Jurnal Bionatural, Volume 2 No. 2, September 2015 ISSN: 2355-3790 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN HEWAN KELAS VII SMP NEGERI 1WOYLA BARAT Dewi Sartika1, Izwar2, Khairil Hadi3 1STKIP Bina Bangsa Meulaboh Jl. Nasional Meulaboh-Tapaktuan Peunaga Cut Ujong Kec. Meureubo Kab. Aceh Barat 23615, E-mail: [email protected] 2STKIP Bina Bangsa Meulaboh Jl. Nasional Meulaboh-Tapaktuan Peunaga Cut Ujong Kec. Meureubo Kab. Aceh Barat 23615, E-mail: [email protected] 3STKIP Bina Bangsa Meulaboh Jl. Nasional Meulaboh-Tapaktuan Peunaga Cut Ujong Kec. Meureubo Kab. Aceh Barat 23615, E-mail: [email protected] Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan media pembelajaran berbasis powerpoint untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi system pencernaan hewan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Woyla Barat. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui empat tahap yaitu : perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Woyla Barat. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII/A SMP Negeri 1 Woyla Barat. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik Random Sampling (sampel acak) dengan cara random yaitu kelas VII/A yang berjumlah 22 siswa. Instrumen dalam penelian ini adalah observasi dengan tes. Teknik analisis data dilakukan dengan cara mencari nilai tertinggi, terendah dan ratarata. Sebagai indikator keberhasilan dalam tindakan ini meningkatkan hasil belajar siswa sebanyak 80%. melalui media pembelajaran berbasis TIK. Hasil penelitian menununjukan peningkatan hasil belajar siswa dari 31,82% pada pra tindakan meningkat menjadi 36.66% pada siklus 1. Dan juga pada siklus 2 juga terjadi peningkatan yakni 59,09% pada pertemuan 1 meningkat menjadi 86,36% pada pertemuan kedua. Kata kunci: Pembelajaran , model media pembelajaran berbasis powerpoint, hasil belajar. 25 dimengerti PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal oleh siswa dalam yang mewujudkan sangat penting dan berguna bagi diri sebagaimana manusia. Tidak seorangpun yang dilahirkan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan di dunia ini serta merta dalam kehidupan keadaan bangsa rangka seutuhnya, tercantum bangsa. dalam Pendidikan tujuan Biologi pandai dan terampil untuk memecahkan diharapkan dapat menjadi wahana bagi masalah dalam kehidupannya tanpa melalui peserta didik untuk mempelajari diri sendiri proses pendidikan. Untuk itulah pendidikan dan merupakan pengembangan suatu sistem teratur yang alam sekitar, serta lebih prospek lanjut dalam mengembangkan misi cukup luas yaitu menerapkannya di dalam kehidupan sehari- segala sesuatu yang berhubungan dengan hari sehingga dapat menyesuaikan diri perkembangan fisik, keterampilan, pikiran, terhadap perasaan, perubahan di lingkungan sekitar dirinya. kepada kemampuan, masalah sosial sampai kepercayaan atau keimanan. fenomena dan perubahan- Purwanto (2008:87), Pengembangan potensi diri siswa akan berjalan dengan Pendidikan dilakukan melalui proses efektif apabila seorang guru mampu berpikir manusia (siswa) tentang diri dan menggunakan metode dan media mengajar lingkungannya belajar, yang tepat. Penerapan metode serta media dasarnya yang dipilih guru dalam memberikan suatu melalui sedangkan berpikir merupakan sebuah proses pada proses membuahkan yang pengetahuan (Martono,2008:23). materi pelajaran sangat menentukan terhadap keberhasilan proses pembelajaran, terutama yang harus diperhatikan guru Proses ini merupakan serangkaian gerak pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran tertentu yang akhirnya sampai adalah dalam pemilihan dan penggunaan media pembelajaran. Keterbatasan media pendukung pada sebuah kesimpulan yang berupa ilmu. mengakibatkan proses belajar siswa tidak Ilmu diartikan sebagai suatu pengetahuan maksimal dan kurang menarik perhatian tentang suatu bidang yang disusun secara siswa. bersistem menurut metode-metode tertentu, pembelajaran yang dapat digunakan untuk menerapkan interaksi atau penyampaian informasi antara gejala-gejala dibidang guru dengan siswa sehingga kegiatan (pengetahuan) tersebut, salah satu contoh pembelajaran lebih efektif dan efisien. disiplin ilmu adalah Biologi. Secara khusus dengan adanya media dapat: tertentu Secara umum adalah manfaat media memperlancar Priyono (2010:4) menyatakan bahwa, (1) memperbesar perhatian siswa sehingga Pendidikan Biologi penting dan harus akan menambah gairah belajar siswa, (2) 26 media dapat menanamkan konsep dasar menyertainya secara maksimal sebagai yang benar, nyata, dengan demikian dapat sebuah media pembelajaran. Komputer memberikan pemikiran yang teratur dan yang ada hanya digunakan sebagai alat kontinu, dan tidak mudah dilupakan, (3) untuk belajar program komputer, padahal memberikan pengalaman yang nyata yang guru dapat menggunakan komputer dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha perangkat lunak yang menyertainya sebagai sendiri dengan media pembelajaran yang menyenangkan memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek dan dapat digunakan dalam mejelaskan hal tertentu (4) meletakkan dasar berfikir yang abstrak menjadi hal yang lebih sehingga akan mendorong siswa untuk konkret sehingga lebih mudah dipahahami bertanya dan berdiskusi tentang apa yang oleh siswa”. dikalangan siswa ingin diketahui (Purwanto (2008:87). Melihat manfaat Kurangnya kemampuan IPA siswa media dalam SMP Negeri 1 Woyla Barat dapat dilihat kehadiran media dari hasil ujian semester genap yang merupakan unsur yang penting dalam menunjukkan bahwa banyak siswa yang sebuah pembelajaran. Media membantu memperoleh hasil ujian dibawah nilai KKM penyampaian pesan, dan isi pelajaran serta IPA yang ada di SMP Negeri 1 Woyla dapat meningkatkan minat siswa dalam Barat hal ini dikarenakan karena guru IPA belajar. Secara umum pengunaan media di SMP Negeri 1 Woyla Barat hanya pembelajaran pada pembelajaran di sekolah menggunakan metode ceramah saja tidak menengah menjadi bagian penting yang pernah menggunakan metode pembelajaran harus mendapat perhatian guru sebab input yang lainnya. pembelajaran maka siswa pada tingkat sekolah dasar memiliki kemampuan yang terbatas dalam memahami materi yang bersifat abstrak. Terabaikannya penggunaan Saat ini teknologi pada bidang rekayasa komputer menggantikan peranan alat presentasi pada masa sebelunya seperti media slide, OHT, opaque projector dan lain disebabkan karena berbagai alasan seperti sebagainya. Berbagai perangkat lunak yang terbatasnya menyertai waktu untuk persiapan komputer mengajar dan sulit mencari media yang sehingga tepat. Berdasarkan hasil wawancara dengan menarik, misalnya Microsoft Powerpoint Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Woyla Barat yang dikembangkan oleh Microsoft inc. Bapak Mushlih, S.Pd, M.Pd menambahkan Salah satu strategi penggunaan komputer alasan lain penggunaan sebagai media pengajaran adalah dengan media adalah dimanfaatkanya menyusun sebuah media dan bahan ajar komputer “terabaikanya dan belum perangkat lunak yang penampilan dikembangkan presentasi lebih berbasis multimedia. 27 Pemanfaatan multimedia dan sebagai sumber informasi pembelajaran, serta metode pencapaian hasil pembelajaran diharapkan lebih meningkat. Multimedia dapat diartikan sebagai gabungan berbagai macam media (teks, gambar, audio, dalam unit-unit sedemikian kecil rupa yang disusun sehingga saling berhubungan antara unit satu dengan unit lainnya (branching model). Perkembangan teknologi informasi disusun secara utuh, terintegrasi, dan dan komunikasi saat ini semakin banyak disesuaikan dengan tujuan pembelajaran ahli dengan memanfaatkan perangkat komputer. pemanfaatan Dengan cara ini proses belajar mengajar pembelajaran akan membuat siswa lebih akan tertarik, lebih mudah untuk memahami dan menarik, animasi) aplikasi yang lain. Materi dapat disajikan yang lebih video, yang menarik yang tidak kalah bagus dari sehingga akan meningkatkan pencapaian hasil belajar yang meyakini teknologi bahwa dengan yang optimal, meningkatkan motivasi belajar siswa. siswa. Kontak komunikasi antar individu Penggabungan berbagai macam yang ditunjang oleh teknologi dapat media (teks, gambar, audio, video, animasi) memberi nilai tambah (added values) dan dapat menggunakan aplikasi Microsoft kemampuan komunikasi tertentu. Powerpoint. Bagi pengguna komputer Penggunaan alat audio visual atau Microsoft Powerpoint adalah aplikasi yang media lazim digunakan dalam kegiatanya terutama efektifitas dan efisiensi proses belajar pada saat presentasi. Microsoft Powerpoint mengajar, sehingga diharapkan anak anak adalah suatu software yang akan membantu mampu mengembangkan daya rekamnya dalam menyusun sebuah presentasi yang 20% sampai dengan 50%. Pengalaman itu efektif, professional, dan juga mudah. dapat Microsoft Powerpoint akan pendidikan menambah pengetahuan ditujukan pengetahuan manusia 75% untuk karena didapatkan membantu sebuah gagasan menjadi lebih melalui indera penglihatan dan 25% didapat menarik dari indera pendengaran. dan jelas tujuannya jika dipresentasikan. Microsoft Powerpoint akan Media audio visual sangat membantu membantu dalam menggabungkan semua dalam proses belajar mengajar, sebab unsur media seperti teks, gambar, suara dengan alat tersebut siswa dapat melakukan bahkan video dan animasi sehingga menjadi pengamatan lebih cermat lagi. Dan melalui sebuah media pembelajaran yang menarik. pengamatan akan member kesan yang Dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki mendalam (Darwanto, 2007:27). Saat ini aplikasi media audio visual bias berupa media yang ini maka Powerpoint dapat dikembangkan sebagai media interaktif berbasis TIK. 28 Usia siswa operasional berada konkret pada maka masa Woyla Barat. Subjek dalam penelitian ini keberadaan adalah siswa kelas VII/A SMP Negeri 1 media sangat penting untuk mendukung pembelajaran sesuai Woyla Barat. dengan yang kurikulum 2013. penelitian ini Keberadan media akan membantu siswa Sampling (sampel dalam memahami materi yang bersifat random yaitu kelas VII/A yang berjumlah absrak. Abstrak dalam hal ini adalah 22 siswa. Instrumen dalam penelian ini sesuatu yang tidak dapat diamati secara adalah langsung oleh mata. Sebagai contoh pada analisis data dilakukan dengan cara mencari materi sistem pencernaan pada manusia. nilai tertinggi, terendah dan rata-rata. diharapkan pada Berdasarkan keterangan tersebut serta belum adanya produk pengembangan berupa aplikasi Microsoft Powerpoint untuk mendukung kegiatan Teknik pengambilan sampel dalam adalah acak) observasi Sebagai teknik dengan dengan indikator Random tes. keberhasilan cara Teknik dalam tindakan ini meningkatkan hasil belajar siswa sebanyak 80%. melalui media pembelajaran berbasis TIK. pembelajaran Biologi di SMP Negeri 1 Woyla Barat, peneliti berinisiatif mengembangkan aplikasi Powerpoint dengan pembelajaran materi sistem pencernaan pada manusia dalam bentuk media pembelajaran interaktif. Media ini Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Observasi/Pengamatan Pedoman observasi merupakan didukung dengan tampilan yang menarik instrumen untuk memfokuskan pengamat dan fasilitas pendukung yang lengkap untuk terhadap aspek-aspek pembelajaran Biologi. diselidiki ketika tertentu ia yang melakukan observasinya. Dengan instrumen ini pula aspek- METODE Penelitian ini merupakan Penelitian aspek yang diamati dari sejumlah obyek Tindakan Kelas (PTK). Pendekatan yang pengamatan (misalnya indikator-indikator digunakan perilaku mengajar guru atau perilaku adalah menggunakan kualitatif rancangan dengan penelitian belajar siswa) dapat diperbandingkan tindakan kelas yang dilakukan melalui (Arikunto, empat perkembangan pada teknologi kamera video tahap yaitu : perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 2006:126). Dengan digital, obyek yang diamati dapat direkam dan disimpan dalam format VCD, sehingga memungkinkan pengamat dapat mengamati 29 ulang obyek yang diamati ketika menganalisis hasil pengamatannya. materi. Dalam media pembelajaran berbasis TIK ini tes tertulis berupa pretes, kuis dan Kegiatan observasi ini dilakukan postes. terhadap proses pembelajaran danaktivitas yang dilakukan siswa. Observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung b. Lembar observasi Digunakan sebagai pedoman ketika pembelajaran berdasarkan lembar observasi melaksanakan yang telah disusun. Pada penelitian ini mendapatkan data yang akurat dalam peneliti pengamatan. Lembar observasi ini terdiri dibantu oleh observer yang berjumlah dua orang. pengamatan untuk atas lembar aktivitas siswa dan guru yang bertindak b. Tes sebagai kolaborator, untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran Menurut Arikunto (2006:127) Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK. atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelejensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. c. Lembar kerja siswa Lembar kerja siswa berisikan soalsoal sebagai bahan diskusi bagi siswa Digunakan untuk mendapatkan data dalam pembelajaran kelompok. Lembar tentang hasil belajar siswa. Tes terdiri soal kerja ini berfungsi untuk mengetahui soal yang diberikan pada akhir siklus. Tes kemampuan siswa dalam memahami materi dikerjakan siswa secara individual. Hasil serta bagaimana memecahkan soal secara tes berkelompok. digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi IPA. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam ini berupa data hasilobservasi berdasarkan pedoman observasi dalam proses penelitian ini adalah: pembelajaran dan nilai tes hasil belajar a. Lembar Tes siswa. Data dianalisis secara deskriptif Tes dalam penelitian ini berupa tes dengan menggunakan teknik persentase tertulis yang digunakan untuk menilai serta untuk nilai rata rata keseluruhan siswa. mengukur hasil belajar siswa pada ranah a. Analisis Data Observasi kognitif. Hasil tes akan menunjukan hasil Data hasil analisis dalam penelitian atau kemampuan siswa dalam memahami ini dapat dilihat dari jumlah skor pada 30 lembar observasi Persentase yang diperoleh digunakan. Data hasil observasi dianalisis dengan akumulasi criteria sebagai berikut : dari perolehan skor pada lembar observasi untuk menentukan seberapa besar keaktifan siswa Tabel 1 Analisis Observasi Persentase Kriteria pembelajaran dengan menggunakan media P > 80% Sangat tinggi pembelajaran berbasis TIK untuk setiap 60% < P ≤ 80% Tinggi siklusnya. Menurut Arikunto (2002:68) 40% < P ≤ 60% Sedang Data hasil observasi dianalisis dengan 20% < P ≤ 40% Rendah P < 20% Sangat rendah maupun guru dalam mengikuti menggunakan : 100% Persentase (P) = Data kuantitatif yang dapat diproses angka-angka HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian pra tindakan, proses berbentuk pembelajaran di dalam kelas, didapati dengan siswanya kurang antusias mengikuti proses dijumlahkan lalu dibandingkan dengan pembelajaran. Menurut jumlah yang diharapkan. salah seorang siswa, selama ini kegiatan di dalam kelas hanya b. Hasil tes dianalisis secara deskriptif menggunakan kuantitatif untuk memperoleh nilai rata-rata kurangnya dan jumlah siswa yang dapat mencapai diperkuat pernyataan dari Ibu Desi Tutia KKM. Rahma Nurvida (guru IPA kelas VII/A) Menurut Kriteria Suprijono penentuan (2012:43) keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran disajikan dalam metode kesiapan langsung siswa. dan Hal ini diwaktu yang sama pada tanggal 28 Juli di SMP Negeri 1 Woyla Barat. Selama ini proses belajar bentuk persentase dengan menggunakan menggunakan metode ceramah. Alasannya rumus: sangat sederhana, karena sangat P= f = frekuensi 100% yang sedang mengajak peran aktif siswa. Nilai yang dicari persentasenya. N = Number of Cases sulit (jumlah diperoleh siswa kelas VII/A SMP Negeri 1 Woyla Barat, belum mencapai hasil belajar yang memuaskan. frekuensi/banyaknya individu) P = angka presentase. 31 Tabel 2 hasil penelitian Sebelum Perlakuan No Nama siswa Nilai Kriteria kategori tuntas dan terdapat 69,18% siswa berkategori tidak tuntas. ketuntasan Kemampuan siswa sebelum 1 AR 50 Tidak Tuntas 2 B 55 Tidak Tuntas pembelajaran 3 BF 55 Tidak Tuntas diterapkan berada pada kategori kurang, 4 CTA 70 Tuntas maka berdasarkan hasil tes awal tersebut 5 FAU 69 Tuntas peneliti melanjutkan penelitian dengan 6 FJN 53 Tidak Tuntas menerapkan pembelajaran berbasis powert 7 IR 68 Tuntas 8 IV 50 Tidak Tuntas 9 KU 30 Tidak Tuntas 10 M.H 50 Tidak Tuntas 11 MU 40 Tidak Tuntas 12 NA 70 Tuntas 13 NB 40 Tidak Tuntas 14 PS 70 Tuntas 15 SF 70 Tuntas 16 SLM 60 Tidak Tuntas 17 SN 70 Tuntas 18 STR 40 Tidak Tuntas 19 SY 54 Tidak Tuntas 20 SYM 55 Tidak Tuntas 21 TAZ 40 Tidak Tuntas 22 UFR 50 Tidak Tuntas Jumlah nilai 1209 Rata rata 54,95 Persentase siswa tidak tuntas Persentase siswa tuntas 69,18 % 31,82 Belum % Berhasil Sumber: Data hasil penelitian tahun 2016 Berdasarkan hasil tes awal siswa kelas VII/A SMP Negeri 1 Woyla Barat diperoleh data untuk nilai tertinggi 70 dan nilai terendah 30, terdapat 31,82 % siswa berbasis powerpoint point. Tabel 3 Hasil belajar siswa pada siklus I No Nama 1 AR 2 B 3 BF 4 CTA 5 FAU 6 FJN 7 IR 8 IV 9 KU 10 M.H 11 MU 12 NA 13 NB 14 PS 15 SF 16 SLM 17 SN 18 STR 19 SY 20 SYM 21 TAZ 22 UFR Jumlah nilai Rata rata Jumlah siswa tidak tuntas Jumlah siswa tuntas Persentase siswa tidak tuntas Persentase Ketuntassan kelas Tes siklus 1 70 70 50 80 80 70 83 70 50 50 50 80 55 82 85 55 70 50 70 75 50 55 1450 65,91 9 13 Kriteria ketuntasan Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Siswa tidak tuntas Siswa tuntas 40,91% 59,09% Tidak tuntas Sumber: Data hasil penelitian tahun 2016 32 Pada siklus I siswa yang tidak Kendala-kendala yang dialami pada mengalami ketuntasan dalam belajar adalah siklus I diantaranya adalah siswa belum siswa yang kurang memiliki keseriusan mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi dalam melakukan pembelajaran. Secara kelompok (mengikuti diskusi dengan baik, keseluruhan, hasil belajar yang dilakukan dan bersemangat), siswa kurang aktif dalam pada siklus I telah mencapai indikator menyampaikan pertanyaan mengenai materi siklus I yang ditetapkan oleh guru. Pada yang siklus I, siswa juga telah mengalami merespon/menjawab peningkatan keaktifan jika dibandingkan baik dan siswa kurang mendengarkan dengan presentasi/penjelasan teman. proses pembejaran sebelum penerapan media pembelajaran berbasis TIK. dibahas, siswa kurang pertanyaan dengan Berdasarkan banyak hal yang kurang diperhatikan baik itu hasil tes yang belum Berdasarkan hasil penelitian, setelah diterapkan pembelajaran berbasis powert point diperoleh data siklus I rata–rata kelas mencapai 59,09% yaitu sebanyak 13 siswa. tuntas, hasil observasi guru mengelola pembelajaran yang kurang maksimal dan aktifitas siswa selama proses pembelajaran belangsung kurang baik pada siklus I maka peneliti akan melanjutkan ke siklus II. Rata-rata hasil belajar siswa yang diperoleh sudah lebih baik bila dibandingkan dengan kondisi awal sebelum Tabel 4 Hasil belajar siswa pada siklus II pelaksanaan tindakan, namun masih belum mencapai No indikator keberhasilan yang ditentukan 1 AR 2 B 3 BF 4 CTA 5 FAU 6 FJN 7 IR 8 IV 9 KU 10 M.H 11 MU 12 NA 13 NB 14 PS 15 SF 16 SLM 17 SN 18 STR 19 SY 20 SYM 21 TAZ 22 UFR Jumlah nilai yaitu rata-rata hasil belajar 68 dengan siswa yang tuntas 80%. Belum tercapainya indikator keberhasilan hasil belajar siswa pada siklus I ini dikarenakan siswa yang kurang siap untuk belajar dengan media yang berbeda dari yang biasanya mereka terima. Hal ini menyebabkan adanya kebingungan terhadap konsep pembelajaran yang ditambah kurangnya keberanian siswa untuk bertanya. Kerjasama siswa dalam kelompok masih rendah, terbukti dengan skor kelompok yang rata-rata masih rendah. Nama Nilai 78 80 70 90 90 70 85 75 60 55 70 85 75 85 85 75 80 70 78 90 70 70 1686 Kriteria ketuntasan Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas 33 Rata rata Jumlah siswa tidak tuntas Jumlah siswa tuntas Persentase siswa tidak tuntas Persentase siswa tuntas 76,64 Pada siklus II ini, diperoleh data 19 3 Siswa tidak tuntas 19 Siswa tuntas siswa mendapat nilai ≥ 68 atau dari keseluruhan siswa yaitu 22 siswa terdapat 13,64% 19 (86,36%) yang artinya 19 siswa tuntas. 86,36% Tuntas Data ini menunjukkan bahwa pembelajaran Sumber: Data hasil penelitian tahun 2016 berbasis powerpoint telah berhasil Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II menandakan bahwa penerapan meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas model media pembelajaran berbasis TIK VII/A pada Th.2016-2017 pada materi pokok system pembelajaran memberikan kepada penigkatan siswa pencernaan telah pada hewan. mampu pemahaman materi Pada sistem siklus SMP Negeri 1 Woyla Barat pencernaan. Pada siklus II terlihat banyak II pencapaian ketuntasan hasil belajar siswa pebedaan dibandingkan dengan siklus I, telah mencapai indikator siklus II yang pada siklus II mengalami peningkatan baik ditetapkan oleh peneliti. itu hasil tes belajar siswa, observasi Hasil pelaksanaan pembelajaran kegiatan siswa dan observasi aktifitas guru. berbasis powerpoint pada siklus II sudah Pada siklus II hasil tes siswa dikategorikan dapat dikatakan maksimal. Spesifikasi tugas tuntas, yang diberikan pada kelompok membuat dikategorikan baik dan observasi aktifitas tidak adanya kesamaan pada tiap kelompok. guru dikategorikan baik, sehingga pada Siswa dalam mengidentifikasi masalah siklus II ini berkatagori baik. Karena telah yang berkaitan dengan materi system mampu meningkatkan hasil belajar siswa di pencernaan telah dapat dikatakan maksimal. tiap siklusnya, serta sudah mencapai lebih Materi cukup dapat tersampaikan melalui dari indikator yang ditentukan yaitu rata- proses identifikasi masalah, menjawab soal rata hasil belajar dan belajar 80% siswa didalam kelas sehingga presentasi dari masing-masing kelompok, sehingga penjelasan guru pada observasi kegiatan siswa 68, dengan ketuntasan penelitian ini di hentikan pada siklus II. siklus II ini lebih bersifat memperkaya pemahaman mereka. Pembahasan 34 Sebelum dilakukannya penelitian ini, telah ditulis beberapa penelitian mengenai penetapan perhitungan pembelajaran berbasis powert point, dan kategori yang diperoleh cukup. suatu Pada siklus II, diperoleh data guru produk menggunakan metode Talking Stick dalam Penelitian-penelitian tersebut yang ada di pembelajaran pembelajaran berbasis powert bawah ini: point sudah membaik. Semua tahapan Diah Laila Khasanah (2013) melakukan penelitian tentang penerapan pembelajaran media pembelajaran berbasis TIK terhadap kemandirian belajar siswa pada sistem pencernaa kelas VIII MTsN. Hasil penelitian ini kemandirian belajar dan dan hasil belajar memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap media pembelajaran berbasis TIK. Penerapan pembelajaran berbasi model media TIK dalam pembelajaran menulis deskripsi di kelas Kelas VIII/A SMP Wayla Barat Tahun Ajaran 2015/2016. Memperoleh hasil yang optimal sesuai dengan kriteria indikator yang diharapkan. Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan keterampilan guru dari siklus I ke siklus II. melaksanakan penerapan dalam rancangan pembelajaran terlaksana dengan baik dan pengelolaan waktu tidak mengalami hambatan yang berarti. Aktivitas dan kerjasama siswa pun sudah membaik. Pada siklus II terlihat perolehan data perbedaan nilai tes siswa meningkat pada siklus II, tes siswa tersebut menunjukkan 19 siswa mendapat nilai ≥ 68 atau dari keseluruhan siswa yaitu 22 siswa terdapat 19 (86,36%) diantaranya dinyatakan telah mencapai ketuntasan hasil belajar setelah menerapkan pembelajaran powerpoint pada materi berbasis system pencernaan. KESIMPULAN Penerapan media pembelajaran berbasis powerpoint dapat meningkatan hasil belajar Biologi pada materi system Berdasarkan hasil tes siswa pada pencernaan hewan siswa di kelas VII SMP siklus I maka diperoleh data nilai tertinggi Negeri 1 Woyla Barat. Hal ini terlihat 85 dan terendah 50, dari hasil tersebut karena ketiga aspek kriteria keefektifan diperoleh 59,09% siswa berkatagori tuntas pembelajaran terpenuhi, yaitu hasil belajar dan terdapat 40,91% siswa berkatagori siswa dapat mencapai ketuntasan secara tidak tuntas. Berdasarkan tabel tersebut klasikal dengan persentase ketuntasan kelas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mencapai 86,36%. meningkat dengan diberikannya 35 Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran dari penulis adalah: 1. Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan diharapkan kepada guru dapat menerapkan pembelajaran berbasis powerpoint pada materi system pencernaan hewan. 2. Diharapkan pada guru bidang studi Biologi agar dapat mengetahui keefektifan suatu media pembelajaran. 3. Diharapkan kepada siswa agar lebih Martono, Y. D. 2008. Pembelajaran Berbasis TIK dan Permasalahannya. Jakarta. Priyono & Titik Sayekti. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional. Purwanto, Ngalim, M. 2008. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remadja Karya. Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. termotivasi dalam belajar dan saling bekerja sama untuk mencapai ketuntasan belajar. 4. Diharapkan kepada observer agar sebelum mengobservasi terlebih dahulu mengetahui tentang media pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti. DAFTAR PUSTAKA Arikunto S, Suhardjono. 2006. Supardi. Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto,S. 2002. Dasar-dasar Evalusi Pendidikan, Jakarta: PT Bina Aksara. Darwanto. 2007. Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo. Diah, L. 2013. BelajardanFaktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.RinekaCipta. 36