PANDUAN PENGELOLAAN DANA HIBAH (SUBGRANT) Pesantren for Peace (PfP): Program untuk Mendukung Peran Pesantren dalam Mempromosikan HAM dan Penyelesaian Konflik secara Damai Setelah pesantren penerima dana hibah menanda-tangani perjanjian kerjasama, maka kedua belah pihak terikat dalam hak dan kewajiban sebagaimana tertuang dalam perjanjian kerjasama. Ketentuan Pengelolaan Dana Hibah 1. Setiap bukti yang dilampirkan harus bukti asli dan pengelompokan bukti pengeluaran harus sesuai dengan urutan pos pengeluaran seperti dalam budget yang disepakati pada perjanjian kerjasama. Bila dalam 1 (satu) bukti pengeluaran memuat pengeluaran beberapa pos maka bukti dapat digandakan untuk mempermudah pengelompokan dan ditandai dengan pewarna (stabilo) untuk membedakan. 2. Pengeluaran yang disetujui oleh Tim Manajemen PfP terhitung sesuai periode jangka waktu perjanjian kerjasama. Pengeluaran di luar periode jangka waktu perjanjian kerjasama menjadi tanggungan Penerima dana hibah (kecuali ada perjanjian lain). 3. Penerima dana hibah tidak diperkenankan memberikan honorarium/insentif kepada Tim Manajemen PfP yang diasumsikan memiliki kepentingan dalam keuangan, dalam proses terjadinya pengeluaran dana hibah atau transaksi kontrak, atau mempengaruhi dalam pengambilan keputusan penerimaan proposal. 4. Penerima dana hibah tidak dapat menerima honorarium ganda pada kegiatan yang sama, misalnya menerima honorarium sebagai panitia pelaksana program sekaligus juga menerima honorarium sebagai pembicara/moderator/dll. 5. Perubahan kegiatan, dimana kegiatan yang akan dilaksanakan berbeda dari yang diusulkan semula, hanya boleh terjadi atas persetujuan Tim Manajemen PfP dengan cara mengirimkan surat tertulis tentang permintaan perubahan kegiatan. Tanpa adanya permintaan dan persetujuan perubahan kegiatan maka Tim Manajemen PfP tetap mengacu pada perjanjian kerjasama awal dan setiap perubahan menjadi tanggung jawab Penerima dana. 1 6. Perubahan anggaran tidak dapat dilakukan jika menambah total anggaran yang tertuang dalam perjanjian kerjasama. Dengan mempertimbangkan aspek fleksibilitas maka dimungkinkan adanya subsidi silang pada item anggaran dari masing-masing item anggaran kegiatan dan berkoordinasi dengan Tim Manajemen PfP. 7. Penggunaan sisa anggaran (bila ada) dapat digunakan untuk kebutuhan setelah kegiatan selesai apabila memungkinkan dengan berkonsultasi kepada bendahara PfP. 8. Tim Manajemen PfP tidak menerima pengeluaran di luar item anggaran yang telah disetujui dalam kontrak kerjasama yang telah disepakati tanpa ada komunikasi dengan Tim Manajemen PfP. Pelaporan Keuangan Berikut cara praktis pembuatan laporan keuangan: 1. Format pelaporan wajib mengikuti format laporan yang ada. 2. Pengisian pelaporan dimulai dari pembukuan bank dan pembukuan kas. Rincian pengeluaran sesuai dengan urutan tanggal transaksi dimasukkan dalam form format laporan keuangan (lihat contoh format laporan keuangan). 3. Setelah pelaporan pembukuan bank dan kas selesai dibuat maka dilanjutkan dengan memasukan seluruh pengeluaran kas ke Anggaran vs Pengeluaran. Maksudnya, anggaran yang telah disepakati dalam perjanjian kerjasama dimasukkan ke dalam Kolom Anggaran yang telah disetujui dan pengeluaran riil dimasukan ke dalam Kolom Pengeluaran sesuai dengan bukti yang ada (lihat contoh format laporan keuangan). 4. Seluruh bukti pengeluaran bank dan kas dilampirkan dengan dokumen yang asli, contoh: rekening koran, kuitansi, tanda terima honor, bon, absensi, dan lain sebagainya. 5. Setiap laporan keuangan wajib ditanda-tangani oleh ketua dan bendahara pelaksana kegiatan. 6. Setiap transaksi di atas 5 (lima) juta rupiah harus melalui transfer via bank. Bukti-bukti yang dilampirkan 1. KESEKRETARIATAN 1.1 ATK Bukti penagihan (invoice/bon) dan bukti pembayaran (kwitansi) dari penjual berstempel asli. 1.2 PENGGANDAAN MATERI Bukti penagihan (invoice/bon) dan bukti pembayaran (kwitansi) dari 2 penjual berstempel asli. 1.3 BIAYA KOMUNIKASI Bukti penagihan (invoice/bon) dan bukti pembayaran dari POS atau perusahaan jasa ekspedisi. Pembelian Pulsa Handphone harus menyertakan bukti pembayaran dari penjual berstempel asli. 1.4 Surat pernyataan penggunaan biaya komunikasi (form disediakan). TRANSPORT PELAKSANA PROGRAM Tanda terima dengan 2 (dua) tanda tangan (penerima dan bendahara). Tanda terima tersebut harus menerangkan rute dari mana-kemana dan tujuannya apa disertai tanggal yang lengkap (form disediakan). 1.5 SEWA RUANGAN ACARA Kontrak sewa menyewa. Bukti pembayaran dari penyewa. Daftar pembanding (minimal 3 tempat) apabila penyewaaan yang bernilai lebih dari Rp. 10.000.000,-. Bila tidak memungkinkan memperoleh surat penawaran maka konfirmasi per telepon dapat dilakukan dengan mencantumkan nama, alamat, no telepon penjual dan tanggal konfirmasi. Kemudian mengisi form pembanding (form disediakan). 1.6 DOKUMENTASI Bukti penagihan (invoice/bon) dan bukti pembayaran dari penjual berstempel asli. 1.7 SEMINAR KIT Bukti penagihan (invoice/bon) dan bukti pembayaran dari penjual berstempel asli. 2. PERALATAN 2.1 PEMBELIAN Bukti penagihan (invoice/bon) dan bukti pembayaran (kwitansi) dari penjual berstempel asli. 2.2 SEWA (komputer, printer, LCD) Bukti penagihan (invoice/bon) dan bukti pembayaran (kwitansi) berstempel asli. 3. PAKET PERTEMUAN (akomodasi, konsumsi) Bukti penagihan (invoice/bon) dan bukti pembayaran (kwitansi) dari hotel/tempat penyelenggaraan/catering berstempel asli. Kontrak dengan pihak hotel/tempat penyelenggaraan. Daftar hadir panitia, pembicara & peserta (form disediakan). 3 4. TRANSPORTASI LUAR KOTA 4.1 TRANSPORTASI UDARA Bukti penagihan (invoice/bon) dan bukti pembayaran (kwitansi) dari travel biro. Tiket asli. Boarding pass. Airport tax (pajak bandara). 4.2 TRANSPORTASI DARAT Tiket asli. Untuk sewa menyewa kendaraan: kontrak/surat perjanjian sewa-menyewa kendaraan dan bukti penagihan (invoice) dan pembayaran yang mencantumkan nama, alamat dan nomor telepon pemilik kendaraan. 4.3 TRANSPORTASI LAUT Tiket asli. 5. TRANSPORT PESERTA Daftar tanda terima (form disediakan). Daftar hadir/absensi (form disediakan). 6. PUBLIKASI (spanduk, backdrop, poster, stiker, dan lain-lain) Bukti penagihan (invoice/bon) dan bukti pembayaran (kwitansi) berstempel asli. 7. HONORARIUM Untuk penerima honorarium wajib dilengkapi dengan bukti pembayaran honorarium dengan form yang telah disediakan diisi selengkap mungkin dengan melampirkan Curriculum Vitae (CV) dan surat pernyataan kesediaan. Setiap transaksi dengan pihak ketiga diatas Rp. 500.000,- harus menggunakan materai. Untuk nominal Rp. 500.000,- sampai dengan Rp.1.000.000,- menggunakan materai 3000. Sedangkan diatas Rp. 1.000.000,- menggunakan materai 6000. 4