kedudukan dokumen strategi sanitasi kota (ssk)

advertisement
LAPORAN AKHIR
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kebijakan pembangunan wilayah perkotaan dan pedesaan di Indonesia saat ini
adalah berupa peningkatan pelayanan bagi penduduk. Kondisi eksisting yang ada saat ini
adalah persebaran penduduk tersebar secara tidak merata sehingga mengakibatkan
penyediaan prasarana dan sarana wilayah menjadi lebih sulit dan lebih mahal, sementara
agenda pembangunan nasional harus dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah
Indonesia mulai dari tingkat pemerintah pusat sampai dengan pemerintah daerah dengan
cara yang lebih terpadu, efisien, efektif serta harus memberikan manfaat yang besar bagi
seluruh masyarakat. Salah satu perwujudan agenda pembangunan nasional tersebut
adalah pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang disiapkan secara lebih cerdas,
terencana dan terpadu sesuai dengan kaidah pembangunan berkelanjutan.
Pendayagunaan sumber daya yang lebih optimal diharapkan mampu mendukung
pertumbuhan ekonomi nasional dan pemerataan pembangunan di berbagai daerah,
penciptaan lapangan kerja dan penanggulangan kemiskinan dengan tetap menjaga daya
dukung lingkungan. Untuk mewujudkan hal tersebut maka perlu disiapkan upaya
perencanaan program infrastruktur yang dapat memenuhi kebutuhan ekonomi, sosial dan
lingkungan secara terpadu. Kementerian Pekerjaan Umum khususnya Direktorat Jenderal
Cipta Karya mengambil inisiatif untuk mendukung Pemerintah Propinsi serta Pemerintah
Kota/Kabupaten dalam menyiapkan perencanaan program yang dimaksud khususnya di
bidang cipta karya sebagai embrio terwujudnya perencanaan program infrastruktur yang
lebih luas. Salah satu yang disipakan dalam hal ini adalah perencanaan program untuk
penanganan atau peningkatan kualitas sektor sanitasi (pengelolaan limbah cair,
persampahan dan drainase permukiman).
Sebagaimana negara-negara berkembang lainnya, Indonesia saat ini juga
menghadapi permasalahan di sektor sanitasi serta perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Sejak pemberlakuan otonomi daerah pada Januari 2001, bagaimanapun, permasalahan
sanitasi bukan lagi menjadi urusan Pemerintah Pusat, tetapi menjadi salah urusan wajib
bagi Pemerintah Kabupaten/Kota sebagaimana yang tertuang dalam Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah. Namun dalam kenyataannya masih
PENYUSUNAN UPDATING DOKUMEN STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MALANG
I-1
LAPORAN AKHIR
banyak Pemerintah Kabupaten/Kota yang belum atau kurang mampu mengurus dan
memecahkan masalah di sektor sanitasi dan higiene ini
1.1.1PERAN SSK DALAM PEMBANGUNAN SANITASI KOTA
Salah satu langkah program di bidang pembangunan sanitasi yang perlu dilakukan
oleh pemerintah daerah adalah penyusunan dokumen SSK dan MPS. Dokumen SSK
(Strategi Sanitasi Kota) merupakan dokumen perencanaan yang dijadikan sebagai
pedoman semua pihak dalam mengelola sanitasi secara komprehensif, berkelanjutan dan
partisipatif untuk memperbaiki perencanaan dan pembangunan sanitasi dalam rangka
mencapai target‐target pencapaian layanan sektor sanitasi kota. Sedangkan dokumen MPS
(Memorandum Program Sanitasi) ini merupakan dokumen rencana strategi dan komitmen
pendanaan oleh pemerintah daerah dan pihak terkait untuk implementasi pembangunan
sektor sanitasi kota jangka menengah dalam rangka pelaksanaan pembangunan sanitasi
yang komprehensif pada tingkat kota. Dokumen SKK dan MPS ini merupakan bagian dari
dokumen pembangunan keciptakaryaan disusun dengan perspektif menuju keadaan pada
masa depan yang diharapkan, berdasarkan dari data, informasi, ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dapat dipakai, serta memperhatikan keragaman wawasan kegiatan tiap
sektor perencanaan, termasuk perkembangan masyarakat dan lingkungan hidup
berlangsung secara dinamis serta ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang
seiring dengan kemajuan zaman.
1.1.2PENTINGNYA DOKUMEN SSK YANG BERKELANJUTAN
Pemerintah Kota Malang telah menyusun dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) dan
Memorandum Program Sanitasi (MPS) pada tahun 2010 yang memuat rencana strategis
terkait pengembangan sektor sanitasi, rencana aksi sanitasi, informasi mengenai kegiatan
sanitasi (project digest), penetapan prioritas dan zonasi (priority setting and sanitation
zoning), serta upaya program lain dalam rangka peningkatan kualitas sanitasi Kota Malang.
Target yang ingin dicapai dalam dokumen SSK tersebut meliputi pengembangan
pengelolaan air limbah dan sampah berbasis masyarakat dan ramah lingkungan serta
perwujudan Kota Malang yang bebas genangan. Akan tetapi dokumen SSK dan MPS yang
telah disusun tersebut telah berakhir masa berlakunya pada tahun 2014, dimana terdapat
beberapa rencana program dan kegiatan yang belum dilaksanakan sehingga juga dianggap
kurang relevan untuk mengatasi permasalahan bidang sanitasi yang mengalami perubahan
yang relatif signifikan akibat perkembangan fisik dan sosial wilayah Kota Malang yang
cukup pesat.
PENYUSUNAN UPDATING DOKUMEN STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MALANG
I-2
LAPORAN AKHIR
Oleh karena itu, agar dokumen perencanaan program sanitasi ini tetap sesuai
dengan tuntutan kebutuhan pembangunan dan perkembangan kondisi kehidupan
masyarakat, maka dipandang perlu melakukan pemutakhiran dokumen SSK dan MPS
Malang tahun 2016 ini sehingga mampu mengakomodir kembali setiap perubahan atau
rencana yang dirasakan tidak sempurna, berdampak jangka panjang dan menimbulkan
dampak positif yang lebih baik bagi perkotaan. Selain itu, kegiatan pemutakhiran dokumen
ini didukung dengan upaya Pemerintah Kota Malang yang telah menyusun Buku Putih
Sanitasi Kota Malang pada tahun 2014 serta laporan studi Environmental Health Risk
Assesment (EHRA) pada tahun 2015 sebagai sumber informasi (input) yang cukup penting.
1.1.3HUBUNGAN ANTARA SSK SEBELUMNYA DENGAN SSK
YANG DIMUTAKHIRKAN
Dalam rangka memperbaiki kualitas sanitasi permukiman sekaligus mengejar
ketertinggalan pembangunan di sektor sanitasi serta untuk mencapai sasaran
pembangunan sanitasi nasional, maka pemerintah Kota Malang melakukan updating
dokumen SSK (Strategi Sanitasi Kota). Penyusunan updating SSK ini diharapkan mampu
mengurangi kesenjangan (gap) antara kondisi eksisting dan capaian program 100-0-100.
Beberapa program sanitasi yang telah dicanangkan telah terlaksana namun beberapa
program perbaikan sanitasi belum terlaksana dengan optimal. Oleh karena itu, perlu
dilakukan updating terhadap dokumen percepatan pembangunan sanitasi (SSK) di Kota
Malang untuk melihat capaian instansi dalam pelaksanaan program yang disesuaikan
dengan volume dan anggaran daerah
1.1.4TARGET AKSES UNIVERSAL BIDANG SANITASI
Seringkali sektor sanitasi dan higiene lebih dianggap sebagai isu pinggiran
(marginal) atau isu tambahan yang tidak akan memperoleh posisi prioritas dalam agenda
pembangunan daerah. Berbeda dengan kondisi daerah, isu terkait dengan sektor sanitasi
dan air bersih ini menjadi salah satu agenda utama dalam perwujudan pembangunan
global/dunia yakni Millenium Development Goals (MDG’s) dan Sustainable Development
Goals (SGD’s). Untuk mendukung agenda global tersebut, pembangunan sektor sanitasi
saat ini mulai diperhatikan dengan baik oleh pemerintah pusat/nasional yang termuat
sebagai salah satu arahan dalam kebijakan nasional yakni RPJMN 2015-2019, dimana
pemerintah pusat menyusun program dengan target capaian 100% masyarakat dapat
mengakses air minum, 0% keberadaan kawasan permukiman kumuh serta 100%
masyarakat dapat mengakses sanitasi yang layak (program 100-0-100). Untuk kondisi
nasional capaian eksisting air limbah sebesar 62,14%, untuk persampahan 86,37%, dan
PENYUSUNAN UPDATING DOKUMEN STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MALANG
I-3
LAPORAN AKHIR
untuk drainase sebesar 57,90%. Capaian tahun 2015 sanitasi di Jawa Timur 63,11%
dengan target pada tahun 2019 sebesar 91%. Akses sanitasi Kota Malang berdasarkan
Susanas 2014 sebesar 83,8%. Sementara itu berdasar data BPS Kota Malang tahun 2013,
capaian eksisting dari akses masyarakat terhadap air minum sebesar 67%, penanganan
kumuh sebesar 11,6% dan akses sanitasi layak sebesar 59%. Ditinjau dari cakupan
pelayanan limbah domestik, kondisi eksisting pengelolaan limbah sudah mencapai 72,67%
yang ditandai dengan kepemilikan jamban pribadi dan terdapat IPLT Supit Urang yang
mampu melayani 5000 jiwa dan 500 sambungan rumah. Pada pengelolaan persampahan,
sampah yang masuk pemrosesan akhir di TPA Supit Urang mencapai 96,25% sedangkan
untuk lokasi genangan di Kota Malang tersebar di 47 titik dengan luas 29,179 Ha. Oleh
karena itu, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengimplementasikan
program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) yang merupakan cetak
biru
(blue
print)
pembangunan
sanitasi
secara
kompeherensif
pada
wilayah
kabupaten/kota. Peran pemerintah daerah dan partisipasi masyarakat serta sinergi
stakeholders terkait yang ada di daerah cukup diperlukan dalam mewujudkan program
pembangunan sanitasi tersebut.
Peningkatan kebutuhan terhadap pelayanan sanitasi seiring dengan perkembangan
penduduk saat ini semakin sulit terpenuhi sehingga RPJMN Tahun 2015-2019 sektor
sanitasi masih merupakan isu yang penting. Dalam dokumen tersebut dijelaskan bahwa
prioritas dibidang sanitasi adalah peningkatan akses penduduk terhadap sanitasi layak (air
limbah domestik, sampah dan drainase lingkungan) menjadi 100 persen pada tingkat
kebutuhan dasar yaitu (i) untuk sarana prasarana pengelolaan air limbah domestik dengan
penambahan infrastruktur air limbah sistem terpusat di 430 kota/kab (melayani 33,9 juta
jiwa), penambahan pengolahan air limbah komunal di 227 kota/kab (melayani 2,99 juta
jiwa), serta peningkatan pengelolaan lumpur tinja perkotaan melalui pembangunan IPLT
di 409 kota/kab; (ii) untuk sarana prasarana pengelolaan persampahan dengan
pembangunan TPA sanitary landfill di 341 kota/kab, penyediaan fasilitas 3R komunal di
334 kota/kab, fasilitas 3R terpusat di 112 kota/kab; (iii) untuk sarana prasarana drainase
permukiman dalam pengurangan genangan seluas 22.500 Ha di kawasan permukiman;
serta (iv) kegiatan pembinaan, fasilitasi, pengawasan dan kampanye serta advokasi di 507
kota/kab seluruh Indonesia.
1.1.5MAKSUD & TUJUAN
Maksud
dilaksanakannya
kegiatan
penyusunan
Updating/Pemutakhiran
Dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Malang ini adalah melakukan
PENYUSUNAN UPDATING DOKUMEN STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MALANG
I-4
LAPORAN AKHIR
pemutakhiran dokumen Buku Putih, Strategi Sanitasi Kota, dan Memorandum Program
Sanitasi (MPS) Kota Malang.
Tujuan
dari
pelaksanaan
kegiatan
penyusunan
Updating/Pemutakhiran
Dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Malang adalah tersedianya pemutakhiran
dokumen Buku Putih, Strategi Sanitasi Kota (SSK) dan Memorandum Program Sanitasi
(MPS) yang akan terintegrasi dalam satu dokumen SSK.
1.1.6SASARAN
Sasaran
dari
pelaksanaan
kegiatan
penyusunan
Updating/Pemutakhiran
Dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Malang untuk menentukan:
1. Melakukan pemutakhiran dokumen Buku Putih, Strategi Sanitasi Kota (SSK) dan
Memorandum Program Sanitasi (MPS) berupa program pembangunan sektor
Cipta Karya yang menunjang kemandirian kota, layak huni, dan mampu mendanai
pembangunan kotanya sendiri.
2. Menyusun program-program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat secara berkelanjutan dan mendorong pertumbuhan ekonomi,
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menyediakan sarana dan
prasarana perkotaan yang memadai.
3. Menerjemahkan atau operasionalisasi dari dokumen legal seperti Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Strategis Daerah, dan Rencana Strategis
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Malang dalam kerangka tata ruang
yang berlaku.
4. Menyusun program investasi infrastruktur kota yang akan didanai dengan skema
pendanaan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Malang,
APBD Provinsi Jawa Timur, APBN, pinjaman, hibah/grant, dan dana pendamping
(equity) serta sumber pendanaan lainnya.
1.1.7KEDUDUKAN DOKUMEN STRATEGI SANITASI KOTA
(SSK)
Updating/Pemutakhiran Dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Malang
Tahun 2017-2021 disusun dengan merujuk pada dokumen BPS, EHRA serta SSK yang
sudah ada/disusun sebelumnya dan lebih difokuskan pada upaya implementasi program
dan kegiatan jangka menengah di bidang/sektor sanitasi terutama dalam upaya mencapai
universal access. Dalam perjalanannya, fungsi dan peran dokumen SSK antara lain:
PENYUSUNAN UPDATING DOKUMEN STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MALANG
I-5
LAPORAN AKHIR
1. SSK sebagai rencana pembangunan 5 tahunan bidang/sektor sanitasi dan dijadikan
sebagai pedoman pembangunan sanitasi Tahun 2015-2019.
2. Dipergunakan
sebagai
dasar
penyusunan
rencana
operasional
tahapan
pembangunan sanitasi.
3. Dipergunakan sebagai dasar dan pedoman bagi semua pihak (instansi,masyarakat
dan pihak swasta) yang akan melibatkan diri untuk mendukung dan berpartisipasi
dalam pembangunan sanitasi daerah Kota Malang.
4. SSK merupakan pedoman yang bersifat strategi dalam penanganan sanitasi Kota
Malang yang disusun berdasarkan urutan skala prioritas.
Keberadaan dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) yang disusun dan dimutakhirkan
ini dengan dokumen perencanaan pembangunan lain yang ada di Kota Malang dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Dokumen SSK Kota Malang merupakan lanjutan atau penjabaran perencanaan/
penanganan sektor sanitasi dari hasil gambaran kondisi sanitasi yang termuat
dalam Buku Putih Sanitasi (BPS) dan Environmental Hazard Risk Analysis (EHRA)
Kota Malang.
2. Dokumen SSK Kota Malang merupakan pelengkap dari dokumen perencanaan
pembangunan resmi yang berlaku di Kota Malang meliputi RPJMD, RKPD serta
Renstra & Renja SKPD terkait.
3. Dokumen SSK Kota Malang merupakan penjabaran secara lengkap dari dokumen
perencanaan sektoral yang meliputi dokumen RPI2JMD, Rencana Induk
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Rencana Induk Sistem
Pengelolaan Air Limbah (RISPAL), Masterplan Persampahan, Masterplan Drainase
dan lainnya.
4. Dokumen SSK Kota Malang mengacu pada dokumen kebijakan penataan ruang
daerah yang meliputi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Malang Tahun
2010 – 2030 serta Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Bagian Wilayah Kota (BKW)
Malang.
Untuk memastikan dokumen pemutakhiran SSK dapat diimplementasikan maka
dalam proses penyusunan SSK ini akan disinkronisasikan dengan dokumen perencanaan
lain sebagaimana yang digambarkan pada gambar berikut ini.
PENYUSUNAN UPDATING DOKUMEN STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MALANG
I-6
LAPORAN AKHIR
Gambar 1.1 Keterkaitan Dokumen Pemutakhiran SSK & Dokumen Perencanaan Lainnya
Ditinjau dari mekanisme penganggaran, dokumen SSK merupakan salah satu
dokumen rencana strategis sehingga dalam proses perencanaannya perlu disinkronkan
dengan dokumen perencanaan penganggaran lainnya. Dokumen SSK dalam prosesnya
harus dikawal oleh stakeholder terkait agar prose penganggarannya jelas dan transparan
sehingga skenario pengembangan sanitasi yang direncanakan dalam dokumen ini dapat
terlaksana dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat serta berkontribusi
positif dalam mencapai universal access 100-0-100 yang telah dicanangkan secara nasional.
1.1.8ALASAN PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KOTA
(SSK)
Alasan pemutakhiran SSK adalah:
1. Telah berakhirnya masa berlaku dokumen perencanaan sanitasi terdahulu.
2. Terdapat perbedaan kondisi eksisting, terkait dengan pembangunan
sanitasi yang telah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
3. Perlunya penyesuaian perencanaan sanitasi dengan RPJMN 2015-2019
4. Perlunya penyesuaian perencanaan sanitasi dengan RPJMD Kota Malang
Tahun 2013 – 2018, RPI2JMD Kota Malang Tahun 2014 – 2019, serta
dokumen perencanaan lainnya
5. Perlunya perencanaan strategis yang holistik dan dapat diterapkan untuk
dapat mencapai target akses universal 100-0-100.
PENYUSUNAN UPDATING DOKUMEN STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MALANG
I-7
LAPORAN AKHIR
1.2 METODE PENYUSUNAN
Kegiatan Updating/Pemutakhiran dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota
Malang disusun berdasar karakteristik daerah dan melibatkan sebanyak mungkin pelaku
dari berbagai unsur dengan tetap melibatkan peran serta masyarakat dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Untuk melakukan proses penyusunan pemutakhiran
dokumen SSK, terdapat lima (5) proses utama yang perlu dijalani oleh Pokja
Kabupaten/Kota. Proses tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
Gambar 1.2 Proses Penyusunan dan Pemutakhiran SSK
Proses penyusunan dan pemutakhiran SSK memiliki 5 proses yang dimulai dari
proses internalisasi dan penyamaan presepsi, kemudian pemetaan kondisi dan kemajuan
pembangunan sanitasi, skenario pembangunan sanitasi, konsolidasi penganggaran dan
pemasaran sanitasi serta tahap akhir yang berupa finalisasi. Untuk lebih rinci nya mengenai
proses penyusunan pemutakhiran SSK dijelaskan pada Tabel 1.1 berikut.
Tabel 1.1 Proses Penyusunan Pemutakhiran SSK
PROSES
Proses 1: Internalisasi dan
Penyamaan Persepsi
Proses 2: Pemetaan Kondisi dan
Kemajuan Pembang. Sanitasi
OUTPUT
1. Terciptanya kesamaan persepsi
anggota Pokja terkait penyusunan
dan pemutakhiran SSK dan
kesepakatan atas rencana kerja
Pokja
2. Tergambarnya wilayah kajian
serta profil wilayah Kab./Kota
3. Hasil studi EHRA dan kajian
lainnya
4. Tergambarkannya profil sanitasi
Kab./Kota
5. Teridentifikasinya permasalahan
sanitasi (air limbah domestik,
sampah dan drainase)
6. Ditetapkannya area beresiko
sanitasi
BAB DLM DOK. SSK
INSTRUMEN
-
Bab 1: Pendahuluan
Bab
2:
Profil
Sanitasi Saat Ini
DSS
KKL
Instrumen
Profil Sanitasi
PENYUSUNAN UPDATING DOKUMEN STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MALANG
I-8
LAPORAN AKHIR
PROSES
Proses 3: Skenario Pembangunan
Sanitasi
Proses 4: Konsolidasi Penganggaran
dan Pemasaran Sanitasi
Proses 5: Finalisasi
Sanitasi
OUTPUT
7. Ditetapkannya visi & misi sanitasi
8. Ditetapkannya zona dan sistem
sanitasi
9. Ditetapkannya tujuan dan sasaran
pembangunan sanitasi
10. Analisa kemampuan pendanaan
APBD Kab/Kota untuk sanitasi
11. Dirumuskannya
strategi
pengemb. sanitasi
12. Dihasilkannya daftar program
dan kegiatan pengemb. sanitasi
13. Dirumuskannya Monitoring dan
Evaluasi Capaian SSK
14. Pendanaan indikatif dari APBD
dan non APBD di Kab/Kota
15. Terlaksananya pembahasan untk
pembangunan sanitasi Kab/Kota
BAB DLM DOK. SSK
Bab 3: Kerangka
Pengembangan
Sanitasi
INSTRUMEN
Instrumen
Profil Sanitasi
KKL
-
Bab
3:
Strategi
Pengemb. Sanitasi
Draft Bab 5 dan
Lamp. 4 Program,
Kegiatan
dan
Indikasi Pendanaan
Sanitasi
Bab 6: Monitoring &
Eval. Capaian SSK
Bab 5 dan Lamp. 4
Program, Kegiatan
dan
Indikasi
Pendanaan Sanitasi
Dokumen
SSK
ditandatangani oleh
Bupati/Walikota
SWOT
KKL
Instrumen
Profil Sanitasi
KKL
-
-
Secara rinci, uraian penyusunan dokumen pemutakhiran SSK Kota Malang dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Kegiatan awal yang dilaksanakan dalam tahapan penyusunan dokumen ini berupa
rapat internalisasi dan penyamaan persepi oleh Pokja Sanitasi. Proses ini dirancang
dalam upaya memastikan terbangunnya komitmen Pokja untuk menyusun dan
melanjutkan kembali penyiapan strategi pembangunan sanitasi yang akan dimuat
dalam pemutakhiran SSK untuk keberlanjutan pembangunan bidang sanitasi di
Kota Malang. Diharapkan dapat menghasilkan rencana kerja, jadwal, data dan
informasi, serta dukungan pendanaan dalam penyusunan pemutakhiran dokumen
SSK Kota Malang. Terdapat 3 (tiga) langkah utama yang perlu dilakukan Pokja
Sanitasi untuk memastikan tercapainya tujuan dan output dari proses ini, yaitu:
a. Pembangunan kesepahaman dan kesamaan persepsi tentang pentingnya
penyusunan dan pemutakhiran SSK.
b. Melakukan pemeriksaan kembali atas pemenuhan persyaratan keikutsertaan di
dalam PPSP.
c. Melakukan penyusunan dan penyepakatan atas Rencana Kerja Pokja.
PENYUSUNAN UPDATING DOKUMEN STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MALANG
I-9
LAPORAN AKHIR
2. Melakukan Pemetaan Kondisi dan Kemajuan Pembangunan dan Pengembangan
Sanitasi Kota Malang. Kegiatan penyusunan atau pemutakhiran data terkait profil
sanitasi serta mengidentifikasi sejauh mana kemajuan yang telah dicapai dalam
pembangunan sanitasi di Kota Malang. Strategi pembangunan sanitasi dalam
pemutakhiran SSK ini selanjutnya akan bergantung dari hasil proses pemetaan
kondisi ini dengan mempertimbangkan perkembangan peraturan dan kebijakan
baru terkait sanitasi, terutama di tingkat Pusat serta Provinsi. Lingkup kegiatan
Pemetaan Kondisi, meliputi:
a. Pengumpulan Data Primer dan Sekunder
 Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara dengan narasumber,
baik dari instansi pemerintah atau SKPD terkait, pihak swasta, tokoh
masyarakat serta pihak lain yang terkait pembangunan bidang sanitasi. Data
primer yang diperlukan, meliputi:
- Kondisi pelaksanaan promosi dan publikasi terkait sanitasi dan PHBS
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Kota Malang;
- Kondisi peran serta dan partisipasi swasta dalam pembangunan sektor
sanitasi dan penyediaan layanan sanitasi di Kota Malang;
- Kondisi penyediaan sanitasi di lingkungan sekolah dasar Kota Malang dan
pengajaran terkait perilaku hidup bersih dan sehat bagi siswa SD.
 Pengumpulan data sekunder berasal dari dokumen kebijakan dari tiap SKPD
terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung meliputi data dan
informasi statistik, laporan/ dokumen perencanaan dan kebijakan, foto, gambar
maupun peta. Secara rinci, data sekunder yang diperlukan dalam kajian ini
meliputi:
- RPJMD Kota Malang Tahun 2013 – 2018;
- RTRW Kota Malang Tahun 2009 – 2029;
- RPI2JMD Kota Malang Tahun 2014 – 2019;
- Masterplan Sistem Pengelolaan Persampahan Kota Malang;
- Masterplan Drainase Kota Malang;
- Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kota Malang;
- Data kepemilikan jamban sehat, jamban beresiko dan masyarakat yang masih
melakukan BABs tahun 2015;
- Data kependudukan Kota Malang tahun 2015;
- Data sebaran jumlah penduduk/keluarga miskin tahun 2015;
- Data sarana dan prasarana pengelolaan sampah tahun 2015;
PENYUSUNAN UPDATING DOKUMEN STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MALANG
I - 10
LAPORAN AKHIR
- Data sarana dan prasarana pengelolaan air limbah domestik tahun 2015;
- Data jaringan/prasarana drainase perkotaan tahun 2015.
b. Penyusunan Profil Wilayah
Penyusunan profil umum wilayah ini menguraikan beberapa aspek, meliputi:
 Geografis dan administratif;
 Kependudukan;
 Jumlah penduduk miskin;
 Kebijakan penataan ruang;
 Keuangan dan perekonomian daerah (hasil kajian pemetaan keuangan dan
perekonomian daerah);
 Struktur organisasi serta tugas & tanggungjawab perangkat daerah.
Sebagian data tersebut akan dimasukan/diinput ke dalam Instrumen Profil
Sanitasi (IPS).
c. Penyusunan studi EHRA dan Kajian non-teknis lain, yang meliputi:
 Resume hasil kegiatan Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan (Environmental
Health Risk Assessment/EHRA).
 Kajian non-teknis yang dipersyaratkan, meliputi:
- Kajian peran swasta dalam penyediaan layanan sanitasi (Supply Sanitation
Assesment/SSA);
- Kajian kelembagaan dan kebijakan terkait sanitasi;
- Profil keuangan dan perekonomian daerah;
- Kajian komunikasi dan media;
- Kajian peran serta masyarakat;
- Kajian sanitasi sekolah.
d. Pemetaan Kondisi Sanitasi menggunakan Diagram Sistem Sanitasi (DSS) dan
Instrumen Profil Sanitasi (IPS)
Kegiatan ini dilakukan untuk memutakhirkan sistem sanitasi eksisting (air limbah
domestik, persampahan dan drainase perkotaan) di Kota Malang dengan
menggunakan Diagram Sistem Sanitasi (DSS). Diagram tersebut dilengkapi
dengan analisa deskriptif untuk menggambarkan cakupan layanannya.
e. Penyusunan Profil Sanitasi Kota Malang
Hasil pemetaan kondisi sarana dan prasarana sanitasi berdasar DSS disusun ke
dalam peta dan tabel cakupan layanan sanitasi dan kondisi prasarana dan sarana
sanitasi Kota Malang.
f. Identifikasi Permasalahan Sanitasi
PENYUSUNAN UPDATING DOKUMEN STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MALANG
I - 11
LAPORAN AKHIR
Mengidentifikasi dan menentukan permasalahan paling mendasar yang dihadapi
baik dalam aspek air limbah domestik, sampah maupun drainase perkotaan di
Kota Malang.
g. Idenfitikasi Capaian Pembangunan Sanitasi
Mengukur pencapaian dalam pembangunan sanitasi di Kota Malang berdasar hasil
pemetaan sanitasi terhadap Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan di
dokumen SSK Kota Malang yang telah disusun sebelumnya.
h. Penyepakatan Area Beresiko
Penentuan area beresiko sanitasi berdasar hasil Instrumen Profil Sanitasi yang
dilakukan oleh anggota Pokja.
3. Menetapkan Skenario Pembangunan Sanitasi Kota Malang yang mencakup kondisi
sanitasi yang diinginkan pada masa mendatang dan dituangkan ke dalam visi misi
pengembangan sanitasi, penetapan zona dan sistem sanitasi serta perumusan tujuan
dan sasaran pembangunan sanitasi kota. Penyiapan skenario ini bertujuan untuk
menghasilkan skenario pembangunan sanitasi yang paling optimal dari sisi
kebutuhan pendanaan dan ketersediaan anggaran.
Sebagai hasil akhir dari proses ini adalah penyusunan strategi monitoring dan
evaluasi capaian SSK dalam 5 (lima) tahun ke depan, termasuk didalamnya: menilai
ulang kerangka strategis/kerangka hasil SSK (tujuan, sasaran, input, kegiatan dan
output) sesuai kaidah SMART beserta indikator yang jelas; menetapkan mekanisme
monitoring dan evaluasi implementasi SSK; serta memasukkan informasi kerangka
hasil ke dalam sistem monev berbasis web. Lingkup dalam proses ini, meliputi:
a. Perumusan visi dan misi yang ingin dicapai
Perumusan visi dan misi ini mempertimbangkan dokumen RPJMD Kota Malang.
Visi dan misi ini disusun untuk pengembangan dan pembangunan bidang air
limbah domestik, persampahan dan drainase perkotaan.
b. Penetapan kebijakan pendanaan sanitasi daerah terkait sanitasi
Kegiatan ini untuk menganalisis kemampuan keuangan daerah untuk pendanaan
sanitasi. Aspek utama yang dianalisis adalah anggaran belanja sanitasi yang
berasal dari APBD daerah. Berdasar hasil analisis ini, tetapkan asumsi pendanaan
daerah untuk sanitasi (proporsi belanja daerah ataupun nilai rupiah yang
dialokasi untuk pendanaan sanitasi setiap tahun).
c. Perumusan dan penetapan Tujuan dan Sasaran pembangunan sanitasi
PENYUSUNAN UPDATING DOKUMEN STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MALANG
I - 12
LAPORAN AKHIR
Perumusan dan penetapan tujuan dan sasaran pembangunan sanitasi di Kota
Malang yang akan dicapai dalam jangka menengah. Penetapan tujuan
pengembangan
sanitasi
ini
akan
mempertimbangkan
hasil
tahapan
pengembangan sanitasi serta mengacu sasaran nasional mengenai Universal
Access terkait sanitasi sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN 2015 – 2019.
Selain itu, juga mengacu Standar Pelayanan Minimal (SPM) terkait sanitasi
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
1/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang.
d. Analisis SWOT
Perumusan Strategi Pembangunan Sanitasi Kota ini menjadi basis penyusunan
program dan kegiatan pembangunan sanitasi dalam jangka menengah (5 tahun)
mendatang dengan alat analisa SWOT yang mengkaji kekuatan (strength),
kelemahan (weakness), kesempatan (opportunity) serta ancaman (threat) dalam
upaya pembangunan sanitasi Kota Malang.
e. Penyepakatan Strategi, Program dan Kegiatan
Kegiatan ini dimulai dengan sinkronisasi dengan kebijakan (program dan
pendanaan) sanitasi di tingkat Pusat dan Provinsi. Kemudian penetapan strategi
yang telah melalui proses sinkronisasi. Selanjutnya berdasarkan strategi tersebut,
maka akan dilakukan perumusan dan penyepakatan program dan kegiatan. Dan
langkah terakhir, sinkronisasi program dan kegiatan dengan hasil penentuan zona
dan sistem menggunakan Instrumen Profil Sanitasi (IPS).
4. Melakukan Konsolidasi Penganggaran dan Pemasaran Sanitasi. Penyusunan daftar
program, kegiatan dan indikasi pendanaan disusun berdasarkan proses dan hasil
yang telah dilakukan sebelumnya termasuk hasil analisis dari instrumen, antara lain:
Instrumen Profil, Kerangka Kerja Logis (KKL) dan Instrumen Perencanaan. Daftar
program dan kegiatan ini selain berisi daftar nama kegiatan juga mencantumkan
indikasi kebutuhan volume, indikasi waktu pelaksanaan dan tentunya indikasi
kebutuhan biaya dan sumber pendanaannya. Sumber pendanaan sanitasi dapat
diperoleh dari berbagai sumber pendanaan baik sumber pendanaan dari pemerintah
maupun sumber dari non pemerintah. Sumber pendanaan dari pemerintah dapat
berasal dari APBD Kabupaten/Kota, APBD Provinsi, APBN, pinjaman, hibah, dan
sebagainya. Sedangkan sumber pendanaan non pemerintah dapat berasal dari
perusahaan penyelenggara CSR, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Masyarakat
peduli sanitasi dan sebagainya. Sumber pendanaan non pemerintah dapat diperoleh
PENYUSUNAN UPDATING DOKUMEN STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MALANG
I - 13
LAPORAN AKHIR
di tingkat Kota Malang, Provinsi maupun Pusat. Kegiatan penganggaran dan
pemasaran sanitasi ini juga dilakukan untuk melalui upaya eksternalisasi kepada
Pokja AMPL Provinsi, Satker Kementerian dan Lembaga terkait serta sumber
pendanaan lainnya (swasta). Internalisasi ke seluruh SKPD terkait sanitasi di tingkat
kota dan pemasaran sanitasi dalam bentuk/skema Corporate Social Responsibility
(CSR ) serta pendanaan non anggaran pemerintah lainnya.
5. Melakukan Finalisasi Penyusunan Dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK).
Proses finalisasi bertujuan terutama untuk mendapatkan pengesahan dari Walikota
terhadap strategi yang telah disusun untuk pembangunan dan pengembangan
sanitasi. Sebelum pengesahan ini dilakukan, perlu dilakukan kegiatan Konsultasi
Publik yang selain untuk menampung masukan dari berbagai pihak terhadap
dokumen yang telah disusun, juga menjadi sarana advokasi pembangunan sanitasi.
Proses ini akan menjadi muara dari proses pemutakhiran SSK yang dilakukan di Kota
Malang. Selanjutnya, Pokja Provinsi akan lebih berperan di dalam memfasilitasi
Pemerintah Kabupaten/Kota untuk melakukan sinkronisasi sumber pendanaan yang
berasal dari Provinsi maupun Pusat.
1.3 DASAR HUKUM
Pelaksanaan kegiatan penyusunan Updating/Pemutakhiran Dokumen Strategi
Sanitasi Kota (SSK) Kota Malang didasarkan pada peraturan dan produk hukum yang
ada, meliputi:
1. Pasal 28 huruf H, Undang-undang Dasar (UUD) RI 1945;
2. Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 1974 tentang Irigasi;
3. Undang-undang RI Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alami
Hayati dan Ekosistemnya;
4. Undang-undang RI Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antar
Pemerintah Pusat dan Daerah;
5. Undang-undang RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN) 2005 – 2025;
6. Undang-undang RI Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
7. Undang-undang RI Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah;
8. Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
9. Undang-undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
PENYUSUNAN UPDATING DOKUMEN STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MALANG
I - 14
LAPORAN AKHIR
10. Undang-undang RI Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Pemukiman;
11. Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
12. Peraturan Pemerintah RI Nomor 22 Tahun 1982 tentang Pengaturan Air;
13. Peraturan Pemerintah RI Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai;
14. Peraturan Pemerintah RI Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran Air;
15. Peraturan Pemerintah RI Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM);
16. Peraturan Pemerintah RI Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM);
17. Peraturan Pemerintah RI Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (RTRWN) Tahun 2008 – 2028;
18. Peraturan Pemerintah RI Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya
Alam (PSDA);
19. Peraturan Pemerintah RI Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai;
20. Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan;
21. Peraturan Pemerintah RI Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga;
22. Peraturan Pemerintah RI Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3;
23. Peraturan Presiden RI Nomor 185 Tahun 2014 tentang Percepatan Penyediaan Air
Minum dan Sanitasi;
24. Peraturan Presiden RI Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019;
25. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan
Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP);
26. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2008 tentang Penetapan
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Bidang PU Wajib dilengkapi dengan UKL dan
UPL;
27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2008 tentang Kebijakan dan
Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman
(KSNP-SPALP);
28. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 19/PRT/M/2012 tentang Pedoman
Penataan Ruang Kawasan Sekitar TPA Sampah;
PENYUSUNAN UPDATING DOKUMEN STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MALANG
I - 15
LAPORAN AKHIR
29. Peraturan
Menteri
Pekerjaan
Umum
Nomor
03/PRT/M/2013
tentang
Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah
Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga;
30. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2014 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang PU dan Penataan Ruang;
31. Peraturan
Menteri
Pekerjaan
Umum
Nomor
12/PRT/M/2014
tentang
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan;
32. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 13.1/PRT/M/2015 tentang Renstra
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR);
33. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Nomor
829/Menkes/SK/VII/1999
tentang
Persyaratan Kesehatan Perumahan;
34. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu
Air Limbah Domestik;
35. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi
Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat;
36. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2010 tentang Upaya
Pengelolaan lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Hidup (UKP-UPL) dan Surat
Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL);
37. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2008 tentang tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air di Provinsi Jawa Timur;
38. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun Tahun 2011 tentang tentang
Pengelolaan Sumber Daya Air;
39. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 61 Tahun 2010 tentang Penetapan Kelas Air
pada Air Sungai;
40. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 72 Tahun 2013 tentang Baku Mutu Air
Limbah bagi Industri dan/atau Kegiatan Usaha Lainnya;
41. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 01 Tahun 2008 tentang IPLT;
42. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 09 Tahun 2009 tentang Retribusi Kebersihan;
43. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 05 Tahun 2010 tentang RPJPD Kota Malang
Tahun 2005 – 2025;
44. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Sampah;
45. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Kesehatan;
46. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 04 Tahun 2011 tentang RTRW Kota Malang
Tahun 2009 – 2029;
PENYUSUNAN UPDATING DOKUMEN STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MALANG
I - 16
LAPORAN AKHIR
47. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 06 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Daerah;
48. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 02 Tahun 2013 tentang Prasarana, Sarana
dan Utilitas Umum.
1.4 SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Laporan Akhir dari kegiatan penyusunan Updating/Pemutakhiran Dokumen
Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Malang memiliki sistematika pembahasan sebagai
berikut:
BAB I
: PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi latar belakang, maksud tujuan dan sasaran, ruang
lingkup, dasar hukum dan sistematika pembahasan.
BAB II
: PROFIL SANITASI SAAT INI
Bab ini berisi tentang penggambaran wilayah kajian serta profil wilayah,
hasil studi EHRA dan kajian lainnya. Selain itu juga terdapat profil
sanitasi Kota Malang serta identifikasipermasalahannya yang meliputi
air limbah domestik, sampah dan drainase yang pada akhirnya
dihasilkan area beresiko sanitasi.
BAB III : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
Pada bab ini ditetapkan visi, misi, tujuan dan sasaran sanitasi beserta
zona dan sistemnya.
BAB IV : STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI
Pada bab ini berisi rumusan strategi pengembangan sanitasi dan daftar
program serta kegiatan pengembangan sanitasi.
BAB V
: PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI
Pada bab ini menjabarkan mengenai program, kegiatan dan indikasi
pendanaan sanitasi berdasarkan kerangka pengembangan sanitasi serta
berbagai skenarionya.
BAB VI : MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK
Perumusan monitoring dan evaluasi capaian ini didasarkan pada profil
sanitasi yang ada saat ini, kerangka pengembanngan sanitasi, program,
indikasi dan pendanaan serta kemampuan pendanaan daerah serta
capaian yang sudah dilaksanakan pada SSK sebelumnya.
PENYUSUNAN UPDATING DOKUMEN STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MALANG
I - 17
LAPORAN AKHIR
Contents
1.1
LATAR BELAKANG ............................................................................. 1
1.2
MAKSUD & TUJUAN ........................................................................... 2
1.3
SASARAN.............................................................................................. 5
1.4
KEDUDUKAN DOKUMEN STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) .. 5
1.5
METODE PENYUSUNAN ................................................................... 8
1.6
DASAR HUKUM ................................................................................. 14
1.7
SISTEMATIKA PEMBAHASAN ............................................................ 17
Tabel 1.1 Pembagian Adminitrasi Wilayah Kota Malang ......................................................... 8
Gambar 1.1 Kedudukan dokumen pemutakhiran SSK & dokumen perencanaan lainnya .... 7
Gambar 1.2 Proses Penyusunan dan Pemutakhiran SSK .......................................................... 8
PENYUSUNAN UPDATING DOKUMEN STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MALANG
I - 18
Download