BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Radang paru atau yang lebih dikenal dengan sebutan pneumonia merupakan penyakit saluran napas bawah akut yang biasanya disebabkan oleh infeksi (Jeremy, 2007). Pneumonia sendiri adalah suatu proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli) dan dapat dikenali berdasarkan pedoman tanda-tanda klinis lainnya serta pemeriksaan penunjang seperti rontgen dan laboratorium (Wilson, 2006) . Setiap 20 detik ada 1 balita yang meninggal dunia karena penyakit pneumonia ini (Aditama, 2011). Jika dikalkulasikan dalam 1 tahun maka sekitar 1,6 juta balita meninggal dunia karena terserang pneumonia. Sehingga pneumonia telah menjadi ancaman kesehatan dunia khususnya pada anak yang berusia di bawah 5 tahun, berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia, sekitar 20 persen kematian balita diseluruh Indonesia disebabkan oleh pneumonia (IDAI, 2012). Namun sayangnya banyak orang yang kurang mengenal penyakit mematikan ini, sebagian balita pun sering terkena penyakit ini dikarenakan para orangtua yang kurang waspada. Umumnya sebagian orang tertipu dengan gejala awal yang dialami, karena gejala awalnya serupa dengan penyakit salesma yang umum dialami oleh setiap orang baik dari kalangan anak-anak bahkan orang dewasa sekalipun. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi belakangan ini semakin pesat, pada akhir tahun 2013 Yahoo! dan Mindshare mengumumkan hasil riset mereka terkait pengguna smartphone di Indonesia. Survei dilakukan pada pertengahan tahun 2013, dari data terdapat 41,3 juta orang yang memiliki smartphone. Berdasarkan data yang didapat dari IDC (International Data Corporation) sampai November 2013, diketahui bahwa smartphone dengan sistem operasi Android telah menguasai pasar smartphone sampai 81%. Berdasarkan informasi dan masalah yang ada, maka akan dibuat suatu sistem pakar yang dapat mendeteksi penyakit pneumonia melalui smartphone berbasis android. Sistem pakar ini akan menganalisis inputan data dari penggunanya berupa 1 hasil dari daftar pertanyaan maupun perryataan yang berisi tentang gejala penyakit pneumonia ini. Kemudian system akan mengirimkan hasil apakah pengguna terdeteksi mengidap penyakit pneumonia atau tidak. Dengan adanya sistem pakar ini diharapkan pengguna dapat mengetahui apakah dia terinfeksi pneumonia atau tidak. 1.2 Rumusan Masalah - Apakah masyarakat mengenali gejala penyakit pneumonia? - Apakah masyarakat mengetahui pencegahan penyakit pneumonia? - Apakah masyarakat peka terhadap kesehatan, lingkungan, dan asupan gizi mereka? 1.3 Ruang Lingkup Untuk pembahasan topik yang lebih fokus dan terarah, maka pembahasan akan dibatasi dengan lingkup sebagai berikut : 1. Aplikasi yang dirancang adalah aplikasi mobile pada device berbasis android yang digunakan untuk mendeteksi penyakit pneumonia dengan cara memproses data yang diinput oleh pengguna sebagai pusat data informasi. 2. Data yang divisualisasikan pada aplikasi berupa teks, yang berisikan daftar pertanyaan-pertanyaan dan jawaban. 3. Aplikasi hanya mencakup pada penyakit paru-paru yaitu pneumonia. Tidak termasuk kepada penyakit paru-paru lainnya walaupun beberapa gejala menunjukan hasil yang sama dengan penyakit paru selain pneumonia. 1.4 Tujuan dan Manfaat Tujuan-tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : - Merancang sistem pakar dan mempermudah sebagian orang untuk mendeteksi penyakit pneumonia dengan menggunakan smartphone berbasis android 3 Manfaat yang akan diperoleh oleh pengguna dari penelitian dan penyusunan skripsi ini adalah : - Membantu pengguna sehingga dapat dengan mudah mendeteksi penyakit pneumonia. - Memberikan informasi seputar penyakit pneumonia mulai dari penyebab penyakit tersebut, gejala, sampai penanganan awal dari penyakit ini. - Pengguna dapat dengan mudah mengakses informasi-informasi tersebut dari smart phone berbasis android 1.5 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dengan cara melakukan observasi dengan menyebar kuesioner kepada pasien-pasien yang ada di rumah sakit guna menganalisa masalah yang ada, melakukan studi pustaka, serta melakukan wawancara kepada pakar atau dokter yang spesialis di bidang pneumonia. 1.6 State of The Art Berdasarkan penelitian Pembuatan Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Paru-paru dan Pernapasan Berbasis Android yang telah dilakukan oleh Fahmi Rahmadi, Zaenal Wafa, S.Kom, M.Kom, Mardison S.Kom, M.Kom pada tahun 2011, kurangnya pengetahuan masyarakat atas penyakit paru-paru yang menyebabkan semakin meningkatnya jumlah jiwa yang menderita penyakit paru-paru bahkan sampai meninggal sehingga dibuat sebuah sistem pakar untuk mendeteksi penyakit paru-paru. Sistem pakar ini dibuat berbasis android dikarenakan hampir semua orang memiliki mobile berbasis android (Ingrid Lunden, 2013) dan sangat mempermudah masyarakat menambah wawasan mengenai penyakit paru-paru . Aplikasi yang menggunakan metode forward chaining ini berjalan dengan baik pada sistem operasi android, dapat memberikan informasi tentang penyakit pada paru-paru dan pernapasan yang diderita oleh penggunanya, tetapi sistem ini masih memiliki kekurangan. Kekurangannya adalah penelitian telah yang dilakukan kurang spesifik karena 4 penyakit paru masih terdiri dari berbagai jenis, sebuah sistem pakar yang baik adalah sistem yang dibangun dalam ruang lingkup yang tidak terlalu besar. Berdasarkan penelitian Aplikasi Sistem Pakar Deteksi Dini Pada Penyakit Turbekulosis yang telah dilakukan pada tahun 2012 oleh Wenny Widiastuti, Dini Destiani, dan Dhami Johar Damiri, kelemahan sistem pemeriksaan pada puskesmas DTP Cibatu saat ini adalah kurangnya pengetahuan yang memadai dalam mendiagnosa penyakit yang diderita dewasa dan memberikan saran terapi proses pemeriksaan dilakukan yaitu dengan melakukan pemeriksaan fisik yang merupakan syarat bila terdapat keluhan atau gejala yang berhubungan dengan paru, tidak ada pemeriksaan lain yang dilakukan pertama kali saat pasien mengunjungi dokter TBC. Dengan kelemahan sistem yang ada, maka dibuatlah suatu sistem pakar untuk mempermudah dokter dalam mendiagnosa gejala awal pada penderita penyakit TBC. Aplikasi ini berjalan dengan baik karena dapat mempermudah dokter dalam mendeteksi gejala awal, dan masyarakat juga dapat berkonsultasi melalui sistem ini seperti layaknya berkonsultasi dengan pakar. Berdasarkan penelitian Clinical Decision Support System for Diagnosa of Pneumonia in Children yang telah dilakukan pada tahun 2013 oleh Adewunmi M. Tosin, & Adekunle Y.A.), dapat diketahui bahwa pneumonia merupakan penyebab kematian nomor satu pada anak di dunia (UNICEF, 2012) yang kemudian dibuatlah suatu sistem pakar untuk mendeteksi penyakit pneumonia pada anak. Aplikasi yang menggunakan fuzzy logic ini berjalan dengan baik karena dapat dengan cepat mendeteksi penyakit pneumonia, sehingga penderita dapat melakukan pengobatan sebelum penyakit pneumonia semakin parah. Kekurangan dari aplikasi ini adalah aplikasi ini hanya dibuat untuk mendeteksi penyakit pada anak. 5 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini dibagi menjadi lima bab dan isi dari masing-masing bab diuraikan secara ringkas sebagai berikut : BAB 1 Pendahuluan Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang pemilihan topik skripsi, ruang lingkup pembahasan, tujuan dan manfaat dari penulisan skripsi, metodologi penelitian yang digunakan dan sistematika penulisan yang diterapkan. BAB 2 Landasan Teori Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang menunjang pembuatan skripsi dan menjadi dasar permasalahan yang diangkat beserta pemecahannya, yang didapat dengan melakukan studi pustaka sebagai landasan dalam melakukan penelitian. BAB 3 Metodologi Penelitian Pada bab ini dipaparkan data-data pendukung, analisa masalah yang diangkat, analisa sistem serta perancangan antarmuka, aplikasi dan sistem yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan pengguna. BAB 4 Hasil dan Pembahasan Pada bab ini akan dilakukan implementasi sistem yang telah dirancang sesuai kebutuhan pengguna dengan cara pengujian langsung dari pakar serta evaluasi hasil dari implementasi sistem tersebut. BAB 5 Simpulan dan Saran Bab ini berisi simpulan dan saran dari hasil penelitian.