MODUL PERKULIAHAN Etik UMB Presentasi Investigasi Korupsi Fakultas Program Studi Ekonomi dan Bisnis Manajemen Abstract Tatap Muka 15 Kode MK Disusun Oleh 900004 Islahulben, SE., MM Kompetensi membaca modul ini, Presentasi adalah komunikasi. Setelah mahasiswa diharapkan mampu Komunikasi Presentasi dilakukan secara terpadu : lewat suara, untuk : gambar, dan bahasa tubuh mengetahui cara berkomunikasi dan presentasi yang baik Presentasi Investigasi Korupsi 15.1 Pendahuluan Komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan. Setiap pelaku komunikasi dengan demikian akan melakukan empat tindakan: - Membentuk - Menyampaikan - Menerima - mengolah pesan. Ke-empat tindakan tersebut lazimnya terjadi secara berurutan. Membentuk pesan artinya menciptakan sesuatu ide atau gagasan. Ini terjadi dalam benak kepala seseorang melalui proses kerja sistem syaraf. Pesan yang telah terbentuk ini kemudian disampaikan kepada orang lain. Baik secara langsung ataupun tidak langsung. Bentuk dan mengirim pesan, seseorang akan menerima pesan yang disampaikan oleh orang lain. Pesan yang diterimanya ini kemudian akan diolah melalui sistem syaraf dan diinterpretasikan. Setelah diinterpretasikan, pesan tersebut dapat menimbulkan tanggapan atau reaksi dari orang tersebut. Apabila ini terjadi, maka si orang tersebut kembali akan membentuk dan menyampaikan pesan baru. Demikianlah ke –empat tindakan ini akan terus-menerus terjadi secara berulang-ulang. Proses komunikasi adalah bagaimana sang komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses Komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yag efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Pengertian Berbicara 2015 2 ETIK UMB Islahulben, SE., MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Bagi sebagian orang, berbicara di depan umum bisa jadi momok yang menakutkan. Menjadi semacam fobia tersendiri. Namun, bagi segelintir orang lainnya, bicara di depan umum justru menjadi sumber mata pencaharian. Apa rahasia bisa sukses bicara dengan lancar di depan umum? “Untuk bicara di depan umum diperlukan persiapan, tapi hati-hati juga, ada orang yang bisa jadi takut untuk bicara karena terlalu banyak persiapan. Menurut saya, boleh mempersiapkan diri ketika akan berbicara di muka umum, tapi yang terutama harus nyaman dengan diri sendiri dulu. Ragu untuk tampil adalah musuh nomor 1,” tips dari Alexander Sriwijono, psikolog sekaligus salah seorang penulis buku Talk-inc Points. Kadang, ragu menghampiri karena kita berpikir bahwa orang yang akan kita ajak bicara, atau para hadirin ini, lebih tua dan lebih tahu ketimbang kita. Usahakan untuk berpikir lebih positif. Pengertian Berbicara adalah suatu proses penyampaian ide atau gagasan dengan dua arah kepada orang lain yang pada akhirnya akan memberikan umpan balik yang positif maupun negatif kepada ke dua belah pihak Berbicara merupakan kegiatan yang bisa dilakukan siapapun (kecuali orang yang mengalami Tunawicara). namun, bila itu dilakukan di depan banyak orang banyak lain jadinya karena tidak semua orang terbiasa melakukannya. bukan berarti tidak bisa tetapi tidak terbiasa melakukannya, dengan sedikit teori di ikuti banyak latihan sangat mudah semudah anda berbicara kala mengobrol sambil minum secangkir kopi hangat 15.2 Percaya Diri Berbicara di depan Umum Ada suatu fakta yang mengejutkan! Di Amerika Serikat, ketakutan berbicara di depan umum menduduki rangking yang lebih tinggi dari pada takut kepada ketinggian. Berbicara di depan umum bahkan dianggap lebih menakutkan dari pada kematian. Bagi kebanyakan orang, berbicara di depan umum memang sangat menakutkan. Mereka tidak percaya diri untuk berbicara di depan umum. Orang yang kesehariannya cerewet luar biasa, dan kalau berbicara hampir-hampir tidak bisa dihentikan, dalam banyak kasus tidak mampu berbicara di depan umum. Begitu menakutkankah berbicara di depan umum? Banyak orang beranggapan bahwa kemampuan berbicara di depan umum adalah bakat alam. Ada orang yang memang berbakat dan ada orang yang tidak berbakat. Orang-orang ini beranggapan bahwa para pembicara terkenal sudah dari kecil pandai berbicara di depan umum. Namun, fakta menunjukkan lain. Banyak pembicara hebat yang sebelumnya takut 2015 3 ETIK UMB Islahulben, SE., MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id berbicara di depan umum. Mereka menjadi hebat karena belajar serius, mengamati pembicara sukses, mencobanya, dan belajar dari kegagalan maupun keberhasilan. Tidak hanya sebagai pembicara, dalam kehidupan secara umum juga banyak orang sukses karena mencoba, berusaha, dan belajar dari pengalamannya. Jadi di sini, tampaknya kita bisa mengambil kesimpulan bahwa untuk menjadi pembicara hebat kita bisa belajar. Nothing is impossible. Every thing can be learned. Kalau begitu, untuk menjadi percaya diri juga bisa dipelajari? Iya benar. Untuk itu, mari kita pelajari bagaimana supaya kita percaya diri (PeDe) saat berbicara di depan umum. Pengertian Presentasi Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara dihadapan banyak hadirin. Berbeda dengan pidato yang lebih sering dibawakan dalam acara resmi dan acara politik, presentasi sering dibawakan dalam acara bisnis. Presentasi merupakan satu bagian tak terpisahkan dari kegiatan kita sebagai mahasiswa. Dengan presentasi, kita berusaha mengkomunikasikan ide kita secara langsung kepada pendengar yang berarti juga pada komunitas ilmiah. Karangan ilmiah pada hakikatnya mengandung pesan atau informasi yang perlu disampaikan pada orang banyak. Supaya diketahui oleh banyak orang, biasanya digunakan beberapa cara atau sarana. Pertama, cara tertulis dengan jalan publikasi dalam media cetak; Kedua, cara lisan berupa penyajian (presentasi) di depan suatu forum. Dengan cara inilah informasi yang terkandung dalam karya tadi dapat disampaikan, dan mendapat tujuan yang diharapkan. Peranan kata komunikasi yang berarti menyampaikan atau menceritakan, makin lama makin penting. Dalam berbagai publikasi Sebelum berbicara terlalu jauh, sebaiknya kita sepakati dulu apa yang dimaksud dengan presentasi ilmiah (scientific presentation). Perlu saya tekankan bahwa yang saya cantumkan di sini adalah yang saya maksud dengan presentasi ilmiah. Mungkin ada saja orang lain yang kurang sependapat, dan mengajukan pengertian yang lain. Meskipun demikian, saya mencoba untuk mengajukan pengertian yang kiranya bisa diterima oleh banyak orang. Presentasi (presentation) sering dipahami sebagai suatu kegiatan menyampaikan informasi mengenai suatu hal, baik gagasan ataupun objek, di hadapan orang banyak. Karena itu, presentasi sering diartikan juga sebagai berbicara di hadapan publik (public speaking). Morrisey & Sechrest mendeskripsikan bahwa presentasi melibatkan penyiapan dan penyampaian suatu pokok bahasan kritis dalam bentuk yang logis dan ringkas, sehingga 2015 4 ETIK UMB Islahulben, SE., MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id menghasilkan komunikasi yang efektif. Berdasarkan uraian tadi saya coba mendefinisikan presentasi sebagai kegiatan berbicara di hadapan publik untuk mengkomunikasikan secara efektif suatu pokok bahasan yang merupakan informasi mengenai suatu gagasan atau objek. Robert M. French mengatakan bahwa “You are a scientist or you wouldn’t be giving the talk”. Pandangan itu bisa dijadikan dasar untuk mendefinisikan presentasi ilmiah. Dari segi pelaku, yang memberikan presentasi ilmiah adalah seorang ilmuwan. Informasi yang disampaikan tentu adalah yang bersifat ilmiah. Untuk dapat memahami dengan baik informasi yang disampaikan, yang hadir pun mestinya adalah khalayak ilmiah. Jadi, saya memandang presentasi ilmiah sebagai presentasi yang disampaikan oleh seorang ilmuwan mengenai suatu gagasan atau objek ilmiah di hadapan khalayak ilmiah. Pengertian di atas mungkin belum bisa berlaku sepenuhnya bagi mahasiswa yang memberikan presentasi di hadapan teman-temannya sebagai salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengasuh sebuah mata kuliah. Itu mungkin bisa disebut sebagai latihan presentasi ilmiah. Namun, bukan berarti saya mengatakan bahwa seorang mahasiswa tidak bisa memberikan presentasi ilmiah yang sesungguhnya. Batas antara latihan dan yang sebenarnya memang tidak tegas betul. Contohnya adalah mahasiswa yang memberikan presentasi tugas akhir atau skripsi. Begitu pula dengan presentasi yang diberikan oleh seorang ilmuwan sejati. Kalau ia berbicara di hadapan publik yang meskipun merupakan kumpulan ilmuwan, tetapi bidang minatnya terlalu beragam, ia harus sangat membatasi informasi teknis yang disampaikan, sehingga informasinya lebih bersifat populer. Apalagi kalau ia memberikan presentasi di hadapan khalayak umum. Presentasinya tidak termasuk dalam pengertian presentasi ilmiah yang saya maksud. Jadi, yang dimaksud dengan presentasi ilmiah di sini adalah presentasi di dalam forum ilmiah seperti konferensi atau seminar bidang ilmu tertentu. Yang hadir adalah para ilmuwan peneliti di bidang tersebut. Contoh forumnya adalah Seminar Nasional Biologi, Australasian Plant Pathology Conference, atau International Congress of Nematology. Biasanya di dalam forum seperti ini ada banyak orang yang menjadi pembicara. Ada pula forum tidak resmi yang diselenggarakan dalam lingkup terbatas, misalnya di sebuah jurusan atau departemen di sebuah universitas, dengan pembicara hanya satu orang yang diundang khusus untuk berbicara dalam forum itu. 2015 5 ETIK UMB Islahulben, SE., MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Perbedaan antara presentasi umum dengan presentasi ilmiah yang saya maksud mungkin lebih bisa Anda tangkap sesuai dengan ilustrasi berikut. Misalkan ada dua orang yang berpidato. Pembicara pertama yang berpidato adalah seorang juara dunia berpidato, sedangkan yang kedua adalah seorang ilmuwan peneliti. Saya pikir pembicara pertama akan kesulitan juga kalau harus membawakan topik di dalam forum seperti pembicara kedua. Sebaliknya, pembicara kedua juga akan kesulitan untuk menerapkan sepenuhnya teknik-teknik berpidato yang dipakai oleh pembicara pertama. Tiga Komponen Presentasi Tiga komponen Presentasi adalah 1. Sang Presenter 2. Media yaitu sarana yang digunakan dalam penyampaian. 3. Audiens yaitu orang yang mendengarkan Presentasi Setiap orang memiliki kecendrungan gaya belajar tertentu. Ada tiga gaya belajar yang lazim dikenal yang lazim dikenal yaitu 1. Visual: gaya belajar yang cendrung suka dengan gambar atau diagramyang akan memudahkan mereka mencerna informasi. Mayoritas orang memiliki kecendrungan gaya belajar visual. 2. Auditori yaitu gaya belajar yang cenderung dengan penjelasan rinci dan detil. Mereka belajar dengan telinganya, serta mudah mengingat semua instruksi yang disampaikan. Menghadapi orang dengan gaya belajar auditori dapat dilakukan dengan merancang kalimat-kalimat tertentu dalam presentasiagar mudah diingat, memiliki irama yang khas, dan menggunakan kata-kata yang tidak lazim didengar. Pembelajar Auditori biasanya mampu mengingat dengan akurat apapun yang disampaikan secara verbal. 3. Kinestetik yaitu orang dengan gaya belajar yang menyukai praktek langsung, dan mempraktekan apa yang dipelajari adalah cara belajar mereka. Pikirkan sebuah benda atau alat yang dapat mewakili isi presentasi Proposal Bisnis disampaikan kepada para pemodal yang akan membantu usaha – usaha baru, maka yang ingin mereka dengarkan adalah apa ide bisnis anda dan mengapa ide tersebut layak untuk diberikan modal. 2015 6 ETIK UMB Islahulben, SE., MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 15.3 Manfaat Presentasi 1. Sebagai media melatih kemampuan verbal dalam menyampaikan pokok-pokok pikiran rencana penelitian maupun hasil penelitian 2. Untuk menyampaikan secara lisan proposal penelitian yang akan dilakukan 3. Untuk mendapatkan feedback berupa saran-saran guna penyempurnaan proposal penelitian awal yang telah dirumuskan 4. Untuk menyampaikan secara lisan hasil penelitian yang telah dilakukan Model-Model Presentasi Ada tiga model presentasi yang perlu kita kenal. 1. Model Presentasi yang Persuasif Persuasif artinya merayu, membujuk, menghimbau. Contoh model presentasi ini adalah memperkenalkan produk baru dalam kegiatan marketing, pengarahan pada masyarakat, ceramah/presentasi di bidang kerohanian (agama), dan sebagainya. Model presentasi ini, presenter tidak secara langsung memperoleh hasil atau jawaban dari audience apakah presentasi yang disampaikan dapat diterima/disetujui dan ditindaklanjuti oleh target penerima informasi atau tidak. 2. Model Presentasi Penyampaian Informasi Contoh model ini di antaranya seorang manager yang sedang mempresentasikan status dari sebuah proyek atau rangkaian pekerjaan yang ditugaskan kepadanya, Laporan Finansial, atau Kebijaksanaan pemasaran, penyampaian proposal untuk meminta dana. Hasil presentasi model ini sangat menentukan, apakah idenya diterima atau tidak. Selain itu, presenter akan menerima pertanyaan atau memberikan pertanggungjawaban secara langsung terhadap apa yang disampaikan kepada audience-nya. 3. Model Presentasi Pelatihan/Training Misalnya pelatihan yang diberikan kepada karyawan baru, pelatihan yang diberikan sehubungan dengan akan diterapkannya system ISO, pelatihan kepada para pengajar sehubungan adanya system pengajaran yang baru, dan sebagainya. 2015 7 ETIK UMB Islahulben, SE., MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Unsur-Unsur Presentasi Keberhasilan di dalam sebuah presentasi setidaknya terletak pada empat unsur yang ada di dalamnya. Yang pertama dan mestinya yang paling utama adalah Presenternya, yaitu orang yang menyampaikan presentasi secara langsung di depan audience. Yang kedua materi yang disampaikan, yaitu bahan yang ingin dikomunikasikan dengan audience sasarannya. Yang Ketiga adalah sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan presentasi. Hal ini lagi-lagi yang pertama adalah slide show yang disusun berdasarkan materi yang ingin disampaikan. Oleh karena fokus kita membicarakan teknik presentasi dengan Power-Point, maka yang dimaksud tentu saja bagaimana Anda mengemas materi presentasi dalam bentuk slide show. Faktor berikutnya adalah peralatan untuk menyampaikan slide show tersebut meliputi LCD Projector, sound system (apabila pada ruang yang cukup besar dan jumlah audience yang cukup banyak). Yang keempat, tentu saja audience yang dijadikan sasaran sebagai penerima informasi. Jika ketiga unsur di atas telah dipersiapkan dengan baik, tetapi ternyata tidak ada audience-nya, atau tidak dihadiri oleh audience yang tepat sebagaimana yang dimaksud sebagai sasaran tersebut, maka rangkaian acara presentasi tersebut tidak akan sukses sebagaimana yang diinginkan. 1. Presenter, Penyaji Informasi Tidak semua orang mampu menyusun suatu paparan sehingga mudah diterima oleh pihak lain sekalipun orang tersebut sebenarnya sangat menguasai permasalahan yang akan dipresentasikan. Di Amerika sering dilakukan survey yang hasilnya dimuat di majalah-majalah yang menyatakan bahwa ketakutan nomor satu) dari kebanyakan orang Amerika (dan ternyata juga merupakan tendensi kebanyakan orang di seluruh dunia) adalah ketika dia diminta untuk menjelaskan sesuatu di muka orang banyak (publik speaking). Cara yang efektif untuk mengurangi bahkan menghapus ketakutan tersebut ialah dengan mempelajari bagaimana teknik menyusun presentasi dengan baik sehingga bukan ketakutan lagi, melainkan kebanggaan ketika seseorang tampil di muka publik maupun di muka client dengan bahan presentasi yang bagus. 2. Materi Presentasi Materi yang akan dipresentasikan sebenarnya merupakan bobot yang paling menentukan, walaupun tidak semua orang pernah mengalami atau terdampar pada suatu situasi yang mau tidak mau harus ia hadapi seperti kedua contoh berikut ini. Jika materi presentasi yang akan dipaparkan di depan audience adalah masalah yang gawat. Seorang yang bertugas sebagai juru bicara harus menjelaskan skema 2015 8 ETIK UMB Islahulben, SE., MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kebijaksanaan pembangunan jalan raya yang sangat vital, di mana harus dilakukan pembebasan tanah warga dengan pembayaran ganti rugi yang nilainya jauh di bawah keinginan warga. Warga sangat geram mendengar rencana ini. Presentasi ini diprediksi akan dihadiri oleh puluhan warga yang dalam keadaan emosi. Contoh yang kedua adalah materi presentasi pelatihan pembekalan yang akan diberikan kepada karyawan sehubungan dengan kenaikan jabatannya. Wah, jelas bedanya seperti api dan air. Mudah-mudahan pembaca hanya akan menerima tugas untuk menyampaikan materi jenis yang kedua saja, atau setidaknya yang berada di antara kedua contoh di atas. 3. Sarana, Slide Show Bagaimana sebuah slide show mampu memegang peranan dalam sebuah presentasi, mungkin di sinilah topik yang ingin disampaikan. Sementara unsur-unsur lain adalah pertimbangan-pertimbangan yang harus dipersiapkan dan diperhitungkan. Yang perlu Anda ingat bahwa sebuah presentasi berupa slide show bisa berdiri sendiri dalam suatu stand pameran, atau sarana iklan maupun informasi di tempat-tempat umum tanda kehadiran seorang presenter. Di sini jelas kekuatan daya tarik dari materi dan teknik penyajian slide show tersebut yang paling utama dan paling menentukan. 4. Audience Audience, hadirin, atau penonton seringkali dianggap sebagai unsure pasif dari sebuah acara presentasi. Namun, sejujurnya reaksi dari audience ketika mengikuti suatu presentasi dapat memperlihatkan berhasil atau tidaknya presentasi itu. Tidak dapat dipungkiri bahwa audience di kalangan orang kita ini adalah tipe hadirin yang cool. Sekalipun presentasi yang dilakukan amat buruk kualitasnya, setidaknya mereka jarang yang protes. Reaksi dari audience yang bisa ditangkap adalah apakah pandangan mata mereka “terhanyut” dalam mengikuti slide dan uraian presenter, atau sebaliknya mereka hanya mendengar suara presenter tanpa memandang ke layar? Hal ini bisa terjadi bila tampilan slide amat buruk dan ”menyiksa” mata audience. Yang lebih buruk lagi apabila selama presentasi audience bercakap-cakap satu sama lain, maka ketiga elemen di atas gagal membangun keberhasilan presentasi. Pernahkah Anda melakukan presentasi kemudian setelah selesai audience mengerumuni Anda seolah-olah 2015 9 ETIK UMB Islahulben, SE., MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id masih kurang puas (maksudnya masih ingin nambah lagi informasi dari Anda) dan mereka minta izin untuk meng-copy file slide presentasi Anda ke flash disk mereka. Seharusnya Anda boleh merasa bangga karena itu adalah sebagian dari indikasi bahwa presentasi yang Anda bawakan berhasil. Jadi, jangan sepelekan audience Anda karena merekalah target Anda. Audience Andalah tolok ukur keberhasilan Anda dalam menyampaikan presentasi dan mempersiapkan ketiga unsur lainnya. Bisa jadi, kondisi tadi menggambarkan presentasi Anda sulit dicerna oleh audience sehingga mereka merasa perlu membaca ulang slide presentasi Anda dan menjabarkan sendiri dengan cara mereka sendiri. 15.4 Teknik Presentasi Teknik (penyajian) presentasi dan media interaktif adalah cara seseorang menyajikan penjelasan terhadap data, uraian proses, maupun pembelajaran, baik disajikan di muka audience dengan bantuan alat peraga berupa slide show, program aplikasi yang menyajikan informasi interaktif yang dapat diakses secara personal, maupun presentasi dalam bentuk cetakan yang dibagikan kepada semua penerima informasi. Menyajikan presentasi secara elektronik dapat digunakan dengan berbagai macam sarana, misalnya dengan media Animasi 3D, dengan media Video Movie , Animasi 2 dimensi (Flash/Director), maupun 2 media interaktif menggunakan Authorware. Yang paling sederhana dari semuanya itu adalah menggunakan Slide Show yang dibuat dengan Microsoft PowerPoint. Dengan PowerPoint pun Anda dapat menganimasikan teks, menyisipkan foto, video, animasi, serta suara. Persiapan presentasi 1. Menentukan hal-hal yang akan disampaikan 2. Persiapkan semua file pendukung yang diperlukan saat presentasi berlangsung atau ketika muncul pertanyaan 3. Kuasai seluruh aspek materi yang dipresentasikan 4. Setelah formulasi konten presentasi selesai, ujikan pada person yang merupakan representasi pendengar yang akan dihadapi, minta komentar terhadap konten dan cara presentasi yang dilakukan 5. Perhatikan masukan-masukan yang diberikan saat latihan dilakukan, beri respon berupa perbaikan yang harus dilakukan 2015 10 ETIK UMB Islahulben, SE., MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 6. Cari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang bersifat relevan yang muncul ketika latihan presentasi dilakukan, siapa tahu pertanyaan serupa akan muncul saat presentasi siding tugas akhir 7. Teliti kembali seluruh masalah yang muncul selama persiapan hingga latihan presentasi yang dilakukan, dalam hal ini menyangkut konten, ketepatan waktu, gaya presentasi, dll. Komunikasikan Ide Anda Pada saat Anda tampil di muka audience, buatlah kesan bahwa melalui presentasi ini Anda sedang mengomunikasikan ide Anda. Jangan biarkan orang mengambil kesan bahwa Anda sekadar “orang suruhan” untuk menyampaikan kabar ini, dan Anda tidak bertanggung jawab pada ide yang Anda sampaikan. Kesan yang meyakinkan pada tampilan Anda akan sangat didukung oleh: Body Language Salah satu macam bahasa komunikasi adalah menggunakan bahasa tubuh. Gerakan tangan, badan, mimik muka, dan sebagainya merupakan sarana Anda berkomunikasi. Kuasai “panggung”, bergeraklah mengisi ruang. Jangan menjadi patung bicara di depan publik. Jika pembicara pada posisi duduk berjejer di depan/ di panggung lakukan gerakan body language yang tidak mengesankan Anda kaku dan tidak bebas. Jika pembicara pada posisi duduk dan mike terletak pada stand (cagak mikrofon) di depan Anda, posisi ini akan membuat posisi Anda menjadi kaku. Keluarlah dari situasi seperti ini. Cabutlah mikrofon dan peganglah jika perlu sehingga Anda lebih bebas bergerak dan berekspresi. Persiapkan Cara Anda Bicara Ada tiga bentuk persiapan narasi: 1. Verbatim Pada narasi Verbatim, pembicara berbicara berdasarkan teks catatan maupun slide di layar. Keuntungannya informasi yang disampaikan bisa detil. Jika ini memang perlu dilakukan, lakukanlah untuk hal-hal yang bersifat definitif, lakukanlah dengan memberikan penekanan saat membacanya. Akan tetapi, jika ini merupakan bagian paling banyak dalam presentasi Anda, maka Anda terkesan tidak menguasai materi. 2. Memorized Metode lain adalah dengan Memorized (mengingat/ menghafal). Beberapa pembicara mempersiapkan apa-apa yang akan dibicarakan di depan publik, 2015 11 ETIK UMB Islahulben, SE., MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kemudian dibaca beberapa kali sehingga hafal (atau hampir hafal). Biasanya kalau berasal dari ide sendiri cukup dibaca sekali dua kali akan mudah hafal. Menghafal teks dengan cara ini masih memiliki risiko. Pertama metode ini akan memperlihatkan kurangnya emosi (kurang greget) di dalam presentasi karena Anda dibebani mengingat teks yang disampaikan. Risiko lain jika Anda lupa pada suatu ungkapan kunci, maka bisa jadi urutan bicara Anda akan menjadi kacau atau bahkan macet. 3. Extemporaneouse (berbicara spontan tanpa persiapan) Yang paling ideal di antara metode ini adalah yang disebut extemporaneuos alias berbicara secara spontan. Pembicara terbaik senantiasa menggunakan cara ini. Ia cukup berpengalaman serta cukup berlatih untuk menguasai materi yang dipresentasikan. Oleh karenanya, slide yang Anda buat hendaknya berupa kerangka pembicaraan yang akan membantu Anda menyampaikan informasi. Bukan keseluruhan teks naskah yang ditayangkan di layar, lalu Anda dan audience membacanya. Kelemahan metode bicara spontan ini adalah sulitnya dalam mengontrol waktu. 2015 12 ETIK UMB Islahulben, SE., MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Artiningrum, Primi, Kurniasih, Augustina, Nurgroho, Arissetyanto, 2013, Etika dan Perilaku Prof esional Sarjana, Graha Ilmu, Yogyakarta Febe Victoria Chen, 2012, Soft Skill for success, Sikap Tepat Karier Hebat,BIP Gramedia, Jakarta Muhammad Noer, Herry Mardian, 2012, Presentasi Memukau 2015 13 ETIK UMB Islahulben, SE., MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id