MATER ET MAGISTRA TEMA : Orang Kristiani dan Kemajuan Sosial

advertisement
III
MATER ET MAGISTRA
“IBU & GURU”
15 MEI 1961, YOHANES XXIII - MM
MATER ET MAGISTRA
TEMA : Umat Kristiani dan Kemajuan Sosial
PENDAHULUAN
Kesenjangan menyolok antara negara kaya dan
negara miskin mendesak Paus Yohanes XXIII
menerbitkan Ensiklik Mater et Magistra (Ibunda
dan Guru), Mei 1961.
Ensiklik ini diterbitkan pula untuk memperingati 70
tahun Ensiklik Paus Leo XIII,Rerum Novarum.
GARIS BESAR MATER ET MAGISTRA
Ensiklik ini dimulai dengan tinjauan mengenai prinsip-prinsip dalam
Rerum Novarum (RN) dan Quadragesimo Anno (QA). Yohanes XXIII
mencatat, karena kedua ensiklik itu, perkembangan politik, sosial,
dan ekonomi barumendasari pentingnya penulisan Mater et Magistra
(MM). Ensiklik ini merupakan penuntun penting bagi zaman modern,
karena, untuk pertama kalinya Ajaran sosial Gereja mengkaji situasi
negara-negara yang belum sepenuhnya mengalami industrialisasi,
yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan Dunia ketiga. Bidangbidang kajian utama Mater et Megistra sebbagai berikut:
a.Tinjauan atas RN dan QA dan pengukuhan prinsip-prinsipnya.
b.Situasi negara-negara sedang berkembang
c.Tanggung jawab kaum awam menyongsong suatu dunia yang lebih
adil
PAUS YOHANES XXIII
Sesudah wafatnya Paus Pius XII, Angelo Roncalli menjadi
uskup Roma dan menduduki tahta kepausan tahun 1958
sampai 1963 dengan mengambil nama Yohanes XXIII.
Kepemimpinan Paus Yohanes XXIII merupakan yang
revolusioner untuk zaman itu. Prestasi besarnya adalah
penyelenggaraan Konsili Vatikan II yang membiarkan angin
segar menyusup masuk jendela-jendela Vatikanuntuk
menghilangkan debu imperial yang menumpuk di tahta
Santo Petrus sejak masa Constantin. “Ini merupakan titik
balik dalam sejarah Gereja Katolik. Yohanes XXIII
menerbitkan 7 ensiklik dan Mater et Magistra adalah
ensikliknya yang keempat.
TEMA KUNCI MATER ET MAGISTRA
A. PENGAJARAN DAN PERKEMBANGAN
1. Perkembangan Baru dalam Masyarakat
a. Kehidupan ekonomi- Penelitian ilmiah yang terus-menerus
menghasilkan energi atom, produk-produk sintetis, otomasi,
dan kecepatan yang lebih besar dalam transportasi.
Penaklukan luar angkasa dan kemajuan komunikasi membawa
perubahan dalam kehidupan ekonomi rakyat.(#47)
b. Struktur Sosial- Asuransi, jaminan sosial, dan pendidikan
dasar yang lebih baik diperkenalkan dalam struktur sosial. Hal
ini pada gilirannya meningkatkan mobilitas sosial. Akibatnya,
ketidakseimbangan antara daerah-daerah yang lebih
berkembang dan kurang berkembang semakin nampak.(#48)
c. Bidang Politik- Peran serta politis warga masyarakat
meningkat. Hal ini nayata dalam penolakan terhadap regim
penjajah di Asia dan Afrika. Muncullah kemerdekaan politis
yang lebih besar, mendalamnya kesalingtergantungan
antarbangsa, dan meningkatnya campur tangan rakyat dalam
kepentingan ekonomi, sosial, budaya, dan politik mereka
sendiri.(#49)
B. Perkembangan Pengajaran Sosial
a. Prakarsa Pribadi dan Intervensi Negara- Perkembangan
ekonomi harus merupakan hasil upaya pribadi maupun
masyarakat. Namun, Negara tidak harus meredam prakarsa
pribadi orang-perorangan. Harus terdapat keseimbangan
antara prakarsa pribadi dan prakarsa masyarakat. (#51-54)
b. “Sosialisasi” dalam Keadilan Sosial- Perkembanganperkembangan baru dalam masyarakat menuntut hubunganhubungan sosial yang saling tergantung. Penggalangan
hubungan sosial ini penting, bahkan entah mereka berdampak
negatif ataupun positif.(#59-67)
c. Upah Kerja yang Adil- Kerja manusia harus dihargai dengan
upah yang adil. Kebijakan pengupahan ini harus berlandaskan
keadilan, persamaan, dan kesejahteraan umum. Keluarga
membutuhkan upah yang memadai agar dapat hidup
bermartabat. Terlalu banyak uang dihamburkan untuk prestise
negara maupun persenjataan.(#68-69)
d. Pembagian Barang-Barang secara AdilPerkembangan sosial harus berjalan bersama dengan
perkembangan ekonomi. Untuk itu, kemakmuran
ekonomis harus menjamin pembagian barang-barang
secara adil dan tepat. Dalam hal ini, buruh hendaknya
memiliki andil dalam pengelolaan perusahaan-mis. Dalam
manajemen, keuntungan, dan kepemilikan
perusahaan.(#73-75)
e. Kesejahteraan Umum- Pembagian barang-barang
secara adil dan tepat dilakukan demi kesejahteraan
umum bangsa-bangsa dan dunia. Kebutuhan demi
kesejahteraan umum dapat diringkas sebagai berikut:
1. menciptakan lapangan pekerjaan
2. memperhatikan mereka yang tersisih;dan
3. menjamin masa depan.(#74)
C. ASPEK BARU PERMASALAHAN SOSIAL
1. Pertumbuhan tidak Seimbang
Keadilan dan pemerataan bukan hanya berlaku dalam situasi
majikan-buruh, tetapi juga bagi hubungan antara daeah-daerah
yang secara ekonomis lebih baik dan daerah-daerah yang kurang
berkembang, dalam masyarakat lokal maupun global.(#122)
2. Pertanian-Sektor yang Terbelakang
Antara sektor pertanian yang terbelakang dan indunstri terdapat
ketidak seimbangan. Pelayanan dan perkembangan ekonomi yang
teratur harus menjangkau daerah pedesaan. Kebijakan ekonomi
yang tepat perlu direncanakan dan dterapkan. Modal hendaknya
tersedia dengan suku bunga yang pantas. Prioritas lainnya
meliputi: perlindungan harga, keamanan sosial, dan memperkokoh
pendapatan di bidang pertanian.(#123-143)
3. Bertanggung Jawab atas Diri Sendiri
Para pekerja di pedesaan sendiri harus bertanggung jawab atas
kemajuan mereka. Mereka harus berperan serta aktif dalam
menciptakan perubahan dan mutu kehidupan yang lebih
baik.(#144)
4. Bantuan bagi Daerah Kurang Berkembang
Administrasi lengkap beserta kebijakan ekonomi dibutuhkan dalam
meniada-kan atau mengurangi perbedaan antara daerah-daerah
yang lebih berkem-bang. Di samping tindakan pemerintah, warga
masyarakat di daerah-daerah kurang berkembang adalah
penanggung jawab utama perkembangan mereka sendiri dan perlu
menghormati martabat serta usaha swasta.(#150-151)
5. Keadilan di Antara Bangsa-Bangsa
Perdamaian abadi tidak mungkin tercipta selama masih ada
ketidakseim-bangan yang menyolok di antara bangsa-bangsa di
dunia. Karena itulah negara-negara maju wajib membantu negaranegara yang miskin dan kurang beruntung. Negara-negara yang
lebih beruntung perlu menyusun program bantuan darurat yang
efektif. Usaha-usaha swasta masyarakat hendaknya lebih rela
bekerja sama. Pentinglah bahwa dalam memberi bantuan dan
pendampingan, negara-negara industri menghormati kebudayaan
negara-negara sedang berkembang dan menawaekan bantuan
tanpa bermaksud menguasai.(#157-172)
6.Peranan Gereja
Setiap orang kristiani mengemban tugas untuk memajukan
lembaga-lembaga sipil, mengangkat martabat manusia dan
memperkokoh kesatuan antar bangsa. Adalah menyenangkan
bahwa orang-orang Katolik sudah terlibat dalam usaha-usaha
ini.(#179-182)
7. Pertumbuhan Penduduk
Ketidakseimbangan antara pertumbuhan penduduk dan pengadaan makanan semakin menakutkan. Namun, kita ditenangkan
oleh Kebijaksanaan Allah yang menganugerahkan umat manusia
kemampuan produktif yang tiada habis-habisnya sehingga suatu
pemecahan yang memadai dapat ditemukan demi martabat setiap
manusia. Karena hidup manusia itu suci, manusia hendaknya
tidak dijadikan sarana kontrol jumlah penduduk sehingga martabat
manusianya dilecehkan.(#189-199)
8. Kerja Sama Internasional
Kemajuan ilmu dan teknologi dalam segala aspek kehidupan
meningkatkan hubungan antar masyarakat politis sedunia.
Terdapat kebutuhan yang semakin besar akan kesalingtergantungan, kerjasama, dan bantuan timbal balik. Di samping itu,
saling percaya sirna karena kegagalan mencapai kesepakatan
mengenai hukum-hukum keadilan. Pembangunan persenjataan
merupakan gejala kecurigaan ini.(#200-203)
Kemajuan ilmu dan teknologi harus
menghasilkan keseimbangan hubungan
sosial dalam masyarakat maupun di antara
bagsa-bangsa
Sementara kemiskinan dan kelaparan menghantui
kita, ilmu dan teknologi digunakan seluasluasnya untuk menciptakan alat-alat penghancur
dan pembunuh.
D. PEMULIHAN HUBUNGAN SOSIAL DALAM
KEBENARAN, KEADILAN, DAN CINTA KASIH
1. Falsafah Hidup yang Tidak Utuh
Kendati terdapat kemajuan ilmu dan teknologi, banyak falsafah hidup tidak
menyentuh seluruh pribadi manusia atau menghormati martabat manusia.
Segala kemajuan harus berakar dalam Allah. Adalah suatu ketololan
membangun tata dunia tanpa berlandaskan Allah.(#213-217)
2. Pengajaran Sosial Gereja
Gereja tetap menunjukkan jalan dalam kehidupan modern. Karena Gereja
melihat pribadi manusia sebagai dasar, sebab, dan tujuan semua lembaga
sosial. Karena itu, Pengajaran Sosial Gereja tidak dapat dipisahkan dari
pengajaran Gereja tentang kehidupan dan harus diajarkan di semua jenjang
pendidikan dan melalui berbagai media. Orang-orang Katolik haruslah
memahami pengajaran sosial Gereja dan perilaku sosial-ekonomi mereka
harus diselaraskan dengan prinsip-prinsip pengajaran sosial Gereja itu. Karena
penerapan praktis prinsip-prinsip pengajaran sosial sulit, kepada orang-orang
Katolik diberikan beberapa saran praktis sbb:
i. meneliti situasi (mengamati)
ii. Mengevalusinya dengan mengacu pada Pengajaran Sosial Gereja (menilai)
iii. Memutuskan bagaimana bertindak (bertindak).(#219-241)
D. PEMULIHAN HUBUNGAN SOSIAL DALAM
KEBENARAN, KEADILAN, DAN CINTA KASIH
3. Tugas Kaum Awam
Sambil mengakui perlunya campur tangan pemerintah dalam
kemajuan rakyat, adalah terutama tanggung jawab warga
masyarakat sendiri untuk menentukan kemajuan dan
perkembangan mereka. Tugas setiap orang kristiani adalah
berkarya demi suatu dunia yang lebih adil.
4. Menuju suatu Masyarakat Global
Kemajuan sosial harus berkaitan dan kemajuan ekonomi.
Daerah-daerah yang lebih berkembang harus membantu
perkembangan daerah-daerah kurang berkembang. Namun,
bantuan ini harus menjangkau segenap bangsa di dunia.
Tanggung jawab orang-orang kristiani adalah membangun
suatu masyarakat global dengan dituntun oleh nilai-nilai Injil
yaitu kebenaran dan keadilan.
KESIMPULAN
Mater et Magistra mengakui, kehidupan
industrial dapat merusak nilai-nilai dan
menyimpang dari martabat manusia.
Gereja, yaitu masing-masing orang Katolik,
perlu memperbarui komitmen mereka demi
tegaknya Kerajaan Allah di tengah kegiatan
duniawi.
PRINSIP-PRINSIP PENUNTUN
1. Balas karya yang adil demi kehidupan keluarga yang bermatabat.
2. Pribadi perorangan maupun pemerintah berperan dalam pekembangan
ekonomi.
3. Perkembangan ekonomi haru adil dan merata bagi semua. Daerah yang
lebih maju harus membantu yang terbelakang.
4. Gereja mendorong perkembangan ekonomi yang teratur di daerah-daerah
dan negara-negara yang kurang berkembang.
5. Setiap orang Kristiani berkewajiban memajukan lembaga-lembaga sipil,
mengangkat martabat manusia, serta memperkokoh kesatuan antar bangsa.
6. Kerjasama internasional sangat penting dalam membangun kepercayaan,
timbal-balik tentang hukum-hukum keadilan agar dapat tercipta
kesalingtergantungan yang lebih besar, kerja sama, serta saling membantu
antar masyarakat politis sedunia.
7. Segenap kemajuan harus berakar dalam Allah. Karena itu, pemahaman
orang-orang Katolik akan Pengajaran Sosial Katolik haruslah ditingkatkan,
dan perilaku sosial-ekonomi mereka harus selaras dengan prinsip-prinsip
Pengajaran Sosial Katolik itu. Orang-orang Katolik harus menggunakan
prinsip “Melihat, Menimbang, dan bertindak” dalam kegiatan-kegiatan
mereka di tengah realitas dunia modern ini.
Download