SUPLEMEN MODUL 8 KERJASAMA TIM JUDUL : 8 JURUS MENJADI TEAM PLAYER Lingkungan bisnis yang berubah turut mengakibatkan berubahnya orientasi karir dan cara kerja. Semakin jarang ditemukan orang dengan semboyan “pekerjaan seumur hidup” (jobs for life). Dalam perjalanan karirnya, sudah biasa bagi seseorang untuk berpindah-pindah pekerjaan dalam waktu yang relatif singkat. Konsekuensinya akan menghadapi beragam orang yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda di setiap lingkungan kerja yang baru. Padahal kerjasama dengan orang-orang inilah kunci untuk mendulang sukses. Inilah yang menyebabkan semakin pentingnya seorang karyawan memiliki skill dan kemampuan untuk bekerja dengan orang lain dalam sebuah tim, atau dengan kata lain, semakin banyak perusahaan yang mencari karyawan yang memiliki people skill.” Terlihat dalam banyak iklan lowongan pekerjaan, yang mengharuskan para kandidat agar mampu menjadi seorang team player yang baik. Menurut John Castro, CEO Merrill Corporation, di masa lalu kemampuan untuk bekerjasama dalam tim hanya diperlukan bagi proyek-proyek tertentu. Namun sekarang telah menjadi keharusan bagi banyak jenis pekerjaan. Dahulu, agar dapat diterima dalam suatu pekerjaan, seorang calon karyawan hanya akan ditanya tentang pencapaian pribadi dalam pekerjaan sebelumnya. Namun sekarang, perusahaan ingin mengetahui apakah anda seorang team player dan mereka akan menanyakan prestasi apa saja yang pernah dicapai pada saat karyawan tersebut bekerja dalam sebuah tim. Beberapa hasil studi menunjukkan bahwa lebih dari 80 persen organisasi mengandalkan kerja tim dalam menjalankan proyek-proyeknya. Jadi, kemampuan untuk bekerja dalam tim adalah salah satu syarat untuk kesuksesan dalam karir, seperti mendapatkan promosi jabatan. Tentu saja ada faktor-faktor lainnya yang mendukung kesuksesan karir seorang karyawan. Tentu saja, semakin tingginya jabatan yang dimiliki oleh seseorang mengharuskan orang tersebut semakin memiliki kemampuan yang baik untuk bekerja dalam tim. Sebenarnya setiap pekerjaan memerlukan kerjasama tim, walaupun dalam derajat yang berbeda-beda. Jadi, menjadi seorang team player yang baik, sama pentingnya dengan menjadi seorang pemimpin yang baik. Adalah penting untuk mengakui dan memahami ‘12 1 Etika Ir. Suprapto M.Si. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id menciptakan lingkungan yang memungkinkan setiap anggota tim bebas mengemukakan pendapatnya, tetapi juga mencakup kesediaan anggota tim untuk saling mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain. Jika terlibat perselisihan atau konflik dengan anggota lain, cobalah selesaikan dengan hati-hati. Keempat, bersikaplah ramah dan bersahabat dengan anggota-anggota tim yang lain. Jangan ragu-ragu memberikan pujian. Belajarlah dari orang lain termasuk dari kegagalan mereka. Ini bertujuan untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan yang sama di masa mendatang. Tidak ada salahnya sekali-sekali kita memberikan bantuan kepada anggota tim lain untuk hal-hal di luar masalah pekerjaan. Cobalah mengambil tugastugas yang tidak bisa atau belum bersedia dilakukan oleh orang lain. Sikap, tindakan, dan perilaku yang kita tunjukkan diatas pastilah akan dihargai oleh orang lain. Kelima, jadilah contoh bagi orang lain. Kita sering mengeluh tentang situasi yang sebenarnya mampu untuk kita perbaiki sendiri. Cobalah lakukan perbaikan bila menemui situasi tersebut diatas. Ambilah inisiatif tanpa perlu menunggu orang lain. Keenam, bersikaplah profesional. Meskipun setiap anggota tim, termasuk kita, memiliki karakter yang berbeda-beda, namun sebagai bagian dari tim kita harus semaksimal mungkin mengesampingkan perbedaan-perbedaan tersebut demi tercapainya tujuan tim. Walaupun bekerja dalam sebuah tim yang terdiri dari rekan-rekan kerja yang bisa jadi merupakan saingan kita dalam meraih promosi jabatan, seorang karyawan harus menemukan cara yang tepat untuk berkolaborasi dengan anggota tim lainnya. Ketujuh, jagalah hubungan baik dengan orang lain. Karena hal-hal diatas mustahil dilakukan tanpa adanya hubungan baik dengan anggota tim lain. Bangunlah kepercayaan karena kepercayaan adalah dasar dari sebuah tim yang efektif. Tanpa adanya kepercayaan, tim tidak lebih dari kumpulan-kumpulan individu yang bekerja pada tempat dan waktu yang sama. Kedelapan, bersikaplah dengan penuh antusias. Sikap antusias ini dapat memberi pengaruh kepada orang lain, bukan hanya akan membuat kita merasa lebih baik sebagai bagian dari sebuah tim, namun juga dapat membuat anggota tim lain lebih bersemangat dalam menjalankan tugasnya. ‘12 3 Etika Ir. Suprapto M.Si. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id Tenzing Norgay dan Maurice Wilson adalah pendaki gunung yang berpengalaman dengan peralatan yang tepat. Lalu mengapakah yang satu meninggal di gunung sementara yang lain berhasil menaklukkannya? Hanya satu yang mengenal Hukum Gunung Everest. 5. HUKUM MATA RANTAI Kekuatan Tim Dipengaruhi oleh Mata Rantainya yang Paling Lemah Apakah menjadi soal, kalau ribuan karyawan Anda mengerjakan tugas mereka dengan baik dan hanya satu orang saja yang membuat kekeliruan? Tanyakan saja kepada perusahaan yang membayar lebih dari $ 3 milyar untuk ganti rugi dan terjerat oleh Hukum Mata Rantai. 6. HUKUM KATALISATOR Tim-tim Hebat Memiliki Pemain-pemain yang Menjadikan Segalanya Terlaksana Apakah yang akan Anda perbuat kalau tanggal 31 Desember sudah semakin dekat sementara armada penjualan Anda masih jauh di belakang sasaran mereka tahun itu? Dave Sutherland dapat menjelaskannya kepada Anda. Timnya mencapai sasarannya karena ia selalu mengamalkan Hukum Katalisator. 7. HUKUM KOMPAS Visi Memberikan Arah serta Kepercayaan Diri kepada Para Anggota Tim Presiden Enron baru tahu tentang usaha bernilai multijutaan dolar di perusahaannya dua bulan sebelum usaha tersebut diluncurkan, dan itu sama sekali tidak mengganggunya. Mengapa? Karena ia dan timnya menuai manfaat dari Hukum Kompas. 8. HUKUM APEL BUSUK Sikap-sikap Busuk Merusak Tim ‘12 5 Etika Ir. Suprapto M.Si. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id