BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Enam puluh juta tahun yang lalu terdapat hewan kecil di Amerika Utara yang dikenal dengan Eohippus, kemudian secara perlahan karena adanya evolusi, Eohippus berubah menjadi Equus yaitu kuda modern (Burns, 1954). Kuda termasuk golongan ungulata, yaitu anggota dari Perissodactyla. Kuda memiliki ciri khusus seperti gigi, tungkai menurun yang khas pada tulang karpal dan tulang tarsal serta adanya perubahan pada usus besar yang berfungsi sebagai ruang fermentasi hasil pencernaan (Frape, 2004). Menurut Cunha (1991), manfaat kuda secara umum adalah: 1. Sumber pendapatan dari pajak taruhan yang disahkan untuk negara dan pemerintah daerah; 2. Untuk kesenangan, rekreasi, olahraga dan pekerja di ladang karena kuda dapat menjangkau tempat-tempat yang sulit; 3. Membantu orang-orang cacat sebagai sarana latihan. Kuda merupakan salah satu ternak yang mengalami penurunan populasi. Penurunan populasi ini terjadi karena fungsi kuda sebagai alat transportasi telah banyak digantikan oleh kendaraan bermotor, selain tingginya angka pemotongan kuda sebagai sumber pangan. Angka pemotongan kuda sebagai sumber daging di Indonesia cukup tinggi. Penurunan populasi kuda ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja, di Amerika Serikat sampai tahun 1960 juga mengalami penurunan populasi kuda, karena terjadi mekanisme dalam bidang transportasi dan petanian. 1 Populasi kuda mengalami kenaikan setelah terjadi peningkatan kegiatan olahraga dan rekreasi menggunakan kuda (Cunha, 1991). Kuda merupakan hewan yang dekat dengan manusia sehingga keberadaannya dipertahankan karena ketangkasan, ketahanan, dan kecepatannya dalam berlari. Hal itulah yang memberi daya tarik bagi manusia untuk olahraga ketangkasan berkuda dan pacuan kuda. Melihat peningkatan dalam olahraga berkuda, terutama kuda pacu dibuat suatu ketetapan mengenai standar kuda pacu khas Indonesia yang disebut kuda pacu Indonesia (KPI). Ketetapan tersebut dibuat berdasarkan surat keputusan Direktur Jenderal Peternakan No. 105/TN.220/Kpts/DJP/Deptan/1995 tanggal 24 Februari 1995 yang dikuatkan dengan surat keputusan Menteri Pertanian No. 4468/Kpts/SR.120/7/2013 tanggal 9 Juli 2013 tentang pelepasan rumpun kuda pacu Indonesia (Maswarni dan Rachman, 2014). Eclipse Stud and Stable merupakan salah satu peternakan kuda di Indonesia yang memiliki kuda Thoroughbred dan kuda lokal. Peternakan kuda tersebut memiliki 35 ekor kuda, sedangkan kuda pacu 3 ekor dan yang siap pacu pada kuda betina 2 ekor. Salah satunya bernama Viky yang memiliki recording cukup lengkap. B. Tujuan Tujuan dari tugas akhir ini untuk mempelajari manajemen pakan kuda betina Viky yang dipersiapkan sebagai kuda pacu dengan membandingkan data yang diperoleh di lapangan dengan literatur. 2 C. Manfaat Hasil dari penulisan Tugas Akhir ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan pengetahuan tentang manajemen pakan kuda yang baik. 3