BAGAIMANA ANDABISA DISEMBUHKAN Bab 1 How Can You Be Healed Dalam hal mencari kesembuhan untuk sakit penyakit, yang sudah begitu mewabah dalam hidup manusia, sangatlah penting untuk mempelajari apa yang menjadi sebab dan akarnya. Dari mana sakit penyakit itu berasal? Apakah Allah yang mengirimnya ataukah penyakit itu berasal dari musuh Allah, Setan? Mari kita membuat pertanyaan yang lebih luas lagi. Apakah alasan dari semua kesakitan dan kemalangan di dunia ini? Gelombang sakit penyakit yang begitu besar dan dengan penderitaan yang menyertainya, sekalipun manusia telah berusaha sekuat tenaga, masih saja memberatkan dan sampai pada saat ini, suatu metode yang efektif untuk melawannya masih belum ditemukan. Hal ini sejauh menurut pendapat dunia. Faktanya adalah seperti yang akan kita lihat nanti, penyebab penyakit adalah karena keadaan rohani. Karena itu obat yang paling tepat untuk penyakit mental dan fisik adalah dengan memperbaiki keadaan kerohaniannya. Ketika manusia pertama Adam dan Hawa, diciptakan dan ditempatkan di Taman Eden, mereka memiliki tubuh yang sempurna sekalipun tubuh mereka juga dapat mati. Mereka tidak memiliki kehidupan kekal – hanya kehidupan fana. Di tengah-tengah Taman, Allah menanam Pohon Kehidupan yang melambangkan kekekalan. Seandainya Adam dan Hawa tidak memberontak melawan Allah, mungkin saja pada waktunya mereka akan diijinkan untuk memakan buah pohon itu sehingga mereka tidak akan mati. Ketidaktaatan mereka membawa dosa masuk ke dalam dunia, dan dengan dosa itu kematian datang menimpa mereka dan keturunannya. Pada hari nenek moyang kita tidak mentaati Allah itulah hari pertama mereka mulai mati. Dosa masuk ke dalam dunia, karena itu, inilah yang secara langsung maupun tidak langsung merupakan penyebab kematian dan penyakit. Contohnya anak dari 2 seorang pemabuk menderita dosa dari ayahnya. Anak yang ibunya menderita sakit syphilis kemungkinan lahir buta. Namun, sebagaimana yang Yesus katakan, sering kali penyakit mungkin bukanlah akibat dosa si penderita maupun orangtuanya (Yohanes 9:3). Penyebabnya mungkin lebih jauh lagi. Sudah jelas, jika Adam dan Hawa tidak berdosa, maka tidak akan ada penyakit dalam dunia ini. Tubuh kita dibuat sedemikian rupa sehingga dalam keadaan normal ia dapat menangkis penyakit. Kalau tidak demikian, umat manusia sudah lama musnah. Namun demikian, jika karena suatu sebab daya tahan alami tubuh melemah, penyakit mendapat kesempatan untuk menguasainya. Terlalu memaksakan tubuh, gagal memelihara tubuh dengan sepantasnya atau hanya oleh karena dosa bisa melemahkan daya tahan alaminya. Hasilnya adalah penyakit bisa menguasai tubuh. Selalu ada penyebabnya. Amsal 26:2 menyatakan: “demikianlah kutuk tanpa alasan tidak akan kena.” Penyebab tidak langsung akan segala sakit penyakit dalam tubuh manusia adalah dosa, walaupun mungkin saja ada faktor-faktor penyebab lainnya. Hal ini jelas dalam Kitab Suci yang tertulis dalam Ulangan 28: 15, 22, 27-28: “Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara Tuhan, Allahmu, dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai engkau: Tuhan akan menghajar engkau dengan batuk kering, demam, demam kepialu, sakit radang, kekeringan, hama dan penyakit gandum; semuanya itu akan memburu engkau sampai engkau binasa. Tuhan akan menghajar engkau dengan barah Mesir, dengan borok, dengan kedal dan kudis, yang dari padanya engkau tidak dapat sembuh. Tuhan akan menghajar engkau dengan kegilaan, kebutaan dan kehilangan akal,” Yesus Kristus, Putera Allah, menyamakan penyakit dengan dosa ketika Dia berkata kepada orang sakit lumpuh, “Hai Anakku dosamu sudah diampuni!” (Markus 2:5. Gereja mula-mula mengakui adanya hubungan antara dosa dan penyakit. Dalam Yakobus 5:13-15, perintah ini diberikan bagi para penatua untuk berdoa bagi orang sakit, dan kita diberitahu bahwa “doa yang disertai dengan iman akan menyembuhkan orang sakit, dan Tuhan akan membangkitkan dia; dan jika dia berbuat dosa, maka dosa-dosanya akan diampuni.” Yakobus mendorong kit dalam ayat berikutnya untuk “hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.” Setan, Asal Muasal Penyakit Pertanyaan mungkin timbul tentang dari manakah penyakit itu bermula. Jawaban yang diberikan Alkitab ialah Setan, si Jahat itu adalah pencipta penyakit. Dalam kisah Ayub, kita diberitahu bahwa Allah membangun sebuah pagar yang tidak kasat mata sekelilingnya, sehingga iblis tidak bisa menyentuh dia. Kita 3 tidak bisa mengerti alasanya, ketika suatu hari Allah mengangkat perlindunganNya, dan mengijinkan Setan menyusahkan Ayub dengan barah yang menyakitkan. Perhatikan, sekalipun Allah memberi ijin, Setanlah yang menaruh barah itu pada Ayub. “Kemudian Iblis pergi dari hadapan Tuhan, lalu ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya.” (Ayub 2:7) Allah yang kemudian menjawab seruan Ayub dan menyembuhkan dia. Kemudian ada juga perempuan yang memiliki kelemahan tubuh yang kemudian disembuhkan oleh Yesus. Perempuan ini telah ditindas oleh roh kelemahan tubuh delapan belas tahun lamanya. Yesus menyingkapkan penyebab dari penyakit perempuan ini dalam percakapan-Nya dengan para pemimpin rumah ibadat. Setanlah yang telah mengikat perempuan itu. “Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?” (Lukas 13:16) Perhatikan sekali lagi, ketika Petrus berbicara mengenai Kristus, dia menghubungkan pelayanan kesembuhan dengan pelepasan dari penindasan Setan: “yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.” (Kisah Rasul 10:38) Jadi, kita melihat kesembuhan bekerja, memerdekakan orang-orang dari penindasan iblis. Kita juga melihat ayat ini bukanlah sekedar bahasa yang puitis. Sementara kita mempelajari dan menyaksikan mujizat-muizat Tuhan kita, kita sering menemukan bahwa roh-roh jahat terkait dengan penyebab penyakit. Ini yang harus diusir keluar sebelum orang tersebut bisa menjadi sembuh. Alkitab berbicara mengenai roh tuli, roh bisu, roh gila, roh kelemahan tubuh, roh penyesat, roh jahat, roh najis, dan roh keji. Semuanya masing-masing memiliki cara yang berbeda dalam menyusahkan atau menipu manusia. Kuasa Setan atas orang-orang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Yang sering terjadi adalah dia biasanya menindas mereka. Ribuan orang Kristus ditindas oleh musuh hanya karena mereka tidak belajar untuk mengambil otoritas mereka dalam Kristus dan mengusir dia. Iblis sebenarnya tidak bisa merasuk orang Kristen sejati, tetapi dia hanya bisa menekan atau menindas mereka. Orang percaya harus belajar untuk bangkit dalam Nama Yesus dan mengambil alih kekuasaan atas penindas itu. Di sisi lain, sangat disayangkan ada lebih banyak orang dari yang kita tahu yang sebenarnya dirasuk roh jahat. Sejumlah orang sepenuhnya dikendalikan oleh Setan – yang merupakan salah satu penyebab ketidakwarasan (menjadi gila). Orang-orang yang demikian tidak memiliki cukup kuasa untuk bertindak atas 4 imannya sendiri untuk kelepasan. Mereka ini sama seperti orang yang dirasuk yang dijumpai Yesus di kubur (Markus 5:1-19). Kecuali ada orang yang bergerak dengan iman untuk mereka, maka orang seperti itu tidak akan bisa sembuh. Ada orang yang menginginkan kelepasan dari penyakit, tetapi tidak mau lepas dari dosa mereka. Kita harus ingat bahwa janji ini adalah kesembuhan dua kali lipat untuk kutuk yang dua kali lipat juga. “Pujilah Tuhan , hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu” (Mazmur 103:2-3). Janji ini menyerukan kelepasan dari dosa dulu, lalu kemudian kelepasan dari penyakit. Ketika Hizkia, raja Israel, sakit sehingga hampir mati, dia memalingkan wajahnya ke dinding dan berdoa. Allah mendengar doanya dan berkata, ““Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia, raja umat-Ku: Beginilah firman Tuhan, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah Tuhan.” (2 Raja-raja 20: 5). Beberapa orang, dalam mencari kesembuhan, sangat jarang yang berpikir akan melayani Tuhan setelah itu, tetapi Hizkia tidaklah demikian. Pada hari ketiga setelah kelepasannya, dia naik ke dalam rumah Tuhan dan menyembah Allah untuk kelepasan yang luar biasa itu. Yesus menyembuhkan seorang yang tidak berdaya yang telah terbaring 38 tahun dalam keadaan yang putus asa di kolam Betesda. Kemudian Tuhan berkata kepadanya, “Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: “Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.” (Yohanes 5:14). Tentu saja Yesus memperjelas bahwa terus menerus ada dalam dosa bisa membawa ke dalam kondisi yang lebih parah (lihat Lukas 11:24-26). Kita bisa mengambil kesimpulan dari pernyataan ini bahwa penderitaan orang ini kemungkinan disebabkan oleh dosa yang dia lakukan sebelumnya dalam hidupnya. Seorang wanita kafir datang kepada Kristus untuk kelepasan anak perempuannya yang dirasuk iblis. Tuhan mengasihani wanita malang itu dan sungguh memiliki belas kasihan atasnya, tetapi Dia menyadari bahwa perempuan itu tidak siap. Ada orang yang menginginkan hamba Tuhan mendoakan sekaligus untuk semua orang yang merindukan kesembuhan. Yesus tidak selalu langsung memberikan kesembuhan pada waktu itu juga ketika diminta. Tuhan tidak langsug menjawab perempuan tersebut saat itu juga. Perempuan itu memohon kepada-Nya untuk menolong, “tetapi Dia tidak menjawab sama sekali.” Mengapa? Perempuan itu telah menyebut Dia sebagai, “Tuhan, Anak Daud!” Sebagai “Anak Daud,” Dia tidak bisa menolong perempuan itu. Kalau Dia hanya dianggap hanya sebagai manusia, Dia tidak bisa menolongnya. Meskipun demikian dia mencoba lagi. “Tuhan, tolong aku,” dia berseru. Kali ini Yesus berbicara kepadanya. Namun jawabannya terdengar seolah-olah 5 menyangkal permohonannya. Dia berkata, “Tetapi Yesus menjawab: “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” (Matius 15:26). Dapatkah dia bertahan melewati ujian ini? Dia mampu dan melakukannya. Dia bertekad anak perempuannya akan sembuh. Dia tidak mau menerima jawaban ‘tidak’. Dengan kerendahan hati yang luar biasa dia menerima perkataan Tuhan dan kemudian dijadikan dasar untuk kelepasan anak perempuannya! Dia berkata, “Kata perempuan itu: “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” Tuhan, yang begitu heran melihat imannya, kemudian menjawab doanya. Dia mengirim perempuan itu pulang; anak perempuannya telah sembuh. Keselamatan telah datang ke rumah mereka. 6 Bab 2 Mengapa Allah Menyembuhkan? Kristus Menyembuhkan Karena Belas Kasihan Jika Kristus menyembuhkan orang sakit hari ini, mengapa Dia menyembuhkan, dan atas dasar apa Dia melakukannya? Dia menyembuhkan karena belas kasihanNya. Matius 14:14 menyatakan bahwa ketika orang banyak membawa orangorang sakit kepada-Nya, Dia “tergerak oleh belas kasihan terhadap mereka, dan Dia menyembuhkan orang sakit.” Ketika dua orang buta datang kepada-Nya berseru memohon belas kasihan, Tuhan “Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia menjamah mata mereka dan seketika itu juga mereka melihat lalu mengikuti Dia.” (Matius 20:34) Kesembuhan Adalah Roti Bagi Anak-Anak Perhatikan lagi kata-kata Kristus yang berbicara kepada perempuan kafir itu. Dia berkata, “Lalu Yesus berkata kepadanya: “Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” (Markus 7:27). Intinya adalah, ketika seseorang menjadi anak Allah, dia tidak perlu mengemis untuk meminta kelepasan…sebab kesembuhan adalah “roti yang disediakan bagi anak-anak.” Apakah engkau anak Allah? Maka engkau berhak untuk menerima kesembuhan. Jika belum, maka engkau bisa menjadi anak Allah saat ini juga dengan mengundang Yesus Kristus masuk ke dalam hatimu. Kesembuhan Ilahi bukan merupakan hal yang mewah yang hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang. Semua anak-anak Allah, karena kedudukan yang mereka miliki dalam Kristus, memiliki hak untuk menerima berkat. Kesembuhan Telah Dinubuatkan Dalam Penebusan Kristus Mengapa Kristus menyembuhkan orang yang sakit dan menderita? Ini dikarenakan kesembuhan ada di dalam penebusan. Nabi Yesaya, sambil memandang kepada kedatangan Mesias, menyatakan, “Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.” (Yesaya 53:4) Roh Nubuat menafsirkan ayat-ayat firman dalam cara yang mengagumkan. Yesus telah menyembuhkan ibu mertua Petrus yang mengherankan banyak orang. Lalu 7 ketika senja tiba dan hari Sabat berlalu, banyak orang membawa orang-orang sakit untuk dilepaskan. Yesus menyembuhkan mereka semua atas dasar alasan yang tertulis dalam ayat berikut: “Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: “Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.” (Matius 8:16-17) Jadi sudah jelas kita diberitahu bahwa Kristus menyembuhkan karena di Kalvari Dia menanggung penyakit dan juga dosa umat manusia. Ini bukanlah tafsiran manusia nubuatan Yesaya, tetapi tafsiran yang diberikan oleh Roh Allah. Ayat berikutnya dalam Yesaya bahkan lebih jelas lagi menerangkan hal ini. Dikatakan, “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.” (Yesaya 53:5) Oleh sebab itu, karena kesembuhan ada dalam penebusan, hal ini merupakan bagian warisan kita sama halnya dengan pengampunan dosa. Sungguh segala berkat rohani yang kita terima, baik itu keselamatan, kesembuhan atau apapun juga, diperoleh melalui Penebusan Kristus dan bukan melalui usaha kita pribadi. Kristus Menyembuhkan Untuk Menyingkapkan Kemuliaan Bapa Telah menjadi dugaan banyak orang bahwa Allah mengirim penyakit atas anak-anak-Nya untuk menyingkapkan kemuliaan-Nya. Hal ini tidaklah benar. Kenyataan yang sesungguhnya adalah kebalikannya. Sakit penyakit telah menyebabkan banyak pertanyaan mengenai penyediaan Allah. Di sisi lain, ketika kesembuhan terjadi, orang-orang memuliakan Allah: “Kemudian orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya. Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel.” (Matius 15:30-31) Kristus Menyembuhkan Untuk Membuktikan Misi-Nya Kristus juga menyembuhkan supaya Dia bisa membuktikan misi-Nya kepada dunia. Dia berkata, kepada orang Yahudi, “Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku, tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan 8 pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.” (Yohanes 10: 37-38) Seorang janda di kota Sarfat yakin bahwa nabi Elia adalah hamba Tuhan sejati setelah dia membangkitkan dan menyembuhkan anaknya (1 Raja-raja 17:24). Dalam Amanat Agung, kesembuhan orang sakit dalam Nama Yesus dimaksudkan untuk menjadi salah satu tanda orang percaya sejati (Markus 16:17). Sejumlah orang menduga bahwa keilahian Kristus telah dibuktikan begitu nyata sehingga mujizat tidak diperlukan lagi pada masa ini. Seolah-olah seluruh dunia telah percaya kepada Kristus saat ini! Fakta yang menyedihkan adalah ada ratusan juta orang yang hidup saat ini yang belum mengenal Yesus sebagai Juruselamat mereka. Kuasa supranatural untuk meneguhkan pernyataan Krisus lebih diperlukan pada hari-hari ini dari pada waktu-waktu lalu. Mengapa Kristus menyembuhkan hari ini? Dia menyembuhkan karena Ia memang memiliki sifat untuk menyembuhkan. Dia menyembuhkan karena tujuanNya ialah menghancurkan pekerjaan iblis (Kisah Rasul 10:38 dan 1 Yohanes 3:8). Dia menyembuhkan supaya orang sakit yang telah sembuh, bisa melayani Dia dalam sukacita keselamatan. Dia menyembuhkan supaya orang yang sudah sehat itu bisa berangkat ke ladang tuaian dan bekerja bagi Dia. 9 Bab 3 Apakah Kehendak Allah Untuk Menyembuhkan Anda? Pertanyaan yang banyak diajukan orang bukanlah “bisakah Allah menyembuhkan?” Jika seseorang percaya bahwa Allah yang menciptakan tubuh manusia, maka dia pastinya percaya bahwa Dia pasti sanggup menyembuhkannya juga. Pertanyaan yang ditanyakan banyak orang adalah “Maukah Dia menyembuhkan?” Kalau memang demikian, apakah persyaratannya sehingga Dia mau melakukannya? Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita lihat Alkitab, karena hanya ayat firman yang bisa menyediakan jawaban yang benar. Kita percaya bahwa Alkitab dengan jelas memberi jawaban dengan jelas sehingga tidak mungkin orang menjadi salah paham mengenai hal ini. Seorang kusta datang pada Yesus tanpa tahu dengan pasti apakah Dia berkehendak mentahirkan dia dari kusta. Dalam ketidaktahuannya dia berkata, “Tuan, jika Tuan mau (menghendaki), Tuan dapat mentahirkan aku.” (Matius 8:2). Saat itu juga Yesus memberi bukti untuk selamanya bahwa memang ini adalah kehendak-Nya dengan mengulurkan tangan-Nyadan menyentuh orang kusta yang malang itu dengan berkata, “Aku menghendakinya; jadilah tahir.” (terjemahan NKJV). Sejumlah orang berdebat bahwa Allah hanya menyembuhkan di masa lalu, tetapi bukanlah kehendak-Nya untuk menyembuhkan pada zaman ini. Namun demikian, orang-orang yang sama itu juga, pada waktu mereka jatuh sakit, akan menelpon dokter dan meminta dia menyembuhkan mereka. Mereka tidak pernah berkata,”Dokter, menurut saya mungkin bukanlah kehendak Allah untuk saya sembuh; biarkanlah saya menderita.” Anda lihat sekalipun dengan mulut mereka berkata bahwa bukanlah kehendak Allah untuk menyembuhkan mereka, tapi dalam hati mereka tahu yang sebaliknya. Kalau tidak bukankah seseorang disebut munafik, di satu sisi mengaku Kristen tetapi sekaligus berusaha keluar dari kehendak Allah? Firman Tuhan berkata bahwa sejak dari awal merupakan kehendak Allah untuk menyembuhkan. Tidak lama setelah Dia menebus umanNya dari Mesir, Dia segera memberi janji kesembuhan. Dia bahkan membuat kesembuhan sebuah hukum! firman-Nya: “Di sanalah diberikan Tuhan ketetapanketetapan dan peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah Tuhan mencoba mereka,” (Keluaran 15:25). Dia malah berjanji lebih dari itu. Dia menyatakan kepada mereka bahwa kalau mereka mentaati ketetapan dan perintah-perintahNya, mereka tidak akan sakit: “Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara Tuhan , Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada 10 perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit mana pun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku TUHAN-lah yang menyembuhkan engkau.” (Keluaran 15:26). Kitab Mazmur adalah kitab yang paling penuh dengan inspirasi dalam Alkitab. Di dalamnya menyampaikan kepada kita untuk tidak melupakan kebaikan Tuhan: “Dari Daud. Pujilah Tuhan , hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan , hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu” (Mazmur 103:1-3) Banyak orang ingat akan manfaat keselamatan, tetapi mereka mengabaikan manfaat kesembuhan. Akibatnya mereka bisa menderita penyakit dan kesakitan, semuanya disebabkan karena mereka tidak mengetahui manfaat yang besar ini. Sebuah janji lain telah diberikan kepadakita dalam Perjanjian Lama, yang meyatakan mereka yang menaruh percaya dalam Allah, “…dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu;” (Mazmur 91:10) Berabad-abad kemudian Yesus memulai pelayanan-Nya, Dia memberitakan salah satu kotbah pertama-Nya di kampung halaman-Nya Nazareth, dan inilah ayat yang Dia pakai: “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” (Lukas 4:18-19) Yesus tidak hanya menyembuhkan orang sakit, tetapi mempercayakan pelayanan dan otoritas yang sama kepada murid-murid-Nya. “Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.” (Markus 6:12-13) Kemudian ketika Dia memberi mereka Amanat Agung, Dia memasukkan janji kesembuhan bagi semua orang percaya dalam Markus 16:16-18: “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” Janji ini bukan hanya bagi para rasul, tetapi masih tetap berlaku pada hari ini bagi mereka yang percaya. Perhatikan kata-kata Kristus dalam Matius 28:19-20: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka 11 melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Peraturan Akan Kesembuhan Ilahi Yang Diberikan Kepada Gereja Sebagaimana Allah telah memberikan ketetapan dan peraturan untuk kesembuhan bagi gereja di padang gurun, demikian juga Allah memberikan perintah untuk memberi otoritas pelayanan kesembuhan dalam gereja Perjanjian Baru. “Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” (Yakobus 5:14-16) Hal yang menakjubkan adalah tidak ada satu tempatpun, bahkan tidak ada tanda-tanda yang paling halus sekalipun di dalam Alkitab mengenai perintah Allah mengenai kesembuhan telah dibatalkan. Juga dalam penggenapan Firman dan janji-Nya, Dia tetap sama, kemarin, dan hari ini. Bagaimana dengan dokter? Kami tidak berusaha menunjukkan pertentangan terhadap profesi kedokteran yang telah begitu berjasa dalam meringankan penyakit. Setelah Allah memberi ikatan janji kesembuhan bagi Israel. Dia juga mengajar mereka hukum-hukum kesehatan dan menunjuk sejumlah orang untuk melaksanakan hukum itu. Dunia memerlukan orang-orang yang telah terlatih untuk mengajar orang cara yang selayaknya untuk merawat tubuh mereka. Kristus tidak pernah mengkritik mereka yang merawat orang-orang sakit dan terluka (Lukas 10:34). Dia berkata mereka yang sakit memerlukan tabib ( Matius 9:12). Kaum ibu contohnya memerlukan perawatan khusus pada waktu mereka melahirkan. Dalam rahmat-Nya, Allah telah memberikan kita kepastian akan tubuh yang sehat jika kita mau menerima firman-Nya. Sebuah kepastian yang tidak kalah kuat dari janji tersebut juga Dia telah berikan untuk kesehatan jiwa kita. 12 Bab 4 Bagaimana Anda Dapat Disembuhkan Kita semua tahu ada yang mendengar berita Injil dan diselamatkan, sementara yang lainnya berlalu tanpa keselamatan. Demikian juga ada orang yang mendengar kebenaran yang menakjubkan tentang kesembuhan dan kelepasan Ilahi, tetapi mereka gagal memperoleh kesembuhan. Mengapa demikian? Kebanyakan kita tahu bahwa menerima karunia tidak berarti karena kita pantas menerimanya, tetapi karena Kristus telah membelinya bagi kita di kayu salib Kalvari. Namun demikian, kita bisa melakukan sesuatu atau gagal melakukan sesuatu yang bisa menghalangi iman kita. Mari kita memeriksa sejumlah langkahlangkah penting untuk kesembuhan. Persiapkan Hati Anda Sebuah alasan yang umum mengapa orang gagal menerima kelepasan adalah karena mereka tidak mengambil waktu untuk menempatkan Firman Allah dalam hati mereka. “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” (Roma 10:17). Kristus kembali ke kampung halaman-Nya, Nazaret, untuk mengajar dan menyembuhkan orang sakit, tetapi orang melihat Dia dengan keraguan (skeptis) dan ketidakpercayaan. Bagi mereka, Dia hanyalah seorang tukang kayu. Akibatnya, hanya sedikit yang disembuhkan di Nazaret. “Ia tidak dapat mengadakan satu mujizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka.” (Markus 6:5) Jika engkau mau disembuhkan, luangkan waktu untuk membaca dan mendengarkan Firman Allah, sehingga hati anda dapat siap untuk mengerti dan anda akan mengetahui keadaannya dari kelepasan yang diberikan. Pastikan Anda Mengerti Bahwa Allah Menghendaki Anda Disembuhkan Tentu saja seseorang tidak bisa menerima kesembuhan jika dia masih ragu apakah benar memang kehendak Allah untuk menyembuhkan. Memang jika Allah tidak sejak awal menyingkapkan kehendak-Nya dalam hal ini, tidak satupun dari kita memerlukan iman. Namun, karena Dia telah menjelaskan dengan 13 gamblang bahwa memang menyembuhkan adalah kehendak-Nya, bagaimana mungkin dengan perilaku kita sendiri berkata, “Tuhan, aku tidak tahu entahkah Engkau betul-betul serius dengan apa yang Engkau janjikan?” Allah tidak pernah menyepelekan penderitaan dan kemalangan umat-Nya. Firman-Nya adalah Ya dan Amin. Yesus berkata kepada orang kusta tersebut, “Aku menghendakinya, jadilah engkau tahir.” Jadi hari ini, janji itu masih berlaku. Yesus berkata, “mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” (Markus 16:18). Jikalau engkau percaya, maka engkau pasti akan pulih dan sembuh dari penyakit anda. Akuilah Segala Dosa Dalam Hidup Anda Dalam Yakobus 5:13-16, termasuk dalam janji kesembuhan, ada satu kalimat yang sering terlewatkan. Yaitu yang berbunyi, “Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.” Penyakit bisa jadi merupakan akibat dosa, dan kita harus dengan rela mengakui dan meninggalkannya. Daud berkata dalam Mazmur, “Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar.” (Mazmur 66:18). Jika anda telah melakukan kesalahan terhadap orang lain, hampiri mereka dan akuilah kesalahan anda dan disembuhkan. Apakah anda mencemarkan tubuh anda dengan tembakau atau apakah anda mengalami kelebihan berat badan atau obesitas? Minta Tuhan untuk menolong anda dengan masalah-masalah ini yang menjadi penyebab penyakit dan bahkan kematian bagi banyak orang. Roh Yang Tidak Mau Mengampuni Dapat Menghalangi Kesembuha Kami ingat kisah akan seorang wanita yang memiliki sifat keras kepala dan menyimpan kepahitan dalam hatinya. Dia hampir membuat perpecahan dalam sebuah jemaat yang sedang bersusah payah untuk bertahan. Kemudian, penyakit menimpa hidupnya yang berupa penindasan yang sengit dari musuh. Oleh karena parahnya serangan itu, hal tersebut hampir mengakibatkan kematiannya. Namun, dia berseru kepada Tuhan meminta belas kasihan, dan kemudian memanggil setiap anggota jemaat ke sisi tempat tidurnya memohon pengampunan dari mereka. Tuhan membangkitkan dia kembali. Setelah itu sejauh kami mengenal wanita ini, dia memancarkan suatu roh yang bersifat manis dan rendah hati. Dia disembuhkan karena dia tidak hanya rela mengaku dosa-dosanya saja, tetapi kemudian mau meninggalkannya juga. 14 Tentukan Waktunya Orang lain tidak pernah menentukan waktuuntuk kelepasan, tetapi secara terus menerus menempatkannya dalam waktu yang akan datang yang tidak pernah pasti. Mereka selalu berkata, “Allah akan menyembuhkanku,” bukannya “Allah sudah menyembuhkanku.” Yesus berkata, “Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.” (Markus 11:24). Akan tiba saatnya kita harus menentukan pendirian, mempercayai bahwa Allah telah melakukan pekerjaanNya. Hasilnya mungkin tidak langsung atau terlihat secara kasat mata pada saat itu juga, tetapi ini tidak menjadi masalah. Pada suatu kali Kristus melihat pohon ara yang tidak menghasilkan buah. Dia kemudian mengutuknya, ini melambangkan apa yang akan terjadi pada kehidupan yang tidak menghasilkan “buah”. Akar pohon ara itu mati pada saat Yesus mengutuk pohon itu, tetapi hasilnya barulah terlihat sampai waktu kemudian. Seseorang menerima jawaban doanya pada saat dia sungguh percaya bahwa pekerjaan itu telah terlaksana, sekalipun hasil yang bisa terlihat baru akan nampak di kemudian hari. Selama gejala-gejala penyakit itu masih terlihat, kita tidak boleh ragu, malahan kita harus mengusir Setan. Sama seperti orang berdosa harus menetapkan waktu untuk percaya kepada Allah dan menerima keselamatan, demikian juga orang sakit harus menentukan waktu untuk menerima kesembuhan. Jangan Menjadi Suam Secara Rohani Ada orang yang tidak memiliki kerinduan yang cukup untuk memperoleh jawaban dari Allah. Yesus berkata, “Apapun yang engkau minta, ketika engkau berdoa.” Pada masa raja Asa memerintah di Yehuda, dia melayani Tuhan dengan segenap hatinya. Pada zaman itu seluruh Yehuda masuk ke dalam ikatan janji untuk mencari Tuhan dengan segenap hati mereka (2 Tawarikh 15:12-13). Ayat ke 15 menyatakan bahwa mereka “karena dengan segenap hati mereka bersumpah setia dan dengan kehendak yang bulat mereka mencari Tuhan. Tuhan berkenan ditemui oleh mereka.” Sekalipun ada orang yang membiarkan halangan dan kesulitan melemahkan mereka untuk memperoleh kelepasan, ada orang-orang lain yang bertekad tidak mau disangkal. Serahkanlah segenap diri anda kepada Allah supaya Dia bisa menunjukkan kepada anda dan memimpin anda dalam kehendak-Nya yang sempurna. Tempatkan Allah di tempat utama dalam hidup anda, dan Dia akan memenuhi semua yang anda perlukan. Sangat penting untuk mengingat Firman yang berkata “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:33). 15 Ingatlah Bahwa Kesembuhan Dapat Terjadi Berangsur-Angsur Walaupun sering kali banyak kesembuhan terjadi secara instan, sejumlah kelepasan terbesar dari kesukaran tidak terjadi langsung saat itu juga, yang memang tidak terlihat atau bisa dikatakan sejauh yang bisa dilihat oleh mata jasmani. Memang benar bahwa kebanyakan mujizat Kristus terjadi sementara Dia memperkatakan Firman, namun tetap saja tidak semuanya. Ketika Yesus menyembuhkan sepuluh orang kusta, Dia berkata kepada mereka untuk pergi dan menunjukkan diri mereka kepada imam. Sudah jelas di sini tidak ada bukti langsung akan kesembuhan. Namun, mereka mentaati perintah Tuhan, dan ketika mereka masih di tengah perjalanan, mereka mengabarkan bahwa mereka telah tahir dari kusta. Iman mereka untuk menerima firman Allah membawa kelepasan, sekalipun pada mulanya mereka tidak bisa melihat perubahan itu. Satu-satunya hal yang mengecewakan mengenai mujizat ini, yang nantinya akan dibahas dalam bab selanjutnya, adalah bahwa hanya satu orang dari kelompok itu yang kembali kepada Tuhan untuk berterima kasih (Lukas 17:15-18). Dalam mujizat kesembuhan pertama yang dikerjakan Kristus, Dia mengajar orang-orang pelajaran dasar mengenai iman. Oleh karena pengurapan unik yang berdiam atas Kistus, kebanyakan pelayanan kesembuhan yang terjadi dalam pelayanan-Nya bersifat instan atau seketika. Tetapi Kristus tidak menginginkan orang-orang mendapat kesan bahwa hanya inilah satu-satunya cara mereka dapat disembuhkan. Tuhan menghendaki iman yang dibangun di atas sesuatu yang lebih kuat dari hanya “tanda dan mujizat” yang bisa dilihat dengan mata jasmani. Ia rindu meneguhkan di dalam hati murid-murid-Nya sebuah iman yang bersandar atas dasar Firman Allah. Ia ingin menekankan hal ini dalam diri mereka dari sejak awal pelayanan-Nya ketika kesembuhan yang pertama terjadi. Kepada seorang pegawai istana yang datang kepada-Nya demi kesembuhan anaknya yang sudah hampir tidak ada harapan lagi, Dia berkata, “Maka kata Yesus kepadanya: “Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya.” Dengan kata lain artinya, “Maukah engkau percaya, bahkan sekalipun putramu tidak langsung menjadi sembuh?” Pada awalnya pegawai istana itu ragu, tetapi dengan jelas dia menerima pelajaran itu, karena ketika Tuhan berkata, “Pergilah; putramu hidup” dia kembali dengan mempercayai firman yang telah disampaikan. Pegawai istana itu mengerti dari Firman yang disampaikan Yesus bahwa mungkin tidak ada manifestasi yang heboh yang akan terjadi, tetapi bahkan tanpa hal itu, anak itupun akan menjadi sembuh. Ketika dia tiba di rumah, dia bertanya kapan anak itu “mulai menjadi pulih.” Mereka menyampaikan kepadanya bahwa pada jam yang sama ketika Yesus menyatakan Firman bahwa demamnya telah pergi. Perhatikan juga, sekalipun kesembuhan yang terlihat oleh mata jasmani berangsur-angsur terjadi, Firman Allah menyatakan kesembuhan sebagai suatu mujizat (Yohanes 4:54). 16 Bab 5 Bagaimana Memelihara Kesembuhan Anda Dari semua yang telah disampaikan dalam bab sebelumnya, sudah terbukti bahwa di dunia ini perjalanan Kekristenan melibatkan peperangan melawan kekuatan Setan. Kekuatan ini menyerang kita dalam berbagai aspek, rohani, mental/jiwa dan jasmani. Anak-anak Tuhan tidak akan pernah bisa lengah dalam hal berjaga-jaga atau menganggap remeh bahwa segala sesuatunya bisa berjalan dengan baik, karena ada musuh yang tidak kasat mata yang terus menentang kita dengan kiprahnya setiap saat. Namun, senjata peperangan kita diperlengkapi dengan kuasa Allah, dan olehnya kita lebih dari pemenang. Dalam Kristus Yesus kita cakap menanggung segala perkara, bahkan menghancurkan kubu pertahanan musuh. Meskipun demikian, sampai Yesus datang, harga untuk terus menerus berkemenangan adalah selalu waspada. Karena Tuhan sendiri, berkata, “Berjagajagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.” (Lukas 21:36). Kemenangan atas musuh dalam ukuran tertentu bergantung pada seberapa dalam pengetahuan kita akan tipu muslihat dan kelicikan musuh. Diperingatkan sejak awal artinya supaya dari awal kita diperlengkapi. Kita harus tahu dan menyadari bahwa dosa atau kecerobohan akan menghancurkan batasan atau pagar perlindungan yang tempatkan untuk kita. Kita telah melihat dalam Kisah Rasul 10:38 dan Lukas 11:24-26 bahwa pada umumnya penyakit disebabkan oleh berbagai bentuk penindasan setan, dan sekali iblis diusir keluar dari manusia, “Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian, dan karena ia tidak mendapatnya, ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu.” Jika orang tersebut tetap terus hidup dengan ceroboh dan tidak memenuhinya dengan perkara rohani, maka iblis itu akan kembali dengan jauh lebih kuat, dengan mengajak roh jahat lainnya untuk sama-sama tinggal di dalamnya, dan menguasai orang tersebut tujuh kali lebih kuat. Sebab itu instruksi Firman Allah dan ketaatan kepadanya sangatlah penting bagi orang-orang yang telah dilepaskan. Engkau Akan Menghadapi Pencobaan Setiap orang Kristen akan bersaksi bahwa setelah dia diselamatkan, iblis akan kembali untuk mencobai dia mengenai pengalaman keselamatannya. Ini memang akan terjadi. Bahkan terhadap Kristus, iblis berkata, “Jikalau Engkau Putera Allah.” Jika Setan dapat mempertanyakan hubungan Kristus sebagai 17 Putera Allah, bisa dipastikan kitapun tidak akan luput. Kristus membuat Iblis lari terbirit-birit dengan memakai Firman Allah, demikian juga kita diperintahkan untuk melakukan hal yang sama. Namun, hal yang ingin kami tekankan adalah ini: sebagaiman Setan mencobai manusia dan melemparkan keraguan mengenai kebenaran akan keselamatan dan kesembuhan jiwa mereka, dia juga akan berusaha mempertanyakan tentang kebenaran akan kesembuhan untuk tubuh jasmani mereka. Dia akan berusaha membuat gejala-gejala dalam tubuh orang yang telah disembuhkan. Jikalau individu tersebut menerima kesan yang dikerjakan iblis, maka jalan atau pintu terhadap sakit penyakit atau luka akan terbuka melalui keraguan. Dengan demikian kesakitan bisa dan biasanya kembali terjadi. Namun, jika dia menolak bujukan iblis dan berdiri di atas Firman Allah akan kelepasan baginya, dia akan mengusir baik keraguan dan gejala-gejala itu. Marilah kita perhatikan beberapa hal yang menyebabkan orang-orang kehilangan kesembuhan mereka. Jangan Terus Tinggal Dalam Dosa Seperti yang sudah kami sebutkan dalam bab sebelumnya, dosa merupakan penyebab langsung sakit penyakit dalam banyak kasus. Karena itu, sangat dianjurkan bagi orang yang datang kepada Allah untuk kesembuhan telah lebih dulu bertobat dan berbalik dari dosa-dosanya. Tidak ada gunanya merawat orang yang keracunan arsenic, kalau orang tersebut dengan sengaja masih terus memasukkan arsenic ke dalam tubuhnya. Tidak ada gunanya berusaha membawa kelepasan kepada orang yang memang sengaja terus menjalani kehidupan yang penuh dosa. Setelah anda menerima jawaban doa anda, teruslah hidup hanya bagi Allah. Sangat menyedihkan ada orang yang hanya datang kepada Allah ketika mereka dalam keadaan terdesak. Kemudian, setelah semuanya berlalu, mereka lupa sama sekali dengan Allah atau tentang janji yang mereka utarakan sewaktu mereka masih ada dalam krisis. Hukum dosa dan akibatnya tidak bisa dibatalkan. Seseorang tidak bisa berharap untuk terus bisa memelihara kesembuhannya kalau ia tidak hidup bagi Allah. Bersaksilah Tentang Kelepasan Anda Banyak orang yang setelah mereka menerima kesembuhan yang penuh kemuliaan itu, lupa memberi kemuliaan kepada Allah. Orang tersebut wajib, pertama-tama menyampaikan kepada orang lain bahwa dia sudah disembuhkan, dan kemudian, menaikkan ucapan syukur kepada Allah. Kesembilan orang kusta yang telah menerima kesembuhan sementara mereka masih di perjalanan, lupa untuk kembali dan member kemuliaan kepada Allah. Kristus menyebutkan 18 bahwa dari sepuluh orang kusta yang disembuhkan, hanya satu yang kembali dan berterima kasih. Presentasenya juga tidak lebih besar pada zaman ini. Kita temukan, bahwa banyak orang yang telah disembuhkan tidak pernah peduli untuk member kesaksian, sekalipun mereka telah dengan sungguh-sungguh berjanji untuk melakukannya. Mereka baru terdengar lagi nanti pada waktu mereka jatuh sakit. Hanya sedikit orang yang menyadari akan sikap Allah terhadap perilaku yang tidak tahu berterima kasih. Ini adalah doa di sepanjang masa. Langkah pertama manusia dalam kemurtadan dijelaskan dalam Roma 1:21, “Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya.” Seandainya seseorang yang telah mengalami kelepasan ditimpa kesukaran lagi, baiklah dia mengajukan pertanyaan ini pada dirinya: “Sudahkah aku mengucap syukur kepada Allah?” Ketika gejala-gejala penyakit yang bisa dilihat sudah hilang, kesaksian di depan umum haruslah diberikan. Yesus berkata kepada orang yang telah sembuh dari penyakit gila, “Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!” (Markus 5:19) Penuhilah Hidup Anda Dengan Perkara Rohani Pada waktu Yesus menyampaikan mengenai orang yang dari padanya iblis telah diusir keluar, menyatakan bahwa pada akhirnya iblis itu memutuskan untuk kembali lagi ke “rumah” tempat dia pernah diusir. Pada waktu dia kembali, dia mendapati “rumah itu telah disapu dan dihiasi.” Dengan kata lain, pekerjaan Setan telah diusir, tetapi tanpa usaha yang dikerjakan untuk menggantikan semuanya itu dengan perkara-perkara dari Allah. Suatu kekosongan rohani dibiarkan begitu saja dalam manusia yang secara alami memiliki sifat harus menyembah sesuatu, apakah itu Allah atau ilah dunia ini. Iblis yang melihat kesempatan ini, masuk kembali dengan membawa tujuh roh lainnya yang lebih jahat lagi, sehingga keadaan akhir orang itu jauh lebih buruk dari sebelumnya. Ada orang-orang yang tidak mengingini atau mendambakan atau merindukan hal-hal rohani, tetapi sebaliknya menyerahkan dirinya kepada pemuasan sifat kedagingan mereka yang duniawi atau egois. Ketika kita melayani perkaraperkara duniawi, kita membangkitkan selera yang akan memenuhi atau tidak akan menyisakan ruangan untuk kehidupan rohani. Betapa kemalangan menanti orang itu! Ketika Setan menemukan pintu masuk kembali ke dalam hidupnya dan orang tersebut menemukan bahwa kelepasannya sudah tidak ada lagi, maka sekali lagi dia telah jatuh ke dalam jebakan dan rencana musuh! 19 Jangan Memaksa Diri Ketika disembuhkan, seseorang telah memiliki kekuatan baru, tetapi hal ini bukanlah sekedar digunakan untuk pamer. Kami telah menyaksikan mereka yang secara luar biasa telah disembuhkan, tidak menggunakan hikmat. Ingatlah, bahkan orang yang sehat sekalipun, jika dia menguras tenaganya, dia bisa jatuh dalam penyakit yang menghabisi kekuatannya. Apalagi resiko yang lebih besar pada orang yang kekuatannya belum sepenuhnya pulih dan perlu merawat tubuhnya? Hal ini bukan berarti seseorang harus memanjakan atau menganggap dirinya bayi. Memang hari demi hari, dia harus menguasai daerah baru dari musuh, dan sementara dia memuji dan melayani Allah, kelepasannya akan menjadi kesaksian yang menakjubkan akan kuasa Allah untuk kesembuhan dan kelepasan. Kami tidak bisa lebih jauh lagi terlalu menegaskan bahwa seseorang bisa kehilangan kesembuhannya. Hal ini sederhana penyebabnya karena mereka tidak memelihara kesehatan tubuh mereka dengan semestinya sekali kelepasan telah terjadi pada mereka. Kegagalan Untuk Mengenali Kesembuhan Ada sejumlah orang tidak mengenali kesembuhan mereka. Contohnya, kanker yang telah dibunuh harusnya dikeluarkan dari tubuh. Kadang-kadang rasa sakit menyertai hal ini. Kalau orang tersebut menjadi ketakutan, sangatlah mungkin Setan mengambil keuntungan dari rasa takut itu. Seorang wanita, setelah dia didoakan, menjadi ketakutan sehingga dia memutuskan untuk menjalani operasi. Operasi itu membuktikan bahwa kanker tersebut telah mati dan sedang keluar dari tubuhnya. Kadang-kadang setelah didoakan, bagian yang telah mati akan mengeluarkan kotoran sisa dan dengan hal ini, rasa sakit yang muncul hanya sementara ini jauh lebih parah dari sebelumnya. Kalau orang tersebut tenang dalam imannya, racun itu akan keluar dan orang tersebut akan menemukan bahwa kelepasan telah terjadi. Manifestasi kesembuhan yang langsung terlihat dengan mata tidaklah penting. Memang sejumlah orang menaruh iman dalam hal itu, kemudian ketika muncul gejala yang tidak diinginkan walaupun sangat kecil, seluruh keyakinan mereka hilang. Tetapi jika iman itu berdasar atas Firman Allah, gejala-gejala itu boleh datang dan pergi, tetapi kelepasan akan pasti terjadi, oleh karena Firman Allah tidak akan pernah gagal kalau kita mempercayainya. Arahkan Pandangan Anda Pada Kristus, Bukan Pada Gejala-Gejala Lebih dari semuanya, arahkan pandangan mata anda kepada janji Tuhan, bukan kepada gejala-gejala. Memperhatikan dan melayani keluhan anda akan menghasilkan iman yang goyah. “Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan 20 sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.” (Yakobus 1:6-7). Petrus yang berjalan di atas air merupakan sebuah contoh akan sikap seseorang yang baru saja bisa menerima manfaat kesembuhan tetapi menit berikutnya dalam bahaya. Dia berjalan di atas gelombang, dan selama matanya tertuju kepada Kristus, dia menentang hukum laut. Tetapi pada saat pandangan matanya lepas dari Kristus dan dia mulai memikirkan angin dan gelombang, dia mulai tenggelam. Jaminan keamanan kita ada pada Allah, apakah itu untuk tubuh, jiwa atau roh, bukan berdasarkan pengalaman di masa lampau, tetapi dalam tetap percaya di dalam Allah. Kita bisa perhatikan bahwa Petrus paling tidak masih ingat untuk berseru kepada Kristus untuk menyelamatkan dirinya ketika dia mulai tenggelam. Dan dia diselamatkan, bukan oleh karena imannya sendiri, tetapi oleh iman Yesus. 21 Bab 6 Bagaimana Caranya Melepaskan Iman Dan Menerima Kesembuhan Anda Oleh Kenneth Hagin Ketika seorang anak Allah memerlukan kesembuhan atau kelepasan, untuk bisa menerimanya sangat perlu iman dilepaskan, tetapi banyak yang tidak mengerti bagaimana melakukan hal ini. Jika anda mau mengikuti langkah-langkah berikut dengan setia dan doa, pasti anda bisa menerima kesembuhan sepenuhnya. Lahir Baru 1. Hal pertama adalah mengetahui bahwa anda telah lahir baru dan bahwa anda hidup dalam terang yang telah Tuhan letakkan dalam jalan anda. Untuk bisa berubah dan menjadi anak Allah, anda harus mempercayai Yesus Kristus adalah Putera Allah. Kemudian mintalah Dia masuk dan tinggal dalam hati anda supaya Dia mengarahkan dan menuntun anda dan menjadi Tuhan atas hidup anda. Kalau anda mengundang Dia masuk, Kristus pasti akan berdiam di dalam diri anda. Sebab Dia berkata, “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.” (Wahyu 3:20). Gunakanlah Firman Allah 2. Dari ayat-ayat Firman yang tertulis dalam buku ini, pilihlah dua atau tiga ayat dan hafalkan ayat tersebut, ucapkanlah berulang-ulang kali. Seperti yang dilakukan Kristus ketika Setan mencobai Dia, anda akan mampu melindungi diri anda dari serangan musuh yang akan datang untuk menaruh keraguan dan ketidakpercayaan. Anda harus mengetahui dan sepenuhnya menyadari integritas Firman Allah dan mengetahui bahwa Firman ini benar seperti yang tertulis di dalam Alkitab. Firman itu merupakan pewahyuan dari Allah bagi kita. Kita harus mengetahui bahwa Allahlah yang berbicara kepada kita SEKARANG. Alkitab bukanlah hanya kitab mengenai masa lampau dan masa yang akan datang saja; melainkan juga kita untuk SEKARANG. Alkitab merupakan pesan yang diilhami Allah. Ibrani 4:12 berkata, “Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai 22 memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.” Cepat artinya firman itu hidup. Karena itu Firman Allah adalah sesuatu yang hidup. Tetapi firman itu baru akan hidup bagi anda jikalau anda menerimanya dan bertindak atasnya. Jadi langkah yang sangat penting adalah tinggal dalam integritas Firman Allah. Ingatlah bahwa Firman adalah yang paling penting. Sebab ini artinya Allah yang berbicara kepada kita. Mari kita selalu memelihara sikap ini dan bertindak atas Firman dengan cara ini. Seolah-olah Tuhan Yesus Kristus sendiri yang ada bersama anda secara pribadi dan berbicara kepada anda. Tentukan Waktu 3. Tentukanlah waktu untuk mengklaim kesembuhan anda. Anda bisa datang menghampiri Allah sendiri atau anda bisa bersepakat dengan orang lain, seorang penatua, gembala anda atau orang percaya lainnya. Sekarang anda siap untuk menempatkan permohonan anda di hadapan Dia. Mintalah kepada Allah Bapa dalam nama Putera-Nya Yesus, yang telah mati untuk menyelamatkan anda dari dosa dna menyembuhkan tubuh dan pikiran anda dari segala sakit penyakit, untuk menyembuhkan anda SEKARANG. Kembudian sampaikan kepada Allah bahwa anda telah menerima apa yang telah Dia lakukan bagimu. Usirlah Setan dan katakan kepadanya untuk meninggalkan tubuh anda. Lakukan ini semua di dalam nama Yesus. Katakan pada Setan bahwa anda memiliki otoritas atasnya sesuai yang dikatakan Markus 16:17, dan Lukas 10:19. Pujilah Tuhan 4. Pujilah Bapa karena Ia menyembuhkan anda. Teruslah memuji Dia tiap hari dan bahkan setiap jam, untuk kesembuhan anda, sekalipun pada waktu anda masih belum merasakan perubahan. Ada kesembuhan yang terjadi langsung saat itu juga. Ada juga yang terjadi berangsur-angsur. Jangan memperhatikan gejalagejala penyakitnya. Anda sembuh bukan karena anda merasa lebih baik, tetapi karena Firman Allah berkata anda sudah sembuh. Jangan risaukan manusia yang berdusta, tetapi biarlah kita melihat Allah itu benar. (Seperti yang sudah kami sebutkan, ada orang yang kemudian sakitnya menjadi kelihatan lebih parah sekalipung mereka telah disembuhkan – contohnya jaringan tubuh yang terkena kanker yang telah mati keluar dari tubuh.) Akuilah Kesembuhan Anda 5. Beritakan kepada orang lain bahwa engkau telah menerima kesembuhan. Kalau mereka menanyakan bagaimana kabar anda, sampaikan kepada mereka anda 23 sudah disembuhkan sesuai dengan Firman Allah. Jangan pernah mengeluarkan pengakuan bahwa engkau merasa lebih parah atau belum ada apapun yang terjadi. Karena kalau ini yang anda lakukan, anda sedang menyaksikan pekerjaan Setan. Ingatlah bahwa anda sedang melihat melalui mata iman. Anda mempercayai dan memperkatakannya karena Allah yang menyatakannya. Pengakuan yang berani ini akan semakin menguatkan iman anda. Pengakuan yang negative akan melemahkan iman anda dan membuat doa anda menjadi tawar. Ini adalah saat yang menentukan untuk kesembuhan anda melalui Yesus Kristus. Jikalau anda percaya apa yang Kristus katakana, dan bukan apa yang anda rasakan, tidak akan ada kegagalan. Jika anda mau terus mempercayai Allah, Setan akan melihat bahwa dia harus melepaskan cengkramannya dari anda. Renungkanlah Janji Allah 6. Sementara itu, teruslah merenungkan janji firman yang menjadi dasar kesembuhan anda. Lihatlah diri anda sesuai dengan apa yang anda minta dan membuat perencanaan berdasarkan hal itu, seolah-olah hal itu sudah menjadi kenyataan. Biarlah setiap pikiran dan kerinduan hati meneguhkan bahwa anda memiliki apa yang sudah anda minta. “Jangan pernah mengijinkan gambaran kegagalan dalam pikiran anda.” Jangan pernah meragukan satu menitpun bahwa anda sudah memiliki jawabannya. Usir keraguan jika ia datang menghampiri dan tujukan pikiran anda pada jawaban. Terus menerus meneguhkan bahwa janjijanji itu benar adanya, dan doa telah dijawab. Hapuskan setiap saran, bayangan, penglihatan, mimpi, impresi, perasaan; bahkan musnahkan segala pikiran yang tidak mendukung iman anda bahwa anda telah memiliki apa yang anda minta. Pikiran ditentukan berdasarkan pengamatan, pergaulan dan pengajaran. Berjagajagalah terhadap segala kejahatan yang masuk ke dalam pikiran. Jauhilah segala tempat dan hal-hal yang tidak akan mendukung keyakinan bahwa Tuhan sudah menjawab doa. Pada waktu anda terjaga pikirkanlah akan kebesaran Allah dan kebaikanNya. Hitunglah berkat anda, maka iman anda akan bertambah. Angkatlah hati anda kepada Allah senantiasa dengan ucapan syukur dan lebih lagi memuji Tuhan untuk semua yang sedang Dia kerjakan bagi anda saat ini. Bertahanlah bahwa segala sesuatu mungkin bagi orang percaya. Janganlah Meminta Kepada Tuhan Berulang Kali 7. Naikkanlah doa yang berhubungan dengan apa yang anda minta – yaitu sebuah pernyataan iman dan bukannya ketidakpercayaan. Jangalah meminta kepada Allah berulang-ulang untuk sesuatu yang sama seolah-olah Dia belum 24 mendengar sejak pertama kali anda memintanya. Sebaliknya, ingatkan Bapa bahwa anda masih memegang janji-janji itu dan bahwa anda memuji Dia, dan anda tahu Dia telah mendengar anda dan telah menjawab anda. Dalam Yesaya 43:26, Allah menyatakan kepada kita untuk mengingatkan Dia apa yang telah kita minta. “Ingatkanlah Aku, marilah kita beperkara, kemukakanlah segala sesuatu, supaya engkau nyata benar!” Peringatkan Setan bahwa anda telah mengambil otoritas atas segala penindasannya di tubuh anda. Teruslah memberi pujian kepada Allah untuk kesembuhan anda. Maka roh anda (manusia batiniah) akan bangkit dan mengambil janji-janji Allah, dan anda akan melihat kemenangan. Ucapkan Dengan Nyaring Apa Yang Anda Percayai 8. Akuilah iman anda – yaitu dengan mengucapkan dengan nyaring apa yang anda percaya. “Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.” (Roma 10:10). “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.” (Markus 11:23). Perhatikan bahwa Roma pasal sepuluh berkata “akan diselamatkan,” tetapi hal ini benar bukan hanya mengenai keselamatan saja. Hal ini benar untuk segala sesuatu yang anda terima dari Allah. Semua yang anda terima dari Allah datang dengan cara yang sama – melalui iman. Dengan hati kita percaya untuk doa dijawab, dan dengan mulut kita memberi pengakuan. Dengan hati juga manusia percaya untuk menerima kesembuhan, dan dengan mulut kita mengakuinya. Apapun yang anda terima dari Allah akan datang dengan cara ini. Perhatikan sekali lagi ayat dalam Markus 11:23 menyatakan hal yang sama terlibat, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.” Dalam ayat ini Yesus menyebutkan tentang percaya satu kali, dan Dia menekankannya sampai tiga kali. Banyak orang percaya, tetapi mereka tidak memperkatakannya. Seseorang harus memperkatakan dengan mulutnya apa yang dia percaya kalau dia mau hal ini terjadi. Tidak satupun ayat dalam Alkitab yang mengajarkan bahwa jika seseorang hanya percaya saja dalam hatinya, maka dia akan menerima jawaban. Tetapi Alkitab mengajarkan bahwa jika engkau percaya dengan hatimu dan memperkatakannya melalui mulut, apapun yang engkau inginkan akan terjadi. Ayat ke 9 dan 10 dalam Roma 10 menyatakan hal ini dan kita tahu bahwa hal ini benar. Perhatikan ayat ke 8 dalam Roma 10: “Tetapi apakah katanya? Ini: “Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu.” (Itulah firman 25 iman, yang kami beritakan.)” Sekali lagi firman iman harus ada di dalam mulut kita dan juga dalam hati untuk bisa bekerja bagi kita. Kalau hanya ada dalam hati saja, tidak akan terjadi. Tetapi ketika firman itu ada baik dalam hati dan mulut kita juga, Puji Tuhan hal ini akan terjadi. “Dengan mulut kita mengaku.” Anda bisa berkata, “Aku telah sembuh,” “Aku memiliki iman,” Atau “aku percaya bahwa aku telah memiliki apa yang aku doakan,” hal ini semudah anda bisa membuat pernyataan ketidakpercayaan. Anda bisa berpikir mengenai pikiran iman semudah anda berpikir mengenai pikiran kebimbangan dan ketidakpercayaan. Berpikir mengenai pikiran iman dan memperkatakan perkataan iman inilah yang bisa memimpin hati kita keluar dari kekalahan untuk masuk dalam kemenangan. Janganlah pernah menerima kata “Tidak” sebagai jawaban. Jangan mau disangkal. Ini merupakan hak keluarga kita sebagai anak-anak Allah, hak penebusan, hak injil, dan hak penciptaan kita untuk memiliki apa yang Tuhan janjikan. Hal ini pasti datang. Sekarang sudah menjadi milik anda, terimalah, maka hal ini akan menjadi kenyataan. Pengakuan kita bisa jadi, “Allah besertaku.” “sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.” Dengan tanpa rasa takut anda bisa berkata, “Allah ada di dalamku sekarang.” Anda akan temukan bahwa pengakuan iman yang anda buat akan menyebabkan Dia berkerja untuk kepentingan anda. Dia akan bangkit di dalam diri anda dan menjadikan anda menang. Sang Maha Pencipta ada dalam diri anda. Anda bisa menghadapi kehidupan ini tanpa rasa takut karena anda tahu bahwa Dia yang ada di dalam diri anda jauh lebih besar dari kekuatan manapun juga yang mau menyerang anda. Ini seharusnya terus menerus menjadi pengakuan anda. Teruslah berpegang kepadanya. Sebenarnya tidak ada iman tanpa pengakuan. Pengakuan adalah cara iman untuk mengekspresikan dirinya, Iman berasal dari hati, roh. Iman bertumbuh dengan pengakuan anda. Anda tidak menyadari akibat dari perkataan anda. Kalau anda berkata tidak bisa, maka anda tidak akan bisa. Anda tidak akan mendapatkan apa-apa. Tetapi jika anda berkata bahwa anda bisa, maka anda bisa. Anda bisa memiliki apa yang anda ucapkan, apakah itu ketidakpercayaan atau percaya. Ini secara luar biasa mempengaruhi roh atau manusia batiniah anda. Alasan utama mengapa orang Kristus yang sekalipun sungguh-sungguh namun lemah, adalah karena mereka tidak pernah berani membuat pengakuan mengenai siapa diri mereka dalam Kristus. Dengan berani mengaku apa yang didelarasikan oleh Firman mengenai diri anda dalam Kristus. Sementara anda melakukan ini, iman anda akan bertambah-tambah. Alasan mengapa iman itu terberangus dan terkekang adalah karena anda tidak pernah berani mengakui apa yang Allah katakan mengenai siapa diri anda. Ingatlah iman hanya bisa bertumbuh sejauh pengakuan anda. Pengakuan anda setiap hari mengenai siapakah Bapa bagi anda, mengenai apa yang sedang Yesus lakukan bagi anda sekarang sementara 26 Dia duduk di sebelah kanan Bapa, dan apa yang sedang dikerjakan oleh Roh Kudus yang dashyat dalam diri anda, akan membangun sebuah kehidupan iman yang kokoh dan positif. Engkau tidak akan takut akan situasi apapun juga. Engkau akan menghadapi kehidupan dengan tanpa takut, seorang pemenang. Tetapi anda tidak akan pernah menjadi seorang pemenang sampai anda mengakuinya. Jika anda ingin menjadi pemenang dulu, dan baru kemudian mengakuinya maka anda salah. Pertama-tama anda harus mengakuinya lebih dulu, dan barulah anda menjadi pemenang. Pengakuan iman menciptakan kenyataan atau fakta. Lakukan Apa Yang Tidak Bisa Anda Lakukan Sebelumnya 9.Lakukanlah apa yang sebelumnya tidak bisa anda kerjakan. Kalau sebelumnya anda tidak bisa membungkukkan badan, maka lakukanlah. Kalau sebelumnya tidak bisa berjalan, mulailah berjalan. Komitmen Allah adalah menghormati iman anda. Jika anda tidak bisa melihat, mulailah melihat. “Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.” (Yakobus 2:17). Ingat ayat Firman yang berkata, “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” (Ibrani 11:1). Ketika anda melihat jawabannya, anda tidak akan lagi memerlukan iman untuk hal itu. HANYA PADA WAKTU ANDA BELUM MELIHAT JAWABAN ITU DENGAN INDERA JASMANI, ANDA PERLU MELATIH IMAN ANDA. Kesehatan Ilahi Satu kebenaran terakhir yang luar biasa mengenai kesembuhan yang harus dipahami oleh setiap orang Kristen. Meskipun ini merupakan kehendak Allah untuk menyembuhkan setiap kali kita sakit, rencana-Nya yang sempurna bukanlah supaya kita terus menerus memerlukan lebih banyak kesembuhan, tetapi supaya kita hidup dalam kesehatan dan kekuatan Ilahi seperti yang disingkapkan dalam 3 Yohanes 2, “Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.” Dia akan memperbaharui kekuatan anda seperti rajawali. Sama seperti kehendak Allah agar kita tidak berulang-ulang kali diselamatkan, tetapi supaya rohani kita tetap ada dalam keadaan sehat, karena menyembuhkan kita berulang-ulang kali bukanlah yang terbaik yang diinginkan Allah, tetapi supaya kita ada dalam “kesehatan”. Jadi, kapan saja Setan berusaha menaruh kelemahan dalam tubuh kita, kita harus langsung mengambil langkah yang sama untuk mengusirnya sebelum dia mendapat tempat berpijak dalam tubuh jasmani kita dengan cara yang sama seperti waktu kita mengusir serangan atas kerohanian kita. Sejauh ini kita masih membahas tentang kesembuhan orang-orang yang sudah 27 ada dalam keadaan sakit. Tetapi apa yang terbaik dari Allah bagi anda, anak-Nya, sebenarnya lebih dari sekedar kesembuhan. Allah telah berkata bahwa kehendakNya adalah supaya anda dalam keadaan “makmur dan sehat, sama seperti jiwamu dalam keadaan sejahtera (3 Yohanes 2). Ketika Allah memberikan ikatan janji kesembuhan kepada umat Israel, Dia tidak menekankan kesembuhan sebanyak Dia menekankan tentang kesehatan ilahi. Dia berkata bahwa kalau Israel taat kepada perintah Tuhan, penyakit dan kelemahan tubuh yang telah menimpa orang Mesir tidak akan mengenai mereka. Supaya umat Israel tidak salah mengerti mengenai arti sesungguhnya akan ikatan janji kesembuhan, Tuhan mengulangi janji itu dengan kata-kata yang sedikit berbeda dalam Keluaran 23:25, “Tetapi kamu harus beribadah kepada Tuhan, Allahmu; maka Ia akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu.” Janji itu diulangi dan persyaratannya juga. Umat itu harus berbakti kepada Tuhan, dan Dia akan memberkati mereka dengan “menjauhkan penyakit itu dari tengah-tengahmu” Sekali lagi dalam kitab Ulangan, janji kesehatan ilahi dan kekebalan dari penyakit kembali diulang: “Tuhan akan menjauhkan segala penyakit dari padamu, dan tidak ada satu dari wabah celaka yang kaukenal di Mesir itu akan ditimpakan-Nya kepadamu, tetapi Ia akan mendatangkannya kepada semua orang yang membenci engkau.” (Ulangan 7:15). Sangat menarik untuk diperhatikan bahwa kitab Ulangan diakhiri dengan pengamatan bahwa jika tulah dan penyakit di Mesir muncul di tengah-tengah umat Allah, maka ini menjadi tanda ketidaktaatan mereka (Ulangan 28:15-28). Hal yang menakjubkan adalah bahwa umat Israel hidup dengan patuh selama suatu jangka waktu tertentu dan hidup dalam berkat janji itu. Ada sejumlah pengecualian di mana ada beberapa orang yang tidak mentaati Allah. Ada kecemburuan, sungutan, hawa nafsu yang mengakibatkan tulah tertimpa atas mereka. Tetapi secara keseluruhan selama jangka waktu yang cukup panjang, selama bangsa itu mengembara di pada belantara, orang-orang kebal terhadap penyakit. Sehingga Pemazmur bisa berkata: “Dituntun-Nya mereka keluar membawa perak dan emas, dan di antara suku-suku mereka tidak ada yang tergelincir (lemah).” (Mazmur 105:37). Firman Tuhan memberikan kita contoh mengenai mereka yang menikmati kesehatan ilahi. Salah satunya adalah Musa yang telah mencapai usia lanjut seratus dua puluh tahun. Secara lahiriah, kita mungkin mengira dia telah uzur dan lemah karena tua, namun dia masih tetap kuat seperti masa mudanya sampai pada hari ia mati: “Musa berumur seratus dua puluh tahun, ketika ia mati; matanya belum kabur 28 dan kekuatannya belum hilang.” (Ulangan 34:7) Musa bukanlah hanya sebuah contoh mengenai seseorang yang menikmati manfaat kesehatan ilahi. Ada juga Kaleb, salah satu dari dua belas pengintai dan salah satu dari dua orang yang membawa kembali “berita baik”. Kaleb telah melewati tahun-tahun yang berat, namun demikian di usia delapan puluh lima tahun dia memiliki kesaksian yang luar biasa: “Jadi sekarang, sesungguhnya Tuhan telah memelihara hidupku, seperti yang dijanjikan-Nya. Kini sudah empat puluh lima tahun lamanya, sejak diucapkan Tuhan firman itu kepada Musa, dan selama itu orang Israel mengembara di padang gurun. Jadi sekarang, telah berumur delapan puluh lima tahun aku hari ini; pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk.” (Yosua 14:10-11) Sekarang sudah jelas alasan mengapa kita memiliki banyak penyakit dalam gereja adalah karena kita telah membatasi janji Allah hanya kepada kesembuhan berulang-ulang kali bukannya pada janji kesehatan. Tentu saja ada persyaratannya bagi janji itu seperti yang dijelaskan oleh firman Tuhan. Tetapi jika kita mentaati perintah Allah dan hidup dalam persekutuan dengan Dia, maka kesehatan ilahi merupakan hak kita yang mutlak. Jadi ketika Setan mencoba (seperti yang biasa dia lakukan) menaruh sakit penyakit atas tubuh kita, kita tidak boleh sampai kita dikalahkan oleh penyakit itu. Pada waktu kita melihat tanda serangan Setan, kita harus bangkit dan mengusir dia. “Lawanlah iblis, maka ia akan lari dari padamu” (Yakobus 4:7). Kita harus terus melawan dia sampai dia melihat kita bersungguhsungguh dan bertekad untuk mengalahkan dia. Alkitab mengajarkan bahwa merupakan kehendak Allah bagi orang-orang percaya memiliki umur panjang dan hidup yang berguna, diberkati dengan kesehatan dan kekuatan. Obat yang tebaik adalah Mazmur 91 yang harus dibaca berulang-ulang. “Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan : “Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.” Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang. Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan: “Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.” Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan- 29 Nya ialah perisai dan pagar tembok. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.” Mazmur 103:5 bahkan berbicara mengenai memperbaharui masa muda orang percaya: “Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali.” Tentu saja setiap janji ada persyaratannya. Dalam hal ini syaratnya adalah orang itu akan dipuaskan dengan kebaikan surga dan bukan dengan perkara dunia ini. Dia harus terbang tinggi seperti rajawali mengatasi segala hal picik dunia ini. Dia harus belajar untuk tinggal di kediaman surgawi bersama Yesus Kristus. “dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,” (Efesus 2:6) Akhirnya kita mau mengarahkan perhatian kita pada perkataan Amsal yang menyatakan pada kita bahwa jika kita mau bersungguh-sungguh memperhatikan firman Allah, makan kita bisa mengklaim janji kesehatan. “Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku; janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka.” (Amsal 4:20-22) Apakah Makna Kematian Kristus Di Salib Bagi Anda Secara Pribadi? “Dari Daud. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu,” (Mazmur 103:1-3) Kesembuhan tubuh dan keselamatan jiwa berjalan bersama-sama. Kesembuhan jasmani akan sangat sedikit sekali manfaatnya bagi seseorang jika ia terus menerus menolak Kristus sebagai Juruselamat yang kekal. Kristus berkata, “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya.” (Markus 8:36) Jadi ketika Kristus mati bagi menggantikan kita, Dia menanggung segala kebutuhan kita baik rohani maupun jasmani. Mari kita ingat kembali hari pada waktu Kristus disalib. Di sana Dia tergantung di antara Bumi dan Surga – sebuah tontonan bagi manusia dan malaikat-malaikat dengan siksaan yang setiap saat hampir tidak tertahankan lagi. Kematian dengan penyaliban meliputi semua penderitaan yang dapat dialami tubuh ini: kehausan, demam, dipermalukan, waktu yang panjang, siksaan yang terus menerus. Pada waktu itu siang hari. Jam itu biasanya merupakan jam yang paling terang dalam satu hari, tetapi pada hari itu, kegelapan mulai melingkupi bumi. Alam semesta sendiri, tidak sanggup melihat keadaan itu, menarik terangnya dan langit 30 menjadi gelap. Kegelapan ini segera memberi dampak terhadap orang-orang yang menyaksikan kejadian itu. Tidak ada lagi yang mengolok dan menghina. Perlahanlahan orang-orang pergi meninggalkan Yesus sendirian meminum penderitaan dan rasa malu yang paling dalam. Namun, kengerian yang besar masih menanti. Bukan persekutuan yang penuh sukacita dengan Allah, tetapi justru teriakan yang pedih. Yesus mendapati diri-Nya ditinggalkan baik oleh manusia dan Allah. Teriakan-Nya sampai saat ini masih menimbulkan rasa pilu. Yaitu… “Allah-Ku, Allah-Ku mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Matius 27:46) Rupanya hanya satu hal yang Allah rahasiakan terhadap Anak-Nya, Kristus. Allah merasa risau kalau Yesus tidak mampu menanggung hal ini. Kebenaran yang mengerikan itu menghampiri-Nya hanya pada jam-jam terakhir kegelapan itu. Ketika matahari menarik sinarnya, Hadirat Allah juga ditarik. Walaupun kadang-kadang ditinggalkan oleh manusia, Dia selalu bisa berpaling kepada Bapa-Nya di surga dengan penuh keyakinan. Sekarang, hal inipun tidak mungkin, sebab Allah telah meninggalkan Dia. Memang Allah telah meninggalkan Dia, walaupun hanya untuk seketika, dan alasannya jelas. Pada waktu itu, dosa seluruh dunia dengan semua kecemarannya tertumpah atas Yesus. Dia menjadi dosa,”Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” (2 Korintus 5:21). Dalam ayat ini, kita temukan jawaban mengenai apa yang terjadi. Kristus menjadi dosa karena kita. Dia menumpahkan dosa seluruh dunia atas diri-Nya, termasuk dosa anda dan saya. Karena itu, Dia harus menerima hukuman yang jatuh atas dosa: terpisah dari Allah. Sekarang saatnya menjelang bagian akhir. Kehilangan darah telah menyebabkan kehausan yang tak dapat dilukiskan. Yesus berseru,”Aku haus!” Dia yang tergantung di salib haus. Dialah juga yang sekarang bisa memuaskan jiwa kita yang berdahaga – “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!” (Yohanes 7:37). Saat terakhir telah tiba. Yesus menundukkan kepala-Nya pada saat Dia menghembuskan nafas-Nya, “Sudah selesai!” Keselamatan telah lengkap. Ini merupakan pekerjaan yang sudah selesai selama-lamanya. Hal ini tidak bisa dicapai oleh pekerjaan baik manusia atau diperoleh dengan berpuasa, membayar dosa atau berziarah. Kita tidak perlu menyempurnakan pekerjaan ini dengan usaha kita sendiri. Tidak ada lagi yang perlu kita lakukan, tetapi kita hanya perlu menerimanya saja. Tidak perlu bergumul atau bersusah payah, tetapi dengan tenang menerima apa yang Tuhan persiapkan…sebuah korban yang tak ternilai. Apakah Kristus sudah mati untuk keselamatan kita? Sudah! Apakah Dia telah bangkit kembali, tiga hari tiga malam kemudian dalam kemenangan yang penuh kemuliaan dan Dia tidak akan mati lagi? Ya!! Karena itu Dia berkata,”KARENA 31 AKU HIDUP, MAKA KAMU AKAN HIDUP JUGA.” (Yohanes 14:19). Allah telah melakukan semua yang mungkin untuk membawa anda ke dalam hidup yang kekal. Dia telah membayar lunas harga hukuman bagi dosa-dosa anda. Sekarang giliran anda untuk menerima Dia. Allah melihat hati dan pikiran anda. Dia mengenal semua pikiran Anda, dan Dia mengasihi anda. Kalau anda sungguh-sungguh rindu menerima Yesus Kristus, Putera Allah, ke dalam hidup anda, anda akan dilahirkan kembali. Anda akan menjadi anak Allah, dan Allah Bapa akan menjadi bapa bagi anda. Langlah-Langkah Penting Untuk Menerima Keselamatan 1.MENGAKUI: “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23).” Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini!”(Lukas 18:13. Di bawah penerangan firman, engkau harus menyatakan bahwa engkau orang berdosa. 2. BERTOBAT : “… Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.”(Lukas 13:3). “Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan…”(Kisah Rasul 3:19). Engkau harus melihat buruknya dosa dan kemudian bertobat dari segala perbuatan itu. 3.PENGAKUAN DOSA : “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” (1 Yohanes1:9). “Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.”(Roma 10:10). Akuilah dosamu kepada Allah. 4.MENINGGALKAN: “Baiklah orang fasik meninggalkanjalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.” (Yesaya 55:7). Menyesal karena dosa tidaklah cukup. Kita harus mau mengakhirinya sekali untuk selamanya. 5.PERCAYA : Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”(Yohanes 3:16). “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.” (Roma10:9). Percaya dalam pekerjaan Kristus di salib sudah genap. 32 6.MENERIMA : “Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;” (Yohanes 1:11-12). Kristus harus diterima secara pribadi masuk ke dalam hati dengan iman, kalau engkau rindu memiliki pengalaman Lahir Baru ini. (Full Gospel Businessman International). Jika engkau rindu menerima Yesus Kristus ke dalam jiwa dan kehidupanmu, mari berdoa: Bapa di Surga, Dan Bapa, tunjukkan kepadaku Aku bersyukur Engkau mengasihi aku. selangkah demi selangkah rencana yang Aku minta PuteraMu Yesus Kristus, sudah Engkau buat untuk hidupku. mari masuk dalam hidupku. Aku memberi hidup dan diriku Aku tahu aku telah berdosa dan kepadaMu. melakukan perbuatan yang tidak Aku menyembah dan memujiMu, berkenan di hadapanMu. pencipta dan Tuhanku. Aku minta ampunilah segala dosaAku akan terus bersyukur untuk dosaku dan tahirkanlah hidupku. pengorbanan PuteraMu di kayu salib Tolong aku untuk mengikut Engkau dan sehingga aku bisa beroleh hidup yang ajaranMu. kekal dengan Engkau. Lindungi aku dari Setan dan Iblis. Tolong aku untuk memenangkan orang Ajari aku untuk mengutamakan Engkau lain kepada Kristus. dalam seluruh pikiran dan tindakanku. Aku menantikan kembalinya Kristus Tolong aku mengasihi sesamu seperti untuk membawa aku ke Surga. Engkau telah mengasihi aku. Datanglah segera Tuhan Yesus, Amin. Bagaimana Caranya Menerima Baptisan Roh Kudus 1. Anda harus lahir baru. Ini artinya meminta Yesus mengampuni dosa-dosa anda dan kemudian menerima pengampunan Allah, dengan mengetahui, “ Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,” dan “Sebab, barangsiapa berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.” (Roma 3:23 dan 10:13). 2. Kalau saat ini anda sudah menerima Kristus menjadi Juruselamat, Roh Kudus hidup di dalam anda. Yohanes 14:7; 1 Korintus 3:16; 6:19 3. Roh Kudus adalah seorang Pribadi dan akan berbicara sendiri jika anda mengijinkan Dia melakukannya. 4. Roh Kudus akan memakai bibir, lidah dan suara anda jika anda mengijinkan Dia–sama seperti waktu anda berkata-kata dengan bahasa Indonesia. 33 5. Ketika anda dipenuhi dengan Roh Kudus, dengan iman anda harus mulai untuk melakukan pengucapan. Kisah Rsul 2:4 berkata,”Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.” 6. Menerima Kristus menjadi Juruselamat memerlukan suatu tindakan iman. Kesembuhan adalah hasil dari suatu tindakan iman. Berbahasa roh adalah suatu tindakan iman. 7. Ketika dengan iman anda mulai berbahasa roh, Roh Kudus akan memberi ucapan–kata-kata untuk diucapkan. Di situlah yang supranatural terlibat. 8. Setiap orang percaya diperintahkan untuk “penuh dengan Roh,” Efesus 5:18, bahkan juga ibu Yesus, Maria, dan saudara-saudara kandung Yesus. Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas (Matius 13:55), (Kisah Rasul 1:14) dan murid-muridNya menerima (Kisah Rasul 2:4). Menerima Roh Kudus adalah suatu keharusan. 9. Relaks. “Inilah tempat perhentian…”Yesaya 26:12 10. Roh Kudus adalah sebuah karunia. Kisah Rasul 8:20,2:38,39; 11:17; Lukas 11:13. Anda tidak mengemis atau bekerja demi menerima karunia. Anda tinggal menerimanya saja. 11. Mulailah hari anda setiap hari dengan berdoa dalam Roh untuk membangun diri anda–hal ini sama halnya dengan mengisi batere rohani anda. 1 Korintus 14:4,18 12. Terimalah sekarang, dengan menyembah Yesus dalam hatimu dan memperkatakan dengan iman di dalam bahasa-bahasa yang asing sebagaimana yang diberikan oleh Roh Kudus kepada anda untuk mengatakannya. 34 35 Please let us know how this book has impacted you. Send your story to: [email protected] Free downloads are available at: www.cfn.org/literature BAGAIMANA ANDA BISA DISEMBUHKAN