LEGIONELLA - Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

advertisement
LEGIONELLA
Indah Widyaningsih
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
ABSTRAK
lLegionela merupakan penyakit lingkungan yang ditularkan melalui udara. Legionella
Penyakit Legionella adalah pertama kali ditemukan karena adanya kejadian luar biasa pada 27 Juli 1976
di Beellevue Stratford Hotel Philadelphia, Pennsylvania, dimana para purnawirawan tentara Amerika ( legion )
sedang mengadakan pertemuan di hotel tersebut. Setelah dua hari pertemuan tiba – tiba kurang lebih 221
purnawirawan ( Legion ) mengalami gejala sakit yang mirip pneumonia lalu mereka mendapatka pengobatan
tetapi 34 orang meninggal dunia, setelah diteliti dan diperiksa dari sample para legion tersebut pada januari 1997
ditemukan adanya bakteri pada pembiakkan sample tersebut yaitu Legionella pneumophila. Itulah sebabnya
penyakit ini dinamakan Legioenella disease.(1)
Keywords: Legionella, bakteri aerob,nonspora, berbentuk batang,gram negatif
LEGIONELLA
Indah Widyaningsih
Lecturer Faculty of Medicine, University of Wijaya Kusuma Surabaya
ABSTRACT
lLegionela an environmental disease that is transmitted through the air. Legionella
Legionella disease was first discovered because of the outbreak on July 27, 1976 at Beellevue Stratford Hotel,
Philadelphia, Pennsylvania, where the retired American soldiers (legion) are holding a meeting at the hotel.
After two days of meetings arrive - arriving approximately 221 retirees (Legion) experience symptoms similar
to pneumonia and then they mendapatka treatment but 34 people died, having researched and examined from a
sample of the legion was in January 1997 found the bacteria in these samples are breeding Legionella
pneumophila. That is why the disease is called Legioenella disease. (1)
Keywords: Legionella, aerobic bacteria, nonspora, rod-shaped, gram-negative
PENDAHULUAN
Penyakit Legionella adalah pertama kali
ditemukan karena adanya kejadian luar biasa
pada 27 Juli 1976 di Beellevue Stratford Hotel
Philadelphia, Pennsylvania, dimana para
purnawirawan tentara Amerika ( legion )
sedang mengadakan pertemuan di hotel
tersebut. Setelah dua hari pertemuan tiba –
tiba kurang lebih 221 purnawirawan ( Legion )
mengalami gejala sakit yang mirip pneumonia
lalu mereka mendapatka pengobatan tetapi 34
orang meninggal dunia, setelah diteliti dan
diperiksa dari sample para legion tersebut pada
januari 1997 ditemukan adanya bakteri pada
pembiakkan sample tersebut yaitu Legionella
pneumophila. Itulah sebabnya penyakit ini
dinamakan Legioenella disease.(1)
Legionella adalah nama dari bakteri
yang mempunyai sifat dan cirri yaitu,
merupakan bakteri aerobik, non spora,
berbentuk batang, gram negative, dan
mempunyai ukuran panjang 2 – 20 µ dengan
garis tengah 0,5 – 0,7 µ. Legionella sudah
diidentifikasi mempunyai kurang lebih 39
spesies dan dapat menyebabkan penyakit pada
manusia. (1)
Legionellosis adalah kumpulan dari
gejala klinis yang disebabkab ole kuman
Legionella. Penyakit legionella dan Pontiac
fever adalah bentuk legionellosis yang sering
terjadi. Penyakit legionella mempunyai gejala
klinis yang lebih berat dari Pontiac fever.
Legionella
merupakan
penakit
yang
disebabkan
oleh
lingkungan
dimana
penularannya dari sumber air atau tanah yang
tercemar oleh bakteri ini. Penularannya bukan
dari manusia ke manusia. (1,2)
Penyakit Legionella jumlanya kurang
lebih 5 – 15 % dari semua penderita
pneumonia yang ada di masyarakat. Tanpa
pemberian antibiotik yang tepat penyakit
legionella ini akan menjadi berat dan akan
menimbulkan komplikasi yang serius bahkan
bisa mengakibatkan kematian.
Penyakit
legionella ini mempunyai gejala klinis mirip
dengan penuomonia yang diakibatkan oleh
kuman pneumonia yang lain dan diagnosis
tidak dapat ditegakkan tanpa adanya
pemeriksaan diagnostik yang khusus. Banyak
antibiotik yang digunakan untuk pengobatan
pada infeksi pneumonia yang terjadi pada
masyarakat, tetapi hanya antibiotik tertentu
yang dapat digunakan untuk pengobatan pada
penyakit Legionella ini. (2)
Penyakit legionella adalah infeksi
bakteri akut pad saluran pernafasan bawah
yang
disebabkan
oleh
Legionella
pneumophila. Penyakit ini berbahaya dan
dapat mengakibatkan kematian 15 – 20%.
Penyakit
Legionella
merupakan
penyakit nomer 3 di Amerika. Dilaporkan 15
– 30% paseien yang masuk ke unit gawat
darurat dengan gejala seperti pneumonia
ternyata menderita Legionellosis ( ).
Legionella juga bisa disebabkan karena infeksi
nasoklonia. Banyak kasus Legioenlla tidak
dapat didiagnosis disebabkan oleh karena
gejala klinisnya mirip dengan pneumonia (1, )
Kelompok populasi yang merupakan
resiko terbesar untuk mendapat infeksi
penyakit Legionella ini antara lain : mereka
yang mendapat terapi imunosupresif pada
pasien – pasien yang alami transpalantasi sum
– sum tulang, transplantasi organ, pasien
dengan
keganasan
dimana
mereka
mendapatkan kemoterapi, penderita yang
meminum kortikosteroid ( >20mg/hari ).
Peningkatan resiko juga didapatkan pada usia
> 65 tahun, perokok, mereka yang menderita
penyakit paru menular kronis atau menderita
penyakit jantung kongesti. Pada anak – anak
jarang ditemukan penyaki Legionella ini. (1,2)
70 % dari kasus legionelosis ini merupakan 15
serogroup. Legionella pneumophila termasuk
serotype 1 ( Lp-1). (1,2,3)
Legionelosis adalah kumpulan dari
gambaran penyakit yang disebabkan oleh
bakteri pathogen Legionalla.
Penyakit
legionella dan Pontiac fever adalah tipe yang
sering menyebabkan legionelosis, penyakit
legionella lebih beratdibanding Pontiac fever.
Penyakit Legionella tidak ditularkan dari
manusia ke manusia, kuman ini masuk
kedalam tubuh manusia melalui sumber –
sumber air seperti tower pendingin udara, serta
sumber – sumber air yang tercemar oleh
legionella. Legionella dapat masuk kedalam
tubuh manusia dengan cara menghirup udara
yang tercemar. Semua orang bisa terkena
penyakit ini tetapi terutama usia pertengahan
dan yang terbanyak adalah usia yang lebih tua,
perokok, penderita penyakit jantung kongestif,
mereka
yang
mendapat
terapi
iminokompromise.
Faktor kerentanan dari penderita juga
merupakan salah satu resiko untuk tertular
Legionella. Infeksi Legionella dapat sporadik
atau epidemik, bisa terjadi pada masyarakat
ataupun oleh karena infeksi nosoklonial.
Biasanya terjadi pada musim panas atau awal
musim gugur. (3)
II. 2. TAKSONOMI, ETIOLOGI DAN
KLASIFIKASI
TINJAUAN PUSTAKA
II. 2. 1. TAKSONOMI (4)
Kingdom : Bakteri
Phylum : Proteobakteria
Class
: Gamma Proteobacteria
Order
: Legionellales
Family : Legionellaceae
Genus
: Legionella
Species
: Legionella pneumophila (
L.pneumophila )
II. 1. EPIDEMIOLOGI
II. 2. 2. ETIOLOGI
Penyakit legionella adalah pemyakit
infeksi bakteri akut yang menyerang saluran
pernafasan bawah akut. Penyakit Legionella
ini menyerang sistem pernafasan secara umum
dan rata – rata angka kematiannya kurang
lebih 15 – 20 % (2).
Legionella pneumophila adalah salah
satu spesies dari Legionella dan 90 %
menyebabkan kasus legionelosis. Kurang lebih
Penyakit Legionella disebabkan oleh
Legionella pneumophila dimana bakteri ini
merupakan bakteri aerob, serta merupakan
organisme uniseluler, bakteri berbentuk
batang, bakteri gram negative mempunyai
ukuran panjang 2 – 20 µm lebar 0,5 – 0,7 µm,
bergerak
dengan
flagella
untuk
perkembangbiakkan harus dengan media
khusus
gambar L.pneumophila ( ditunjuk tanda panah )
( diambil dari Medmicro Chapter 40 )
genus yang ditemukan sekarang ini adalah 39
II. 2. 3. KLASIFIKASI
spesies
berdasarkan
studi
DNAnya.
Karakteristik molekuler yang didapat
L.pneumophila adalah legonella pertama yang
dari darah penderita legionella Pensylvania,
ditemukan dan mempunyai 14 serotipe.(4 )
II. 3 PATOGENESIS
Patogenesis dari infeksi Legionella
dimulai dari penyediaan air yang mengandung
bakteri yang dapat menginfeksi manusia.
Infeksi legionella terbanyak melalui dua cara
yaitu : ( 7 )
1. Inhalasi : aerosol, semprotan air,
kabut atau bentukan halus dari air
yang terhirup langsung.
2. Aspirasi ( tersedak ) : melalui
makanan atau terminum atau tersedak
dengan air yang terkontaminasi
dengan Legionella.
Sumber bakteri Legionella bisa berasal
dari alam atau buatan manusia. Dari alam
seperti : danau, sungai, lumpur, uap panas
serta tanah. Seadngkan yang berasal dari
buatan manusia : menara pendingin, keran air
panas atau dingin, tangki pemanas air, spa,
shower, sauna, whirpool, industri system
pendingin, air terjun buatan dan lain – lain.
Bakteri legionella dapat bertahan dan
tumbuh pada suhu 25 - 42ºC. Legionella akan
mati pada suhu 55ºC dalam 1 jam. (2,5)
Infeksi dimulai pada saluran pernafasan
bawah yaitu makrofag alveolar dimana ini
merupakan pertahanan tubuh pertama jika
tubuh terinfeksi oleh bakteri pada paru – paru.
Bakteri akan diikat pada makrofag melalui
reseptor komplemen dan kemudian ditelan
oleh fagosom. Jika bakteri tidak mati maka
bakteri akan mengalami multiplikasi dan sel
akan mati lalu menginfeki sel sehat yang lain.
( 2,5,7)
Legionella terdapat pada permukaan air
atau tempat – tempat air yang sudah
terkontamisi oleh L. pneumonia dapat masuk
kedalam tubuh manusia melalui udara yang
dihirup. Tempat – tempat yang dapat menjadi
sumber dari kontaminasi adalah sistem
pendingin udara
yang terkontaminasi,
pancuran air untuk mandi atau dari sumber air
yang lain.
Udara yang mengandung uap air yang
sudah terkontaminasi oleh legionella masuk
kedalam tubuh manusia melalui inhalasi dan
menetap di makrofag alveolar. Sel fagosit
akan membunuh atau menghambat dari
pertumbuhan dari L.pneumophila di paru –
paru.
gambar patogenesis Legionelosis
( diambil dari Medmicro 40 )
-
II. 4 GEJALA KLINIS
Gejala klinis dibagi dua yaitu :
Pontiac fever : (1,3,7,9)
- gejala klinis mirip dengan influenza
- Masa inkubasi 24 – 48 jam
- Demam, sakit kepala
- Akan sembuh sendiri dalam 2 – 5
hari
Penyakit Legionella :
- Gejala klinis seperti pneumonia
- Masa inkubasi 2 – 10 hari
- Demam, sakit kepala, anorexia,
myalgia
Kematian
Sulit untuk mendiagnosis Legionella dari
gejala klinis dan fototoraks karena gejala
klinis dan foto rontgennya mirip dengan
pneumonia.
Oleh karenanya harus ditegakkan melaui
pemeriksaan laboratorium yang khusus.
Infeksi legionella yang disebabkan oleh
L.pneumophila bias juga menyebabkan
Pontiac fever dumana gejala lebih ringan dan
lebih cepat sembuh.
Clinical Manifestation Legionella disease
sumber dari medmicro
II. 5 DIAGNOSIS
Karena gejala klinis dan rontgen paru
mempunyai gejala klinis yang mirip dengan
pneumonia, maka diperlukan pemeriksaan
laboratorium yang khusus.
Metode laboratorium untuk menegakkan
diagnosis dari Legionella : ( 10,11 )
1. Kultur, terdapat pertumbuhan bakteri
dari sample antara lain sputum pada
media Buffered Charcoal Yeast
Extract agar ( BCYE ), BCYE/PVA (
terdiri polimixin B, vancomisin,
anisomisin ), BCYE/PAC ( terdiri
polimixin B, anisomisin, cefamandol )
lalu diinkubasi pada suhu 35 - 37º C .
Sensitivitas 80%, spesitivitas 100%
waktu yang dibutuhkan 3 – 5 hari.
2. Direct Fluorescent Antibody (DFA)
dari sputum atau cairan tubuh yang
lain. Sensitivitas 33 – 70%,
spesitivitas 95 - 100% waktu yang
dibutuhkan dalam beberapa jam
3. Urinari Antigen Test, untuk deteksi
antigen
Legionella
pada
urin.
Sensitivitas 80%, spesitivitas 95%.
Waktu yang dibutuhkan beberapa jam.
4. Tes Serologis, sample dari darah.
Sensitivitas 40 – 60%, spesitivitas 95
– 100%. Waktu yang dibutuhkan 2 –
8 minggu.
II. 6 PENATALAKSANAAN ( 12 )
1. Golongan quinolone ( levofloksasin,
moxiflokacin, gemifloksasin )
2. Golongan macrolide ( azitromisin,
clarithromiscin, roxithromicin
3. Rifampisisn juga dapat digunakan
sebagai kombinsai dengan quinolone /
macrolide
4. Antibiotik lain yang bekerja secara
intraseluler
(
eritromisin
dan
tetrasiklin )
II.7 PENCEGAHAN DAN PENGAWASAN
( 4, 5, 11 )
Penyakit legionella merupakan interaksi
dari kuman Legionella, lingkungan dan
penjamu ( host ). Kejadian dari penyakit
legionella ini dapat dikontrol melalui beberapa
cara.
Bakteri Legionella dapat ditemukan
dimana saja seperti hotel, rumah tangga,
kantor, sekolahan, tempat – tempat umum dan
fasilitas pelayanan kesehatan
Legionella dapat tumbuh dan berkembang
pada keadaan – keadaan sebagai berikut :
1. Air yang menggenang dan tidak
mengalir
2. Suhu air antara 20 – 50 ºC, bakteri
akan tumbuh optimal pada suhu 35 45ºC.
3. PH air 5,0 – 8,5
4. Endapan, biofilm dapat menjadi media
tempat
berkembangnya
bakteri
Legionella
5. Ganggang, bakteri dapat memberi
makanan yang penting terhadap
perkembangan Legionella
6. Protozoa dapat bersimbiaosis dengan
Legionella sehingga bakteri ini dapat
tumbuh dan berkembang
Jenis – jenis air yang dapat menjadi tempat
hidupnyaLegionella :
1. Sistem peyediaan air panas di rumah –
rumah
2. Menara pendingin air
3. Whirpool dan spa
4. Air terjun buatan
5. Pendingin udara
6. Peralatan dokter gigi
7. Peralatan respirasi
Faktor host yang terkait adalah tidak semua
orang yang menghirup air / uap air yang
mengandung legionella bisa menderita
penyakit Legionella, tetapi berhubungan
dengan
faktor kerentanan dari hostnya sendiri. Ukuran
Legionella yang kecil < 5 mikron yang
menyebabkan bakteri ini dapat masuk
kebagian yang terdalam dari paru – paru.
Faktor – faktor lain yang meningkatkan
resiko manusia menderita penyakit Legionella:
1. Usia lebih dari 50 tahun
2. Penderita penyakit paru menahun
3. Orang yang menerima donor
4. Pada orang yang tinggal pada daerah
yang terinfeksi
Ada beberapa metode yang dapat digunakan
untuk mendisinfektan sistem air yang akan di
gunakan yaitu : ( 4,5,11 )
1. Panaskan dan di bilas. Metode ini
adalah yaitu meningkatkan suhu pada
tangki lebih dari 60ºC, dan kemudian
air tersebut di bilas ( digrojok ) sampai
30 menit.
Metode ini bersifat
sementara, membutuhkan biaya yang
tinggi dan kurang efektif
2. Chlorinisasi.
Chlorin ditambahkan
kedalam tangki 20 – mg/l dan
kemudian dibilas. Dengan chlotin
dapat mengakibatkan pipa menjadi
cepat korosif dan kadar yang tinggi
dalam air menyebabkan air tidak bisa
diminum.
3. Radiasi Ultra Violet. Sinar UV yang
digunakan
mempunyai
panjang
gelombang 250 – 280 nm. Lampu UV
ini di pasang dimana air mengalir.
Keuntungan dengan UV adalah tidak
menyebabkan zat – zat sisa. Biaya
yang dibutuhkan mahal.
4. Ozonisasi.
Dosis ozon yang
dibutuhkan adalah 1 – ppm. Karena
ozon merupakan oksidasi yang kuat
maka sangat baik untuk membunuh
bakteri, tetapi mudah merusak pipa
dan waktu paruhnya pendek.
5. Ionisasi tembaga – silver. Kombinasi
dari dua macam logam ini sangat
efektif sebagai antimikroba.
6. Chlorine dioxide. Efektif untuk dosis
legionella kurang dari 0,2 mg/l
Ada beberapa rekomendasi yang praktis untuk
dikerjakan antara lain :
1. Hindari air tidak mengalir atau
berjalan lambat
2. Periksa secara rutin tangki air panas
3. Simpan air panas dalam suhu > 60ºC
dan alirkan ke keran – keran dengan
suhu tidak kurang dari 50ºC.
4. Simpan air dingin dan salurkan pada
suhu kurang dari 20ºC. Jika tidak
memungkinkan periksa sample air
secara rutin
5. Lakukan perawatan rutin pada air
untuk diminum
KESIMPULAN
Penyakit legionella bukan merupakan
penyakit baru, dikenal pertama kali pada saat
para veteran perang sedang mengadakan
pertemuan di Philadelphia pada tahun 1976
dan secara mendadak banyak yang menderita
sakit mirip dengan pneumonia. Setelah di
periksa lebih lanjut maka ditemukan bakteri
Legionella pneumophila pada tahun 1977.
Bakteri Legionella ini menular dari
lingkungan ( air ) yang telah tercemar oleh
bakteri tersebut.
Penularan bukan dari
manusia ke manusia. Bakteri ini menempati
makrofag alveolus dan berkembang di sana.
Orang yang mempunyai resiko tinggi dapat
menderita penyakit Legionella antara lain usia,
penderita penyakit paru yang menahun,
penderita yang menjalani transplantasi organ
serta kerentanan dari penderita juga termasuk
didalamnya.
Faktor – faktor yang mendukung air
dapat tercemar Legionella adalah kondisi air
yang menggenang atau tidak lancar
(mengalir), suhu optimum berkembangnya
bakteri ini adalah 35 – 45ºC.
DAFTAR PUSTAKA
1. Association of Water Technologies.
An Update and AWT Stetement. 2003.
7/10/2007
2. Robert L.
Ehrilch, jr.
Report
Maryland Scientific Working Group
Study Legionella in Water System in
Healthcare. June 14, 2000. 7/12/2007
3. Reingold AL., Thomason BM.
Legionella pneumonia in United
States : the distribution of serogroups
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
and species causing human illness. J.
Infect. Dis. 1984; 149 – 154
Wikipedia. Legionella pneumophila.
7/12/2007
Breiman, RF and Butler. Legionnaires
disease : Clinical epidemiology of
Legionella. 1998. 7/12/2007
Wikipedia,
free
encyclopedia.
Legionellosis. 7/12/2007
Waashington C. Winn, jr. Legionella.
Medmicro chapter 40. 7/12/2007
Moselio Schaeter, PhD. Legionella :
parasite of Cells.
Mechanism of
Disease. William and Wilkins Tokyo.
First edition. 1993.
Soedarto. Sinopsis kedokteran tropis.
Airlangga University press. Cetakan
I. 2007.
Stoutt, JE Laboratory diagnosis of
legionnaires disease. Clin Microbiol.
2000. ; 22: 62 – 64
Arnow, pm., Chou, T. Nosoklonial
legionnaires disease. Appl. Eviron.
Microbiol. 1985;49:221 - 228
Download