pengelolaan penerimaan negara bukan pajak pada badan

advertisement
PENGELOLAAN PENERIMAAN
NEGARA BUKAN PAJAK PADA
BADAN KARANTINA
PERTANIAN KEMENTERIAN
PERTANIAN
Nama
NPM
Program Studi
Pembimbing
MM
:
:
:
:
Maria Ulfah
55213289
Manajemen Keuangan
Dr. Izzati Amperaningrum, SE.,
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Saat ini, kontribusi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebagai salah satu
pemasukan negara yang menjadi peranan penting pendapatan negara selain penerimaan
dari Pajak. PNBP memiliki arti dan peran yang sangat penting dalam menunjang
ketersediannya pembiayaan pembangunan di segala bidang, meskipun terkadang,
masalah di dalam pengelolaan PNBP itu kian terjadi, namun pengelolaan PNBP tetap
harus berjalan dengan semestinya sesuai dengan amanat yang telah diatur dalam
hukum.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian, Kementerian Pertanian
dalam hal ini Badan Karantina Pertanian mempunyai tugas pokok fungsional dalam
melaksanakan fungsi pelayanan kepada masyarakat, salah satunya adalah pelayanan
atas jasa karantina tumbuhan, ikan, dan hewan yang tugas pokok tersebut melekat pada
Badan Karantina Pertanian.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk membuat Laporan Kerja
Praktik ini dengan judul “Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak pada
Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian”.
BAB I PENDAHULUAN
Materi Kerja Praktik
1.
2.
3.
4.
5.
Materi Kerja Praktik yang akan dikaji adalah tentang:
Penjelasan PNBP dalam APBN,
Tarif dan Jenis PNBP yang berlaku pada pelayanan Jasa-jasa Tindakan Karantina di
Badan Karantina Pertanian,
Pengelolaan dan Penyetoran PNBP oleh Bendahara Penerima;
Masalah PNBP yang Terutang,
Mekanisme Pelaporan Bendahara Penerima.
Tujuan Kerja Praktik
1. Menjelaskan PNBP dalam APBN,
2. Menguraikan tarif dan jenis PNBP yang berlaku dalam pelayanan jasa-jasa tindakan
karantina di Badan Karantina Pertanian,
3. Memaparkan pengelolaan serta penyetoran PNBP oleh Bendahara Penerima,
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan Kerja Praktik
4. Menguraikan masalah PNBP yang terutang serta menjelaskan sanksi-sanksi yang akan
menjadi solusi dari masalah tersebut,
5. Menguraikan mekanisme pelaporan Bendahara Penerima.
Manfaat Kerja Praktik
1. Bagi Penulis, menambah wawasan dan pengetahuan khususnya mengenai pengelolaan
PNBP,
2. Bagi Program Diploma III Bisnis dan Kewirausahaan, membangun kerjasama yang baik
antara Universitas Gunadarma dan Kementerian Pertanian,
3. Bagi Instansi, menjadi masukkan yang nantinya akan berguna bagi Badan Karantina
Pertanian untuk mengambil langkah-langkah kebijakan selanjutnya,
4. Bagi masyarakat, sebagai bahan referensi pengetahuan tentang pengelolaan PNBP.
BAB III METODE KERJA PRAKTIK
Metode Kerja Praktik
•
Observasi
Mengadakan pengamatan secara langsung kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
Badan Karantina Pertanian bagian Keuangan dan Perlengkapan.
•
Wawancara
Melakukan tanya jawab secara langsung kepada salah satu pegawai mengenai
pengelolaan PNBP.
•
Studi Kepustakaan
Mengumpulkan data yang berkaitan dengan materi dan tema dalam penulisan LKP ini
yang ada di perpustakaan.
Selain itu, untuk mendukung data-data yang telah dikumpulkan, penulis melakukan
pencarian data-data melalui internet.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Kerja Praktik
Hasil yang didapatkan, penulis mengetahui tentang penjelasan PNBP dalam APBN,
mengetahui jasa-jasa Tindakan Karantina yang kemudian muncul tarif-tarif dari setiap
tindakan tersebut, mengetahui bagaimana pengelolaan dan penyetoran yang dilakukan
oleh Bendahara Penerima sampai dengan mekanisme pelaporan yang juga dilakukan
oleh Bendahara Penerima. Penulis juga mengetahui kendala-kendala penyetoran yang
menyebabkan PNBP yang terutang.
Pembahasan Hasil Kerja Praktik
Penjelasan PNBP dalam APBN
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah wujud dari pengelolaan
keuangan negara yang merupakan instrument bagi Pemerintah untuk mengatur
pengeluaran dan penerimaan negara dalam rangka membiayai pelaksanaan kegiatan
pemerintah dan pembangunan. Salah satu unsur APBN adalah anggaran pendapatan
negara dan hibah yang diperoleh dari Penerimaan Negara Bukan Pajak. PNBP
merupakan seluruh penerimaan pemerintah pusat yang tidak berasal dari sektor
perpajakan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
•
•
Tujuan PNBP
Untuk meningkatkan pendapatan negara di luar penerimaan pajak, bea masuk dan
cukai, dan
Untuk menunjang ketersediaannya pembiayaan pembangunan di segala bidang.
Tindakan Karantina (8P)
Salah satu jenis PNBP yang berlaku pada Kementerian Pertanian adalah timbul dari jasa
karantina tumbuhan, ikan, dan hewan yang dilakukan pada Badan Karantina Pertanian.
Berikut ini adalah tindakan karantina, yang terdiri dari:
Pemeriksaan
Pengasingan
Pengamatan
Perlakuan
Pembebasan
Pemusnahan
Penolakan
Penahanan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Tarif PNBP
Rumus yang digunakan dalam menghitung PNBP adalah : Volume x Tarif
Contoh Pungutan PNBP pada Karantina Tumbuhan (Komoditas Biji Kedelai Impor)
No
1
Jasa Tindak Karantina
Volume (Unit)
Satuan
Tarif (Rp)
PNBP (Rp)
20.000
Kg
0,5
10.000
20.000
Kg
100
2.000.000
50
M3
7.500
375.000
20
Sampel
10.000
200.000
1. Fumigation Certificate
1
Sertifikat
5.000
5.000
2. Sertifikat Pelepasan Karantina Tumbuhan
1
Sertifikat
5.000
5.000
PEMERIKSAAN
Hasil Tanaman Hidup Bukan Benih
1. Berbentuk Biji, Curah
-
2
Biji Kedelai
PERLAKUAN
Fisik
1. Perendaman dalam Air
Kimia
1. Fumigasi Methil Bromida
3
PENGAWASAN
Pengujian Laboratorium
1. Entomology
4
DOKUMEN TINDAK KARANTINA
JUMLAH PNBP YANG HARUS DIBAYARKAN
2.595.000
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengelolaan PNBP oleh Bendahara Penerimaan
Tugas Bendahara Penerima antara lain:
Menerima
Mencatat
Membukukan
Menatausahakan
Melaporkan
Menyetorkan
Penyetoran PNBP
Penyetoran yang dilakukan oleh Bendahara Penerima harus langsung segera dilakukan
ke kas negara. Sebelum dilakukan penyetoran, perlu dibuat billing setoran PNBP
dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Penerimaan Negara Bukan PajakOnline (SIMPONI) dan dicetak kemudian disetorkan ke Bank melalui channel
pembayaran lewat Teller, Internet Banking, EDC, dan ATM dengan memperhatikan
kode dari billing PNBP .
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Terutang
Terjadinya PNBP yang terutang dapat dibagi atas dua bagian, yakni:
1. Jumlah PNBP tidak keseluruhan disetor langsung secepatnya ke kas negara, atau
2. Dilakukan penyetoran, tetapi hanya sebagian dari jumlah PNBP ke kas negara.
•
•
PNBP yang terutang terjadi di kantor daerah Badan Karantina Pertanian, diakibatkan
karna:
Kendala jaringan internet yang minim sehingga sulit untuk mengakses aplikasi
SIMPONI,
Letak Bank yang jauh untuk melakukan pembayaran PNBP.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Mekanisme Pelaporan Bendahara Penerimaan
1. Penerimaan Umum
Penerimaan yang tidak bisa digunakan kembali dananya untuk kegiatan operasional dan
sepenuhnya mutlak milik kas negara.
2. Penerimaan Fungsional
Penerimaan yang didapat dari jasa karantina sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
Badan Karantina Pertanian, dimana berhak menggunakan 50% dari nilai PNBP itu
sendiri.
Berikut akan dijelaskan mengenai SOP Mekanisme Pelaporan Bendahara Penerimaan
pada kantor pusat Badan Karantina Pertanian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
SOP MEKANISME PELAPORAN BENDAHARA PENERIMA
No
Uraian Kegiatan
1 Pengguna Jasa memberikan uang PNBP ke Bendahara Penerima
2 Bendahara Penerima mencatat penerimaan yang diterimanya
pada Buku Kas Umum pada posisi Debit
3 Bendahara penerima menginput data penerimaan ke dalam
aplikasi SIMPONI, SAS, dan TR PNBP.
4 Bendahara menyetorkan seluruh PNBP ke Bank.
5 Bendahara Penerima menerima bukti validasi penyetoran dari
Bank dan membukukan penyetoran tersebut ke Buku Kas Umum
pada posisi Kredit
6 Bendahara Penerima menginput seluruh Penerimaan dan
Penyetoran pada Aplikasi SAS dan TRPNBP untuk membuat LPJ
ke KPPN (Kementerian Keuangan) dan Laporan PNBP ke
Kementerian Pertanian
7 Kepala Satker memvalidasi LPJ dan Laporan PNBP Bendahara
Penerima, Jika tidak setuju LPJ dan Laporan PNBP dikembalikan,
jika setuju LPJ dan Laporan PNBP diteruskan ke Bendahara
Penerima untuk dikirimkan dan didokumentasikan
8 Bendahara Penerima mengirimkan LPJ dan Laporan PNBP
(Kementerian Keuangan dan Kementerian Pertanian) dan
mendokumentasikannya
Pengguna Jasa
Pelaksana
Bendahara Penerima
Bank
Kepala Satker
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Mekanisme Pelaporan Bendahara Penerima pada Kantor Pusat
SOP Mekanisme Pelaporan Bendahara Penerima di atas berlaku untuk kantor pusat
Badan Karantina Pertanian karena SOP tersebut hanya menjelaskan alur penerimaan
PNBP umum di kantor pusat itu sendiri. Sedangkan alur SOP penerimaan PNBP
fungsional terdapat pada kantor daerah Badan Karantina Pertanian.
Di kantor pusat tempat penulis melakukan magang, mekanisme kerjanya sudah sesuai
dengan uraian kegiatan SOP Mekanisme Pelaporan Bendahara Penerima di atas, hal itu
disebabkan prosedur tersebut lebih sederhana karena hanya memuat penerimaan umum
saja. Berbeda dengan di kantor daerah, SOP pada kantor daerah lebih detail karena
memuat penerimaan PNBP fungsional.
BAB V PENUTUP
Kesimpulan
1. PNBP pada Badan Karantina Pertanian timbul dari jasa karantina hewan dan tumbuhan.
2. Untuk menghitung PNBP berdasarkan tarif atas jenis pelayanan jasa karantina tersebut,
berlaku rumus “Volume x Tarif”.
3. Tugas Bendahara Penerima adalah menerima, mencatat, membukukan, menyetorkan,
melaporkan, dan menatausahakan.
4. Sanksi bagi pihak terutang PNBP adalah sanksi administrasi berupa bunga atau denda
ataupun sanksi pidana.
5. Jenis penyetoran yang dilaporkan oleh Bendahara Penerima ada 2, yaitu penerimaan
umum dan penerimaan fungsional.
BAB V PENUTUP
Saran
1. Tata kelola PNBP menurut penulis sudah jelas peraturan dan mekanismenya, hanya
tinggal para pihak pengelola PNBP harus menaati peraturannya dan menjalankan
mekanismenya seoptimal mungkin.
2. Kantor daerah Badan Karantina Pertanian perlu mengevaluasi terhadap kendala-kendala
yang menyebabkan keterlambatan penyetoran PNBP dan mencari pemecahan masalah
untuk kendala-kendala tersebut.
3. Bagi kantor pusat, meskipun belum pernah melakukan keterlambatan penyetoran PNBP,
namun tetap perlu diwaspadai untuk masing-masing pihak yang telah ditugaskan agar
selalu memperhatikan kewajiban-kewajibannya terhadap kas negara.
Download