KEKUDUSAN Allah - CQ Bible Study

advertisement
JANUARI—MARET 2012
Kilasan Allah
Pelajaran
Ke-LIma
Kwartal 1
,
KEKUDUSAN Allah
28 Januari—3 Februari 2012
Diterjemahkan Oleh: Joice dan Fritz Manurung
Editor: Daniel Saputra dan Yonata Bastian
Sirkulasi: Janette Sepang
“Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah
menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus!
Sebab kuduslah Tuhan, Allah kita!” (Mazmur 99:9).
Kilasan Allah Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2012. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra
Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ; [email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra,
ManagerYonata Bastian, Sirkulasi: Janette Sepang, (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA)
Sabbath
28 Januari
Pendahuluan
Kejadian 2:3
NamaNYA yang KUDUS
Sejak kita kecil dan sampai kita dewasa, orang tua kita selalu mengingatkan kita untuk
menghormati kesucian nama Allah. Pada kenyataannya, mereka mengajarkan kepada kita bahwa
segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan adalah suci. Contohnya bangunan gereja yang
adalah rumah Tuhan. ―Rumah Tuhan seharusnya bebas dari korupsi, keduniawian, politik,
kesombongan, memamerkan kekayaan, menghormati orang lain, kebencian dan kemunafikan.‖ 1
Saat kanak-kanak, kita selalu diingatkan bahwa gereja bukanlah tempat bermain, oleh karena itu
tidak boleh berlarian dan makan di dalam gereja. Kita harus berjalan perlahan di dalam gereja dan
membawa Alkitab dengan hati-hati karena itu adalah buku Allah yang suci dan Allah sendiri adalah
kudus. Kita juga diajarkan bahwa hari Sabat (dari hari Jumat matahari terbenam sampai dengan
hari Sabtu matahari terbenam) adalah suci karena Allah memberkatinya. Oleh karena itu, kita
sebaiknya tidak membeli apa pun atau bekerja pada hari Sabat karena Allah memberkatinya.
Kekudusan Allah harus
mengendalikan pikiran dan hati
kita
Namun ketika saya beranjak dewasa dan merasakan hidup bersama dengan beberapa orang
dari berbagai latar belakang budaya, saya mulai bertanya-tanya tentang cara mereka merayakan hari
suci Allah. Bagi beberapa orang, hari itu adalah hari rekreasi. Setelah gereja, mereka berenang
atau bermain bola. Jika kita semua menyembah satu Allah yang kudus, mengapa orang-orang
menghormati dan menyembah Dia dengan cara yang berbeda?
Kekudusan Allah harus mengendalikan pikiran dan hati kita. Mazmur 99:5 menyatakan,
―Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduslah
Ia!‖ Bagaiman kita dapat menyanyi ―Kudus, kudus, kudus! Tuhan Allah Maha Besar!‖ 2 jika di
dalam rumah Tuhan kita tidak memandangNya sebagai kudus? Bagi beberapa orang, gereja
bukanlah sekedar tempat untuk bertemu teman-teman dan mencari tahu apa yang mereka lakukan
sepanjang minggu. Namun bagaimana kita dapat mengenal kekudusan Allah jika pikiran-pikiran
kita hanya bersandar pada diri kita sendiri bukan kepadaNya.
Pelajaran minggu ini akan menolong kita untuk mengerti pentingnya kekudusan Allah dan
bagaimana kekudusan Allah dan bagaimana kekudusanNya dapat menyentuh hati kita dan
menggerakkan diri kita untuk semakin dekat kepadaNya tiap hari.
____________
1. Leroy Brownlow, Living With the Psalms (Brownlow Publishing Company, Inc., Fort Worth, Texas: 1976),
devotional for August 30.
2. The Seventh-day Adventist Hymnal, No. 73.
Stephanie Loriezo, Ebeye, Marshall Islands, U.S.A.
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan
berjiwa muda di seluruh dunia
Diterjemahkan oleh: Joice and Fritz Manurung - 2
Kilasan Allah Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2012. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra
Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ; [email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra,
ManagerYonata Bastian, Sirkulasi: Janette Sepang, (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA)
Minggu
29 Januari
Logos
Kekudusan Allah Didemonstrasikan
Kejadian 2:3; Ayub 42:5, 6;
Yesaya 6:1–3; Matius 11:10;
Markus 1:2; Lukas 4:31–36;
5:1–11; Wahyu 4:8, 9
Alkitab menggambarkan Allah dalam berbagai cara. Ia adalah kasih dan murah hati. Ia
adalah Bapa dan sahabat bagi para pendosa. Ia juga adalah kudus, dan kekudusannya inilah yang
menjadi dasar dari kepribadianNya.
Hari yang Dipilih sebagai Hari yang Kudus (Kejadian 2:3)
Allah menciptakan dunia ini dalam enam hari, yang mana setiap hari menjadi spesial dengan
caranya sendiri. Tetapi satu hari setelah penciptaan ditambahkan menjadi hari yang paling
istimewa dari seluruh hari. Allah memisahkan satu hari sebagai hari yang kudus, satu hari untuk
beristirahat bagi Dia dan bagi orang-orang yang baru saja Ia ciptakan. Ia memberkati dan
menguduskan hari Sabat sebagai satu hari istimewa bagi orang-orang untuk bersama-sama dengan
Dia dalam cara yang istimewa. Ia menginginkan hari Sabat agar menjadi kudus sepanjang waktu
dan selamanya Kekudusan hari Sabat menunjukkan kekudusan Penciptanya.
Namun sebenarnya roh
jahatlah yang mengenal
karakterNya yang kudus
Satu Panggilan Kudus untuk Bertobat dan Bertindak (Ayub 42:5, 6; Yesaya 6:1–3; Wahyu 4:8,
9)
Dari pengalaman Ayub, kita dapat belajar banyak hal mengenai belas kasihan dan
pengampunan Allah. Satu hal yang dapat kita kagumi dari Ayub adalah penyerahan dirinya kepada
Allah meskipun setelah berbagai kemalangan menghantam dirinya. Setelah waktu berduka, ia
menyimpulkan bahwa ia memerlukan Allah untuk membersihkan dirinya dari begitu banyak dosa
yang telah ia lakukan dengan tidak sengaja. Lantas dengan hati yang tulus dan penuh penyesalan ia
bertobat dan membiarkan Allah yang mengatur kehidupannya.
Yesaya dipanggil Allah, dan manakala panggilan itu tiba, Yesaya menyadari betapa berdosa
dirinya dan betapa tidak berharga dirinya untuk melakukan panggilan Allah. Ia melihat para
penghuni surga begitu menyembah Tuhan, dan ia menyadari betapa tidak berartinya untuk berdiri di
hadapan Allah.
Allah menginginkan kita untuk mengerti beberapa hal berikut: (1) Kita tidak kebenaran dari
diri kita sendiri, dan oleh karena itu tidak akan pernah bisa menyombongkan perbuatan-perbuatan
baik kita; dan (2) hanya kebenaran Allah yang dapat menuntun kita untuk melihat Dia dengan jelas.
Ketika Allah memanggil kita untuk melakukan sesuatu bagi Dia, Dia akan menolong kita untuk
melakukan apa yang Ia telah minta kepada kita.
Tugas Suci Si Pembawa Pesan (Matius 11:10; Markus 1:2)
Kedatangan Mesias sangatlah dinanti-nantikan, dan kedatanganNya secara jelas dinyatakan
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan
berjiwa muda di seluruh dunia
Diterjemahkan oleh: Joice and Fritz Manurung - 3
Kilasan Allah Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2012. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra
Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ; [email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra,
ManagerYonata Bastian, Sirkulasi: Janette Sepang, (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA)
dalam ayat-ayat Alkitab. Yohanes Pembaptis adalah salah satu yang mempersiapkan jalan bagi
kedatanganNya. Mempersiapkan sesuatu yang istimewa adalah satu hal yang istimewa secara
keseluruhan. Hal tersebut melibatkan total komitmen dan pada kasus Yohanes Pembaptis, hal itu
melibatkan penyerahan penuh kepada Allah yang kudus dan misi Allah yang kudus untuk
dikerjakannya.
Putusan Orang Banyak (Luks 4:31-36; 5:1-11)
Dalam Lukas 4:31-36, kita membaca bahwa orang banyak itu terkesima akan pengajaran
Yesus saat mereka semua berkumpul pada hari Sabat untuk mendengarkan Dia. Namun sebenarnya
roh jahatlah yang mengenal karakterNya yang kudus. ―Roh jahat yang ada dalam laki-laki itu
mengetahui dua fakta – bahwa Yesus adalah benar-benar datang untuk menghancurkan mereka (dan
kuasa mereka) dan Yesus itu adalah Dia yang Suci yang dikirim berasal dari Allah. Semua roh
jahat, dan Setan sendiri tahu bahwa Yesus adalah Mesias. Sementara orang banyak di dalam
sinagog terkesima akan Yesus dan bertanya-tanya siapakah orang ini, roh jahat itu tahu.‖ 1
Dalam Lukas 5:1-11, kita membaca bagaimana Petrus membutuhkan satu mujizat untuk
mengenal betapa sucinya Yesus. Tentunya mujizat ini meyakinkan mereka yang terlibat untuk
meninggalkan semua yang mereka miliki untuk mengikut Dia. Setelah bekerja semalaman tanpa
menangkap apa pun juga, Petrus mungkin berpikir kalau dilemparkan jalanya lagi adalah sama
dengan menyia-nyiakan waktu. Tetapi ia melakukan juga apa yang diperintahkan Yesus
kepadanya. Bayangkan kekagumannya manakala mereka menangkap begitu banyak ikan, mereka
harus meminta para nelayan di sampan lain untuk menolong mereka Bahkan, Petrus begitu kagum
sehingga ia segera menyadari kudusnya Laki-laki itu yang ia telah panggil Tuhan. Perasaan tidak
berharga yang dimiliki Petrus mengindikasikan ―reaksi pertama dalam hati manusia ketika Tuhan,
melalui Roh Kudus memulai pekerjaanNya untuk mengubah hidup dan tabiat. Oleh karena itu
dengan Yesaya manakala dengan satu pengelihatan, ia dituntun kepada kehadiran yang maha kudus
(Yesasya 6:5) . . .
REAKSI
1. Mengapa Allah membuat hari ketujuh kudus dan bukan enam hari lainnya?
2. Mengapa penting bagi Allah untuk mengutus seorang pembawa pesan untuk
mempersiapkan jalan bagi Tuhan?
3. Setelah bertemu dengan Yesus, setan dan seorang murid mengenali kekudusanNya.
Dengan cara-cara bagaimanakah Ia menyatakan kekudusanNya kepada anda?
Bagaimana perasaan anda atas apa yang telah terjadi dan bagaimana respon anda?
4. Apakah menurut anda orang-orang Kristen pada saat ini merasakan kekudusan Allah
dengan tepat? Mengapa atau mengapa tidak?
‒‒‒‒‒‒‒‒‒‒
1. WORDsearch9. Life Application Concise New Testament Commentary.
2. The Seventh-day Bible Commentary, vol. 5, 1st ed., hal. 739.
Job G. Minasalvas, Oringao, Kabankalan City, Philippines
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan
berjiwa muda di seluruh dunia
Diterjemahkan oleh: Joice and Fritz Manurung - 4
Kilasan Allah Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2012. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra
Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ; [email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra,
ManagerYonata Bastian, Sirkulasi: Janette Sepang, (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA)
Senin
30 Januari
Keluaran 3:1-5
Kesaksian
Menyadari Kehadiaran Allah yang Kudus
Musa mengalami kekudusan Allah ketika ia bertemu dengan Dia di semak-semak yang
terbakar (Keluaran 3:1-5). Ia ―melihat semak duri menyala, ranting-ranting, dedaunan, dan batang
pohon seperti terbakar tetapi tidak hangus. Ia mendekatkan diri untuk melihat pemandangan yang
begitu indah itu ketika satu suara keluar dari nyala api itu dan memanggil namanya. Dengan bibir
yang gemetar ia menjawab, ‗Inilah aku.‘ Ia diingatkan untuk mendekat dengan penuh hormat:
‗Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang
kudus . . .Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.‘ Adalah Ia sebagai
Malaikat perjanjian yang menyatakan DiriNya sendiri kepada para bapa di masa lalu. ‗Lalu Musa
menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah.‘
“Allah begitu besarnya sehingga harus dihormati;
barangsiapa yang benar-benar merasakan kehadiranNya
akan menundukkan diri dengan penuh kerendahan hati di
hadapanNya . . .”
―Kerendahan hati dan penghormatan haruslah menjadi karakter bagaimana manusia saling
berhubungan di mana mereka semua datang ke dalam hadirat Allah. Dalam nama Yesus kita
mungkin datang kepadaNya dengan penuh percaya diri, tetapi kita tidak boleh mendekati Dia
dengan prangsangka yang kuat seolah-olah Dia berada dalam satu tingkat yang sama dengan kita.
Ada orang-orang yang menekankan Allah yang besar dan maha kuasa dan suci yang berdiam di
dalam terang yang tidak dapat digapai, misalnya mereka akan menekankan persamaan atau bahkan
lebih rendah. Ada yang bersikap di dalam rumahNya seolah-olah mereka berada dalam
pandangNya yang begitu dipuja para Serafim, di hadapan para malaikat yang menutup wajahnya.
Allah begitu besarnya sehingga harus dihormati; barangsiapa yang benar-benar merasakan
kehadiranNya akan menundukkan diri dengan penuh kerendahan hati di hadapanNya, dan seperti
Yakub menatap gambaran Allah, ia akan menjerit menangis, ‗Betapa hina tempat ini! Tidak ada
yang seperti rumah Allah, dan ini akan menjadi gerbang surga.‘ ‖ *
REAKSI
1. Bagaimana pengalaman pribadi anda tentang kekudusan Allah? Apa reaksi anda dan
bagaimana hal tersebut mengubah kehidupan anda?
2. Apakah menurut anda para jemaat di zaman ini datang ke hadapan Allah dengan
kerendahan hati dan penghormatan yang pantas?
3. Jika menurut anda kerendahan hati dan penghormatan begitu diperlukan ketika menghadap
Allah, apa yang anda akan nasihatkan kepada orang-orang untuk dirubah.
____________
*Patriarchs and Prophets, pp. 252, 252.
Connie DeVries, Washington, D.C., U.S.A.
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan
berjiwa muda di seluruh dunia
Diterjemahkan oleh: Joice and Fritz Manurung - 5
Kilasan Allah Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2012. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra
Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ; [email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra,
ManagerYonata Bastian, Sirkulasi: Janette Sepang, (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA)
Selasa
31 Januari
Bukti
Dia Mengenal Namamu
Matius 11:10
Tuhan menanamkan kesucianNya kepada Yohanes Pembaptis yang membuat pekerjaan
Yohanes dalam mempersiapkan orang-orang bagi pelayanan Kristus menjadi sukses. Namun
siapakah Yohanes Pembaptis ini? Dia adalah salah satu keluarga Yesus – anak sepupu Maria,
Elisabeth; dan ia sedikit lebih tua dari Yesus. Sejak kelahirannya, Yohanes diajarkan dasar-dasar
untuk menghidupkan satu kehidupan yang suci. Mengapa? Allah memiliki satu peran yang
istimewa bagi dia untuk dilakukan dalam kehidupan Kristus, sehingga adalah penting bagi orang
banyak untuk tahu bahwa ia adalah seorang yang suci di mana mereka dapat bergantung padanya.
Tujuan kita yang utama adalah untuk menunjukkan
kepada orang-orang jalan kepada Yesus Kristus dan
kesuciaanNya
Yohanes tidak membiarkan dunia mempengaruhi dirinya. Ia memakai pakaian yang
sederhana, berjalan dengan telanjang kaki dan hanya memakan makanan liar (belalang dan madu).
Ia tidak memiliki keinginan untuk mencari kekayaan, popularitas atau kekuasaan. Karena ia betulbetul seseorang yang suci, banyak orang Yahudi di Israel memperhatikan apa yang harus ia
katakan. Ia begitu tegas, terus terang melawan dosa dan kemunafikan, dan ia begitu mudah
mengkhotbahkan nilai-nilai moral.
Pekerjaan Yohanes merupakan penggenapan nubuatan. Pada hakekatnya, ia diutus Allah
secara khusus sebagai jalan bagi pelayanan Yesus dan kerajaanNya. Yohanes menunjukkan kepada
orang banyak jalan yang menuntun kepada Juruselamat.
Sebagai umat Allah yang kudus, kita juga harus menghidupkan satu kehidupan yang
sederhana. Tujuan kita yang utama adalah untuk menunjukkan kepada orang-orang jalan kepada
Yesus Kristus dan kesuciaanNya. Kita dituntut untuk menolong orang berfokus kepada
Juruselamat dibandingkan kepada diri kita sendiri. Sebagaimana yang Yohanes katakan ―Ia [Yesus
Kristus] harus makin besar, tetapi aku [Yohanes] harus makin kecil‖ (Yohanes 3:30).
Perintah yang diberikan kepada Yohanes merupakan satu tantangan yang dianugerahkan
kepada kita sebagai anggota Masehi Advent Hari Ketujuh. Dengan pertolongan Tuhan, kita
dituntut untuk menghidupkan kekudusan, hidup yang memantulkan kasih Allah, tabiat yang kudus
dan yang akan menunjukkan jalan kepada kedatangan Kristus yang kedua kali.
REAKSI
1. Bagaimana perasaan anda mengetahui bahwa bahkan sebelum Allah menciptakan dunia ini,
Ia telah memiliki satu tempat dan rencana bagi anda?
2. Pertimbangkan kehidupan anda sendiri. Tanyakanlah kepada Allah untuk menolong anda
hidup lebih sederhana sehingga anda dapat berkonsentrasi pada rencanaNya untuk
kehidupan anda.
Justice Love C. Francisco-Diaz, Ebeye, Marshall Islands, U.S.A.
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan
berjiwa muda di seluruh dunia
Diterjemahkan oleh: Joice and Fritz Manurung - 6
Kilasan Allah Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2012. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra
Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ; [email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra,
ManagerYonata Bastian, Sirkulasi: Janette Sepang, (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA)
Rabu
1 Februari
Yesaya 6:1-3
Bagaimana
Kudus Secara Menyeluruh
Dalam Yesaya 6:1-3, sang nabi secara gamblang melukiskan kekudusan Allah. ―Istilah
kudus berarti ‗terpisah,‘ berasal satu kata kuno ‗memotong‘ atau ‗memisahkan‘ atau untuk lebih
akurat, ‗satu potongan di atas sesuatu.‘ ‖ 1 Pikirkan tentang definisi ini berkenaan dengan
kekudusan Allah dalam Keluaran 15:11 yang menyatakan, ― ‗Siapakah yang seperti Engkau, di
antara para allah, ya TUHAN; siapakah seperti Engkau, mulia karena kekudusan-Mu, menakutkan
karena perbuatan-Mu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban?‖ (NKJV).
Kita haruslah murni untuk menjadi suci dalam pemandangan Allah
Karena Allah yang kita sembah adalah kudus, sudah semestinya kalau kita juga kudus.
Dalam Imamat 11:44, Allah berkata kepada orang Israel ― ‗Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, maka
haruslah kamu menguduskan dirimu dan haruslah kamu kudus, sebab Aku ini kudus‘ ‖ (NIV).
Petrus mengulangi lagi kata-kata ini dalam I Petrus 1:15, 16, ―Tetapi hendaklah kamu menjadi
kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab
ada tertulis: ‗Kuduslah kamu, sebab Aku kudus‘ ‖ (NIV). Tetapi bagaimana kita mampu, yang
sejak lahir sudah memiliki naluri untuk berbuat dosa menjadi suci? Di bawah i ni adalah tiga
langkah untuk menolong kita menghidupkan satu kehidupan yang kudus:
Menjadi berbeda dari dunia (1 Peter 2:9). Dalam I Petrus 2: 9, kata peculiar (aneh) (KJV)
berarti ― ‗sekelompok orang yang merupakan milik Allah.‘ ‖ 2 Karena kita adalah milikNya, kita
harus hidup menurut standarNya ketimbang standar-standar dunia.
Kita hanya mampu
menyelesaikan ini melalui Roh Kudus yang berdiam di dalam diri kita.
Menjadi bersih secara moral (Mazmur 24:3,4). Habakuk 1:13 menggambarkan bahwa
Allah memiliki mata yang begitu jernih untuk memandang kejahatan dan tidak dapat bertoleransi
dengan hal-hal yang tidak benar. Oleh karena itu kita haruslah murni untuk menjadi suci dalam
pemandangan Allah dan berharga untuk berdiri dalam tempat kudusNya. Mazmur 24:3, 4
menjelaskan dengan baik: ―Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang
boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang
tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.‖
Menghabiskan waktu bersama dengan Allah setiap hari. Kekudusan datang sebagai hasil
dari hubungan kita secara terus menerus dan setiap hari dengan Allah dan memiliki iman dalam
AnakNya Yesus Kristus.
REAKSI
1. Bagaimana kita dapat menunjukkan kepada orang lain bahwa kita berbeda dengan dunia
tanpa membuat mereka merasa bahwa kita mengisolasi diri kita dari mereka?
2. Selain ibadah dan doa keluarga, apa lagi yang dapat meningkatkan hubungan pribadi kita
dengan Allah?
____________
1. R. C. Sproul, The Holiness of God (Wheaton, Ill.: Tyndale House Publishers, Inc., 1985), hal. 54.
2. The Seventh-day Adventist Bible Commentary, vol. 7, sec. ed.,hal p. 562.
Michael John J. Diaz, Ebeye, Marshall Islands, U.S.A.
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan
berjiwa muda di seluruh dunia
Diterjemahkan oleh: Joice and Fritz Manurung - 7
Kilasan Allah Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2012. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra
Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ; [email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra,
ManagerYonata Bastian, Sirkulasi: Janette Sepang, (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA)
Kamis
2 Februari
Pendapat
Apakah Kita Sedang Melakukan
Kehendak Allah?
Kejadian 2:3; Imamat
19:2
Semester pertama tahun ajaran pada tahun ini hampir selesai dan para pemuda di Sekolah
Sabat akan mengadakan kebaktian kebangunan rohani (KKR) di kota terdekat. Namun demikian
belum ada dana untuk KKR tersebut dan ujian akhir hampir tiba. Masing-masing dari kalian harus
menggalang dana untuk KKR ini tetapi begitu banyak kesulitan yang anda hadapi, termasuk
kenyataan bahwa ujian akhirmu dijadwalkan pada hari Sabat. Anda tidak yakin apakah anda
memiliki cukup iman untuk melanjutkan rencana ini. Anda begitu lelas dan ragu. Merasa tidak
berdaya, anda dengan jujur mencari Allah dalam doa. Anda menyerahkan seluruhnya kepada Dia
dan berkata, ―KehendakMu yang jadi Tuhan.‖
Kesucian bukanlah dibawa dari lahir.
Tetapi, merupakan suatu pemberian dari
Allah melalui Kristus
Hukum yang keempat berkata, ―Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat.‖ Hari Sabat penting
bagi kesehatan spiritual, mental, fisik dan emosi. Allah memberkati hari Sabat dan menyucikannya
karena setelah Ia menciptakan dunia kita, Ia Sendiri beristirahat pada hari Sabat (Kejadian 2:3).
Menjadi kudus adalah untuk berserah secara total terhadap kehendak Allah. Adalah dengan
berjalan bersama dengan Iman bukan dengan pengelihatan. Adalah dengan bersandar kepada Allah
dengan penuh keyakinan dan beristirahat dalam kasihNya. Hidup dalam Dia membantu anda untuk
menjadi suci. ―Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah
hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia‖ (Roma 6:14, NKJV).
Untuk mengubah perilaku jahat yang tidak suci yang kita miliki ini kita membutuhkan
Kristus untuk hidup dalam kehidupan kita. Ia mengubah kita dari keadaan berdosa menjadi suci.
Kesucian bukanlah dibawa dari lahir. Tetapi, merupakan suatu pemberian dari Allah melalui
Kristus. Mereka yang menerima Kristus sebagai Juruselamat mereka menjadi anak-anak Allah.
Ada dua aspek untuk menjadi kudus: (1) menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadi kita, dan (2)
mengikuti teladanNya untuk menyangkal diri. Kita adalah anak-anak rohaniNya, terlahir kembali
dan diperbaharui dalam kebenaran dan kesucian yang benar.
REAKSI
1. Gambarkan dengan kata-katamu sendiri apa artinya menjadi kudus.
2. Bagaimana mungkin kesucian Allah mengubah kehidupan anda menjadi lebih baik?
3. Bagaimana Mungkin Allah membuat kita menjadi suci akan mempengaruhi dunia di
sekeliling kita? Lihat Contoh Yesaya 58.
Glee-Zeal Regua, Honolulu, Hawaii, U.S.A.
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan
berjiwa muda di seluruh dunia
Diterjemahkan oleh: Joice and Fritz Manurung - 8
Kilasan Allah Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2012. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra
Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ; [email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra,
ManagerYonata Bastian, Sirkulasi: Janette Sepang, (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA)
Jum‘at
3 Februari
Eksplorasi
Suci, Suci, Suci
Wahyu
5:13
SIMPULAN
Dalam masa modern sekarang ini hanya sedikit yang dapat membangkitkan rasa hormat
kita. Pemerintah dan para pemimpin lainnya, beberapa sangat berkuasa di dunia kita, seringkali
menunjukkan betapa bodohnya atau rusaknya mereka. Media membuat segala sesuatu begitu
mudah bagi kita untuk diakses, tetapi kemudahan akses ini membuat segala sesuatu menjadi biasa.
Kita harus berhati-hati untuk tidak membiarkan perilaku ini mempengaruhi bagaimana kita
memandang Allah dan berinteraksi denganNya sebagai yang Maha Kuasa dan Kudus. Sementara
kita dapat berbicara denganNya seperti layaknya seorang saudara, kita tidak boleh kehilangan
pandangan bahwa pada kenyataannya Ia adalah Pencipta kita dan kita adalah ciptaanNya.
RENUNGKAN
 Rekam dalam bentuk Video Tape sebuah lukisan (montage) yang menggambarkan lagu
penyembahan ―Indescribable‖ dari album Arriving yang dinyanyikan oleh Chris Tomlin
yang menggambarkan betapa ajaibnya Tuhan.
 Renungkan kesucian Allah. Masuklah dalam hadiratNya dengan perasaan takjub dan
hormat. Bawalah perasaan ini kapan pun anda masuk hadiratNya.
 Mainkan satu drama tentang seorang raja di dunia yang menjadi subjek dan penguasa.
Konsentrasikan pemikiran unik yang anda dapatkan dari poin-poin di tempat yang
menguntungkan dan laksanakan hal tersebut ketika anda masuk dalam hadirat Allah.
 Wawancara berbagai macam orang, tanyakan kepada mereka definisi atau ide mengenai
kesucian dan jika mereka memiliki nasihat bagaimana menjaga kesuciaan Allah dalam
pandangan yang pantas. Bagikan temuan anda ini di dalam kelas Sekolah Sabatmu.
 Telitilah kata-kata ―kudus‖ dalam bahasa Ibrani dan Yunani di Alkitab dan buatlah daftar
definisi dari masing-masing kata tersebut dan tekankan artinya.
 Buatlah ATC (Artist Trading Card) dengan kekudusan sebagai temanya. Dapat digunakan
sebagai pembatas buku di Alkitab, atau renungan, atau mungkin ditukar dengan seni yang
lain.
HUBUNGKAN
Imamat 19:2, Yesaya 6:3, I Petrus 1:15, 16, Wahyu 15:4
Our High Calling, bab 208; That I May Know Him, bab 125; This Day With God, bab 138.
Graham Maxwell, Can God Be Trusted? bab 10; Brother Lawrence & Frank Laubach,
Practicing His Presence, bab 7; C.S. Lewis, Mere Christianity, hal. 141‒145; Mark Buchanan,
Your God is Too Safe, bab 2.
Céleste Perrino Walker, Rutland, Vermont, U.S.A.
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan
berjiwa muda di seluruh dunia
Diterjemahkan oleh: Joice and Fritz Manurung - 9
Download