BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap pemilik kuda tentunya menginginkan yang terbaik untuk menjaga kesehatan pemeliharaannya. Kuda yang tidak terawat dengan baik biasanya sangat rentan terhadap serangan berbagai macam penyakit. Pencegahan penyakit jauh lebih baik dan efisien daripada mengobati luka yang sudah terkena penyakit atau parasit.Mengobati penyakit cenderung membutuhkan lebih banyak tenaga, waktu, dan biaya. Mengingat pentingnya menjaga kesehatan kuda maka perlu dilakukan peningkatan pengetahuan dari tenaga perawat dan penanggung jawab istal (kandang kuda). Dalam hal ini diperlukan campur tangan dari tenaga ahli kesehatan hewan. Dengan demikian, deteksi secara dini dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya gejala-gejala dari suatu penyakit atau parasit (Maswarni dan Rahman, 2014) Manajemen kesehatan kuda merupakan salah satu bagian penting dalam manajemen peternakan kuda adalah pencegahan terhadap penyakit dan parasit. Untuk menjaga kuda tetap sehat, perlu dibuat perencanaan yang baik dengan mempersiapkan langkah-langkah pengontrolan pada sumber penyakit. Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain vaksinasi secara teratur, pemeriksaan kesehatan, pengontrolan terhadap parasit, pengontrolan lapangan rumput, dan penciptaan lingkungan higienis. Penjagaan kesehatan yang stabil, tetap siaga untuk keadaan yang tidak diinginkan, meminimalisir kemungkinan terjadinya kecelakaan, pengobatan 1 terhadap kuda yang terserang penyakit, serta menjaga dan memelihara lingkungan secara teratur. Secara umum, penyakit adalah gangguan kesehatan. Ditinjau dari asalnya, penyakit dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu penyakit yang disebabkan oleh infeksi dan penyakit yang disebabkan oleh non-infeksi. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi dapat disebabkan oleh adanya bakteri, virus, dan jamur. Sementara itu, penyakit yang disebabkan oleh non-infeksi merupakan penyakit yang disebabkan oleh keadaan tubuh itu sendiri, seperti alergi dan ketidakseimbangan hormon, pakan dan lingkungan (Maswarni dan Rahman, 2014). Tetanus pada kuda adalah penyakit yang dapat mempengaruhi kebanyakan hewan. Kuda sangat rentan terkena tetanus karena kuda mudah mengalami cedera yang dapat menyebabkan luka. Kuda yang terinfeksi tetanus pada kebanyakan kasus mengalami kematian (Maswarni dan Rahman, 2014). Kuda merupakan jenis hewan yang paling peka terhadap infeksi tetanus. Kuda dapat terserang tetanus lewat tusukan paku pada kakinya,atau lukakarena benda tajam yang menyebabkan infeksi. Bakteri penyebab tetanus masuk ke dalamtubuh hewan atau manusia lewat luka pada kulit. Apabila luka menutup, kondisi inimenimbulkan suasana anaerob yang sangat baik untuk perkembangbiakan Clostridium tetani (Maswarni dan Rahman, 2014). Rendahnya kasus tetanus erat kaitannya dengan higiene dan penyediaan fasilitas medis baik untuk manusia maupun hewan. 2 1.2. Tujuan Tujuan dilaksanakannya studi vaksinasi tetanus pada kuda ini adalah : untuk mengetahui tentang kejadian tetanus dan status kontrol dengan vaksinasi tetanus, dan jenis vaksin tetanus yang digunakan di Eclipse Stable, Solo, Jawa Tengah. 1.3. Manfaat Hasil dari studi vaksinasi pada kudadi Eclipse Stable, Solo, Jawa Tengah ini diharapkan dapat dipergunakan untuk pengendalian dan pencegahan penyakit, serta menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas tentang kesehatan hewan, khususnya dalam bidang vaksinasi tetanus. 3