Laporan Studi Pustaka (KPM 403) SIKAP DAN PERILAKU KELUARGA PETANI DALAM MENGGUNAKAN TELEPON SELULAR UMI WASILAH WINAHYUNING TYAS I34120077 DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2016 iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa Studi Pustaka yang berjudul “Sikap dan Perilaku Keluarga Petani dalam Menggunakan Telepon Selular” benar-benar hasil karya saya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari pustaka yang diterbitkan atau tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam naskah dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Laporan Studi Pustaka. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya bersedia mempertanggungjawabkan pernyataan ini. Bogor, 13 Januari 2016 Umi Wasilah Winahyuning Tyas NIM. I34120077 iv ABSTRAK UMI WASILAH WINAHYUNING TYAS, Sikap dan Perilaku Keluarga Petani dalam Menggunakan Telepon Selular. Dibawah bimbingan HADIYANTO Teknologi berkembang sangat cepat dan pesat. Perkembangan teknologi ini memberikan pengaruh besar pada aktivitas setiap orang, pasalnya dengan kemudahan yang diberikan oleh teknologi ini memungkinkan setiap orang mampu menjangkau hingga ke belahan dunia lain tanpa secara fisik menjangkau belahan dunia tersebut secara langsung. Salah satu teknologi yang berkembang cepat di masyarakat adalah telepon selular. Dari kalangan atas, menengah, bawah, perkotaan, pedesaan, orangtua, hingga remaja pun kini sudah tidak asing lagi dengan telepon selular. Melalui berbagai fitur yang ditawarkan telepon selular semua orang bisa mengakses informasi yang diinginkan. Begitu akrabnya teknologi ini hingga memberikan pengaruh bagi kehidupan penggunanya, baik dari sisi negatif atau pun sisi positif. Remaja kini banyak yang menggunakan telepon selular untuk memudahkan berbagai aktivitasnya. Sikap dan perilaku pada penggunaan teknologi remaja perlu mendapatkan perhatian untuk menghidari dampak negatif penggunaan telepon selular sejak saat ini. Kata Kunci : Telepon selular, remaja, sikap dan perilaku ABSTRACT UMI WASILAH WINAHYUNING TYAS, The Attitude and behavior family farmers againt the use of a cell phone. Under the guidance of HADIYANTO Technology develops very fast and rapidly. The development of this technology is very large influence the activities of each person, the article with the convenience provided by this technology allows everyone can reaching out to other parts of the world without physically reaching parts of the world directly. One of the fast growing technology in society is a mobile phone. From the top, middle, bottom, urban, rural, parents, until teens are now already familiar with the mobile phone. Through various mobile phone features offered everyone can access the information. This technology is so familiar to influence the lives of its users, both in terms of the negative or positive side. Now many teenagers who use mobile phones to facilitate various activities. Attitudes and behavior in the use of technology adolescents need special attention to avoid the negative effects of cell phone use. Keywords: cell phone, teenagers, attitude and behavior v vi PRAKATA Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Studi Pustaka berjudul “Sikap dan Perilaku Keluarga Petani Terhadap Penggunaan Telepon Selular” ini dengan baik. Laporan Studi Pustaka ini ditujukan untuk memenuhi syarat kelulusan MK Studi Pustaka (KPM 403) pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Ir. Hadiyanto, MSi sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan saran dan masukan selama proses penulisan hingga penyelesaian laporan studi pustaka ini. Penulis juga menyampaikan hormat dan rasa terimakasih kepada Ibu Yayuk, Bapak Syaiful Bahri dan Bapak Subakri selaku ibu dan ayah tercinta yang selalu mendoakan dan senantiasa melimpahkan kasih sayang serta dukungannya kepada penulis. Kemudian penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ahmad Faishol Syaifullah dan Nur Fadillah Triyuning Tyas selaku adik penulis yang selalu memberikan semangat dan mendoakan penulis. Terimakasih kepada Mumu Muftiadi yang turut memberikan dukungan dan saran penulisan. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat sekaligus teman seperjuangan Ayu Mashari Amelia, Wahyu Eka Putri, Astrid Putri Indirawardani, Eka Desi Yulia, Ida Sufaidah, Ninda Rahayu, Vanya Anisaningrum, Citra Tresna Asih, dan Paramitha Dwi Febrianti yang telah memberi semangat dan dorongan kepada penulis selama proses penulisan laporan Studi Pustaka ini. Serta tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga besar SKPM dan SKPM 49 atas kebersamaannya, HIMASIERA dan divisi Public Relation serta senior-senior seluruh angkatan SKPM seluruh angkatan atas kesediaannya berbagi pengalaman dan memberikan saran-saran dalam penulisan Laporan Studi Pustaka ini. Semoga studi pustaka ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Bogor, 13 Januari 2016 Umi Wasilah Winahyuning Tyas NIM. I34120077 vii DAFTAR ISI ABSTRAK ............................................................................................................. iv LEMBAR PENGESAHAN ................................... Error! Bookmark not defined. DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 Latar Belakang .................................................................................................... 1 Tujuan Penulisan ................................................................................................. 3 Metode Penulisan ................................................................................................ 3 RINGKASAN PUSTAKA ...................................................................................... 4 Hubungan Durasi Penggunaan Media Sosial Dengan Kejadian Insomnia Pada Remaja Di SMA Negeri 9 Manado ..................................................................... 4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Telepon selular Berbasis Teknologi Android Di Kabupaten Purworejo ..................................................... 5 Pengaruh Penggunaan Telepon Selular Sebagai Media Komunikasi Terhadap Sikap Siswa SMP Negeri 30 Samarinda ............................................................. 7 Dampak Sosial-Ekonomi Masuknya pengaruh Internet Dalam Kehidupan Remaja Di Pedesaan ............................................................................................ 8 Analisis Perilaku Pembelian Telepon selular Cerdas (Smartphone) : Antara Kebutuhan dan Gaya Hidup Konsumen di Kota Padang .................................. 10 Persepsi, Pengetahuan, dan Perilaku Remaja Dalam Pembelian Compact Disc Bajakan .............................................................................................................. 11 Sikap dan Perilaku Remaja Desa Dalam Menggunakan Telepon Selular (Studi Kasus Remaja Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat) .......................................................................................... 13 Persepsi Mahasiswa Terhadap Layanan Nokia Life Tool Sebagai Inovasi Media Informasi Pertanian ........................................................................................... 14 The Role of Mass Communication in Culture Change and Society Behaviour 16 Sikap dan Perilaku Mahasiswa Terhadap Penggunaan Telepon selular (Kasus Mahasiswa Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Institut Pertanian Bogor)................................................................................................ 17 RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN .............................................................. 19 Sikap, Pembentukan Sikap, dan Perilaku .......................................................... 19 Definisi Media Komunikasi dan Jenis Media Komunikasi ............................... 20 Hubungan Media Komunikasi dengan Sikap dan Perilaku Keluarga Petani .... 27 viii Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap dan Perilaku .................................... 29 SIMPULAN ........................................................................................................... 32 Hasil Rangkuman dan Pembahasan ................................................................... 32 Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Skripsi .................................... 33 Usulan Langkah Analisis Baru .......................................................................... 34 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 37 RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... 40 DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan telepon selular dan smartphone ......................................................... 21 Tabel 2 Tabel 2 Hasil penelitian terkait telepon selular .................................................... 22 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Theory of Planned Behavior............................................................................. 28 Gambar 2 Bagan Kerangka Pemikiran Sikap dan Perilaku Keluarga Petani dalam Menggunakan Smartphone................................................................................................ 36 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi memberikan pengaruh besar pada aktivitas setiap orang, karena dengan kemudahan yang diberikan oleh teknologi memungkinkan setiap orang mampu menjangkau belahan dunia lain tanpa secara fisik menjangkau belahan dunia tersebut secara langsung. Produk teknologi yang kini hampir dimiliki oleh semua orang adalah telepon selular. Telepon selular merupakan salah satu alat yang paling revolusioner di abad ini dan sering digunakan karena memberikan kemudahan dalam melakukan komunikasi. Dahulu sebelum adanya telepon selular dalam kegiatan berkomunikasi orang biasanya menggunakan surat, telegram atau media lainnya yang dirasa cukup mahal dan sulit untuk melakukan komunikasi jarak jauh secara langsung. Namun seiring dengan kemunculan telepon selular kini memberikan kemudahan dalam berkomunikasi, selain harga telepon selular dan biaya operasionalnya tidak terlalu mahal. Kini komunikasi jarak jauh pun terasa dekat. Teknologi ini sudah lekat dengan masyarakat, bahkan dapat dikatakan saat ini mayoritas masyarakat menggunakan benda ini untuk mendukung berbagai aktivitasnya. Bukan hanya kalangan masyarakat tingkat atas namun masyarakat lapisan menengah dan bawah pun juga menggunakan telepon selular. Berdasarkan data yang dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa persentase jumlah pelanggan telepon berdasarkan jenis kegiatannya mencapai 96,33% menggunakan telekomunikasi tanpa kabel yang berupa telepon selular pasca bayar, telepon selular pra bayar, dan telepon tetap nirkabel. Sedangkan persentase pelanggan telekomunikasi dengan menggunakan kabel hanya sebesar 3,67% dari seluruh pelanggan telepon dan internet Usaha Jaringan Telekomunikasi (UJT). Data lainnya yang diperoleh dari survei Indikator TIK rumah tangga yang dilakukan oleh Puslitbang PPI Kominfo menyatakan bahwa 83,20 %rumah tangga memiliki telepon selular sedangkan hanya 17% rumah tangga yang menyatakan tidak memiliki telepon selular. Pula jawa dan pulau sulawesi merupakan pulan dengan proporsi kepemilikan telepon selularnya di atas 80%. Pada tahun 2011 pengguna telepon selular telah melebihi jumlah penduduk Indonesia, pada tahun 2013 jumlah pengguna telepon selular mencapai 313 juta. Rata-rata pertumbuhan jumlah pengguna telepon selular mencapai 18% per tahun. Telepon selular ini terus berkembang dengan berbagai fitur yang memberikan manfaat kepada penggunanya. Namun saat ini mulai timbul keresahan di kalangan masyarakat, pasalnya penggunaan telepon selular bukan hanya orang dewasa saja namun juga anak-anak. Hasil survei1, didapatkan data sebaran individu pengguna telepon selular tertinggi pada usia muda yaitu 16-25 tahun dan 26-35 tahun. Sedangkan responden pada usia 56-65 tahun menduduki posisi paling rendah. Telepon selular memberikan dampak 1 Survei Indikator TIK rumah tangga, dikeluarkan pada tahun 2014 oleh Puslitbang Penyelenggara Pos dan Informatika (PPI), Badan Litbang SDM, Kementerian Komunikasi dan Informatika 2 bukan hanya positif namun juga negatif seperti kesehatan mulai terganggu, menjadi semakin konsumtif, menurunkan minat baca dan membuat seseorang malas untuk bersosialisasi dengan teman dan lingkungan sekitarnya karena segalanya bisa dilakukan dengan duduk di tempat tanpa perlu beranjak dari tempat duduk dan meninggalkan aktivitas seseorang. Hal ini karena fitur yang disediakan oleh telepon selular saat ini tidak hanya untuk melakukan aktivitas komunikasi dan SMS (short message service) namun juga bisa mengakses internet yang menjangkau orangorang hampir di seluruh belahan dunia. Melalui internet pengguna juga bisa mengakses berbagai informasi yang diinginkan. Masalah yang kini melanda bangsa Indonesia adalah termarjinalisasinya budaya asli. Dahulu anak-anak senang sekali bermain bersama memainkan permainan petak umpet, lompat tali, dan permainan tradisional lainnya di halaman rumah. Namun kini permainan yang mereka suka lebih banyak terdapat di telepon selular. Prayifto (2010) dalam penelitiannya mengenai sikap dan perilaku penggunaan telepon selular menyatakan bahwa perilaku yang dimunculkan oleh remaja desa terhadap penggunaan telepon selular dipengaruhi oleh keterdedahannya pada iklan dan terpaan media massa, semakin tinggi tingkat terpaan media massa dan keterdedahan iklan maka semakin tinggi pula tingkat perilaku mereka dalam menggunakan telepon selular. Tingkat perilaku diukur dengan menggunakan variabel memperoleh informasi, melakukan integrasi dan interaksi sosial, dan memperoleh hiburan. Namun penelitian mengenai sikap dan perilaku penggunaan telepon selular masih sedikit yang membahas terkait pengguna di pedesaan kebanyakan membahas mengenai sikap dan perilaku remaja atau pengguna telepon selular di daerah perkotaan. Penelitian terkait sikap dan perilaku penggunaan smartphone yang kini bukan hanya dipakai oleh masyarakat perkotaan saja namun juga masyarakat pedesaan, tidak terkecuali keluarga petani sebagai subjek perkembangan pertanian di pedesaan masih sangat sedikit. Baik orangtua, dewasa, ataupun remaja hingga anak-anak di pedesaan kini sudah mulai menggunakan fitur yang disediakan oleh smartphone. Perbedaan antara telepon selular dengan smartphone diduga juga memunculkan sikap dan perilaku yang berbeda pula. Pedesaan merupakan daerah yang memiliki sumberdaya alam yang luar biasa, lahan pertanian yang masih luas sebagai tempat produksi pangan masyarakat tentu memiliki andil yang besar terhadap pasokan pangan dalam negeri. Sawah, ladang, dan lahan masih luas tersedia dibandingkan dengan daerah perkotaan. Oleh karena itu penting untuk mengetahui sikap dan perilaku pengguna telepon selular terutama yang smartphone pada keluarga petani sehingga dampak negatif dari penggunaan dapat dihindari sejak dini. Menurut Calhoun, James, dan Joan (1995), perilaku merupakan fungsi dari sikap. Sikap mendukung atau tidak pada suatu objek akan mempengaruhi perilaku 3 seseorang terhadap objek tersebut sehingga sikap keluarga petani akan mempengaruhi perilaku mereka dalam menggunakan telepon selular. Oleh karena itu untuk dapat memahami perilaku keluarga petani perlu melihat sejauh mana hubungan antara sikap dan perilaku sehingga akan mempengaruhi perilaku keluarga petani dalam menggunakan telepon selular. Tujuan Penulisan Penulisan studi pustaka ini bertujuan untuk melihat bagaimana sikap pengguna terhadap telepon selular, apa saja faktor yang mempengaruhi sikap, bagaimana perilaku pengguna terhadap telepon selular, serta bagaimana sikap dan perilaku pengguna dalam menggunakan telepon selular. Metode Penulisan Penulisan studi pustaka ini dilakukan dengan metode analisis data sekunder yang berhubungan dan relevan dengan topik studi pustaka. Hal yang pertama dilakukan adalah mengumpulkan berbagai data sekunder berupa hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya seperti skripsi, tesis, jurnal, dan buku. Data sekunder yang telah dikumpulkan kemudian dipelajari dan diringkas lalu disusun sebagai rujukan data pendukung dalam studi pustaka. Setelah disusun lalu dari ringkasan yang ada dilakukan analisis dan sintesis dan yang terakhir dilakukan penarikan hubungan dari seluruh variabel yang ada sehingga menjadi sebuah kerangka analisis yang akan menjadi rumusan masalah dalam penelitian yang akan dilaksanakan. 4 RINGKASAN PUSTAKA 1. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis : Hubungan Durasi Penggunaan Media Sosial dengan Kejadian Insomnia Pada Remaja Di SMA Negeri 9 Manado : 2015 : Jurnal : Elektronik : Wydia Khristianty Putriny Syamsoedin, Hendro Bidjuni, Ferdinand Wowiling Kota dan : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran, nama penerbit Universitas Sam Ratulangi Manado Nama jurnal : ejournal keperawatan Volume : 03 ; 01-10 (Edisi) ; hal Alamat URL : http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/66 91 Tanggal : 16/10/2015 [15:14] Unduh Ringkasan Pustaka: Masyarakat tidak dapat dipisahkan dari penggunaan internet. Perkembangan internet dan media sosial yang begitu pesat ini, membawa dampak yang cukup signifikan bagi seluruh masyarakat di seluruh belahan dunia, tidak terkecuali para remaja. Pada penelitian ini lebih menekankan pada durasi penggunaan media, melihat intensitas penggunaan media lebih banyak dibandingkan dengan aktivitas lainnya. Selain itu pada kenyataannya jumlah media sosial yang dimiliki oleh siswa kini lebih dari dua, sehingga bisa menghabiskan berjam-jam waktunya hanya untuk menggunakan fasilitas media sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan durasi penggunaan media sosial dengan kejadian insomnia pada remaja di SMAN 9 Manado. Penelitian ini menggunakan desain penelitian survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study dengan jumlah sampel 62 orang siswa. Penelitian ini menggunakan insrumen berupa lembar wawancara durasi penggunaan sosial media yang dirancang untuk mengukur media sosial yaitu: ≥ 7 jam sangat lama, 5-6 jam lama, 1-2 jam sedang, dan < 1 jam sangat singkat. Kemudian untuk mengukur kejadian insomnia digunakan kuesioner Kelompok Stui Psikiatri Biologi Jakarta-Insomnia Rating Scale, Suparyanto tahun 5 2009 yang telah di modifikasi. Kuesioner ini terdiri dari 11 pertanyaan memiliki bobot jawaban yang menggunakan skala likert seperti berikut: 1 = tidak pernah, 2 = kadang-kadang, 3 = sering, dan 4 = selalu. Selain itu juga menggunakan lembar observasi. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini 160 siswa kelas XI di SMA Negeri 9 Manado. Hasil pada penelitian ini menyatakan bahwa ada hubungan durasi penggunaan media sosial dengan kejadian insomnia pada remaja di SMAN 9 Manado. Semakin tinggi durasi penggunaan media sosial semain tinggi pula tingkat kejadian insomnia pada remaja. Analisis : Pada penelitian di atas tidak dijelaskan mengenai faktor lain penyebab responden mengalami insomnia selain faktor durasi penggunaan sosial media. Selain itu tidak dijelaskannya kondisi insomnia yang di alami responden terjadi pada malam hari apakah berkaitan juga dengan aktifitas responden pada siang hari. Jenis masing-masing sosial media juga berbeda karena ada sosial media yang tidak hanya untuk berkomunikasi saja namun juga bisa untuk mengakses informasi dan memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri dibandingkan dengan sosial media lainnya. Sehingga bisa saja berbeda jenis media sosialnya juga akan berbeda pula kondisi yang akan di alami oleh responden terkait kesulitan tidur. Berdasarkan teori mengenai pengertian insomnia, yaitu persepsi atau keluhan tidur yang tidak memadai atau kurang berkualitas karena satu atau lebih dari hal-hal berikut ini, seperti kesulitan tidur, sering terbangun pada malam hari dengan susah kembali untuk tidur, bangun terlalu dini di pagi hari. Menurut saya penggunaan sosial media ini masih belum berpengaruh terhadap insomnia yang di alami oleh responden. Pasalnya faktor eksternal yakni menggunakan sosial media merupakan hal yang dapat di pilih secara bijak oleh responden, apakah responden akan menggunakan sosial media hingga larut malam atau tidak. 2. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Kota dan nama penerbit Nama jurnal : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Telepon selular Berbasis Teknologi Android Di Kabupaten Purworejo : 2013 : Artikel : Elektronik : Nani Salisiya : Menejemen, Universitas Muhammadiyah Purworejo : - 6 Volume : (Edisi) ; hal Alamat URL : https://scholar.google.co.id/scholar?hl=en&q=Faktorfaktor+yang+Mempengaruhi+Perilaku+Pembelian+Tele pon selular+Berbasis+Teknologi+Android+Di+Kabupaten+ Purworejo&btnG Tanggal : 18/10/2015 [20:17] Unduh Ringkasan Pustaka: Telepon selular bukan lagi hanya sekedar sebagai alat komunikasi tetapi juga merupakan bagian dari kebutuhan sehari-hari yang mendukung aktivitas kerja dan gaya hidup. Teknologi telepon selular yang berbasis Symbian saat ini sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumen akan internet hingga muncullah para pesaing teknologi telepon selular yang menggunakan internet yaitu Apple, Blackberry dan telepon selular yang menggunakan Android. Keunggulan telepon selular yang menggunakan teknologi android adalah memiliki teknologi yang cukup canggih terbukti pada ketersediaan fitur-fitur yang menarik dan beraneka macam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologi terhadap perilaku pembelian telepon selular android di Kabupaten Purworejo. Populasi dalam penelitian ini adalah semua konsumen yang menggunakan telepon selular berbasis teknologi android di Kabupaten Purworejo. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling dengan sampel sebanyak 100 orang. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala Likert yang sudah diuji cobakan dan telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Hasil pada penelitian ini menyatakan bahwa faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologi memiliki pengaruh positif terhadap perilaku pembelian. Analisis : Pada penelitian ini disebutkan bahwa populasinya adalah konsumen ponsel android di Kabupaten Purworejo. Menurut saya lebih baik sasaran penelitian ini lebih di kelompokkan kembali berdasarkan kesamaan latar belakang dari berbagai aspek, misalnya latar belakang ekonomi atau berdasarkan tempat tinggal yang sama. Karena bisa saja sasaran yang digunakan dalam penelitian ini tidak dapat mewakili masyarakat purworejo yang mengguankan ponsel android. Bagi peneliti berikutnya yang hendak melakukan penelitian yang sama, sebaiknya menambah variabel bebas selain faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologi, karena masih ada kemungkinan variabel bebas lain yang mempengaruhi perilaku pembelian, sebaiknya penelitian dilakukan pada lingkup yang lebih besar. 7 3. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Kota dan nama penerbit Nama jurnal Volume (Edisi) ; hal Alamat URL Tanggal Unduh : Pengaruh Penggunaan Telepon Selular sebagai Media Komunikasi terhadap Sikap Siswa SMP Negeri 30 Samarinda : 2013 : Jurnal : Elektronik : Desi Veronika : Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan PolitikUniversitas Mulawarman : E-Jurnal Ilmu Komunikasi : 1 ; 375-388 : http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2013/06/JurDes%20%2806-10-13-0806-46%29.pdf : 26/09/2015 [11:18] Ringkasan Pustaka: Dunia menjadi tanpa batas dengan hadirnya telepon selular yang memiliki banyak kegunaan, terutama untuk melakukan komunikasi jarak jauh. Kemajuan teknologi kini sudah tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan masyarakat yang kini hidup dalam ranah globalisasi. Kemajuan teknologi seperti televisi, telepon dan telepon selular, bahkan internet bukan hanya melanda masyarakat kota, namun juga telah dapat dinikmati oleh masyarakat di pelosok-pelosok desa. Akibatnya, segala informasi baik yang bernilai positif maupun negatif, dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat. Setuju atau tidak, perlahan-lahan mulai mengubah pola hidup dan pola pemikiran masyarakat khususnya masyarakat pedesaan dengan segala image yang menjadi ciri khas mereka. Sasaran penelitian ini adalah siswa SMPN 30 Samarinda, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan telepon selular sebagai media komunikasi terhadap sikap siswa SMPN 30 Samarinda. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 74 responden, penelitian ini menunjukkan penggunaan telepon selular dengan sikap siswa tergolong sedang yang artinya hubungan sikap terhadap perilaku siswa cukup lemah pengaruhnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Ditemukan adanya hubungan signifikan antara kedua variabel yang digunakan yaitu variabel penggunaan telepon selular (variabel X) dan sikap (variabel Y). Instrumen pengumpulan datanya menggunakan kuesioner dan 8 analisisnya menggunakan rumus koefisien korelasi sederhana dengan metode product moment pearson. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan telepon selular dengan sikap siswa selain itu juga terdapat penggunaan telepon selular sebagai media komunikasi terhadap sikap siswa. Analisis : Penelitian ini kurang terfokus respondennya pada kalangan siswa kelas berapa selain itu juga penelitian ini tidak dilakukan wawancara mendalam untuk memperoleh informasi lebih dalam terkait apa yang diteliti. Karena dengan melakukan wawancara mendalam peneliti dalam menambah analisa secara deskriptif terkait General Research Question dalam penelitian. Fitur dalam telepon selular juga cukup mempengaruhi perilaku siswa di sekolah seperti terlalu asik dengan dunianya sendiri sehingga menyebabkan cenderung menyendiri dan menjauh dari komunitas yang ada. Berdasarkan Theory of Planned Behavior menyatakan adanya pengaruh norma subjektif pada intensitas berperilaku seseorang. Pada norma subjektf itu ternyata ada pengaruh Significant Other atau orang terdekat (keluarga, sahabat, dan pasangan) yang memberikan pengaruh besar pada perilaku seseorang. Namun dalam penelitian ini tidak di jelaskan mengenai faktor lain yang mempengaruhi penggunaan telepon selular. 4. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Kota dan nama penerbit Nama jurnal Volume (Edisi) ; hal Alamat URL Tanggal Unduh : Dampak Sosial-Ekonomi Masuknya pengaruh Internet Dalam Kehidupan Remaja Di Pedesaan : 2012 : Jurnal : Elektronik : Putri Ekasari, Arya Hadi Dharmawan : Departemen SKPM, Fakultas Ekologi Manusia IPB : : 06 ; 57-71 : http://journal.ipb.ac.id/index.php/sodality/article/viewAr ticle/5809 : 05/10/2015 [20:49] Ringkasan Pustaka: Kemajuan TIK terjadi dibanyak negara yang ada di dunia baik negara maju ataupun negara berkembang sebagai akibat dari terjadinya revolusi interaksi sosial. 9 Perubahan banyak terjadi akibat dari perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Salah satu perkembangan teknologi yang kini marak dikalangan masyarakat adalah internet, Teknologi ini sudah mampu diakses oleh berbagai kalangan di masyarakat salah satunya adalah kalangan remaja. Remaja yang mudah terpengaruhi oleh lingkungan sosial. Kini perkembangan internet tidak hanya terbatas pada perkembangan di perkotaan saja namun sudah mulai di pedesaan juga. Konsep tentang desa banyak megalami perubahan akibat teknologi ini. Dampak perubahan gaya hidup masyarakat dikalangan pedesaan sudah mulai nampak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik remaja pada pola penggunaan internet dan menganalisis serta membandingkan perubahan sosial yang terjadi dilihat dari aspek sosial ekonomi. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif yang didukung dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengetahui dampak sosial-ekonomi masuknya pengaruh internet dalam kehidupan remaja dengan membandingkan antara desa yang sudah memiliki akses internet yang memadai dengan desa yang memiliki akses internet rendah. Metode kualitatif dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih dalam mengenai perkembangan internet di kedua desa melalui teknik wawancara. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan kedalaman perubahan sosial dalam kehidupan remaja yang dilihat dari aspek sosial dan ekonomi antara desa yang akan diakses internetnya tinggi dengan desa yang akses internetnya masih terbatas. Selain itu hasil penelitian ini menyatakan bahwa karakteristik responden tidak selalu mempengaruhi pola penggunaan internet. Variabel X dalam penelitian ini adalah intensitas penggunaan internet, jenis situs yang di telusuri, dan rutinitas penggunaan internet. Sedangkan variabel Y pada penelitian ini adalah aspek sosial yang meliputi intensitas hubungan sosial dalam keluarga, intensitas komunikasi dengan teman, luasnya jaringan sosial dunia maya, perilaku positif dan negatif, tingkat penghargaan terhadap nilai dan norma tradisi, tingkat perubahan ideologi, dan alokasi waktu. Aspek ekonomi meliputi tingkat konsumsi dan tingkat pendapatan, Struktur pendapatan dalam penelitian ini dikategorikan menjadi tiga, yaitu: rendah (< Rp250.000,00), sedang (Rp250.000,00-Rp500.000,00), dan tinggi (> Rp500.000,00). Analisis : Pada penelitian ini dipaparkan bahwa karakteristik yang dimiliki responden tidak selalu mempengaruhi pola penggunaan internet dan di sisi lain menunjukkan adanya perbedaan kedalaman perubahan sosial dalam kehidupan remaja yang dilihat dari aspek sosial dan ekonomi antara desa yang memiliki akses tinggi dengan yang aksesnya masih terbatas. Namun tidak adaya pemaparan terkait aspek sikap dan perilaku dengan penggunaan teknologi internet ini, karena dalam psikologi sosial perilaku dipengaruhi oleh sikap seseorang terhadap objek, objek disini adalan 10 internet. Oleh karena itu sebaiknya peneliti juga menjelaskan sikap responden terhadap internet yang digunakan. Selain itu dalam penelitian ini tidak adanya ragam situs internet yang sengaja dipilih oleh peneliti untuk mengetahui pola penggunaan internet responden. 5. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Kota dan nama penerbit Nama jurnal Volume (Edisi) ; hal Alamat URL Tanggal Unduh : Analisis Perilaku Pembelian Telepon selular Cerdas (Smartphone) : Antara Kebutuhan dan Gaya Hidup Konsumen di Kota Padang : 2012 : Jurnal : Elektronik : Hesti Mayasari, SE, MM : Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawaman : Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan : 03 ; 93-120 : http://www.journal.unitas : 18/10/2015 [21:11] Ringkasan Pustaka: Industri telepon seluler mengalami perkembangan yang pesat dalam dua dekade terakhir ini, dulunya merupakan barang mewah, sehingga hanya kelompok tertentu yang bisa menikmatinya, sekarang dengan mudah mendapatkannya. Semakin menjamurnya penggunaan smartphone di kalangan masyarakat membuat persaingan yang terjadi secara intensif dikalangan produsen smartphone. Bahkan komoditas smartphone buatan asia pun juga marak digunakan di kalangan masyarakat menengah ke bawah. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan peneliti kepada beberapa counter-counter besar yang ada di kota Padang, smartphone yang mengalami peningkatan market share paling banyak saat ini (2011) yaitu naik sebanyak 9% adalah smartphone dengan sistem operasi Android yaitu Samsung. Hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 2010, dimana market share Samsung berada pada peringkat keempat setelah Nokia, Blackberry, Smartphone made in China, Sony Ericsson, Motorola dan Siemens. Untuk tahun 2011, market share Samsung meningkat tajam dari 11% menjadi 20%. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin membuktikan serta menganalisis pengaruh kebutuhan dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian, untuk membuktikan dan menganalisi perbedaan keputusan pembelian berdasarkan faktor sosial yang diukur melalui gender, untuk membuktikan dan menganalisis perbedaan 11 pembelian smartphone berdasarkan faktor pribadi yang diukur dengan tipe kepribadian, selain itu juga untuk membuktikan dan menganalisis perbedaan keputusan pembelian smartphone berdasarkan faktor psikologi pada tingkat pengetahuan. Metode yang digunakan adalah eksploratori dengan perbandingan kuantitatif. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kebutuhan dan gaya hidup memiliki pengaruh pada keputusan pembelian ponsel cerdas, tidak terdapat perbedaan perilaku pembelian ponsel cerdas berdasarkan faktor sosial, faktor pribadi, maupun faktor psikologi. Ditemukan pula bahwa adanya hubungan pengaruh secara signifikan antara kebutuhan dengan keputusan pembelian, adanya perbedaan faktor sosial yang diukur dari gender, terdapat perbedaan perilaku pembelian smartphone berdasarkan faktor pribadi yang diukur dengan tipe kepribadian, selain itu adanya perbedaan perilaku pembelian smartphone berdasarkan psikologi yang diukur dari pengetahuan pengguna. Analisis: Penelitian ini tidak menyebutkan secara spesifik karakteristik responden selain pada usia responden yang menjadi sasaran dalam penelitian ini. sebaiknya responden di kelompokkan kembali untuk mewakili sasaran yang di pilih oleh peneliti. Selain itu tidak ada variabel sikap dan persepsi yang juga diduga mampu berperan dalam perilaku pembelian yang dilakukan oleh responden. Padahal dalam teori perilaku disebutkan beberapa faktor penyebab perilaku dan hubungan perilaku dengan sikap. Variabel sosial tidak hanya di ukur berdasarkan gender saja namun juga pengaruh lingkungan seperti hubungan sosial dengan keluarga, teman, atau kekasih juga dapat di tambahkan sebagai ukuran dalam variabel sosial. Perilaku pembelian berbeda dengan perilaku pengguaan oleh karena itu sebaiknya peneliti dapat menggambarkan secara detail mengenai perilaku pembelian responden tidak hanya dalam aspek psikologi yang diukur dari pengetahuan pengguna, kan tetapi dapat melalui persepsi pengguna terhadap objek. 6. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis : Persepsi, Pengetahuan, dan Perilaku Remaja Dalam Pembelian Compact Disc Bajakan : 2011 : Jurnal : Elektronik : Tri Sapti Jayanti, Moh. Djemdjem Djamaludin, dan Melly Latifah Kota dan : Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA-IPB nama penerbit Nama jurnal : Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen Volume : 04 ; 190-198 (Edisi) ; hal 12 Alamat URL Tanggal Unduh : http://jagb.journal.ipb.ac.id/index.php/jikk/article/view/ 6438 : 16/10/2015 [15:06] Ringkasan Pustaka: Manusia memiliki banyak sekali hasil karya cipta yag di patenkan untuk memperoleh perlindungan hukum dan sebagai upaya dalam perlindungan atas penghargaan yang di dapatkannya. Perlindungan hukum terhadap hasil karya tersebut berupa Hak Kekayaan Intelektual (HaKI). Namun adanya hal tersebut masih menimbulkan tindakan ilegal berupa pelanggaran terhadap hasil karya yang diciptakan. Budaya masyarakat yang cenderung mementingkan harga dari pada mutu dan kualitas serta rasa peduli yang rendah masih mewarnai konsumen Indonesia. Hal ini berkaitan dengan kondisi ekonomi masyarakat yang masih kurang membaik. Bagi sebagian masyarakat membeli CD bajakan merupakan tindakan yang biasa, selain itu didukung dengan tingkat pengetahuan masyarakat yang rendah terkait hukum perlindungan karya cipta. Remaja cenderung memiliki emosi yang belum stabil dan memandang segala sesuatu bergantung pada emosinya. Namun disisi lain remaja juga bisa terbilang bikasana karena kemandiriannya sebagai konsumen walaupun dengan karakteristik yang masih mudah terpengaruh, tidak berpikir hemat dan suka ikut-ikutan teman. Selain persepsi perilaku pembelian juga dipengaruhi oleh pengetahun yang dimiliki seseorang terhadap obyek yang akan dibelinya, selain itu juga dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya, pribadi, dan psikologi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisi perbedaan persepsi, pengetahuan, perilaku remaja dalam pembelian CD bajakan. Serta melakukan analisis tekait dengan ketiga variabel berdasarkan jenis kelamin dan hubungan antar variabel yang mempengaruhi perilaku pembelian pada kalangan remaja. Metode penelitian yang digunakan desain cross sectional study di sekolah menengah atas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara karakteristik keluarga, persepsi, pengetahuan, dan perilaku pembelian CD bajakanpada remaja laki-laki dan perempuan. Selain itu terdapat perbedaan antara uang saku dan anggaran uang yang dialokasikan remaja laki-laki dan perempuan untuk membeli CD bajakan. pada analisis korelasi menunjukkan bahwa pengetahuan berhubungan secara signifikan dengan persepsi terhadap CD bajakan. Perilaku pembelian CD bajakan dipengaruhi oleh uang saku dan pedapatan keluarga per kapita. Penelitian ini menyatakan bahwa sebagian besar remaja memiliki persepsi tidak setuju dengan pembelian CD bajakan dan remaja ternyata telah memiliki pengetahuan terkait CD bajakan. Terdapat perbedaan antara karakteristik keluarga, persepsi, pengetahuan, dan perilaku pembelian pada remaja. 13 Selain itu terdapat perbedaan anggaran yang dimiliki setiap remaja untuk dialokasikan dalam pembelian CD. Hasil uji hubungan menyatakan terdapat hubungan nyata dan positif antara pengetahaun dan persepsi terhadap CD bajakan. Analisis : Penelitian ini belum menjelaskan secara detail terkait jenis CD bajakan yang dibeli oleh remaja. Selain itu belum dijelaskan terkait hubungan antara perubahan perilaku pembelian dengan tingkat pengetahuan mengenai CD bajakan yang dimiliki oleh siswa. Preferensi CD yang paling diminati oleh remaja juga belum disampaikan dalam penelitian ini. Berdasarkan teori disonansi kogitif pengetahuan yang telah di miliki siswa terkait pembelia CD bajakan sudah cukup baik namun pada kenyataan yang ada masih banyak dari para siswa membeli CD bajakan. Hal ini bertentangan dengan persepsi, pengetahuan, dan perilaku yang di muculkan oleh pengguna dan seahrusnya peneliti dapat memaparkannya dalam hasil penelitian ini. 7. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Kota dan nama penerbit Nama jurnal Volume (Edisi) ; hal Alamat URL Tanggal Unduh : Sikap dan Perilaku Remaja Desa dalam Menggunakan Telepon Selular (Studi Kasus Remaja Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat) : 2010 : Skripsi : Elektronik : Rizal Prayifto : Institut Pertanian Bogor : : : http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/5 0755/A06mul1.pdf?sequence=1&isAllowed=y : 26/09/2015 [10:06] Ringkasan Pustaka: Kemajuan teknologi dan komunikasi memberikan kemudahan bagi setiap orang, dan alat komunikasi yang paling banyak di gunakan adalah telepon selular. Fasilitas yang ditawarkan telepn selular memberi dampak penggunaan yang tidak terbatas pada telepon atau SMS saja. Pengguna bukan hanya lapisan atas namun juga lapisan bawah, bahkan dari orang tua hingga anak muda kini sudah menggunakan alat komunikasi ini. Penelitian ini fokus pada remaja yang ada di 14 desa untuk mengetahui sikap dan perilaku remaja desa dalam penggunaan telepon selular, sehingga dapat melakukan pencegahan pada dampak negatif sejak dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan metode kualitatif. Data dikumpulkan dengan metode survei menggunaka kuesioner, serta dilakukan pula wawancara mendalam sebagai informasi tambahan. Sasaran responden adalah yang berusia 12-21 tahun yang berjumlah 50 orang dengan teknik non-probability sampling yakni dengan metode purposive sampling. Kuesioner terdiri dari tiga bagian yang mencakup karakteristik responden, sikap responden terhadap telepon selular, dan pengukuran perilaku responden dalam menggunakan telepon selular. Variabel X yang digunakan dalam penelitian ini berupa sikap dan variabel Y yang digunakan berupa perilaku. Theory of Reasoned Action yang dinyatakan oleh Ajzen dan Fishbein dalam Sarwono (2002) yang terdapat dalam penelitian ini menyatakan sikap seseorang mempengaruhi perilaku. Namun hal ini tidak relevan untuk menjelaskan perilaku remaja desa dalam menggunakan telepon selular. Perilaku remaja desa dalam menggunakan telepon selular lebih dikarenakan faktor situasional. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan sikap cenderung positif terhadap telepon selular dan tingkat perilaku yang cukup tinggi dalam penggunaan telepon selular. Faktor yang memberikan pengaruh secara signifikan terhadap perilaku remaja desa dalam menggunakan telepon selular adalah terpaan media dan keterdedahan pada media. Jadi semakin tinggi keterdedahannya maka perilaku dalam penggunaan telepon selular juga tinggi. Analisis: Namun dalam penelitian ini responden yang digunakan hanyalah kalangan remaja saja. Selain itu juga kurang spesifik dalam penggunaan telepon selular seperti apa yang dimasksud peneliti, karena perbedaan jenis telepon selular diduga juga akan perbedaan pula pada sikap dan perilaku yang dimunculkan oleh responden. Peeitian ini juga tidak memaparkan terkait faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaki remaja dalam menggunakan telepon selular, dan faktor sikap yang terdiiri dari aspek situasi dan aspek sikap itu sendiri. Variabel perilaku yang dimculkan oleh peneliti juga kurang beragam. 8. Judul : Persepsi Mahasiswa terhadap Layanan Nokia Life Tool sebagai Inovasi Media Informasi Pertanian : 2010 : Jurnal : Elektronik Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis : Suzyani Yuanita dan Hadiyanto Kota dan : Departemen SKPM, Fakultas Ekologi Manusia IPB nama penerbit 15 Nama jurnal Volume (Edisi) ; hal Alamat URL Tanggal Unduh : : 04 ; 366-379 : http://ejournal.skpm.ipb.ac.id/index.php/sodality/article/ view/199/194 : 18/10/2015 [19:00] Ringkasan Pustaka: Kini petani mampu mengakses layanan informasi melalui SMS dengan munculnya layanan Nokia Life Tools. Layanan ini memberikan informasi bagi petani seperti harga jual panen, ramalan cuaca, serta tips bercocok tanam. Penelitian ini berusaha mengkaji persepsi mahasiswa atau mahasiswi AGH terkait dengan layanan yang menjadi media informasi pertanian. Selain itu juga di kajian terhadap karakteristik mahasiswa pada tingkat keterdedahan informasi, kemudian hubungan anatara karakteristik personal dan tingkat keterdedahan dengan persepsi mahasiswa terkait layanan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan survey melalui alat pengumpul data berupa kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa persepsi yang dimiliki oleh responden terkait layanan yang disediakan oleh salah satu produsen telepon selular adalah keuntungan relatif yang sedang, cukup sesuai, cukup rumit, cukup mudah untuk dicoba, dan cukup mudah untuk dilihat hasilnya. Selain itu layanan ini dirasa baik untuk perkembangan pertanian. Hubunagn karakteristik personal yang nyata tampak pada asal daerah dan tingkat pengetahuan yang dimiliki responden, sedangkan karakteristik lainnya tidak berhubungan nyata. Tingkat keterdedahan pada iklan yang disajikan terkait layanan memiliki hubungan signifikan dengan persepsi, namun tingkat keterdedahan tidak berhubungan dengan media massa. Analisis : Penelitian ini tidak mencantumkan mahasiswa pada tingkat berapa karena, demikian penilian ini harus dilakukan secara spesifik bukan hanya pada mahasiswa namun juga kalangan lainnya. Karena maraknya penggunaan telepon selular yang kini sudah sampai generasi termuda Indonesia bahkan generasi pedesaan yang notabennya jauh dari pengaruh globalisasi. Selain itu responden untuk penelitian layanan ini baiknya adalah pengguna Nokia. Karena hanya pada telepon selular merk Nokia yang memiliki layanan ini sehingga akan lebih tepat sasaran respondennya karena pengalaman menggunakan dan pengalaman hanya sekedar tahu saja tentang layanan tersebut tentu akan berbeda. 16 9. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Kota dan nama penerbit Nama jurnal Volume (Edisi) ; hal Alamat URL Tanggal Unduh : The Role of Mass Communication in Culture Change and Society Behaviour : 2008 : Jurnal : Elektronik : Ira Setiawati : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran, Universitas Sam Ratulangi Manado : : 03 ; 44-55 : http://stiepena.ac.id/wp-content/uploads/2012/11/penafokus-vol-3-no-2-44-55.pdf : 18/10/2015 [20:58] Ringkasan Pustaka: Pesatnya kemajuan sistem teknologi informasi, telah memberikan dampak pada perubahan global dan signifikan bagi pola hidup masyarakat termasuk generasi muda yang menjadi harapan bangsa. Kompleksitas budaya masyaraiat kini telah dipengaruhi oleh sistem budaya informasi dan komunikasi yang semakin harus bisa mengikuti perkembangan dinamika masyarakat. Perkemangan media massa sebagai salah satu bagian dalam proses komunikasi massa menjadi satu hal penting. Dapat dikatakan pula bahwa laju perkembangan informasi saat ini telah banyak memberikan informasi bagi semua kalangan baik yang membutuhkan atau pun yang tidak. Selai itu tak salah bila dikatakan bahwa tata nilai sosial dan budaya bisa mengalami perubahan seiring derasnya laju informasi. Pemaparan pada jurnal tersebut menyatakan komunikasi penting dalam menyelaraskan pemikiran, makna, dan pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan. Dalam perkembanga komunikasi massa ternyata memiliki pengaruh signifikan kepada perubahan budaya dan perilaku baik pola pikir ataupun pola hidup masyarakat yang terangkum dalam suatu perilaku. Media komunikasi massa memiliki peran penting dalam membentuk jati diri bangsa. Selain itu dapat mengubah budaya di masyarakat sehingga nilai serta norma terkadang melenceng dari aturan lama dan akhirnya menjadi pandangan hidup bangsa. Analisis : Namun dalam penelitian ini metode yang digunakan tidak dipaparkan dan kurang sistematika dalam penulisan hasil penelitiannya. Selain itu data-data yang menjadi bukti simpulan tidaklah dilakukan secara kuantitatif. Data kualitatif yang 17 di peroleh dari hasil analisa dan observasi lapang atau wawancara mendalam dapat menjadi data pendukung pada penelitian terkait. Selain itu pada penelitian ini belum dinyatakan secara spesifik terkait variabel yang digunakan oleh peneliti dan cara analisa yang dilakukan oleh peneliti. Seperti halnya variabel X yaitu Mass Communication yang meliputi membina keserempakan, heterogen media massa, sifat umum komunikasi massa. Menurut saya itu masih dalam bentuk konsep belum menjadi variabel. Karena ukuran seperti heterogen media massa itu seperti apa belum dijelaskan. 10. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Kota dan nama penerbit Nama jurnal Volume (Edisi) ; hal Alamat URL Tanggal Unduh : Sikap dan Perilaku Mahasiswa Terhadap Penggunaan Telepon selular (Kasus Mahasiswa Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Institut Pertanian Bogor) : 2006 : Skripsi : Elektronik : Mulyandari : Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Pertanian IPB : : : http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/12345678 9/50755/A06mul1.pdf?sequence=1&isAllowed=y : 26/09/2015 [11:13] Ringkasan Pustaka: Telepon selular memiliki peran penting dalam mendukung aktivitas mahasiswa sehingga perlu dilakukan pengkajian dalam mengetahui sejauh apa sikap dan perilaku mahasiswa terhadapa telepon selular dan hubungan antara sikap dan perilakunya. telepon selular merupakan produk teknologi yang berkembang pesat dikalangan amsyarakat saat ini. Hampir seluruh lapisan masyarakat menggunakannya, perkembangannya tentu akan memberikan perubahan pada sikap dan perilaku pada penggunanya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sikap mahasiswa terhadap penggunaan ponsel, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sikap mahasiswa dalam meggunakan ponsel, mengetahui perilaku mahasiswa dalam menggunakan ponsel, dan mengetahui hubungan antara sikap dan perilaku mahasiswa dalam menggunakan ponsel. Metode yang digunakan dalam 18 penelitian ini adalah kuantitatif dengan penyebaran kuesioner dan dilengkapi dengan wawancara mendalam. Hasil dari peneilitian ini menyatakan bahwa mahasiswa dari departemen sains komunikasi dan pengembangan masyarakat memiliki sikap yang positif terhadap penggunaan telepon selular. Selain itu dinyatakan pula bahwa tidak adanya hubungan status ekonomi dengan sikap karena telepon selular dianggap kebutuhan cukup penting dalam menunjang kegiatan mahasiswa. Tingginya pengetahuan mahasiswa terhadap telepon selular menyebabkan mereka cenderung memiliki perilaku yang cukup tinggi untuk menggunakan telepon selular. Hasil penelitian ini menyatakan terdapat korelasi antara karakteristik pengguna dengan perubahan sikap dan perilaku pengguna telepon selular. Analisis : Sikap dan norma subjektif diduga mempengaruhi intensi berperilaku. Namun dalam penelitian ini kurang di fokuskan pada kecenderungan perilaku yang di lakukan oleh mahasiswa dalam menggunakan fasilitas atau fitur telepon selular yang seperti apa. Teman menjadi pengaruh kuat dalam penggunaan telepon selular mahasiswa sehingga perlu dilakukan analisis lebih jauh kembali terkait faktor eksternal yang mampu mempengaruhi perilaku penggunaan telepon selular oleh mahasiswa. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan kurang relevannya theory of reason action dalam menunjukkan hubungan antara sikap dan perilaku mahasiswa dalam menggunakan telepon selular. penelitian ini menggunakan accidental dalam memilih sampel, oleh karena ini perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan metode sampel acak agar mampu menggambarkan kondisi populasi sesungguhnya. Penelitian ini kurang spesifik dalam mencantumkan telepon selular apa yang digunakan oleh responden serta fasilitas dalam telepon selular yang paling sering digunakan. Karena dengan peredaan jenis telepon selular dan jenis sosial media atau layanan telepon selular yang digunakan makan akan berbeda pula pada sikap dan perilaku pengguna terhadap telepon selular. Peneliti seharusnya menambah hasil penelitiannya dengan membandingkan dua sasaran dengan perlakuan yang berbeda pada satu objek yaitu telepon selular. Kelompok acuan ini dapat memberikan infomasi menarik terkait sikap dan perilaku terhadap penggunaan telepon selular. 19 RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN Sikap dan Perilaku terhadap Telepon Selular Pada dasarnya manusia akan melakukan evaluasi terhadap aspek dunia sosialnya. Setiap kejadian yang dialami oleh manusia mengilustrasikan aspek penting lain dari sikap, yaitu seringkali sikap direfleksikan dalam perilaku kita walaupun terkadang tidak selalu demikian. Sikap didefinisikan sebagai gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap obyek (orang atau barang), jasa, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif (Syah 2002 dalam Prayifto 2010). Menurut Sarwono (2002), pada sikap positif kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, dan mengharapkan pada objek tertentu, sedangkan pada sikap negatif, terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, dan tidak menyukai objek tertentu. Menurut Azwar (2003) terdapat tiga komponen sikap yang disebut sebagai struktur sikap, yaitu: (1) Komponen kognitif, yaitu kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap.Variabel persepsi, kepercayaan, dan stereotip yang dimiliki individu mengenai sesuatu; (2) Komponen afektif merupakan perasaan individu terhadap objek sikap dan menyangkut masalah emosi. Aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruhpengaruh yang mungkin akan mengubah sikap seseorang; (3) Komponen konatif merupakan kecenderungan untuk bertindak atau untuk bereaksi terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu. Kecenderungan berperilaku secara konsisten, selaras dengan kepercayaan dan perasaan ini akan membentuk sikap individual. Sikap memang tidak selamanya tetap oleh karena itu terdapat faktor yang mempengaruhi dapat memperlihatkan sejauh mana sikap mampu mempengaruhi perilaku seseorang diantaranya pertama aspek situasi yang mencegah kita mengekspresikan sikap; kedua aspek dari sikap itu sendiri yang meliputi tiga hal penting yakni sumber suatu sikap, kekuatan sikap, dan kekhususan sikap. Sikap manusia bukan bawaan sehingga dapat berubah akibat beberapa faktor yang mempengaruhi. Menurut Azwar (2003) ada beberapa faktor yang membentuk dan merubah sikap seseorang diantaranya adalah; (1) pengaruh orang lain yang dianggap penting (significant other), orang yang dianggap penting banyak mempengaruhi pembentukan sikap seseorang seperti orangtua, orang yang memiliki status sosial lebih tinggi, sahabat karib, pasangan san lain sebagainya. (2) Media massa, sebagai media komunikasi banyak memberikan pengaruh pada pembentukan sikap individu terutama internet dan televisi. Selain itu juga ada radio, surat kabar, majalah juga memiliki pengaruh pada pembentukan opini seseorang atas informasi yang disampaikan. 20 Sikap dan perilaku memiliki hubungan walaupun tidak begitu jelas seberapa besar hubungan antara keduanya. Terkadang ada perbedaan yang cukup besar antara apa yang dikatakan dan apa yang dilakukan. Karena secara garis besar dapat disimpulkan bahwa sikap yang kita tunjukkan sering kali memberikan efek penting pada perilaku yang akan kita lakukan. Perilaku yang dilakukan seseorang disebut sebagai perilaku yang tampak (overt behavior) sedangkan untuk perilaku yang dilakukan seseorang sebagai perilaku tidak tampak disebut perilaku tidak tampak (covert behavior). Perilaku itu sendiri merupakan cara bertindak yang menunjukkan tingkahlaku seseorang tersebut. Perilaku manusia sebagai makhluk sosial banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, faik faktor yang berasal dari dalam (internal) diri manusia atau faktor yang berasal dari luar (eksternal). Faktor yang paling besar berpengaruh untuk menentukan perilaku adalah faktor lingkungan. Menurut (Calhoun dan Joan 1995 dalam Baron dan Byrne 2003), cara lingkungan dalam mempengaruhi perilaku diantaranya adalah lingkungan menghalangi perilaku yang akibatnya akan membatasi apa yang akan dilakukan, lingkungan menentukan bagaimana harus bertindak, dan lingkungan juga mampu membentuk diri Definisi Media Komunikasi dan Jenis Media Komunikasi Menurut Cangara (1998) media merupakan alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Media Komunikasi menurut Suranto (2005) dalam Mulyandari (2011) media komunikasi adalah semua sarana yang dipergunakan untuk memproduksi, mereproduksi, mendistribusikan atau menyebarkan, dan menyampaikan informasi. Sedangkan media komunikasi apabila dikaitkan dengan konteks pertanian merupakan suatu pernyataan antara manusia dengan kegiatan dibidang pertanian, baik secara perorangan maupun kelompok. Penggunaan media atau pemanfaatan informasi teknologi pertanian oleh petani dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni karakteristik individu, kebutuhan terhadap media komunikasi dan motivasi terhadap informasi. Jadi salah satu faktor yang mempengaruhi penggunaan media komunikasi oleh individu adalah faktor karakteristik individu. Jenis media komunikasi yang berkembang di kalangan masyarakat adalah media antar pribadi, media kelompok, media publik dan media massa. Media yang kini sering digunakan oleh kahlayak luas adalah media massa. Pasalnya media massa dapat menyebarkan informasi secara cepat dan menjangkau khalayak secara luas dalam warktu yang bisa bersamaan, seperti halnya surat kabar, film, radio, dan televisi. Telepon yang sifatnya pribadi namun kini sudah mampu menyampaikan pesan secara cepat bahkan dapat melakukan akses internet dan beromunikasi tanpa batas. Oleh karena itu media komunikasi yang sangat dekat dengan semua lapisan masyarakat kini adalah telepon selular. Telepon selular merupakan media komunikasi yang sangat akrab dengan masyarakat. Kini perkembangannya cukup pesat dibandingkan dengan telepon 21 selular terdahulu. Masyarakat kini telah mengenal smartphone atau telepon pintar yang lebih canggih dibandingkan dengan telepon selular biasa. Melakukan aktivitas dengan menggunakan smartphone dirasa memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan telepon selular biasa. Saat ini smartphone sudah menjadi komoditas yang penting untuk membantu aktifitas sehari-hari masyarakat. Berikut adalah perbedaan telepon selular dan smartphone (Tabel 1) Tabel 1. Perbedaan telepon selular dan smartphone No 1 2 3 4 5 Telepon Selular Smartphone Tidak memiliki sistem operasi Memiliki sistem operasi yang untuk berbagai aplikasi memungkinkan mampu menjalankan berbagai aplikasi Memiliki perangkat lunak namun Smartphone memiliki aplikasi yang tidak mampu melakukan kegiatan memungkinkan anda membuat dan mengedit, membuat, dan melihat mengedit dokumen Ms. Office atau dokumen setidaknya mampu melihat file, selain itu memiliki kemampuan mendownload berbagai aplikasi seperti sotfware keuagan, personal assistant, dan banyak lagi Tidak mampu melakukan akses Smartphone dapat mengakses internet terhadap internet dengan pada kecepatan yang lebih tinggi, kecepatan tinggi berkat pertembuhan 4G dan jaringan data 3G, serta penambahan dukungan Wi-fi Tombol yang masih digunakan Smarthphone pada umumnya sudah adalah tombol manual telepon dilengkapi dengan keyboard selular secara fisik QWERTY yang bisa berbentuk fisik ataupun virtual (diketik melalui layar sentuh) Hanya dapat menerima pesan dan Semua ponsel dapat mengirim dan mengirim pesan, tidak memiliki menerima pesan teks namun kemampuan menangani email smartphone lebih unggul adalah kemampuan menangani email Dari perbedaan yang telah dipaparkan pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa Smartphone memiliki kemampuan yang lebih canggih. Smartphone berfungsi layaknya komputer atau laptop yang mampu mendukung gaya hidup online di era internet seperti saat ini. Hadirnya telepon selular ini memberikan banyak pengaruh dalam kehidupan, bukan hanya pengaruh positif namun juga negatif. Beragam pula sikap dan perilaku konsumen dalam menanggapi hadirnya teknologi komunikasi 22 yang canggih ini. Berikut merupakan hasil penelitian-penelitian terkait telepon selular (Tabel 2) Tabel 2 Tabel 2 Hasil penelitian terkait telepon selular No 1 Judul Analisis Perilaku Pembelian Ponsel Cerdas (Smartphone) : Antara Kebutuhan dan Gaya Hidup Konsumen di Kota Padang (Hesti Mayangsari) Var bebas Kebutuhan dan gaya hidup Var tak bebas Keputusan pembelian Smartphone 2 Hubungan Durasi Penggunaan Media Sosial Dengan Kejadian Insomnia Pada Remaja Di SMA Negeri 9 Manado (Wydia Khrisrianty Putriny Syamsoedin) Penggunaan Insomnia media sosial (durasi penggunaan media sosial) Hasil Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kebutuhan dan gaya hidup memiliki pengaruh pada keputusan pembelian ponsel cerdas, tidak terdapat perbedaan perilaku pembelian ponsel cerdas berdasarkan faktor sosial, faktor pribadi, maupun faktor psikologi. Ditemukan adanya hubungan pengaruh secara signifikan antara kebutuhan dengan keputusan pembelian. Hasil pada penelitian ini menyatakan bahwa ada hubungan durasi penggunaan media sosial dengan kejadian insomnia pada remaja di SMAN 9 Manado. Semakin tinggi durasi penggunaan media sosial semain tinggi pula tingkat kejadian insomnia pada remaja. 23 Tabel 2 Hasil penelitian terkait telepon selular (lanjutan) No 3 Judul Pengaruh Penggunaan Telepon Selular Sebagai Media Komunikasi Terhadap Sikap Siswa SMP Negeri 30 Samarinda (Desi Veronika) Var bebas Penggunaan Telepon Selular (berfoto, internet, sms, jadwal penggunaan dan pengiriman data) Var tak bebas Sikap (pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, institusi pendidikan dan agama, faktor emosi dalam diri) 4 Sikap dan Perilaku Remaja Desa Dalam Menggunakan Telepon Selular (Rizal Prayifto) Sikap (kognitif, afektif, dan konatif) Perilaku (memperoleh informasi, integrasi dan interaksi sosial, memperoleh hiburan) 5 Sikap dan Perilaku Mahasiswa Terhadap Penggunaan Ponsel (Kasus Mahasiswa Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Institut Pertanian Bogor) (Mulyandari) Sikap (Komponen sikap, dimensi pengukuran sikap, dan arah) Perilaku (frekuensi penggunaan ponsel, pemanfaatan fasilitas pada ponsel, pihak yang diajak berkomunikasi, dan tingkat pembelian pulsa) Norma subjektif (significant other, tingkat motivasi mengikuti significant other) Hasil Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan telepon selular dengan sikap siswa selain itu juga terdapat penggunaan telepon selular sebagai media komunikasi terhadap sikap siswa. . Faktor yang memberikan pengaruh secara signifikan terhadap perilaku remaja desa dalam menggunakan telepon selular adalah terpaan media dan keterdedahan pada media. Mahasiswa dari departemen SKPM memiliki sikap yang positif terhadap penggunaan telepon selular. Selain itu dinyatakan pula bahwa tidak adanya hubungan status ekonomi dengan sikap karena telepon selular dianggap kebutuhan cukup penting. 24 Tabel 2 Hasil penelitian terkait telepon selular (lanjutan) No 6 Judul The Role of Mass Communication in Culture Change and Society Behaviour (Ira Setiawati) 7 Persepsi, Pengetahuan, dan Perilaku Remaja Dalam Pembelian Compact Disc Bajakan (Tri Sapti Jayanti, Moh Djemdjem Djamaludin, dan Melly Latifah) Var bebas Var tak bebas Culture Change Mass (budaya konteks Communica tinggi, dan tion budaya konteks (membina rendah) keserempak an, Society Behavior heterogen (memperoleh media informasi, akses massa, sifat internet) umum komunikasi massa) Persepsi Perilaku (harga pembelian penjualan (frekuensi CD membeli, jumlah bajakan, CD, bajakan yang lokasi toko dibeli, jenis CD CD bajakan, alasan bajakan, membeli atau kualitas CD tidak membeli bajakan, CD bajakan) dan hak cipta) Pengetahua n (pegertian CD bajakan, jeni-jenis CD, ciri-ciri CD, kapasitas menyimpan data, perilaku membajak CD, dan hak cipta) Hasil Hasil pada penelitian ini menyatakan bahwa faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologi memiliki pengaruh positif terhadap perilaku pembelian. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan kedalaman perubahan sosial dalam kehidupan remaja yang dilihat dari aspek sosial dan ekonomi antara desa yang akan diakses internetnya tinggi dengan desa yang akses internetnya masih terbatas. Selain itu hasil penelitian ini menyatakan bahwa karakteristik responden tidak selalu mempengaruhi pola penggunaan internet. 25 Tabel 2 Hasil penelitian terkait telepon selular (lanjutan) No 8 Judul Persepsi Mahasiswa Terhadap Layanan Nokia Life Tool Sebagai Inovasi Media Informasi Pertanian (Suzyant Yuanita, dan Hadiyanto) Var bebas Tingkat Keterdedah an Informasi (keterdedahan media massa dan keterdedaha n layanan nokia Life Tools) Var tak bebas Persepsi mahasiswa terhadap layanan nokia Life Tools sebagai media informasi pertanian 9 Dampak SosialEkonomi Masuknya pengaruh Internet Dalam Kehidupan Remaja Di Pedesaan (Putri Eksanika, dan Arya Hadi Dharmawan) Penggunaan Internet (intensitas penggunaan internet, jenis situs yang ditelusuri, dan rutinitas penggunaan internet) Dampak Sosial (intensitas hubungan sosial dalam keluarga, intensitas komunikasi dengan teman, luasnya jaringan sosial dunia maya, perilaku positif dan negatif, tingkat penghargaan terhadap nilai dan norma tradisi, tingkat perubahan ideologi, dan alokasi waktu) Dampak Ekonomi (tingkat konsumsi, dan tingkat pendapatan) Hasil Persepsi responden terkait layanan adalah keuntungan relatif yang sedang, cukup sesuai, cukup rumit, cukup mudah untuk dicoba, dan cukup mudah untuk dilihat hasilnya. Selain itu layanan dirasa baik untuk perkembangan pertanian. Berdasarkan penelitian ini telah dipaparkan bahwa karakteristik yang dimiliki responden tidak selalu mempengaruhi pola penggunaan internet dan di sisi lain menunjukkan adanya perbedaan kedalaman perubahan sosial dalam kehidupan remaja yang dilihat dari aspek sosial dan ekonomi antara desa yang memiliki akses tinggi dengan yang aksesnya masih terbatas. 26 Tabel 2 Hasil penelitian terkait telepon selular (lanjutan) No 10 Judul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Ponsel Berbasis Teknologi Android Di Kabupaten Purworejo (Nani Salysya) Var bebas Faktor keudayaan (budaya, sub budaya, kelas sosial) Faktor sosial (kelompok referensi, keluarga, peranan dan status) Faktor pribadi (usia dan tahap daur hidup, pekerjaan, kondisi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri) Fakor psikologi (motivasi, persepsi, belajar, keyakinan dan sikap) Var tak bebas Hasil Perilaku Hasil pada pembelian penelitian ini menyatakan bahwa faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologi memiliki pengaruh positif terhadap perilaku pembelian. Dari penjelasan Tabel 2 diketahui bahwa sikap dan perilaku yang dimunculkan beranekaragam terhadap telepon selular, perilaku demikian juga mempengaruhi kehidupan pengguna telepon selular baik secara fisik maupun mental. Beberapa penelitian diatas memiliki tolok ukur dalam penggunaan telepon selular terhadap kejadian dalam kehidupan sehari-hari seperti keputusan membeli, insomnia, kondisi ekonomi dan sosial, serta keputusan berperilaku. Perilaku merupakan fungsi dari sikap. Karena sikap akan sesuai dengan perilaku jika dalam kondisi tertentu. Sikap dapat menentukan perilaku jika dapat muncul dalam kesadaran seseorang. Dengan demikian hubungan sikap dan perilaku dipengaruhi oleh bagaimana cara sikap itu masuk dalam kesadaran. Hubungan tersebut juga dipengaruhi oleh pengalaman langsung pada objek serta adanya kepentingan tetap atau kepentingan diri sendiri terhadap suatu objek (Sears, et al., 2004). 27 Menurut Hakim (2009), penggunaan ponsel juga dapat berdampak pada aspek psikologis dan sosiologis. Diantaranya adalah adanya pengiriman SMS gelap, dimana hampir semua pemilik ponsel dapat dipastikan pernah mendapat SMS gelap seperti adanya pengiriman yang mengatasnamakan suatu lembaga tertentu dengan tujuan menipu pemilik ponsel. Kemudian layanan pada ponsel sering digunakan untuk hal-hal yang sifatnya negatif seperti mengirimkan pesan melalui SMS yang berisi kalimat-kalimat cabul, olok-olok, saran yang merusak, kebohongan, ataupun kalimat fanatisme terhadap golongan tertentu. Selain itu, Hakim (2009) juga memaparkan bahwa kini penggunaan ponsel bukan lagi sebagai alat berkomunikasi semata, melainkan juga mendorong terbentuknya interaksi sosial yang sama sekali berbeda dengan interaksi tatap muka. Orang yang tidak suka tampil di tempat umum bisa melakukan interaksi dan komunikasi sosial dengan yang lainnya, sambil mempertahankan ruang pribadinya sendiri. Artinya, seseorang bisa berada di ruang publik meskipun secara fisik tidak berada di sana. Menurut Azwar (2003), teori yang mengungkapkan latar belakang atau alasan suatu tindakan dapat dilihat melalui Theory of Reasoned Action dan Theory of Planned Behavior oleh Ajzen dan Fishbein. Namun kini lebih dikenal dengan Theory of Planned Behavior. Teori ini menyatakan bahwa keputusan untuk menampilkan perilaku tertentu adalah hasil dari proses rasional yang diarahkan pada suatu tujuan tertentu dan mengikuti uruturutan berpikir. Hubungan Media Komunikasi dengan Sikap dan Perilaku Keluarga Petani Sikap merupakan gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek (orang atau barang), jasa, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif (Syah 2002) dalam Prayifto (2010). Sedangkan perilaku merupakan cara bertindak yang menunjukkan tingkah laku seseorang. Menurut Azwar (2003), teori yang mengungkapkan latar belakang atau alasan suatu tindakan dapat dilihat melalui Theory of Plalnned Behavior oleh Ajzen dan Fishbein. Teori ini menyatakan sikap mempengaruhi perilaku melalui suatu proses pengambilan keputusan yang teliti dan beralasan, dan dampaknya terbatas hanya pada tiga hal, yaitu: Sikap terhadap konsekuensi perilaku. Sikap ini ditentukan oleh dua hal yaitu, kepercayaan atau keyakinan (belief) tentang konsekuensi-konsekuensi dari perilaku, dan evaluasi terhadap konsekuensi-konsekuensi tersebut untuk diri subjek itu sendiri. Tekanan sosial yang dirasakan (norma subjektif) untuk melakukan perilaku. Norma subjektif ditentukan oleh dua hal, yaitu pendapat tokoh atau orang lain yang dianggap penting (significant others) serta seberapa jauh subjek akan mengikuti pendapat orang lain tersebut. Sikap terhadap perilaku bersama norma subjektif membentuk intensi atau niat untuk berperilaku. Berdasarkan teori tersebut dapat dijelaskan terbentuknya suatu perilaku seseorang merupakan proses berpikir yang panjang dalam mengambil keputusan, 28 yaitu apakah seseorang akan bertindak atau tidak. Berdasarkan teori ini intensi gilirannya ditentukan oleh tiga faktor, yaitu: (1) Sikap terhadap perilaku (attitudes toward a behavior): evaluasi positif atau negatif dari perilaku yang ditampilkan. (2) Norma subjektif: persepsi orang apakah orang lain akan menyetujui atau menolak perilaku tersebut, dan (3) Kontrol perilaku yang dipersepsikan: penilaian terhadap kemampuan sikap untuk menampilkan perilaku. Seperti yang tampak pada berikut: Sikap terhadap tingkah laku tertentu Norma-norma subjektif Intensi tingkah laku Tingkah laku yang tampak Kontrol tingkah laku yang di persepsikan Gambar 1 Theory of Planned Behavior Menurut penelitian Handayani (2006) hubungan antara media komunikasi dengan perilaku petani dapat dilihat dari sebagian besar petani peserta kredit ketahanan pangan (KKP) sudah terdedah terhadap media, namun petani kurang intensif dalam menggunakan media untuk memperoleh informasi. Selain menggunakan media, petani juga dapat mendapatkan informasi dari temannya, penyuluh maupun pihak Bank untuk mencari informasi tentang program KKP. Dalam hal kontak dengan sumber informasi, sebagian besar petani kurang intensif dalam kontak dengan sumber informai. Hal tersebut disebabkan petani tinggal di desa sehingga jauh untuk mengakses bank, sifat pemalu petani menyebabkan mereka enggan untuk kontak dengan penyuluh maupun sumber informan lainnya dan kesibukan petani juga menghambat keintensifan kontak petani dengan sumber informasi. Selain itu, penggunaan jenis media oleh petani dapat dilihat dalam aspekaspek penggunaan media komunikasi seperti mendengarkan radio, menonton televisi dan membaca majalah atau brosur. Dalam hal mendengarkan radio, petani kurang intensitasnya dalam mendengarkan radio untuk mencari informasi tentang KKP. Hal tersebut disebabkan karena petani sibuk dengan pekerjaannya sehingga petani kurang mendapatkan informasi melalui media berupa radio. Dalam hal menonton televisi, petani di Kabupaten Ponorogo hampir semuanya telah memiliki televisi sehingga petani dapat menonton televisi. Kegiatan menonton televisi oleh petani dapat dikatakan belum terlalu intensif karena petani sibuk dengan pekerjaannya dan waktu tayang program KKP yang ditayangkan kurang sesuai dengan adwal longgar istirahat petani, sehingga petani tidak banyak yang 29 memperoleh informasi dari tayangan televisi mengenai program KKP. Sebagian besar petani dapat membaca majalah atau brosur mengenai program KKP. Informasi dari media tersebut dapat membuat petani memperoleh informasi yang banyak mengenai program KKP. Menurut petani, membaca majalah maupun brosur lebih hemat biaya, dan fleksible dengan waktu longgar para petani sehingga informasi yan diperoleh mudah untuk dimengerti. Hasil penelitian lain, yaitu penelitian Awaliah (2012) menyebutkan bahwa hubungan keterdedahan petani dengan media komunikasi dapat dilihat dari frekuensi petani dalam menggunakan media komunikasi. Frekuensi bertemu dengan PPL tidak berpengaruh secara nyata dengan sikap petani, hal tersebut karena petani lebih percaya pada pengalamanya selama ini dalam bertani. Frekuensi menonton tv berpengaruh dalam pertambahan pengetahuan petani karena tv memberikan informasi pertanian yang banyak. Frekuensi membaca koran tidak berpengaruh secara nyata baik dalam sikap, pengetahuan maupun tindakan oleh petani karena petani tidak mengerti mengenai materi yang ada di dalamnya dan pendidikan petani hanya sampai SD. Frekuensi membaca leaflet tidak berpengaruh secara nyata terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan petani karena petani hanya membaca leafleat 10 menit saja dalam satu bulan. Penilain petani terhadap media komunikasi menurut hasil penelitian adalah media komunikasi berperan dalam meberikan informasi yang baru bagi petani, akan tetapi informasi yang disampaikan oleh media komunikasi sering kali sama dengan informasi yang sudah petani peroleh dari nenek moyangnya terdahulu. Hasil penelitian Awaliah (2012) menyatakan bahwa keefektivan media komunikasi bagi petani dapat dikatakan tinggi karena jika dilihat dari aspek pengetahuan, sikap dan tindakan petani sudah berubah kearah yang semakin maju. Dalam hal ini, media komunikasi membuat pengetahuan petani tentang pertanian semakin bertambah dan pola berfikir petani juga lebih maju. Dalam aspek sikap, petani menyetujui informasi yang disampaikan oleh media komunikasi mengenai usaha tanam padi. Dalam aspek tindakan, petani tua cenderung tidak melakukan tindakan seperti informasi yang diberikan oleh media komunikasi, sedangkan petani muda melakukan tindakan sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh media komunikasi. Petani tua lebih memiliki pengalaman tentang pertanian, sehingga mereka enggan mengambil resiko dengan melakukan tindakan seperti yang diinformasikan dari media komunikasi. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Faktor yang menentukan perilaku muncul kepada seseorang dapat dilihat jika akan ada hal lain yang juga akan ikut terlibat dalam pembentukan perilaku tersebut selain sikap. Pertama Aspek situasi, faktor ini dapat mempengaruhi hubungan natara sikap dan perilaku dalam cara lain yang dapat di diskusikan. Secara umum kita akan lebih menyukai situasi yang memungkinkan kita untuk mengekspresikan sikap dan perilaku. Dengan kata individu sering kali memilih situasi dimana mereka dapat berperilaku sesuai dengan sikapnya, sikap itu sendiri 30 dapat diperkuat oleh ekspresi yang tampak dan menjadi prediktor perilaku yang lebih baik (DeBono & Snyder 1995). Secara ringkas hubungan antara sikap dan situasi bagaikan sebuah jalan yang memiliki dua arah. Tekanan situasi membentuk kemungkinan hubungan antara sikap dan perilaku yang tampak Proses belajar sosial terbentuk dari interaksi sosial. Dalam interaksi sosial, individu membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai objek psikologis yang dihadapinya. Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah: 1. Pengalaman pribadi. Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut melibatkan faktor emosional. Dalam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih lama berbekas. 2. Kebudayaan. B.F. Skinner (dalam, Azwar 2005) menekankan pengaruh lingkungan (termasuk kebudayaan) dalam membentuk kepribadian seseorang. Kepribadian tidak lain daripada pola perilaku yang konsisten yang menggambarkan sejarah reinforcement (penguatan, ganjaran) yang dimiliki. Pola reinforcement dari masyarakat untuk sikap dan perilaku tersebut, bukan untuk sikap dan perilaku yang lain. 3. Orang lain yang dianggap penting. Pada umumnya, individu bersikap konformis atau searah dengan sikap orang orang yang dianggapnya penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut. 4. Media massa. Sebagai sarana komunikasi, berbagai media massa seperti televisi, radio, mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam mempersepsikan dan menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu. 5. Institusi Pendidikan dan Agama. Sebagai suatu sistem, institusi pendidikan dan agama mempunyai pengaruh kuat dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya. 6. Faktor emosi dalam diri. Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang. Kadang merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian bersifat sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan lebih tahan lama. 31 Pada faktor orang lain yang dianggap penting ternyata juga berkaitan dengan Theory of Planned Behavior yakni norma subjektif, yang ditentukan oleh significant others dan motivasi untuk mengikuti significant others pada penelitian mulyandari. Significant others ini merupakan orang-orang yang dianggap dapat mempengaruhi seseorang diantaranya adalah keluarga, sahabat karib, dan pasangan. Persepsi, nilai-nilai, dan harapan yang diberikan significant other diduga dapat mempengaruhi perilaku. Motivasi untuk mengikuti significant others juga di duga mempengaruhi perilaku penggunaan. Pengguna yang memiliki motivasi tinggi untuk mengikuti significant others diduga akan memepengaruhi perilaku penggunaan. Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul penggunaan telepon selular sebagai media komunikasi terhadap sikap siswa SMPN 30 Samarinda yang dilakukan oleh Desi Veronika menyebutkan bahwa penggunaan telepon selular memiliki pengaruh signifikan terhadap sikap siswa. Kesimpulannya adalah sikap memang mempengaruhi perilaku Petty & Krosnick (1995). Namun, kekuatan hubungan ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berbeda. Hal tersebut juga berlaku bagi pengguna telepon selular sebagai subjek dan pelaku. Setiap individu memiliki karakteristik yang beragam, hal tersebut dapat mempengaruhi bagaimana seseorang bersikap dan berperilaku. Beberapa karakteristik individu antara lain: 1. Usia Sikap dan perilaku berbeda karena usia yang berbeda. Usia yang lebih mudah cenderung memiliki sikap positif terhadap inovasi. 2. Jenis kelamin Perempuan dianggap lebih bersifat emosional dan cenderung mempertahankan persahabatan dibandingkan dengan laki-laki salah satu upaya yang dilakukan perempuan untuk melepas rasa emosional serta mempertahankannya adalah dengan menjalin komunikasi yang baik melalui telepon selular. Selain itu dirasa perempuan cenderung memiliki gaya hidup dan pola yang konsumtif tinggi dibandingkan dengan laki-laki. 3. Tingkat pendidikan Semakin tinggi pendidikan maka sikap terhadap inovasi akans semakin positif. 4. Tingkat pendapatan Pendapatan yang cukup membuat pengguna memiliki kemampuan untuk memenuhi biaya penggunaan telepon selularnya. 5. Tingkat keterdedahan pada media Keterdedahan seseorang atau keluarga petani terhadap media diduga memiliki sikap dan perilaku positif karena banyaknya pengetahuan yang diperoleh mengenai telepon selular dan layanan yang disediakan dari berbagai media massa. 32 SIMPULAN Hasil Rangkuman dan Pembahasan Berdasarkan data yang dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa persentase jumlah pelanggan telepon berdasarkan jenis kegiatannya mencapai 96,33% menggunakan telekomunikasi tanpa kabel yang berupa telepon selular pasca bayar, telepon selular pra bayar, dan telepon tetap nirkabel. Sedangkan persentase pelanggan telekomunikasi dengan menggunakan kabel hanya sebesar 3,67% dari seluruh pelanggan telepon dan internet Usaha Jaringan Telekomunikasi (UJT). Data lainnya yang diperoleh dari survei Indikator TIK rumah tangga yang dilakukan oleh Puslitbang PPI Kominfo menyatakan bahwa 83,20 %rumah tangga memiliki telepon selular sedangkan hanya 17% rumah tangga yang menyatakan tidak memiliki telepon selular. Pula jawa dan pulau sulawesi merupakan pulan dengan proporsi kepemilikan telepon selularnya di atas 80%. Pada tahun 2011 pengguna telepon selular telah melebihi jumlah penduduk Indonesia, pada tahun 2013 jumlah pengguna telepon selular mencapai 313 juta. Rata-rata pertumbuhan jumlah pengguna telepon selular mencapai 18% per tahun. Telepon selular ini terus berkembang dengan berbagai fitur yang memberikan manfaat kepada penggunanya. Banyaknya pengguna telepon selular dikalangan masyarakat teryata selain membantu dalam kegiatan sehari-hari juga menimbulkan keresahan. Pasalnya pengguna bukan hanya orang dewasa namun kini hampir setiap lapisan masyarakat dan setiap golongan usia mulai mengenal bahkan menggunakan inovasi ini. Dampak yang ditimbulkan oleh telepon selular bukan hanya positif namun juga negatif, dengan canggihnya layanan yang disediakan telepon selular pengguna dapat mengakses berbagai hal dengan tak terbatas. Pengguna bisa memperoleh informasi secara cepat dan dapat mengetahui suatu tempat tanpa dengan langsung harus menjangkau lokasi tersebut. Selain itu berbagai aplikasi yang tersedia memungkinkan pengguna dapat berhubungan dengan orang di tempat yang jauh dengan mudah. Berdasarkan hasil kajian literatur sebelum dapat disimpulkan bahwa sikap pengguna terhadap inovasi ini cenderung positif. hal ini juga dapat dikaitkan dengan jumlah pengguna telepon selular yang semakin meningkat. Selain itu dibuktikan dengan kepentingan pengguna dalam menggunakannya. Sikap yang muncul dari pengguna terhadap telepon selular dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yang paling kuat adalah significant other, yakni pihak yang dianggap penting seperti kerabat, keluarga, dan pasangan. Faktor lainnya yang mempengaruhi ternyata persepsi pengguna terhadap telepon selular. Disisi lainnya perilaku yang muncul sebagai dampak dari penggunaan telepon selular akan berpengaruh pada kondisi sosial dari seseorang pasalnya, bagaimana seseorang menyikapi sesuatu yang baru seperti halnya inovasi memiliki pengaruh pada terbentuknya sikap yang akan dimunculkan oleh pengguna dan hal perilaku itu akan menentukan baik buruknya kondisi sosial seseorang. Walaupun dirasa banyak 33 manfaat yang didapatkan dari inovasi ini namun tidak memungkinkan memiliki dampak sosial yang ternyata ditimbulkan oleh penggunaan. Penelitian terkait sikap dan perilaku penggunaan smartphone yang kini bukan hanya dipakai oleh masyarakat perkotaan saja namun juga masyarakat pedesaan, tidak terkecuali keluarga petani sebagai subjek perkembangan pertanian di pedesaan. Baik orangtua, dewasa, ataupun remaja hingan anak-anak di pedesaan kini sedah mulai menggunakan fitur yang disediakan oleh smartphone. Perbedaan antara telepon selular dengan smartphone diduga juga memunculkan sikap dan perilaku yang berbeda. Pedesaan merupakan daerah yang memiliki sumberdaya alam yang luar biasa, lahan pertanian yang masih luas sebagai tempat produksi pangan masyarakat tentu memiliki andil yang besar terhadap pasokan pangan dalam negeri. Sawah, ladang, dan lahan masih luas tersedia dibandingkan dengan daerah perkotaan. Oleh karena itu penting untuk mengetaui sikap dan perilaku pengguna telepon selular terutama yang smarphone pada keluarga petani sehingga dampak negatif dari penggunaan dapat dihindari sejak dini. Salah satu desa yang kondisinya mencirikan suasana pedesaan adalah bertani, kekeluargaan yang erat, interaksi sosial yang masih guyub, dan masyarakatnya masih menjunjung tinggi nilai keadamaan dan adat yang diturunkan oleh nenek moyang yakni Desa Jangglengan yang terletak di Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo. Desa ini merukapak desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Wonogiri dengan jumlah dukuh sebanyak delapan. Semakin mudahnya akses keluar masuk desa maka tidak menutup kemungkinan desa ini juga sudah terdedah dengan alat elektronik. Hal ini dibuktikan dengan kepemilikan smarphone oleh masyarakat desa. Pertanian merupakan mata pencaharian utama desa dengan luas laha pertanian yang masih sangat luas dibanding desa lain di Kecamatan Nguter. Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Skripsi Sikap seseorang terhadap suatu objek atau lainnya akan berpengaruh pada pembentukan perilaku seseorang tersebut. Petani merupakan subjek penting dalam perkembangan kondisi pertanian di Indonesia pasalnya mayoritas penduduk Indonesia berprofesi sebagai seorang petani. Dengan luas tanah pertanian yang hampir 13 juta hektar dari tanah indonesia memberikan potensi besar untuk negara Indonesia mampu meningkatkan pertanian secara maksimal. Namun kini jumlah petani Indonesia sudah mulai berkurang, pemuda yang yang menjadi harapan bangsa kini sudah mulai enggan melirik dunia pertanian. Anak kecil pun walau berasal dari keluarga petani namun jika di tanya suatu saat akan bekerja dan memiliki cita-cita sebagai apa, mayoritas menjawab menjadi dokter atau polisi jarang menjawab ingin menjadi petani. Hal itu karena kondisi kesejahteraan petani saat ini masihlah rendah. Terdedahnya petani terhadap inovasi diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan petani dalam berbagai hal karena dengan kemudahan 34 akses turut menyumbang perkembangan baik pada kondisi pertanian Indonesia. salah satu inovasi yang kini hampir setiap lapisan masyarakat punya adalah telepon selular. Oleh karena itu general research question dalam penelitian ini adalah “Sejauh mana hubungan antara sikap dan perilaku sehingga akan mempengaruhi perilaku keluarga petani dalam menggunakan smartphone” Berdasarkan rangkuman hasil penelitian sebelumnya, pembahasan dan simpulan yang telah dibuat. Maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian antara lain: 1. Bagaimana sikap keluarga petani terhadap smartphone? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi sikap keluarga petani terhadap smartphone? 3. Bagaimana Perilaku keluarga petani dalam menggunakan smartphone? 4. Bagaimana hubungan sikap dan perilaku keluarga petani terhadap penggunaan smartphone? Usulan Langkah Analisis Baru Telepon selular merupakan media komunikasi yang kini sangat dekat dengan masyarakat. Perkembangannya tampak dari semakin canggihnya media komunikasi tersebut yang kini sering disebut smartphone. Hadirnya telepon selular yang canggih ini dalam kehidupan masyarakat terutama keluarga petani mempengaruhi sikap dan perilaku mereka terhadap inovasi ini. Hal ini dikarenakan rata-rata tingkat pendidikan keluarga petani yang terbilang masih rendah, sehingga hal-hal baru bagi mereka dapat dengan mudah mempengaruhi sikap dan perilakunya. Sikap dapat dilihat dari tiga komponen yaitu komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif. Jika keyakinan dan pemahaman akan telepon selular ini positif dan memandang bahwa telepon selular ini berguna dalam kehidupan maka dipastikan intensitas penggunaan telepon selular tinggi, begitu pula sebaiknya. Sikap seseorang terhadap telepon selular ini juga diduga dipengaruhi karakteristik setiap individu yang menggunakannya yang terdiri dari usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan tingkat keterdedahan terhadap media massa. Perbedaan usia antara pengguna ini mempengaruhi sikapnya karena orang yang lebih mudah cenderung memiliki sikap yang positif terkait dengan adanya hal baru, seperti halnya inovasi telepon selular ini. Begitu juga dengan jenis kelamin karen Perempuan dianggap lebih bersifat emosional dan cenderung mempertahankan persahabatan dibandingkan dengan laki-laki salah satu upaya yang dilakukan perempuan untuk untuk melepas rasa emosional tersebut serta mempertahankannya adalah dengan menjalin komunikasi yang baik melalu telepon selular. Selain itu dirasa perempuan cenderung memiliki gaya hidup dan pola yang konsumtif tinggi dalam melihat setiap perkembangan inovasi dari telepon selular dibandingkan laki-laki. 35 Tingkat pendidikan juga dapat mempengaruhi sikap dan perilaku terhadap Telepon selular. Keluarga petani berada dalam status jenjang pendidikan diduga memiliki sikap yang positif terhadap telepon selular karena bagi keluarga petani telepon selular dirasa penting untuk dapat berkomunikasi dan update terhadap informasi terkini. Tingkat pendapatan yang dimiliki dirasa juga mampu mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang dibandingkan dengan keluarga petani dengan jumlah pedapatan yang rendah. Karena dengan pendapatan yang cukup membuat pengguna memiliki kemampuan untuk memenuhi biaya penggunaan telepon selularnya. Keterdedahan seseorang terhadap media diduga memiliki sikap dan perilaku positif karena banyaknya pengetahuan yang diperoleh mengenai telepon selular dan layanan yang disediakan dari berbagai media massa. Norma subjektif juga di duga mempengaruhi perilaku penggunaan. Norma subjektif ini ditentukan oleh significnt others dan motivasi untuk mengikuti significant others tersebut. Significant others ini merupakan orang-orang yang dianggap dapat mempengaruhi pengguna dalam menggunakan smarthphone diantaranya adalah keluarga, sahabat karib, dan pasangan. Persepsi, nilai-nilai, dan harapan yang diberikan significant other diduga dapat mempengaruhi perilaku. Motivasi untuk mengikuti significant others juga diduga mempengaruhi perilaku penggunaan. Pengguna yang memiliki motivasi tinggi untuk mengikuti significant others diduga akan memepengaruhi perilaku penggunaan. Perilaku penggunaan smartphone dapat dilihat dari kama penggunaan smartphone, Aplikasi yang sering digunakan, tingkat pembelian pulsa, dan interaksi sosial. Perilaku penggunaan smartphone tinggi apabila lama penggunaan, dan biaya yang dikeluarkan juga tinggi. Keterkaitan variabel penelitian sikap dan perilaku keluarga petani dalam menggunakan smartphone dapat dilihat pada gambar dibawah ini: 36 Karakteristik Pengguna smarphone Norma Subjektif 1. 2. 1. Usia 2. Jenis Kelamin 3. Tingkat Pendidikan 4. Tingkat Pendapatan 5. Tingkat Keterdedahan terhadap Media Massa Significant Other Tingkat motivasi mengikuti significant other Perilaku Penggunaan Smartphone SIKAP 1. Kognitif 2. Afektif 3. Konatif Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. Lama penggunaan smartphone Jumlah aplikasi yang digunakan Tingkat pembelian pulsa Tingkat interaksi sosial Memperoleh informasi Memperoleh hiburan : Mempengaruhi (data kuantitatif) : Mempengaruhi (data kualitatif) Gambar 2 Bagan Kerangka Pemikiran Sikap dan Perilaku Keluarga Petani dalam Menggunakan Smartphone 37 DAFTAR PUSTAKA Awaliah R. 2012. Efektivitas media komunikasi bagi petani padi di Kecamatan Gandus Kota Palembang (Kasus program ketahanan pangan). [Thesis]. Bogor [ID]: Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Azwar, S. 2003. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Jakarta (ID): Pustaka Pelajar. Calhoun, James F, dan Joan Ross Acocella. 1995. Psikologi Tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan. IKIP Semarang Press: Semarang Cangara H. 1998. Pengantar ilmu komunikasi. PT Raja grafindo Persada: Jakarta. Desi V. 2013. Pengaruh Penggunaan Telepon Selular Sebagai Media Komunikasi Terhadap Sikap Siswa SMP Negeri 30 Samarinda. [internet]. [Diunduh 26 September 2015 11:18]. Dapat diunduh di: http://ejournal.ilkom.fisipunmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2013/06/JurDes%20%2806-10-1308-06-46%29.pdf. Gustiana WD. 2012. Persepsi orang tua tentang pendidikan menengah dan alokasi pengeluaran untuk pendidikan pada keluarga petani di Kota Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Hakim, Arif. 2009. Dampak Sosial Penggunaan Ponsel. [Internet]. [Diunduh 26 September 2015 11:47] http://www.dispendikkabprob.org/index.php Handayani M A. 2006. Hubungan karakteristik individu, prilaku komunikasi, dan penggunaan jenis media dengan pemahaman petani tentang kredit ketahanan pangan (Kasus: Kelompok tani di Kabupaten Ponorogo Propinsi Jawa Timur). [Thesis]. Bogor [ID]: Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor Hesti M. 2012. Analisis Perilaku Pembelian Telepon selular Cerdas (Smartphone) : Antara Kebutuhan dan Gaya Hidup Konsumen di Kota Padang. [internet]. [Diunduh 18 Oktober 2015]. Dapat diunduh di: https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd= 33&ved=0CC4QFjACOB5qFQoTCNPvnMWZzMgCFce3jgodoI8FQg& url=http%3A%2F%2Fwww.journal.unitaspdg.ac.id%2Fdownlotfile.php%3Ffile%3D4.%2520Analisis%2520perila ku%2520pembelian%2520telepon selular%2520cerdas%25. Ira Setiawati. 2008. The Role of Mass Communication in Culture Change and Society Behaviour. [internet]. [Diunduh 18 Oktober 2015 20:58]. Dapat diunduh di: http://stiepena.ac.id/wp-content/uploads/2012/11/pena-fokusvol-3-no-2-44-55.pdf. 38 Mulyandari. Sikap dan Perilaku Mahasiswa Terhadap Penggunaan Telepon selular (Kasus Mahasiswa Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Institut Pertanian Bogor). [internet]. [Diunduh 26 September 2015 11:13]. Dapat diunduh di: http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/50755/A06mul1.p df?sequence=1&isAllowed=y. Nani S. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Telepon selular Berbasis Teknologi Android Di Kabupaten Purworejo. [internet]. [Diunduh 18 Oktober 2015]. Dapat diunduh di: https://scholar.google.co.id/scholar?hl=en&q=Faktorfaktor+yang+Mempengaruhi+Perilaku+Pembelian+Telepon selular+Berbasis+Teknologi+Android+Di+Kabupaten+Purworejo&btnG. Peraturan Menteri Pertanian. 2007. Peraturan menteri pertanian nomor: 273/Kpts/OT.160/4/2007. [Internet]. [Diunduh 09 November 2015]. Dapat diunduh di: http://perundangan.deptan.go.id/admin/k_mentan/SK-27307.pdf. Pratiwi N. 2013. Hubungan Keterdedahan Media Komunikasi Dengan Perilaku Komunikasi Anggota Gabungan Kelompok Tani. [Internet]. [Diunduh 23 November 2015 19:29]. Dapat diunduh di: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/63158 Puspitasari D. 2014. Konflik dan Keharmonisan Keluarga Pada Keluarga Petani. [Internet]. [Diunduh 07 Desember 2015 13:38]. Dapat diunduh di: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/75090 Putri Eksanika dan Arya H Dharmawan. 2012. Dampak Sosial-Ekonomi Masuknya pengaruh Internet Dalam Kehidupan Remaja Di Pedesaan. [internet]. [Diunduh 05 Oktober 2015 20:49]. Dapat diunduh di: http://journal.ipb.ac.id/index.php/sodality/article/viewArticle/5809. Prayifto R. 2010. Sikap dan Perilaku Remaja Desa Dalam Menggunakan Telepon Selular (Studi Kasus Remaja Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat). [internet]. [Diunduh 26 September 2015 10:06]. Dapat diunduh di: http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/50755/A06mul1.p df?sequence=1&isAllowed=y. Robert, A. B dan D. Byrne. 2003. Social Phychology. Jakarta (ID): Erlangga. Sarwono, S. W. 2002. Psikologi Sosial: Individu dan Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta (ID): Balai Pustaka Sears, D. O. et al. 2004. Psikologi Sosial. Jakarta (ID): Erlangga. 39 Statistic of Agriculture Land 2013 Center for Agricultural Data and Information System Secretariate General-Ministry of Agriculture dapat di unduh di http://www.pertanian.go.id/file/Statistik_Lahan_Pertanian_2013.pdf Tri Sapta J, M Djemdjem D, dan Melly Latifah. 2011. Persepsi, Pengetahuan, dan Perilaku Remaja Dalam Pembelian Compact Disc Bajakan. [internet]. [Diunduh 16 Oktober 2015 15:06]. Dapat diunduh di: http://jagb.journal.ipb.ac.id/index.php/jikk/article/view/6438. Wydia K, Hendro Bidhuni, dan Ferdinand W. 2015. Hubungan Durasi Penggunaan Media Sosial Dengan Kejadian Insomnia Pada Remaja Di SMA Negeri 9 Manado. [internet]. [Diunduh 16 Oktober 2015 15:14]. Dapat diunduh di: http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/6691. Yuanita,S., Hadiyanto. 2010. Persepsi Mahasiswa Terhadap Layanan Nokia Life Tool Sebagai Inovasi Media Informasi Pertanian. [internet]. [Diunduh 18 Oktober 2015 19:00]. Dapat diunduh di: http://ejournal.skpm.ipb.ac.id/index.php/sodality/article/view/199/194. 40 RIWAYAT HIDUP Umi Wasilah Winahyuning Tyas atau biasa dipanggil sisil atau umi dilahirkan di Probolinggo pada tanggal 25 Juli 1994. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Yayuk dan Syaiful Bahri. Penulis memulai pendidikan formal di TK Dharma Wanita Sumberlele pada tahun 19992001, MI-Nahdlatul Ulama Kraksaan pada tahun 2001-2007, SMP Negeri 01 Kraksaan pada tahun 2007-2009, SMA Negeri 02 Kraksaan pada tahun 2009-2012. Pada tahun 2012 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui Seleksi Masuk Nasional Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Undangan di Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia. Selama menjalani perkuliahan di IPB, penulis aktif dalam berbagai kegiatan organisasi dan kepanitian baik di dalam maupun luar kampus. Penulis pernah menjadi gugus disiplin asrama pada saat tingkat pertama di asrama. Penulis juga pernah menjadi anggota divisi Public Relation HIMASIERA selama periode 20142015. Selain itu penulis juga pernah menjadi staf HRD Majalan KOMUNITAS Fakultas Ekologi Manusia. Penulis juga aktif mengikuti kepanitiaan dalam berbagai acara yang diselenggarakan kampus maupun diluar kampus seperti menjadi panitia hubungan masyarakat INDEX 2014, ketua pelaksana Communication Day 2014, panitia divisi acara gabungan antar angkatan SKPM 2014, ketua pelaksana pelatihan eksternal Public Relation HIMASIERA 2015, panitia divisi dana usaha 2nd connection 2015 dan lainnya. Selama menjalani perkuliahan di IPB penulis juga menjuarai berbagai kontes yang diadakan di kampus maupun di luar kampus seperti menjadi juara III lomba pemilihan mahasiswa berprestasi departemen SKPM, juara I Sprint puteri 2014, juara III tunggal puteri bulutangkis 2015, juara I basket puteri 2014 dan juara I estafet puteri 2014 dalam kegiatan ESPENT, juara III basket puteri 2013 dan juara III vocal grup dalam kegiatan semarak bidikmisi IPB, TOP 10 putera puteri Jawa Timur, juara I aerobik TPB 2012. Selain itu penulis juga sering menjadi Master of Ceremony di berbagai kegiatan kampus maupun diluar kampus.