makalah perbedaan evolusi ras pada manusia

advertisement
MAKALAH
PERBEDAAN EVOLUSI RAS PADA MANUSIA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah evolusi
OLEH
SerllyDita Lestari
0910211105
AiniMaskhuro
0910211107
EdhismaShiekta
0910211103
RahmatikaWulansari 0910211085
Makatul Mukraroma 08121083
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2011/2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Terdapat sejumlah evolusionis yang berusaha mengajukan keragaman ras sebagai bukti
kebenaran evolusi. Pada kenyataannya, pernyataan ini sebenarnya lebih sering dikeluarkan oleh
para evolusionis amatir dengan pemahaman yang kurang memadai atas teori yang mereka
dukung tersebut.
Tesis yang diajukan oleh pendukung pernyataan itu didasarkan atas pertanyaan, “Jika, seperti
dikatakan sumber-sumber agama samawi, kehidupan memang diawali oleh seorang lelaki dan
seorang perempuan, mengapa beragam ras muncul?” Dengan kata lain, maksud pertanyaan itu
adalah, “Karena tinggi badan, warna kulit, serta ciri fisik lain pada Adam dan Hawa hanyalah ciri
fisik dua orang saja, mengapa berbagai ras dengan ciri fisik yang sama sekali berlainan dapat
muncul?”
Sebenarnya, yang menjadi dasar semua pertanyaan atau sangkalan itu adalah kurangnya
pengetahuan tentang hukum-hukum genetika, atau ketidakperdulian mereka atas ilmu tersebut.
Agar kita dapat memahami penyebab keragaman ras di dunia kini, kita harus lebih dahulu
memahami “variasi”, suatu pokok bahasan yang terkait erat dengan pertanyaan ini.
1.2 RumusanMasalah
1.2.1 Bagaimana pengertian ras itu?
1.2.2 Apa saja macam-macam ras?
1.2.3 Apa saja factor pembeda ras tersebut?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN RAS
Ras (dari bahasa Prancisrace, yang sendirinya dari bahasa Latinradix, "akar") adalah
suatu sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengkategorikan manusia dalam populasi atau
kelompok besar dan berbeda melalui ciri fenotipe, asal-usul geografis, tampang jasmani dan
kesukuan yang terwarisi. Di awalabad ke-20 istilah ini sering digunakan dalam arti biologis
untuk menunjuk populasi manusia yang beranekaragam dari segi genetik dengan anggota yang
memiliki fenotipe (tampangluar) yang sama. Arti "ras" ini masih digunakan dalaman
tropologiforensik (dalam menganalisa sisa tulang), penelitian biomedis dan kedokteran
berdasarkan asal-usul.
2.2 MACAM-MACAM RAS
Secara garis besar ada tiga kelompok ras di dunia :
 Ras Mongoloid ( berkulit kuning dan coklat )
 Ras Negroid ( berkulit hitam )
 Ras Kaukasoid ( berkulit putih )
Menurut A.L Kroeber membuat klasifikasi manusia berdasarkan ras sebagai berikut :
a. Ras Austroloid mencakup penduduk asli Australia
b. Ras Mongoloid mencakup,
Aisatic Mongoloid ( AsiaTimur, Tengah, Utara )
Malayan Mongoloid ( Asia Tenggara)
American Mongoloid ( penduduk asli amerika )
c. Ras Kaukasoid mencakup,
Nordic ( Eroopa Utara )
Alpine (Eropa Tengah, Timur
Mediteranian (Afrika Utara, Arab, Iran )
Indic (Pakistan, India, Srilanka )
d. Ras Negroid
African Negroid ( BenuaAfrika )
Negrito ( Afrika Tengah, Filiphina )
Malanesian ( Irian, Malanesia )
e. Ras-ras khusus
Bushman ( Gurun Kalahari)
Veddoid ( sulawesi Selatan )
Polynesian ( kepulauan Micronesia)
Ainu ( Jepang )
Contohbeberaparas di dunia :
Seorang penari suku bangsa asli Taiwan sebagai contoh anggota orang Asia
Tenggara.
Seorang Indian Amerika, pada tahun 1890-an sebagai contoh anggota
orang Indian Amerika.

Tiger Woods (kiri):keturunan Thai, Cina, Belanda, Afrika,
Indian.
Barack Obama (kanan):keturunan Kenya-Amerika,
ibuberdarahInggris.
Tipe orang Asia di dalam buku tahun 1914.
2.3 FAKTOR PEMBEDA RAS
Ciri-ciri fisik setiap ras berbeda karena faktor-faktor berikut :

Kondis iiklim dan geografis
Keluarga besar manusia sekarang tersebar di mukabumi.Ada yang memiliki tanah di Amerika;
ada yang di Eropa dan India. Perlahan-lahan mereka menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.Yang
tinggal di Eropa mendapat cuaca dingin dan sedikit matahari. Tubuh mereka pun beradaptasi: kulit yang
tadinya gelap kini menjadi terang. Warna mata berganti menjadi cerah. Lingkungan yang tak bersahabat
menuntut kerja keras menghasilkan badan yang tinggi dan besar.
Yang tinggal di Asia Tengah mendapat lebih banyak matahari, tetapi tanahnya berdebu dan
bergurun. Perlahan-lahan mereka mengembangkan bentuk mata sipit dan kulit coklat. Berkembanglah
cikal-bakal ras mongol yang sekarang kita kenal. Yang tinggal dekat khatulistiwa memiliki sinar matahari
sepanjang tahun. Cuaca basah dan tanahnya subur. Tidak perlu berburu, apalagi bekerja menaklukkan
alam seperti saudaranya di Eropa — maka berkembanglah ras yang badannya kecil-lincah dan berkulit
cokelat.
Sedangkan yang tinggal di Afrika tetap dengan ciri-cirinya sejak awal. Berbadan kuat dan besar
sebagai pemburu, berkulit gelap menangkal matahari. Mata dan rambut mereka hitam oleh pigmen
penangkal ultraviolet. Maka demikianlah ras Afrika yang kita kenal sekarang. Tentunya ada banyak ras
lain yang belum disebut. Meskipun begitu, empat contoh di atas harusnya cukup jelas untuk
mengilustrasikan konsep “ras” danasal-usulnya.
Gambar Peta Sebaran Gen di Asia Tenggara, diambildari L. Jin et. al

Faktorperkawinan
Coba bayangkan sebuah masyarakat di mana kelompok individu berambut coklat dan
bermata coklat lebih dominan, dibandingkan individu-individu berambut pirang dan bermata
biru. Lama-kelamaan, sebagai hasil dari perbauran dan pernikahan silang, dihasilkan keturunan
berambut coklat dan bermata biru. Dengan perkataan lain, ciri fisik kedua kelompok itu akan
bergabung dalam keturunan berikutnya dan menghasilkan penampilan baru. Bila kita bayangkan
ciri fisik lainnya pun berpadu seperti itu, sangatlah jelas bahwa akan muncul variasi yang sangat
beragam.

Gen
Variasi adalah sebuah istilah dalam ilmu genetika, yaitu peristiwa genetis yang
menyebabkan timbulnya perbedaan ciri-ciri satu atau sekelompok individu dalam suatu jenis
atau spesies tertentu. Sumber variasi adalah informasi genetis yang dimiliki individu dalam
spesies itu. Sebagai akibat perkawinan antar individu, informasi genetis itu bergabung dalam
berbagai kombinasi pada generasi berikutnya. Terjadi pertukaran materi genetis antara
kromosom ayah dan kromosom ibu. Jadi, gen saling bercampur-baur. Hasilnya, terdapat ciri-ciri
individual yang sangat beragam.
Ciri-ciri fisik yang berbeda antar-ras manusia yang berbeda ditimbulkan oleh variasi yang
terdapat dalam ras manusia. Semua orang di muka bumi memiliki informasi genetis yang pada
dasarnya sama, namun ada yang bermata sipit, ada yang berambut merah, ada yang berhidung
mancung, ada yang bertubuh pendek, tergantung sejauh mana potensi variasi informasi genetis
ini.
Setiap ciri fisik ditentukan oleh dua buah gen. Salah satu gen mungkin lebih dominan,
atau keduanya sama kuat. Contohnya, ada sepasang gen yang menentukan warna mata seseorang
– satu gen dari ibu dan satunya lagi dari ayah. Warna mata orang tersebut ditentukan oleh gen
yang dominan. Pada umumnya, warna gelap lebih dominan daripada warna terang. Jadi, bila
seseorang memiliki gen mata coklat dan gen mata biru, maka warna matanya akan coklat, karena
yang dominan adalah gen warna mata coklat. Namun gen yang bersifat resesif tetap diturunkan,
dan mungkin muncul pada masa (generasi – terjadi.) selanjutnya. Dengan kata lain, pasangan
ayah dan ibu yang keduanya bermata coklat dapat memperoleh anak bermata hijau. Hal ini
disebabkan karena gen warna tersebut bersifat resesif dan terdapat pada kedua orangtua.
Kaidah ini berlaku juga untuk ciri-ciri fisik lain beserta gen-gen pengaturnya. Ratusan,
bahkan ribuan ciri fisik, seperti telinga, hidung, bentuk mulut, tinggi badan, struktur tulang, dan
struktur, bentuk serta sifat dari sebuah organ, kesemuanya diatur dengan cara yang serupa.
Berkat hal ini, informasi tak terhingga yang terdapat di dalam struktur genetis dapat diturunkan
ke generasi berikutnya, tanpa harus tampak dari luar. Adam, manusia pertama, dan Hawa,
mampu menurunkan informasi yang kaya dalam struktur genetis mereka kepada keturunan
mereka, walau yang tampak dari luar hanya sebagian saja. Isolasi geografis yang terjadi
sepanjang sejarah manusia telah mengakibatkan ciri-ciri fisik tertentu terkumpul dalam suatu
kelompok. Lama-kelamaan, masing-masing kelompok memiliki ciri tubuh yang khas, misalnya
struktur tulang, warna kulit, tinggi badan, dan volume tengkorak kepala. Akhirnya, terbentuklah
beragam ras.
Kode genetik dalam DNA diintepretasikan dalam ekspresi gen. Dikenal 2 istilah dalam
ekspresi gen, yaitu genotip dan fenotip. Genotip adalah ekspresi gen yang terkodekan namun
tidak muncul kepermukaan, sedangkan fenotip adalah ekspresi gen yang muncul dan teramati.
Contoh dari genotip dan fenotip bisa dilihat dari penyakit bawaan. 2 orangtua normal bisa
memiliki anak dengan kelainan jantung karena salah satu atau keduanya adalah carrier
(pembawa) gen penyakit tersebut dari garis keluarganya. Dengan demikian, gen kelainan jantung
adalah genotip pada orangtua, namun fenotip pada anak.
Lalu apa hubungannya dengan keragaman manusia? Keragaman pada manusia (begitu
juga pada spesies lain) dapat ditelusuri melalui perbedaan urutan basa dalam DNA. Ada lebih
dari 2 milyar pasangan basa yang menyusun rantai DNA. Jika rantai DNA yg terpilin dalam
bentuk kromosom itu diurai, maka ia akan membentang sepanjang 1,8 m. Dari sudut pandang
genetika, menusia, apapun rasnya adalah > 99 % identik, meskipun perbedaan itu hanya 0,00
sekian %, tidak ada gen yang persis sama.
SNP (Single Nucleotide Polymorphism), salah satu genetic marker
Perbedaan urutan basa yang ditemukan pada sekelompok individu dalam suatu spesies
disebut dengan ‘genetic marker’ (penanda gen). 2 individu yang memiliki genetic marker pada
posisi yang sama mengindikasikan hubungan kekerabatan. Dari sinilah kita bisa menelusuri
leluhur kita sesungguhnya dan dari mana mereka berasal. Semakin banyak genetic marker khas
yang terdapat dalam suatu ras atau spesies, makin beragam karakteristik individu penyusunnya.
Keragaman genetik (Genetic diversity) semakin berkurang dengan adanya migrasi.
Ketika sekelompok kecil dari nenek moyang kita bermigrasi ke daerah baru, pada dasarnya
mereka membawa dalam diri mereka sample yang lebih kecil dari genetic diversity komunitas
asal. Studi menunjukkan bahwa benua Afrika memiliki genetic diversity tertinggi di muka bumi.
Genetic marker dari ras-ras yang ada di seluruh dunia, baik Eropa maupun Asia, bersumber dari
Afrika. Gen Afrika mengandung genotip yang berpotensi memunculkan ras-ras lain yang sama
sekali berbeda dari mereka. Ketika sebagian dari mereka keluar dari tempat tinggalnya dan
terpapar oleh lingkungan yang baru, maka dalam jangka waktu tertentu akan timbul mutasi yang
akan merubah susunan basa dalam gen, membuat genotip berubah menjadi fenotip dan membuat
mereka rentan terhadap penyakit tertentu.
BAB III
KESIMPULAN
Ras (dari bahasa Prancisrace, yang sendirinya dari bahasa Latinradix, "akar") adalah suatu
sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengkategorikan manusia dalam populasi atau
kelompok besar dan berbeda melalui ciri fenotipe, asal-usul geografis, tampang jasmani dan
kesukuan yang terwarisi.
Secara garis besar ada tiga kelompok ras di dunia :
 Ras Mongoloid ( berkulit kuning dan coklat )
 Ras Negroid ( berkulit hitam )
 RasKaukasoid ( berkulitputih )
Ciri-ciri fisik setiap ras berbeda karena faktor-faktor berikut :

Kondisi iklim dangeografis

Faktor Perkawinan

Gen
DAFTAR PUSTAKA
 http://www.scribd.com/doc/48417867/STURKTUR-SOSIAL
 http://theonlinecitizen.com/2009/12/dna-suggests-chinese-origin/
 http://www.sciencemag.org/content/326/5959/1541.full.pdf
 http://news.bbc.co.uk/2/hi/8406506.stm
 http://www.understandingrace.org/humvar/molecular_01.html
 http://www.understandingrace.org/resources/pdf/myth_reality/long.pdf
 http://en.wikipedia.org/wiki/Malay_%28ethnic_group%29#cite_note-13
Download