WHAT HAVE WE LEARNED ABOUT GENERIC

advertisement
WHAT HAVE WE LEARNED
ABOUT GENERIC COMPETITIVE
STRATEGY.
A META ANALYSIS
Darmawan
120130110052
Konsepsi Porter
Induk Perusahaan
(Company Wide/
Corporate Strategy)
Bisnis Unit
(Competitive
Strategy)
1
What have we learned
Bisnis Unit
(Competitive
Strategy)
Bisnis Unit
(Competitive
Strategy)
Competitive Strategy
 Deals exclusively with management’s
game plan for competing successfully and securing a
competitive advantage over rivals
 Specific efforts to give customers superior value
– A good product at a lower price
– A superior product worth paying more for
– An attractive mix of price, features, quality, service, and other
appealing attributes
2
What have we learned
Dimensi Pertanyaan
3
Company
Wide/Corporate
Strategy
• Dalam industri apa seharusnya
perusahaan berkompetisi
• Bagaimana seharusnya
perusahaan mengelola bisnis
unit
Competitive
Strategy
• Bagaimana menciptakan
keunggulan kompetitif
(Competitive advantage) pada
setiap bisnis unit
What have we learned
Starting Point dari proses strategi dari Porter adalah Pasar (market),
(competition) & customer). Konsep Michele Porter tentang strategi
generik sering dikategorikan ke dalam Market-Based strategy, dan
beberapa ahli strategi yang menyusun Generik strategi dalam konsep
yang berbeda.
Wheelen & Hunger menggunakan konsep General Electric menyatakan
bahwa pada prinsipnya strategi generik dibagi 3 macam, yaitu strategi
Growth (expansion), Stabilitas(stability) & Penciutan (Retrencment) =
Corporate Strategi
Strategi korporate = menekankan pada directional strategi, portofolio strategi
dan parenting fit strategi, yg didalamnya menyangkut growth, delay dan
retencment.
4
What have we learned
Tujuan dari makalah ini adalah ingin menelaah secara konseptual
tentang generic competitive dalam rangka meraih kinerja, menguraikan
cakupan aktivitas perusahaan yg mengandalkan strategi generik dan
mempelajari hubungan antara strategi bersaing perusahaan dgn aspek
lain dari manajemen, selain itu kajian ini juga ingin mengembangkan
prosedur meta analisis dengan menggunakan deskripsi empiris agregate
yang berasal dari strategi bersaing generik.
Dua jenis keunggulan bersaing yg diangkat adalah biaya rendah &
diferensiasi. Signifikansi dari setiap kekuatan dan kelemahan
perusahaan merupakan fungsi dari biaya relatif & diferensiasi.
Keunggulan biaya & diferensiasi sebenarnya berasal dari struktur
industri, keduana dihasilkan atas dasar kemampuan perusahaan
dalam mengoptimalkn kekuatan secara lebih baik dibandingkan
pesaingnya
5
What have we learned
Studi 1. konsen untuk mengembangkan prosedur meta analisis dengan
menggunakan deskripsi empiris agregate yang berasal dari strategi
bersaing generik.
Studi 2 laporan meta-analisis katagori kelompok desain dalam strategi
kompetitif. Agregate yg dihasilkan dicompare dengan interpretasi
alternatife dari sistem klasifikasi paradigma dominan.
Studi 3 menggunakan penjelasan agregate untuk menilai proposisi
teoritis paradigma pada kinerja strategi persaingan generik.
Paradigma Dominan dilakukan melalui
empirical, nominalist dan dimensional.
6
What have we learned
pendekatan
taksonomi,
Generic Competitive Strategies
Advantage
Target Scope
7
Low Cost
Product Uniqueness
Broad
Cost Leadership
Differentiation Strategy
(Industry Wide)
Strategy
Narrow
Focus Strategy
(Market Segment)
(Low Cost)
What have we learned
Focus Strategy
(Differentiation)
Strategi Diferensiasi Cirinya adalah perusahaan membangun
persepsi pasar potensial terhadap produk/ jasa yg unggul agar
tampak berbeda dibandingkan produk pesaing. Pelanggan
diharapkan mau membeli dgn harga mahal karena adanya
perbedaan. Strategi ini digunakan untuk memperluas pangsa
pasar.
Strategi Kepemimpinan Biaya Menyeluruh. Cirinya adalah
perusahaan mengkonsentrasikan perhatian pada harga jual
produk yang murah untuk menekan biaya produksi, promosi,
maupun riset. Jika perlu, produk yg dihasilkan hanya sekedar
meniru produk pesaing.
Strategi Fokus Cirinya bahwa perusahaan mengkonsentrasikan
pada pangsa pasar tertentu untuk menghindar dari pesaing
8
What have we learned
Merefer pada konsep bersaing generik, maka pendekatan
dalam menyusun desain strategi harus dialokasikan atas
dasar posisi yang unik, yaitu pada set tertentu dari elemen
strategis (Chrisman, Hofer, dan Boulto, 1988). Penetapan
paradigma desain yg fokus pada tekanan berbeda terhadap
pesaing, dengan tujuan utk mengejar sumber keunggulan,
kegagalan dalam memilih antara biaya rendah atau
diferensiasi akan menghasilkan kinerja buruk yang disebut
dengan terjebak ditengah.
Tantangan bagi hipotesis terjebak ditengah bahwa kondisi
yang mendukung kepemimpinan biaya adalah independen
dari kondisi yang mendukung differensiasi. Oleh sebab itu
kondisi external tak memberikan alasan untuk melakukan
diskriminasi trhadap desain biaya, differensiasi & strategi campuran.
9
What have we learned
Interpretasi Paradigma Dominan
Empat pendekatan yang digunakan dalam menafsirkan
sistem diskriptif paradigma dominan.
Sistem taksonomi = urutan rangkaian klasifikasi.
1. Semua desain dialokasikan pada posisi yang unik,
2. Desain khusus untuk strategi bersaing diklasifikasikan dalam
hirarki,
3. Semua desain strategi bersaing dialokasikan pada sejumlah
klas hirarki berdasarkan :
a) Apakah desain memiliki tekanan unik terhadap pesaing
b) Apakah kepemimpinan biaya & diferensiasi menguntungkan
c) Apakah lingkup pasar mampu diadopsi.
10
What have we learned
Interpretasi Empirical .
1.
2.
Jumlah desain bersaing direduksi menjadi sejumlah klas kecil
Mencari kesesuaian desain nyata dengan desain yang ideal,
sehingga klasifikasi tidak sepenuhnya homogen dan saling
meniadakan,
Jadi taksonomi & empirical semua desain akan menentukan klas
dengan atribut kinerja tertinggi.
Hal yg tidak dipenuhi dalam literatur empiris untuk bersaing generik.
1. Menafsirkan studi sebagai sampel acak dari populasi, dimana 1
penelitian melaporkan lebih dari 1 analisa pada data yang sama.
2. Penelitian harus menggunakan variable yang sama dalam
spesifikasi hubungannya.
3. Koefisien regresi yang digunakan dalam meta analisis
mensyaratkan bahwa ukuran harus menggunakan skala yang
persis sama.
11
What have we learned
Nominalis.
1.
2.
3.
•
•
12
Hirarki dlm jumlah karakteritik terbatas dipilih untuk
menggambarkan type ideal yg dianggap penting untuk desain
& kinerja bersaing,
Desain diferensiasi dlm berbagai karakteritik bertujuan utk
meraih harga premium,
Desain biaya bertujuan untuk meraih keuntungan.
Kinerja yg dicapai merupakan hasil actualisasi desain yg ideal.
Mengukur jarak antara desain aktual dan ideal bukan hanya
mengidentifikasi hal-hal khusus semata, tetapi menyangkut
kedekatan dengan standar pesaing.
What have we learned
Pendekatan Dimensional.
1. Tidak mendefinisikan klas desain strategi bersaing, sehingga
pernyataan homogenitas klas tidak muncul.
2. Desain khusus utk stratgi bersaing diklasifikasikan dalam hirarki,
3. Semua desain strategi bersaing dialokasikan pada sejumlah klas
hirarki berdasarkan :
a)
b)
c)
13
Apakah desain memiliki tekanan unik terhadap pesaing
Apakah kepemimpinan biaya & diferensiasi menguntungkan
Apakah lingkup pasar mampu diadopsi.
What have we learned
Meta Analisis
Meta adalah penggunaan metode cluster dengan kemiripan yang terdekat.
Meta analisis digunakan utk menggambarkan analisis terstruktur
dilihat dari literatur dalam hubungan dengan teori.
Ia akan menjadi alat ampuh untuk mengurangi varians taksiran dalam
suatu parameter , karena mengungkapkan efek ukuran nol yang
sebelumnya disembunyikan.
Langkah pertama dalam membangun Meta Analisis adalah untuk
menghasilkan agregate konsisten dari solusi komponen utama yg
digunakan dalam meringkas strategi bersaing.
Tujuan mengidentifikasikan dimensi yg menggambarkan totalitas
solusi faktor ortogonal dalam literatur empiris. Karena ada sejumlah
dimensi yg tidak masuk dalam populasi dari semua desain startegi
bersaing.
14
What have we learned
Desain bersaing Generik terdiri dari :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kepemimpinan dalam inovasi dan operasional
Biaya ekonomi
Fokus pada kualitas ekonomi
Kepemimpinan dalam penjualan
Kepemimpinan dalam kualitas & penjualan secara luas
Kepemimpinan fokus pada kualitas.
Dimensi bersaing Generik terdiri dari :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
15
Marketing
Penjualan
Reputasi Kualitas
Innovasi Produk
Operasional
Lingkup Pasar.
What have we learned
Elemen Strategi bersing
Tekanan pada :
Iklan
Identifikasi merek
Pengaruh chanel distribusi
Inovasi pemasaran
Promosi
Tenaga penjual
Reputasi
Harga tinggi
Produk baru
Produk khusus
Ualitas produk
dll
.
Generik diartikan sbg dimensi desain strategi bersaing.
1. Karakteritik pasar
2. Kepemimpinan biaya
3. Diferensiasi
4. Klas Desain tidak mendifinisikan strategi bersaing.
Ke- 4 diskripsi paradigma diposisikan dalam tiga dimensi
1. Keunggulan biaya
2. Keunggulan diferensiasi
3. Lingkup pasar yang diadopsi
Dimensi berkaitan dengan ruang lingkup dimana desain strategi bersaing
Hambrick (1984) mengeksplorasi validitas paradigma empiris, setelah
mengikuti bimbingan yang menjelaskan tentang strategi generik sbg desain.
Dengan menggunakan analisa komponen utama & cluster.
16
What have we learned
Paradigma teori kinerja
1. Kinerja rata-rata dapat diraih dengan mengadopsi 1 dari
4 desain generik.
2. Hanya sejumlah kecil desain campuran yg menunjukkan
kinerja diatas rata-rata.
Persoalan yg paling sulit adalah mendefinisikan ruang
lingkup pesaing, artinya dalam segi mana perusahaan
harus berkonsentrasi sehingga dapat tampil beda, karena
kesalahan dalam mendefinisikan ruang lingkup pasar
akan menghasilkan kinerja buruk.
17
What have we learned
Meta cluster
Algoritma yang paling sering digunakan dalam literatur empiris
menyangkut strategi bersaing generik adalah logaritma hirarkis,
dengan menggunakan ward untuk menghubungkan kasus yagng
berturtut turut ke cluster terdekat.
Algoritma adalah proses yg terurut (squential). Proses pekerjaan yg
dikelompokkan menurut tujuan.
Tujuan analisa cluster adalah mengelompokkan obyek atas dasar
karakteritik yg dimiliki, masing-2 obyek mempunyai kemiripan dngan
yg lain dalam satu klaster, memiliki homogenitas & heterogenitas yang
tinggi. Sehingga apabila pengelompokan berhasil dilakukan maka
obyek dalam satu cluster akan saling dekat sama sama lain dan cluster
yg berbeda akan makin menjauh.
18
What have we learned
Tabel 2 adalah hasil indentifikasi studi yg diterapkan dalam
masis-masing analisis. Sumber paling penting dari perbedaan
antara pasangan meta analisis ditemukan 3 keterbatasan,
antara lain :
1. Analisisnya terbuka untuk setiap bias publikasi yg mendukung
asosiasi positif antara unsur–unsur dari strategi bersaing.
2. Konfigurasi strategi bersaing mendeskripsikan jenis perusahaan
yang telah dipelajari sampai saat ini.
3. Penggunaan basis data PIMS , terutama untuk studi mengevaluasi
kinerja , dikhawatirkan akan menimbulkan bias umum dalam
meta anilisis.
Tabel 3 menunjukkan variabel yg telah disolasikan dari catatan
empiris sebagai dasar untuk meta analisis, interpretasi beberapa
elemen akan membedakan mereka dalam unsur portofolio sumber
daya perusahaan.
19
What have we learned
Algoritma cluster menghasilkan nilai yang hampir identik. Dari 54
kasus diklasifikasikan kedalam larutan enam cluster, 53 kasus
diberikan klasifikasi yang sama dengan masing-masing algoritma.
Solusi relokasi interaktif dipilih karena mengoptimalkan kedekatan
hubungan dalam kelompok.
Solusi enam cluster lebih disukai karena memberikan pemisahan unsur
dengan satu pengecualian, elemen yang berhubungan dengan satu
kelompok saja. Hal ini diinginkan karena cluster mewakili meta
demensi yang orthogonal satu sama lainnya. Pengecualian strategi
iklan yg berhubungan dengan pemasaran & dimensi penjualan
menyebabkan penggabungan dimensi dalam larutan lima cluster.
Solusi enam cluster tetap lebih disukai karena perbedaan yang jelas
antara pemasaran, penjualan dan semua unsur lainnya.
20
What have we learned
Dimensi pemasaran dibedakan dengan penjualan karena sifat jangka
panjang dari asset relasional sasaran strategi. Pengaruh saluran dan
layalitas merk konsumen. Hubungan inovasi pemasaran dengan
dimensi lain menunjukkan bahwa asset tersebut membutuhkan
perhatian berkelanjutan untuk mempertahankan nilainya.
Kualitas didentifikasikan sebagai dimensi yang berbeda dari
strategi bersaing. Hal ini menunjukkan bahwa pengendalian
kualitas dianggap sebagai komponen proses operasi internal,
dan bervariasi secara independen dari persepsi pelanggan
terhadap kualitas produk/jasa.
Strategi harga tinggi terbukti berhubungan paling kuat dengan
inovasi produk. Ruang lingkup pasar yang mencakup luas di
kedua lini produk dan segmen konsumen, jelas merupakan
dimensi independen lain dari strategi kompetitif.
21
What have we learned
Meta desain strategi kompetiitif:
Taksonomi dan interpretasi empiris
Meta adalah penggunaan metode cluster dengan kemiripan yang terdekat.
Analisis cluster digunakan untuk mengidentifikasi pola yg paling umum
dalam vektor biner yang menggambarkan ciri khas dari tiap cluster,
dengan menggunakan prosedur yg sama dengan yang digunakan
dalam studi 1. perkiraan meta analisis terbaik dalam meringkas solusi
cluster dari catatan empiris, secara alami disebut sebagai meta desain
strategi kompetitif.
Adapun meta desain dalam strategi bersaing terdiri dari :
D1 = Innovasi & kepemimpinan Operasional.
D2 = Biaya Ekonomi
D3 = fokus pada kualitas ekonomi
22
What have we learned
D4 = Kepemimpinan dlm penjualan.
D5 = Kepemimpinan dalam kualitas &
penjualan secara lebih luas.
D6 = Fokuss pd kepemimpinan kualitas
1. D1 menjelaskan bahwa kepemimpinan operasi tidak terkait dengan
kepemimpinan dalam inovasi produk.
2. D2 dua biaya ekonomi meta desain yang terisolasi dengan biaya
rendah menyarankan sebuah cluster yang besar, untuk dibedakan
dengan penekanan biaya rendah bagi iklan dan inovasi produk,
tetapi juga dgn biaya ekonomi dalam berbagai diferensiasi.
3. D3 fokus ekonomi meta desain yang khas untuk penekanan biaya
rendah pada dimensi meta kualitas. sehingga saham dengan biaya
ekonomi didefinisikan secara luas, bahwa desain juga melibatkan
perlindungan kompetitif lebih lanjut dalam lingkup pasar yang
terbatas.
4. D4 kepemimpinan penjualan, sedangkn D6 fokus kualitas, keduanya
menunjukkan bukti dikaitkan dengan fokus strategi pasar.
5. D5 kepemimpinan dlm kualitas & penjualan yang luas menampilkan
penekanan khusus pd kualitas & dimensi penjualan strategi bersaing,
yang merupakan desain menggabungkan kekuatan untuk lingkup
pasar yang luas.
6. D6 fokus kualitas, kepemimpinan inovasi dan operasi adalah ssatu
dua desain dalam catatan empiris untuk mendukung harga tinggi.
23
What have we learned
Studi 3 Kinerja strategi kompetitif Generik
Teorema pusat paradigma dominan mengusulkan hubungan antara
desain strategi kompetitif dan kinerja keuangan,yang diklasifikasikan
diatas atau dibawah rata-rata. Literatur empiris juga menjelejahi
pengaruh pada kinerja pertumbuhan. Tes empiris selalu mengambil
model sederhana yang menghubungkan drsain strategi kompetitif
dengan kinerja.
Penafsiran nominalis berusaha menggambarkan desain srategi
bersaing individu dalam kedekatan yang ideal, dan memerlukan
ukuran seberapa dekat penekanan desain dengan standar biaya
diferensiasi.
Kinerja model taksonomi dan interpretasi empiris dibingkai dalam
klasifikasi generik, regresor model ini ada enam meta desain strategi
bersaing yang muncul dalam studi 2. Karena biaya ekonomi meta
desain ditemukan membingungkan dalam klompok pemasaran dan
kepemimpinan desain operasi, di isolasi dari estimasi meta desain
secara terpisah dari model.
24
What have we learned
Hasilnya menunjukkan bahwa sepuluh dari 17 studi penyelidikan,
perbedaan kinerja dalam mengidentifikasikan cluster. Langkah
yang digunakan adalah rata-rata periode tahunan sbg return
keuangan dan pertumbuhan penjualan. Dari 80 kelompok yang
terisolasi dalam catatan empiris 65 termasuk ukuran kinerja
keuangan, 45 ukuran kinerja pertumbuhan.
Tabel 6 menunjukkan hasil regresi logistik meta desain pada kinerja
keuangan dan pertumbuhan. Dua spesifikasi dilaporkan untuk setiap
ukuran kinerja, satu menggunakan desain yang tidak ada penekanan
sebagai dasar perbandingan, sedang yang lain menggunakan kinerja
rata-rata atas semua meta desain.
Dalam tabel tersebut hanya dua meta desain yang menunjukkan efek
terhadap keuangan yaitu inovasi & kepemimpinan operasi.
Kepemimpinan kualitas yang luas atas penjualan.
Dalam catatan meta desain beberapa memiliki koefisien yg negatif
bertentangan dengan teori. Dalam kasus biaya ekonomi disebabkan oleh
What have we learned
25
pengukuran yang tidak memadai dalam catatan empiris.
Secara keseluruhan model terdapat penjelasan yang terbatas, chi square
tes menunjukkan tidak ada perbaikan segnifikan dalam log likelihood
dan hanya dua pertiga dari klasifikasi model yg dibuat dengan benar.
Ketidakmampuan catatan empiris untuk menampilkan perilaku
diperkirakan oleh paradigma dominan yang tidak tampak dalam
sebuah artefak solusi clustering tertentu.
Memproduksi atas rata-rata kinerja keuangan dan pertumbuhan yang
dekat dengan rata-rata semua desain. Hanya 1 meta desain, inovasi &
kepemimpinan operasi menunjukkan hasil yang signifikan.
Tabel 7 melaporkan model dari fitur dengan penafsiran nominalis
kinerja kompetitif, bahwa penekanan desain single dan penekanan
campuran pada beberapa desain akan lebih unggul dibandingkan
dengan tidak adanya penekanan. Model sangat sedikit menjelaskan
varians baik dalam kinerja keuangan maupun pertumbuhan, baik
untuk katagori tunggal maupun campuran ditunjukkan oleh frekuensi
jauh lebih tinggi dari kinerja rata-rata, kendati kinerja pertumbuhan
tunggal arketipe secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan
tidak What
adanya
penekanan.
have we
learned
26
Meskipun studi 2 menemukan dukungan untuk perbedaan nominalis
antara biaya dan diferensiasi sebagai tingkat diskriminator desain
strategi kompetitif, analisa ini tidak menemukan dukungan bagi
pernyataan nominalis bahwa kinerja meningkat sebagai akibat dari
salah satu perkiraan desain kedua arketipe.
Kebanyakan penelitian dalam literatur empiris yang belum terisolasi
terjebak ditengah cluster, sehingga tidak dapat menilai kinerja relatif
terhadap pihak lain. Hasilnya menunjukkan kinerja lebih rendah
pada pertumbuhan tetapi tidak pada keuntungan financial.
Meta analisis menyimpulkan tidak ada bukti yang konkrit bahwa
tidak ada penekanan desain yang khas akan kurang atau lebih
mampu meraih kinerja diatas rata-rata dari arketipe lain.
Jadi hasil studi 3 belum memberikan bukti kegagalan dari teori
paradigma tentang kinerja, meskipun keraguan yang signifikan
telah diajukan, oleh sebab itu harus diberikan insentif yang
cukup untuk melanjutkan ke tahap ilmu normal dalam studi
strategi bersaing
27
What have we learned
Jika perbaikan dalam pengukuran dan spesifikasi model gagal
mengungkapkan hubungan antara kinerja dan penekanan berbeda
dalam desain strategi kompetitif, atribut lain dari strategi bersaing
harus dipertimbangkan. Bahwa dua rute menuju keuntungan yang
lebih tinggi diasumsikan oleh fungsi keuntungan sederhana, e.i harga
premium dan keunggulan biaya, ternyata bukanlah cara yang paling
ampuh untuk model efek kinerja yang melekat dalam perilaku
kompetitif.
Kaplan, R & Norton David P, 2001, mengatakan bahwa kinerja
keuangan merupakan turunan dari aktivitas operasional, pemasaran
dan lainnya. Jadi kinerja dalam bentuk ratio profitabilitas adalah
akibat dari ketepatan, kepiawaian dan keberhasilan terobosan fungsi
lain dalam perusahaan.
28
What have we learned
29
What have we learned
30
What have we learned
Kesimpulan :
Prosedur meta analisis menggunakan diskripsi empiris agregate yang berasal
dari strategi bersaing generik. Nilai agregate yang dihasilkan dibandingkan
dengan interpretasi alternatif dari sistem klasifikasi paradigma dominan.
Konsep bersaing generik menunjukkan bahwa desain penelitian melibatkan
analisis komponen utama & analisa cluster. Dan meta analisis berguna untuk
membangun dialog antara paradigma dominan dengan catatan empiris.
Analisa cluster dapat melakukan pengurangan data dengan cara
mengurangi informasi yg terkandung dalam populasi atau sampel menjadi
informasi yang lebih specifik.
Teori paradigma ttg Kinerja berbentuk U, karena terkait dengan lingkup
pasar. Kinerja yg tinggi akan diraih ketika desain sesuai dengan target
pasar. Strategi bersaing yg sukses akan menghasilkan pangsa pasar yg kuat
dari pasar yg dilayani.
31
What have we learned
Competitive Strategies and Industry
Positioning
32
What have we learned
TERIMAKASIH
33
What have we learned
Download