permasalahan yang dijumpai dalam audit pnbp pada instansi

advertisement
PERMASALAHAN YANG DIJUMPAI DALAM
AUDIT PNBP
PADA
INSTANSI PEMERINTAH
Bogor , 2 November 2012
1
1. DEFINISI DAN JENIS-JENIS PNBP
Definisi PNBP: Psl 1 angka 1 UU No 20 /1997
Penerimaan Negara Bukan Pajak adalah seluruh
Penerimaan Pemerintah Pusat yang tidak berasal dari
penerimaan perpajakan
Jenis-Jenis PNBP: UU No 20/1997
 Penerimaan yang bersumber dari pengelolaan
dana Pemerintah
 Penerimaan dari pemanfaatan sumber daya alam
 Penerimaan dari hasil-hasil pengelolaan kekayaan
Negara yang dipisahkan
2
Penerimaan dari kegiatan pelayanan yang
dilaksanakan Pemerintah
 Penerimaan berdasarkan keputusan pengadilan
dan yang berasal dari pengenaan denda
administrasi
 Penerimaan berupa hibah yang merupakan hak
Pemerintah, dan
> Penerimaan lainnya yang diatur dalam undangundang tersendiri dari hasil-hasil pengelolaan
kekayaan Negara yang dipisahkan ( dengan
Peraturan Pemerintah)

3
2.
Peraturan Terkait Pengelolaan PNBP
1.
2.
3.
4.
5.
6.
UU No 20 tahun 2007 tentang PNBP
PP No 22 tahun 2007 tentang Jenis dan Penyetoran PNBP
PP No 73 tahun 1999 tentang Tata Cara Penggunaan PNBP
yang bersumber dari kegiatan tertentu
Keppres No 42 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan
APBN yang bersumber dari pengelolaan dana Pemerintah
PP No 1 tahun 2004 tentang Tata Cara Penyampaian Rencana
dan Laporan Realisasi PNBP, dan
PP No 29 tahun 2009 tentang Tata Cara Penentuan Jumlah,
Pembayaran, dan Penyetoran PNBP yang Terutang
4
3.
PERMASALAHAN AUDIT PNBP
Gambaran pengelolaan PNBP pada K/L;
1. Perencanaan Target
 Tidak menyusun target PNBP, atau
 Menyusun target PNBP tidak berdasarkan data riil
( hanya formalitas dalam rangka pengesahan DIPA)
2.
Penyetoran PNBP
 Umumnya belum sesuai dengan UU No 20/1997 (PNBP
Wajib disetor langsung secepatnya ke Kas Negara)
 PNBP disetor ke Kas Daerah
 Saldo PNBP yang seharusnya disetor masih disimpan oleh
Bend. Penerima
5
3.
Penggunaan Langsung
Pendapatan Negara digunakan langsung atau tanpa melalui
mekanisme APBN ( Keppres No 42/2002: wajib disetor
sepenuhnya ke rekening Kas Negara)
4.
Pengelolaan Tidak Sesuai Ketentuan
• Tarif dan Jenis PNBP tidak berdasarkan PP
• Adanya Biaya tambahan atau pungutan melebihi tarip
yang berlaku
• Pengenaan tarif tidak konsisten
5. Potensi belum tergali
• Pemberian jasa atau kerja sama dengan pihak ke tiga
belum memperhitungkan bagian PNBP (Blm ada aturan
tarifnya)
6
•
•
•
Tarif terlalu rendah ( belum direvisi walau sdh tidak
wajar untuk kondisi saat ini)
Pemanfaatan asset dan fasilitas penunjang belum
maksimal
Wajib bayar belum seluruhnya terdata
6. Pengendalian Intern
Pengendalian Intern masih kurang memadai
(dokumentasi, pencatatan, dan pelaporan transaksi dan
kejadian penting belum dapat di andalkan)
7
4. HAL-HAL LAIN DALAM AUDIT PNBP
1.
2.


3.


Ketidakpastian saat penyetoran ( tidak ada ketentuan yang
secara pasti mengatur saat penyetoran PNBP ke Kas Negara)
Menggunakan langsung pendapatannya, dengan alasan:
Dana diperlukan segera untuk operasional, dan
Adanya kekhawatiran akan menghadapi kendala atau proses
yang panjang dalam pencairan dana melalui mekanisme APBN
( Persetujuan Menteri Teknis dan Menteri Keuangan)
Penyimpangan pengelolaan PNBP ( baik dalam perencanaan ,
penerimaan, penyetoran, penggunaan, maupun pertanggung
jawaban:
Kemampuan SDM kurang memadai
Pengendalian Intern belum berjalan dengan baik
8
4. Pontensi penerimaan belum tergali maksimal:
 Belum dibuatkan aturan mengenai tarif dan jenis,
sehingga tidak dikategorikan PNBP
 Peraturan terkait penyesuaian tarif belum direvisi
atau revisi peraturan belum juga terbit
 K/L belum menginventarisasi dan melaporakan
potensi PNBP yang dapat digali
9
Permasalahan PNBP Ditjen AHU
1. Bend.Penerimaan Kanwil Menerima Pembayaran PNBP secara
Tunai dari Pemohon, yang berpotensi :
 Menimbulkan Penyelewengan Uang PNBP
 Kehilangan Uang PNBP
 Penundaan Penyetoran ke Kas Negara
2. Sistem Pelaporan secara Manual yang tidak terintegerasi
antara Kanwil dengan Ditjen AHU akibatnya cek and balance
penerimaan PNBP tidak dapat dilakukan setiap saat
3. Selalu terdapat selisih pada saat pencocokan data Penerimaan
di Kanwil dengan di Ditjen AHU
4. Sering Menimbulkan selisih saat Rekon penerimaan dengan
Instasi Kemenkeu.
10
Pengendalian Penerimaan PNBP Oleh
Ditjen AHU DIATUR

Peraturan Menteri Hukum dan HAM
No. M.HH-01.KU.02.02 Tahun 2012:
Tentang:
Tata cara pengelolaan dan pelaporan penerimaan
negara bukan pajak atas biaya pelayanan jasa
hukum di bidang notariat, fidusia dan
kewarganegaraan berbasis teknologi informasi
pada kementerian hukum dan hak asasi manusia
11
Pengelolaan dan Pelaporan PNBP menggunakan Teknologi Informasisi
Pembayaran PNBP langsung ke Bank Persepsi Ditjen AHU oleh Pemohon, dan
bukti setor diserahkan ke Bendahara Penerima Kanwil
Bendahara Penerima Kanwil wajib melakukan penatausahaan atas seluruh
Penerimaan yg berasal dr Yan Jas Kum pada saat diterimanya bukti
pembayaran yang disampaikan kepada Sesditjen AHU melalui sistem pelaporan
PNBP yg terintegrasi dgn Ditjen AHU dan Secara Real time dapat diketahui
setiap saat jumlah penerimaannya
Penyetoran PNBP ke Kas Negara dan Rekonsiliasi hasil penatausahaan PNBP
dengan Ditjen Perben dilakukan oleh Bendahara Penerima Ditjen AHU
Penyetoran PNBP Yan Jas Kum dicatat dalam aplikasi SAKPA Ditjen AHU berdasarkan
bukti penyetoran PNBP
13
Download