ANALISA PERBANDINGAN EFISIENSI MOTOR DC KOMPON

advertisement
ANALISA PERBANDINGAN EFISIENSI MOTOR DC KOMPON
PENDEK DENGAN MOTOR DC KOMPON PANJANG AKIBAT
PENAMBAHAN KUTUB
Fuad Rahim Sitompul, Syamsul Amien
Konsentrasi Energi Konversi, Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU)
Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA
e-mail: [email protected]
ABSTRAK
Motor listrik merupakan perangkat elekromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Motor DC memerlukan tegangan searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi mekanik.
Energi mekanik ini digunakan sebagai penggerak peralatan listrik seperti pompa,penggerak kipas angin, lift
dan lain-lain. Kinerja suatu motor DC(Direct Current) dikatakan baik jika efisiensi motor tersebut tinggi.
Hal ini dapat dicapai dengan mengatur bagian-bagian tertentu dari motor. Perubahan posisi sikat pada
motor DC mempengaruhi efisiensinya. Pada jurnal ini membahas tentang analisis perbandingan efisiensi
motor DC kompon pendek dengan motor DC kompon panjang akibat penambahan kutub. Adapun hasil
analisis menunjukkan bahwa efisiensi motor DC kompon panjang lebih efektif dari pada efisiensi motor
DC kompon pendek. Nilai efisiensi tertinggi dari motor DC kompon panjang akibat penambahan kutub
adalah 81.92% terhadap torsi beban 0.6 kg. Efisiensi tertinggi dari motor DC kompon pendek akibat
penambahan kutub adalah 80.16% terhadap torsi beban 0.6 kg.
Kata Kunci : Motor DC, Penambahan Kutub Bantu, Penguatan Kompon, Efisiensi
1. Pendahuluan
Motor arus searah berfungsi mengubah
energi listrik arus searah menjadi energi mekanis
berupa putaran sebuah mesin arus searah dapat
digunakan baik sebagai motor arus maupun
generator arus searah.
Akhir-akhir ini mungkin banyak orang
beranggapan bahwa tidak perlu lagi mempelajari
motor arus searah karena penggunaannya pada
industri-industri sudah sangat berkurang. Namun
akhirnya beberapa tahun terakhir ini motor arus
searah mengalami perkembangan khususnya
dalam pemakaiannya sebagai motor penggerak.
Penggunaan motor arus searah dapat kita
jumpai pada alat pengangkut disuatu
perkembangan, dalam sarana transportasi yaitu
pada kereta api listrik dan juga pada mobil yang
disuplai oleh baterai. Pemilihan motor arus
searah dibandingkan motor sinkron ataupun
motor induksi karena mudah dalam pengaturan
putaran baik untuk beban yang bervariasi dan
juga system mesin DC sering kali dipergunakan
pada pemakaian yang memerlukan rentang
kecepatan motor yang lebar atau pada
pengaturan yang teliti pada keluaran motornya.
Penambahan kutub bantu merupakan salah
satu cara untuk mengurangi reaksi jangkar yang
terjadi. Pada motor arus searah, dimana reaksi
jangkar ini dapat menimbulkan pengaruh yang
sangat buruk pada motor arus searah terutama
terhadang performasi motor arus searah. Oleh
sebab itu, harus dilakukan tindakan yang sesuai
terhadap motor arus searah agar pengarus reaksi
jangkar tersebut dapat dikurangi.
Dengan demikian, diharapkan motor arus
searah memiliki efisiensi yang cukup tinggi.
Pada motor arus searah, penambahan kutub
bantu selama mengantisipasi reaksi jangkar
ternyata mempengaruhi efisiensinya. Maka
dengan menambah kutub bantu pada motor arus
searah dapat meningkatkan performasinya,
sehingga dapat bekerja lebih baik.
2. Motor DC Penguatan Kompon
Motor DC atau motor arus searah penguatan
kompon merupakan gabungan motor arus searah
penguatan seri dan motor arus searah penguatan
shunt. Motor arus searah penguatan kompon
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a).Motor arus searah penguatan kompon pendek,
terdiri dari: motor arus searah penguatan
kompon pendek kumulatif (bantu) dan motor
arus searah penguatan kompon pendek
differensial (lawan) .
b).Motor arus searah penguatan kompon
panjang, terdiri dari: motor arus searah
penguatan kompon panjang kumulatif (bantu)
dan motor arus searah penguatan kompon
panjang differensial (lawan)
Pada motor arus searah penguatan kompon
pendek, kumparan medan serinya terhubung
secara paralel terhadap kumparan jangkar dan
kumparan medan shunt. Motor arus searah
penguatan kompon pendek terbagi menjadi dua
jenis, yaitu kompon pendek kumulatif (bantu)
dan kompon pendek differensial (lawan).
Pada motor arus searah penguatan kompon
pendek kumulatif, polaritas kedua kumparan
medannya sama. Hal ini disebabkan karena
kedua arus medannya sama-sama memasuki dot.
Maka sesuai dengan aturan dot, fluksi yang
dihasilkan
menjadi
saling
menguatkan.
Sedangkan pada motor arus searah penguatan
kompon pendek differensial, polaritas kedua
kumparan medannya saling berlawanan. Salah
satu arus medannya memasuki dot sedangkan
yang lainnya meninggalkan dot sehingga fluksi
yang dihasilkannya menjadi saling mengurangi.
Rangkaian ekivalen motor arus searah
penguatan kompon pendek kumulatif dan motor
arus searah penguatan kompon pendek
differensial ditunjukkan oleh Gambar 2 dan
Gambar 3.
IL
Rs
+
Is
Vt
Ish
Rsh
Ia
+
Ea
Ra
-
Vt=Ea+Is.Rs+Ia.R
(1)
Sedangkan persamaan arus yang mengalir
pada motor ditunjukkan oleh persamaan (2).
IL=Is=Ia+Ish
(2)
Pada motor arus searah penguatan kompon
panjang, kumparan medan serinya terhubung
secara seri terhadap kumparan jangkarnya dan
terhubung paralel terhadap kumparan medan
shunt. Sama halnya seperti motor arus searah
penguatan kompon pendek, motor arus searah
penguatan kompon panjang juga terbagi dua,
yaitu kompon panjang kumulatif (bantu) dan
kompon panjang differensial (lawan).
Pada motor arus searah penguatan kompon
panjang kumulatif, polaritas kedua kumparan
medannya sama sehingga fluksi yang dihasilkan
saling menguatkan. Sedangkan pada motor arus
searah penguatan kompon panjang differensial,
polaritas kedua kumparan medannya saling
berlawanan sehingga fluksi yang dihasilkan
menjadi saling mengurangi.
Rangkaian ekivalen motor arus searah
penguatan kompon panjang kumulatif dan motor
arus searah penguatan kompon panjang
differensial ditunjukkan oleh Gambar 4 dan
Gambar 5.
Rs
+
Gambar 2. Rangkaian ekivalen motor arus
searah penguatan kompon pendek kumulatif
(bantu)
IL
Ish
Vt
Is
Rsh
Is
Ia
Ra
+
Ea
-
Rs
+
Ish
Rsh
-
Ia
Ra
+
Ea
-
-
Dari Gambar 2 dan Gambar 3, diperoleh
persamaan tegangan terminal motor arus searah
penguatan kompon pendek seperti ditunjukkan
oleh persamaan (1).
IL
-
Vt
Gambar 3. Rangkaian ekivalen motor arus
searah penguatan kompon pendek differensial
(lawan)
Gambar 4. Rangkaian ekivalen motor arus
searah penguatan kompon panjang kumulatif
(bantu)
Rs
IL
Karena Pout = Pin – Σ Rugi-Rugi dan Pin =
Pout + Σ Rugi-Rugi. Maka efisiensi motor arus
searah dapat juga dituliskan seperti persamaan
(8) dan persamaan (9).
+
Ish
Vt
Is
Rsh
Ia
Ra
+
Ea
-
η =
Pin   Rugi  Rugi
Pin
x100%
(8)
-
Gambar 5. Rangkaian ekivalen motor arus
searah penguatan kompon panjang differensial
(lawan)
Dari Gambar 4 dan Gambar 5, diperoleh
persamaan tegangan terminal motor arus searah
penguatan kompon panjang seperti ditunjukkan
oleh persamaan (3).
Vt=Ea+Is.Rs+Ia.Ra
(3)
Karena, Is = Ia
Maka persamaan (4) dapat juga ditulis seperti
persamaan (4).
Vt=Ea+Ia(Rs+Ra
(4)
Sedangkan persamaan arus yang mengalir
pada motor ditunjukkan oleh persamaan (5) dan
persamaan (6).
IL=Ia+Ish
I sh
=
Vt
Rsh
(6)
Efisiensi motor arus searah merupakan
perbandingan antara daya keluaran dengan daya
masukan yang dinyatakan dalam persen (%) dari
motor arus searah tersebut. Daya masukan yang
diterima oleh motor arus searah berupa daya
listrik sedangkan daya keluaran yang
dihasilkannya berupa daya mekanik yaitu gerak
rotor dan hasil selisih antara daya masukan
dengan daya keluaran motor disebut rugi-rugi.
Dengan demikian, efisiensi suatu motor arus
searah
diperoleh
dengan
menggunakan
persamaan (7).
(7)
Pout
x 100 %
Pout   Rugi  Rugi
(9)
Dimana,
η : efisiensi motor arus searah (%)
Pin : daya masukan motor arus searah (Watt)
Pout : daya keluaran motor arus searah (Watt).
Efisiensi yang dinyatakan oleh persamaan (7)
disebut juga sebagai efisiensi komersial atau
efisiensi keseluruhan (overall efficiency). Selain
itu, dalam motor arus searah dikenal juga dua
macam efisiensi lainnya, yaitu :
A. Efisiensi Mekanis
Efisiensi mekanis pada motor arus searah
dapat
diperoleh
dengan
menggunakan
persamaan (10).
ηm =
(5)
2.1 Efisiensi Motor Arus Searah
Pout
x 100 %
η=
Pin
η =
Pout
x 100 %
Pa
(10)
Dimana ,
Pout : daya keluaran motor arus searah= Tsh x ω
(Watt).
Pa : daya yang dibangkitkan pada kumparan
jangkar = Ea x Ia (Watt)
Tsh : torsi poros dari motor arus searah
(Newton-meter)
Ω : kecepatan putaran rotor (radian per detik).
B.
Efisiensi Elektris
Efisiensi elektris atau efisiensi listrik pada
motor arus searah dapat diperoleh dengan
menggunakan persamaan (11).
ηe=
Pa
x100%
Pin
(11)
Dimana :
Pin = Vt x IL (Watt)
Vt : tegangan terminal motor arus searah (Volt)
IL : arus jala-jala (Ampere).
1. Rangkaian pengujian motor DC kompon
panjang pada kondisi berbeban.
Dari persamaan (10) dan persamaan (11)
diperoleh hubungan antara efisiensi mekanis
dengan efisiensi elektris yaitu seperti persamaan
(12).
S1
IL
+
P
R
Is
A1
T
V1
(12)
Metode yang paling mudah dalam menentukan
efisiensi motor arus searah adalah membebaninya langsung dan mengukur daya masukan dan
keluarannya. Maka kita dapat menggunakan
persamaan(12) untuk menentukan efisiensi
motor tersebut. Namun, metode ini harus
memperhatikan tiga hal utama yaitu metode ini
membutuhkan pembebanan pada motor. Kedua,
untuk motor-motor dengan rating daya yang
besar, beban-beban yang diperlukan tidak
mungkin diperoleh. Ketiga, bahan lebih mustahil
untuk memberikan beban yang sedemikian rupa,
karena daya yang besar akan terbuang
menjadikan metode ini sangat mahal.
Metode
yang paling umum untuk
mendapatkan efisiensi motor arus searah adalah
menentukan rugi-ruginya dari pengukuran daya
masukan dan keluarannya pada saat berbeban.
Kita dapat menggunakan persamaan (13) untuk
menentukan efisiensi motor tersebut. Metode ini
memiliki keuntungan yang nyata karena lebih
mudah dan ekonomis.
T
S3
F
E
n
V2
G
M
RL
T
K
3Φ
GA
GA
J
C
η = ηm x ηe
Ia
A2 I sh
A
S
A3
HB
-
HB
J
K
A4 I f
S2
+
PTDC
AC
2. Rangkaian pengujian motor DC kompon
pendek pada kondisi berbeban.
S1
R
P
IL
+
E
T
S
V1
A
3Φ
Ia
A1
A3
S3
J
K
GA
GA
I sh A2
C
T
F
Is
n
V2
G
M
T
HB
-
HB
J
K
A4 I f
S2
+
PTDC
AC
3.3 Prosedur penelitian
3. Metode Penelitian
Adapun metode penelitian dari penelitian
analisa perbandingan efisiensi motor DC
kompon pendek dengan motor DC kompon
panjang akibat penambahan kutub adalah:
3.1 Peralatan
yang
digunakan
dalam
penelitian.
Adapun peralatan yang digunakan dalam
penelitian adalah:
1. 2 Ampere DC digital
2. 1 Voltmeter DC digital
3. 2 Unit Tahanan Rheostat
4. Autotrafo
5. Kabel Penghubung
6. Motor Arus Searah AEG 1.2 Kw
7. Magnetik kontraktor
3.2 Rangkaian penelitian
Adapun rangkaian yang
dalam penelitian ini adalah:
digunakan
. Prosedur Penelitian Motor DC Penguatan
Kompon Pendek dan Kompon Panjang Pada
Kondisi Berbeban.
1. Peralatan di rangkai seperti gambar
2. Power Supply di hubungkan ke
Autotrafo
3. Autotrafo diatur 100 volt
4. Pengukuran pertama adalah mencatat
arus jangkar dan putaran motor
5. Beban diberikan dengan mengatur
tahanan rheostat dari; 0.6;0.7;0.8;0.9;1
kg, lalu arus jangkar dan putaran dicatat
pada setiap penambahan beban.
Tegangan pada autotrafo di jaga konstan
untuk setiap penambahan beban, dan
arus medan di atur konstan dengan
mengubah tahanan rheostat dan juga
tegangan masukan tetap dijaga konstan
untuk setiap penambahan beban
RL
6. Setelah pengambilan data, tegangan
autotrafo diturunkan perlahan-lahan
hingga minimum.
4. Hasil dan Pembahasan
Adapun hasil dan pembahasan terbagi
dalam 4 bagian:
a)
Percobaan motor dc kompon pendek tanpa
penambahan
kutub, besar
tegangan
Vt = 100 volt dan If = 0.08 ampere. Tabel 1.
Data Hasil Analisis Pengujian motor DC
penguatan kompon pendek pada kondisi
berbeban tanpa kutub.
Dari hasil data yang diperoleh pada tabel 2 dapat
disimpulkan semakin besar torsi beban maka
efisiensi nya semakin kecil.
c)
Pada percobaan motor dc kompon pendek
dengan penambahan kutub ini besar
tegangan Vt = 100 volt, Ia = IL dan If=
0.08, perhitungan efisiensi diperoleh
berdasarkan persamaan efisiensi, sehingga
diperoleh hasil seperti pada Tabel 3.
Tabel 3. Data Hasil Analisis Pengujian motor
DC penguatan kompon panjang pada kondisi
berbeban tanpa kutub.
Torsi
beban
(kg)
IL
(amp)
Ia
(amp)
Ish
(amp)
n
(rpm)
Efisiensi
(%)
Torsi
beban
Ia
(amp)
Ish
(amp )
n
(rpm)
0.6
5.06
4.98
0.08
900
79.5%
0.6
5.28
0.08
900
79.73%
0.7
5.46
5.38
0.08
850
78.1%
0.7
5.68
0.08
850
78.19%
0.8
5.92
5.84
0.08
790
78.2%
0.8
6.25
0.08
800
76%
0.9
6.43
6.35
0.08
750
75.31%
0.9
6.60
0.08
750
74.66%
1
7.09
7.01
0.08
700
72.76%
1
7.22
0.08
700
72.28%
efisiensi
(%)
Dari hasil data yang diperoleh pada tabel 1 dapat
disimpulkan semakin besar torsi beban maka
efisiensi nya menjadi kecil.
Dari hasil data yang diperoleh pada tabel 3 dapat
di simpulkan semakin besar torsi beban maka
efisiensi nya semakin kecil.
b)
d)
Pada percobaan motor dc kompon pendek
dengan penambahan kutub ini besar
tegangan Vt = 100 volt dan If= 0.08,
perhitungan efisiensi diperoleh berdasarkan
persamaan efisiensi, sehingga diperoleh
hasil seperti pada Tabel 2.
Tabel 2. Data Hasil Analisis Pengujian motor
DC penguatan kompon pendek pada kondisi
berbeban dengan kutub.
Torsi
beban
IL
(amp)
Ia
(amp)
Ish
(amp)
n
(rpm)
efisiensi
(%)
0.6
4.90
4.82
0.08
600
80.16%
0.7
5.34
5.26
0.08
450
78.61%
0.8
5.88
5.80
0.08
400
76.67%
0.9
6.38
6.30
0.08
300
74.86%
1
6.54
6.46
0.08
250
74.27%
Pada percobaan motor dc kompon panjang
dengan penambahan kutub ini besar
tegangan Vt = 100 volt, Ia = IL dan If=
0.08, perhitungan efisiensi diperoleh
berdasarkan persamaan efisiensi, sehingga
diperoleh hasil seperti pada Tabel 4.
Tabel 4. Data Hasil Analisis Pengujian motor
DC penguatan kompon panjang pada kondisi
berbeban tanpa kutub.
Torsi
beban
Ia
(amp)
Ish
(amp )
n
(rpm)
efisiensi
(%)
0.6
0.7
0.8
0.9
1
4.71
5.31
5.73
5.94
6.36
0.08
0.08
0.08
0.08
0.08
600
500
400
350
300
81.92%
79.61%
77.99%
77.19%
75.58%
Dari hasil data yang diperoleh pada tabel 4 dapat
disimpulkan semakin besar torsi beban maka
efisiensi nya semakin kecil.
[3].
[4].
Kesimpulan
[5].
Berdasarkan pembahasan, maka dapat
diambil kesimpulan:
1. Bahwa Efisiensi motor dc kompon panjang
berkutub bantu (81.92% dari torsi beban 0.6
kg) lebih baik di bandingkan dengan efisiensi
motor dc kompon panjang tanpa kutub
bantu(79.73% dari torsi beban 0.6 kg) dan
Efisiensi motor dc kompon pendek berkutub
bantu(80.16% dari torsi beban 0.6 kg) lebih
baik dibandingkan dengan efisiensi motor dc
kompon pendek tanpa kutub bantu(79.50%
dari torsi beban 0.6 kg).
2. Efisiensi motor dc kompon panjang tanpa
kutub bantu(79.73% dari torsi beban 0.6 kg)
lebih baik daripada efisiensi motor dc
kompon pendek tanpa kutub bantu(79.50%
dari torsi beban 0.6 kg) sedangkan Efisiensi
motor dc kompon panjang berkutub
bantu(81.92% dari torsi beban 0.6 kg) lebih
baik di bandingkan dengan efisiensi motor dc
kompon pendek berkutub bantu(80.16% dari
torsi beban 0.6 kg).
Referensi
[1].
[2].
Bimbra, P.S,”Generalized Circuit Theory
of
Electrical
Machines”,
Khanna
Publisher, India, 1975.
Fitzgerald, A.E, Charles Kingsley, JR,
Electric Machinery, McGraw-Hill Book
Company, Inc., New York, 1971.
Theraja, B.L.& Theraja, A.K, “Atext Book
of Electrical Technology”, New Delhi,
S.Chand and Company Ltd., 2001.
Pillai, S.K, “A First Course On Electrical
Drives”, Indian Institute of Technology,
Bombay, 1982.
Theodore, Wildi,”Electrical Machine
Design and Power Systems”, Prentice
Hall Internasional, Liverpool, 1983.
Download