analisis pengaruh beban terhadap karakteristik dan efisiensi

advertisement
ANALISIS PENGARUH BEBAN TERHADAP KARAKTERISTIK DAN EFISIENSI
GENERATOR ARUS SEARAH PENGUATAN KOMPON KUMULATIF DAN
KOMPON DIFERENSIAL
(Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)
Syahrizal Lubis, Syamsul Amien
Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU)
Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA
e-mail: [email protected]
ABSTRAK
Salah satu jenis generator DC yang cukup banyak digunakan adalah generator DC penguatan
kompon. Berdasarkan sifat penguatnya terhadap jangkar generator kompon dibagi menjadi dua yaitu
generator DC kompon kumulatif dan generator DC kompon diferensial. Pada karakteristik berbeban
sebuah generator DC menunjukkan bagaimana hubungan antara tegangan terminal Vt dan arus
medan If ketika generator dibebani. Pada tulisan ini menganalisis pengaruh beban terhadap
karakteristik dan efisiensi generator DC penguatan kompon dengan menentukan nilai If 0,01 sampai
0,17 dan Ia dijaga konstan 5,0 ampere. Dari hasil pengujian, generator DC penguatan kompon
kumulatif dengan nilai If tertinggi 0,17 memiliki tegangan terminal 122 Volt dan 124 Volt, efisiensi
81,8 % dan 82,1 %, dan pada saat nilai If terendah 0,01 memiliki tegangan terminal 9 Volt dan 10
Volt, efisiensi 28,9 % dan 31,1 %. Untuk generator DC penguatan kompon diferensial dengan nilai If
tertinggi 0,17 memiliki tegangan terminal 155 Volt dan 157 Volt, efisiensi 84,6 % dan 84,7 %, dan
pada saat nilai nilai If terendah 0,01 memiliki tegangan terminal 10 Volt, efisiensi 31,1 %.
Kata Kunci: generator dc, arus medan dan tegangan terminal
1. Pendahuluan
Generator DC merupakan mesin DC yang
digunakan untuk mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik. Berdasarkan cara
memberikan fluks pada kumparan medannya,
generator
arus
searah
(DC)
dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu generator
berpenguatan bebas dan generator berpenguatan
sendiri [2].
Generator penguatan sendiri terdiri atas
generator penguatan shunt, generator penguatan
seri, dan generator penguatan kompon.
Generator DC penguatan kompon merupakan
jenis generator DC yang lebih luas
pemakaiannya dibandingkan jenis generator
yang lain dan lebih efisien [4,5].
Pada karakteristik berbeban sebuah
generator
DC
menunjukkan
bagaimana
hubungan antara tegangan terminal Vt dan arus
medan If ketika generator dibebani. Pada
generator DC penguatan kompon peningkatan
beban pada generator akan meningkatnya arus
beban (IL) yang secara langsung akan berakibat
meningkat pula arus jangkar (Ia). Peningkatan
arus jangkar akan berakibat meningkatnya jatuh
tegangan ( Ia. (Ra + Rse) ) dan arus medan (If)
pada mesin ikut turun. Oleh karena itu tegangan
terminal generator (Vt) juga akan berkurang
[1,6].
Dengan demikian, perlu dilakukan
pengujian generator DC penguatan kompon
berupa analisis data–data yang di ambil dari
laboratorium. Pengujian ini dilakukan untuk
melihat pengaruh beban terhadap karakteristik
dan efisiensi generator DC tersebut.
2. Karakteristik Generator DC Penguatan
Kompon Dan Efisiensi Generator DC
Karakteristik berbeban sebuah generator
DC kompon menunjukkan bagaimana hubungan
antara tegangan terminal Vt dan arus medan If
ketika generator dibebani. Bentuk karakteristik
berbeban generator DC kompon adalah mirip
karakteristik generator DC shunt, tetapi letaknya
agak lebih tinggi karena generator ini
mempunyai lilitan penguat magnet seri.
VT
3. Metode Penelitian
IF
Gambar 1 Karakteristik Berbeban Generator
Kompon Secara Teoritis [1]
Terlihat pada Gambar 1 karakteristik
berbeban sebuah generator DC kompon
menunjukkan bagaimana hubungan antara
tegangan terminal Vt dan arus medan If ketika
generator dibebani. Bentuk karakteristik
berbeban generator DC kompon adalah mirip
karakteristik generator DC shunt, tetapi letaknya
agak lebih tinggi karena generator ini
mempunyai lilitan penguat magnet seri [1,5].
Untuk menjelaskan efisiensi pada
generator arus searah, dapat diamati melalui
diagram aliran daya pada generator dc. Diagram
aliran daya dapat dilihat pada Gambar 2 [3].
Pengambilan data dalam penelitian tulisan
ini dilakukan pada tanggal 21 Februari 2014
pukul 15.00 sampai dengan pukul 18.00 WIB di
Laboratorium
Konversi
Energi
Listrik,
Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Sumatera Utara (USU).
Langkah-langkah pada tulisan ini adalah
sebagai berikut:
a. Pengumpulan data yang akan menentukan
keberhasilan dalam penelitian yaitu dengan
metode dokumentasi dan metode observasi.
b. Mengkondisikan objek penelitian ini dengan
memastikan bahwa generator DC dapat
beroperasi dengan baik.
c. Mengkondisikan alat ukur agar memiliki
validitas yang baik yang harus disetting
dengan benar.
d. Tahap pengambilan data yang meliputi beban
dan arus medan terhadap tegangan.
e. Tahap analisa data yang digunakan adalah
analisis matematis untuk memecahkan
masalah dan kesimpulan dalam penelitian.
Analisis ini mengadakan perhitunganperhitungan
berdasarkan
persamaanpersamaan yang berlaku didalam perhitungan
karakteristik dan efisiensi generator. Dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut:
1. Perhitungan tegangan generator
𝑉𝑡 = 𝐸𝑎 − (𝐼𝑎 𝑅𝑎 + 𝐼𝐿 𝑅𝑠 )
2.
Efisiensi
𝜂=
Gambar 2 Diagram Aliran Daya Generator DC
Pada mesin DC (generator dan motor),
ada tiga jenis efisiensi yang di perhitungkan,
antara lain :
1. Efisiensi Mekanik
𝐵
𝐸𝑎 𝐼𝑎
𝜂𝑚 = 𝐴 = 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡
(1)
𝑀𝑒𝑘𝑎𝑛𝑖𝑘
2. Efisiensi Elektrik
𝜂𝑒 =
𝐶
𝐵
=
𝑉𝑇 𝐼𝐿
𝐸𝑎 𝐼𝑎
(2)
3. Efisiensi Komersial Keseluruhan
𝐶 𝑃
𝜂𝑒 = 𝐴 = 𝑃𝑜𝑢𝑡
(3)
𝑖𝑛
𝜂𝑒 =
𝑃𝑖𝑛− 𝛴 𝑃𝑟𝑢𝑔𝑖
𝑃𝑖𝑛
(4)
Dimana:
Pout = VT . IL
(5)
(6)
𝑃𝑜𝑢𝑡
𝑃𝑖𝑛
𝑥100%
(7)
𝑃𝑜𝑢𝑡 = 𝑉𝑇 . 𝐼𝐿
Adapun peralatan yang digunakan pada
tulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Generator DC Type GD 110/110, 220 V
/ 7,1 A (Armature), 220 V / 0,17 A
(Field) 1,2 kW / 1500 rpm
2. Motor DC (sebagai prime mover) Type
GD 110/140, 220 V / 9,1 A (Armature),
220 V / 0,64 A (Field), 2 kW / 1500 rpm
3. PTDC
4. Digital LCR Multimeter TES 2712
5. Feedback Power Suplay PS 189
6. Tachometer
7. Kabel penghubung
Adapun gambar
rangkaian pengujian
generator arus searah penguatan kompon dapat
dilihat pada Gambar 3, 4, 5, dan 6.
Ia
Ise
A2
A3
S1
S3
R
P
S
GA Ia

GA
+
F
n
T
D
M
V1
E
A4
G
Ish
J
V2
C
1
Ia
S1
R
P
S
GA Ia

GA
+
A2
F
n
T
D
M
V1
S3
T
J
Ish
J
T
HB
J
RL
K
HB
K
A4
G
-
HB
A3
V2
A1
RL
C
1
-
T
IL
E
T
K
S2
+
HB
K
PTDC
2
A1
S2
AC
+
PTDC
2
AC
Gambar 3
Rangkaian Pengujian Generator DC
Penguatan
Kompon
Panjang
Kumulatif
Ise
Ia
S1
S3
R
P
S
GA Ia

GA
+
A2
n
T
D
M
V1
E
A3
F
A4
G
J
Ish
V2
RL
C
1
T
T
HB
J
K
HB
K
A1
S2
+
PTDC
2
AC
Gambar 4 Rangkaian Pengujian Generator DC
Penguatan Kompon Pendek
Kumulatif
Ia
S1
R
P
S
GA Ia

GA
+
n
T
D
M
V1
IL
F
A2
E
A4
G
J
T
T
HB
J
Ish
V2
HB
A1
S2
PTDC
Tujuan
dilakukannya
pengujian
karakteristik pada tulisan ini untuk menentukan
hubungan antara tegangan terminal dengan arus
penguat bila arus jangkar dan putaran konstan.
Dari persamaan tegangan diperoleh hubungan
antara tegangan terminal dengan arus medan
sebagai berikut :
Ea = Vt + (Ia Ra +IL Rs)
(8)
Kemudian mengitung efisiensi dari
generator tanpa memperhitungkan rugi-rugi dan
torsi.
𝑃𝑜𝑢𝑡
𝑥100%
𝑃𝑖𝑛
𝑃𝑜𝑢𝑡 = 𝑉𝑇 . 𝐼𝐿
𝜂=
RL
K
K
+
4. Hasil dan Analisis
4.1 Hasil Pengujian Generator DC Penguatan
Kompon Panjang kumulatif
A3
C
1
S3
Gambar 6 Rangkaian Pengujian Generator DC
Penguatan Kompon Pendek
Diferensial
2
AC
Gambar 5 Rangkaian Pengujian Generator DC
Penguatan Kompon Panjang
Diferensial
Pada pengujian generator DC penguatan
kompon panjang kumulatif ini didapat tegangan
tertinggi pada arus medan 0,17 dan tegangan
terendah pada arus medan 0,01 seperti pada
Tabel 1. Tabel 1 menunjukkan hasil pengujian
generator DC penguatan kompon panjang
kumulatif
Tabel 1 Hasil Pengujian Generator DC
Penguatan Kompon Panjang Kumulatif
n = 1500 rpm
Ia = 5,0 Ampere
R a = 3,8 ohm
R s = 0,6 ohm
η (%)
𝑰𝒇
(amp)
0.17
𝑽𝒕
(volt)
122
𝑰𝑳
(amp)
4.83
𝑹𝑳
(ohm)
30.0
𝑬𝒂
(volt)
143.898
𝑷𝒐𝒖𝒕
(watt)
589.26
𝑷𝒊𝒏
(watt)
719.49
81.899
0.16
118
4.84
27.9
139.904
571.12
699.52
81.644
0.15
116
4.85
25.4
137.91
562.6
689.55
81.589
0.14
113
4.86
24.2
134.916
549.18
674.58
81.410
0.13
104
4.87
20.6
125.922
506.48
629.61
80.443
0.12
102
4.88
19.7
123.928
497.76
619.64
80.330
0.11
97
4.89
18.2
118.934
474.33
594.67
79.763
0.10
87
4.9
16.8
108.94
426.3
544.7
78.263
0.09
84
4.91
16.0
105.946
412.44
529.73
77.858
0.08
78
4.92
14.4
99.952
383.76
499.76
76.788
0.07
64
4.93
11.3
85.958
315.52
429.79
73.412
0.06
`57
4.94
9.6
78.964
281.58
394.82
71.318
0.05
43
4.95
7.9
64.97
212.85
324.85
65.522
0.04
32
4.96
6.8
53.976
158.72
269.88
58.811
0.03
24
4.97
5.0
45.982
119.28
229.91
51.881
0.02
15
4.98
3.7
36.988
74.7
184.94
40.391
0.01
9
4.99
2.9
30.994
44.91
154.97
28.979
Dari Tabel 1 terlihat tegangan tertinggi
terhadap arus medan yaitu sebesar 122 Volt dan
tegangan terendah terhadap arus medan yaitu 9
Volt.
4.2 Hasil Pengujian Generator DC Penguatan
Kompon Pendek kumulatif
Pada pengujian generator DC penguatan
kompon pendek kumulatif ini didapat tegangan
tertinggi pada arus medan 0,17 dan tegangan
terendah pada arus medan 0,01 seperti pada
Tabel 2. Tabel 2 menunjukkan hasil pengujian
generator DC penguatan kompon pendek
kumulatif
Tabel 2 Hasil Pengujian Generator DC
Penguatan Kompon Pendek Kumulatif
n = 1500 rpm
Ia = 5,0 Ampere
R a = 3,8 ohm
R s = 0,6 ohm
η (%)
𝑰𝒇
(amp)
0.17
𝑽𝒕
(volt)
124
𝑰𝑳
(amp)
4.83
𝑹𝑳
(ohm)
31.0
𝑬𝒂
(volt)
145.898
𝑷𝒐𝒖𝒕
(watt)
598.92
𝑷𝒊𝒏
(watt)
729.49
82.101
0.16
120
4.84
28.7
141.904
580.8
709.52
81.858
0.15
117
4.85
25.9
138.91
567.45
694.55
81.700
0.14
113
4.86
24.3
134.916
549.18
674.58
81.410
0.13
106
4.87
21.4
127.922
516.22
639.61
80.708
0.12
103
4.88
20.2
124.928
502.64
624.64
80.473
0.11
99
4.89
19.5
120.934
484.11
604.67
80.061
0.10
89
4.9
17.8
110.94
436.1
554.7
78.619
0.09
86
4.91
16.4
107.946
422.26
539.73
78.235
0.08
78
4.92
14.6
99.952
383.76
499.76
76.788
0.07
66
4.93
11.8
87.958
325.38
439.79
73.985
0.06
58
4.94
10.3
79.904
286.52
399.52
71.716
0.05
45
4.95
8.4
66.97
222.75
334.85
66.522
0.04
35
4.96
7.6
56.976
173.6
284.88
60.937
0.03
27
4.97
5.5
48.982
134.19
244.91
54.791
0.02
18
4.98
4.1
39.988
89.64
199.94
44.833
0.01
10
4.99
3.3
31.994
49.9
159.97
31.193
Dari Tabel 2 terlihat tegangan tertinggi
terhadap arus medan yaitu sebesar 124 Volt dan
tegangan terendah terhadap arus medan yaitu 10
Volt.
4.3 Hasil Pengujian Generator DC Penguatan
Kompon Panjang diferensial
Pada pengujian generator DC penguatan
kompon panjang diferensial ini didapat tegangan
tertinggi pada arus medan 0,17 dan tegangan
terendah pada arus medan 0,01 seperti pada
Tabel 3. Tabel 3 menunjukkan hasil pengujian
generator DC penguatan kompon panjang
diferensial
Tabel 3 Hasil Pengujian Generator DC
Penguatan Kompon Panjang Diferensial
n = 1500 rpm
Ia = 5,0 Ampere
R a = 3,8 ohm
R s = 0,6 ohm
η (%)
𝑰𝒇
(amp)
0.17
𝑽𝒕
(volt)
155
𝑰𝑳
(amp)
4.83
𝑹𝑳
(ohm)
32.3
𝑬𝒂
(volt)
176.898
𝑷𝒐𝒖𝒕
(watt)
748.65
𝑷𝒊𝒏
(watt)
884.49
84.641
0.16
149
4.84
30.7
170.904
721.16
854.52
84.393
0.15
145
4.85
28.8
166.91
703.25
834.55
84.266
0.14
140
4.86
27.0
161.916
680.4
809.58
84.043
0.13
127
4.87
25.6
148.922
618.49
744.61
83.062
0.12
124
4.88
24.8
145.928
605.12
729.64
82.934
0.11
115
4.89
23.7
136.934
562.35
684.67
82.134
0.10
104
4.9
22.5
125.94
509.6
629.7
80.927
0.09
96
4.91
20.7
117.946
471.36
589.73
79.928
0.08
84
4.92
19.4
105.952
413.28
529.76
78.012
0.07
77
4.93
18.3
98.958
379.61
494.79
76.721
0.06
61
4.94
15.8
82.964
301.34
414.82
72.643
0.05
49
4.95
13.5
70.97
242.55
354.85
68.352
0.04
37
4.96
10.6
58.976
183.52
294.88
62.235
0.03
26
4.97
8.7
47.982
129.22
239.91
53.861
0.02
15
4.98
6.3
36.988
74.7
184.94
40.391
0.01
10
4.99
4.8
31.994
49.9
159.97
31.193
Dari Tabel 3 terlihat tegangan tertinggi
terhadap arus medan yaitu sebesar 155 Volt dan
tegangan terendah terhadap arus medan yaitu 10
Volt.
4.4 Hasil Pengujian Generator DC Penguatan
Kompon Pendek diferensial
Pada pengujian generator DC penguatan
kompon pendek diferensial ini didapat tegangan
tertinggi pada arus medan 0,17 dan tegangan
terendah pada arus medan 0,01 seperti pada
Tabel 4. Tabel 4 menunjukkan hasil pengujian
generator DC penguatan kompon pendek
diferensial
Tabel
4 Hasil Pengujian Generator DC
Penguatan Kompon Pendek Diferensial
n = 1500 rpm
Ia = 5,0 Ampere
R a = 3,8 ohm
R s = 0,6 ohm
η (%)
𝑰𝒇
(amp)
0.17
𝑽𝒕
(volt)
157
𝑰𝑳
(amp)
4.83
𝑹𝑳
(ohm)
33.4
𝑬𝒂
(volt)
178.898
𝑷𝒐𝒖𝒕
(watt)
758.31
𝑷𝒊𝒏
(watt)
894.49
84.775
0.16
151
4.84
31.2
172.904
730.84
864.52
84.537
0.15
147
4.85
29.4
168.91
712.95
844.55
84.417
0.14
140
4.86
27.2
161.916
680.4
809.58
84.043
0.13
129
4.87
26.5
150.922
628.23
754.61
83.252
0.12
125
4.88
26.0
146.928
610
734.64
83.033
0.11
118
4.89
25.1
139.934
577.02
699.67
82.470
0.10
106
4.9
24.2
127.94
519.4
639.7
81.194
0.09
101
4.91
23.4
122.946
495.91
614.73
80.671
0.08
93
4.92
20.3
114.952
457.56
574.76
79.608
0.07
78
4.93
18.7
99.958
384.54
499.79
76.940
0.06
68
4.94
16.6
89.964
335.92
449.82
74.678
0.05
52
4.95
14.3
73.97
257.4
369.85
69.595
0.04
40
4.96
11.4
61.976
198.4
309.88
64.024
0.03
29
4.97
9.1
50.982
144.13
254.91
56.541
0.02
18
4.98
6.8
39.988
89.4
199.94
44.833
0.01
10
4.99
5.3
31.994
49.9
159.97
31.193
Gambar 7
Grafik Arus Medan Vs Tegangan
Terminal Generator DC Penguatan
Kompon Kumulatif
Pada Gambar 7 terlihat kenaikan tegangan
terminal seiring dengan kenaikan If. Tegangan
tertinggi pada pengujian generator DC
penguatan kompon kumulatif, terdapat pada
pengujian generator DC penguatan kompon
pendek kumulatif 124 Volt. Sedangkan tegangan
terendah terdapat pada pengujian kompon
panjang kumulatif 122 Volt.
Dari Tabel 4 terlihat tegangan tertinggi
terhadap arus medan yaitu sebesar 157 Volt dan
tegangan terendah terhadap arus medan yaitu 10
Volt.
4.5 Analisis Data
Gambar 8
Dari data-data pada Tabel 1, 2, 3 dan 4
dilakukan perhitungan untuk mendapatkan
tegangan keluaran generator, Pout, Pin dan
efisiensi. Dalam penelitian ini digunakan
beberapa persamaan-persamaan yang berlaku
didalam perhitungan generator DC kompon.
Tegang keluaran generator.
𝐸𝑎 = 𝑉𝑡 − (𝐼𝑎 𝑅𝑎 + 𝐼𝐿 𝑅𝑠 )
Daya keluaran
𝑃𝑜𝑢𝑡 = 𝑉𝑇 . 𝐼𝐿
Daya masukan
𝑃𝑖𝑛 = 𝐸𝑎 . 𝐼𝑎
(9)
Efisiensi generator
𝜂=
𝑃𝑜𝑢𝑡
𝑃𝑖𝑛
𝑥100%
Dengan melakukan perhitungan seperti
persamaan di atas pada tiap-tiap tegangan, maka
diperoleh Ea, Pout, Pin dan efisiensi. Hasil
pengujian dapat dilihat pada Tabel 1, 2, 3, dan 4.
Berikut hasil pengujian dalam bentuk
grafik, dapat dilihat pada Gambar 7, 8, 9, dan
10.
Grafik Arus Medan Vs Tegangan
Terminal Generator DC Penguatan
Kompon Diferensial
Pada Gambar 8 terlihat kenaikan tegangan
terminal seiring dengan kenaikan If. Tegangan
tertinggi pada pengujian generator DC
penguatan kompon diferensial, terdapat pada
pengujian generator DC penguatan kompon
pendek diferensial 157 Volt. Sedangkan
tegangan terendah terdapat pada pengujian
kompon panjang diferensial 155 Volt.
2.
3.
Gambar 9
Grafik Arus Medan Vs Efisiensi
Generator DC Penguatan Kompon
Kumulatif
Pada Gambar 9 terlihat kenaikan efisiensi
seiring dengan kenaikan If. Efisiensi tertinggi
pada pengujian generator DC penguatan kompon
kumulatif, terdapat pada pengujian generator DC
penguatan kompon pendek kumulatif 82,1 %.
Sedangkan efisiensi terendah terdapat pada
pengujian kompon panjang kumulatif 81,8 %.
4.
5.
sehingga nilai Ea turun yang menyebabkan
penurunan tegangan terminal lebih besar.
Tegangan yang dibangkitkan pada generator
DC penguatan kompon diferensial lebih
besar dibandingkan dengan generator DC
penguatan kompon kumulatif, ini terlihat
dengan arus medan yang sama.
Efisiensi yang dihasilkan generator DC
penguatan kompon pendek kumulatif lebih
besar dibandingkan generator DC penguatan
kompon panjang kumulatif.
Efisiensi yang dihasilkan generator DC
penguatan kompon pendek diferensial lebih
besar dibandingkan generator DC penguatan
kompon panjang diferensial.
Efisiensi yang dihasilkan generator DC
penguatan kompon diferensial lebih besar
dibandingkan generator DC penguatan
kompon kumulatif.
6. Referensi
[1]. Sumanto, Mesin Arus Searah, Andi
Offset, Yogyakarta : 1991.
Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan
Elektronika Daya, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta : 2000.
[3]. Niko ardian, Randy, Analisa Perbandingan
Pengaruh
Karakteristik
Berbeban
Generator Arus Searah Penguatan Bebas
Dengan
Generator
Arus
Searah
Penguatan Shunt, Departemen Teknik
Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Sumatera Utara, Medan : 2010.
[4]. Wijaya, Mochtar, Dasar-Dasar Mesin
Listrik, Djambatan, Jakarta : 2001.
[2].
Gambar 10 Grafik Arus Medan Vs Efisiensi
Generator DC Penguatan Kompon
Diferensial
Pada Gambar 10 terlihat kenaikan
efisiensi seiring dengan kenaikan If. Efisiensi
tertinggi pada pengujian generator DC
penguatan kompon diferensial, terdapat pada
pengujian generator DC penguatan kompon
pendek diferensial 84,7 %. Sedangkan efisiensi
terendah terdapat pada pengujian kompon
panjang diferensial 84,6 %.
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa
perhitungan yang telah dilakukan, maka
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Penurunan tegangan terminal akan semakin
besar bila terus-menerus dibebani, dan arus
medan If pada mesin ikut turun. Ini
menyebabkan fluks pada mesin turun
[5]. Lister, Eugene C, Mesin dan
Rangkaian Listrik, Edisi ke-6, Penerbit
Erlangga, Jakarta : 1986.
Download