BAB II Anatomi Payudara

advertisement
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kelenjar Mamae
Payudara (mammae, susu) adalah pelengkap organ reproduksi pada wanita dan
mengeluarkan air susu, terletak di bawah kulit, di atas otot dada, bagian tengah terdapat
puting susu yang dikelilingi oleh areola mamae yang berwarna coklat. Dekat dasar puting
terdapat
kelejar
montgomeri
yang
mengeluarkn zat lemak supaya puting tetap
lemas. Puting mempunyai lobang ± 15-20
buah tempat saluran kelenjar susu. Fungsi
payudara adalah memproduksi susu untuk
nutrisi bayi. Manusia mempunyai sepasang
kelenjar payudara, yang beratnya kurang lebih
200 gram, saat hamil 600 gram dan saat
menyusui 800 gram. Pada payudara terdapat
tiga bagian utama, yaitu :
1. Korpus (badan), yaitu bagian yang
membesar.
2. Areola, yaitu bagian yang kehitaman
di tengah.
3. Papilla atau puting, yaitu bagian yang
menonjol di puncak payudara.
2.2 Struktur Payudara
Buah dada terdiri dari bahan kelenjar susu (jaringan alveolar) tersusun atas lobuslobus yang saling terpisah oleh jaringan ikat dan jaringan lemak. Setiap lobus bermuara ke
dalam duktus lakiferus (saluran air susu). Saluran limfe sebagai fleksus halus dalam ruang
inter lobuler jaringan kelenjar bergabung membentuk saluran lebih besar. Payudara wanita,
disebut glandula mammaria adalah alat reproduksi tambahan.

Letak: Setiap payudara terletak pada setiap sisi sternum dan meluas setinggi antara costa
kedua dan keenam. Payudara terletak pada fascia superfisialis dinding rongga dada diatas
musculus pectoralis major dan dibuat stabil oleh ligamentum suspensorium.

Bentuk: masing – masing payudara berbentuk tonjolan setengah bola dan mempunyai
ekor (cauda) dari jaringan yang meluas ke ketiak atau axilla (disebut cauda axillaris
Spence).

Ukuran: ukuran payudara setiap individu berbeda untuk setiap individu, juga tergantung
pada stadium perkembangan dan umur.

Struktur makroskopis:
 Cauda axillaris adalah jaringan payudara yang meluas ke axilla.
 Aerola adalah lingkaran yang terdiri dari kulit yang longgar dan mengalami
pigmentasi dan masing-masing payudara bergaris tengah kira-kira 2,5 cm. Aerola
berwarna merah muda pada wanita yang berkulit cerah, lebih gelap pada wanita yang
berkulit coklat, dan warna tersebut menjadi lebih gelap pada waktu hamil. Pada
kehamilan aerola ini membesar dan disebut tuberculum Montgomery.
 Papilla mammae: terletak di pusat aerola mammae setinggi iga (costa ) ke-4. Papilla
mammae merupakan suatu tonjolan dengan panjang kira-kira 6 mm, tersusun atas
jaringan erektil berpigmen dan merupakan bangunan yang sangat peka. Permukaan
papilla mammae berlubang-lubang berupa ostium papillare kecil-kecil yang
merupakan muara ductus lactifer. Bentuk puting ada empat, yaitu bentuk yang
normal, pendek atau datar, panjang dan terbenam atau terbalik (inverted).

Struktur mikroskopis:
-
Alveoli , yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Setiap alveolus dilapisi oleh selsel yang menyekresi air susu disebut acini yang mengekstraksi faktor-faktor dari
darah yang penting untuk pembentukan air susu. Di sekeliling setiap alveolus terdapat
sel-sel mioepitel yang kadang-kadang disebut sel keranjang ‘(basket cell)’ atau sel
laba-laba. Bagian dari alveolus adalah sel Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot
polos dan pembuluh darah.
-
Tubulus lactifer, saluran kecil yang berhubungan dengan alveoli.
-
Ductus lactifer, adalah saluran sentral yang merupakan muara beberapa tubulus
lactifer.
-
Ampula, adalah bagian dari duktus laktifer yang melebar, yang merupakan tempat
penyimpanan air susu. Ampula terletak dibawah areola.
-
Vaskularisasi, suplai darah ke payudara berasal dari arteria mammaria interna, arteri
mammaria eksterna, dan arteria-arteria intercosta lis superior. Drainase vena melalui
pembuluh-pembuluh yang sesuai, dan akan masuk ke dalam vena mammaria interna
dan vena axillaris.
-
Drainase limfatik, terutama ke dalam kelenjar axillaris, dan sebagian akan di alirkan
ke fissure portae dan kelenjar media stinum.
-
Persyarafan, fungsi payudara terutama dikendalikan oleh aktivitas hormon, tetapi
kulitnya di sarafi oleh cabang-cabang nervus thorakhalis. Juga terdapat saraf simpatis,
terutama disekitar aerola dan papilla mammae.
2.3 Tahap Perkembangan Payudara
Kehidupan intra uteri:
Perkembangan payudara primer terjadi pada kedua jenis kelamin dan dimulai kirakira minggu ke empat kehidupan intra uteri. Timbul rigi longitudinal dari ektoderem yang
menebal pada diding ventral fetus, yang meluas antara lenggan dan tunas anggota padan atas
dikedua susu. Struktur ini disebut crista mammaria atau rigi susu sampai pada akhir
kehamilan tunas-tunas menggalami kanalisasi untuk membentuk sel-sel
sekretorik susu
primitive (alveoli atau acimi) yaitu duktus laktifer dan sel-sel neoepitel suatu daerah cekung
yang disebut lekuk mammaria akan terbentuk saat duktus laktifer terbuka dan sel-sel akan
membentuk papilla mammae. Areola mammae muncul sebagai prolipolasi mesoderem yang
terjadi sampai cukup umur.
Saat Lahir:
Karena kerja hormon Ibu yang beredar didalam darah bayi maka kadang-kadang
jaringan payudara membesar selama beberapa hari pertama kehidupan. Keadaan ini
(mastosis) dapat terjadi pada bayi laki-laki maupun prempuan dan disertai dengan sekresi air
susu (withcer milk).
Masa Pubertas:
Dengan peningkatan kadar hormon pada wanita
saat pubertas akan terjadi
perkembangan payudara lebih lanjut dan biasanya mendahului saat datangnya menstruasi
yaitu kira-kira 2 tahun sebelumnya. Peningkatan kadar estrogen memacu pertumbuhan
pembuluh laktifer dan papilla serta areola akan terjadi lebih nyata. Peningkatan kadar
progesteron memacu proliperasi.
Masa Subur:
Pada separo terakhir siklus menstuarsi kebanyakan wanita selama masa subur, akan
mengeluh adanya perubahan payudara serupa dengan keluhan pada waktu hamil. Perubahan
ini disebabkan oleh progesterone yang dihasilkan oleh corpus luteum dan keluhan ini akan
hilang dengan mulainya menstuarsi dan penurunan kadar progesterone.
Kehamilan:
Perubahan payudara merupakan awal kehamilan dan terjadi sebagai respon terhadap
estrogen, kemudian terhadap progesterone dari corpus luteum, dan kemudian terhadap
hormon-hormon dari placenta yang sedang berkembang. rasangan oleh estrogen kehamilan
menyebabkan perkembangan papilla dan areola mammae lebih lanjut, dan pertumbuhan
tubuli lactifer. Alveoli kecil pada berisi jaringan granulasi. Pada kehamilan, progesterone
mula-mula menyebabkan proliferasi alveoli dalam persiapannya untuk menghasilkan air susu,
dan kemudian diikuti pembesaran aveoli penggadaan lebih lanjut.
Minggu ke-6sampai ke-8 kehamilan:
Jaringan lunak payudara menjadi lebih noduler (terasa
berbenjol) pada perebaan.
Terdapat sensasi penuh, nyeri tekan dan kesemutan, banyak wanita tidak menyukai
payudaranya disentuh pada masa kehamilan ini. Karena terjadi peningkatan suplai darah,
maka vena subkutan menjadi lebih tampak nyata.
Minggu ke-12:
Pigmentasi pada papilla areola mammae lebih nyata. Gladula sebacea yang terletak
didalam areola menbesar dan menyekresi sebum dan bahan seprti minyak yang berguna
untuk melumasi papilla mammae. Pada stadium ini kelenjar-kelenjar tersebut dikenal sebagai
tuberculum Montgomery. Kolostrum mulai keluar dari papilla mammae pada pasien
multigravida yang telah mantap menyusui pada masa sebelumnya. Pada stadium ini fungsi
kolostrum sebagai bakal air susu adalah menyediakan sarana sekretorik dan penbuluh laktifer
untuk keluarnya air susu secara bebas saat postnatal. Pada mulanya kolostrum ini tampak
sebagai cairan yang jernih seperti air.
Setelah 16 minggu:
Suatu daerah yang berbecak-becak akan timbul disekutar areola mammae dan dikenal
sebagai areola sekunder. Areola sekunder ini lebih tampak nyata pada wanita kulit hitam.
Setelah bayi lahir areola sekunder ini hilang. Kolostrum sejati tampak setelah minggu ke-16.
Kolostrum ini warnanya menjadi lebih kuning dan mempunyai konsistensi yang lebih
menyerupai krim. Jaringan granuler pada pusat alveoli, yang telah mengalami degenerasi
lemak, sekarang dikeluarkan sebagai corpusculum colostrums.
Masa Pascapartum:
Gladula mammae dapat dipandang sebagai organ pascapartum yang berfungsi penuh
hanya apabila telah mampu melakukan laktasi dan dapat mempertahankan laktasi tersebut.
2.4 Hormon
Pada wanita terdapat Releasing Factor (FH), yang dikeluarkan dari hipotalamus ke
hipofisis yang merangsang pengeluaran. Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan
Luteinizing Hormone (LH), keduanya dikeluarkan dari hipofisis anterior. Selain kedua
hormon tersebut diatas, estrogen mempunyai pengaruh terhadap endometrium untuk tumbuh
dan berproliferasi (masa proliferasi).
Progesterone berpengaruh terhadap endometrium yang telah berproliferasi dan
menyebabkan kelenjar yang berlekuk-lekuk dan bersekresi (masa sekresi).
Download