22,49 35-44 45-54 7.745 2.437 9,65 3,04 55+ 5.088 6,34 JUMLAH 80.245 100,00 Sumber: Sakernas Agustus 2015 BPS DIY Perkembangan Penduduk Bekerja menurut Sektor Formal/Informal di DIY Tahun 2013 - 2015 Kondisi Idealnya selain peningkatan Kapasitas SDM tenaga kerja juga diperlukan kondisi yang menyertainya: 1. Perluasan dan penciptaan lapangan pekerjaan baik formal maupun informal; 2. Iklim usaha dan bekerja yang kondusif; 3. Peningkatan investasi di DIY secara merata. Sumber: Sakernas Agustus , BPS DIY Bidang Pendidikan Rekomendasi Kebijakan Pelaksana Menerapkan pendidikan akhlak mulia dan karakter bangsa berbasis budaya 1) Biro Adm. Kesra, 2) BPPM 3) Disdikpora Mengembangkan pendidikan kejuruan yang mengarah pada peningkatan kreatifitas dan kewirausahaan siswa; 1) 2) 3) 4) Biro Adm. Kesra, Dikpora Disperindag Diskop dan UMKM 5) Dinas pertanian Arah Aktivitas Kegiatan 1) Mengembangkan pendidikan moral yang mengintegrasikan muatan agama, budi pekerti, etika, nasionalisme, kepedulian terhadap lingkungan, dan tata tertib; 2) Mengembangkan kurikulum pendidikan yang memberikan muatan soft skills yang meningkatkan akhlak mulia dan menumbuhkan karakter berbangsa dan bernegara; 1) Melakukan kajian dan pengembangan kurikulum SMK agar lebih berorientasi pada pembentukan kreativitas dan kewirausahaan lebih-lebih mengarah ke MRA; 2) Menciptakan akses pertukaran informasi tentang pengembangan kewirausahaan, Mendorong para JUMLAH SEKOLAH JENIS wirausahawan sukses untuk berbagi pengalaman dan GK BTL KP keahlian di SMK dalam pengembangan kewirausahaan; SMA Negeri 7 3 2 3) Meningkatkan pembinaan siswa SMK yang mendukung SMA Swasta 11 1 0 penciptaan kreativitas dan kewirausahaan; 9 1 1 4) Membuat Expo Center untuk show windows dan SMK Negeri 27 5 4 memasarkan hasil karya kreatifitas dan kewirausahaan SMK Swasta siswa SMK; MA 8 1 1 5) Pengembangan SMK selain harus mempunyai basis JUMLAH 62 11 8 pengembangan Keunggulan Kompetitif (Penguasaan *** Sumber Disdikpora September 2015 pembelajaran, Kurikulum dan ketrampilan dasar) akan lebih komplit apabila mempunyai Keunggulan Komparatif yang disesuaikan dengan potensi wilayah sekolah tersebut berada. JUMLAH SISWA GK BTL KP 3.601 1.521 741 950 144 - 7.518 446 161 7.641 1.220 350 1.080 96 3.427 1.252 20.790 Rekomendasi Kebijakan Memperkuat sistem pengujian dan sertifikasi siswa SMK Meningkatkan kualitas pendidikan SMK sesuai standar nasional pendidikan Meningkatkan peran DU/DI Meningkatkan relevansi SMK dengan DU/DI Pelaksana 1) Biro Adm. Kesra, 2) Dikpora, 3) Disnakertrans 1) 2) 3) 4) 1) 2) 3) 4) Biro Adm. Kesra, Dikpora, Dinas PUP-ESDM BPAD Biro Adm. Kesra, Dikpora, Disnakertrans Kadin 1) 2) 3) 4) Biro Adm. Kesra, Dikpora, Disnakertrans, Bappeda Arah Aktivitas Kegiatan 1) Pengakuan Sertifikat Kompetensi oleh DU/DI 2) Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk pelaksanaan Ujian Sertifikasi Profesi di SMK 3) Penyelenggaraan diklat asesor bagi Guru-guru SMK 4) Fasilitasi uji Sertifikasi Profesi bagi siswa SMK 1) Pengadaan dan pengembangan laboratorium, perpustakaan, dan workshop 2) Melengkapi sarana dan prasarana sekolah sesuai SN P 1) Membangun mekanisme kemitraan antara SMK dengan pelaku usaha (DU/DI) untuk mengembangkan pendidikan dan pelatihan berkualitas; 2) Optimisasi pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk bidang pendidikan; 3) Meningkatkan kesadaran DU/DI untuk menyerap lulusan SMK dari DIY; 4) Membuka lapangan pekerjaan yang dapat mengakomodir lulusan SMK; 1) Pembentukan sistem yang mengatur kemitraan sinergis antara DU/DI dengan SMK untuk peningkatan relevansi lulusan dengan kebutuhan DU/DI; 2) Mengembangkan bidang keahlian yang sesuai dengan potensi pengembangan ekonomi dan industri di DIY, Menyelaraskan rencana pengembangan layanan pendidikan SMK dengan rencana pengembangan industri dan Pemetaan ketersediaan bidang pekerjaan di DIY; Bidang Sosial Rekomendasi Kebijakan Pelaksana Pemberdayaan PSKS dan 1) PMKS 2) 3) 4) 5) Arah Aktivitas Kegiatan Biro Adm Kesra, 1) Pendampingan teknis yang intensif sesuai bidang usahanya berupa Dinas Sosial, pendampingan usaha dan social BPPM, 2) Pensegmentasian penggunaan anggaran secara sektoral dan berbasis Dinas Perdagangan, kewilayahan Dinas Koperasi dan UMKM, 6) LSM Penganggur Terbuka Menurut Pendidikan D.I Yogyakarta Tahun 2015 Pendidikan Total % <SD SMTP 8.504 12.251 10,60 15,27 SMTA Diploma Universitas JUMLAH 43.557 1.451 14.482 80.245 54,28 1,81 18,05 100,00 Sumber: Sakernas Agustus 2015 BPS DIY Kab/Kota Kecamatan Jumlah RTS Gunungkidul Semin 1,420 Gunungkidul Gedang Sari 1,336 Gunungkidul Sapto Sari 1,292 Gunungkidul Ponjong 1,172 Gunungkidul Playen 1,144 Bantul Dlingo 1,086 Bantul Imogiri 1,032 Kulonprogo Sentolo 935 Gunungkidul Karangmojo 914 Gunungkidul Ngawen 912 Bantul Jetis 911 Gunungkidul Nglipar 891 Kulonprogo Kokap 867 Gunungkidul Wonosari 829 Gunungkidul Patuk 829 Bidang Kepemudaan Rekomendasi Kebijakan Forum Rembug Pemuda, Pembangunan dan Penguatan Sektor Kewirausahaan Pemuda Pelaksana Biro Adm. Kesra, Biro Adm. Perekonomian Dinas Dikpora, BPPM, Dinsos Dinas Koperasi dan UKM Dinas Perdagangan 1) 2) 3) 4) Arah Aktivitas Kegiatan Membentuk forum rembug pemuda sebagai forum lintas komunikasi pemuda; Membangun modal ekonomi dan modal sosial berbasis pemuda; Pemberdayaan potensi pemuda untuk meningkatkan kualitas dan ketrampilan pemuda untuk menghasilkan produk karya pemuda; Menyelenggarakan pamaeran produk usaha sebagai wadah promosi/ekspose produk dan kreatifitas pemuda. Bidang Olahraga Rekomendasi Kebijakan Pengembangan industri olahraga sebagai tempat pelatihan tenaga kerja yang berkualitas di bidang keolahragaan Pelaksana Biro Adm. Perekonomian, Dinas Dikpora, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten-Kota Kadin 1) 2) 3) 4) Arah Aktivitas Kegiatan Memetakan potensi dan industri olahraga serta daya dukung Memberdayakan SDM pengelola yang berkualitas dan memiliki kompetensi Mengembangkan sektor keolahragaan sesuai dengan potensi dan keunggulan wilayah Menguatkan sistem dan kesempatan kerja melalui optimalisasi kerjasama sinergis dengan swasta Bidang Kesehatan Rekomendasi Kebijakan Pengembangan sistem pendidikan tenaga kesehatan Pelaksana Biro Adm. Kesra, Dinas Dikpora, Dinas Kesehatan Pemberdayaan kader kesehatan untuk peningkatan kesadaran kesehatan bagi masyarakat 1) 2) 3) Biro Adm. Kesra, Dinas Kesehatan melalui 1) Puskesmas; Kecamatan; Kelurahan‐Desa 2) 3) 4) 5) Melaksanakan pelatihan bidang kesehatan Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Arah Aktivitas Kegiatan Peningkatan pendidikan tenaga kesehatan; Peningkatan Mutu Tenaga dan Sarana Kesehatan; Pengawasan dan pembinaan kesehatan siswa Pembinaan Kesehatan Ibu hamil; Pembinaan Kesehatan bayi dan balita; Perbaikan gizi masyarakat; Beban ganda penyakit (Menular dan Tidak Menular) termasuk gangguan jiwa; Meningkatnya keberhasilan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). 1) Meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan masyarakat pada bidang kesehatan lingkungan; 2) Meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan masyarakat pada bidang penyehatan makanan; 3) Meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan masyarakat pada bidang pengasuhan bayi, balita dan lansia. Pembinaan Masyarakat Pecinta Seni dan Budaya Pelestarian, Pengembangan, dan Aplikasi NilaiNilai Luhur di Masyarakat Pengembangan Desa dan Kantong Budaya Tata Nilai Budaya yang menjadi isi dalam Program Pendidikan Karakter Berbasis Budaya SDM Unggul dan Sejahtera Pengelolaan dan Penguatan Desa Budaya Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebudayaan Penyelenggaraan Even-Even Budaya Pelestarian Kepercayaan dan Tradisi 1. Pelestarian Warisan Budaya dan Cagar Budaya; 2. Pengembangan dan pemanfaatan Permuseuman; 3. Pengembangan Rumah Budaya; 4. Pengembangan wisata budaya (Wana Wisata Budaya Mataram, Tahura, taman budaya, Amphiteater dan fasilitas pendukung); 5. Pengembangan Kearifan Lokal Lingkungan Hidup dalam mendukung Pembangunan Berkelanjutan MATUR NUWUN