(Hepatitis A – Bahasa Indonesia version) Hepatitis A Penyebab penyakit Hepatitis A adalah penyakit liver yang disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). Tanda-tanda klinis Tanda-tanda klinis hepatitis A mirip dengan tanda-tanda klinis jenis virus hepatitis yang lainnya. Tanda dan gejala umum hepatitis A termasuk: • demam; • tidak enak badan; • nafsu makan hilang; • diare; • mual; • sakit perut; • sakit kuning (perubahan warna menjadi kuning pada kulit dan sklera mata, urin berwarna gelap dan kotoran berwarna pucat). Tidak semua orang yang terinfeksi akan mengalami semua gejala tersebut. Orang dewasa mengalami gejala dan tanda-tanda penyakit lebih sering daripada anak-anak, dan keparahan penyakit meningkat di kelompok usia yang lebih tua. Pemulihan dari gejala setelah infeksi mungkin lambat dan membutuhkan waktu beberapa minggu atau bulan. Infeksi hepatitis A tidak menyebabkan penyakit liver kronis dan jarang yang menyebabkan kematian, tapi dapat menyebabkan gejala melemahkan dan hepatitis fulminan (gagal liver akut), yang berhubungan dengan tingkat kematian yang tinggi. Cara penularan HAV ditularkan terutama melalui rute feses ke mulut, artinya jika orang yang tidak terinfeksi kontak atau menelan benda, makanan atau air yang telah terkontaminasi dengan feses orang yang terinfeksi. Virus juga dapat ditularkan melalui kontak fisik yang dekat dengan orang yang terinfeksi termasuk hubungan seksual dan tidak terbatas untuk hubungan anal ke mulut. Dilaporkan bahwa hepatitis A mewabah di antara pria yang melakukan hubungan seks dengan pria (MSM). Wabah yang ditularkan melalui air, meski jarang terjadi, biasanya berhubungan dengan kontaminasi limbah atau pengolahan air yang kurang memadai. Masa Inkubasi Masa inkubasi hepatitis A umumnya 14 – 28 hari. Penanganan Tidak ada perawatan khusus untuk hepatitis A. Terapi bertujuan untuk menjaga kenyamanan dan kecukupan nutrisi seimbang termasuk penggantian cairan yang hilang akibat muntah dan diare. Pencegahan Perbaikan sanitasi, makanan yang aman dan imunisasi adalah cara yang efektif melawan hepatitis A. Penyebaran hepatitis A dapat dikurangi dengan: • kecukupan suplai air minum yang aman; • penerapan makanan yang aman; • pembuangan sampah yang benar di masyarakat. Pada tingkat individu, risiko infeksi dapat dikurangi dengan memperhatikan: • Kesehatan pribadi o Cuci tangan dengan benar menggunakan sabun cair dan air sebelum makan atau memegang makanan, dan setelah dari toilet atau mengganti popok. • Kesehatan makanan o Beli makanan segar dari sumber yang dapat diandalkan. Jangan berlangganan pada penjual ilegal. o Air minum harus berasal dari sumber dan lebih baik direbus. o Masak makanan sampai benar-benar matang merata sebelum dikonsumsi. Hindari makanan mentah atau setengah matang. o Bersihkan dan bilas makanan secara merata. Gosok dan bilas kerang di air bersih. Buang jeroan jika perlu. Semua kerang harus dimasak matang merata sebelum makan. o Sayur dan buah-buahan yang dimakan mentah harus dibersihkan dan dicuci secara merata dengan air minum yang aman. • Kesehatan lingkungan o Jaga kebersihan tempat tinggal dan alat dapur. o Buang sampah dengan benar. Vaksin hepatitis A adalah cara yang aman dan efektif untuk mencegah infeksi. Orang dengan peningkatan risiko menderita hepatitis A dan orang dengan peningkatan risiko konsekuensi merugikan parah harus berkonsultasi dengan dokter mengenai vaksin hepatitis A untuk perlindungan pribadi. Menurut Komite Ilmiah untuk Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Vaksin, Pusat Perlindungan Kesehatan, kelompok berikut ini disarankan mendapat vaksin hepatitis A: 1. Wisatawan ke kawasan yang terkena wabah penyakit hepatitis A 2. Orang dengan kelainan faktor pembekuan darah yang menerima plasma yang berasal dari penggantian faktor pembekuan darah 3. Orang dengan penyakit liver kronis 8 Februari 2017 8 February 2017