Hubungan Durasi Penggunaan Media Sosial dengan Kejadian

advertisement
Laporan Studi Pustaka (KPM 403)
SIKAP DAN PERILAKU KELUARGA PETANI DALAM
MENGGUNAKAN TELEPON SELULAR
UMI WASILAH WINAHYUNING TYAS
I34120077
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI
DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2016
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Studi Pustaka yang berjudul “Sikap dan
Perilaku Keluarga Petani dalam Menggunakan Telepon Selular” benar-benar
hasil karya saya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah pada
perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari pustaka yang diterbitkan atau tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam naskah dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
Laporan Studi Pustaka. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya
dan saya bersedia mempertanggungjawabkan pernyataan ini.
Bogor, 13 Januari 2016
Umi Wasilah Winahyuning Tyas
NIM. I34120077
iv
ABSTRAK
UMI WASILAH WINAHYUNING TYAS, Sikap dan Perilaku Keluarga Petani
dalam Menggunakan Telepon Selular. Dibawah bimbingan HADIYANTO
Teknologi berkembang sangat cepat dan pesat. Perkembangan teknologi ini
memberikan pengaruh besar pada aktivitas setiap orang, pasalnya dengan
kemudahan yang diberikan oleh teknologi ini memungkinkan setiap orang mampu
menjangkau hingga ke belahan dunia lain tanpa secara fisik menjangkau belahan
dunia tersebut secara langsung. Salah satu teknologi yang berkembang cepat di
masyarakat adalah telepon selular. Dari kalangan atas, menengah, bawah,
perkotaan, pedesaan, orangtua, hingga remaja pun kini sudah tidak asing lagi
dengan telepon selular. Melalui berbagai fitur yang ditawarkan telepon selular
semua orang bisa mengakses informasi yang diinginkan. Begitu akrabnya teknologi
ini hingga memberikan pengaruh bagi kehidupan penggunanya, baik dari sisi
negatif atau pun sisi positif. Remaja kini banyak yang menggunakan telepon selular
untuk memudahkan berbagai aktivitasnya. Sikap dan perilaku pada penggunaan
teknologi remaja perlu mendapatkan perhatian untuk menghidari dampak negatif
penggunaan telepon selular sejak saat ini.
Kata Kunci : Telepon selular, remaja, sikap dan perilaku
ABSTRACT
UMI WASILAH WINAHYUNING TYAS, The Attitude and behavior family
farmers againt the use of a cell phone. Under the guidance of HADIYANTO
Technology develops very fast and rapidly. The development of this technology is
very large influence the activities of each person, the article with the convenience
provided by this technology allows everyone can reaching out to other parts of the
world without physically reaching parts of the world directly. One of the fast
growing technology in society is a mobile phone. From the top, middle, bottom,
urban, rural, parents, until teens are now already familiar with the mobile phone.
Through various mobile phone features offered everyone can access the
information. This technology is so familiar to influence the lives of its users, both
in terms of the negative or positive side. Now many teenagers who use mobile
phones to facilitate various activities. Attitudes and behavior in the use of
technology adolescents need special attention to avoid the negative effects of cell
phone use.
Keywords: cell phone, teenagers, attitude and behavior
v
vi
PRAKATA
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan Studi Pustaka berjudul “Sikap dan Perilaku Keluarga Petani Terhadap
Penggunaan Telepon Selular” ini dengan baik. Laporan Studi Pustaka ini ditujukan
untuk memenuhi syarat kelulusan MK Studi Pustaka (KPM 403) pada Departemen
Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia,
Institut Pertanian Bogor.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Ir. Hadiyanto, MSi
sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan saran dan masukan selama
proses penulisan hingga penyelesaian laporan studi pustaka ini. Penulis juga
menyampaikan hormat dan rasa terimakasih kepada Ibu Yayuk, Bapak Syaiful
Bahri dan Bapak Subakri selaku ibu dan ayah tercinta yang selalu mendoakan dan
senantiasa melimpahkan kasih sayang serta dukungannya kepada penulis.
Kemudian penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ahmad Faishol
Syaifullah dan Nur Fadillah Triyuning Tyas selaku adik penulis yang selalu
memberikan semangat dan mendoakan penulis.
Terimakasih kepada Mumu Muftiadi yang turut memberikan dukungan dan
saran penulisan. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat
sekaligus teman seperjuangan Ayu Mashari Amelia, Wahyu Eka Putri, Astrid Putri
Indirawardani, Eka Desi Yulia, Ida Sufaidah, Ninda Rahayu, Vanya Anisaningrum,
Citra Tresna Asih, dan Paramitha Dwi Febrianti yang telah memberi semangat dan
dorongan kepada penulis selama proses penulisan laporan Studi Pustaka ini. Serta
tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga besar SKPM dan
SKPM 49 atas kebersamaannya, HIMASIERA dan divisi Public Relation serta
senior-senior seluruh angkatan SKPM seluruh angkatan atas kesediaannya berbagi
pengalaman dan memberikan saran-saran dalam penulisan Laporan Studi
Pustaka ini. Semoga studi pustaka ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Bogor, 13 Januari 2016
Umi Wasilah Winahyuning Tyas
NIM. I34120077
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
LEMBAR PENGESAHAN ................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
Latar Belakang .................................................................................................... 1
Tujuan Penulisan ................................................................................................. 3
Metode Penulisan ................................................................................................ 3
RINGKASAN PUSTAKA ...................................................................................... 4
Hubungan Durasi Penggunaan Media Sosial Dengan Kejadian Insomnia Pada
Remaja Di SMA Negeri 9 Manado ..................................................................... 4
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Telepon selular Berbasis
Teknologi Android Di Kabupaten Purworejo ..................................................... 5
Pengaruh Penggunaan Telepon Selular Sebagai Media Komunikasi Terhadap
Sikap Siswa SMP Negeri 30 Samarinda ............................................................. 7
Dampak Sosial-Ekonomi Masuknya pengaruh Internet Dalam Kehidupan
Remaja Di Pedesaan ............................................................................................ 8
Analisis Perilaku Pembelian Telepon selular Cerdas (Smartphone) : Antara
Kebutuhan dan Gaya Hidup Konsumen di Kota Padang .................................. 10
Persepsi, Pengetahuan, dan Perilaku Remaja Dalam Pembelian Compact Disc
Bajakan .............................................................................................................. 11
Sikap dan Perilaku Remaja Desa Dalam Menggunakan Telepon Selular (Studi
Kasus Remaja Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor
Provinsi Jawa Barat) .......................................................................................... 13
Persepsi Mahasiswa Terhadap Layanan Nokia Life Tool Sebagai Inovasi Media
Informasi Pertanian ........................................................................................... 14
The Role of Mass Communication in Culture Change and Society Behaviour 16
Sikap dan Perilaku Mahasiswa Terhadap Penggunaan Telepon selular (Kasus
Mahasiswa Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Institut
Pertanian Bogor)................................................................................................ 17
RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN .............................................................. 19
Sikap, Pembentukan Sikap, dan Perilaku .......................................................... 19
Definisi Media Komunikasi dan Jenis Media Komunikasi ............................... 20
Hubungan Media Komunikasi dengan Sikap dan Perilaku Keluarga Petani .... 27
viii
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap dan Perilaku .................................... 29
SIMPULAN ........................................................................................................... 32
Hasil Rangkuman dan Pembahasan ................................................................... 32
Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Skripsi .................................... 33
Usulan Langkah Analisis Baru .......................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 37
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... 40
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perbedaan telepon selular dan smartphone ......................................................... 21
Tabel 2 Tabel 2 Hasil penelitian terkait telepon selular .................................................... 22
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Theory of Planned Behavior............................................................................. 28
Gambar 2 Bagan Kerangka Pemikiran Sikap dan Perilaku Keluarga Petani dalam
Menggunakan Smartphone................................................................................................ 36
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan teknologi memberikan pengaruh besar pada aktivitas setiap
orang, karena dengan kemudahan yang diberikan oleh teknologi memungkinkan
setiap orang mampu menjangkau belahan dunia lain tanpa secara fisik menjangkau
belahan dunia tersebut secara langsung. Produk teknologi yang kini hampir dimiliki
oleh semua orang adalah telepon selular. Telepon selular merupakan salah satu alat
yang paling revolusioner di abad ini dan sering digunakan karena memberikan
kemudahan dalam melakukan komunikasi. Dahulu sebelum adanya telepon selular
dalam kegiatan berkomunikasi orang biasanya menggunakan surat, telegram atau
media lainnya yang dirasa cukup mahal dan sulit untuk melakukan komunikasi
jarak jauh secara langsung. Namun seiring dengan kemunculan telepon selular kini
memberikan kemudahan dalam berkomunikasi, selain harga telepon selular dan
biaya operasionalnya tidak terlalu mahal. Kini komunikasi jarak jauh pun terasa
dekat. Teknologi ini sudah lekat dengan masyarakat, bahkan dapat dikatakan saat
ini mayoritas masyarakat menggunakan benda ini untuk mendukung berbagai
aktivitasnya. Bukan hanya kalangan masyarakat tingkat atas namun masyarakat
lapisan menengah dan bawah pun juga menggunakan telepon selular.
Berdasarkan data yang dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa
persentase jumlah pelanggan telepon berdasarkan jenis kegiatannya mencapai
96,33% menggunakan telekomunikasi tanpa kabel yang berupa telepon selular
pasca bayar, telepon selular pra bayar, dan telepon tetap nirkabel. Sedangkan
persentase pelanggan telekomunikasi dengan menggunakan kabel hanya sebesar
3,67% dari seluruh pelanggan telepon dan internet Usaha Jaringan Telekomunikasi
(UJT). Data lainnya yang diperoleh dari survei Indikator TIK rumah tangga yang
dilakukan oleh Puslitbang PPI Kominfo menyatakan bahwa 83,20 %rumah tangga
memiliki telepon selular sedangkan hanya 17% rumah tangga yang menyatakan
tidak memiliki telepon selular. Pula jawa dan pulau sulawesi merupakan pulan
dengan proporsi kepemilikan telepon selularnya di atas 80%. Pada tahun 2011
pengguna telepon selular telah melebihi jumlah penduduk Indonesia, pada tahun
2013 jumlah pengguna telepon selular mencapai 313 juta. Rata-rata pertumbuhan
jumlah pengguna telepon selular mencapai 18% per tahun. Telepon selular ini terus
berkembang dengan berbagai fitur yang memberikan manfaat kepada penggunanya.
Namun saat ini mulai timbul keresahan di kalangan masyarakat, pasalnya
penggunaan telepon selular bukan hanya orang dewasa saja namun juga anak-anak.
Hasil survei1, didapatkan data sebaran individu pengguna telepon selular tertinggi
pada usia muda yaitu 16-25 tahun dan 26-35 tahun. Sedangkan responden pada usia
56-65 tahun menduduki posisi paling rendah. Telepon selular memberikan dampak
1
Survei Indikator TIK rumah tangga, dikeluarkan pada tahun 2014 oleh Puslitbang Penyelenggara
Pos dan Informatika (PPI), Badan Litbang SDM, Kementerian Komunikasi dan Informatika
2
bukan hanya positif namun juga negatif seperti kesehatan mulai terganggu, menjadi
semakin konsumtif, menurunkan minat baca dan membuat seseorang malas untuk
bersosialisasi dengan teman dan lingkungan sekitarnya karena segalanya bisa
dilakukan dengan duduk di tempat tanpa perlu beranjak dari tempat duduk dan
meninggalkan aktivitas seseorang. Hal ini karena fitur yang disediakan oleh telepon
selular saat ini tidak hanya untuk melakukan aktivitas komunikasi dan SMS (short
message service) namun juga bisa mengakses internet yang menjangkau orangorang hampir di seluruh belahan dunia. Melalui internet pengguna juga bisa
mengakses berbagai informasi yang diinginkan. Masalah yang kini melanda bangsa
Indonesia adalah termarjinalisasinya budaya asli. Dahulu anak-anak senang sekali
bermain bersama memainkan permainan petak umpet, lompat tali, dan permainan
tradisional lainnya di halaman rumah. Namun kini permainan yang mereka suka
lebih banyak terdapat di telepon selular.
Prayifto (2010) dalam penelitiannya mengenai sikap dan perilaku
penggunaan telepon selular menyatakan bahwa perilaku yang dimunculkan oleh
remaja desa terhadap penggunaan telepon selular dipengaruhi oleh
keterdedahannya pada iklan dan terpaan media massa, semakin tinggi tingkat
terpaan media massa dan keterdedahan iklan maka semakin tinggi pula tingkat
perilaku mereka dalam menggunakan telepon selular. Tingkat perilaku diukur
dengan menggunakan variabel memperoleh informasi, melakukan integrasi dan
interaksi sosial, dan memperoleh hiburan. Namun penelitian mengenai sikap dan
perilaku penggunaan telepon selular masih sedikit yang membahas terkait
pengguna di pedesaan kebanyakan membahas mengenai sikap dan perilaku remaja
atau pengguna telepon selular di daerah perkotaan.
Penelitian terkait sikap dan perilaku penggunaan smartphone yang kini
bukan hanya dipakai oleh masyarakat perkotaan saja namun juga masyarakat
pedesaan, tidak terkecuali keluarga petani sebagai subjek perkembangan pertanian
di pedesaan masih sangat sedikit. Baik orangtua, dewasa, ataupun remaja hingga
anak-anak di pedesaan kini sudah mulai menggunakan fitur yang disediakan oleh
smartphone. Perbedaan antara telepon selular dengan smartphone diduga juga
memunculkan sikap dan perilaku yang berbeda pula. Pedesaan merupakan daerah
yang memiliki sumberdaya alam yang luar biasa, lahan pertanian yang masih luas
sebagai tempat produksi pangan masyarakat tentu memiliki andil yang besar
terhadap pasokan pangan dalam negeri. Sawah, ladang, dan lahan masih luas
tersedia dibandingkan dengan daerah perkotaan. Oleh karena itu penting untuk
mengetahui sikap dan perilaku pengguna telepon selular terutama yang smartphone
pada keluarga petani sehingga dampak negatif dari penggunaan dapat dihindari
sejak dini.
Menurut Calhoun, James, dan Joan (1995), perilaku merupakan fungsi dari
sikap. Sikap mendukung atau tidak pada suatu objek akan mempengaruhi perilaku
3
seseorang terhadap objek tersebut sehingga sikap keluarga petani akan
mempengaruhi perilaku mereka dalam menggunakan telepon selular. Oleh karena
itu untuk dapat memahami perilaku keluarga petani perlu melihat sejauh mana
hubungan antara sikap dan perilaku sehingga akan mempengaruhi perilaku
keluarga petani dalam menggunakan telepon selular.
Tujuan Penulisan
Penulisan studi pustaka ini bertujuan untuk melihat bagaimana sikap
pengguna terhadap telepon selular, apa saja faktor yang mempengaruhi sikap,
bagaimana perilaku pengguna terhadap telepon selular, serta bagaimana sikap dan
perilaku pengguna dalam menggunakan telepon selular.
Metode Penulisan
Penulisan studi pustaka ini dilakukan dengan metode analisis data sekunder
yang berhubungan dan relevan dengan topik studi pustaka. Hal yang pertama
dilakukan adalah mengumpulkan berbagai data sekunder berupa hasil penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya seperti skripsi, tesis, jurnal, dan buku. Data
sekunder yang telah dikumpulkan kemudian dipelajari dan diringkas lalu disusun
sebagai rujukan data pendukung dalam studi pustaka. Setelah disusun lalu dari
ringkasan yang ada dilakukan analisis dan sintesis dan yang terakhir dilakukan
penarikan hubungan dari seluruh variabel yang ada sehingga menjadi sebuah
kerangka analisis yang akan menjadi rumusan masalah dalam penelitian yang akan
dilaksanakan.
4
RINGKASAN PUSTAKA
1. Judul
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk
Pustaka
Nama Penulis
: Hubungan Durasi Penggunaan Media Sosial dengan
Kejadian Insomnia Pada Remaja Di SMA Negeri 9
Manado
: 2015
: Jurnal
: Elektronik
: Wydia Khristianty Putriny Syamsoedin, Hendro Bidjuni,
Ferdinand Wowiling
Kota
dan : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran,
nama penerbit
Universitas Sam Ratulangi Manado
Nama jurnal
: ejournal keperawatan
Volume
: 03 ; 01-10
(Edisi) ; hal
Alamat URL
: http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/66
91
Tanggal
: 16/10/2015 [15:14]
Unduh
Ringkasan Pustaka:
Masyarakat tidak dapat dipisahkan dari penggunaan internet.
Perkembangan internet dan media sosial yang begitu pesat ini, membawa dampak
yang cukup signifikan bagi seluruh masyarakat di seluruh belahan dunia, tidak
terkecuali para remaja. Pada penelitian ini lebih menekankan pada durasi
penggunaan media, melihat intensitas penggunaan media lebih banyak
dibandingkan dengan aktivitas lainnya. Selain itu pada kenyataannya jumlah media
sosial yang dimiliki oleh siswa kini lebih dari dua, sehingga bisa menghabiskan
berjam-jam waktunya hanya untuk menggunakan fasilitas media sosial. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan durasi penggunaan media sosial
dengan kejadian insomnia pada remaja di SMAN 9 Manado. Penelitian ini
menggunakan desain penelitian survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional
Study dengan jumlah sampel 62 orang siswa. Penelitian ini menggunakan insrumen
berupa lembar wawancara durasi penggunaan sosial media yang dirancang untuk
mengukur media sosial yaitu: ≥ 7 jam sangat lama, 5-6 jam lama, 1-2 jam sedang,
dan < 1 jam sangat singkat.
Kemudian untuk mengukur kejadian insomnia digunakan kuesioner
Kelompok Stui Psikiatri Biologi Jakarta-Insomnia Rating Scale, Suparyanto tahun
5
2009 yang telah di modifikasi. Kuesioner ini terdiri dari 11 pertanyaan memiliki
bobot jawaban yang menggunakan skala likert seperti berikut: 1 = tidak pernah, 2
= kadang-kadang, 3 = sering, dan 4 = selalu. Selain itu juga menggunakan lembar
observasi. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini 160 siswa kelas XI
di SMA Negeri 9 Manado. Hasil pada penelitian ini menyatakan bahwa ada
hubungan durasi penggunaan media sosial dengan kejadian insomnia pada remaja
di SMAN 9 Manado. Semakin tinggi durasi penggunaan media sosial semain tinggi
pula tingkat kejadian insomnia pada remaja.
Analisis :
Pada penelitian di atas tidak dijelaskan mengenai faktor lain penyebab
responden mengalami insomnia selain faktor durasi penggunaan sosial media.
Selain itu tidak dijelaskannya kondisi insomnia yang di alami responden terjadi
pada malam hari apakah berkaitan juga dengan aktifitas responden pada siang hari.
Jenis masing-masing sosial media juga berbeda karena ada sosial media yang tidak
hanya untuk berkomunikasi saja namun juga bisa untuk mengakses informasi dan
memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri dibandingkan dengan sosial media
lainnya. Sehingga bisa saja berbeda jenis media sosialnya juga akan berbeda pula
kondisi yang akan di alami oleh responden terkait kesulitan tidur.
Berdasarkan teori mengenai pengertian insomnia, yaitu persepsi atau
keluhan tidur yang tidak memadai atau kurang berkualitas karena satu atau lebih
dari hal-hal berikut ini, seperti kesulitan tidur, sering terbangun pada malam hari
dengan susah kembali untuk tidur, bangun terlalu dini di pagi hari. Menurut saya
penggunaan sosial media ini masih belum berpengaruh terhadap insomnia yang di
alami oleh responden. Pasalnya faktor eksternal yakni menggunakan sosial media
merupakan hal yang dapat di pilih secara bijak oleh responden, apakah responden
akan menggunakan sosial media hingga larut malam atau tidak.
2.
Judul
Tahun
Jenis
Pustaka
Bentuk
Pustaka
Nama
Penulis
Kota
dan
nama
penerbit
Nama jurnal
: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian
Telepon selular Berbasis Teknologi Android Di
Kabupaten Purworejo
: 2013
: Artikel
: Elektronik
: Nani Salisiya
: Menejemen, Universitas Muhammadiyah Purworejo
: -
6
Volume
:
(Edisi) ; hal
Alamat URL : https://scholar.google.co.id/scholar?hl=en&q=Faktorfaktor+yang+Mempengaruhi+Perilaku+Pembelian+Tele
pon
selular+Berbasis+Teknologi+Android+Di+Kabupaten+
Purworejo&btnG
Tanggal
: 18/10/2015 [20:17]
Unduh
Ringkasan Pustaka:
Telepon selular bukan lagi hanya sekedar sebagai alat komunikasi tetapi
juga merupakan bagian dari kebutuhan sehari-hari yang mendukung aktivitas kerja
dan gaya hidup. Teknologi telepon selular yang berbasis Symbian saat ini sudah
tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumen akan internet hingga muncullah para
pesaing teknologi telepon selular yang menggunakan internet yaitu Apple,
Blackberry dan telepon selular yang menggunakan Android. Keunggulan telepon
selular yang menggunakan teknologi android adalah memiliki teknologi yang
cukup canggih terbukti pada ketersediaan fitur-fitur yang menarik dan beraneka
macam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor kebudayaan,
faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologi terhadap perilaku pembelian
telepon selular android di Kabupaten Purworejo. Populasi dalam penelitian ini
adalah semua konsumen yang menggunakan telepon selular berbasis teknologi
android di Kabupaten Purworejo. Teknik pengambilan sampel dengan purposive
sampling dengan sampel sebanyak 100 orang. Instrumen pengumpulan data
menggunakan kuesioner dengan skala Likert yang sudah diuji cobakan dan telah
memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Hasil pada penelitian ini menyatakan
bahwa faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologi memiliki pengaruh positif
terhadap perilaku pembelian.
Analisis :
Pada penelitian ini disebutkan bahwa populasinya adalah konsumen ponsel
android di Kabupaten Purworejo. Menurut saya lebih baik sasaran penelitian ini
lebih di kelompokkan kembali berdasarkan kesamaan latar belakang dari berbagai
aspek, misalnya latar belakang ekonomi atau berdasarkan tempat tinggal yang
sama. Karena bisa saja sasaran yang digunakan dalam penelitian ini tidak dapat
mewakili masyarakat purworejo yang mengguankan ponsel android. Bagi peneliti
berikutnya yang hendak melakukan penelitian yang sama, sebaiknya menambah
variabel bebas selain faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor
psikologi, karena masih ada kemungkinan variabel bebas lain yang mempengaruhi
perilaku pembelian, sebaiknya penelitian dilakukan pada lingkup yang lebih besar.
7
3.
Judul
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk
Pustaka
Nama Penulis
Kota
dan
nama penerbit
Nama jurnal
Volume
(Edisi) ; hal
Alamat URL
Tanggal
Unduh
: Pengaruh Penggunaan Telepon Selular sebagai Media
Komunikasi terhadap Sikap Siswa SMP Negeri 30
Samarinda
: 2013
: Jurnal
: Elektronik
: Desi Veronika
: Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan PolitikUniversitas Mulawarman
: E-Jurnal Ilmu Komunikasi
: 1 ; 375-388
: http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2013/06/JurDes%20%2806-10-13-0806-46%29.pdf
: 26/09/2015 [11:18]
Ringkasan Pustaka:
Dunia menjadi tanpa batas dengan hadirnya telepon selular yang memiliki
banyak kegunaan, terutama untuk melakukan komunikasi jarak jauh. Kemajuan
teknologi kini sudah tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan masyarakat yang kini
hidup dalam ranah globalisasi. Kemajuan teknologi seperti televisi, telepon dan
telepon selular, bahkan internet bukan hanya melanda masyarakat kota, namun juga
telah dapat dinikmati oleh masyarakat di pelosok-pelosok desa. Akibatnya, segala
informasi baik yang bernilai positif maupun negatif, dapat dengan mudah diakses
oleh masyarakat. Setuju atau tidak, perlahan-lahan mulai mengubah pola hidup dan
pola pemikiran masyarakat khususnya masyarakat pedesaan dengan segala image
yang menjadi ciri khas mereka. Sasaran penelitian ini adalah siswa SMPN 30
Samarinda, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan
telepon selular sebagai media komunikasi terhadap sikap siswa SMPN 30
Samarinda.
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 74 responden,
penelitian ini menunjukkan penggunaan telepon selular dengan sikap siswa
tergolong sedang yang artinya hubungan sikap terhadap perilaku siswa cukup
lemah pengaruhnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuantitatif. Ditemukan adanya hubungan signifikan antara kedua variabel yang
digunakan yaitu variabel penggunaan telepon selular (variabel X) dan sikap
(variabel Y). Instrumen pengumpulan datanya menggunakan kuesioner dan
8
analisisnya menggunakan rumus koefisien korelasi sederhana dengan metode
product moment pearson. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan dalam penggunaan telepon selular dengan sikap siswa
selain itu juga terdapat penggunaan telepon selular sebagai media komunikasi
terhadap sikap siswa.
Analisis :
Penelitian ini kurang terfokus respondennya pada kalangan siswa kelas
berapa selain itu juga penelitian ini tidak dilakukan wawancara mendalam untuk
memperoleh informasi lebih dalam terkait apa yang diteliti. Karena dengan
melakukan wawancara mendalam peneliti dalam menambah analisa secara
deskriptif terkait General Research Question dalam penelitian. Fitur dalam telepon
selular juga cukup mempengaruhi perilaku siswa di sekolah seperti terlalu asik
dengan dunianya sendiri sehingga menyebabkan cenderung menyendiri dan
menjauh dari komunitas yang ada. Berdasarkan Theory of Planned Behavior
menyatakan adanya pengaruh norma subjektif pada intensitas berperilaku
seseorang. Pada norma subjektf itu ternyata ada pengaruh Significant Other atau
orang terdekat (keluarga, sahabat, dan pasangan) yang memberikan pengaruh besar
pada perilaku seseorang. Namun dalam penelitian ini tidak di jelaskan mengenai
faktor lain yang mempengaruhi penggunaan telepon selular.
4. Judul
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk
Pustaka
Nama Penulis
Kota
dan
nama penerbit
Nama jurnal
Volume
(Edisi) ; hal
Alamat URL
Tanggal
Unduh
: Dampak Sosial-Ekonomi Masuknya pengaruh Internet
Dalam Kehidupan Remaja Di Pedesaan
: 2012
: Jurnal
: Elektronik
: Putri Ekasari, Arya Hadi Dharmawan
: Departemen SKPM, Fakultas Ekologi Manusia IPB
:
: 06 ; 57-71
: http://journal.ipb.ac.id/index.php/sodality/article/viewAr
ticle/5809
: 05/10/2015 [20:49]
Ringkasan Pustaka:
Kemajuan TIK terjadi dibanyak negara yang ada di dunia baik negara maju
ataupun negara berkembang sebagai akibat dari terjadinya revolusi interaksi sosial.
9
Perubahan banyak terjadi akibat dari perkembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Salah satu perkembangan teknologi yang kini marak dikalangan
masyarakat adalah internet, Teknologi ini sudah mampu diakses oleh berbagai
kalangan di masyarakat salah satunya adalah kalangan remaja. Remaja yang mudah
terpengaruhi oleh lingkungan sosial. Kini perkembangan internet tidak hanya
terbatas pada perkembangan di perkotaan saja namun sudah mulai di pedesaan juga.
Konsep tentang desa banyak megalami perubahan akibat teknologi ini. Dampak
perubahan gaya hidup masyarakat dikalangan pedesaan sudah mulai nampak.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik remaja pada pola
penggunaan internet dan menganalisis serta membandingkan perubahan sosial yang
terjadi dilihat dari aspek sosial ekonomi. Metode yang digunakan adalah
pendekatan kuantitatif yang didukung dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan
kuantitatif digunakan untuk mengetahui dampak sosial-ekonomi masuknya
pengaruh internet dalam kehidupan remaja dengan membandingkan antara desa
yang sudah memiliki akses internet yang memadai dengan desa yang memiliki
akses internet rendah.
Metode kualitatif dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih dalam
mengenai perkembangan internet di kedua desa melalui teknik wawancara. Pada
penelitian ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan kedalaman perubahan sosial
dalam kehidupan remaja yang dilihat dari aspek sosial dan ekonomi antara desa
yang akan diakses internetnya tinggi dengan desa yang akses internetnya masih
terbatas. Selain itu hasil penelitian ini menyatakan bahwa karakteristik responden
tidak selalu mempengaruhi pola penggunaan internet. Variabel X dalam penelitian
ini adalah intensitas penggunaan internet, jenis situs yang di telusuri, dan rutinitas
penggunaan internet. Sedangkan variabel Y pada penelitian ini adalah aspek sosial
yang meliputi intensitas hubungan sosial dalam keluarga, intensitas komunikasi
dengan teman, luasnya jaringan sosial dunia maya, perilaku positif dan negatif,
tingkat penghargaan terhadap nilai dan norma tradisi, tingkat perubahan ideologi,
dan alokasi waktu. Aspek ekonomi meliputi tingkat konsumsi dan tingkat
pendapatan, Struktur pendapatan dalam penelitian ini dikategorikan menjadi tiga,
yaitu: rendah (< Rp250.000,00), sedang (Rp250.000,00-Rp500.000,00), dan tinggi
(> Rp500.000,00).
Analisis :
Pada penelitian ini dipaparkan bahwa karakteristik yang dimiliki responden
tidak selalu mempengaruhi pola penggunaan internet dan di sisi lain menunjukkan
adanya perbedaan kedalaman perubahan sosial dalam kehidupan remaja yang
dilihat dari aspek sosial dan ekonomi antara desa yang memiliki akses tinggi dengan
yang aksesnya masih terbatas. Namun tidak adaya pemaparan terkait aspek sikap
dan perilaku dengan penggunaan teknologi internet ini, karena dalam psikologi
sosial perilaku dipengaruhi oleh sikap seseorang terhadap objek, objek disini adalan
10
internet. Oleh karena itu sebaiknya peneliti juga menjelaskan sikap responden
terhadap internet yang digunakan. Selain itu dalam penelitian ini tidak adanya
ragam situs internet yang sengaja dipilih oleh peneliti untuk mengetahui pola
penggunaan internet responden.
5. Judul
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk
Pustaka
Nama Penulis
Kota
dan
nama penerbit
Nama jurnal
Volume
(Edisi) ; hal
Alamat URL
Tanggal
Unduh
: Analisis Perilaku Pembelian Telepon selular Cerdas
(Smartphone) : Antara Kebutuhan dan Gaya Hidup
Konsumen di Kota Padang
: 2012
: Jurnal
: Elektronik
: Hesti Mayasari, SE, MM
: Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawaman
: Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan
: 03 ; 93-120
: http://www.journal.unitas
: 18/10/2015 [21:11]
Ringkasan Pustaka:
Industri telepon seluler mengalami perkembangan yang pesat dalam dua
dekade terakhir ini, dulunya merupakan barang mewah, sehingga hanya kelompok
tertentu yang bisa menikmatinya, sekarang dengan mudah mendapatkannya.
Semakin menjamurnya penggunaan smartphone di kalangan masyarakat membuat
persaingan yang terjadi secara intensif dikalangan produsen smartphone. Bahkan
komoditas smartphone buatan asia pun juga marak digunakan di kalangan
masyarakat menengah ke bawah. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan peneliti
kepada beberapa counter-counter besar yang ada di kota Padang, smartphone yang
mengalami peningkatan market share paling banyak saat ini (2011) yaitu naik
sebanyak 9% adalah smartphone dengan sistem operasi Android yaitu Samsung.
Hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 2010, dimana market share
Samsung berada pada peringkat keempat setelah Nokia, Blackberry, Smartphone
made in China, Sony Ericsson, Motorola dan Siemens. Untuk tahun 2011, market
share Samsung meningkat tajam dari 11% menjadi 20%.
Tujuan dari penelitian ini adalah ingin membuktikan serta menganalisis
pengaruh kebutuhan dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian, untuk
membuktikan dan menganalisi perbedaan keputusan pembelian berdasarkan faktor
sosial yang diukur melalui gender, untuk membuktikan dan menganalisis perbedaan
11
pembelian smartphone berdasarkan faktor pribadi yang diukur dengan tipe
kepribadian, selain itu juga untuk membuktikan dan menganalisis perbedaan
keputusan pembelian smartphone berdasarkan faktor psikologi pada tingkat
pengetahuan. Metode yang digunakan adalah eksploratori dengan perbandingan
kuantitatif. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kebutuhan dan gaya hidup
memiliki pengaruh pada keputusan pembelian ponsel cerdas, tidak terdapat
perbedaan perilaku pembelian ponsel cerdas berdasarkan faktor sosial, faktor
pribadi, maupun faktor psikologi. Ditemukan pula bahwa adanya hubungan
pengaruh secara signifikan antara kebutuhan dengan keputusan pembelian, adanya
perbedaan faktor sosial yang diukur dari gender, terdapat perbedaan perilaku
pembelian smartphone berdasarkan faktor pribadi yang diukur dengan tipe
kepribadian, selain itu adanya perbedaan perilaku pembelian smartphone
berdasarkan psikologi yang diukur dari pengetahuan pengguna.
Analisis:
Penelitian ini tidak menyebutkan secara spesifik karakteristik responden
selain pada usia responden yang menjadi sasaran dalam penelitian ini. sebaiknya
responden di kelompokkan kembali untuk mewakili sasaran yang di pilih oleh
peneliti. Selain itu tidak ada variabel sikap dan persepsi yang juga diduga mampu
berperan dalam perilaku pembelian yang dilakukan oleh responden. Padahal dalam
teori perilaku disebutkan beberapa faktor penyebab perilaku dan hubungan perilaku
dengan sikap. Variabel sosial tidak hanya di ukur berdasarkan gender saja namun
juga pengaruh lingkungan seperti hubungan sosial dengan keluarga, teman, atau
kekasih juga dapat di tambahkan sebagai ukuran dalam variabel sosial. Perilaku
pembelian berbeda dengan perilaku pengguaan oleh karena itu sebaiknya peneliti
dapat menggambarkan secara detail mengenai perilaku pembelian responden tidak
hanya dalam aspek psikologi yang diukur dari pengetahuan pengguna, kan tetapi
dapat melalui persepsi pengguna terhadap objek.
6.
Judul
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk
Pustaka
Nama Penulis
: Persepsi, Pengetahuan, dan Perilaku Remaja Dalam
Pembelian Compact Disc Bajakan
: 2011
: Jurnal
: Elektronik
: Tri Sapti Jayanti, Moh. Djemdjem Djamaludin, dan
Melly Latifah
Kota
dan : Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA-IPB
nama penerbit
Nama jurnal
: Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen
Volume
: 04 ; 190-198
(Edisi) ; hal
12
Alamat URL
Tanggal
Unduh
: http://jagb.journal.ipb.ac.id/index.php/jikk/article/view/
6438
: 16/10/2015 [15:06]
Ringkasan Pustaka:
Manusia memiliki banyak sekali hasil karya cipta yag di patenkan untuk
memperoleh perlindungan hukum dan sebagai upaya dalam perlindungan atas
penghargaan yang di dapatkannya. Perlindungan hukum terhadap hasil karya
tersebut berupa Hak Kekayaan Intelektual (HaKI). Namun adanya hal tersebut
masih menimbulkan tindakan ilegal berupa pelanggaran terhadap hasil karya yang
diciptakan. Budaya masyarakat yang cenderung mementingkan harga dari pada
mutu dan kualitas serta rasa peduli yang rendah masih mewarnai konsumen
Indonesia. Hal ini berkaitan dengan kondisi ekonomi masyarakat yang masih
kurang membaik. Bagi sebagian masyarakat membeli CD bajakan merupakan
tindakan yang biasa, selain itu didukung dengan tingkat pengetahuan masyarakat
yang rendah terkait hukum perlindungan karya cipta. Remaja cenderung memiliki
emosi yang belum stabil dan memandang segala sesuatu bergantung pada
emosinya. Namun disisi lain remaja juga bisa terbilang bikasana karena
kemandiriannya sebagai konsumen walaupun dengan karakteristik yang masih
mudah terpengaruh, tidak berpikir hemat dan suka ikut-ikutan teman. Selain
persepsi perilaku pembelian juga dipengaruhi oleh pengetahun yang dimiliki
seseorang terhadap obyek yang akan dibelinya, selain itu juga dipengaruhi oleh
faktor sosial, budaya, pribadi, dan psikologi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisi perbedaan persepsi,
pengetahuan, perilaku remaja dalam pembelian CD bajakan. Serta melakukan
analisis tekait dengan ketiga variabel berdasarkan jenis kelamin dan hubungan antar
variabel yang mempengaruhi perilaku pembelian pada kalangan remaja. Metode
penelitian yang digunakan desain cross sectional study di sekolah menengah atas.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara
karakteristik keluarga, persepsi, pengetahuan, dan perilaku pembelian CD
bajakanpada remaja laki-laki dan perempuan. Selain itu terdapat perbedaan antara
uang saku dan anggaran uang yang dialokasikan remaja laki-laki dan perempuan
untuk membeli CD bajakan. pada analisis korelasi menunjukkan bahwa
pengetahuan berhubungan secara signifikan dengan persepsi terhadap CD bajakan.
Perilaku pembelian CD bajakan dipengaruhi oleh uang saku dan pedapatan
keluarga per kapita. Penelitian ini menyatakan bahwa sebagian besar remaja
memiliki persepsi tidak setuju dengan pembelian CD bajakan dan remaja ternyata
telah memiliki pengetahuan terkait CD bajakan. Terdapat perbedaan antara
karakteristik keluarga, persepsi, pengetahuan, dan perilaku pembelian pada remaja.
13
Selain itu terdapat perbedaan anggaran yang dimiliki setiap remaja untuk
dialokasikan dalam pembelian CD. Hasil uji hubungan menyatakan terdapat
hubungan nyata dan positif antara pengetahaun dan persepsi terhadap CD bajakan.
Analisis :
Penelitian ini belum menjelaskan secara detail terkait jenis CD bajakan yang
dibeli oleh remaja. Selain itu belum dijelaskan terkait hubungan antara perubahan
perilaku pembelian dengan tingkat pengetahuan mengenai CD bajakan yang
dimiliki oleh siswa. Preferensi CD yang paling diminati oleh remaja juga belum
disampaikan dalam penelitian ini. Berdasarkan teori disonansi kogitif pengetahuan
yang telah di miliki siswa terkait pembelia CD bajakan sudah cukup baik namun
pada kenyataan yang ada masih banyak dari para siswa membeli CD bajakan. Hal
ini bertentangan dengan persepsi, pengetahuan, dan perilaku yang di muculkan oleh
pengguna dan seahrusnya peneliti dapat memaparkannya dalam hasil penelitian ini.
7.
Judul
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk
Pustaka
Nama Penulis
Kota
dan
nama penerbit
Nama jurnal
Volume
(Edisi) ; hal
Alamat URL
Tanggal
Unduh
: Sikap dan Perilaku Remaja Desa dalam Menggunakan
Telepon Selular (Studi Kasus Remaja Desa Cihideung
Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor Provinsi
Jawa Barat)
: 2010
: Skripsi
: Elektronik
: Rizal Prayifto
: Institut Pertanian Bogor
: :
: http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/5
0755/A06mul1.pdf?sequence=1&isAllowed=y
: 26/09/2015 [10:06]
Ringkasan Pustaka:
Kemajuan teknologi dan komunikasi memberikan kemudahan bagi setiap
orang, dan alat komunikasi yang paling banyak di gunakan adalah telepon selular.
Fasilitas yang ditawarkan telepn selular memberi dampak penggunaan yang tidak
terbatas pada telepon atau SMS saja. Pengguna bukan hanya lapisan atas namun
juga lapisan bawah, bahkan dari orang tua hingga anak muda kini sudah
menggunakan alat komunikasi ini. Penelitian ini fokus pada remaja yang ada di
14
desa untuk mengetahui sikap dan perilaku remaja desa dalam penggunaan telepon
selular, sehingga dapat melakukan pencegahan pada dampak negatif sejak dini.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan metode
kualitatif. Data dikumpulkan dengan metode survei menggunaka kuesioner, serta
dilakukan pula wawancara mendalam sebagai informasi tambahan. Sasaran
responden adalah yang berusia 12-21 tahun yang berjumlah 50 orang dengan teknik
non-probability sampling yakni dengan metode purposive sampling.
Kuesioner terdiri dari tiga bagian yang mencakup karakteristik responden,
sikap responden terhadap telepon selular, dan pengukuran perilaku responden
dalam menggunakan telepon selular. Variabel X yang digunakan dalam penelitian
ini berupa sikap dan variabel Y yang digunakan berupa perilaku. Theory of
Reasoned Action yang dinyatakan oleh Ajzen dan Fishbein dalam Sarwono (2002)
yang terdapat dalam penelitian ini menyatakan sikap seseorang mempengaruhi
perilaku. Namun hal ini tidak relevan untuk menjelaskan perilaku remaja desa
dalam menggunakan telepon selular. Perilaku remaja desa dalam menggunakan
telepon selular lebih dikarenakan faktor situasional. Temuan dalam penelitian ini
menunjukkan sikap cenderung positif terhadap telepon selular dan tingkat perilaku
yang cukup tinggi dalam penggunaan telepon selular. Faktor yang memberikan
pengaruh secara signifikan terhadap perilaku remaja desa dalam menggunakan
telepon selular adalah terpaan media dan keterdedahan pada media. Jadi semakin
tinggi keterdedahannya maka perilaku dalam penggunaan telepon selular juga
tinggi.
Analisis:
Namun dalam penelitian ini responden yang digunakan hanyalah kalangan
remaja saja. Selain itu juga kurang spesifik dalam penggunaan telepon selular
seperti apa yang dimasksud peneliti, karena perbedaan jenis telepon selular diduga
juga akan perbedaan pula pada sikap dan perilaku yang dimunculkan oleh
responden. Peeitian ini juga tidak memaparkan terkait faktor-faktor lain yang
mempengaruhi perilaki remaja dalam menggunakan telepon selular, dan faktor
sikap yang terdiiri dari aspek situasi dan aspek sikap itu sendiri. Variabel perilaku
yang dimculkan oleh peneliti juga kurang beragam.
8. Judul
: Persepsi Mahasiswa terhadap Layanan Nokia Life Tool
sebagai Inovasi Media Informasi Pertanian
: 2010
: Jurnal
: Elektronik
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk
Pustaka
Nama Penulis : Suzyani Yuanita dan Hadiyanto
Kota
dan : Departemen SKPM, Fakultas Ekologi Manusia IPB
nama penerbit
15
Nama jurnal
Volume
(Edisi) ; hal
Alamat URL
Tanggal
Unduh
:
: 04 ; 366-379
: http://ejournal.skpm.ipb.ac.id/index.php/sodality/article/
view/199/194
: 18/10/2015 [19:00]
Ringkasan Pustaka:
Kini petani mampu mengakses layanan informasi melalui SMS dengan
munculnya layanan Nokia Life Tools. Layanan ini memberikan informasi bagi
petani seperti harga jual panen, ramalan cuaca, serta tips bercocok tanam. Penelitian
ini berusaha mengkaji persepsi mahasiswa atau mahasiswi AGH terkait dengan
layanan yang menjadi media informasi pertanian. Selain itu juga di kajian terhadap
karakteristik mahasiswa pada tingkat keterdedahan informasi, kemudian hubungan
anatara karakteristik personal dan tingkat keterdedahan dengan persepsi mahasiswa
terkait layanan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif dengan menggunakan survey melalui alat pengumpul data berupa
kuesioner.
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa persepsi yang dimiliki oleh
responden terkait layanan yang disediakan oleh salah satu produsen telepon selular
adalah keuntungan relatif yang sedang, cukup sesuai, cukup rumit, cukup mudah
untuk dicoba, dan cukup mudah untuk dilihat hasilnya. Selain itu layanan ini dirasa
baik untuk perkembangan pertanian. Hubunagn karakteristik personal yang nyata
tampak pada asal daerah dan tingkat pengetahuan yang dimiliki responden,
sedangkan karakteristik lainnya tidak berhubungan nyata. Tingkat keterdedahan
pada iklan yang disajikan terkait layanan memiliki hubungan signifikan dengan
persepsi, namun tingkat keterdedahan tidak berhubungan dengan media massa.
Analisis :
Penelitian ini tidak mencantumkan mahasiswa pada tingkat berapa karena,
demikian penilian ini harus dilakukan secara spesifik bukan hanya pada mahasiswa
namun juga kalangan lainnya. Karena maraknya penggunaan telepon selular yang
kini sudah sampai generasi termuda Indonesia bahkan generasi pedesaan yang
notabennya jauh dari pengaruh globalisasi. Selain itu responden untuk penelitian
layanan ini baiknya adalah pengguna Nokia. Karena hanya pada telepon selular
merk Nokia yang memiliki layanan ini sehingga akan lebih tepat sasaran
respondennya karena pengalaman menggunakan dan pengalaman hanya sekedar
tahu saja tentang layanan tersebut tentu akan berbeda.
16
9. Judul
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk
Pustaka
Nama Penulis
Kota
dan
nama penerbit
Nama jurnal
Volume
(Edisi) ; hal
Alamat URL
Tanggal
Unduh
: The Role of Mass Communication in Culture Change
and Society Behaviour
: 2008
: Jurnal
: Elektronik
: Ira Setiawati
: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran,
Universitas Sam Ratulangi Manado
: : 03 ; 44-55
: http://stiepena.ac.id/wp-content/uploads/2012/11/penafokus-vol-3-no-2-44-55.pdf
: 18/10/2015 [20:58]
Ringkasan Pustaka:
Pesatnya kemajuan sistem teknologi informasi, telah memberikan dampak
pada perubahan global dan signifikan bagi pola hidup masyarakat termasuk
generasi muda yang menjadi harapan bangsa. Kompleksitas budaya masyaraiat kini
telah dipengaruhi oleh sistem budaya informasi dan komunikasi yang semakin
harus bisa mengikuti perkembangan dinamika masyarakat. Perkemangan media
massa sebagai salah satu bagian dalam proses komunikasi massa menjadi satu hal
penting. Dapat dikatakan pula bahwa laju perkembangan informasi saat ini telah
banyak memberikan informasi bagi semua kalangan baik yang membutuhkan atau
pun yang tidak. Selai itu tak salah bila dikatakan bahwa tata nilai sosial dan budaya
bisa mengalami perubahan seiring derasnya laju informasi. Pemaparan pada jurnal
tersebut menyatakan komunikasi penting dalam menyelaraskan pemikiran, makna,
dan pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan. Dalam perkembanga
komunikasi massa ternyata memiliki pengaruh signifikan kepada perubahan budaya
dan perilaku baik pola pikir ataupun pola hidup masyarakat yang terangkum dalam
suatu perilaku. Media komunikasi massa memiliki peran penting dalam membentuk
jati diri bangsa. Selain itu dapat mengubah budaya di masyarakat sehingga nilai
serta norma terkadang melenceng dari aturan lama dan akhirnya menjadi
pandangan hidup bangsa.
Analisis :
Namun dalam penelitian ini metode yang digunakan tidak dipaparkan dan
kurang sistematika dalam penulisan hasil penelitiannya. Selain itu data-data yang
menjadi bukti simpulan tidaklah dilakukan secara kuantitatif. Data kualitatif yang
17
di peroleh dari hasil analisa dan observasi lapang atau wawancara mendalam dapat
menjadi data pendukung pada penelitian terkait. Selain itu pada penelitian ini belum
dinyatakan secara spesifik terkait variabel yang digunakan oleh peneliti dan cara
analisa yang dilakukan oleh peneliti. Seperti halnya variabel X yaitu Mass
Communication yang meliputi membina keserempakan, heterogen media massa,
sifat umum komunikasi massa. Menurut saya itu masih dalam bentuk konsep belum
menjadi variabel. Karena ukuran seperti heterogen media massa itu seperti apa
belum dijelaskan.
10.
Judul
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk
Pustaka
Nama Penulis
Kota
dan
nama penerbit
Nama jurnal
Volume
(Edisi) ; hal
Alamat URL
Tanggal
Unduh
: Sikap dan Perilaku Mahasiswa Terhadap Penggunaan
Telepon selular (Kasus Mahasiswa Departemen
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Institut
Pertanian Bogor)
: 2006
: Skripsi
: Elektronik
: Mulyandari
: Program Studi Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat Fakultas Pertanian IPB
:
:
: http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/12345678
9/50755/A06mul1.pdf?sequence=1&isAllowed=y
: 26/09/2015 [11:13]
Ringkasan Pustaka:
Telepon selular memiliki peran penting dalam mendukung aktivitas
mahasiswa sehingga perlu dilakukan pengkajian dalam mengetahui sejauh apa
sikap dan perilaku mahasiswa terhadapa telepon selular dan hubungan antara sikap
dan perilakunya. telepon selular merupakan produk teknologi yang berkembang
pesat dikalangan amsyarakat saat ini. Hampir seluruh lapisan masyarakat
menggunakannya, perkembangannya tentu akan memberikan perubahan pada sikap
dan perilaku pada penggunanya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sikap
mahasiswa terhadap penggunaan ponsel, mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi sikap mahasiswa dalam meggunakan ponsel, mengetahui perilaku
mahasiswa dalam menggunakan ponsel, dan mengetahui hubungan antara sikap dan
perilaku mahasiswa dalam menggunakan ponsel. Metode yang digunakan dalam
18
penelitian ini adalah kuantitatif dengan penyebaran kuesioner dan dilengkapi
dengan wawancara mendalam.
Hasil dari peneilitian ini menyatakan bahwa mahasiswa dari departemen
sains komunikasi dan pengembangan masyarakat memiliki sikap yang positif
terhadap penggunaan telepon selular. Selain itu dinyatakan pula bahwa tidak
adanya hubungan status ekonomi dengan sikap karena telepon selular dianggap
kebutuhan cukup penting dalam menunjang kegiatan mahasiswa. Tingginya
pengetahuan mahasiswa terhadap telepon selular menyebabkan mereka cenderung
memiliki perilaku yang cukup tinggi untuk menggunakan telepon selular. Hasil
penelitian ini menyatakan terdapat korelasi antara karakteristik pengguna dengan
perubahan sikap dan perilaku pengguna telepon selular.
Analisis :
Sikap dan norma subjektif diduga mempengaruhi intensi berperilaku.
Namun dalam penelitian ini kurang di fokuskan pada kecenderungan perilaku yang
di lakukan oleh mahasiswa dalam menggunakan fasilitas atau fitur telepon selular
yang seperti apa. Teman menjadi pengaruh kuat dalam penggunaan telepon selular
mahasiswa sehingga perlu dilakukan analisis lebih jauh kembali terkait faktor
eksternal yang mampu mempengaruhi perilaku penggunaan telepon selular oleh
mahasiswa. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan kurang relevannya theory of
reason action dalam menunjukkan hubungan antara sikap dan perilaku mahasiswa
dalam menggunakan telepon selular. penelitian ini menggunakan accidental dalam
memilih sampel, oleh karena ini perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan
menggunakan metode sampel acak agar mampu menggambarkan kondisi populasi
sesungguhnya. Penelitian ini kurang spesifik dalam mencantumkan telepon selular
apa yang digunakan oleh responden serta fasilitas dalam telepon selular yang paling
sering digunakan.
Karena dengan peredaan jenis telepon selular dan jenis sosial media atau
layanan telepon selular yang digunakan makan akan berbeda pula pada sikap dan
perilaku pengguna terhadap telepon selular. Peneliti seharusnya menambah hasil
penelitiannya dengan membandingkan dua sasaran dengan perlakuan yang berbeda
pada satu objek yaitu telepon selular. Kelompok acuan ini dapat memberikan
infomasi menarik terkait sikap dan perilaku terhadap penggunaan telepon selular.
19
RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN
Sikap dan Perilaku terhadap Telepon Selular
Pada dasarnya manusia akan melakukan evaluasi terhadap aspek dunia
sosialnya. Setiap kejadian yang dialami oleh manusia mengilustrasikan aspek
penting lain dari sikap, yaitu seringkali sikap direfleksikan dalam perilaku kita
walaupun terkadang tidak selalu demikian. Sikap didefinisikan sebagai gejala
internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk merespon dengan
cara yang relatif tetap terhadap obyek (orang atau barang), jasa, dan sebagainya,
baik secara positif maupun negatif (Syah 2002 dalam Prayifto 2010). Menurut
Sarwono (2002), pada sikap positif kecenderungan tindakan adalah mendekati,
menyenangi, dan mengharapkan pada objek tertentu, sedangkan pada sikap negatif,
terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, dan tidak
menyukai objek tertentu.
Menurut Azwar (2003) terdapat tiga komponen sikap yang disebut sebagai
struktur sikap, yaitu: (1) Komponen kognitif, yaitu kepercayaan seseorang
mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap.Variabel persepsi,
kepercayaan, dan stereotip yang dimiliki individu mengenai sesuatu; (2) Komponen
afektif merupakan perasaan individu terhadap objek sikap dan menyangkut masalah
emosi. Aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling dalam sebagai
komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruhpengaruh yang mungkin akan mengubah sikap seseorang; (3) Komponen konatif
merupakan kecenderungan untuk bertindak atau untuk bereaksi terhadap sesuatu
dengan cara-cara tertentu. Kecenderungan berperilaku secara konsisten, selaras
dengan kepercayaan dan perasaan ini akan membentuk sikap individual.
Sikap memang tidak selamanya tetap oleh karena itu terdapat faktor yang
mempengaruhi dapat memperlihatkan sejauh mana sikap mampu mempengaruhi
perilaku seseorang diantaranya pertama aspek situasi yang mencegah kita
mengekspresikan sikap; kedua aspek dari sikap itu sendiri yang meliputi tiga hal
penting yakni sumber suatu sikap, kekuatan sikap, dan kekhususan sikap. Sikap
manusia bukan bawaan sehingga dapat berubah akibat beberapa faktor yang
mempengaruhi. Menurut Azwar (2003) ada beberapa faktor yang membentuk dan
merubah sikap seseorang diantaranya adalah; (1) pengaruh orang lain yang
dianggap penting (significant other), orang yang dianggap penting banyak
mempengaruhi pembentukan sikap seseorang seperti orangtua, orang yang
memiliki status sosial lebih tinggi, sahabat karib, pasangan san lain sebagainya. (2)
Media massa, sebagai media komunikasi banyak memberikan pengaruh pada
pembentukan sikap individu terutama internet dan televisi. Selain itu juga ada radio,
surat kabar, majalah juga memiliki pengaruh pada pembentukan opini seseorang
atas informasi yang disampaikan.
20
Sikap dan perilaku memiliki hubungan walaupun tidak begitu jelas seberapa
besar hubungan antara keduanya. Terkadang ada perbedaan yang cukup besar
antara apa yang dikatakan dan apa yang dilakukan. Karena secara garis besar dapat
disimpulkan bahwa sikap yang kita tunjukkan sering kali memberikan efek penting
pada perilaku yang akan kita lakukan. Perilaku yang dilakukan seseorang disebut
sebagai perilaku yang tampak (overt behavior) sedangkan untuk perilaku yang
dilakukan seseorang sebagai perilaku tidak tampak disebut perilaku tidak tampak
(covert behavior). Perilaku itu sendiri merupakan cara bertindak yang menunjukkan
tingkahlaku seseorang tersebut. Perilaku manusia sebagai makhluk sosial banyak
dipengaruhi oleh beberapa faktor, faik faktor yang berasal dari dalam (internal) diri
manusia atau faktor yang berasal dari luar (eksternal). Faktor yang paling besar
berpengaruh untuk menentukan perilaku adalah faktor lingkungan. Menurut
(Calhoun dan Joan 1995 dalam Baron dan Byrne 2003), cara lingkungan dalam
mempengaruhi perilaku diantaranya adalah lingkungan menghalangi perilaku yang
akibatnya akan membatasi apa yang akan dilakukan, lingkungan menentukan
bagaimana harus bertindak, dan lingkungan juga mampu membentuk diri
Definisi Media Komunikasi dan Jenis Media Komunikasi
Menurut Cangara (1998) media merupakan alat atau sarana yang digunakan
untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Media Komunikasi
menurut Suranto (2005) dalam Mulyandari (2011) media komunikasi adalah semua
sarana yang dipergunakan untuk memproduksi, mereproduksi, mendistribusikan
atau menyebarkan, dan menyampaikan informasi. Sedangkan media komunikasi
apabila dikaitkan dengan konteks pertanian merupakan suatu pernyataan antara
manusia dengan kegiatan dibidang pertanian, baik secara perorangan maupun
kelompok. Penggunaan media atau pemanfaatan informasi teknologi pertanian oleh
petani dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni karakteristik individu, kebutuhan
terhadap media komunikasi dan motivasi terhadap informasi. Jadi salah satu faktor
yang mempengaruhi penggunaan media komunikasi oleh individu adalah faktor
karakteristik individu.
Jenis media komunikasi yang berkembang di kalangan masyarakat adalah
media antar pribadi, media kelompok, media publik dan media massa. Media yang
kini sering digunakan oleh kahlayak luas adalah media massa. Pasalnya media
massa dapat menyebarkan informasi secara cepat dan menjangkau khalayak secara
luas dalam warktu yang bisa bersamaan, seperti halnya surat kabar, film, radio, dan
televisi. Telepon yang sifatnya pribadi namun kini sudah mampu menyampaikan
pesan secara cepat bahkan dapat melakukan akses internet dan beromunikasi tanpa
batas. Oleh karena itu media komunikasi yang sangat dekat dengan semua lapisan
masyarakat kini adalah telepon selular.
Telepon selular merupakan media komunikasi yang sangat akrab dengan
masyarakat. Kini perkembangannya cukup pesat dibandingkan dengan telepon
21
selular terdahulu. Masyarakat kini telah mengenal smartphone atau telepon pintar
yang lebih canggih dibandingkan dengan telepon selular biasa. Melakukan aktivitas
dengan menggunakan smartphone dirasa memiliki banyak keuntungan
dibandingkan dengan telepon selular biasa. Saat ini smartphone sudah menjadi
komoditas yang penting untuk membantu aktifitas sehari-hari masyarakat. Berikut
adalah perbedaan telepon selular dan smartphone (Tabel 1)
Tabel 1. Perbedaan telepon selular dan smartphone
No
1
2
3
4
5
Telepon Selular
Smartphone
Tidak memiliki sistem operasi Memiliki
sistem
operasi
yang
untuk berbagai aplikasi
memungkinkan mampu menjalankan
berbagai aplikasi
Memiliki perangkat lunak namun Smartphone memiliki aplikasi yang
tidak mampu melakukan kegiatan memungkinkan anda membuat dan
mengedit, membuat, dan melihat mengedit dokumen Ms. Office atau
dokumen
setidaknya mampu melihat file, selain
itu
memiliki
kemampuan
mendownload berbagai aplikasi seperti
sotfware keuagan, personal assistant,
dan banyak lagi
Tidak mampu melakukan akses Smartphone dapat mengakses internet
terhadap
internet
dengan pada kecepatan yang lebih tinggi,
kecepatan tinggi
berkat pertembuhan 4G dan jaringan
data 3G, serta penambahan dukungan
Wi-fi
Tombol yang masih digunakan Smarthphone pada umumnya sudah
adalah tombol manual telepon dilengkapi
dengan
keyboard
selular secara fisik
QWERTY yang bisa berbentuk fisik
ataupun virtual (diketik melalui layar
sentuh)
Hanya dapat menerima pesan dan Semua ponsel dapat mengirim dan
mengirim pesan, tidak memiliki menerima
pesan
teks
namun
kemampuan menangani email
smartphone lebih unggul adalah
kemampuan menangani email
Dari perbedaan yang telah dipaparkan pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa
Smartphone memiliki kemampuan yang lebih canggih. Smartphone berfungsi
layaknya komputer atau laptop yang mampu mendukung gaya hidup online di era
internet seperti saat ini. Hadirnya telepon selular ini memberikan banyak pengaruh
dalam kehidupan, bukan hanya pengaruh positif namun juga negatif. Beragam pula
sikap dan perilaku konsumen dalam menanggapi hadirnya teknologi komunikasi
22
yang canggih ini. Berikut merupakan hasil penelitian-penelitian terkait telepon
selular (Tabel 2)
Tabel 2 Tabel 2 Hasil penelitian terkait telepon selular
No
1
Judul
Analisis
Perilaku
Pembelian
Ponsel Cerdas
(Smartphone) :
Antara
Kebutuhan dan
Gaya Hidup
Konsumen di
Kota Padang
(Hesti
Mayangsari)
Var bebas
Kebutuhan
dan gaya
hidup
Var tak bebas
Keputusan
pembelian
Smartphone
2
Hubungan
Durasi
Penggunaan
Media Sosial
Dengan
Kejadian
Insomnia Pada
Remaja Di
SMA Negeri 9
Manado (Wydia
Khrisrianty
Putriny
Syamsoedin)
Penggunaan Insomnia
media
sosial
(durasi
penggunaan
media
sosial)
Hasil
Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa
kebutuhan dan gaya
hidup memiliki
pengaruh pada
keputusan pembelian
ponsel cerdas, tidak
terdapat perbedaan
perilaku pembelian
ponsel cerdas
berdasarkan faktor
sosial, faktor pribadi,
maupun faktor
psikologi.
Ditemukan adanya
hubungan pengaruh
secara signifikan
antara kebutuhan
dengan keputusan
pembelian.
Hasil pada penelitian
ini menyatakan
bahwa ada hubungan
durasi penggunaan
media sosial dengan
kejadian insomnia
pada remaja di
SMAN 9 Manado.
Semakin tinggi
durasi penggunaan
media sosial semain
tinggi pula tingkat
kejadian insomnia
pada remaja.
23
Tabel 2 Hasil penelitian terkait telepon selular (lanjutan)
No
3
Judul
Pengaruh
Penggunaan
Telepon Selular
Sebagai Media
Komunikasi
Terhadap Sikap
Siswa SMP
Negeri 30
Samarinda
(Desi Veronika)
Var bebas
Penggunaan
Telepon
Selular
(berfoto,
internet,
sms, jadwal
penggunaan
dan
pengiriman
data)
Var tak bebas
Sikap
(pengalaman
pribadi,
kebudayaan,
orang lain yang
dianggap penting,
media massa,
institusi
pendidikan dan
agama, faktor
emosi dalam diri)
4
Sikap dan
Perilaku
Remaja Desa
Dalam
Menggunakan
Telepon Selular
(Rizal Prayifto)
Sikap
(kognitif,
afektif, dan
konatif)
Perilaku
(memperoleh
informasi,
integrasi dan
interaksi sosial,
memperoleh
hiburan)
5
Sikap dan
Perilaku
Mahasiswa
Terhadap
Penggunaan
Ponsel (Kasus
Mahasiswa
Departemen
Komunikasi dan
Pengembangan
Masyarakat,
Institut
Pertanian
Bogor)
(Mulyandari)
Sikap
(Komponen
sikap,
dimensi
pengukuran
sikap, dan
arah)
Perilaku
(frekuensi
penggunaan
ponsel,
pemanfaatan
fasilitas pada
ponsel, pihak
yang diajak
berkomunikasi,
dan tingkat
pembelian pulsa)
Norma
subjektif
(significant
other,
tingkat
motivasi
mengikuti
significant
other)
Hasil
Hasil dari penelitian
ini diketahui bahwa
terdapat pengaruh
yang signifikan
dalam penggunaan
telepon selular
dengan sikap siswa
selain itu juga
terdapat penggunaan
telepon selular
sebagai media
komunikasi terhadap
sikap siswa.
. Faktor yang
memberikan
pengaruh secara
signifikan terhadap
perilaku remaja desa
dalam menggunakan
telepon selular
adalah terpaan media
dan keterdedahan
pada media.
Mahasiswa dari
departemen SKPM
memiliki sikap yang
positif terhadap
penggunaan telepon
selular. Selain itu
dinyatakan pula
bahwa tidak adanya
hubungan status
ekonomi dengan
sikap karena telepon
selular dianggap
kebutuhan cukup
penting.
24
Tabel 2 Hasil penelitian terkait telepon selular (lanjutan)
No
6
Judul
The Role of
Mass
Communication
in Culture
Change and
Society
Behaviour (Ira
Setiawati)
7
Persepsi,
Pengetahuan,
dan Perilaku
Remaja Dalam
Pembelian
Compact Disc
Bajakan (Tri
Sapti Jayanti,
Moh Djemdjem
Djamaludin,
dan Melly
Latifah)
Var bebas
Var tak bebas
Culture Change
Mass
(budaya konteks
Communica tinggi, dan
tion
budaya konteks
(membina
rendah)
keserempak
an,
Society Behavior
heterogen
(memperoleh
media
informasi, akses
massa, sifat internet)
umum
komunikasi
massa)
Persepsi
Perilaku
(harga
pembelian
penjualan
(frekuensi
CD
membeli, jumlah
bajakan,
CD, bajakan yang
lokasi toko dibeli, jenis CD
CD
bajakan, alasan
bajakan,
membeli atau
kualitas CD tidak membeli
bajakan,
CD bajakan)
dan hak
cipta)
Pengetahua
n (pegertian
CD
bajakan,
jeni-jenis
CD, ciri-ciri
CD,
kapasitas
menyimpan
data,
perilaku
membajak
CD, dan
hak cipta)
Hasil
Hasil pada penelitian
ini menyatakan
bahwa faktor
kebudayaan, sosial,
pribadi, dan
psikologi memiliki
pengaruh positif
terhadap perilaku
pembelian.
Pada penelitian ini
menunjukkan bahwa
adanya perbedaan
kedalaman
perubahan sosial
dalam kehidupan
remaja yang dilihat
dari aspek sosial dan
ekonomi antara desa
yang akan diakses
internetnya tinggi
dengan desa yang
akses internetnya
masih terbatas.
Selain itu hasil
penelitian ini
menyatakan bahwa
karakteristik
responden tidak
selalu
mempengaruhi pola
penggunaan internet.
25
Tabel 2 Hasil penelitian terkait telepon selular (lanjutan)
No
8
Judul
Persepsi
Mahasiswa
Terhadap
Layanan Nokia
Life
Tool
Sebagai Inovasi
Media
Informasi
Pertanian
(Suzyant
Yuanita,
dan
Hadiyanto)
Var bebas
Tingkat
Keterdedah
an
Informasi
(keterdedahan media
massa dan
keterdedaha
n layanan
nokia Life
Tools)
Var tak bebas
Persepsi
mahasiswa
terhadap layanan
nokia Life Tools
sebagai
media
informasi
pertanian
9
Dampak SosialEkonomi
Masuknya
pengaruh
Internet Dalam
Kehidupan
Remaja
Di
Pedesaan (Putri
Eksanika, dan
Arya
Hadi
Dharmawan)
Penggunaan
Internet
(intensitas
penggunaan
internet,
jenis situs
yang
ditelusuri,
dan
rutinitas
penggunaan
internet)
Dampak
Sosial
(intensitas
hubungan sosial
dalam keluarga,
intensitas
komunikasi
dengan
teman,
luasnya jaringan
sosial dunia maya,
perilaku
positif
dan
negatif,
tingkat
penghargaan
terhadap nilai dan
norma
tradisi,
tingkat perubahan
ideologi,
dan
alokasi waktu)
Dampak Ekonomi
(tingkat
konsumsi,
dan
tingkat
pendapatan)
Hasil
Persepsi responden
terkait
layanan
adalah keuntungan
relatif yang sedang,
cukup sesuai, cukup
rumit, cukup mudah
untuk dicoba, dan
cukup mudah untuk
dilihat
hasilnya.
Selain itu layanan
dirasa baik untuk
perkembangan
pertanian.
Berdasarkan
penelitian ini telah
dipaparkan bahwa
karakteristik
yang
dimiliki responden
tidak
selalu
mempengaruhi pola
penggunaan internet
dan di sisi lain
menunjukkan adanya
perbedaan
kedalaman
perubahan
sosial
dalam
kehidupan
remaja yang dilihat
dari aspek sosial dan
ekonomi antara desa
yang memiliki akses
tinggi dengan yang
aksesnya
masih
terbatas.
26
Tabel 2 Hasil penelitian terkait telepon selular (lanjutan)
No
10
Judul
Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi
Perilaku
Pembelian
Ponsel Berbasis
Teknologi
Android Di
Kabupaten
Purworejo
(Nani Salysya)
Var bebas
Faktor
keudayaan
(budaya, sub
budaya, kelas
sosial)
Faktor sosial
(kelompok
referensi,
keluarga,
peranan dan
status)
Faktor pribadi
(usia dan tahap
daur hidup,
pekerjaan,
kondisi
ekonomi, gaya
hidup,
kepribadian dan
konsep diri)
Fakor psikologi
(motivasi,
persepsi,
belajar,
keyakinan dan
sikap)
Var tak bebas
Hasil
Perilaku
Hasil pada
pembelian
penelitian ini
menyatakan bahwa
faktor kebudayaan,
sosial, pribadi, dan
psikologi memiliki
pengaruh positif
terhadap perilaku
pembelian.
Dari penjelasan Tabel 2 diketahui bahwa sikap dan perilaku yang
dimunculkan beranekaragam terhadap telepon selular, perilaku demikian juga
mempengaruhi kehidupan pengguna telepon selular baik secara fisik maupun
mental. Beberapa penelitian diatas memiliki tolok ukur dalam penggunaan telepon
selular terhadap kejadian dalam kehidupan sehari-hari seperti keputusan membeli,
insomnia, kondisi ekonomi dan sosial, serta keputusan berperilaku. Perilaku
merupakan fungsi dari sikap. Karena sikap akan sesuai dengan perilaku jika dalam
kondisi tertentu. Sikap dapat menentukan perilaku jika dapat muncul dalam
kesadaran seseorang. Dengan demikian hubungan sikap dan perilaku dipengaruhi
oleh bagaimana cara sikap itu masuk dalam kesadaran. Hubungan tersebut juga
dipengaruhi oleh pengalaman langsung pada objek serta adanya kepentingan tetap
atau kepentingan diri sendiri terhadap suatu objek (Sears, et al., 2004).
27
Menurut Hakim (2009), penggunaan ponsel juga dapat berdampak pada
aspek psikologis dan sosiologis. Diantaranya adalah adanya pengiriman SMS gelap,
dimana hampir semua pemilik ponsel dapat dipastikan pernah mendapat SMS gelap
seperti adanya pengiriman yang mengatasnamakan suatu lembaga tertentu dengan
tujuan menipu pemilik ponsel. Kemudian layanan pada ponsel sering digunakan
untuk hal-hal yang sifatnya negatif seperti mengirimkan pesan melalui SMS yang
berisi kalimat-kalimat cabul, olok-olok, saran yang merusak, kebohongan, ataupun
kalimat fanatisme terhadap golongan tertentu. Selain itu, Hakim (2009) juga
memaparkan bahwa kini penggunaan ponsel bukan lagi sebagai alat berkomunikasi
semata, melainkan juga mendorong terbentuknya interaksi sosial yang sama sekali
berbeda dengan interaksi tatap muka. Orang yang tidak suka tampil di tempat umum
bisa melakukan interaksi dan komunikasi sosial dengan yang lainnya, sambil
mempertahankan ruang pribadinya sendiri. Artinya, seseorang bisa berada di ruang
publik meskipun secara fisik tidak berada di sana. Menurut Azwar (2003), teori
yang mengungkapkan latar belakang atau alasan suatu tindakan dapat dilihat
melalui Theory of Reasoned Action dan Theory of Planned Behavior oleh Ajzen
dan Fishbein. Namun kini lebih dikenal dengan Theory of Planned Behavior. Teori
ini menyatakan bahwa keputusan untuk menampilkan perilaku tertentu adalah hasil
dari proses rasional yang diarahkan pada suatu tujuan tertentu dan mengikuti uruturutan berpikir.
Hubungan Media Komunikasi dengan Sikap dan Perilaku Keluarga Petani
Sikap merupakan gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek
(orang atau barang), jasa, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif (Syah
2002) dalam Prayifto (2010). Sedangkan perilaku merupakan cara bertindak yang
menunjukkan tingkah laku seseorang. Menurut Azwar (2003), teori yang
mengungkapkan latar belakang atau alasan suatu tindakan dapat dilihat melalui
Theory of Plalnned Behavior oleh Ajzen dan Fishbein. Teori ini menyatakan sikap
mempengaruhi perilaku melalui suatu proses pengambilan keputusan yang teliti dan
beralasan, dan dampaknya terbatas hanya pada tiga hal, yaitu:
Sikap terhadap konsekuensi perilaku. Sikap ini ditentukan oleh dua hal
yaitu, kepercayaan atau keyakinan (belief) tentang konsekuensi-konsekuensi dari
perilaku, dan evaluasi terhadap konsekuensi-konsekuensi tersebut untuk diri subjek
itu sendiri. Tekanan sosial yang dirasakan (norma subjektif) untuk melakukan
perilaku. Norma subjektif ditentukan oleh dua hal, yaitu pendapat tokoh atau orang
lain yang dianggap penting (significant others) serta seberapa jauh subjek akan
mengikuti pendapat orang lain tersebut. Sikap terhadap perilaku bersama norma
subjektif membentuk intensi atau niat untuk berperilaku.
Berdasarkan teori tersebut dapat dijelaskan terbentuknya suatu perilaku
seseorang merupakan proses berpikir yang panjang dalam mengambil keputusan,
28
yaitu apakah seseorang akan bertindak atau tidak. Berdasarkan teori ini intensi
gilirannya ditentukan oleh tiga faktor, yaitu: (1) Sikap terhadap perilaku (attitudes
toward a behavior): evaluasi positif atau negatif dari perilaku yang ditampilkan. (2)
Norma subjektif: persepsi orang apakah orang lain akan menyetujui atau menolak
perilaku tersebut, dan (3) Kontrol perilaku yang dipersepsikan: penilaian terhadap
kemampuan sikap untuk menampilkan perilaku. Seperti yang tampak pada berikut:
Sikap terhadap tingkah
laku tertentu
Norma-norma subjektif
Intensi
tingkah
laku
Tingkah laku
yang
tampak
Kontrol tingkah laku
yang di persepsikan
Gambar 1 Theory of Planned Behavior
Menurut penelitian Handayani (2006) hubungan antara media komunikasi
dengan perilaku petani dapat dilihat dari sebagian besar petani peserta kredit
ketahanan pangan (KKP) sudah terdedah terhadap media, namun petani kurang
intensif dalam menggunakan media untuk memperoleh informasi. Selain
menggunakan media, petani juga dapat mendapatkan informasi dari temannya,
penyuluh maupun pihak Bank untuk mencari informasi tentang program KKP.
Dalam hal kontak dengan sumber informasi, sebagian besar petani kurang intensif
dalam kontak dengan sumber informai. Hal tersebut disebabkan petani tinggal di
desa sehingga jauh untuk mengakses bank, sifat pemalu petani menyebabkan
mereka enggan untuk kontak dengan penyuluh maupun sumber informan lainnya
dan kesibukan petani juga menghambat keintensifan kontak petani dengan sumber
informasi.
Selain itu, penggunaan jenis media oleh petani dapat dilihat dalam aspekaspek penggunaan media komunikasi seperti mendengarkan radio, menonton
televisi dan membaca majalah atau brosur. Dalam hal mendengarkan radio, petani
kurang intensitasnya dalam mendengarkan radio untuk mencari informasi tentang
KKP. Hal tersebut disebabkan karena petani sibuk dengan pekerjaannya sehingga
petani kurang mendapatkan informasi melalui media berupa radio. Dalam hal
menonton televisi, petani di Kabupaten Ponorogo hampir semuanya telah memiliki
televisi sehingga petani dapat menonton televisi. Kegiatan menonton televisi oleh
petani dapat dikatakan belum terlalu intensif karena petani sibuk dengan
pekerjaannya dan waktu tayang program KKP yang ditayangkan kurang sesuai
dengan adwal longgar istirahat petani, sehingga petani tidak banyak yang
29
memperoleh informasi dari tayangan televisi mengenai program KKP. Sebagian
besar petani dapat membaca majalah atau brosur mengenai program KKP.
Informasi dari media tersebut dapat membuat petani memperoleh informasi yang
banyak mengenai program KKP. Menurut petani, membaca majalah maupun brosur
lebih hemat biaya, dan fleksible dengan waktu longgar para petani sehingga
informasi yan diperoleh mudah untuk dimengerti.
Hasil penelitian lain, yaitu penelitian Awaliah (2012) menyebutkan bahwa
hubungan keterdedahan petani dengan media komunikasi dapat dilihat dari
frekuensi petani dalam menggunakan media komunikasi. Frekuensi bertemu
dengan PPL tidak berpengaruh secara nyata dengan sikap petani, hal tersebut
karena petani lebih percaya pada pengalamanya selama ini dalam bertani. Frekuensi
menonton tv berpengaruh dalam pertambahan pengetahuan petani karena tv
memberikan informasi pertanian yang banyak. Frekuensi membaca koran tidak
berpengaruh secara nyata baik dalam sikap, pengetahuan maupun tindakan oleh
petani karena petani tidak mengerti mengenai materi yang ada di dalamnya dan
pendidikan petani hanya sampai SD. Frekuensi membaca leaflet tidak berpengaruh
secara nyata terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan petani karena petani hanya
membaca leafleat 10 menit saja dalam satu bulan. Penilain petani terhadap media
komunikasi menurut hasil penelitian adalah media komunikasi berperan dalam
meberikan informasi yang baru bagi petani, akan tetapi informasi yang disampaikan
oleh media komunikasi sering kali sama dengan informasi yang sudah petani
peroleh dari nenek moyangnya terdahulu.
Hasil penelitian Awaliah (2012) menyatakan bahwa keefektivan media
komunikasi bagi petani dapat dikatakan tinggi karena jika dilihat dari aspek
pengetahuan, sikap dan tindakan petani sudah berubah kearah yang semakin maju.
Dalam hal ini, media komunikasi membuat pengetahuan petani tentang pertanian
semakin bertambah dan pola berfikir petani juga lebih maju. Dalam aspek sikap,
petani menyetujui informasi yang disampaikan oleh media komunikasi mengenai
usaha tanam padi. Dalam aspek tindakan, petani tua cenderung tidak melakukan
tindakan seperti informasi yang diberikan oleh media komunikasi, sedangkan
petani muda melakukan tindakan sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh
media komunikasi. Petani tua lebih memiliki pengalaman tentang pertanian,
sehingga mereka enggan mengambil resiko dengan melakukan tindakan seperti
yang diinformasikan dari media komunikasi.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap dan Perilaku
Faktor yang menentukan perilaku muncul kepada seseorang dapat dilihat
jika akan ada hal lain yang juga akan ikut terlibat dalam pembentukan perilaku
tersebut selain sikap. Pertama Aspek situasi, faktor ini dapat mempengaruhi
hubungan natara sikap dan perilaku dalam cara lain yang dapat di diskusikan.
Secara umum kita akan lebih menyukai situasi yang memungkinkan kita untuk
mengekspresikan sikap dan perilaku. Dengan kata individu sering kali memilih
situasi dimana mereka dapat berperilaku sesuai dengan sikapnya, sikap itu sendiri
30
dapat diperkuat oleh ekspresi yang tampak dan menjadi prediktor perilaku yang
lebih baik (DeBono & Snyder 1995). Secara ringkas hubungan antara sikap dan
situasi bagaikan sebuah jalan yang memiliki dua arah. Tekanan situasi membentuk
kemungkinan hubungan antara sikap dan perilaku yang tampak Proses belajar sosial
terbentuk dari interaksi sosial. Dalam interaksi sosial, individu membentuk pola
sikap tertentu terhadap berbagai objek psikologis yang dihadapinya. Diantara
berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah:
1.
Pengalaman pribadi. Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap,
pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap
akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut melibatkan
faktor emosional. Dalam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan akan
pengalaman akan lebih mendalam dan lebih lama berbekas.
2.
Kebudayaan. B.F. Skinner (dalam, Azwar 2005) menekankan pengaruh
lingkungan (termasuk kebudayaan) dalam membentuk kepribadian
seseorang. Kepribadian tidak lain daripada pola perilaku yang konsisten
yang menggambarkan sejarah reinforcement (penguatan, ganjaran) yang
dimiliki. Pola reinforcement dari masyarakat untuk sikap dan perilaku
tersebut, bukan untuk sikap dan perilaku yang lain.
3.
Orang lain yang dianggap penting. Pada umumnya, individu bersikap
konformis atau searah dengan sikap orang orang yang dianggapnya penting.
Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi
dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap
penting tersebut.
4.
Media massa. Sebagai sarana komunikasi, berbagai media massa seperti
televisi, radio, mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan
kepercayaan orang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal
memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal
tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi tersebut, apabila
cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam mempersepsikan dan menilai
sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.
5.
Institusi Pendidikan dan Agama. Sebagai suatu sistem, institusi
pendidikan dan agama mempunyai pengaruh kuat dalam pembentukan
sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral
dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara
sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan
dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya.
6.
Faktor emosi dalam diri. Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi
lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang. Kadang merupakan
pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai penyaluran
frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian
bersifat sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi
dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan lebih tahan lama.
31
Pada faktor orang lain yang dianggap penting ternyata juga berkaitan
dengan Theory of Planned Behavior yakni norma subjektif, yang ditentukan oleh
significant others dan motivasi untuk mengikuti significant others pada penelitian
mulyandari. Significant others ini merupakan orang-orang yang dianggap dapat
mempengaruhi seseorang diantaranya adalah keluarga, sahabat karib, dan
pasangan. Persepsi, nilai-nilai, dan harapan yang diberikan significant other diduga
dapat mempengaruhi perilaku. Motivasi untuk mengikuti significant others juga di
duga mempengaruhi perilaku penggunaan. Pengguna yang memiliki motivasi
tinggi untuk mengikuti significant others diduga akan memepengaruhi perilaku
penggunaan.
Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul penggunaan telepon selular
sebagai media komunikasi terhadap sikap siswa SMPN 30 Samarinda yang
dilakukan oleh Desi Veronika menyebutkan bahwa penggunaan telepon selular
memiliki pengaruh signifikan terhadap sikap siswa. Kesimpulannya adalah sikap
memang mempengaruhi perilaku Petty & Krosnick (1995). Namun, kekuatan
hubungan ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berbeda. Hal tersebut
juga berlaku bagi pengguna telepon selular sebagai subjek dan pelaku. Setiap
individu memiliki karakteristik yang beragam, hal tersebut dapat mempengaruhi
bagaimana seseorang bersikap dan berperilaku. Beberapa karakteristik individu
antara lain:
1. Usia
Sikap dan perilaku berbeda karena usia yang berbeda. Usia yang lebih
mudah cenderung memiliki sikap positif terhadap inovasi.
2. Jenis kelamin
Perempuan dianggap lebih bersifat emosional dan cenderung
mempertahankan persahabatan dibandingkan dengan laki-laki salah satu
upaya yang dilakukan perempuan untuk melepas rasa emosional serta
mempertahankannya adalah dengan menjalin komunikasi yang baik melalui
telepon selular. Selain itu dirasa perempuan cenderung memiliki gaya hidup
dan pola yang konsumtif tinggi dibandingkan dengan laki-laki.
3. Tingkat pendidikan
Semakin tinggi pendidikan maka sikap terhadap inovasi akans semakin
positif.
4. Tingkat pendapatan
Pendapatan yang cukup membuat pengguna memiliki kemampuan untuk
memenuhi biaya penggunaan telepon selularnya.
5. Tingkat keterdedahan pada media
Keterdedahan seseorang atau keluarga petani terhadap media diduga
memiliki sikap dan perilaku positif karena banyaknya pengetahuan yang
diperoleh mengenai telepon selular dan layanan yang disediakan dari
berbagai media massa.
32
SIMPULAN
Hasil Rangkuman dan Pembahasan
Berdasarkan data yang dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa
persentase jumlah pelanggan telepon berdasarkan jenis kegiatannya mencapai
96,33% menggunakan telekomunikasi tanpa kabel yang berupa telepon selular
pasca bayar, telepon selular pra bayar, dan telepon tetap nirkabel. Sedangkan
persentase pelanggan telekomunikasi dengan menggunakan kabel hanya sebesar
3,67% dari seluruh pelanggan telepon dan internet Usaha Jaringan Telekomunikasi
(UJT). Data lainnya yang diperoleh dari survei Indikator TIK rumah tangga yang
dilakukan oleh Puslitbang PPI Kominfo menyatakan bahwa 83,20 %rumah tangga
memiliki telepon selular sedangkan hanya 17% rumah tangga yang menyatakan
tidak memiliki telepon selular. Pula jawa dan pulau sulawesi merupakan pulan
dengan proporsi kepemilikan telepon selularnya di atas 80%. Pada tahun 2011
pengguna telepon selular telah melebihi jumlah penduduk Indonesia, pada tahun
2013 jumlah pengguna telepon selular mencapai 313 juta. Rata-rata pertumbuhan
jumlah pengguna telepon selular mencapai 18% per tahun. Telepon selular ini terus
berkembang dengan berbagai fitur yang memberikan manfaat kepada penggunanya.
Banyaknya pengguna telepon selular dikalangan masyarakat teryata selain
membantu dalam kegiatan sehari-hari juga menimbulkan keresahan. Pasalnya
pengguna bukan hanya orang dewasa namun kini hampir setiap lapisan masyarakat
dan setiap golongan usia mulai mengenal bahkan menggunakan inovasi ini.
Dampak yang ditimbulkan oleh telepon selular bukan hanya positif namun juga
negatif, dengan canggihnya layanan yang disediakan telepon selular pengguna
dapat mengakses berbagai hal dengan tak terbatas. Pengguna bisa memperoleh
informasi secara cepat dan dapat mengetahui suatu tempat tanpa dengan langsung
harus menjangkau lokasi tersebut. Selain itu berbagai aplikasi yang tersedia
memungkinkan pengguna dapat berhubungan dengan orang di tempat yang jauh
dengan mudah. Berdasarkan hasil kajian literatur sebelum dapat disimpulkan
bahwa sikap pengguna terhadap inovasi ini cenderung positif. hal ini juga dapat
dikaitkan dengan jumlah pengguna telepon selular yang semakin meningkat. Selain
itu dibuktikan dengan kepentingan pengguna dalam menggunakannya.
Sikap yang muncul dari pengguna terhadap telepon selular dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya yang paling kuat adalah significant other, yakni pihak
yang dianggap penting seperti kerabat, keluarga, dan pasangan. Faktor lainnya yang
mempengaruhi ternyata persepsi pengguna terhadap telepon selular. Disisi lainnya
perilaku yang muncul sebagai dampak dari penggunaan telepon selular akan
berpengaruh pada kondisi sosial dari seseorang pasalnya, bagaimana seseorang
menyikapi sesuatu yang baru seperti halnya inovasi memiliki pengaruh pada
terbentuknya sikap yang akan dimunculkan oleh pengguna dan hal perilaku itu akan
menentukan baik buruknya kondisi sosial seseorang. Walaupun dirasa banyak
33
manfaat yang didapatkan dari inovasi ini namun tidak memungkinkan memiliki
dampak sosial yang ternyata ditimbulkan oleh penggunaan.
Penelitian terkait sikap dan perilaku penggunaan smartphone yang kini
bukan hanya dipakai oleh masyarakat perkotaan saja namun juga masyarakat
pedesaan, tidak terkecuali keluarga petani sebagai subjek perkembangan pertanian
di pedesaan. Baik orangtua, dewasa, ataupun remaja hingan anak-anak di pedesaan
kini sedah mulai menggunakan fitur yang disediakan oleh smartphone. Perbedaan
antara telepon selular dengan smartphone diduga juga memunculkan sikap dan
perilaku yang berbeda. Pedesaan merupakan daerah yang memiliki sumberdaya
alam yang luar biasa, lahan pertanian yang masih luas sebagai tempat produksi
pangan masyarakat tentu memiliki andil yang besar terhadap pasokan pangan dalam
negeri. Sawah, ladang, dan lahan masih luas tersedia dibandingkan dengan daerah
perkotaan. Oleh karena itu penting untuk mengetaui sikap dan perilaku pengguna
telepon selular terutama yang smarphone pada keluarga petani sehingga dampak
negatif dari penggunaan dapat dihindari sejak dini.
Salah satu desa yang kondisinya mencirikan suasana pedesaan adalah
bertani, kekeluargaan yang erat, interaksi sosial yang masih guyub, dan
masyarakatnya masih menjunjung tinggi nilai keadamaan dan adat yang diturunkan
oleh nenek moyang yakni Desa Jangglengan yang terletak di Kecamatan Nguter
Kabupaten Sukoharjo. Desa ini merukapak desa yang berbatasan langsung dengan
Kabupaten Wonogiri dengan jumlah dukuh sebanyak delapan. Semakin mudahnya
akses keluar masuk desa maka tidak menutup kemungkinan desa ini juga sudah
terdedah dengan alat elektronik. Hal ini dibuktikan dengan kepemilikan smarphone
oleh masyarakat desa. Pertanian merupakan mata pencaharian utama desa dengan
luas laha pertanian yang masih sangat luas dibanding desa lain di Kecamatan
Nguter.
Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Skripsi
Sikap seseorang terhadap suatu objek atau lainnya akan berpengaruh pada
pembentukan perilaku seseorang tersebut. Petani merupakan subjek penting dalam
perkembangan kondisi pertanian di Indonesia pasalnya mayoritas penduduk
Indonesia berprofesi sebagai seorang petani. Dengan luas tanah pertanian yang
hampir 13 juta hektar dari tanah indonesia memberikan potensi besar untuk negara
Indonesia mampu meningkatkan pertanian secara maksimal. Namun kini jumlah
petani Indonesia sudah mulai berkurang, pemuda yang yang menjadi harapan
bangsa kini sudah mulai enggan melirik dunia pertanian. Anak kecil pun walau
berasal dari keluarga petani namun jika di tanya suatu saat akan bekerja dan
memiliki cita-cita sebagai apa, mayoritas menjawab menjadi dokter atau polisi
jarang menjawab ingin menjadi petani. Hal itu karena kondisi kesejahteraan petani
saat ini masihlah rendah. Terdedahnya petani terhadap inovasi diharapkan mampu
meningkatkan pengetahuan petani dalam berbagai hal karena dengan kemudahan
34
akses turut menyumbang perkembangan baik pada kondisi pertanian Indonesia.
salah satu inovasi yang kini hampir setiap lapisan masyarakat punya adalah telepon
selular. Oleh karena itu general research question dalam penelitian ini adalah
“Sejauh mana hubungan antara sikap dan perilaku sehingga akan
mempengaruhi perilaku keluarga petani dalam menggunakan smartphone”
Berdasarkan rangkuman hasil penelitian sebelumnya, pembahasan dan
simpulan yang telah dibuat. Maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian antara
lain:
1. Bagaimana sikap keluarga petani terhadap smartphone?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi sikap keluarga petani terhadap
smartphone?
3. Bagaimana Perilaku keluarga petani dalam menggunakan smartphone?
4. Bagaimana hubungan sikap dan perilaku keluarga petani terhadap
penggunaan smartphone?
Usulan Langkah Analisis Baru
Telepon selular merupakan media komunikasi yang kini sangat dekat
dengan masyarakat. Perkembangannya tampak dari semakin canggihnya media
komunikasi tersebut yang kini sering disebut smartphone. Hadirnya telepon selular
yang canggih ini dalam kehidupan masyarakat terutama keluarga petani
mempengaruhi sikap dan perilaku mereka terhadap inovasi ini. Hal ini dikarenakan
rata-rata tingkat pendidikan keluarga petani yang terbilang masih rendah, sehingga
hal-hal baru bagi mereka dapat dengan mudah mempengaruhi sikap dan
perilakunya. Sikap dapat dilihat dari tiga komponen yaitu komponen kognitif,
komponen afektif, dan komponen konatif. Jika keyakinan dan pemahaman akan
telepon selular ini positif dan memandang bahwa telepon selular ini berguna dalam
kehidupan maka dipastikan intensitas penggunaan telepon selular tinggi, begitu
pula sebaiknya.
Sikap seseorang terhadap telepon selular ini juga diduga dipengaruhi
karakteristik setiap individu yang menggunakannya yang terdiri dari usia, jenis
kelamin, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan tingkat keterdedahan terhadap
media massa. Perbedaan usia antara pengguna ini mempengaruhi sikapnya karena
orang yang lebih mudah cenderung memiliki sikap yang positif terkait dengan
adanya hal baru, seperti halnya inovasi telepon selular ini. Begitu juga dengan jenis
kelamin karen Perempuan dianggap lebih bersifat emosional dan cenderung
mempertahankan persahabatan dibandingkan dengan laki-laki salah satu upaya
yang dilakukan perempuan untuk untuk melepas rasa emosional tersebut serta
mempertahankannya adalah dengan menjalin komunikasi yang baik melalu telepon
selular. Selain itu dirasa perempuan cenderung memiliki gaya hidup dan pola yang
konsumtif tinggi dalam melihat setiap perkembangan inovasi dari telepon selular
dibandingkan laki-laki.
35
Tingkat pendidikan juga dapat mempengaruhi sikap dan perilaku terhadap
Telepon selular. Keluarga petani berada dalam status jenjang pendidikan diduga
memiliki sikap yang positif terhadap telepon selular karena bagi keluarga petani
telepon selular dirasa penting untuk dapat berkomunikasi dan update terhadap
informasi terkini. Tingkat pendapatan yang dimiliki dirasa juga mampu
mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang dibandingkan dengan keluarga petani
dengan jumlah pedapatan yang rendah. Karena dengan pendapatan yang cukup
membuat pengguna memiliki kemampuan untuk memenuhi biaya penggunaan
telepon selularnya. Keterdedahan seseorang terhadap media diduga memiliki sikap
dan perilaku positif karena banyaknya pengetahuan yang diperoleh mengenai
telepon selular dan layanan yang disediakan dari berbagai media massa.
Norma subjektif juga di duga mempengaruhi perilaku penggunaan. Norma
subjektif ini ditentukan oleh significnt others dan motivasi untuk mengikuti
significant others tersebut. Significant others ini merupakan orang-orang yang
dianggap dapat mempengaruhi pengguna dalam menggunakan smarthphone
diantaranya adalah keluarga, sahabat karib, dan pasangan. Persepsi, nilai-nilai, dan
harapan yang diberikan significant other diduga dapat mempengaruhi perilaku.
Motivasi untuk mengikuti significant others juga diduga mempengaruhi perilaku
penggunaan. Pengguna yang memiliki motivasi tinggi untuk mengikuti significant
others diduga akan memepengaruhi perilaku penggunaan. Perilaku penggunaan
smartphone dapat dilihat dari kama penggunaan smartphone, Aplikasi yang sering
digunakan, tingkat pembelian pulsa, dan interaksi sosial. Perilaku penggunaan
smartphone tinggi apabila lama penggunaan, dan biaya yang dikeluarkan juga
tinggi. Keterkaitan variabel penelitian sikap dan perilaku keluarga petani dalam
menggunakan smartphone dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
36
Karakteristik
Pengguna smarphone
Norma Subjektif
1.
2.
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Tingkat
Pendidikan
4. Tingkat
Pendapatan
5. Tingkat
Keterdedahan
terhadap Media
Massa
Significant Other
Tingkat motivasi
mengikuti
significant other
Perilaku Penggunaan Smartphone
SIKAP
1. Kognitif
2. Afektif
3. Konatif
Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Lama penggunaan smartphone
Jumlah aplikasi yang digunakan
Tingkat pembelian pulsa
Tingkat interaksi sosial
Memperoleh informasi
Memperoleh hiburan
:
Mempengaruhi (data kuantitatif)
:
Mempengaruhi (data kualitatif)
Gambar 2 Bagan Kerangka Pemikiran Sikap dan Perilaku Keluarga Petani dalam
Menggunakan Smartphone
37
DAFTAR PUSTAKA
Awaliah R. 2012. Efektivitas media komunikasi bagi petani padi di Kecamatan
Gandus Kota Palembang (Kasus program ketahanan pangan). [Thesis].
Bogor [ID]: Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
Azwar, S. 2003. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Jakarta (ID): Pustaka
Pelajar.
Calhoun, James F, dan Joan Ross Acocella. 1995. Psikologi Tentang Penyesuaian
dan Hubungan Kemanusiaan. IKIP Semarang Press: Semarang
Cangara H. 1998. Pengantar ilmu komunikasi. PT Raja grafindo Persada: Jakarta.
Desi V. 2013. Pengaruh Penggunaan Telepon Selular Sebagai Media Komunikasi
Terhadap Sikap Siswa SMP Negeri 30 Samarinda. [internet]. [Diunduh 26
September 2015 11:18]. Dapat diunduh di: http://ejournal.ilkom.fisipunmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2013/06/JurDes%20%2806-10-1308-06-46%29.pdf.
Gustiana WD. 2012. Persepsi orang tua tentang pendidikan menengah dan alokasi
pengeluaran untuk pendidikan pada keluarga petani di Kota Bogor
[skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Hakim, Arif. 2009. Dampak Sosial Penggunaan Ponsel. [Internet]. [Diunduh 26
September 2015 11:47] http://www.dispendikkabprob.org/index.php
Handayani M A. 2006. Hubungan karakteristik individu, prilaku komunikasi, dan
penggunaan jenis media dengan pemahaman petani tentang kredit
ketahanan pangan (Kasus: Kelompok tani di Kabupaten Ponorogo
Propinsi Jawa Timur). [Thesis]. Bogor [ID]: Sekolah Pasca Sarjana.
Institut Pertanian Bogor
Hesti M. 2012. Analisis Perilaku Pembelian Telepon selular Cerdas (Smartphone)
: Antara Kebutuhan dan Gaya Hidup Konsumen di Kota Padang.
[internet]. [Diunduh 18 Oktober 2015]. Dapat diunduh di:
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=
33&ved=0CC4QFjACOB5qFQoTCNPvnMWZzMgCFce3jgodoI8FQg&
url=http%3A%2F%2Fwww.journal.unitaspdg.ac.id%2Fdownlotfile.php%3Ffile%3D4.%2520Analisis%2520perila
ku%2520pembelian%2520telepon selular%2520cerdas%25.
Ira Setiawati. 2008. The Role of Mass Communication in Culture Change and
Society Behaviour. [internet]. [Diunduh 18 Oktober 2015 20:58]. Dapat
diunduh di: http://stiepena.ac.id/wp-content/uploads/2012/11/pena-fokusvol-3-no-2-44-55.pdf.
38
Mulyandari. Sikap dan Perilaku Mahasiswa Terhadap Penggunaan Telepon selular
(Kasus Mahasiswa Departemen Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat, Institut Pertanian Bogor). [internet]. [Diunduh 26 September
2015
11:13].
Dapat
diunduh
di:
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/50755/A06mul1.p
df?sequence=1&isAllowed=y.
Nani S. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Telepon
selular Berbasis Teknologi Android Di Kabupaten Purworejo. [internet].
[Diunduh
18
Oktober
2015].
Dapat
diunduh
di:
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=en&q=Faktorfaktor+yang+Mempengaruhi+Perilaku+Pembelian+Telepon
selular+Berbasis+Teknologi+Android+Di+Kabupaten+Purworejo&btnG.
Peraturan Menteri Pertanian. 2007. Peraturan menteri pertanian nomor:
273/Kpts/OT.160/4/2007. [Internet]. [Diunduh 09 November 2015]. Dapat
diunduh di: http://perundangan.deptan.go.id/admin/k_mentan/SK-27307.pdf.
Pratiwi N. 2013. Hubungan Keterdedahan Media Komunikasi Dengan Perilaku
Komunikasi Anggota Gabungan Kelompok Tani. [Internet]. [Diunduh 23
November
2015
19:29].
Dapat
diunduh
di:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/63158
Puspitasari D. 2014. Konflik dan Keharmonisan Keluarga Pada Keluarga Petani.
[Internet]. [Diunduh 07 Desember 2015 13:38]. Dapat diunduh di:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/75090
Putri Eksanika dan Arya H Dharmawan. 2012. Dampak Sosial-Ekonomi Masuknya
pengaruh Internet Dalam Kehidupan Remaja Di Pedesaan. [internet].
[Diunduh 05 Oktober 2015 20:49]. Dapat diunduh di:
http://journal.ipb.ac.id/index.php/sodality/article/viewArticle/5809.
Prayifto R. 2010. Sikap dan Perilaku Remaja Desa Dalam Menggunakan Telepon
Selular (Studi Kasus Remaja Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea
Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat). [internet]. [Diunduh 26 September
2015
10:06].
Dapat
diunduh
di:
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/50755/A06mul1.p
df?sequence=1&isAllowed=y.
Robert, A. B dan D. Byrne. 2003. Social Phychology. Jakarta (ID): Erlangga.
Sarwono, S. W. 2002. Psikologi Sosial: Individu dan Teori-Teori Psikologi
Sosial. Jakarta (ID): Balai Pustaka
Sears, D. O. et al. 2004. Psikologi Sosial. Jakarta (ID): Erlangga.
39
Statistic of Agriculture Land 2013 Center for Agricultural Data and Information
System Secretariate General-Ministry of Agriculture dapat di unduh di
http://www.pertanian.go.id/file/Statistik_Lahan_Pertanian_2013.pdf
Tri Sapta J, M Djemdjem D, dan Melly Latifah. 2011. Persepsi, Pengetahuan, dan
Perilaku Remaja Dalam Pembelian Compact Disc Bajakan. [internet].
[Diunduh 16 Oktober 2015 15:06]. Dapat diunduh di:
http://jagb.journal.ipb.ac.id/index.php/jikk/article/view/6438.
Wydia K, Hendro Bidhuni, dan Ferdinand W. 2015. Hubungan Durasi Penggunaan
Media Sosial Dengan Kejadian Insomnia Pada Remaja Di SMA Negeri 9
Manado. [internet]. [Diunduh 16 Oktober 2015 15:14]. Dapat diunduh di:
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/6691.
Yuanita,S., Hadiyanto. 2010. Persepsi Mahasiswa Terhadap Layanan Nokia Life
Tool Sebagai Inovasi Media Informasi Pertanian. [internet]. [Diunduh 18
Oktober
2015
19:00].
Dapat
diunduh
di:
http://ejournal.skpm.ipb.ac.id/index.php/sodality/article/view/199/194.
40
RIWAYAT HIDUP
Umi Wasilah Winahyuning Tyas atau biasa dipanggil sisil atau umi
dilahirkan di Probolinggo pada tanggal 25 Juli 1994. Penulis merupakan anak
pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Yayuk dan Syaiful Bahri. Penulis
memulai pendidikan formal di TK Dharma Wanita Sumberlele pada tahun 19992001, MI-Nahdlatul Ulama Kraksaan pada tahun 2001-2007, SMP Negeri 01
Kraksaan pada tahun 2007-2009, SMA Negeri 02 Kraksaan pada tahun 2009-2012.
Pada tahun 2012 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui Seleksi
Masuk Nasional Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Undangan di Departemen
Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia.
Selama menjalani perkuliahan di IPB, penulis aktif dalam berbagai kegiatan
organisasi dan kepanitian baik di dalam maupun luar kampus. Penulis pernah
menjadi gugus disiplin asrama pada saat tingkat pertama di asrama. Penulis juga
pernah menjadi anggota divisi Public Relation HIMASIERA selama periode 20142015. Selain itu penulis juga pernah menjadi staf HRD Majalan KOMUNITAS
Fakultas Ekologi Manusia. Penulis juga aktif mengikuti kepanitiaan dalam berbagai
acara yang diselenggarakan kampus maupun diluar kampus seperti menjadi panitia
hubungan masyarakat INDEX 2014, ketua pelaksana Communication Day 2014,
panitia divisi acara gabungan antar angkatan SKPM 2014, ketua pelaksana
pelatihan eksternal Public Relation HIMASIERA 2015, panitia divisi dana usaha
2nd connection 2015 dan lainnya.
Selama menjalani perkuliahan di IPB penulis juga menjuarai berbagai
kontes yang diadakan di kampus maupun di luar kampus seperti menjadi juara III
lomba pemilihan mahasiswa berprestasi departemen SKPM, juara I Sprint puteri
2014, juara III tunggal puteri bulutangkis 2015, juara I basket puteri 2014 dan juara
I estafet puteri 2014 dalam kegiatan ESPENT, juara III basket puteri 2013 dan juara
III vocal grup dalam kegiatan semarak bidikmisi IPB, TOP 10 putera puteri Jawa
Timur, juara I aerobik TPB 2012. Selain itu penulis juga sering menjadi Master of
Ceremony di berbagai kegiatan kampus maupun diluar kampus.
Download