LATAR BELAKANG Inggris --- Economic Basic of Politics, Charles A Beard tentang Revolusi Industri, muncul kebebasan pribadi dan berkontrak --- liberalisme ( buruh/majikan ) ; karena kemiskinan itu dosa --- puritanisme; lantas diprotes oleh Sir Robert Peel & Robert Owen ttg kerja anak & ketidakadilan dalam industri & menghasilkan Factory Law & UU Hak Pilih (Reform Bill 1832) yang menlindungi buruh (Social Legislation). Perancis --- tahun 1830-1850, didahului dengan: 1. Liberte, Fraternite, & Egalite ( Kemerdekaan, persamaan hak & persaudaraan) 2. Uni fikasi & kodifikasi dari Hukum Dagang Perancis menjadi Code Civil & Code du Commerce serta Hukum Pidana menjadi Code Penal. Belanda --- dengan mulai dilakukan tahun 1838 1. Ambil alih Code Napoleon menjadi Burgerlijk Wetboek (BW / Hk. Perdata) dan 2. Wetboek van Koophandel (WvK / Hk. Dagang) Amerika Saat itu berkembang faham kebeasan & hak azasi, jadi Amerika mengakui adanya Hak Milik & Kebebasan berkontrak, yg dikenal dengan Planned Economy ( Verwaltungswirtschaft ). Dengan hancurnya perekonomian Eropa setelah PD II, maka didirikan : 1. 2. World Bank IBRD ( International Bank of Construction and Development ) Semula dimaksudkan hanya untuk membantu pembangunan Eropa (Marshall Plan), tetapi karena jasa perjuangan tokoh Amerika Latin, maka juga dapat membantu negara yang belum berkembang. Karena kekurangan dana, dibutuhkan pola manajemen melalui perencanaan, organisasi, pelaksanaan, dan pengawasan yang mulai dikenal / diakui (POAC). Indonesia Dengan asas Konkordasi hukum di Belanda atas Hukum Perancis (Code Napoleon), maka tahun 1848 di Indonesia juga berlaku Hukum Hak Milik & kebebasan berkontrak yang tidak dapat diganggu gugat. Yaitu berlakunya KUHPerdata dan KUHDagang yang menjadikan Liberalisme, menunjang kemajuan industri. Seperti tampak pada Pasal 163 & 131 Is (Indische Staatsregeling) --- bagi Timur Asing, shg Belanda mudah mendapat bahan baku mentah melalui orang timur asing sbg pedagang perantara dan bumiputera sebagai penghasil bahan mentah yang tetap menggunakan Hk Adat. Walaupun setelah kemerdekaan, kita semula mengecam kodifikasi hukum yang menimbulkan Individualisme dan kapitalisme dan tetap memakai Hk Adat; tetapi pada akhirnya lebih suka menggunalkan Firma, CV, atau PT, notaries yg adalah hukum barat. KESIMPULAN Dasar pemikiran ekonomi ikut mengubah & menentukan dasar-dasar sistem hukum sehingga berjalan lancar. JADI, di Indonesia menggunakan : UUD 1945 & Pancasila sebagai landasan Hukum Ekonomi kita, coba terangkan! Kebenaran mutlak di kalangan Hukum >> sebab Hukum mengikuti perkembgn masyarakat. *Menurut Von Savigny (dr. Mazhab Sejarah): “Hukum itu tidak dibuat, tetapi tumbuh bersama masyarakat”. **Menurut Ter-Haar (Teori Keputusan): “Kebiasaan- kebiasaan yang diakui oleh penguasa disebut Hukum; jadi tidak timbul suatu kaidah hukum atas peristiwa yang belum terjadi”. Terangkan : RUU >> UU dari penilitian Sosiologis >> out of date. Ke-2 teori diatas tidak lagi berlaku dalam sistem hukum nasional, karena harus direncanakan dahulu (GBHN / BAPENAS). Coba terangkan perbedaan antara Hukum Adat (kebiasaan) dengan hukum modern di Indonesia / Hukum Pembangunan. Ada 4 fungsi Hukum Pembangunan: 1. Hukum sebagai pemelihara Ketertiban & keamanan 2. Hukum sebagai sarana pembangunan 3. Hukum sebagai sarana penegak keadilan 4. Hukum sebagai sarana pendidikan masyarakat Ad.1) “Hukum sebagai pemelihara ketertiban & keamanan” Roscoe Pound ( dalam “An Introduction to the Phylosophy of Law”) katanya: a. Menurut Hans Kelsen, disebut “Grundnorm” yaitu “Kehendak Ilahi / Dewa” atau seperti di Indonesia, Falsafah Pancasila. b. Falsafah >> dibuat dgn “cara tertentu” menjadi “norma” dan disebut “kebiasaan”. c. Tindak tanduk manusia dalam kaidah-kaidah dengan cara dan proses tradisi logis, politis dan dg Sistem Ilmiah yang paling tepat yang terjadi dalam masyarakat, maka disebut untuk “General Security” (Tidak hanya perasaan seseorang). Inilah yang menjadi falsafah hukum di Eropa pada 250 tahun lalu dan itulah “liberal”; hal ini juga mengembangkan hubungan antara manusia >> terjadi keseimbangan. Roscoe Pound Welvaartstaat) >> Social Engineering >> ”kesejahteraan”(Welfare State = Coba terangkan ttg masyarakat agraris >> ada kaidah-kaidah Hkm Majapahit << Hukum Pidana. Ad.2) “Hukum sebagai sarana Pembangunan” Kita coba melihat GBHN 1999-2004 sesuai TAP MPR NO III/MPR/1999 Bab IV (A) nomor 7 yang isinya: “Mengembangkan peraturan perundangan yang mendukung kegiatan perekonomian dalam menghadapi era perdagangan bebas tanpa merugikan kepentingan Nasional” Dalam masyarakat agraris -> hukum berfungsi untuk menjaga ketertiban dan keamanan, sedang dalam masyarakat industri dibutuhkan adanya peraturan yang maju kedepan, maka Roscoe Pound says : “ Law as a tool of social engineering” Jadi dari sudut ekonomi nasional harus melihat/memandang perubahan secara global, dimana pemerintah dalam hal ini Bappenas memberikan arah pembangunan ekonomi nasional. Ad 3) “ Hukum sebagai sarana penegak keadilan” secara bertahap agar rakyat sejahtera Pembangunan ekonomi haruslah direncanakan agia haruslah diatur ar rakyat sejahtera, jadi hubungan antara manusia harus diatur sperti pembangunan masyarakat industri yang tidak boleh merugikan masyarakat agraris, harus ada keseimbangan karena itu dibutuhkan keadilan. Hal ini sesuai pasal 27, 33 dan 34 Undang Undang Dasar 1945 yang tidak merugikan masyarakat. Ad 4) “ Hukum sebagai sarana Pendidikan” Dahulu kita telah mengenal arti “paro” atau “ gono-gini “ yang merupakan kaidah hukum kebiasaan, tetapi sekarang kita yang merupakan azas-azas hukum baratmengenal arti dari hukum kontrak, perbankan dan lain sebagainya agar dapat meyang merupakan hukum barat. Oleh sebab itu pembaharuan ataupun cara-cara baru agar menyadarkan hukum bagi seluruh anggota masyarakat. Prof.Dr. Astrid Susanto (Sosiologi dan Perubahan Masyarakat) menyatakan hal-hal sebagai berikut : “…. bahwa proses perubahan masyarakat, intinya adalah perobahan normanormanya “ yaitu : a. b. c. Perubahan nilai kehidupan masyarakat sosial tradisional Modern Perobahan nilai sosial politik yang berdasarkan suku -> Kebangsaan (Indonesia) Perobahan sosial ekonomi masyarakat agraris heterogen -> masy. Industri modern Kesimpulan: Pembentukan Sistem Hukum Nasional merupakan Hukum Pembangunan ( Development Law ) Syarat-syaratnya harus terpenuhi yaitu: 1. 2. 3. 4. Kaidah-kaidah hukum nasional -> Falsafah Pancasila Nilai-nilai sosial kesukuan -> Nasional Masyarakat agraris tradisional -> Industri modern Harus menjalankan secara “ dinamis” sehingga dapat mempersiapkan pembangunan dan pembaharuan masyarakat pada waktu yang akan datang. 1. Hukum Ekonomi dan Pembangunan, meliputi masalah-masalah: Tanah, bentuk usaha, PMA, Kredit dan bantuan luar negeri, Perkreditan dalam negeri dan perbankan, Paten, merk, hak cipta, asuransi, exim, pertambangan, perburuhan dan perumahan, pengangkutan dan perjanjian internasional. 2. Hukum Ekonomi Sosial meliputi : Obat2an, kesehatan, KB, perumahan, bencana alam, transmigrasi, pertanian,bentuk perusahaan rakyat, bantuan dan pendidikan bagi pengusaha kecil, peruruhan, pendidikan, penderita cacat, orang miskin, orang tua dan pensiunan. 3. Dasar hukumnya adalah : Pasal 33 UUD 1945, Pasal 27 UUD 1945, TAP MPR No. III/1999-> GBHN,Repelita-> Bappenas Karena itu Indonesia harus berdasarkan UUD 1945 yg merupakan negara hukum dan kesejahteraan (welfare state) 4. Penjelasan tentang: 4.1. 4.2. 4.3. 4.4. 4.5. Repelita timbulnya kaidah-kaidah Hk. Ekonomi Kaidah2 itu bukan hanya berazas Perdata&publik konvensional, karena cepat berkembang Adanya unifikasi setelah 50 tahun UUPA Sistem pendidikan ilmu hukum diharapkan dapat mengikuti perkembangan ini. Ditemukannya 2(dua) aspek Hukum Ekonomi: Aspek usaha2 pembangunan ekonomi dan peningkatan ekonomi nasional serta aspek usaha pembagian hasil pembangunan secara merata. Pengertian & ruang lingkup Hk. Ekonomi Indonesia, Hk. Ekonomi Pembangunan & Hukum Ekonomi Sosial 1. 2. 3. 4. 5. Masalah ekonomi tidak dapat lagi diterangkan dengan Hukum Dagang Indonesia, karena landasan hukumnya berbeda dan bertentangan dengan UUD 1945 (Mukadimah dan Pasal 33) Kedudukan Hukum Dagang terhadap Hukum Ekonomi: a. Sebagai sejarah hukum dan perkembangan hukum ekonomi Indonesia b. Sebagai menerangkan pengertian dasar dalam hukum ekonomi Indonesia. Pendidikan di fakultas hukum dipelajari sebagai pengantar Hk. Ek Indonesia, karena hukum dagang tidak bisa memberikan jawaban terhadap masalah makro/mikro ekonomi pada saat ini dan akan datang. Fungsi Hukum dagang hk. Dagang indonesia menjadi sejarah hukum ekonomi,atau pengantar Hukum Ekonomi dan hukum perdagangan Indonesia. Metode penelitian dan penyajian mata kuliah hukum dagang lama bersifat perdata murni, karena itu dibutuhkan penelitian secara interdisiplinair dan transnasional. Interdisipliner: a. Hk Ek Indonesia tidak bersifat Hk Perdata ttp berhub dgn Administrasi Negara, Hk antar wewenang, Hk Pidana & Hk Publik International & Hk Perdata International b. Hk Ek Indonesia perlu landasan hukum & pemikiran non-hukum Transnational: Hk Ek Indonesia tidak dapat ditinjau dalam bentuk intern seperti Hk Dagang, ttp perlu pendekatan transnational yaitu melihat perkembangan dalam dan luar negeri seperti peristiwa hukum international & Hk Ek International, Kaidah-kaidah hukum Publik International & Perdata International sehingga menghasilkan pendekatan secara integral & transnational.