STREPTOCOCCUS PNEUMONIAE

advertisement
Nama : Margareta Krisantini P.A
NIM : 07 8114 025
STREPTOCOCCUS PNEUMONIAE
Streptococcus pneumoniae adalah sel gram possitf berbentuk bulat telur
atau seperti bola yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit salah satunya
adalah pneumonia. Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh
bermacam etiologi seperti bakteri, virus, mikoplasma, jamur atau bahan
kimia/benda asing yang teraspirasi dengan akibat timbulnya ketidakseimbangan
ventilasi dengan perfusi (ventilation perfusion mismatch). Serangan pneumonia
pneumokokus biasanya mendadak, dengan demam, menggigil, dan nyeri pleura yang
nyata. Pengobatan pneumonia dapat dilakukan dengan memberikan antibiotic
penisilin G atau V atau oral, sedang yang tidak kuat diberi sefalosporin.
Klasifikasi bakteri Streptococcus pneumoniae:
Kingdom
: Bacteria
Phylum
: Firmicutes
Class
: Diplococcic
Ordo
: Lactobacillales
Family
: Streptoccoceae
Genus
: Streptococcus
Spesies
: Streptococcus pneumoniae
Streptococcus pneumoniae adalah sel gram positif berbentuk bulat telur atau
seperti bola, secara khas terdapat berpasangan atau rantai pendek. Bagian ujung
belakang tiap pasangan sel secara khas berbentuk tombak (runcing tumpul), tidak
membentuk spora dan tidak bergerak tetapi galur yang ganas berkapsul,
menghasilkan α-hemolisis pada agar darah dan akan terlisis oleh garam empedu dan
deterjen.
Streptococcus pneumoniae adalah penghuni normal pada saluran pernapasan
bagian atas manusia dan dapat menyebabkan pneumonia, sinusitis, otitis, bronchitis,
bakteremia, meningitis, dan proses infeksi lainnya.
Streptococcus pneumoniae
(pneumokokus) membentuk koloni bulat kecil,
mula-mula berbentuk kubah dan kemudian timbul lekukan di tengah-tengahnya
dengan pinggiran yang meninggi dan α-hemolisis pada agar darah. Pertumbuhan
bakteri ditinggikan dengan 5-10% CO2. Energi yang diperoleh kebanyakan dari
peragian glukosa yang diikuti oleh pembentukan asam laktat yang cepat, yang
membatasi pertumbuhan.
Biakan pneumokokus mengandung beberapa organisme yang tidak dapat
membentuk polisakarida simpai sehingga membentuk koloni kasar tetapi sebagian
besar bakteri menghasilkan polisakarida dan membentuk koloni halus. Bentuk kasar
akan banyak ditemui bila biakan ditumbuhkan pada serum antipolisakarida tipespesifik. Bila suatu tipe pneumokokus yang tidak mempunyai simpai polisakarida
ditumbuhkan dalam ekstrak DNA dan tipe pneumokokus yang menghasilkan
polisakarida simpai akan terbentuk pneumokokus bersimpai tipe terakhir. Reaksi
transformasi yang serupa pernah dilakukan dalam rangka perubahan resistensi obat.
Streptococcus pneumoniae atau pneumokokus bisa mengakibatkan infeksi
ringan sampai parah pada saluran pernafasan atas dan bawah, dari pertengahan
telinga, hidung hingga paru-paru. Infeksi tersebut selanjutnya bisa menyebar ke
organ tubuh penting yang lain melalui aliran darah (invasif). Streptococcus
pneumoniae dapat menyebabkan penyakit pneumonia. Pneumonia adalah peradangan
paru-paru yang disebabkan oleh bermacam etiologi seperti bakteri, virus,
mikoplasma, jamur atau bahan kimia/benda asing yang teraspirasi dengan akibat
timbulnya ketidakseimbangan ventilasi dengan perfusi (ventilation perfusion
mismatch).
Pneumonia dikelompokkan berdasarkan sejumlah sistem yang berlainan. Salah
satu diantaranya adalah berdasarkan cara diperolehnya, dibagi menjadi 2 kelompok,
yaitu "community-acquired" (diperoleh diluar institusi kesehatan) dan "hospitalacquired" (diperoleh di rumah sakit atau sarana kesehatan lainnya). Pneumonia yang
didapat diluar institusi kesehatan paling sering disebabkan oleh Streptococcus
pneumoniae. Pneumonia yang didapat di rumah sakit cenderung bersifat lebih serius
karena pada saat menjalani perawatan di rumah sakit, sistem pertahanan tubuh
penderita untuk melawan infeksi seringkali terganggu. Selain itu, kemungkinan
terjadinya infeksi oleh bakteri yang resisten terhadap antibiotik lebih besar.
Penularan penyakit ini dapat melalui berbagai cara, antara lain:
1. Inhalasi (penghirupan) mikroorganisme dari udara yang tercemar.
2. Aliran darah, dari infeksi di organ tubuh yang lain.
3. Migrasi (perpindahan) organisme langsung dari infeksi di dekat paru-paru.
4. Menular melalui percikan air ludah
Orang yang rentan terkena penyakit pneumonia adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Peminum alkohol
Perokok
Penderita diabetes
Penderita gagal jantung
Penderita penyakit paru obstruktif menahun
Penderita kanker,penerima organ cangkokan
Penderita AIDS
Serangan pneumonia pneumokokus biasanya mendadak, dengan demam,
menggigil, dan nyeri pleura yang nyata. Dahak mirip dengan eksudat alveoli,
mengandung darah atau seperti karat. Pada permulaan penyakit, ketika demam
tinggi, terdapat bakteremia dalam 10-20% kasus. Sebelum adanya kemoterapi,
penyembuhan penyakit dimulai antara hari kelima dan hari kesepuluh karena pada
saat itu timbul antibodi tipe spesifik. Angka kematian mencapai 30%, bergantung
pada usia dan penyakit yang mendasarinya. Pneumonia yang disertai bekteremia
selalu menyebabkan angka kematian yang paling tinggi. Dengan terapi antimikroba,
penyakit dapat sembuh dengan cepat, bila diberikan dari awal, timbulnya konsolidasi
dapat dihalangi.
Dari saluran pernapasan, pneumokokus dapat mencapai tempat-tempat lain.
Sinus-sinus dan telinga tengah paling sering terserang. Infeksi kadang-kadang
meluas dari mastoid sampai selaput otak. Bakteremia dari pneumonia mempunyai
tiga komplikasi yang hebat yaitu meningitis, endokarditis, dan arthritis septic.
Dengan kemoterapi dini jarang terjadi endokarditis pneumokokus akut maupun
arthritis.
Pengobatan pneumonia dilakukan oleh dokter. Pengobatan terhadap kuman
diberi suntikan antibiotik misalnya penisilin G ( atau V atau oral ) sedangkan yang
tidak tahan diberi sefalosporin. Untuk membunuh virus diberi obat isoprinosin.
Selain obat-obatan perlu pula dijaga agar penderita mendapat makanan yang bergizi
serta banyak mengandung zat putih telur dan vitamin.
Untuk orang-orang yang rentan terhadap pneumonia, latihan bernafas dalam
dan terapi untuk membuang dahak, bisa membantu mencegah terjadinya pneumonia.
Vaksinasi bisa membantu mencegah beberapa jenis pneumonia pada anak-anak
dan orang dewasa yang beresiko tinggi:
•
•
•
Vaksin pneumokokus (untuk mencegah pneumonia karena Streptococcus
pneumoniae)
Vaksin flu
Vaksin Hib (untuk mencegah pneumonia karena Haemophilus influenzae type
b).
DAFTAR PUSTAKA
Jawetz, dkk., 1996, Mikrobiologi Kedokteran, ed 20, 143, Kedokteran EGC,
Jakarta
Johnson, Arthur G., 1994, Mikrobiologi dan Imunologi, 36-37, Binarupa Aksara,
Jakarta
Koeswardono, Gerard Bonang Enggar S., 1992, Mikrobiologi untuk Laboratorium
dan Klinik, 79-80, Gramedia, Jakarta
Oswari, E., 1995, Penyakit dan Penanggulangannya, 208, Gramedia, Jakarta
Pelczar, Michael J., 1998, Dasar-Dasar Mikrobiologi, cet 1, 363, UI Press, Jakarta
http://elearning.unej.ac.id/courses/FAU1307/document/deskripsibakteri.ppt?cid
Req=FAU1307. diakses pada tanggal 3 Februari 2008
http://en.wikipedia.org/wiki/streptococcus_pneumoniae diakses pada tanggal 15 Februari 2008
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2006/4/26/k1.htm diakses pada tanggal
3 Februari 2008
http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=48 diakses pada tanggal 3
Februari 2008
http://www.info-sehat.com/content.php?s_sid=797 diakses pada tanggal 3
Februari 2008
http://www.pediatrik.com/isi03.php?page=html&kategori=pdt&direktori=pdt&filep
df=0&pdf=html=0711 diakses pada tanggal 3 Februari 2008
http://www.pediatrik.com/pkb/0601022023132-f6vo140.pdf diakses pada tanggal
3 Februari 2008
http://www.sehatgroup.web.id/articles/isiArt.asp?artID=75 diakses pada tanggal
3 Februari 2008
http://www.tabloid-nakita.com/khasanah/khasanah09419-05.htm diakses pada
tanggal 3 Februari 2008
Download