BA GA I MANA ANDABISA DISEMBUHKAN

advertisement
BAGAIMANA
ANDABISA
DISEMBUHKAN
Bab 1
How Can You Be Healed
Dalam hal mencari kesembuhan untuk sakit penyakit, yang sudah begitu
mewabah dalam hidup manusia, sangatlah penting untuk mempelajari apa yang
menjadi sebab dan akarnya. Dari mana sakit penyakit itu berasal? Apakah Allah
yang mengirimnya ataukah penyakit itu berasal dari musuh Allah, Setan? Mari
kita membuat pertanyaan yang lebih luas lagi. Apakah alasan dari semua kesakitan
dan kemalangan di dunia ini?
Gelombang sakit penyakit yang begitu besar dan dengan penderitaan
yang menyertainya, sekalipun manusia telah berusaha sekuat tenaga, masih
saja memberatkan dan sampai pada saat ini, suatu metode yang efektif untuk
melawannya masih belum ditemukan. Hal ini sejauh menurut pendapat dunia.
Faktanya adalah seperti yang akan kita lihat nanti, penyebab penyakit adalah
karena keadaan rohani. Karena itu obat yang paling tepat untuk penyakit mental
dan fisik adalah dengan memperbaiki keadaan kerohaniannya.
Ketika manusia pertama Adam dan Hawa, diciptakan dan ditempatkan di
Taman Eden, mereka memiliki tubuh yang sempurna sekalipun tubuh mereka
juga dapat mati. Mereka tidak memiliki kehidupan kekal – hanya kehidupan fana.
Di tengah-tengah Taman, Allah menanam Pohon Kehidupan yang melambangkan
kekekalan. Seandainya Adam dan Hawa tidak memberontak melawan Allah,
mungkin saja pada waktunya mereka akan diijinkan untuk memakan buah pohon
itu sehingga mereka tidak akan mati. Ketidaktaatan mereka membawa dosa
masuk ke dalam dunia, dan dengan dosa itu kematian datang menimpa mereka
dan keturunannya. Pada hari nenek moyang kita tidak mentaati Allah itulah hari
pertama mereka mulai mati.
Dosa masuk ke dalam dunia, karena itu, inilah yang secara langsung maupun
tidak langsung merupakan penyebab kematian dan penyakit. Contohnya anak dari
2
seorang pemabuk menderita dosa dari ayahnya. Anak yang ibunya menderita sakit
syphilis kemungkinan lahir buta. Namun, sebagaimana yang Yesus katakan, sering
kali penyakit mungkin bukanlah akibat dosa si penderita maupun orangtuanya
(Yohanes 9:3). Penyebabnya mungkin lebih jauh lagi. Sudah jelas, jika Adam dan
Hawa tidak berdosa, maka tidak akan ada penyakit dalam dunia ini.
Tubuh kita dibuat sedemikian rupa sehingga dalam keadaan normal ia dapat
menangkis penyakit. Kalau tidak demikian, umat manusia sudah lama musnah.
Namun demikian, jika karena suatu sebab daya tahan alami tubuh melemah,
penyakit mendapat kesempatan untuk menguasainya. Terlalu memaksakan tubuh,
gagal memelihara tubuh dengan sepantasnya atau hanya oleh karena dosa bisa
melemahkan daya tahan alaminya. Hasilnya adalah penyakit bisa menguasai
tubuh. Selalu ada penyebabnya. Amsal 26:2 menyatakan: “demikianlah kutuk
tanpa alasan tidak akan kena.” Penyebab tidak langsung akan segala sakit penyakit
dalam tubuh manusia adalah dosa, walaupun mungkin saja ada faktor-faktor
penyebab lainnya. Hal ini jelas dalam Kitab Suci yang tertulis dalam Ulangan 28:
15, 22, 27-28:
“Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara Tuhan, Allahmu, dan tidak
melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan
kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan
mencapai engkau: Tuhan akan menghajar engkau dengan batuk kering, demam,
demam kepialu, sakit radang, kekeringan, hama dan penyakit gandum; semuanya
itu akan memburu engkau sampai engkau binasa. Tuhan akan menghajar engkau
dengan barah Mesir, dengan borok, dengan kedal dan kudis, yang dari padanya
engkau tidak dapat sembuh. Tuhan akan menghajar engkau dengan kegilaan,
kebutaan dan kehilangan akal,”
Yesus Kristus, Putera Allah, menyamakan penyakit dengan dosa ketika Dia
berkata kepada orang sakit lumpuh, “Hai Anakku dosamu sudah diampuni!”
(Markus 2:5. Gereja mula-mula mengakui adanya hubungan antara dosa dan
penyakit. Dalam Yakobus 5:13-15, perintah ini diberikan bagi para penatua untuk
berdoa bagi orang sakit, dan kita diberitahu bahwa “doa yang disertai dengan
iman akan menyembuhkan orang sakit, dan Tuhan akan membangkitkan dia; dan
jika dia berbuat dosa, maka dosa-dosanya akan diampuni.” Yakobus mendorong
kit dalam ayat berikutnya untuk “hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan
saling mendoakan, supaya kamu sembuh.”
Setan, Asal Muasal Penyakit
Pertanyaan mungkin timbul tentang dari manakah penyakit itu bermula.
Jawaban yang diberikan Alkitab ialah Setan, si Jahat itu adalah pencipta penyakit.
Dalam kisah Ayub, kita diberitahu bahwa Allah membangun sebuah pagar
yang tidak kasat mata sekelilingnya, sehingga iblis tidak bisa menyentuh dia. Kita
3
tidak bisa mengerti alasanya, ketika suatu hari Allah mengangkat perlindunganNya, dan mengijinkan Setan menyusahkan Ayub dengan barah yang menyakitkan.
Perhatikan, sekalipun Allah memberi ijin, Setanlah yang menaruh barah itu pada
Ayub.
“Kemudian Iblis pergi dari hadapan Tuhan, lalu ditimpanya Ayub dengan
barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya.” (Ayub 2:7)
Allah yang kemudian menjawab seruan Ayub dan menyembuhkan dia.
Kemudian ada juga perempuan yang memiliki kelemahan tubuh yang kemudian
disembuhkan oleh Yesus. Perempuan ini telah ditindas oleh roh kelemahan tubuh
delapan belas tahun lamanya. Yesus menyingkapkan penyebab dari penyakit
perempuan ini dalam percakapan-Nya dengan para pemimpin rumah ibadat.
Setanlah yang telah mengikat perempuan itu.
“Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis,
harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?” (Lukas
13:16)
Perhatikan sekali lagi, ketika Petrus berbicara mengenai Kristus, dia
menghubungkan pelayanan kesembuhan dengan pelepasan dari penindasan Setan:
“yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan
Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan
menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.”
(Kisah Rasul 10:38)
Jadi, kita melihat kesembuhan bekerja, memerdekakan orang-orang dari
penindasan iblis. Kita juga melihat ayat ini bukanlah sekedar bahasa yang puitis.
Sementara kita mempelajari dan menyaksikan mujizat-muizat Tuhan kita, kita
sering menemukan bahwa roh-roh jahat terkait dengan penyebab penyakit. Ini
yang harus diusir keluar sebelum orang tersebut bisa menjadi sembuh. Alkitab
berbicara mengenai roh tuli, roh bisu, roh gila, roh kelemahan tubuh, roh penyesat,
roh jahat, roh najis, dan roh keji. Semuanya masing-masing memiliki cara yang
berbeda dalam menyusahkan atau menipu manusia.
Kuasa Setan atas orang-orang berbeda-beda satu dengan yang lainnya.
Yang sering terjadi adalah dia biasanya menindas mereka. Ribuan orang Kristus
ditindas oleh musuh hanya karena mereka tidak belajar untuk mengambil otoritas
mereka dalam Kristus dan mengusir dia. Iblis sebenarnya tidak bisa merasuk
orang Kristen sejati, tetapi dia hanya bisa menekan atau menindas mereka. Orang
percaya harus belajar untuk bangkit dalam Nama Yesus dan mengambil alih
kekuasaan atas penindas itu.
Di sisi lain, sangat disayangkan ada lebih banyak orang dari yang kita tahu
yang sebenarnya dirasuk roh jahat. Sejumlah orang sepenuhnya dikendalikan
oleh Setan – yang merupakan salah satu penyebab ketidakwarasan (menjadi gila).
Orang-orang yang demikian tidak memiliki cukup kuasa untuk bertindak atas
4
imannya sendiri untuk kelepasan. Mereka ini sama seperti orang yang dirasuk
yang dijumpai Yesus di kubur (Markus 5:1-19). Kecuali ada orang yang bergerak
dengan iman untuk mereka, maka orang seperti itu tidak akan bisa sembuh.
Ada orang yang menginginkan kelepasan dari penyakit, tetapi tidak mau
lepas dari dosa mereka. Kita harus ingat bahwa janji ini adalah kesembuhan
dua kali lipat untuk kutuk yang dua kali lipat juga. “Pujilah Tuhan , hai jiwaku,
dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! Dia yang mengampuni segala
kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu” (Mazmur 103:2-3). Janji
ini menyerukan kelepasan dari dosa dulu, lalu kemudian kelepasan dari penyakit.
Ketika Hizkia, raja Israel, sakit sehingga hampir mati, dia memalingkan
wajahnya ke dinding dan berdoa. Allah mendengar doanya dan berkata, ““Baliklah
dan katakanlah kepada Hizkia, raja umat-Ku: Beginilah firman Tuhan, Allah
Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu;
sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau
akan pergi ke rumah Tuhan.” (2 Raja-raja 20: 5). Beberapa orang, dalam mencari
kesembuhan, sangat jarang yang berpikir akan melayani Tuhan setelah itu, tetapi
Hizkia tidaklah demikian. Pada hari ketiga setelah kelepasannya, dia naik ke
dalam rumah Tuhan dan menyembah Allah untuk kelepasan yang luar biasa itu.
Yesus menyembuhkan seorang yang tidak berdaya yang telah terbaring 38
tahun dalam keadaan yang putus asa di kolam Betesda. Kemudian Tuhan berkata
kepadanya, “Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata
kepadanya: “Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu
jangan terjadi yang lebih buruk.” (Yohanes 5:14). Tentu saja Yesus memperjelas
bahwa terus menerus ada dalam dosa bisa membawa ke dalam kondisi yang lebih
parah (lihat Lukas 11:24-26). Kita bisa mengambil kesimpulan dari pernyataan
ini bahwa penderitaan orang ini kemungkinan disebabkan oleh dosa yang dia
lakukan sebelumnya dalam hidupnya.
Seorang wanita kafir datang kepada Kristus untuk kelepasan anak
perempuannya yang dirasuk iblis. Tuhan mengasihani wanita malang itu dan
sungguh memiliki belas kasihan atasnya, tetapi Dia menyadari bahwa perempuan
itu tidak siap. Ada orang yang menginginkan hamba Tuhan mendoakan sekaligus
untuk semua orang yang merindukan kesembuhan. Yesus tidak selalu langsung
memberikan kesembuhan pada waktu itu juga ketika diminta.
Tuhan tidak langsug menjawab perempuan tersebut saat itu juga. Perempuan
itu memohon kepada-Nya untuk menolong, “tetapi Dia tidak menjawab sama
sekali.” Mengapa? Perempuan itu telah menyebut Dia sebagai, “Tuhan, Anak
Daud!” Sebagai “Anak Daud,” Dia tidak bisa menolong perempuan itu. Kalau
Dia hanya dianggap hanya sebagai manusia, Dia tidak bisa menolongnya.
Meskipun demikian dia mencoba lagi. “Tuhan, tolong aku,” dia berseru.
Kali ini Yesus berbicara kepadanya. Namun jawabannya terdengar seolah-olah
5
menyangkal permohonannya. Dia berkata, “Tetapi Yesus menjawab: “Tidak patut
mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada
anjing.” (Matius 15:26). Dapatkah dia bertahan melewati ujian ini? Dia mampu
dan melakukannya. Dia bertekad anak perempuannya akan sembuh. Dia tidak
mau menerima jawaban ‘tidak’. Dengan kerendahan hati yang luar biasa dia
menerima perkataan Tuhan dan kemudian dijadikan dasar untuk kelepasan anak
perempuannya! Dia berkata, “Kata perempuan itu: “Benar Tuhan, namun anjing
itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” Tuhan, yang begitu heran
melihat imannya, kemudian menjawab doanya. Dia mengirim perempuan itu
pulang; anak perempuannya telah sembuh. Keselamatan telah datang ke rumah
mereka.
6
Bab 2
Mengapa Allah Menyembuhkan?
Kristus Menyembuhkan Karena Belas Kasihan
Jika Kristus menyembuhkan orang sakit hari ini, mengapa Dia menyembuhkan,
dan atas dasar apa Dia melakukannya? Dia menyembuhkan karena belas kasihanNya. Matius 14:14 menyatakan bahwa ketika orang banyak membawa orangorang sakit kepada-Nya, Dia “tergerak oleh belas kasihan terhadap mereka, dan
Dia menyembuhkan orang sakit.” Ketika dua orang buta datang kepada-Nya
berseru memohon belas kasihan, Tuhan “Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas
kasihan, lalu Ia menjamah mata mereka dan seketika itu juga mereka melihat lalu
mengikuti Dia.” (Matius 20:34)
Kesembuhan Adalah Roti Bagi Anak-Anak
Perhatikan lagi kata-kata Kristus yang berbicara kepada perempuan kafir
itu. Dia berkata, “Lalu Yesus berkata kepadanya: “Biarlah anak-anak kenyang
dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan
melemparkannya kepada anjing.” (Markus 7:27). Intinya adalah, ketika seseorang
menjadi anak Allah, dia tidak perlu mengemis untuk meminta kelepasan…sebab
kesembuhan adalah “roti yang disediakan bagi anak-anak.” Apakah engkau anak
Allah? Maka engkau berhak untuk menerima kesembuhan. Jika belum, maka
engkau bisa menjadi anak Allah saat ini juga dengan mengundang Yesus Kristus
masuk ke dalam hatimu. Kesembuhan Ilahi bukan merupakan hal yang mewah
yang hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang. Semua anak-anak Allah, karena
kedudukan yang mereka miliki dalam Kristus, memiliki hak untuk menerima
berkat.
Kesembuhan Telah Dinubuatkan Dalam Penebusan Kristus
Mengapa Kristus menyembuhkan orang yang sakit dan menderita? Ini
dikarenakan kesembuhan ada di dalam penebusan. Nabi Yesaya, sambil
memandang kepada kedatangan Mesias, menyatakan, “Tetapi sesungguhnya,
penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya,
padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.” (Yesaya 53:4)
Roh Nubuat menafsirkan ayat-ayat firman dalam cara yang mengagumkan. Yesus
telah menyembuhkan ibu mertua Petrus yang mengherankan banyak orang. Lalu
7
ketika senja tiba dan hari Sabat berlalu, banyak orang membawa orang-orang
sakit untuk dilepaskan. Yesus menyembuhkan mereka semua atas dasar alasan
yang tertulis dalam ayat berikut:
“Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan
setan dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan
orang-orang yang menderita sakit. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang
disampaikan oleh nabi Yesaya: “Dialah yang memikul kelemahan kita dan
menanggung penyakit kita.” (Matius 8:16-17)
Jadi sudah jelas kita diberitahu bahwa Kristus menyembuhkan karena di
Kalvari Dia menanggung penyakit dan juga dosa umat manusia. Ini bukanlah
tafsiran manusia nubuatan Yesaya, tetapi tafsiran yang diberikan oleh Roh Allah.
Ayat berikutnya dalam Yesaya bahkan lebih jelas lagi menerangkan hal ini.
Dikatakan, “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan
oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita
ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.” (Yesaya
53:5) Oleh sebab itu, karena kesembuhan ada dalam penebusan, hal ini merupakan
bagian warisan kita sama halnya dengan pengampunan dosa. Sungguh segala
berkat rohani yang kita terima, baik itu keselamatan, kesembuhan atau apapun
juga, diperoleh melalui Penebusan Kristus dan bukan melalui usaha kita pribadi.
Kristus Menyembuhkan Untuk Menyingkapkan
Kemuliaan Bapa
Telah menjadi dugaan banyak orang bahwa Allah mengirim penyakit atas
anak-anak-Nya untuk menyingkapkan kemuliaan-Nya. Hal ini tidaklah benar.
Kenyataan yang sesungguhnya adalah kebalikannya. Sakit penyakit telah
menyebabkan banyak pertanyaan mengenai penyediaan Allah. Di sisi lain, ketika
kesembuhan terjadi, orang-orang memuliakan Allah:
“Kemudian orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya
membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi
yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus dan Ia menyembuhkan mereka
semuanya. Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata,
orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka
memuliakan Allah Israel.” (Matius 15:30-31)
Kristus Menyembuhkan Untuk Membuktikan Misi-Nya
Kristus juga menyembuhkan supaya Dia bisa membuktikan misi-Nya
kepada dunia. Dia berkata, kepada orang Yahudi, “Jikalau Aku tidak melakukan
pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku, tetapi jikalau
Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan
8
pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa
Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.” (Yohanes 10: 37-38)
Seorang janda di kota Sarfat yakin bahwa nabi Elia adalah hamba Tuhan sejati
setelah dia membangkitkan dan menyembuhkan anaknya (1 Raja-raja 17:24).
Dalam Amanat Agung, kesembuhan orang sakit dalam Nama Yesus dimaksudkan
untuk menjadi salah satu tanda orang percaya sejati (Markus 16:17).
Sejumlah orang menduga bahwa keilahian Kristus telah dibuktikan begitu
nyata sehingga mujizat tidak diperlukan lagi pada masa ini. Seolah-olah seluruh
dunia telah percaya kepada Kristus saat ini! Fakta yang menyedihkan adalah
ada ratusan juta orang yang hidup saat ini yang belum mengenal Yesus sebagai
Juruselamat mereka. Kuasa supranatural untuk meneguhkan pernyataan Krisus
lebih diperlukan pada hari-hari ini dari pada waktu-waktu lalu.
Mengapa Kristus menyembuhkan hari ini? Dia menyembuhkan karena Ia
memang memiliki sifat untuk menyembuhkan. Dia menyembuhkan karena tujuanNya ialah menghancurkan pekerjaan iblis (Kisah Rasul 10:38 dan 1 Yohanes 3:8).
Dia menyembuhkan supaya orang sakit yang telah sembuh, bisa melayani Dia
dalam sukacita keselamatan. Dia menyembuhkan supaya orang yang sudah sehat
itu bisa berangkat ke ladang tuaian dan bekerja bagi Dia.
9
Bab 3
Apakah Kehendak Allah Untuk
Menyembuhkan Anda?
Pertanyaan yang banyak diajukan orang bukanlah “bisakah Allah
menyembuhkan?” Jika seseorang percaya bahwa Allah yang menciptakan tubuh
manusia, maka dia pastinya percaya bahwa Dia pasti sanggup menyembuhkannya
juga. Pertanyaan yang ditanyakan banyak orang adalah “Maukah Dia
menyembuhkan?” Kalau memang demikian, apakah persyaratannya sehingga
Dia mau melakukannya? Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita lihat Alkitab,
karena hanya ayat firman yang bisa menyediakan jawaban yang benar. Kita
percaya bahwa Alkitab dengan jelas memberi jawaban dengan jelas sehingga
tidak mungkin orang menjadi salah paham mengenai hal ini.
Seorang kusta datang pada Yesus tanpa tahu dengan pasti apakah Dia
berkehendak mentahirkan dia dari kusta. Dalam ketidaktahuannya dia berkata,
“Tuan, jika Tuan mau (menghendaki), Tuan dapat mentahirkan aku.” (Matius 8:2).
Saat itu juga Yesus memberi bukti untuk selamanya bahwa memang ini adalah
kehendak-Nya dengan mengulurkan tangan-Nyadan menyentuh orang kusta yang
malang itu dengan berkata, “Aku menghendakinya; jadilah tahir.” (terjemahan
NKJV).
Sejumlah orang berdebat bahwa Allah hanya menyembuhkan di masa lalu,
tetapi bukanlah kehendak-Nya untuk menyembuhkan pada zaman ini. Namun
demikian, orang-orang yang sama itu juga, pada waktu mereka jatuh sakit,
akan menelpon dokter dan meminta dia menyembuhkan mereka. Mereka tidak
pernah berkata,”Dokter, menurut saya mungkin bukanlah kehendak Allah untuk
saya sembuh; biarkanlah saya menderita.” Anda lihat sekalipun dengan mulut
mereka berkata bahwa bukanlah kehendak Allah untuk menyembuhkan mereka,
tapi dalam hati mereka tahu yang sebaliknya. Kalau tidak bukankah seseorang
disebut munafik, di satu sisi mengaku Kristen tetapi sekaligus berusaha keluar
dari kehendak Allah? Firman Tuhan berkata bahwa sejak dari awal merupakan
kehendak Allah untuk menyembuhkan. Tidak lama setelah Dia menebus umanNya dari Mesir, Dia segera memberi janji kesembuhan. Dia bahkan membuat
kesembuhan sebuah hukum! firman-Nya: “Di sanalah diberikan Tuhan ketetapanketetapan dan peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah Tuhan mencoba
mereka,” (Keluaran 15:25). Dia malah berjanji lebih dari itu. Dia menyatakan
kepada mereka bahwa kalau mereka mentaati ketetapan dan perintah-perintahNya, mereka tidak akan sakit:
“Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara Tuhan , Allahmu, dan
melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada
10
perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak
akan menimpakan kepadamu penyakit mana pun, yang telah Kutimpakan kepada
orang Mesir; sebab Aku TUHAN-lah yang menyembuhkan engkau.” (Keluaran
15:26).
Kitab Mazmur adalah kitab yang paling penuh dengan inspirasi dalam Alkitab.
Di dalamnya menyampaikan kepada kita untuk tidak melupakan kebaikan Tuhan:
“Dari Daud. Pujilah Tuhan , hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai
segenap batinku! Pujilah Tuhan , hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala
kebaikan-Nya! Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan
segala penyakitmu” (Mazmur 103:1-3)
Banyak orang ingat akan manfaat keselamatan, tetapi mereka mengabaikan
manfaat kesembuhan. Akibatnya mereka bisa menderita penyakit dan kesakitan,
semuanya disebabkan karena mereka tidak mengetahui manfaat yang besar
ini. Sebuah janji lain telah diberikan kepadakita dalam Perjanjian Lama, yang
meyatakan mereka yang menaruh percaya dalam Allah, “…dan tulah tidak akan
mendekat kepada kemahmu;” (Mazmur 91:10)
Berabad-abad kemudian Yesus memulai pelayanan-Nya, Dia memberitakan
salah satu kotbah pertama-Nya di kampung halaman-Nya Nazareth, dan inilah
ayat yang Dia pakai:
“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk
menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku
untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan
bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk
memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” (Lukas 4:18-19)
Yesus tidak hanya menyembuhkan orang sakit, tetapi mempercayakan
pelayanan dan otoritas yang sama kepada murid-murid-Nya.
“Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, dan
mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak
dan menyembuhkan mereka.” (Markus 6:12-13)
Kemudian ketika Dia memberi mereka Amanat Agung, Dia memasukkan
janji kesembuhan bagi semua orang percaya dalam Markus 16:16-18:
“Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak
percaya akan dihukum.Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya:
mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam
bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun
mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan
meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”
Janji ini bukan hanya bagi para rasul, tetapi masih tetap berlaku pada hari ini
bagi mereka yang percaya. Perhatikan kata-kata Kristus dalam Matius 28:19-20:
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
11
melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah,
Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
Peraturan Akan Kesembuhan Ilahi Yang
Diberikan Kepada Gereja
Sebagaimana Allah telah memberikan ketetapan dan peraturan untuk
kesembuhan bagi gereja di padang gurun, demikian juga Allah memberikan
perintah untuk memberi otoritas pelayanan kesembuhan dalam gereja Perjanjian
Baru.
“Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para
penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak
dalam nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang
sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka
dosanya itu akan diampuni. Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu
dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan
yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” (Yakobus 5:14-16)
Hal yang menakjubkan adalah tidak ada satu tempatpun, bahkan tidak ada
tanda-tanda yang paling halus sekalipun di dalam Alkitab mengenai perintah
Allah mengenai kesembuhan telah dibatalkan. Juga dalam penggenapan Firman
dan janji-Nya, Dia tetap sama, kemarin, dan hari ini.
Bagaimana dengan dokter? Kami tidak berusaha menunjukkan pertentangan
terhadap profesi kedokteran yang telah begitu berjasa dalam meringankan
penyakit. Setelah Allah memberi ikatan janji kesembuhan bagi Israel. Dia juga
mengajar mereka hukum-hukum kesehatan dan menunjuk sejumlah orang untuk
melaksanakan hukum itu. Dunia memerlukan orang-orang yang telah terlatih
untuk mengajar orang cara yang selayaknya untuk merawat tubuh mereka.
Kristus tidak pernah mengkritik mereka yang merawat orang-orang sakit dan
terluka (Lukas 10:34). Dia berkata mereka yang sakit memerlukan tabib ( Matius
9:12). Kaum ibu contohnya memerlukan perawatan khusus pada waktu mereka
melahirkan.
Dalam rahmat-Nya, Allah telah memberikan kita kepastian akan tubuh yang
sehat jika kita mau menerima firman-Nya. Sebuah kepastian yang tidak kalah kuat
dari janji tersebut juga Dia telah berikan untuk kesehatan jiwa kita.
12
Bab 4
Bagaimana Anda Dapat Disembuhkan
Kita semua tahu ada yang mendengar berita Injil dan diselamatkan, sementara
yang lainnya berlalu tanpa keselamatan. Demikian juga ada orang yang mendengar
kebenaran yang menakjubkan tentang kesembuhan dan kelepasan Ilahi, tetapi
mereka gagal memperoleh kesembuhan. Mengapa demikian?
Kebanyakan kita tahu bahwa menerima karunia tidak berarti karena kita
pantas menerimanya, tetapi karena Kristus telah membelinya bagi kita di kayu
salib Kalvari. Namun demikian, kita bisa melakukan sesuatu atau gagal melakukan
sesuatu yang bisa menghalangi iman kita. Mari kita memeriksa sejumlah langkahlangkah penting untuk kesembuhan.
Persiapkan Hati Anda
Sebuah alasan yang umum mengapa orang gagal menerima kelepasan adalah
karena mereka tidak mengambil waktu untuk menempatkan Firman Allah dalam
hati mereka. “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman
Kristus.” (Roma 10:17).
Kristus kembali ke kampung halaman-Nya, Nazaret, untuk mengajar
dan menyembuhkan orang sakit, tetapi orang melihat Dia dengan keraguan
(skeptis) dan ketidakpercayaan. Bagi mereka, Dia hanyalah seorang tukang
kayu. Akibatnya, hanya sedikit yang disembuhkan di Nazaret. “Ia tidak dapat
mengadakan satu mujizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang
sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka.” (Markus 6:5)
Jika engkau mau disembuhkan, luangkan waktu untuk membaca dan
mendengarkan Firman Allah, sehingga hati anda dapat siap untuk mengerti dan
anda akan mengetahui keadaannya dari kelepasan yang diberikan.
Pastikan Anda Mengerti Bahwa Allah Menghendaki
Anda Disembuhkan
Tentu saja seseorang tidak bisa menerima kesembuhan jika dia masih ragu
apakah benar memang kehendak Allah untuk menyembuhkan. Memang jika
Allah tidak sejak awal menyingkapkan kehendak-Nya dalam hal ini, tidak satupun
dari kita memerlukan iman. Namun, karena Dia telah menjelaskan dengan
13
gamblang bahwa memang menyembuhkan adalah kehendak-Nya, bagaimana
mungkin dengan perilaku kita sendiri berkata, “Tuhan, aku tidak tahu entahkah
Engkau betul-betul serius dengan apa yang Engkau janjikan?” Allah tidak pernah
menyepelekan penderitaan dan kemalangan umat-Nya. Firman-Nya adalah Ya dan
Amin. Yesus berkata kepada orang kusta tersebut, “Aku menghendakinya, jadilah
engkau tahir.” Jadi hari ini, janji itu masih berlaku. Yesus berkata, “mereka akan
meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” (Markus
16:18). Jikalau engkau percaya, maka engkau pasti akan pulih dan sembuh dari
penyakit anda.
Akuilah Segala Dosa Dalam Hidup Anda
Dalam Yakobus 5:13-16, termasuk dalam janji kesembuhan, ada satu
kalimat yang sering terlewatkan. Yaitu yang berbunyi, “Karena itu hendaklah
kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.”
Penyakit bisa jadi merupakan akibat dosa, dan kita harus dengan rela mengakui
dan meninggalkannya. Daud berkata dalam Mazmur, “Seandainya ada niat jahat
dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar.” (Mazmur 66:18). Jika anda
telah melakukan kesalahan terhadap orang lain, hampiri mereka dan akuilah
kesalahan anda dan disembuhkan. Apakah anda mencemarkan tubuh anda dengan
tembakau atau apakah anda mengalami kelebihan berat badan atau obesitas?
Minta Tuhan untuk menolong anda dengan masalah-masalah ini yang menjadi
penyebab penyakit dan bahkan kematian bagi banyak orang.
Roh Yang Tidak Mau Mengampuni Dapat
Menghalangi Kesembuha
Kami ingat kisah akan seorang wanita yang memiliki sifat keras kepala dan
menyimpan kepahitan dalam hatinya. Dia hampir membuat perpecahan dalam
sebuah jemaat yang sedang bersusah payah untuk bertahan. Kemudian, penyakit
menimpa hidupnya yang berupa penindasan yang sengit dari musuh. Oleh karena
parahnya serangan itu, hal tersebut hampir mengakibatkan kematiannya. Namun,
dia berseru kepada Tuhan meminta belas kasihan, dan kemudian memanggil
setiap anggota jemaat ke sisi tempat tidurnya memohon pengampunan dari
mereka. Tuhan membangkitkan dia kembali. Setelah itu sejauh kami mengenal
wanita ini, dia memancarkan suatu roh yang bersifat manis dan rendah hati. Dia
disembuhkan karena dia tidak hanya rela mengaku dosa-dosanya saja, tetapi
kemudian mau meninggalkannya juga.
14
Tentukan Waktunya
Orang lain tidak pernah menentukan waktuuntuk kelepasan, tetapi secara terus
menerus menempatkannya dalam waktu yang akan datang yang tidak pernah pasti.
Mereka selalu berkata, “Allah akan menyembuhkanku,” bukannya “Allah sudah
menyembuhkanku.” Yesus berkata, “Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja
yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka
hal itu akan diberikan kepadamu.” (Markus 11:24). Akan tiba saatnya kita harus
menentukan pendirian, mempercayai bahwa Allah telah melakukan pekerjaanNya. Hasilnya mungkin tidak langsung atau terlihat secara kasat mata pada saat itu
juga, tetapi ini tidak menjadi masalah. Pada suatu kali Kristus melihat pohon ara
yang tidak menghasilkan buah. Dia kemudian mengutuknya, ini melambangkan
apa yang akan terjadi pada kehidupan yang tidak menghasilkan “buah”. Akar
pohon ara itu mati pada saat Yesus mengutuk pohon itu, tetapi hasilnya barulah
terlihat sampai waktu kemudian. Seseorang menerima jawaban doanya pada saat
dia sungguh percaya bahwa pekerjaan itu telah terlaksana, sekalipun hasil yang
bisa terlihat baru akan nampak di kemudian hari. Selama gejala-gejala penyakit
itu masih terlihat, kita tidak boleh ragu, malahan kita harus mengusir Setan. Sama
seperti orang berdosa harus menetapkan waktu untuk percaya kepada Allah dan
menerima keselamatan, demikian juga orang sakit harus menentukan waktu untuk
menerima kesembuhan.
Jangan Menjadi Suam Secara Rohani
Ada orang yang tidak memiliki kerinduan yang cukup untuk memperoleh
jawaban dari Allah. Yesus berkata, “Apapun yang engkau minta, ketika engkau
berdoa.” Pada masa raja Asa memerintah di Yehuda, dia melayani Tuhan dengan
segenap hatinya. Pada zaman itu seluruh Yehuda masuk ke dalam ikatan janji
untuk mencari Tuhan dengan segenap hati mereka (2 Tawarikh 15:12-13). Ayat
ke 15 menyatakan bahwa mereka “karena dengan segenap hati mereka bersumpah
setia dan dengan kehendak yang bulat mereka mencari Tuhan. Tuhan berkenan
ditemui oleh mereka.”
Sekalipun ada orang yang membiarkan halangan dan kesulitan melemahkan
mereka untuk memperoleh kelepasan, ada orang-orang lain yang bertekad tidak
mau disangkal.
Serahkanlah segenap diri anda kepada Allah supaya Dia bisa menunjukkan
kepada anda dan memimpin anda dalam kehendak-Nya yang sempurna.
Tempatkan Allah di tempat utama dalam hidup anda, dan Dia akan memenuhi
semua yang anda perlukan. Sangat penting untuk mengingat Firman yang berkata
“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu
akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:33).
15
Ingatlah Bahwa Kesembuhan Dapat Terjadi
Berangsur-Angsur
Walaupun sering kali banyak kesembuhan terjadi secara instan, sejumlah
kelepasan terbesar dari kesukaran tidak terjadi langsung saat itu juga, yang
memang tidak terlihat atau bisa dikatakan sejauh yang bisa dilihat oleh mata
jasmani. Memang benar bahwa kebanyakan mujizat Kristus terjadi sementara
Dia memperkatakan Firman, namun tetap saja tidak semuanya. Ketika Yesus
menyembuhkan sepuluh orang kusta, Dia berkata kepada mereka untuk pergi
dan menunjukkan diri mereka kepada imam. Sudah jelas di sini tidak ada bukti
langsung akan kesembuhan. Namun, mereka mentaati perintah Tuhan, dan ketika
mereka masih di tengah perjalanan, mereka mengabarkan bahwa mereka telah
tahir dari kusta. Iman mereka untuk menerima firman Allah membawa kelepasan,
sekalipun pada mulanya mereka tidak bisa melihat perubahan itu. Satu-satunya
hal yang mengecewakan mengenai mujizat ini, yang nantinya akan dibahas dalam
bab selanjutnya, adalah bahwa hanya satu orang dari kelompok itu yang kembali
kepada Tuhan untuk berterima kasih (Lukas 17:15-18).
Dalam mujizat kesembuhan pertama yang dikerjakan Kristus, Dia mengajar
orang-orang pelajaran dasar mengenai iman. Oleh karena pengurapan unik yang
berdiam atas Kistus, kebanyakan pelayanan kesembuhan yang terjadi dalam
pelayanan-Nya bersifat instan atau seketika. Tetapi Kristus tidak menginginkan
orang-orang mendapat kesan bahwa hanya inilah satu-satunya cara mereka dapat
disembuhkan. Tuhan menghendaki iman yang dibangun di atas sesuatu yang lebih
kuat dari hanya “tanda dan mujizat” yang bisa dilihat dengan mata jasmani. Ia
rindu meneguhkan di dalam hati murid-murid-Nya sebuah iman yang bersandar
atas dasar Firman Allah. Ia ingin menekankan hal ini dalam diri mereka dari sejak
awal pelayanan-Nya ketika kesembuhan yang pertama terjadi. Kepada seorang
pegawai istana yang datang kepada-Nya demi kesembuhan anaknya yang sudah
hampir tidak ada harapan lagi, Dia berkata, “Maka kata Yesus kepadanya: “Jika
kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya.” Dengan kata lain
artinya, “Maukah engkau percaya, bahkan sekalipun putramu tidak langsung
menjadi sembuh?” Pada awalnya pegawai istana itu ragu, tetapi dengan jelas dia
menerima pelajaran itu, karena ketika Tuhan berkata, “Pergilah; putramu hidup”
dia kembali dengan mempercayai firman yang telah disampaikan.
Pegawai istana itu mengerti dari Firman yang disampaikan Yesus bahwa
mungkin tidak ada manifestasi yang heboh yang akan terjadi, tetapi bahkan tanpa
hal itu, anak itupun akan menjadi sembuh. Ketika dia tiba di rumah, dia bertanya
kapan anak itu “mulai menjadi pulih.” Mereka menyampaikan kepadanya bahwa
pada jam yang sama ketika Yesus menyatakan Firman bahwa demamnya telah
pergi. Perhatikan juga, sekalipun kesembuhan yang terlihat oleh mata jasmani
berangsur-angsur terjadi, Firman Allah menyatakan kesembuhan sebagai suatu
mujizat (Yohanes 4:54).
16
Bab 5
Bagaimana Memelihara Kesembuhan Anda
Dari semua yang telah disampaikan dalam bab sebelumnya, sudah terbukti
bahwa di dunia ini perjalanan Kekristenan melibatkan peperangan melawan
kekuatan Setan. Kekuatan ini menyerang kita dalam berbagai aspek, rohani,
mental/jiwa dan jasmani. Anak-anak Tuhan tidak akan pernah bisa lengah dalam
hal berjaga-jaga atau menganggap remeh bahwa segala sesuatunya bisa berjalan
dengan baik, karena ada musuh yang tidak kasat mata yang terus menentang kita
dengan kiprahnya setiap saat. Namun, senjata peperangan kita diperlengkapi
dengan kuasa Allah, dan olehnya kita lebih dari pemenang. Dalam Kristus Yesus
kita cakap menanggung segala perkara, bahkan menghancurkan kubu pertahanan
musuh. Meskipun demikian, sampai Yesus datang, harga untuk terus menerus
berkemenangan adalah selalu waspada. Karena Tuhan sendiri, berkata, “Berjagajagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari
semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak
Manusia.” (Lukas 21:36).
Kemenangan atas musuh dalam ukuran tertentu bergantung pada seberapa
dalam pengetahuan kita akan tipu muslihat dan kelicikan musuh. Diperingatkan
sejak awal artinya supaya dari awal kita diperlengkapi. Kita harus tahu dan
menyadari bahwa dosa atau kecerobohan akan menghancurkan batasan atau
pagar perlindungan yang tempatkan untuk kita. Kita telah melihat dalam Kisah
Rasul 10:38 dan Lukas 11:24-26 bahwa pada umumnya penyakit disebabkan oleh
berbagai bentuk penindasan setan, dan sekali iblis diusir keluar dari manusia,
“Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat
yang tandus mencari perhentian, dan karena ia tidak mendapatnya, ia berkata:
Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu.” Jika orang tersebut
tetap terus hidup dengan ceroboh dan tidak memenuhinya dengan perkara rohani,
maka iblis itu akan kembali dengan jauh lebih kuat, dengan mengajak roh jahat
lainnya untuk sama-sama tinggal di dalamnya, dan menguasai orang tersebut
tujuh kali lebih kuat. Sebab itu instruksi Firman Allah dan ketaatan kepadanya
sangatlah penting bagi orang-orang yang telah dilepaskan.
Engkau Akan Menghadapi Pencobaan
Setiap orang Kristen akan bersaksi bahwa setelah dia diselamatkan, iblis
akan kembali untuk mencobai dia mengenai pengalaman keselamatannya. Ini
memang akan terjadi. Bahkan terhadap Kristus, iblis berkata, “Jikalau Engkau
Putera Allah.” Jika Setan dapat mempertanyakan hubungan Kristus sebagai
17
Putera Allah, bisa dipastikan kitapun tidak akan luput. Kristus membuat Iblis lari
terbirit-birit dengan memakai Firman Allah, demikian juga kita diperintahkan
untuk melakukan hal yang sama. Namun, hal yang ingin kami tekankan adalah
ini: sebagaiman Setan mencobai manusia dan melemparkan keraguan mengenai
kebenaran akan keselamatan dan kesembuhan jiwa mereka, dia juga akan berusaha
mempertanyakan tentang kebenaran akan kesembuhan untuk tubuh jasmani
mereka. Dia akan berusaha membuat gejala-gejala dalam tubuh orang yang telah
disembuhkan. Jikalau individu tersebut menerima kesan yang dikerjakan iblis,
maka jalan atau pintu terhadap sakit penyakit atau luka akan terbuka melalui
keraguan. Dengan demikian kesakitan bisa dan biasanya kembali terjadi. Namun,
jika dia menolak bujukan iblis dan berdiri di atas Firman Allah akan kelepasan
baginya, dia akan mengusir baik keraguan dan gejala-gejala itu. Marilah kita
perhatikan beberapa hal yang menyebabkan orang-orang kehilangan kesembuhan
mereka.
Jangan Terus Tinggal Dalam Dosa
Seperti yang sudah kami sebutkan dalam bab sebelumnya, dosa merupakan
penyebab langsung sakit penyakit dalam banyak kasus. Karena itu, sangat
dianjurkan bagi orang yang datang kepada Allah untuk kesembuhan telah lebih
dulu bertobat dan berbalik dari dosa-dosanya. Tidak ada gunanya merawat
orang yang keracunan arsenic, kalau orang tersebut dengan sengaja masih terus
memasukkan arsenic ke dalam tubuhnya. Tidak ada gunanya berusaha membawa
kelepasan kepada orang yang memang sengaja terus menjalani kehidupan yang
penuh dosa.
Setelah anda menerima jawaban doa anda, teruslah hidup hanya bagi
Allah. Sangat menyedihkan ada orang yang hanya datang kepada Allah ketika
mereka dalam keadaan terdesak. Kemudian, setelah semuanya berlalu, mereka
lupa sama sekali dengan Allah atau tentang janji yang mereka utarakan sewaktu
mereka masih ada dalam krisis. Hukum dosa dan akibatnya tidak bisa dibatalkan.
Seseorang tidak bisa berharap untuk terus bisa memelihara kesembuhannya kalau
ia tidak hidup bagi Allah.
Bersaksilah Tentang Kelepasan Anda
Banyak orang yang setelah mereka menerima kesembuhan yang penuh
kemuliaan itu, lupa memberi kemuliaan kepada Allah. Orang tersebut wajib,
pertama-tama menyampaikan kepada orang lain bahwa dia sudah disembuhkan,
dan kemudian, menaikkan ucapan syukur kepada Allah. Kesembilan orang kusta
yang telah menerima kesembuhan sementara mereka masih di perjalanan, lupa
untuk kembali dan member kemuliaan kepada Allah. Kristus menyebutkan
18
bahwa dari sepuluh orang kusta yang disembuhkan, hanya satu yang kembali
dan berterima kasih. Presentasenya juga tidak lebih besar pada zaman ini. Kita
temukan, bahwa banyak orang yang telah disembuhkan tidak pernah peduli untuk
member kesaksian, sekalipun mereka telah dengan sungguh-sungguh berjanji
untuk melakukannya. Mereka baru terdengar lagi nanti pada waktu mereka jatuh
sakit. Hanya sedikit orang yang menyadari akan sikap Allah terhadap perilaku
yang tidak tahu berterima kasih. Ini adalah doa di sepanjang masa. Langkah
pertama manusia dalam kemurtadan dijelaskan dalam Roma 1:21, “Sebab
sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah
atau mengucap syukur kepada-Nya.” Seandainya seseorang yang telah mengalami
kelepasan ditimpa kesukaran lagi, baiklah dia mengajukan pertanyaan ini pada
dirinya: “Sudahkah aku mengucap syukur kepada Allah?”
Ketika gejala-gejala penyakit yang bisa dilihat sudah hilang, kesaksian di
depan umum haruslah diberikan. Yesus berkata kepada orang yang telah sembuh
dari penyakit gila, “Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu,
dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan
atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!” (Markus 5:19)
Penuhilah Hidup Anda Dengan Perkara Rohani
Pada waktu Yesus menyampaikan mengenai orang yang dari padanya iblis
telah diusir keluar, menyatakan bahwa pada akhirnya iblis itu memutuskan untuk
kembali lagi ke “rumah” tempat dia pernah diusir. Pada waktu dia kembali, dia
mendapati “rumah itu telah disapu dan dihiasi.” Dengan kata lain, pekerjaan Setan
telah diusir, tetapi tanpa usaha yang dikerjakan untuk menggantikan semuanya
itu dengan perkara-perkara dari Allah. Suatu kekosongan rohani dibiarkan begitu
saja dalam manusia yang secara alami memiliki sifat harus menyembah sesuatu,
apakah itu Allah atau ilah dunia ini. Iblis yang melihat kesempatan ini, masuk
kembali dengan membawa tujuh roh lainnya yang lebih jahat lagi, sehingga
keadaan akhir orang itu jauh lebih buruk dari sebelumnya.
Ada orang-orang yang tidak mengingini atau mendambakan atau merindukan
hal-hal rohani, tetapi sebaliknya menyerahkan dirinya kepada pemuasan sifat
kedagingan mereka yang duniawi atau egois. Ketika kita melayani perkaraperkara duniawi, kita membangkitkan selera yang akan memenuhi atau tidak akan
menyisakan ruangan untuk kehidupan rohani. Betapa kemalangan menanti orang
itu! Ketika Setan menemukan pintu masuk kembali ke dalam hidupnya dan orang
tersebut menemukan bahwa kelepasannya sudah tidak ada lagi, maka sekali lagi
dia telah jatuh ke dalam jebakan dan rencana musuh!
19
Jangan Memaksa Diri
Ketika disembuhkan, seseorang telah memiliki kekuatan baru, tetapi hal ini
bukanlah sekedar digunakan untuk pamer. Kami telah menyaksikan mereka yang
secara luar biasa telah disembuhkan, tidak menggunakan hikmat. Ingatlah, bahkan
orang yang sehat sekalipun, jika dia menguras tenaganya, dia bisa jatuh dalam
penyakit yang menghabisi kekuatannya. Apalagi resiko yang lebih besar pada
orang yang kekuatannya belum sepenuhnya pulih dan perlu merawat tubuhnya?
Hal ini bukan berarti seseorang harus memanjakan atau menganggap dirinya
bayi. Memang hari demi hari, dia harus menguasai daerah baru dari musuh, dan
sementara dia memuji dan melayani Allah, kelepasannya akan menjadi kesaksian
yang menakjubkan akan kuasa Allah untuk kesembuhan dan kelepasan. Kami
tidak bisa lebih jauh lagi terlalu menegaskan bahwa seseorang bisa kehilangan
kesembuhannya. Hal ini sederhana penyebabnya karena mereka tidak memelihara
kesehatan tubuh mereka dengan semestinya sekali kelepasan telah terjadi pada
mereka.
Kegagalan Untuk Mengenali Kesembuhan
Ada sejumlah orang tidak mengenali kesembuhan mereka. Contohnya,
kanker yang telah dibunuh harusnya dikeluarkan dari tubuh. Kadang-kadang
rasa sakit menyertai hal ini. Kalau orang tersebut menjadi ketakutan, sangatlah
mungkin Setan mengambil keuntungan dari rasa takut itu. Seorang wanita, setelah
dia didoakan, menjadi ketakutan sehingga dia memutuskan untuk menjalani
operasi. Operasi itu membuktikan bahwa kanker tersebut telah mati dan sedang
keluar dari tubuhnya. Kadang-kadang setelah didoakan, bagian yang telah mati
akan mengeluarkan kotoran sisa dan dengan hal ini, rasa sakit yang muncul hanya
sementara ini jauh lebih parah dari sebelumnya. Kalau orang tersebut tenang
dalam imannya, racun itu akan keluar dan orang tersebut akan menemukan
bahwa kelepasan telah terjadi. Manifestasi kesembuhan yang langsung terlihat
dengan mata tidaklah penting. Memang sejumlah orang menaruh iman dalam hal
itu, kemudian ketika muncul gejala yang tidak diinginkan walaupun sangat kecil,
seluruh keyakinan mereka hilang. Tetapi jika iman itu berdasar atas Firman Allah,
gejala-gejala itu boleh datang dan pergi, tetapi kelepasan akan pasti terjadi, oleh
karena Firman Allah tidak akan pernah gagal kalau kita mempercayainya.
Arahkan Pandangan Anda Pada Kristus, Bukan
Pada Gejala-Gejala
Lebih dari semuanya, arahkan pandangan mata anda kepada janji Tuhan,
bukan kepada gejala-gejala. Memperhatikan dan melayani keluhan anda akan
menghasilkan iman yang goyah. “Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan
20
sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang
laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian
janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.” (Yakobus
1:6-7). Petrus yang berjalan di atas air merupakan sebuah contoh akan sikap
seseorang yang baru saja bisa menerima manfaat kesembuhan tetapi menit
berikutnya dalam bahaya. Dia berjalan di atas gelombang, dan selama matanya
tertuju kepada Kristus, dia menentang hukum laut. Tetapi pada saat pandangan
matanya lepas dari Kristus dan dia mulai memikirkan angin dan gelombang, dia
mulai tenggelam. Jaminan keamanan kita ada pada Allah, apakah itu untuk tubuh,
jiwa atau roh, bukan berdasarkan pengalaman di masa lampau, tetapi dalam tetap
percaya di dalam Allah. Kita bisa perhatikan bahwa Petrus paling tidak masih
ingat untuk berseru kepada Kristus untuk menyelamatkan dirinya ketika dia mulai
tenggelam. Dan dia diselamatkan, bukan oleh karena imannya sendiri, tetapi oleh
iman Yesus.
21
Bab 6
Bagaimana Caranya Melepaskan Iman Dan Menerima
Kesembuhan Anda
Oleh Kenneth Hagin
Ketika seorang anak Allah memerlukan kesembuhan atau kelepasan, untuk
bisa menerimanya sangat perlu iman dilepaskan, tetapi banyak yang tidak mengerti
bagaimana melakukan hal ini. Jika anda mau mengikuti langkah-langkah berikut
dengan setia dan doa, pasti anda bisa menerima kesembuhan sepenuhnya.
Lahir Baru
1. Hal pertama adalah mengetahui bahwa anda telah lahir baru dan bahwa
anda hidup dalam terang yang telah Tuhan letakkan dalam jalan anda. Untuk bisa
berubah dan menjadi anak Allah, anda harus mempercayai Yesus Kristus adalah
Putera Allah. Kemudian mintalah Dia masuk dan tinggal dalam hati anda supaya
Dia mengarahkan dan menuntun anda dan menjadi Tuhan atas hidup anda. Kalau
anda mengundang Dia masuk, Kristus pasti akan berdiam di dalam diri anda.
Sebab Dia berkata, “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau
ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk
mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama
dengan Aku.” (Wahyu 3:20).
Gunakanlah Firman Allah
2. Dari ayat-ayat Firman yang tertulis dalam buku ini, pilihlah dua atau tiga
ayat dan hafalkan ayat tersebut, ucapkanlah berulang-ulang kali. Seperti yang
dilakukan Kristus ketika Setan mencobai Dia, anda akan mampu melindungi
diri anda dari serangan musuh yang akan datang untuk menaruh keraguan dan
ketidakpercayaan. Anda harus mengetahui dan sepenuhnya menyadari integritas
Firman Allah dan mengetahui bahwa Firman ini benar seperti yang tertulis di
dalam Alkitab. Firman itu merupakan pewahyuan dari Allah bagi kita. Kita harus
mengetahui bahwa Allahlah yang berbicara kepada kita SEKARANG. Alkitab
bukanlah hanya kitab mengenai masa lampau dan masa yang akan datang saja;
melainkan juga kita untuk SEKARANG. Alkitab merupakan pesan yang diilhami
Allah. Ibrani 4:12 berkata, “Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih
tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai
22
memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan
pertimbangan dan pikiran hati kita.” Cepat artinya firman itu hidup. Karena itu
Firman Allah adalah sesuatu yang hidup. Tetapi firman itu baru akan hidup bagi
anda jikalau anda menerimanya dan bertindak atasnya. Jadi langkah yang sangat
penting adalah tinggal dalam integritas Firman Allah. Ingatlah bahwa Firman
adalah yang paling penting. Sebab ini artinya Allah yang berbicara kepada kita.
Mari kita selalu memelihara sikap ini dan bertindak atas Firman dengan cara ini.
Seolah-olah Tuhan Yesus Kristus sendiri yang ada bersama anda secara pribadi
dan berbicara kepada anda.
Tentukan Waktu
3. Tentukanlah waktu untuk mengklaim kesembuhan anda. Anda bisa datang
menghampiri Allah sendiri atau anda bisa bersepakat dengan orang lain, seorang
penatua, gembala anda atau orang percaya lainnya. Sekarang anda siap untuk
menempatkan permohonan anda di hadapan Dia. Mintalah kepada Allah Bapa
dalam nama Putera-Nya Yesus, yang telah mati untuk menyelamatkan anda dari
dosa dna menyembuhkan tubuh dan pikiran anda dari segala sakit penyakit, untuk
menyembuhkan anda SEKARANG. Kembudian sampaikan kepada Allah bahwa
anda telah menerima apa yang telah Dia lakukan bagimu. Usirlah Setan dan
katakan kepadanya untuk meninggalkan tubuh anda. Lakukan ini semua di dalam
nama Yesus. Katakan pada Setan bahwa anda memiliki otoritas atasnya sesuai
yang dikatakan Markus 16:17, dan Lukas 10:19.
Pujilah Tuhan
4. Pujilah Bapa karena Ia menyembuhkan anda. Teruslah memuji Dia tiap
hari dan bahkan setiap jam, untuk kesembuhan anda, sekalipun pada waktu anda
masih belum merasakan perubahan. Ada kesembuhan yang terjadi langsung saat
itu juga. Ada juga yang terjadi berangsur-angsur. Jangan memperhatikan gejalagejala penyakitnya. Anda sembuh bukan karena anda merasa lebih baik, tetapi
karena Firman Allah berkata anda sudah sembuh. Jangan risaukan manusia yang
berdusta, tetapi biarlah kita melihat Allah itu benar. (Seperti yang sudah kami
sebutkan, ada orang yang kemudian sakitnya menjadi kelihatan lebih parah
sekalipung mereka telah disembuhkan – contohnya jaringan tubuh yang terkena
kanker yang telah mati keluar dari tubuh.)
Akuilah Kesembuhan Anda
5. Beritakan kepada orang lain bahwa engkau telah menerima kesembuhan.
Kalau mereka menanyakan bagaimana kabar anda, sampaikan kepada mereka anda
23
sudah disembuhkan sesuai dengan Firman Allah. Jangan pernah mengeluarkan
pengakuan bahwa engkau merasa lebih parah atau belum ada apapun yang terjadi.
Karena kalau ini yang anda lakukan, anda sedang menyaksikan pekerjaan Setan.
Ingatlah bahwa anda sedang melihat melalui mata iman. Anda mempercayai
dan memperkatakannya karena Allah yang menyatakannya. Pengakuan yang
berani ini akan semakin menguatkan iman anda. Pengakuan yang negative akan
melemahkan iman anda dan membuat doa anda menjadi tawar. Ini adalah saat
yang menentukan untuk kesembuhan anda melalui Yesus Kristus. Jikalau anda
percaya apa yang Kristus katakana, dan bukan apa yang anda rasakan, tidak
akan ada kegagalan. Jika anda mau terus mempercayai Allah, Setan akan melihat
bahwa dia harus melepaskan cengkramannya dari anda.
Renungkanlah Janji Allah
6. Sementara itu, teruslah merenungkan janji firman yang menjadi dasar
kesembuhan anda. Lihatlah diri anda sesuai dengan apa yang anda minta dan
membuat perencanaan berdasarkan hal itu, seolah-olah hal itu sudah menjadi
kenyataan.
Biarlah setiap pikiran dan kerinduan hati meneguhkan bahwa anda memiliki
apa yang sudah anda minta. “Jangan pernah mengijinkan gambaran kegagalan
dalam pikiran anda.” Jangan pernah meragukan satu menitpun bahwa anda
sudah memiliki jawabannya. Usir keraguan jika ia datang menghampiri dan
tujukan pikiran anda pada jawaban. Terus menerus meneguhkan bahwa janjijanji itu benar adanya, dan doa telah dijawab. Hapuskan setiap saran, bayangan,
penglihatan, mimpi, impresi, perasaan; bahkan musnahkan segala pikiran yang
tidak mendukung iman anda bahwa anda telah memiliki apa yang anda minta.
Pikiran ditentukan berdasarkan pengamatan, pergaulan dan pengajaran. Berjagajagalah terhadap segala kejahatan yang masuk ke dalam pikiran. Jauhilah segala
tempat dan hal-hal yang tidak akan mendukung keyakinan bahwa Tuhan sudah
menjawab doa.
Pada waktu anda terjaga pikirkanlah akan kebesaran Allah dan kebaikanNya. Hitunglah berkat anda, maka iman anda akan bertambah. Angkatlah hati
anda kepada Allah senantiasa dengan ucapan syukur dan lebih lagi memuji Tuhan
untuk semua yang sedang Dia kerjakan bagi anda saat ini. Bertahanlah bahwa
segala sesuatu mungkin bagi orang percaya.
Janganlah Meminta Kepada Tuhan Berulang Kali
7. Naikkanlah doa yang berhubungan dengan apa yang anda minta – yaitu
sebuah pernyataan iman dan bukannya ketidakpercayaan. Jangalah meminta
kepada Allah berulang-ulang untuk sesuatu yang sama seolah-olah Dia belum
24
mendengar sejak pertama kali anda memintanya. Sebaliknya, ingatkan Bapa
bahwa anda masih memegang janji-janji itu dan bahwa anda memuji Dia, dan
anda tahu Dia telah mendengar anda dan telah menjawab anda. Dalam Yesaya
43:26, Allah menyatakan kepada kita untuk mengingatkan Dia apa yang telah kita
minta. “Ingatkanlah Aku, marilah kita beperkara, kemukakanlah segala sesuatu,
supaya engkau nyata benar!” Peringatkan Setan bahwa anda telah mengambil
otoritas atas segala penindasannya di tubuh anda.
Teruslah memberi pujian kepada Allah untuk kesembuhan anda. Maka roh
anda (manusia batiniah) akan bangkit dan mengambil janji-janji Allah, dan anda
akan melihat kemenangan.
Ucapkan Dengan Nyaring Apa Yang Anda Percayai
8. Akuilah iman anda – yaitu dengan mengucapkan dengan nyaring apa yang
anda percaya. “Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan
mulut orang mengaku dan diselamatkan.” (Roma 10:10).
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung
ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya,
tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan
terjadi baginya.” (Markus 11:23).
Perhatikan bahwa Roma pasal sepuluh berkata “akan diselamatkan,” tetapi
hal ini benar bukan hanya mengenai keselamatan saja. Hal ini benar untuk segala
sesuatu yang anda terima dari Allah. Semua yang anda terima dari Allah datang
dengan cara yang sama – melalui iman. Dengan hati kita percaya untuk doa
dijawab, dan dengan mulut kita memberi pengakuan. Dengan hati juga manusia
percaya untuk menerima kesembuhan, dan dengan mulut kita mengakuinya.
Apapun yang anda terima dari Allah akan datang dengan cara ini.
Perhatikan sekali lagi ayat dalam Markus 11:23 menyatakan hal yang sama
terlibat, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada
gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang
hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal
itu akan terjadi baginya.” Dalam ayat ini Yesus menyebutkan tentang percaya
satu kali, dan Dia menekankannya sampai tiga kali. Banyak orang percaya, tetapi
mereka tidak memperkatakannya. Seseorang harus memperkatakan dengan
mulutnya apa yang dia percaya kalau dia mau hal ini terjadi. Tidak satupun ayat
dalam Alkitab yang mengajarkan bahwa jika seseorang hanya percaya saja dalam
hatinya, maka dia akan menerima jawaban. Tetapi Alkitab mengajarkan bahwa
jika engkau percaya dengan hatimu dan memperkatakannya melalui mulut,
apapun yang engkau inginkan akan terjadi. Ayat ke 9 dan 10 dalam Roma 10
menyatakan hal ini dan kita tahu bahwa hal ini benar.
Perhatikan ayat ke 8 dalam Roma 10: “Tetapi apakah katanya? Ini: “Firman
itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu.” (Itulah firman
25
iman, yang kami beritakan.)” Sekali lagi firman iman harus ada di dalam mulut
kita dan juga dalam hati untuk bisa bekerja bagi kita. Kalau hanya ada dalam hati
saja, tidak akan terjadi. Tetapi ketika firman itu ada baik dalam hati dan mulut kita
juga, Puji Tuhan hal ini akan terjadi. “Dengan mulut kita mengaku.”
Anda bisa berkata, “Aku telah sembuh,” “Aku memiliki iman,” Atau “aku
percaya bahwa aku telah memiliki apa yang aku doakan,” hal ini semudah anda
bisa membuat pernyataan ketidakpercayaan. Anda bisa berpikir mengenai pikiran
iman semudah anda berpikir mengenai pikiran kebimbangan dan ketidakpercayaan.
Berpikir mengenai pikiran iman dan memperkatakan perkataan iman inilah yang
bisa memimpin hati kita keluar dari kekalahan untuk masuk dalam kemenangan.
Janganlah pernah menerima kata “Tidak” sebagai jawaban. Jangan mau disangkal.
Ini merupakan hak keluarga kita sebagai anak-anak Allah, hak penebusan, hak
injil, dan hak penciptaan kita untuk memiliki apa yang Tuhan janjikan. Hal ini
pasti datang. Sekarang sudah menjadi milik anda, terimalah, maka hal ini akan
menjadi kenyataan.
Pengakuan kita bisa jadi, “Allah besertaku.” “sebab Roh yang ada di dalam
kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.” Dengan tanpa rasa
takut anda bisa berkata, “Allah ada di dalamku sekarang.” Anda akan temukan
bahwa pengakuan iman yang anda buat akan menyebabkan Dia berkerja untuk
kepentingan anda. Dia akan bangkit di dalam diri anda dan menjadikan anda
menang. Sang Maha Pencipta ada dalam diri anda. Anda bisa menghadapi
kehidupan ini tanpa rasa takut karena anda tahu bahwa Dia yang ada di dalam
diri anda jauh lebih besar dari kekuatan manapun juga yang mau menyerang
anda. Ini seharusnya terus menerus menjadi pengakuan anda. Teruslah berpegang
kepadanya.
Sebenarnya tidak ada iman tanpa pengakuan. Pengakuan adalah cara iman
untuk mengekspresikan dirinya, Iman berasal dari hati, roh. Iman bertumbuh
dengan pengakuan anda. Anda tidak menyadari akibat dari perkataan anda. Kalau
anda berkata tidak bisa, maka anda tidak akan bisa. Anda tidak akan mendapatkan
apa-apa. Tetapi jika anda berkata bahwa anda bisa, maka anda bisa. Anda bisa
memiliki apa yang anda ucapkan, apakah itu ketidakpercayaan atau percaya. Ini
secara luar biasa mempengaruhi roh atau manusia batiniah anda.
Alasan utama mengapa orang Kristus yang sekalipun sungguh-sungguh
namun lemah, adalah karena mereka tidak pernah berani membuat pengakuan
mengenai siapa diri mereka dalam Kristus. Dengan berani mengaku apa yang
didelarasikan oleh Firman mengenai diri anda dalam Kristus. Sementara anda
melakukan ini, iman anda akan bertambah-tambah. Alasan mengapa iman itu
terberangus dan terkekang adalah karena anda tidak pernah berani mengakui apa
yang Allah katakan mengenai siapa diri anda. Ingatlah iman hanya bisa bertumbuh
sejauh pengakuan anda. Pengakuan anda setiap hari mengenai siapakah Bapa bagi
anda, mengenai apa yang sedang Yesus lakukan bagi anda sekarang sementara
26
Dia duduk di sebelah kanan Bapa, dan apa yang sedang dikerjakan oleh Roh
Kudus yang dashyat dalam diri anda, akan membangun sebuah kehidupan iman
yang kokoh dan positif. Engkau tidak akan takut akan situasi apapun juga. Engkau
akan menghadapi kehidupan dengan tanpa takut, seorang pemenang. Tetapi anda
tidak akan pernah menjadi seorang pemenang sampai anda mengakuinya. Jika
anda ingin menjadi pemenang dulu, dan baru kemudian mengakuinya maka
anda salah. Pertama-tama anda harus mengakuinya lebih dulu, dan barulah anda
menjadi pemenang. Pengakuan iman menciptakan kenyataan atau fakta.
Lakukan Apa Yang Tidak Bisa Anda Lakukan Sebelumnya
9.Lakukanlah apa yang sebelumnya tidak bisa anda kerjakan. Kalau
sebelumnya anda tidak bisa membungkukkan badan, maka lakukanlah. Kalau
sebelumnya tidak bisa berjalan, mulailah berjalan. Komitmen Allah adalah
menghormati iman anda. Jika anda tidak bisa melihat, mulailah melihat.
“Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka
iman itu pada hakekatnya adalah mati.” (Yakobus 2:17).
Ingat ayat Firman yang berkata, “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang
kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” (Ibrani 11:1).
Ketika anda melihat jawabannya, anda tidak akan lagi memerlukan iman untuk
hal itu. HANYA PADA WAKTU ANDA BELUM MELIHAT JAWABAN ITU
DENGAN INDERA JASMANI, ANDA PERLU MELATIH IMAN ANDA.
Kesehatan Ilahi
Satu kebenaran terakhir yang luar biasa mengenai kesembuhan yang harus
dipahami oleh setiap orang Kristen. Meskipun ini merupakan kehendak Allah
untuk menyembuhkan setiap kali kita sakit, rencana-Nya yang sempurna bukanlah
supaya kita terus menerus memerlukan lebih banyak kesembuhan, tetapi supaya
kita hidup dalam kesehatan dan kekuatan Ilahi seperti yang disingkapkan dalam
3 Yohanes 2, “Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik
dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.”
Dia akan memperbaharui kekuatan anda seperti rajawali. Sama seperti kehendak
Allah agar kita tidak berulang-ulang kali diselamatkan, tetapi supaya rohani
kita tetap ada dalam keadaan sehat, karena menyembuhkan kita berulang-ulang
kali bukanlah yang terbaik yang diinginkan Allah, tetapi supaya kita ada dalam
“kesehatan”. Jadi, kapan saja Setan berusaha menaruh kelemahan dalam tubuh
kita, kita harus langsung mengambil langkah yang sama untuk mengusirnya
sebelum dia mendapat tempat berpijak dalam tubuh jasmani kita dengan cara
yang sama seperti waktu kita mengusir serangan atas kerohanian kita.
Sejauh ini kita masih membahas tentang kesembuhan orang-orang yang sudah
27
ada dalam keadaan sakit. Tetapi apa yang terbaik dari Allah bagi anda, anak-Nya,
sebenarnya lebih dari sekedar kesembuhan. Allah telah berkata bahwa kehendakNya adalah supaya anda dalam keadaan “makmur dan sehat, sama seperti jiwamu
dalam keadaan sejahtera (3 Yohanes 2). Ketika Allah memberikan ikatan janji
kesembuhan kepada umat Israel, Dia tidak menekankan kesembuhan sebanyak
Dia menekankan tentang kesehatan ilahi. Dia berkata bahwa kalau Israel taat
kepada perintah Tuhan, penyakit dan kelemahan tubuh yang telah menimpa orang
Mesir tidak akan mengenai mereka.
Supaya umat Israel tidak salah mengerti mengenai arti sesungguhnya akan
ikatan janji kesembuhan, Tuhan mengulangi janji itu dengan kata-kata yang
sedikit berbeda dalam Keluaran 23:25,
“Tetapi kamu harus beribadah kepada Tuhan, Allahmu; maka Ia akan
memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan
penyakit dari tengah-tengahmu.”
Janji itu diulangi dan persyaratannya juga. Umat itu harus berbakti kepada
Tuhan, dan Dia akan memberkati mereka dengan “menjauhkan penyakit itu dari
tengah-tengahmu”
Sekali lagi dalam kitab Ulangan, janji kesehatan ilahi dan kekebalan dari
penyakit kembali diulang:
“Tuhan akan menjauhkan segala penyakit dari padamu, dan tidak ada satu
dari wabah celaka yang kaukenal di Mesir itu akan ditimpakan-Nya kepadamu,
tetapi Ia akan mendatangkannya kepada semua orang yang membenci engkau.”
(Ulangan 7:15).
Sangat menarik untuk diperhatikan bahwa kitab Ulangan diakhiri dengan
pengamatan bahwa jika tulah dan penyakit di Mesir muncul di tengah-tengah
umat Allah, maka ini menjadi tanda ketidaktaatan mereka (Ulangan 28:15-28).
Hal yang menakjubkan adalah bahwa umat Israel hidup dengan patuh selama suatu
jangka waktu tertentu dan hidup dalam berkat janji itu. Ada sejumlah pengecualian
di mana ada beberapa orang yang tidak mentaati Allah. Ada kecemburuan,
sungutan, hawa nafsu yang mengakibatkan tulah tertimpa atas mereka. Tetapi
secara keseluruhan selama jangka waktu yang cukup panjang, selama bangsa itu
mengembara di pada belantara, orang-orang kebal terhadap penyakit. Sehingga
Pemazmur bisa berkata: “Dituntun-Nya mereka keluar membawa perak dan emas,
dan di antara suku-suku mereka tidak ada yang tergelincir (lemah).” (Mazmur
105:37).
Firman Tuhan memberikan kita contoh mengenai mereka yang menikmati
kesehatan ilahi. Salah satunya adalah Musa yang telah mencapai usia lanjut
seratus dua puluh tahun. Secara lahiriah, kita mungkin mengira dia telah uzur dan
lemah karena tua, namun dia masih tetap kuat seperti masa mudanya sampai pada
hari ia mati:
“Musa berumur seratus dua puluh tahun, ketika ia mati; matanya belum kabur
28
dan kekuatannya belum hilang.” (Ulangan 34:7)
Musa bukanlah hanya sebuah contoh mengenai seseorang yang menikmati
manfaat kesehatan ilahi. Ada juga Kaleb, salah satu dari dua belas pengintai dan
salah satu dari dua orang yang membawa kembali “berita baik”. Kaleb telah
melewati tahun-tahun yang berat, namun demikian di usia delapan puluh lima
tahun dia memiliki kesaksian yang luar biasa:
“Jadi sekarang, sesungguhnya Tuhan telah memelihara hidupku, seperti yang
dijanjikan-Nya. Kini sudah empat puluh lima tahun lamanya, sejak diucapkan
Tuhan firman itu kepada Musa, dan selama itu orang Israel mengembara di
padang gurun. Jadi sekarang, telah berumur delapan puluh lima tahun aku hari ini;
pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti
kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang
dan untuk keluar masuk.” (Yosua 14:10-11)
Sekarang sudah jelas alasan mengapa kita memiliki banyak penyakit dalam
gereja adalah karena kita telah membatasi janji Allah hanya kepada kesembuhan
berulang-ulang kali bukannya pada janji kesehatan. Tentu saja ada persyaratannya
bagi janji itu seperti yang dijelaskan oleh firman Tuhan. Tetapi jika kita mentaati
perintah Allah dan hidup dalam persekutuan dengan Dia, maka kesehatan ilahi
merupakan hak kita yang mutlak. Jadi ketika Setan mencoba (seperti yang biasa
dia lakukan) menaruh sakit penyakit atas tubuh kita, kita tidak boleh sampai kita
dikalahkan oleh penyakit itu. Pada waktu kita melihat tanda serangan Setan, kita
harus bangkit dan mengusir dia. “Lawanlah iblis, maka ia akan lari dari padamu”
(Yakobus 4:7). Kita harus terus melawan dia sampai dia melihat kita bersungguhsungguh dan bertekad untuk mengalahkan dia.
Alkitab mengajarkan bahwa merupakan kehendak Allah bagi orang-orang percaya
memiliki umur panjang dan hidup yang berguna, diberkati dengan kesehatan dan
kekuatan. Obat yang tebaik adalah Mazmur 91 yang harus dibaca berulang-ulang.
“Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam
naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan : “Tempat perlindunganku
dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.” Sungguh, Dialah yang akan
melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang
busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya
engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok. Engkau
tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di
waktu siang, terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap
penyakit menular yang mengamuk di waktu petang. Orang yang duduk dalam
lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan
berkata kepada Tuhan: “Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku,
yang kupercayai.” Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat
penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia
akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-
29
Nya ialah perisai dan pagar tembok. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan
malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap penyakit sampar
yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di
waktu petang.”
Mazmur 103:5 bahkan berbicara mengenai memperbaharui masa muda orang
percaya:
“Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu
menjadi baru seperti pada burung rajawali.”
Tentu saja setiap janji ada persyaratannya. Dalam hal ini syaratnya adalah
orang itu akan dipuaskan dengan kebaikan surga dan bukan dengan perkara dunia
ini. Dia harus terbang tinggi seperti rajawali mengatasi segala hal picik dunia ini.
Dia harus belajar untuk tinggal di kediaman surgawi bersama Yesus Kristus.
“dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan
memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,” (Efesus 2:6)
Akhirnya kita mau mengarahkan perhatian kita pada perkataan Amsal yang
menyatakan pada kita bahwa jika kita mau bersungguh-sungguh memperhatikan
firman Allah, makan kita bisa mengklaim janji kesehatan.
“Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada
ucapanku; janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk
hatimu. Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya
dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka.” (Amsal 4:20-22)
Apakah Makna Kematian Kristus Di Salib Bagi Anda Secara Pribadi?
“Dari Daud. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus,
hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala
kebaikan-Nya! Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan
segala penyakitmu,” (Mazmur 103:1-3)
Kesembuhan tubuh dan keselamatan jiwa berjalan bersama-sama.
Kesembuhan jasmani akan sangat sedikit sekali manfaatnya bagi seseorang
jika ia terus menerus menolak Kristus sebagai Juruselamat yang kekal. Kristus
berkata, “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan
nyawanya.” (Markus 8:36)
Jadi ketika Kristus mati bagi menggantikan kita, Dia menanggung segala
kebutuhan kita baik rohani maupun jasmani.
Mari kita ingat kembali hari pada waktu Kristus disalib. Di sana Dia tergantung
di antara Bumi dan Surga – sebuah tontonan bagi manusia dan malaikat-malaikat
dengan siksaan yang setiap saat hampir tidak tertahankan lagi. Kematian dengan
penyaliban meliputi semua penderitaan yang dapat dialami tubuh ini: kehausan,
demam, dipermalukan, waktu yang panjang, siksaan yang terus menerus.
Pada waktu itu siang hari. Jam itu biasanya merupakan jam yang paling terang
dalam satu hari, tetapi pada hari itu, kegelapan mulai melingkupi bumi. Alam
semesta sendiri, tidak sanggup melihat keadaan itu, menarik terangnya dan langit
30
menjadi gelap. Kegelapan ini segera memberi dampak terhadap orang-orang yang
menyaksikan kejadian itu. Tidak ada lagi yang mengolok dan menghina. Perlahanlahan orang-orang pergi meninggalkan Yesus sendirian meminum penderitaan
dan rasa malu yang paling dalam. Namun, kengerian yang besar masih menanti.
Bukan persekutuan yang penuh sukacita dengan Allah, tetapi justru teriakan
yang pedih. Yesus mendapati diri-Nya ditinggalkan baik oleh manusia dan Allah.
Teriakan-Nya sampai saat ini masih menimbulkan rasa pilu. Yaitu…
“Allah-Ku, Allah-Ku mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Matius 27:46)
Rupanya hanya satu hal yang Allah rahasiakan terhadap Anak-Nya, Kristus.
Allah merasa risau kalau Yesus tidak mampu menanggung hal ini. Kebenaran
yang mengerikan itu menghampiri-Nya hanya pada jam-jam terakhir kegelapan
itu. Ketika matahari menarik sinarnya, Hadirat Allah juga ditarik. Walaupun
kadang-kadang ditinggalkan oleh manusia, Dia selalu bisa berpaling kepada
Bapa-Nya di surga dengan penuh keyakinan. Sekarang, hal inipun tidak mungkin,
sebab Allah telah meninggalkan Dia.
Memang Allah telah meninggalkan Dia, walaupun hanya untuk seketika, dan
alasannya jelas. Pada waktu itu, dosa seluruh dunia dengan semua kecemarannya
tertumpah atas Yesus. Dia menjadi dosa,”Dia yang tidak mengenal dosa telah
dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh
Allah.” (2 Korintus 5:21).
Dalam ayat ini, kita temukan jawaban mengenai apa yang terjadi. Kristus
menjadi dosa karena kita. Dia menumpahkan dosa seluruh dunia atas diri-Nya,
termasuk dosa anda dan saya. Karena itu, Dia harus menerima hukuman yang
jatuh atas dosa: terpisah dari Allah.
Sekarang saatnya menjelang bagian akhir. Kehilangan darah telah
menyebabkan kehausan yang tak dapat dilukiskan. Yesus berseru,”Aku haus!”
Dia yang tergantung di salib haus. Dialah juga yang sekarang bisa memuaskan
jiwa kita yang berdahaga – “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan
minum!” (Yohanes 7:37).
Saat terakhir telah tiba. Yesus menundukkan kepala-Nya pada saat Dia
menghembuskan nafas-Nya, “Sudah selesai!” Keselamatan telah lengkap. Ini
merupakan pekerjaan yang sudah selesai selama-lamanya. Hal ini tidak bisa
dicapai oleh pekerjaan baik manusia atau diperoleh dengan berpuasa, membayar
dosa atau berziarah. Kita tidak perlu menyempurnakan pekerjaan ini dengan
usaha kita sendiri. Tidak ada lagi yang perlu kita lakukan, tetapi kita hanya perlu
menerimanya saja. Tidak perlu bergumul atau bersusah payah, tetapi dengan
tenang menerima apa yang Tuhan persiapkan…sebuah korban yang tak ternilai.
Apakah Kristus sudah mati untuk keselamatan kita? Sudah! Apakah Dia telah
bangkit kembali, tiga hari tiga malam kemudian dalam kemenangan yang penuh
kemuliaan dan Dia tidak akan mati lagi? Ya!! Karena itu Dia berkata,”KARENA
31
AKU HIDUP, MAKA KAMU AKAN HIDUP JUGA.” (Yohanes 14:19).
Allah telah melakukan semua yang mungkin untuk membawa anda ke dalam
hidup yang kekal. Dia telah membayar lunas harga hukuman bagi dosa-dosa
anda. Sekarang giliran anda untuk menerima Dia. Allah melihat hati dan pikiran
anda. Dia mengenal semua pikiran Anda, dan Dia mengasihi anda. Kalau anda
sungguh-sungguh rindu menerima Yesus Kristus, Putera Allah, ke dalam hidup
anda, anda akan dilahirkan kembali. Anda akan menjadi anak Allah, dan Allah
Bapa akan menjadi bapa bagi anda.
Langlah-Langkah Penting Untuk Menerima Keselamatan
1.MENGAKUI: “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan
kemuliaan Allah” (Roma 3:23).” Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa
ini!”(Lukas 18:13. Di bawah penerangan firman, engkau harus menyatakan
bahwa engkau orang berdosa.
2. BERTOBAT : “… Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan
binasa atas cara demikian.”(Lukas 13:3). “Karena itu sadarlah dan bertobatlah,
supaya dosamu dihapuskan…”(Kisah Rasul 3:19). Engkau harus melihat
buruknya dosa dan kemudian bertobat dari segala perbuatan itu.
3.PENGAKUAN DOSA : “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia
dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita
dari segala kejahatan.” (1 Yohanes1:9). “Karena dengan hati orang percaya dan
dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.”(Roma 10:10).
Akuilah dosamu kepada Allah.
4.MENINGGALKAN: “Baiklah orang fasik meninggalkanjalannya, dan
orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka
Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan
dengan limpahnya.” (Yesaya 55:7). Menyesal karena dosa tidaklah cukup. Kita
harus mau mengakhirinya sekali untuk selamanya.
5.PERCAYA : Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia
telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”(Yohanes 3:16).
“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan
percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang
mati, maka kamu akan diselamatkan.” (Roma10:9). Percaya dalam pekerjaan
Kristus di salib sudah genap.
32
6.MENERIMA : “Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang
kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya
diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya
dalam nama-Nya;” (Yohanes 1:11-12). Kristus harus diterima secara pribadi
masuk ke dalam hati dengan iman, kalau engkau rindu memiliki pengalaman
Lahir Baru ini. (Full Gospel Businessman International).
Jika engkau rindu menerima Yesus Kristus ke dalam jiwa dan kehidupanmu,
mari berdoa:
Bapa di Surga,
Dan Bapa, tunjukkan kepadaku
Aku bersyukur Engkau mengasihi aku. selangkah demi selangkah rencana yang
Aku minta PuteraMu Yesus Kristus,
sudah Engkau buat untuk hidupku.
mari masuk dalam hidupku.
Aku memberi hidup dan diriku
Aku tahu aku telah berdosa dan
kepadaMu.
melakukan perbuatan yang tidak
Aku menyembah dan memujiMu,
berkenan di hadapanMu.
pencipta dan Tuhanku.
Aku minta ampunilah segala dosaAku akan terus bersyukur untuk
dosaku dan tahirkanlah hidupku.
pengorbanan PuteraMu di kayu salib
Tolong aku untuk mengikut Engkau dan sehingga aku bisa beroleh hidup yang
ajaranMu.
kekal dengan Engkau.
Lindungi aku dari Setan dan Iblis.
Tolong aku untuk memenangkan orang
Ajari aku untuk mengutamakan Engkau
lain kepada Kristus.
dalam seluruh pikiran dan tindakanku. Aku menantikan kembalinya Kristus
Tolong aku mengasihi sesamu seperti
untuk membawa aku ke Surga.
Engkau telah mengasihi aku.
Datanglah segera Tuhan Yesus, Amin.
Bagaimana Caranya Menerima Baptisan Roh Kudus
1. Anda harus lahir baru. Ini artinya meminta Yesus mengampuni dosa-dosa
anda dan kemudian menerima pengampunan Allah, dengan mengetahui, “ Karena
semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,” dan
“Sebab, barangsiapa berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.” (Roma
3:23 dan 10:13).
2. Kalau saat ini anda sudah menerima Kristus menjadi Juruselamat, Roh
Kudus hidup di dalam anda. Yohanes 14:7; 1 Korintus 3:16; 6:19
3. Roh Kudus adalah seorang Pribadi dan akan berbicara sendiri jika anda
mengijinkan Dia melakukannya.
4. Roh Kudus akan memakai bibir, lidah dan suara anda jika anda mengijinkan
Dia–sama seperti waktu anda berkata-kata dengan bahasa Indonesia.
33
5. Ketika anda dipenuhi dengan Roh Kudus, dengan iman anda harus mulai
untuk melakukan pengucapan. Kisah Rsul 2:4 berkata,”Maka penuhlah mereka
dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain,
seperti yang diberikan Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.”
6. Menerima Kristus menjadi Juruselamat memerlukan suatu tindakan iman.
Kesembuhan adalah hasil dari suatu tindakan iman. Berbahasa roh adalah suatu
tindakan iman.
7. Ketika dengan iman anda mulai berbahasa roh, Roh Kudus akan memberi
ucapan–kata-kata untuk diucapkan. Di situlah yang supranatural terlibat.
8. Setiap orang percaya diperintahkan untuk “penuh dengan Roh,” Efesus
5:18, bahkan juga ibu Yesus, Maria, dan saudara-saudara kandung Yesus. Yakobus,
Yusuf, Simon dan Yudas (Matius 13:55), (Kisah Rasul 1:14) dan murid-muridNya
menerima (Kisah Rasul 2:4). Menerima Roh Kudus adalah suatu keharusan.
9. Relaks. “Inilah tempat perhentian…”Yesaya 26:12
10. Roh Kudus adalah sebuah karunia. Kisah Rasul 8:20,2:38,39; 11:17;
Lukas 11:13. Anda tidak mengemis atau bekerja demi menerima karunia. Anda
tinggal menerimanya saja.
11. Mulailah hari anda setiap hari dengan berdoa dalam Roh untuk
membangun diri anda–hal ini sama halnya dengan mengisi batere rohani anda. 1
Korintus 14:4,18
12. Terimalah sekarang, dengan menyembah Yesus dalam hatimu dan
memperkatakan dengan iman di dalam bahasa-bahasa yang asing sebagaimana
yang diberikan oleh Roh Kudus kepada anda untuk mengatakannya.
34
35
Please let us know how this book has impacted you.
Send your story to: [email protected]
Free downloads are available at:
www.cfn.org/literature
BAGAIMANA ANDA BISA DISEMBUHKAN
Download