Virus Hepatitis Dr Benjamin Sastro SpPD SMF Penyakit Dalam Mayapada Hospital Tangerang Definisi “Hepa” berkaitan hati, “itis” berarti radang Hepatitis berarti radang hati dan dapat disebabkan oleh berbagai hal. Racun dan zat kimia seperti alkohol berlebihan; penyakit autoimun; Mikroorganisme, termasuk virus. dapat berupa proses akut dan kronis. Hepatitis akut bila peradangan hanya berlangsung singkat dan dianggap kronis bila sampai lebih dari 6 bulan Penyebab hepatitis virus hepatitis yaitu virus hepatitis A, B, C, D, E, F, G, H dan TT. virus hepatis delta (HDV, yang hanya menyebabkan masalah pada orang yang terinfeksi HBV), Virus hepatitis G (HGV) pada awal diperkirakan dapat menyebabkan kerusakan pada hati, tetapi ternyata tidak menyebabkan masalah kesehatan, dan sekarang diberi nama baru sebagai virus GB-C (GBVC). virus lain seperti Sitomegalovirus (CMV), Epstein-Barr (EB), Herpes-Varicella (HV), bakteri misalnya Salmonela pada demam tifoid, beberapa parasit, bahan toksik seperti obat-obatan, alkohol, toksin, kelainan imunitas otoantibodi. Virus Awalnya dikenal Virus Hepatitis A, B dan Non A, Non B Kemudian dikenal Virus Hepatitis C, D, E Sebetulnya ada virus lain yang bisa menyebabkan hepatitis seperti: virus Rubella, Virus Entero, Virus Demam kuning, Sitomegalovirus, Virus Epstein-Barr dan HSV Tapi penyebab hepatitis yang umum adalah Virus Hepatitis virus hepatitis Virus Hepatitis A (VHA) termasuk virus RNA, keluarga Picornavirus genus Hepadnavirus, yang tidak berkapsul, berukuran 27 nm. Virus Hepatitis B (VHB) termasuk virus DNA, genus Hepadnavirus, berukuran 42 nm, terdiri atas bagian inti (core) dan kapsul (envelope). Virus hepatitis C (VHC) merupakan virus RNA, termasuk Flavivirus, berukuran 30-60 nm. Virus hepatitis E (VHE) merupakan virus RNA, berukuran 32-34 nm. Virus hepatitis TT (VHTT), merupakan virus DNA, termasuk Circoviridae, tidak berkapsul, terdiri atas DNA untai tunggal, berukuran 30-50 nm. Hepatitis (lanjut) Penularan Hepatitis A umumnya melalui saluran pencernaan, melalui kontak pribadi atau penyebaran dari feses yang mengandung Hepatitis A, secara klinik lebih ringan drpd hepatitis B, angka kematian 0,1 -0,2 % Masa inkubasi Hepatitis A 14-45 hari, Hepatitis B 50 – 180 hari Virus hepatitis B berada dalam darah bisa bertahun-tahun, persistent infection atau menetap, angka kematian bervariasi tapi bisa tinggi Penularan Hepatitis B umumnya melalui kontak pribadi, kebebasan sex, tranfusi darah, penggunaan jarum suntik bersama, penularan dari ibu ke anak Transmisi VHA dan VHE dapat terjadi melalui air yang tercemar (tinja penderita), secara enterik, sebagai “/fecal-oral/” atau “/water-borne/“. VHB melalui produk darah dan cairan tubuh dengan cara suntikan, transfusi darah atau produk darah (parenteral), kontak seksual dan sewaktu lahir (perinatal); VHC melalui cara parenteral, dan mungkin perinatal; VHTT serupa dengan VHB. Hepatitis Epidemiologi Sering pada anak, dewasa muda. Endemisitas tinggi di negara berkembang. Faktor resiko meliputi paparan pada : - pusat perawatan sehari untuk bayi dan anak balita - institusi untuk developmentally disadvantage - berpergian ke negara berkembang - perilaku seks – oral - pemakaian IDVU besama, dll... GEOGRAPHIC DISTRIBUTION OF HEPATITIS A VIRUS INFECTION virologi - Picornavirus subklasifikasi hepatovirus - D = 27 – 28 nm - btk kubus simetrik ( icosahedral) - genom 7,5 Kb RNA ss (+) - replikasi di sitoplasma hepatosit - tahan thp cairan empedu. pada anak-anak tidak menimbulkan Hepatitis A gejala pada dewasa menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah, demam, diare, mual, nyeri perut, mata kuning dan hilangnya nafsu makan. Gejala hilang sama sekali setelah 6-12 minggu. terinfeksi hepatitis A akan kebal Masa inkubasi 30 hari. Penularan melalui oral Saat ini sudah ada vaksin hepatitis A, memberikan kekebalan selama 4 minggu setelah suntikan pertama, untuk kekebalan yang panjang diperlukan suntikan vaksin beberapa kali. Gejala hepatitis A (dan hepatitis akut pada umumnya) Kulit dan putih mata menjadi kuning (ikterus) Kelelahan - Sakit perut kanan-atas Hilang nafsu makan - Berat badan menurun Demam - Mual Mencret atau diare - Muntah Air seni seperti teh dan/atau kotoran berwarna dempul Sakit sendi Pola perubahan penanda serologis pada hepatitis A Hepatitis A akut didiagnosis dengan IgM anti-HAV Pemeriksaan Hepatitis Akut SGPT, SGOT, bilirubin, gamma GT Pemeriksaan jenis virus IgM anti HAV Hepatitis A HbsAg, Anti HbsAg, IgM anti HBc, B IgM anti HCV C IgM anti HDV D IgM anti HEV E Pencegahan HEPATITIS A • Hygiene (e.g., cuci tangan) • Sanitasi (e.g., sumber air bersih) • Vaksin Hepatitis A (sebelum terpapar) • Immune globulin (sbl dan sesudah terpapar) Vaksin Hepatitis A • Imunitas tinggi • 97%-100% anak, remaja dan dewasa dapat di proteksi oleh antibodi mulai 1 bln perberian pada dosis pertama; samapi 100% pada pemberian dosis ke dua. • Efikasi tinggi • Pada penelitian, 94%-100% anak dapat terproteksi hep A setelah pemberian dosis pertama. Hepatitis epidemiologi Sering pada dewasa muda, bayi dan balita. Sebanyak 1,5 % dewasa, 90% neonatus dan 50% bayi akan berkembang jadi hep. Kronik, sirosis dan kanker hati. Faktor Resiko : - donor darah - IVDU - transmisi seksual - pekerja kesehatan - pengggunaan bersama benda yang tajam, dll... Virologi - hepadnavirus - genom 3,2 Kb DNA , sirkular, ss/ds 1. 42 nm double shelled virion ( suface and core), spheris, HBsAg, e,c. 2. 27 nm inti nukleo kapsid, HbcAg (prot. struktural), HBeAg ( nonstruk tural) 3. 22 nm sferis dan filamen tous menujukkan materi coat virus yang lain, HBsAg. - rusak bila terpajan empedu & deterjen - replikasi di hati dan tpt lain Gejala mirip hepatitis A, mirip flu, Hepatitis B yaitu hilangnya nafsu makan, mual, muntah, rasa lelah, mata kuning dan muntah serta demam. Penularan dapat melalui jarum suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfusi darah dan gigitan manusia. Pengobatan dengan interferon alfa2b dan lamivudine, serta imunoglobulin yang mengandung antibodi terhadap hepatitis-B yang diberikan 14 hari setelah paparan. Vaksin hepatitis B yang aman dan efektif sudah tersedia sejak beberapa tahun yang lalu. KLINIS Secara klinis tidak ada perbedaan yang nyata antara penyakit hepatitis, dan hanya bisa dibedakan dengan uji laboratorium dan sejarah pemaparannya. Gejala yang paling umum adalah jaundice dengan urine yang berwarna kuning Fungsi livernya abnormal yaitu terjadi kenaikan yang tinggi Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) dan Serum Glutamic Oxalic Transaminase (SGOT) Biasanya terjadi demam, mual, muntah Penderita umumnya merasa lelah untuk beberapa minggu atau bulan setelah serangan akut Hepatitis B Sering pada dewasa muda, bayi dan balita. Sebanyak 1,5 % dewasa, 90% neonatus dan 50% bayi akan berkembang jadi hep. Kronik, sirosis dan kanker hati. Faktor Resiko : - donor darah - IVDU - transmisi seksual - pekerja kesehatan - pengggunaan bersama benda yang tajam, dll... Gejala hepatitis B kronis Gejala tambahan dapat terjadi, terutama pada orang yang sudah lama mengalami hepatitis B kronis. Gejala ini termasuk ruam, urtikaria (kaligata – rasa gatal yang berbintik-bintik merah dan bengkak), artritis (peradangan sendi), dan polineuropati (semutan atau rasa terbakar pada lengan dan kaki) Semua virus hepatitis bereplikasi di hepatosit. Pola perubahan penanda serologik pada hepatitis B akut weeks after exposure Tes darah awal untuk diagnosis infeksi HBV satu antigen – HbsAg (antigen permukaan, atau surface, hepatitis B) dan dua antibodi anti-HBs (antibodi terhadap antigen permukaan HBV) dan anti-HBc (antibodi terhadap antigen bagian inti, atau core, HBV). Ada dua tipe antibodi anti-HBc yang dibuat: antibodi IgM dan antibodi IgG Pemeriksaan hepatitis kronis Biasanya oleh Hepatitis B SGPT, SGOT HBsAg (Antigen HBV) HBeAg, anti HBeAg HBV-DNA Elektroporesis protein (untuk sirosis hati / pengerutan hati) Periksa AFP (Alpha Feto Protein) untuk deteksi kanker hati. Hepatitis C Proses penularannya melalui kontak darah transfusi, jarum suntik (terkontaminasi), serangga yang menggiti penderita lalu mengigit orang lain disekitarnya}. Penderita Hepatitis C kadang tidak menampakkan gejala yang jelas, akan tetapi pada penderita Hepatitis C kronik menyebabkan kerusakan/kematian sel-sel hati dan terdeteksi sebagai kanker (cancer) hati. Sejumlah 85% dari kasus, infeksi Hepatitis C menjadi kronis dan secara perlahan merusak hati bertahun-tahun. Epidemiologi Semua umur tetapi lebih srg dewasa. Viremia yang berkepanjangan dan infeksi yang persisten umum dijumpai ( 55 – 85 %). Prevalensi serologi lampau/ infeksi yang sedang berlangsung 1,8% di USA. Distribusi geografi luas. FR : - donor darah - IVDU dll... Pola infeksi virus hepatitis C Hepatitis C akut didiagnosis dengan adanya peningkatan ALT Hepatitis Hepatitis D Virus ( HDV ) atau virus delta Hepatitis D adalah virus yang unik, yang tidak lengkap dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B. Penularan melalui hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi darah. Gejala penyakit hepatitis D bervariasi, dapat muncul sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi) atau amat progresif. Epidemiologi Semua umur (hampir sama dengan HBV) Endemis di Mediterania, Semenanjung Balkan, bagian Eropa bekas Rusia. Insiden berkurang dengan adanya pemakaian vaksin. FR : - IVDU - homoseksual atau biseksual - donor darah Hepatitis Gejala mirip hepatitis A, demam pegel linu, Hepatitis E lelah, hilang nafsu makan dan sakit perut. Penyakit yang akan sembuh sendiri ( selflimited ), kecuali bila terjadi pada kehamilan, khususnya trimester ketiga, dapat mematikan. Penularan melalui air yang terkontaminasi feces. Epidemiologi Sering pada dewasa muda ( 20 – 40 tahun). Distribusi luas dlam btk epidemi dan endemi. Sering pada negara berkembang. FR : - imigran baru di daerah endemik - orang yang kembali dari perjalan panjang Terhadap hepatitis E akut, diperiksa anti-HEV IgM. Hepatitis Baru ada sedikit kasus yang Hepatitis F dilaporkan. Saat ini para pakar belum sepakat hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah. Hepatitis Gejala serupa hepatitis C, 20 % seringkali infeksi bersamaan dengan Hepatitis G hepatitis B dan/atau C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminan ataupun hepatitis kronik. Penularan melalui transfusi darah jarum suntik. DIAGNOSA Metode yang digunakan untuk mendeteksi HGV sangat komplek untuk mengetahui adanya antibodi HGV. Namun ketika antibodi telah ditemukan, virus itu sendiri telah menghilang. PENGOBATAN Tidak ada perawatan spesifik Penderita harus banyak istirahat, menghindari alkohol dan makan makanan bergizi. Tindakan pencegahan yang efektif, skrining, tes darah, dan donor organ yang lebih ketat, penggunaan produk plasma darah yang diperketat, pengendalian infeksi yang lebih baik dan praktik injeksi yang aman dalam perawatan pasien di rumah sakit Memilih jenis penanda serologik virus hepatitis pada berbagai keadaan Bila tersangka Hepatitis Akut, diperiksa penanda serologik berdasarkan kemungkinan terbesar. Pada anak dan dewasa muda terhadap VHA dahulu. Pada wabah melalui makanan yang tercemar kemungkinan VHA dan VHE. Pada risiko terkontaminasi darah atau produk darah diperiksa VHB dan VHC. Hepatitis A akut didiagnosis dengan IgM anti-HAV insidious atau akut Hepatitis C 15 – 160 hari ( puncak kira – kira 50 hari) insidious Perkutan +++, perinatal +++, seksual ++ Perkutan +++, perinatal ± , seksual ± insidious atau akut Perkutan +++, perinatal +, seksual ++ Biasanya parah Moderate Biasanya parah Mild 0,1 % 0,1 – 1 % 0,1 % 5 – 20 % 1–2% none Biasanya 1 – 10 % sering None carrier cancer prognosis baik pendek panjang variasi ± Acute ; baik Kronik ; buruk panjang baik Durasi enzim meningkat Lokasi : a. darah b. fecal 0,1 – 30 % + neonatus infeksi Memburuk dgn + umur panjang Sering ( 50 – 70 % hep. Kronik, 80 – 90 % infeksi kronik) 1,5 – 3,2 % + - Transient prolonged prolonged prolonged + - - - Transient?? ? + Masa inkubasi Hepatitis A 15 – 50 hari ( rata – rata 30 hari) Onset rute Klinis : a. severity b. Fulminant c. progression to chronic akut Fecal oral +++, perkunatan tdk biasa, seksual ± mild Hepatitis B 15 – 180 hari (rata – rata 60 – 90 hari) Hepatitis D 4 – 7 minggu Hepatitis E ± 40 hari akut Fecal oral +++ panjang Senyawa antivirus Acyclovir Ara-A Amantadin 2-deoxy-D-glukosa lamivudin Interferon Isoprinosin Ribavirin Rimantadin Trifluorotimidin Senyawa antivirus alami? Banyak tumbuhan telah ditapis untuk antivirus, termasuk juga binatang laut Katekin (flavandiol) catergen antihepatitis Asam glisirisat (Glycyrrhiza glabra) Ellagitanin (Psidium guajava) Asam elenolat (Olea europea) Kamtotesin (Camptoteca acuminata) Saikosaponin (Bupleurum falcatum) Beberapa flavonoid Terimakasih …