meningkatkan hasil belajar biologi siswa dengan menggunakan

advertisement
Jurnal Bionatural, Volume 2 No. 2, September 2015
ISSN: 2355-3790
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS
TIK PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN HEWAN
KELAS VII SMP NEGERI 1WOYLA BARAT
Dewi Sartika1, Izwar2, Khairil Hadi3
1STKIP
Bina Bangsa Meulaboh Jl. Nasional Meulaboh-Tapaktuan Peunaga Cut Ujong Kec. Meureubo Kab. Aceh Barat
23615, E-mail: [email protected]
2STKIP
Bina Bangsa Meulaboh Jl. Nasional Meulaboh-Tapaktuan Peunaga Cut Ujong Kec. Meureubo Kab. Aceh Barat
23615, E-mail: [email protected]
3STKIP
Bina Bangsa Meulaboh Jl. Nasional Meulaboh-Tapaktuan Peunaga Cut Ujong Kec. Meureubo Kab. Aceh Barat
23615, E-mail: [email protected]
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan media pembelajaran berbasis powerpoint
untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi system pencernaan hewan siswa kelas VII SMP Negeri 1
Woyla Barat. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pendekatan yang digunakan adalah
kualitatif dengan menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui empat tahap
yaitu : perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa
kelas VII SMP Negeri 1 Woyla Barat. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII/A SMP Negeri 1
Woyla Barat. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik Random Sampling (sampel
acak) dengan cara random yaitu kelas VII/A yang berjumlah 22 siswa. Instrumen dalam penelian ini adalah
observasi dengan tes. Teknik analisis data dilakukan dengan cara mencari nilai tertinggi, terendah dan ratarata. Sebagai indikator keberhasilan dalam tindakan ini meningkatkan hasil belajar siswa sebanyak 80%.
melalui media pembelajaran berbasis TIK. Hasil penelitian menununjukan peningkatan hasil belajar siswa
dari 31,82% pada pra tindakan meningkat menjadi 36.66% pada siklus 1. Dan juga pada siklus 2 juga terjadi
peningkatan yakni 59,09% pada pertemuan 1 meningkat menjadi 86,36% pada pertemuan kedua.
Kata kunci: Pembelajaran , model media pembelajaran berbasis powerpoint, hasil belajar.
25
dimengerti
PENDAHULUAN
Pendidikan
merupakan
hal
oleh
siswa
dalam
yang
mewujudkan
sangat penting dan berguna bagi diri
sebagaimana
manusia. Tidak seorangpun yang dilahirkan
pendidikan nasional yaitu mencerdaskan
di dunia ini serta merta dalam
kehidupan
keadaan
bangsa
rangka
seutuhnya,
tercantum
bangsa.
dalam
Pendidikan
tujuan
Biologi
pandai dan terampil untuk memecahkan
diharapkan dapat menjadi wahana bagi
masalah dalam kehidupannya tanpa melalui
peserta didik untuk mempelajari diri sendiri
proses pendidikan. Untuk itulah pendidikan
dan
merupakan
pengembangan
suatu
sistem
teratur
yang
alam
sekitar,
serta
lebih
prospek
lanjut
dalam
mengembangkan misi cukup luas yaitu
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-
segala sesuatu yang berhubungan dengan
hari sehingga dapat menyesuaikan diri
perkembangan fisik, keterampilan, pikiran,
terhadap
perasaan,
perubahan di lingkungan sekitar dirinya.
kepada
kemampuan,
masalah
sosial
sampai
kepercayaan
atau
keimanan.
fenomena
dan
perubahan-
Purwanto (2008:87), Pengembangan
potensi diri siswa akan berjalan dengan
Pendidikan dilakukan melalui proses
efektif
apabila
seorang
guru
mampu
berpikir manusia (siswa) tentang diri dan
menggunakan metode dan media mengajar
lingkungannya
belajar,
yang tepat. Penerapan metode serta media
dasarnya
yang dipilih guru dalam memberikan suatu
melalui
sedangkan
berpikir
merupakan
sebuah
proses
pada
proses
membuahkan
yang
pengetahuan
(Martono,2008:23).
materi
pelajaran
sangat
menentukan
terhadap keberhasilan proses pembelajaran,
terutama yang harus diperhatikan guru
Proses ini merupakan serangkaian
gerak pemikiran dalam mengikuti jalan
pemikiran tertentu yang akhirnya sampai
adalah dalam pemilihan dan penggunaan
media pembelajaran.
Keterbatasan
media
pendukung
pada sebuah kesimpulan yang berupa ilmu.
mengakibatkan proses belajar siswa tidak
Ilmu diartikan sebagai suatu pengetahuan
maksimal dan kurang menarik perhatian
tentang suatu bidang yang disusun secara
siswa.
bersistem menurut metode-metode tertentu,
pembelajaran
yang dapat digunakan untuk menerapkan
interaksi atau penyampaian informasi antara
gejala-gejala
dibidang
guru dengan siswa sehingga kegiatan
(pengetahuan) tersebut, salah satu contoh
pembelajaran lebih efektif dan efisien.
disiplin ilmu adalah Biologi.
Secara khusus dengan adanya media dapat:
tertentu
Secara
umum
adalah
manfaat
media
memperlancar
Priyono (2010:4) menyatakan bahwa,
(1) memperbesar perhatian siswa sehingga
Pendidikan Biologi penting dan harus
akan menambah gairah belajar siswa, (2)
26
media dapat menanamkan konsep dasar
menyertainya secara maksimal sebagai
yang benar, nyata, dengan demikian dapat
sebuah media pembelajaran. Komputer
memberikan pemikiran yang teratur dan
yang ada hanya digunakan sebagai alat
kontinu, dan tidak mudah dilupakan, (3)
untuk belajar program komputer, padahal
memberikan pengalaman yang nyata yang
guru dapat menggunakan komputer dan
dapat menumbuhkan kegiatan berusaha
perangkat lunak yang menyertainya sebagai
sendiri
dengan
media pembelajaran yang menyenangkan
memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek
dan dapat digunakan dalam mejelaskan hal
tertentu (4) meletakkan dasar berfikir
yang abstrak menjadi hal yang lebih
sehingga akan mendorong siswa untuk
konkret sehingga lebih mudah dipahahami
bertanya dan berdiskusi tentang apa yang
oleh siswa”.
dikalangan
siswa
ingin diketahui (Purwanto (2008:87).
Melihat
manfaat
Kurangnya kemampuan IPA siswa
media
dalam
SMP Negeri 1 Woyla Barat dapat dilihat
kehadiran
media
dari hasil ujian semester genap yang
merupakan unsur yang penting dalam
menunjukkan bahwa banyak siswa yang
sebuah pembelajaran. Media membantu
memperoleh hasil ujian dibawah nilai KKM
penyampaian pesan, dan isi pelajaran serta
IPA yang ada di SMP Negeri 1 Woyla
dapat meningkatkan minat siswa dalam
Barat hal ini dikarenakan karena guru IPA
belajar. Secara umum pengunaan media
di SMP Negeri 1 Woyla Barat hanya
pembelajaran pada pembelajaran di sekolah
menggunakan metode ceramah saja tidak
menengah menjadi bagian penting yang
pernah menggunakan metode pembelajaran
harus mendapat perhatian guru sebab input
yang lainnya.
pembelajaran
maka
siswa pada tingkat sekolah dasar memiliki
kemampuan
yang
terbatas
dalam
memahami materi yang bersifat abstrak.
Terabaikannya
penggunaan
Saat
ini
teknologi
pada
bidang
rekayasa komputer menggantikan peranan
alat presentasi pada masa sebelunya seperti
media
slide, OHT, opaque projector dan lain
disebabkan karena berbagai alasan seperti
sebagainya. Berbagai perangkat lunak yang
terbatasnya
menyertai
waktu
untuk
persiapan
komputer
mengajar dan sulit mencari media yang
sehingga
tepat. Berdasarkan hasil wawancara dengan
menarik, misalnya Microsoft Powerpoint
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Woyla Barat
yang dikembangkan oleh Microsoft inc.
Bapak Mushlih, S.Pd, M.Pd menambahkan
Salah satu strategi penggunaan komputer
alasan
lain
penggunaan
sebagai media pengajaran adalah dengan
media
adalah
dimanfaatkanya
menyusun sebuah media dan bahan ajar
komputer
“terabaikanya
dan
belum
perangkat
lunak
yang
penampilan
dikembangkan
presentasi
lebih
berbasis multimedia.
27
Pemanfaatan multimedia dan sebagai
sumber
informasi
pembelajaran,
serta
metode
pencapaian
hasil
pembelajaran diharapkan lebih meningkat.
Multimedia dapat diartikan sebagai
gabungan berbagai macam media (teks,
gambar,
audio,
dalam
unit-unit
sedemikian
kecil
rupa
yang
disusun
sehingga
saling
berhubungan antara unit satu dengan unit
lainnya (branching model).
Perkembangan teknologi informasi
disusun secara utuh, terintegrasi, dan
dan komunikasi saat ini semakin banyak
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran
ahli
dengan memanfaatkan perangkat komputer.
pemanfaatan
Dengan cara ini proses belajar mengajar
pembelajaran akan membuat siswa lebih
akan
tertarik, lebih mudah untuk memahami dan
menarik,
animasi)
aplikasi yang lain. Materi dapat disajikan
yang
lebih
video,
yang menarik yang tidak kalah bagus dari
sehingga
akan
meningkatkan pencapaian hasil belajar
yang
meyakini
teknologi
bahwa
dengan
yang
optimal,
meningkatkan motivasi belajar siswa.
siswa.
Kontak komunikasi antar individu
Penggabungan
berbagai
macam
yang
ditunjang
oleh
teknologi
dapat
media (teks, gambar, audio, video, animasi)
memberi nilai tambah (added values) dan
dapat menggunakan aplikasi Microsoft
kemampuan komunikasi tertentu.
Powerpoint.
Bagi pengguna komputer
Penggunaan alat audio visual atau
Microsoft Powerpoint adalah aplikasi yang
media
lazim digunakan dalam kegiatanya terutama
efektifitas dan efisiensi proses belajar
pada saat presentasi. Microsoft Powerpoint
mengajar, sehingga diharapkan anak anak
adalah suatu software yang akan membantu
mampu mengembangkan daya rekamnya
dalam menyusun sebuah presentasi yang
20% sampai dengan 50%. Pengalaman itu
efektif, professional, dan juga mudah.
dapat
Microsoft
Powerpoint
akan
pendidikan
menambah
pengetahuan
ditujukan
pengetahuan
manusia
75%
untuk
karena
didapatkan
membantu sebuah gagasan menjadi lebih
melalui indera penglihatan dan 25% didapat
menarik
dari indera pendengaran.
dan
jelas
tujuannya
jika
dipresentasikan. Microsoft Powerpoint akan
Media audio visual sangat membantu
membantu dalam menggabungkan semua
dalam proses belajar mengajar, sebab
unsur media seperti teks, gambar, suara
dengan alat tersebut siswa dapat melakukan
bahkan video dan animasi sehingga menjadi
pengamatan lebih cermat lagi. Dan melalui
sebuah media pembelajaran yang menarik.
pengamatan akan member kesan yang
Dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki
mendalam (Darwanto, 2007:27). Saat ini
aplikasi
media audio visual bias berupa media yang
ini
maka
Powerpoint
dapat
dikembangkan sebagai media interaktif
berbasis TIK.
28
Usia
siswa
operasional
berada
konkret
pada
maka
masa
Woyla Barat. Subjek dalam penelitian ini
keberadaan
adalah siswa kelas VII/A SMP Negeri 1
media sangat penting untuk mendukung
pembelajaran
sesuai
Woyla Barat.
dengan
yang
kurikulum
2013.
penelitian
ini
Keberadan media akan membantu siswa
Sampling
(sampel
dalam memahami materi yang bersifat
random yaitu kelas VII/A yang berjumlah
absrak. Abstrak dalam hal ini adalah
22 siswa. Instrumen dalam penelian ini
sesuatu yang tidak dapat diamati secara
adalah
langsung oleh mata. Sebagai contoh pada
analisis data dilakukan dengan cara mencari
materi sistem pencernaan pada manusia.
nilai tertinggi, terendah dan rata-rata.
diharapkan
pada
Berdasarkan keterangan tersebut serta
belum
adanya
produk
pengembangan
berupa
aplikasi
Microsoft
Powerpoint untuk mendukung kegiatan
Teknik pengambilan sampel dalam
adalah
acak)
observasi
Sebagai
teknik
dengan
dengan
indikator
Random
tes.
keberhasilan
cara
Teknik
dalam
tindakan ini meningkatkan hasil belajar
siswa
sebanyak
80%.
melalui
media
pembelajaran berbasis TIK.
pembelajaran Biologi di SMP Negeri 1
Woyla
Barat,
peneliti
berinisiatif
mengembangkan
aplikasi
Powerpoint
dengan
pembelajaran
materi
sistem
pencernaan pada manusia dalam bentuk
media pembelajaran interaktif. Media ini
Teknik Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan
data
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Observasi/Pengamatan
Pedoman
observasi
merupakan
didukung dengan tampilan yang menarik
instrumen untuk memfokuskan pengamat
dan fasilitas pendukung yang lengkap untuk
terhadap
aspek-aspek
pembelajaran Biologi.
diselidiki
ketika
tertentu
ia
yang
melakukan
observasinya.
Dengan instrumen ini pula aspek-
METODE
Penelitian ini merupakan Penelitian
aspek yang diamati dari sejumlah obyek
Tindakan Kelas (PTK). Pendekatan yang
pengamatan (misalnya indikator-indikator
digunakan
perilaku mengajar guru atau perilaku
adalah
menggunakan
kualitatif
rancangan
dengan
penelitian
belajar
siswa)
dapat
diperbandingkan
tindakan kelas yang dilakukan melalui
(Arikunto,
empat
perkembangan pada teknologi kamera video
tahap
yaitu
:
perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Populasi dalam penelitian adalah
seluruh siswa kelas VII SMP
Negeri 1
2006:126).
Dengan
digital, obyek yang diamati dapat direkam
dan disimpan dalam format VCD, sehingga
memungkinkan pengamat dapat mengamati
29
ulang
obyek
yang
diamati
ketika
menganalisis hasil pengamatannya.
materi. Dalam media pembelajaran berbasis
TIK ini tes tertulis berupa pretes, kuis dan
Kegiatan observasi ini dilakukan
postes.
terhadap proses pembelajaran danaktivitas
yang dilakukan siswa. Observasi dilakukan
dengan
mengamati
secara
langsung
b. Lembar observasi
Digunakan sebagai pedoman ketika
pembelajaran berdasarkan lembar observasi
melaksanakan
yang telah disusun. Pada penelitian ini
mendapatkan data yang akurat dalam
peneliti
pengamatan. Lembar observasi ini terdiri
dibantu
oleh
observer
yang
berjumlah dua orang.
pengamatan
untuk
atas lembar aktivitas siswa dan guru yang
bertindak
b. Tes
sebagai
kolaborator,
untuk
mengetahui keterlaksanaan pembelajaran
Menurut Arikunto (2006:127) Tes
adalah serentetan pertanyaan atau latihan
dengan menggunakan media pembelajaran
berbasis TIK.
atau alat lain yang digunakan untuk
mengukur
ketrampilan,
pengetahuan,
intelejensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok.
c. Lembar kerja siswa
Lembar kerja siswa berisikan soalsoal sebagai bahan diskusi bagi siswa
Digunakan untuk mendapatkan data
dalam pembelajaran kelompok. Lembar
tentang hasil belajar siswa. Tes terdiri soal
kerja ini berfungsi untuk mengetahui
soal yang diberikan pada akhir siklus. Tes
kemampuan siswa dalam memahami materi
dikerjakan siswa secara individual. Hasil
serta bagaimana memecahkan soal secara
tes
berkelompok.
digunakan
untuk
mengetahui
kemampuan siswa dalam memahami materi
IPA.
Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian
Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam
ini berupa data hasilobservasi berdasarkan
pedoman
observasi
dalam
proses
penelitian ini adalah:
pembelajaran dan nilai tes hasil belajar
a. Lembar Tes
siswa. Data dianalisis secara deskriptif
Tes dalam penelitian ini berupa tes
dengan menggunakan teknik persentase
tertulis yang digunakan untuk menilai serta
untuk nilai rata rata keseluruhan siswa.
mengukur hasil belajar siswa pada ranah
a. Analisis Data Observasi
kognitif. Hasil tes akan menunjukan hasil
Data hasil analisis dalam penelitian
atau kemampuan siswa dalam memahami
ini dapat dilihat dari jumlah skor pada
30
lembar
observasi
Persentase
yang
diperoleh
digunakan.
Data hasil observasi dianalisis dengan
akumulasi
criteria sebagai berikut :
dari
perolehan skor pada lembar observasi untuk
menentukan seberapa besar keaktifan siswa
Tabel 1 Analisis Observasi
Persentase
Kriteria
pembelajaran dengan menggunakan media
P > 80%
Sangat tinggi
pembelajaran berbasis TIK untuk setiap
60% < P ≤ 80%
Tinggi
siklusnya. Menurut Arikunto (2002:68)
40% < P ≤ 60%
Sedang
Data hasil observasi dianalisis dengan
20% < P ≤ 40%
Rendah
P < 20%
Sangat rendah
maupun
guru
dalam
mengikuti
menggunakan :
100%
Persentase (P) =
Data
kuantitatif
yang
dapat
diproses
angka-angka
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian pra tindakan, proses
berbentuk
pembelajaran di dalam kelas, didapati
dengan
siswanya kurang antusias mengikuti proses
dijumlahkan lalu dibandingkan dengan
pembelajaran.
Menurut
jumlah yang diharapkan.
salah
seorang
siswa,
selama ini kegiatan di dalam kelas hanya
b. Hasil tes dianalisis secara deskriptif
menggunakan
kuantitatif untuk memperoleh nilai rata-rata
kurangnya
dan jumlah siswa yang dapat mencapai
diperkuat pernyataan dari Ibu Desi Tutia
KKM.
Rahma Nurvida (guru IPA kelas VII/A)
Menurut
Kriteria
Suprijono
penentuan
(2012:43)
keberhasilan
siswa
dalam proses pembelajaran disajikan dalam
metode
kesiapan
langsung
siswa.
dan
Hal
ini
diwaktu yang sama pada tanggal 28 Juli di
SMP Negeri 1 Woyla Barat.
Selama
ini
proses
belajar
bentuk persentase dengan menggunakan
menggunakan metode ceramah. Alasannya
rumus:
sangat sederhana, karena sangat
P=
f
=
frekuensi
100%
yang
sedang
mengajak peran aktif siswa. Nilai yang
dicari
persentasenya.
N
=
Number
of
Cases
sulit
(jumlah
diperoleh siswa kelas VII/A SMP Negeri 1
Woyla Barat, belum mencapai hasil belajar
yang memuaskan.
frekuensi/banyaknya individu)
P = angka presentase.
31
Tabel 2 hasil penelitian Sebelum Perlakuan
No
Nama siswa
Nilai
Kriteria
kategori tuntas dan terdapat 69,18% siswa
berkategori tidak tuntas.
ketuntasan
Kemampuan
siswa
sebelum
1
AR
50
Tidak Tuntas
2
B
55
Tidak Tuntas
pembelajaran
3
BF
55
Tidak Tuntas
diterapkan berada pada kategori kurang,
4
CTA
70
Tuntas
maka berdasarkan hasil tes awal tersebut
5
FAU
69
Tuntas
peneliti melanjutkan penelitian dengan
6
FJN
53
Tidak Tuntas
menerapkan pembelajaran berbasis powert
7
IR
68
Tuntas
8
IV
50
Tidak Tuntas
9
KU
30
Tidak Tuntas
10
M.H
50
Tidak Tuntas
11
MU
40
Tidak Tuntas
12
NA
70
Tuntas
13
NB
40
Tidak Tuntas
14
PS
70
Tuntas
15
SF
70
Tuntas
16
SLM
60
Tidak Tuntas
17
SN
70
Tuntas
18
STR
40
Tidak Tuntas
19
SY
54
Tidak Tuntas
20
SYM
55
Tidak Tuntas
21
TAZ
40
Tidak Tuntas
22
UFR
50
Tidak Tuntas
Jumlah nilai
1209
Rata rata
54,95
Persentase
siswa
tidak tuntas
Persentase siswa
tuntas
69,18
%
31,82
Belum
%
Berhasil
Sumber: Data hasil penelitian tahun 2016
Berdasarkan hasil tes awal siswa
kelas VII/A SMP Negeri 1 Woyla Barat
diperoleh data untuk nilai tertinggi 70 dan
nilai terendah 30, terdapat 31,82 % siswa
berbasis
powerpoint
point.
Tabel 3 Hasil belajar siswa pada siklus I
No
Nama
1 AR
2 B
3 BF
4 CTA
5 FAU
6 FJN
7 IR
8 IV
9 KU
10 M.H
11 MU
12 NA
13 NB
14 PS
15 SF
16 SLM
17 SN
18 STR
19 SY
20 SYM
21 TAZ
22 UFR
Jumlah nilai
Rata rata
Jumlah siswa
tidak tuntas
Jumlah siswa
tuntas
Persentase
siswa
tidak
tuntas
Persentase
Ketuntassan
kelas
Tes
siklus 1
70
70
50
80
80
70
83
70
50
50
50
80
55
82
85
55
70
50
70
75
50
55
1450
65,91
9
13
Kriteria
ketuntasan
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Siswa tidak
tuntas
Siswa tuntas
40,91%
59,09%
Tidak tuntas
Sumber: Data hasil penelitian tahun 2016
32
Pada siklus I siswa yang tidak
Kendala-kendala yang dialami pada
mengalami ketuntasan dalam belajar adalah
siklus I diantaranya adalah siswa belum
siswa yang kurang memiliki keseriusan
mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi
dalam melakukan pembelajaran. Secara
kelompok (mengikuti diskusi dengan baik,
keseluruhan, hasil belajar yang dilakukan
dan bersemangat), siswa kurang aktif dalam
pada siklus I telah mencapai indikator
menyampaikan pertanyaan mengenai materi
siklus I yang ditetapkan oleh guru. Pada
yang
siklus I, siswa juga telah mengalami
merespon/menjawab
peningkatan keaktifan jika dibandingkan
baik dan siswa kurang mendengarkan
dengan
presentasi/penjelasan teman.
proses
pembejaran
sebelum
penerapan media pembelajaran berbasis
TIK.
dibahas,
siswa
kurang
pertanyaan
dengan
Berdasarkan banyak hal yang kurang
diperhatikan baik itu hasil tes yang belum
Berdasarkan hasil penelitian, setelah
diterapkan pembelajaran berbasis powert
point diperoleh data siklus I rata–rata kelas
mencapai 59,09% yaitu sebanyak 13 siswa.
tuntas, hasil observasi guru mengelola
pembelajaran yang kurang maksimal dan
aktifitas siswa selama proses pembelajaran
belangsung kurang baik pada siklus I maka
peneliti akan melanjutkan ke siklus II.
Rata-rata hasil belajar siswa yang diperoleh
sudah lebih baik bila dibandingkan dengan
kondisi
awal
sebelum
Tabel 4 Hasil belajar siswa pada siklus II
pelaksanaan
tindakan, namun masih belum mencapai
No
indikator keberhasilan yang ditentukan
1
AR
2
B
3
BF
4
CTA
5
FAU
6
FJN
7
IR
8
IV
9
KU
10 M.H
11 MU
12 NA
13 NB
14 PS
15 SF
16 SLM
17 SN
18 STR
19 SY
20 SYM
21 TAZ
22 UFR
Jumlah nilai
yaitu rata-rata hasil belajar
68 dengan
siswa yang tuntas 80%. Belum tercapainya
indikator keberhasilan hasil belajar siswa
pada siklus I ini dikarenakan siswa yang
kurang siap untuk belajar dengan media
yang berbeda dari yang biasanya mereka
terima.
Hal
ini
menyebabkan
adanya
kebingungan terhadap konsep pembelajaran
yang ditambah kurangnya keberanian siswa
untuk bertanya. Kerjasama siswa dalam
kelompok masih rendah, terbukti dengan
skor kelompok yang rata-rata masih rendah.
Nama
Nilai
78
80
70
90
90
70
85
75
60
55
70
85
75
85
85
75
80
70
78
90
70
70
1686
Kriteria
ketuntasan
Tidak tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
33
Rata rata
Jumlah
siswa
tidak tuntas
Jumlah
siswa
tuntas
Persentase siswa
tidak tuntas
Persentase siswa
tuntas
76,64
Pada siklus II ini, diperoleh data 19
3
Siswa tidak
tuntas
19
Siswa tuntas
siswa mendapat nilai
≥ 68 atau dari
keseluruhan siswa yaitu 22 siswa terdapat
13,64%
19 (86,36%) yang artinya 19 siswa tuntas.
86,36%
Tuntas
Data ini menunjukkan bahwa pembelajaran
Sumber: Data hasil penelitian tahun 2016
berbasis
powerpoint
telah
berhasil
Peningkatan hasil belajar siswa pada
siklus II menandakan bahwa penerapan
meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas
model media pembelajaran berbasis TIK
VII/A
pada
Th.2016-2017 pada materi pokok system
pembelajaran
memberikan
kepada
penigkatan
siswa
pencernaan
telah
pada
hewan.
mampu
pemahaman
materi
Pada
sistem
siklus
SMP Negeri 1 Woyla Barat
pencernaan.
Pada
siklus
II
terlihat
banyak
II
pencapaian ketuntasan hasil belajar siswa
pebedaan dibandingkan dengan siklus I,
telah mencapai indikator siklus II yang
pada siklus II mengalami peningkatan baik
ditetapkan oleh peneliti.
itu hasil tes belajar siswa, observasi
Hasil
pelaksanaan
pembelajaran
kegiatan siswa dan observasi aktifitas guru.
berbasis powerpoint pada siklus II sudah
Pada siklus II hasil tes siswa dikategorikan
dapat dikatakan maksimal. Spesifikasi tugas
tuntas,
yang diberikan pada kelompok membuat
dikategorikan baik dan observasi aktifitas
tidak adanya kesamaan pada tiap kelompok.
guru dikategorikan baik, sehingga pada
Siswa dalam mengidentifikasi masalah
siklus II ini berkatagori baik. Karena telah
yang berkaitan dengan materi system
mampu meningkatkan hasil belajar siswa di
pencernaan telah dapat dikatakan maksimal.
tiap siklusnya, serta sudah mencapai lebih
Materi cukup dapat tersampaikan melalui
dari indikator yang ditentukan yaitu rata-
proses identifikasi masalah, menjawab soal
rata hasil belajar
dan
belajar 80% siswa didalam kelas sehingga
presentasi
dari
masing-masing
kelompok, sehingga penjelasan guru pada
observasi
kegiatan
siswa
68, dengan ketuntasan
penelitian ini di hentikan pada siklus II.
siklus II ini lebih bersifat memperkaya
pemahaman mereka.
Pembahasan
34
Sebelum dilakukannya penelitian
ini,
telah
ditulis
beberapa
penelitian
mengenai penetapan perhitungan
pembelajaran berbasis powert point, dan
kategori yang diperoleh cukup.
suatu
Pada siklus II, diperoleh data guru
produk menggunakan metode Talking Stick
dalam
Penelitian-penelitian tersebut yang ada di
pembelajaran pembelajaran berbasis powert
bawah ini:
point sudah membaik. Semua tahapan
Diah
Laila
Khasanah
(2013)
melakukan penelitian tentang penerapan
pembelajaran media pembelajaran berbasis
TIK terhadap kemandirian belajar siswa
pada sistem pencernaa kelas VIII MTsN.
Hasil penelitian ini kemandirian belajar
dan dan hasil belajar memiliki pengaruh
negatif
signifikan
terhadap
media
pembelajaran berbasis TIK.
Penerapan
pembelajaran
berbasi
model
media
TIK
dalam
pembelajaran menulis deskripsi di kelas
Kelas VIII/A SMP Wayla Barat Tahun
Ajaran 2015/2016. Memperoleh hasil yang
optimal sesuai dengan kriteria indikator
yang
diharapkan.
Berdasarkan
hasil
observasi dapat diketahui bahwa terdapat
peningkatan keterampilan guru dari siklus I
ke siklus II.
melaksanakan
penerapan
dalam rancangan pembelajaran terlaksana
dengan baik dan pengelolaan waktu tidak
mengalami
hambatan
yang
berarti.
Aktivitas dan kerjasama siswa pun sudah
membaik.
Pada siklus II terlihat perolehan data
perbedaan nilai tes siswa meningkat pada
siklus II, tes siswa tersebut menunjukkan 19
siswa mendapat nilai
≥ 68 atau dari
keseluruhan siswa yaitu 22 siswa terdapat
19 (86,36%) diantaranya dinyatakan telah
mencapai ketuntasan hasil belajar setelah
menerapkan
pembelajaran
powerpoint
pada
materi
berbasis
system
pencernaan.
KESIMPULAN
Penerapan
media
pembelajaran
berbasis powerpoint dapat meningkatan
hasil belajar Biologi pada materi system
Berdasarkan hasil tes siswa pada
pencernaan hewan siswa di kelas VII SMP
siklus I maka diperoleh data nilai tertinggi
Negeri 1 Woyla Barat. Hal ini terlihat
85 dan terendah 50, dari hasil tersebut
karena ketiga aspek kriteria keefektifan
diperoleh 59,09% siswa berkatagori tuntas
pembelajaran terpenuhi, yaitu hasil belajar
dan terdapat 40,91% siswa berkatagori
siswa dapat mencapai ketuntasan secara
tidak tuntas. Berdasarkan tabel tersebut
klasikal dengan persentase ketuntasan kelas
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa
mencapai 86,36%.
meningkat
dengan
diberikannya
35
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka
saran dari penulis adalah:
1. Dalam
upaya
meningkatkan
mutu
pendidikan diharapkan kepada guru
dapat
menerapkan
pembelajaran
berbasis powerpoint
pada materi
system pencernaan hewan.
2. Diharapkan pada guru bidang studi
Biologi
agar
dapat
mengetahui
keefektifan suatu media pembelajaran.
3. Diharapkan kepada siswa agar lebih
Martono, Y. D. 2008. Pembelajaran
Berbasis
TIK
dan
Permasalahannya. Jakarta.
Priyono & Titik Sayekti. 2010. Ilmu
Pengetahuan Alam untuk SMP.
Jakarta: Kementerian Pendidikan
Nasional.
Purwanto, Ngalim, M. 2008. Psikologi
Pendidikan. Bandung: Remadja
Karya.
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative
Learning Teori dan Aplikasi
Paikem.
Yogyakarta:
Pustaka
Pelajar.
termotivasi dalam belajar dan saling
bekerja
sama
untuk
mencapai
ketuntasan belajar.
4. Diharapkan
kepada
observer
agar
sebelum mengobservasi terlebih dahulu
mengetahui tentang media pembelajaran
yang diterapkan oleh peneliti.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto S, Suhardjono. 2006. Supardi.
Penelitian tindakan kelas. Jakarta:
Bumi Aksara.
Arikunto,S. 2002. Dasar-dasar Evalusi
Pendidikan, Jakarta: PT Bina
Aksara.
Darwanto.
2007. Pengantar Statistik
Pendidikan, Jakarta: PT Raja
Grafindo.
Diah, L. 2013. BelajardanFaktor-Faktor
yang Mempengaruhinya. Jakarta:
PT.RinekaCipta.
36
Download