Analisis Fungsi Keuntungan Usaha Itik......................................................Dewi Inten Kamilah __________________________________________________________________________________________ ANALISIS FUNGSI KEUNTUNGAN USAHA ITIK PEDAGING (Sensus Di Kelompok Bahana Putra Mandiri dan Prima Karya Mandiri Kabupaten Tasikmalaya) Analysis Profit Function of Business Duck Meat Type (Census In Bahana Putra Mandiri Group and Prima Karya Mandiri Tasikmalaya Regency) Dewi Inten Kamilah*, Taslim**, dan Adjat Sudradjat Masdar** Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Jalan Raya Bandung Sumedang KM 21 Sumedang 45363 *Alumni Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Tahun 2015 **Staf Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran e-mail : [email protected] ABSTRAK Penelitian mengenai Analisis Fungsi Keuntungan Usaha Itik Pedaging dilakukan dengan metode sensus pada Kelompok Bahan Putra Mandiri dan Prima Karya Mandiri yang terletak di Kabupaten Tasikmalaya dimulai dari tanggal 13 Desember sampai 27 Desember 2014. Jumlah responden sebanyak 41 orang. Model analisis yang digunakan yaitu analisis fungsi keuntungan Cobb Douglas untuk mengidentifikasi faktor - faktor yang berpengaruh terhadap tingkat keuntungan usaha itik pedaging. Secara keseluruhan model fungsi yang diidentifikasi dapat dipergunakan untuk menjelaskan fungsi keuntungan pada usaha itik pedaging. Dari hasil uji F dapat dinyatakan bahwa semua variabel bebas yang terdiri dari harga bibit atau DOD, harga pakan, harga vitamin dan obat, upah tenaga kerja, dan luas kandang secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu keuntungan usaha itik pedaging. Koefisien determinasi (R2) sebesar 99% dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yang diteliti variasinya dapat menerangkan hubungan sebesar 99% terhadap keuntungan usaha itik pedaging dan sisanya sebesar 1% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dijelaskan oleh model. Hasil uji parsial fungsi keuntungan yang dinormalkan menunjukan bahwa kenaikan harga input variabel berpengaruh nyata terhadap penurunan keuntungan usaha itik pedaging. Kata Kunci : Faktor Produksi, Keuntungan, Usaha Itik Pedaging Analisis Fungsi Keuntungan Usaha Itik......................................................Dewi Inten Kamilah __________________________________________________________________________________________ ABSTRACT Research on analysis profit function of business duck meat type done with census methods in Bahana Putra Mandiri Group And Prima Karya Mandiri Group Tasikmalaya Regency has began on December 13 until December 27, 2014. The number of respondents are 41 people. The analysis models used is analysis profit function Cobb Douglas to identify the influencing factors of benefits business duck meat type. Overall, the model function that identified can be used to explain the profit function of business duck meat type. Results from the F test can be expressed that all the Independent variables are consisting from the price of Day Old Duck (DOD), feed price , vitamins and medicines price, labour wage, and wide duck cage type ren in together influential on dependen variables of business profits duck meat type. A coefficient determination ( R2 ) as much as 99% it can be concluded that the study variables have relationship as much as 99% in business profits duck meat type and the rest of 1% described by the other factors that not explicable by models. Partial testing the profit function which normalized shows that each the increase in the price of variable cost real influence on the decrease profit in business profits duck meat type. Keywords: Ducks Business, Production Factors, Profits Pendahuluan Tingkat kesadaran manusia akan kebutuhan protein hewani hingga kini semakin meningkat. Hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan jumlah konsumsi hasil ternak. Permintaan akan daging mencapai 2,15 juta ton sedangkan ketersediaan daging nasional hanya sebesar 2,13 juta ton dan dari jumlah tersebut hanya 1,28 juta ton yang berasal dari unggas (DITJENNAK, 2005). Salah satu produk sumber protein hewani unggas yaitu daging itik. Kabupaten Tasikmalaya adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu pemasok itik pedaging di Jawa Barat. Itik pedaging yang digunakan untuk usaha ternak di Kabupaten Tasikmalaya adalah itik hibrida hasil persilangan antara itik peking dan itik mojosari. Produksi daging itik pada tahun 2013 di Kabupaten Tasikmalaya mengalami peningkatan yang sebelumnya 174 ton menjadi sebesar 258 ton (Disnak Kabupaten Tasikmalaya, 2013). Jumlah tersebut belum mampu mencukupi permintaan daging itik yang permintaannya semakin meningkat. Perkembangan usaha ternak itik pedaging di Kabupaten Tasikmalaya hingga saat ini masih didominasi oleh peternakan rakyat. Keberhasilan dalam usaha ternak adalah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap peternak. Keberhasilan suatu usaha ternak dapat diukur dari tingkat keuntungan yang diperoleh peternak. Salah satu cara untuk meningkatkan keuntungan Analisis Fungsi Keuntungan Usaha Itik......................................................Dewi Inten Kamilah __________________________________________________________________________________________ itik pedaging adalah dengan mengalokasikan faktor-faktor produksi secara optimal sehingga dicapai keutungan yang maksimum. Semakin baik usaha yang dilaksanakan maka akan semakin tinggi keuntungan yang diperoleh. Dari uraian tersebut maka diperlukan suatu analisis untuk mengetahui apakah usaha ternak itik di Kabupaten Tasikmalaya akan memberikan keuntungan dan memungkinkan untuk meningkatkan keuntungan usaha ternak tersebut serta mengetahui pengaruh input tetap dan harga input variabel terhadap keuntungan usaha ternak itik tersebut. Analisis tersebut dilakukan guna mengukur atau menghitung apakah usaha tersebut menguntungkan atau merugikan sehingga dapat memberi gambaran kepada pelaku usaha untuk melakukan perencanaan usaha selanjutnya. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui besar keuntungan yang diperoleh dari usaha ternak itik pedaging di Kabupaten Tasikmalaya dan mengetahui pengaruh input tetap dan harga input variabel terhadap keuntungan usaha ternak itik pedaging di Kabupaten Tasikmalaya. Objek Dan Metode Penelitian Objek yang menjadi sasaran pada penelitian ini adalah peternak itik pedaging yaitu anggota yang tergabung dalam Kelompok Bahana Putra Mandiri sebanyak 20 orang dan Prima Karya Mandiri sebanyak 21 orang yang terletak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode sensus dengan pendekatan kuantitatif. Sensus adalah suatu penelitian dengan cara meneliti seluruh unit anggota populasi sebagai objek pengamatan. Hasil penelitian sensus merupakan nilai yang sebenarnya dari suatu populasi yang diteliti (Paturochman, 2012). Penentuan daerah penelitian ditentukan secara sengaja. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Tempat tersebut dipilih karena merupakan lokasi yang terdapat usaha ternak itik pedaging dengan menggunakan bibit itik hibrida. Terdapat dua kelompok ternak itik pedaging di Kabupaten Tasikmalaya yang masing – masing terdapat di Kecamatan Leuwisari dan Kecamatan Pagerageung. Kedua kelompok usaha ternak itik pedaging tersebut telah memperoleh berbagai penghargaan dari prestasi yang pernah diraih baik untuk tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada responden yang didasari dengan daftar kuesioner. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah fungsi keuntungan Cobb Douglas dengan teknik Unit Output Price atau UOP of Cobb Douglas Profit Function (UOP-CDPF), yaitu suatu fungsi yang melibatkan harga produksi dan produksi yang telah Analisis Fungsi Keuntungan Usaha Itik......................................................Dewi Inten Kamilah __________________________________________________________________________________________ dinormalkan dengan harga tertentu yang disebut Normalized Profit Function.. Penerapan penggunaan fungsi keuntungan Cobb Douglas ini dengan memasukkan 4 input variabel dan 1 input tetap. Keuntungan didefinisikan sebagai perbedaan antara penerimaan (gross revenue) dan total biaya ( total cost ). Penerimaan terdiri dari harga produk dikalikan dengan hasil produksi (output) sebagai representasi dari fungsi produksi. Sedang total cost terdiri dari jumlah penggunaan faktor –faktor produksi dikalikan dengan harga faktor produksi ( Humphrrey, 1997). Keuntungan jangka pendek dapat dihitung dari selisih total penerimaan dan biaya variabel yang dikeluarkan. Maka fungsi keuntungan Cobb Douglass yang telah dinormalkan dengan harga produksi dimodifikasikan menjadi : A* * * Karena fungsi keuntungan Cobb Douglass telah dinormalkan dengan harga produksi, maka harus ditransformasikan dalam bentuk In (natural logarithm) menjadi sebagai berikut : Inπ* = InA* + 1* In W1 + 2* In W2 + 3* In W3 + 4* In W4 + * ln Z Keterangan : Π* = Keuntungan jangka pendek yang telah dinormalkan dengan harga A* = Konstanta W1 = Nisbah harga bibit itik pedaging / DOD terhadap harga produksi (Rupiah) W2 = Nisbah harga pakan terhadap harga produksi (Rupiah) W3 = Nisbah harga vitamin dan obat terhadap harga produksi (Rupiah) W4 = Nisbah upah tenaga kerja terhadap harga produksi (Rupiah) Z = Kandang (m2) produksi = Koefisien yang dicari = Koefisien yang dicari Fungsi keuntungan dinormalkan dengan harga produksi yaitu dengan menggunakan Metode Kuadrat Terkecil (Ordinary Least Square). Pengujian terhadap seluruh parameter dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara keseluruhan berpengaruh secara nyata terhadap variabel terikat. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut : Ln = 0 – 1 ln W1 + 2 ln W2+ 3 ln W3 + 4 ln W4 + ln Z + Analisis Fungsi Keuntungan Usaha Itik......................................................Dewi Inten Kamilah __________________________________________________________________________________________ H0 : = 1 = 2 3 = 4 = = 0 untuk semua i, (semua koefisien regresi dalam model nilainya = 4 = 0 untuk i ,(jika ada salah satu atau lebih koefisien regresi dalam sama dengan nol). H1 : = 1 = 2 3 model nilainya tidak sama dengan nol ). Koefisien determinasi ( ) pada dasarnya digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model menjelaskan variasi variabel dependen. Selanjutnya, untuk menguji hipotesis Ho dan H1 digunakan uji F. F= Keterangan : R2 = koefisien determinasi n = jumlah sampel k = banyaknya koefisien regresi H0 : = 1 2 = 3 = 4= =0 Artinya semua variabel bibit (DOD), pakan, vitamin dan obat, tenaga kerja, dan luas kandang secara bersama – sama tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keuntungan usaha itik pedaging. H1 : = 1 2 = 3 = 4= 0 Artinya semua variabel bibit (DOD), pakan, vitamin dan obat, tenaga kerja, dan luas kandang secara bersama – sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keuntungan usaha itik pedaging. Apabila : F hitung < F tabel, maka Ho diterima F hitung > F tabel, maka Ho ditolak Untuk mengetahui hubungan faktor produksi dengan keuntungan parsial digunakan uji t. Uji t pada dasarnya untuk menunjukkan seberapa besar pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Uji pengaruh semua harga input variabel dan input tetap : HO : 1 = 0, H1 : 1 0, HO : 2 = 0, H1 : 2 0, HO : 3 = 0, H1 : 3 0, Analisis Fungsi Keuntungan Usaha Itik......................................................Dewi Inten Kamilah __________________________________________________________________________________________ HO : 4 = 0, H1 : HO : = 0, H1 : 0, 4 0, Statistik uji : t= /S Keterangan : = koefisien dari variabel ke i = Simpangan baku dari variabel bebas ke i Apabila : t hitung < t tabel, maka Ho diterima t hitung > t tabel, maka Ho ditolak Untuk menyederhanakan masalah dalam penelitian, maka analisis dalam penelitian ini menggunakan asumsi sebagai berikut : 1. Faktor – faktor lain yang berpengaruh terhadap produksi. Kecuali faktor – faktor produksi yang telah diidentifikasi sebelumnya maka dianggap sangat kecil pengaruhnya, sehingga faktor – faktor produksi tersebut diabaikan. 2. Tingkat teknologi yang digunakan pada peternak itik pedaging dianggap tetap dalam jangka pendek. 3. Faktor – faktor lain seperti suhu, iklim, kelembaban, dan lain – lain dianggap tetap (cateris paribus). Dari permasalahan yang telah diungkapkan, maka pada penelitian ini ditentukan variabel – variabel yang perlu dipelajari kaitan fungsionalnya. Variabel penelitian dalam usaha peternakan itik pedaging sebagai berikut : a. Bibit Itik Pedaging (DOD) , yaitu jumlah bibit yang diperlukan untuk usaha itik pedaging selama satu tahun yang diukur dalam ekor. b. Pakan, adalah jumlah pakan yang diberikan dalam satu tahun pada itik pedaging yang diukur dalam satuan kilogram. c. Vitamin dan obat, adalah jumlah vitamin dan obat dalam satuan gram bagi itik pedaging selama satu tahun demi menjaga performa itik pedaging. Analisis Fungsi Keuntungan Usaha Itik......................................................Dewi Inten Kamilah __________________________________________________________________________________________ d. Luas kandang, yaitu luas kandang yang diusahakan untuk ternak itik pedaging dalam satuan meter persegi (m2) e. Keuntungan, adalah keuntungan jangka pendek yang dinormalkan dengan harga produksi, yaitu total nilai produksi yang dikurangi dengan biaya variabel utama yang terdiri dari faktor produksi bibit/ DOD, pakan, vitamin dan obat, tenaga kerja dalam setahun pada satu unit usaha ternak itik pedaging yang diukur dalam satuan rupiah. f. Penerimaan, yaitu jumlah yang diterima oleh peternak atas hasil penjualan output salam satu tahun yang diukur dalam satuan rupiah. g. Harga produksi, yaitu harga jual hasil poduksi itik pedaging yang diterima oleh peternak perkilogram yang diukur dalam satuan rupiah. h. Upah tenaga kerja, yaitu upah tenaga kerja manusia yang dibayar oleh peternak dalam menjalankan proses produksi pada beberapa periode pemeliharaan itik pedaging dalam kurun waktu satu tahun. Hasil dan Pembahasan 1. Penerimaan Usaha Itik Pedaging Dalam penelitian ini penerimaan hanya diperoleh dari hasil penjualan itik hidup. Produksi daging itik rata – rata 1,2 Kg/ekor dalam pemeliharaan 35 hingga 40 hari dengan harga jual itik hidup Rp. 26.000,00/ kg, maka responden mendapatkan penerimaan rata – rata dalam setahun sebesar Rp. 112.154.107,3 dengan rata – rata jumlah itik selama satu tahun sebanyak 3700 ekor. Penerimaan akan meningkat jika produksi yang dihasilkan bertambah. Selain itu, bertambah atau berkurangnya produksi juga dipengaruhi oleh tingkat penggunaan input produksi. 2. Keuntungan Usaha Itik Pedaging Rata – rata keuntungan responden yang diperoleh dari usaha itik pedaging selama satu tahun yaitu sebesar Rp. 22.244.980.4 dengan rata – rata jumlah itik selama satu tahun sebanyak 3700 ekor. Keuntungan yang diperoleh responden tentunya berbeda tergantung dari jumlah harga bibit atau DOD, jumlah harga pakan, jumlah harga panen, dan upah tenaga kerja. Sedangkan untuk jumlah harga vitamin dan obat dalam satu kelompok cenderung sama untuk harga perkilogramnya dikarenakan manajemen pemberian vitamin dan obat yang serupa. Analisis Fungsi Keuntungan Usaha Itik......................................................Dewi Inten Kamilah __________________________________________________________________________________________ 3. Fungsi Keuntungan Cobb Douglas Hasil uji F yang telah dilakukan melalui pengolahan data menggunakan Microsoft Excel dalam penelitian ini, diperoleh nilai Fhitung sebesar 813,38. Sedangkan nilai Ftabel, dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) untuk df N1=5 dan df N2 = 35 maka nilai Ftabel sebesar 2.49. Dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa nilai Fhitung (813,38) > Ftabel (2,49). Fhitung yang lebih besar dari Ftabel mempunyai arti bahwa semua variabel bebas yang terdiri dari bibit atau DOD, pakan, vitamin dan obat, tenaga kerja, dan luas kandang secara bersamasama berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu keuntungan usaha itik pedaging. Dalam penelitian ini nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,990 atau mencapai 99%, maka dapat dikatakan bahwa kemampuan variabel bebas dalam memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menjelaskan keragaman variabel terikat sebesar 99% dan sisanya sebesar 1% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dijelaskan oleh model. Uji statistik pada model persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini adalah uji t yang merupakan pengujian secara individual (parsial). Uji membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel, dengan tingkat t dilakukan dengan kepercayaan 95% (α= 0,05) dan degree of freedom (df) dengan rumus n-1 sebesar 40, diperoleh nilai ttabel sebesar 2,021. Hasil uji t tersebut adalah sebagai berikut : a. Harga bibit/ DOD Nilai koefisien regresi pada harga bibit atau DOD adalah sebesar 3,60 dengan nilai thitung lebih besar 4,87 dan nilai ttabel 2,021. Hal ini dapat disimpulkan bahwa harga bibit atau DOD yang dialokasikan dalam usaha itik pedaging di daerah penelitian berpengaruh nyata terhadap keuntungan usaha itik pedaging. Ini menunjukan bahwa setiap kenaikan 1% harga bibit atau DOD maka keuntungan akan naik sebesar 3,60% dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap. Penentu harga DOD dalah perusahaan bibit itik. Pada saat perusahaan meningkatkan harga DOD ini memang akan meningkatkan harga produksi yang akhirnya menurunkan keuntungan. Namun peternak memberikan respon yang positif terhadap kenaikan harga DOD. Pada saat pembelian DOD, peternak sudah dapat memperkirakan bahwa harga dagiing itik nantinya akan meningkat pula. Peternak justru bekerja lebih giat sehingga produksi meningkat dan nilai jual melebihi tambahan biaya yang berasal dari kenaikan harga DOD sehingga keuntungan meningkat. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hartono (2005) bahwa harga bibit berpengaruh nyata terhhadap keuntungan peternak dengan koefisien regresi sebesar 3,788 lebih besar dari nilai ttabel Analisis Fungsi Keuntungan Usaha Itik......................................................Dewi Inten Kamilah __________________________________________________________________________________________ 2,021 dan tanda yang positif menunjukan bahwa peningkatan harga bibit akan diikuti oleh peningkatan keuntungan peternak. b. Harga pakan Nilai koefisien regresi pada harga pakan adalah sebesar -2,05 dengan nilai thitung 2,87 lebih besar dari ttabel 2,021. Dapat disimpulkan bahwa harga pakan yang dialokasikan dalam usaha itik pedaging di daerah penelitian berpengaruh nyata terhadap keuntungan usaha itik pedaging. Nilai koefisien regresi sebesar -2,05 menunjukkan bahwa peningkatan harga pakan sebesar 1% akan menurunkan keuntungan sebesar 2,05% dengan asumsi harga variabel bebas yang lainnya adalah konstan. Hal ini sesuai dengan pendapat Hartono (2005) yang menyatakan bahwa kenaikan harga pakan sebesar 1% akan menurunkan keuntungan sebesar 2,676%. Meningkatnya harga pakan akan menyebabkan peningkatan jumlah pengeluaran sehingga keuntungan menjadi menurun. c. Harga vitamin dan obat Nilai koefisien regresi pada harga vitamin dan obat adalah -0,14 dengan nilai thitung sebesar 5,27 lebih besar dari ttabel 2,021. Dapat disimpulkan bahwa harga vitamin dan obat yang dialokasikan dalam usaha itik pedaging di daerah penelitian berpengaruh nyata terhadap keuntungan usaha itik pedaging. Nilai koefisien regresi sebesar -0,14 menunjukkan bahwa peningkatan harga vitamin dan obat sebesar 1% akan menurunkan keuntungan sebesar 0,14% dengan asumsi faktor yang lain dalam keadaan konstan. Hal ini sesuai dengan pendapat Hartono (2005) yang menyatakan bahwa peningkatan harga obat – obatan sebesar 1% akan menyebabkan penurunan keuntungan sebesar 1,343%. Meningkatnya harga vitamin dan obat akan menyebabkan peningkatan jumlah pengeluaran sehingga keuntungan menjadi menurun. d. Upah Tenaga Kerja Nilai koefisien regresi pada upah tenaga kerja adalah -0,22 dengan nilai thitung sebesar 6,54 lebih besar dari ttabel 2,021. Dapat disimpulkan bahwa upah tenaga kerja yang dialokasikan dalam usaha itik pedaging di daerah penelitian berpengaruh nyata terhadap keuntungan usaha itik pedaging. Nilai koefisien regresi sebesar -0,22 menunjukkan bahwa peningkatan upah tenaga kerja sebesar 1% akan menurunkan keuntungan sebesar 0,22% dengan asumsi faktor yang lain dalam keadaan konstan. Meningkatnya upah tenaga kerja akan menyebabkan peningkatan jumlah pengeluaran sehingga keuntungan menjadi menurun. Hasil tersebut sesuai dengan pendapat Hartono Analisis Fungsi Keuntungan Usaha Itik......................................................Dewi Inten Kamilah __________________________________________________________________________________________ (2005) yang menyatakan bahwa peningkatan upah tenaga kerja sebesar 1% akan menurunkan keuntungan sebesar 0,6880%. e. Luas Kandang Nilai koefisien regresi luas kandang adalah -0,07 dengan nilai thitung sebesar -1,86 lebih kecil dari ttabel 2,021. Dapat disimpulkan bahwa luas kandang yang dialokasikan dalam usaha itik pedaging di daerah penelitian tidak berpengaruh nyata terhadap keuntungan usaha itik pedaging. Hal ini dapat diartikan luas kandang yang dimiliki oleh respoden memiliki kepadatan kandang yang tidak sesuai. Menurut Samosir (1990) menyatakan bahwa kapasitas kandang yang sesuai untuk itik dewasa yaitu 1 m 2 untuk 3 - 4 ekor. Nilai koefisien regresi sebesar -0,07 menunjukkan bahwa peningkatan pengalokasian luas kandang sebesar 1% akan menurunkan keuntungan sebesar 0,07% dengan asumsi faktor yang lain dalam keadaan konstan. Namun pernyataan ini tidak terlalu mengikat karena uji statistiknya tidak nyata. Simpulan 1. Rata – rata keuntungan responden yang diperoleh dari usaha itik pedaging selama satu tahun yaitu sebesar Rp. 22.244.980.4 dengan rata – rata jumlah pemeliharaan sebanyak 3.700 ekor pertahun. 2. Secara bersama – sama keuntungan usaha itik pedaging dipengaruhi oleh bibit atau DOD, harga pakan, harga vitamin dan obat, tenaga kerja, dan luas kandang dan secara parsial harga bibit atau DOD, harga pakan, harga vitamin dan obat, serta upah tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap keuntungan usaha itik pedaging dengan tingkat kepercayaan 95% (α= 0,05). Ucapan Terimakasih 1. Penulis panjatkan segala puji dan syukur kepada Allah Subhanallahu Wa ta’ala, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya karya tulis ini dapat diselesaikan. 2. Terima kasih kepada Dr. Ir. Taslim, M.P., selaku dosen Pembimbing Utama dan juga kepada Ir. Adjat Sudradjat Masdar, M.Si, selaku dosen Pembimbing Anggota atas semua saran, bantuan, kesabaran, nasihat, ilmu, waktu, dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis selama menyelesaikan penelitian dan karya tulis ini. 3. Keluarga tercinta, kedua orang tua, Bapak Tempi Fathabayu (Alm) dan Ibu Yeti Sukaesih dan beserta kedua adik, Tiara Asrining Kirana dan Mas Cakra Santika yang Analisis Fungsi Keuntungan Usaha Itik......................................................Dewi Inten Kamilah __________________________________________________________________________________________ senantiasa memberikan kasih sayang yang melimpah, semangat dan dukungannya, serta doa-doa yang selalu dipanjatkan. 4. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyusun karya tulis ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Daftar Pustaka Adiwilaga, A. 1982. Ilmu Usahatani. Bandung. Penerbit Alumni. Badan Pusat Statistik Indonesia. 2012. http://www.bps.go.id. (diakses 15 Januari 2015). Badan Pusat Statistik Tasikmalaya. Bishop, CE, dan Toussaint, WD, 1986, Pengantar Analisa Ekonomi Pertanian, diterjemahkan oleh Wisnuadji, Harsojono,Suparmoko. Team Fakultas Ekonomi UGM. Mutiara Sumber Widya. Surakarta. Boediono. 1989. Ekonomi Mikro. BPFE-UGM. Yogyakarta. DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN. 2005. Buku Statistik Peternakan Direktorat Jenderal. Bina Produksi Peternakan. Jakarta. Hartono, G. 2003. Analisis Biaya Produksi Ayam Pedaging di Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Proceding Work Shop dan Seminar Hasil Penelitian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Propinsi Jawa Tengah. Semarang. Tidak dipublikasikan. _________. 2005. Estimasi Fungsi Keuntungan Untuk Usaha Ayam Potong Di Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jurnal Indonesia. Trop. Anim. Agric. 30.(4) hal 207215. Hernanto, F. 1989. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta. Humphrrey, M. Thomas .1997. Algebraic Production Functions and Their uses Before Cobb Douglas. Federal reserve Bank of Richmond Economic Quarterly Volume 83/I winter. Ketaren, P.P. 2001. Peranan peternakan bebek dalam pemberdayaaan masyarakat pedesaan. Bebek Mania, Edisi 09. September 2001. Mandaka, H. dan Parulian, M. H. 2005. Analisis Fungsi Keuntungan, Efisiensi Ekonomi dan Kemungkinan Sekam Kredit Bagi Pengembangan Skala Usaha Peternakan Sapi Perah Rakyat Dikelurahan Kebon Pedes, Kota Bogor. Journal Agro Ekonomi, Vol : 23 No 2, hal 191-208. Mardikanto, T. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. UNS Press. Surakarta. Marhiyanto B. 2004. Beternak Bebek Darat Petelur. Gitamedia Press. Surabaya. Analisis Fungsi Keuntungan Usaha Itik......................................................Dewi Inten Kamilah __________________________________________________________________________________________ Mubyarto, 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta. Muliana, Rukmiasih, dan P.S. Hardjosworo. 2001. Pengaruh bobot tetas terhadap bobot potong itik mandalung pada umur 6, 8, 10, dan 12 minggu. hlm. 25−27. Pengembangan Agri-bisnis Unggas Air sebagai Peluang Bisnis Baru. Bogor, 6−7 Agustus 2001. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Mulyantini. 2010. Ilmu Manajemen Ternak Unggas. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Murtidjo, A.B. 1988. Mengelola Itik. Gramedia. Jakarta. Paturochman, Maman. 2012. Penentuan Jumlah dan Teknik Pengambilan Sampel. UNPAD PRESS. Bandung. Piliang, W.G. dan S. Djojosoebagio. 2000. Fisiologi Nutrisi. Volume I. Ed ke-2. IPB Press. Bogor. Purwoto, A. 1990. Bentuk-Bentuk dan Penggunaan fungsi Keuntungan. Pusat Penelitian Agro Ekonomi. Bogor. Putranto, Eko. H. 2006. Analisis Keuntungan Usaha Peternakan Sapi Perah Rakyat Di Jawa Tengah (Kabupaten Boyolali, Kabupaten Semarang dan Kota Semarang). Tesis Undip. Semarang. Rasyaf, M. 1997. Penyajian Makanan Ayam Petelur. Kanisius, Jakarta. Rasyaf, M. 2002. Beternak Itik. Edisi ke-16. Kanisius, Yogyakarta. Samosir, D. J. 1990. Ilmu Ternak Itik. Gramedia. Jakarta. Simanjuntak, payaman J. 1985. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI. Soekartawi. 1990. Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Pembahasan Analisis Faktor Produksi Cobb Douglas. Rajawali Pres. Jakarta. ___________ . 2002. Teori Ekonomi Produksi , Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cobb Douglas. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Srigandono, B. 1997. Produksi Unggas Air. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Sudjana. 1991. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Untuk Para Peneliti. Penerbit Tarsito. Bandung. Sugiarto dkk., 2002. Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif, PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Supriyadi. 2009. Panen Itik Pedaging dalam 6 Minggu. PT. Penebar Swadaya. Jakarta. Analisis Fungsi Keuntungan Usaha Itik......................................................Dewi Inten Kamilah __________________________________________________________________________________________ Sutrisno, Hadi. 1998. Metode Statistika Dasar. PT. Rineka Cipta. Jakarta. ___________ . 2001. Metodologi Research, Jilid 1. Andi Offset. Yogyakarta. Wafiatiningsih, I. Sulistyono, dan R.A. Saptati. 1995. Performans dan Karakteristik Ayam Nunukan. Prosiding Lokakarya Nasional Inovasi Teknologi Pengembangan Ayam Lokal. Puslitbangnak. Badan Litbang Pertanian dan Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang. Wiriaatmadja, S. 1982. Pokok-Pokok Sosiologi Pedesaan. Jakarta, Yasaguna. Yotopoulus, P.A and J.B Nugent. 1976. The Study of Efficienacy : in Economics of Development : Empirical investigations. Harper International edition,Harper and Row Publishers, New York. _____________ dan Lau, L. J. 1972. Profit Supply and Demand Function. American Journal of Agricultural Economics. 54 : 11 – 18. Analisis Fungsi Keuntungan Usaha Itik......................................................Dewi Inten Kamilah __________________________________________________________________________________________ LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING DAN PERNYATAAN PENULIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : Dewi Inten Kamilah NPM Judul Artikel : 200110110186 : ANALISIS FUNGSI KEUNTUNGAN USAHA ITIK PEDAGING (Sensus Di Kelompok Bahana Putra Mandiri dan Prima Karya Mandiri Kabupaten Tasikmalaya) Menyatakan bahwa artikel ini merupakan hasil penelitian penulis, data dan tulisan ini bukan hasil karya orang lain, ditulis dengan kaidah-kaidah ilmiah dan belum pernah dipublikasikan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, tanpa tekanan dari pihak manapun. Penulis bersedia menanggung konsekuensi hukum apabila ditemukan kesalahan dalam pernyatan ini. Dibuat di Jatinangor, ……. Mengetahui, Penulis, Pembimbing Utama, Materei Rp 6000,- (Dr. Ir. Taslim, M.P.) Pembimbing Anggota, (Ir. Adjat Sudradjat Masdar, M.Si) Pembimbing Anggota, (Dewi Inten Kamilah, S.Pt)