Pelatihan Teknis Formulator Pakan Ternak Bagi Petugas Kebutuhan Nutrien sesuai Jenis dan Fase Fisiologis TERNAK POTONG Dr.Ir. Idat Galih Permana, MSc Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan – Institut Pertanian Bogor E-mail: [email protected] Phone: 081380263993 Outline Latar Belakang Dasar Formulasi Ransum Nutrien yang Dibutuhkan Ternak Potong Sistem Pemberian Pakan Standar Kebutuhan Nutrien Perhitungan Kebutuhan Nutrien Pelatihan Formulasi Pakan Ruminansia Bogor, 10-12 Juni 2014 LATAR BELAKANG Dalam usaha sapi potong, pakan memiliki peranan yang sangat penting. Pakan dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok (maintenance) dan untuk produksi. Biaya pakan merupakan 60-80% dari total biaya variabel (variable cost). Ransum harus disusun sesuai dengan kebutuhan ternak (balance ration). Ransun perlu disusun sesuai dengan kebutuhan dengan harga yang murah (balance least cost ration). Pelatihan Formulasi Pakan Ruminansia Bogor, 10-12 Juni 2014 Formulasi Ransum Formulasi ransum adalah mengkombinasikan beberapa jenis bahan pakan secara seimbang (balance ration) untuk mecukupi kebutuhan nutrien. Harga ransum harus ekonomis tetapi ransum seimbang (balance least cost ration) agar memberikan keuntungan. Menggunakan Linear Programming (LP) dengan bantuan komputer. Pelatihan Formulasi Pakan Ruminansia Bogor, 10-12 Juni 2014 Syarat Formulasi Ransum Jenis ransum (tergantung pada jenis ternak, bangsa, umur, bobot badan, produksi dll) Jenis dan standar kebutuhan nutrien: Sapi potong: calf, growing, fattening Sapi perah: calf, growing, lactation, dry Broiler: starter, growing, finishing Layer: starter, growing, laying Energi, protein, lemak, mineral, vitamin, asam amino dll Komposisi bahan pakan serta batas-batas penggunaannya. Harga bahan pakan. Pelatihan Formulasi Pakan Ruminansia Bogor, 10-12 Juni 2014 KEBUTUHAN NUTRIEN Kebutuhan Hidup Pokok (maintenance ) yaitu kebutuhan bagi ternak untuk aktivitas dasar (bernapas, peredaran dasar, menjaga suhu tubuh) tanpa ada perubahan bobot badan Kebutuhan Produksi (production) seperti untuk daging, susu, telur, dll Pelatihan Formulasi Pakan Ruminansia Bogor, 10-12 Juni 2014 PRIORITAS PENGGUNAAN NUTRIEN Maintenance Growth Lactation Fetal Growth Breeding Body Reserve 8 NUTRIEN Air Energi Protein Mineral Vitamin Pelatihan Formulasi Pakan Ruminansia Bogor, 10-12 Juni 2014 AIR • • Air merupakan nutrien yang penting bagi semua ternak. Air minum yang baik: – – – – Bersih Tidak mengandung zat atau mikrooganisme berbahaya Air minum harus tersedia setiap waktu Pemberian air minum sebaiknya tidak dicampur dengan pemberian pakan Pelatihan Formulasi Pakan Ruminansia Bogor, 10-12 Juni 2014 ENERGI Energi merupakan nutrien utama bagi ternak Energi berasal dari proses pencernaan bahan pakan berupa: Serat (selulosa, hemicellulosa), pati, protein dan lemak TDN (Total Digestible Nutrient) umumnya digunakan untuk mengukur energi NE (Net Energy) adalah energi yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok dan produksi. Pakan sumber energi: Hijauan dan Konsentrat Pelatihan Formulasi Pakan Ruminansia Bogor, 10-12 Juni 2014 Energi Ketersedian energi sangat tergantung pada kualitas pakan yang diberikan Kualitas pakan rendah = ketersediaan energi yang rendah dan konsumsi yang rendah. Perlu dilakukan suplementasi energi Pelatihan Formulasi Pakan Ruminansia Bogor, 10-12 Juni 2014 Partisi Energi pada Ruminansia CO2 CH4 H2 Heat Increament Maintenance Energy Feses Urine Energi Pakan Meat Pelatihan Formulasi Pakan Ruminansia Milk Bogor, 10-12 Juni 2014 PROTEIN Sebagai komponen tubuh, perkembangan jaringan, immune system, kontrol dalam reaksi kimia tubuh Pada ruminansia protein berasal dari: pakan mikroba rumen recyling urea Ruminansia dapat memanfaatkan microbialprotein yang berasal dari rumen Kebutuhan PK tergantung degradasi dalam ruman menjadi ammonia; perlu diperhatikan RDP and RUP. Pelatihan Formulasi Pakan Ruminansia Bogor, 10-12 Juni 2014 Kebutuhan Protein Sumber Protein Kasar: Bahan pakan alami NPN (Non Protein Nitrogen): urea RDP (rumen degradable protein) dan RUP (rumen undegradable protein = by pass protein) N digunakan untuk mikroba dan protein untuk ternak Rasio RDP: RUP bervariasi Pelatihan Formulasi Pakan Ruminansia Bogor, 10-12 Juni 2014 Penggunaan NPN Sumber NPN: urea (46% N) Mikroba rumen dapat mensintesis NPN menjadi protein mikroba Suplementasi NPN dapat meningkatkan perfomen ternak Penggunaan NPN disarankan hanya pada ternak dewasa. Perlu menambahkan RAC (ready available charbohydrate) sebagai mensuplai energi. Pengunaan NPN berlebihan dapat menyebabkan keracunan Pelatihan Formulasi Pakan Ruminansia Bogor, 10-12 Juni 2014 MINERAL Macro (1 > g/hari): Ca, P, Mg, K, Na, S, Cl Micro (<1 g/hari): Co, Cu, I, Fe, Mn, Se, Zn Mineral penting dalam proses fisiologis yang normal. Defesiensi mineral menyebabkan gejala spesifik pada ternak. Hijauan berkontribusi sebagai sumber mineral, namun banyak hijauan yang mengalami defesien mineral. Pelatihan Formulasi Pakan Ruminansia Bogor, 10-12 Juni 2014 VITAMIN Fat soluble vitamin: Vit A, Vit D, Vit E and Vit K Water soluble vitamin: Vit B and Vit C Ternak ruminan dapat mensitesis Water Soluble Vitamin sedangkan Fat Soluble Vitamin umumnya perlu disuplementasi. Pelatihan Formulasi Pakan Ruminansia Bogor, 10-12 Juni 2014 Sistem Pencernaan Ruminansia ALAT PENCERNAAN PEDET SAPI DEWASA ALAT PENCERNAAN Perbedaan Pakan Sapi Muda dengan Dewasa Sapi Muda (Pre Ruminant) Pakan Dewasa (Ruminant) Cair Padat Protein Protein susu Protein pakan dan NPN Lemak tanaman Lemak Lemak susu/lemak hewan Nutrien : Lemak tanaman Karbohidrat Gula susu dan glukosa VFA Glukosa darah (100 – 110 mg%) Glukosa darah (40 - 60 mg%) Pemeliharaan Sapi Potong Progam Pemeliharaan Sapi Potong Program Cow Calf (produksi pedet) Program Stocker (produksi bakalan) Program Finishing (penggemukan) Program Pure Breed (Breeding) Program Pre-Conditioning dan Conditioning Program Khusus: Baby Beef, Veal Pelatihan Formulasi Pakan Ruminansia Bogor, 10-12 Juni 2014 Jenis-jenis ransum Ransum pedet (calf starter) Ransum untuk sapi pertumbuhan (growing) Ransum untuk penggemukan (finishing) Ransum untuk induk bunting (beef cow) Pelatihan Formulasi Pakan Ruminansia Bogor, 10-12 Juni 2014 Cow Calf Program (Program produksi pedet) Cow Calf System Tujuan sistem pemeliharaan CC ini adalah menghasilkan pedet atau sapi muda Biasanya dipeliharan di pastura karena biaya pakan yang murah, atau dipelihara di pastura dan dikombinasikan di kandang. Hijauan: Padang rumput, perkebunan (sawit, kelapa, karet dll), limbah perkebunan/pertanian, dll Pelatihan Formulasi Pakan Ruminansia Bogor, 10-12 Juni 2014 Cow Calf System Keberhasilan tergantung pada: Pastura: merupakan kebun rumput yang sengaja ditanami hijauan, ternak digembakan dengan sistem rotasi atau permanen. Ranch/Padang Pengembalaan: Calf Crop: jumlah pedet yang diproduksi per tahun, Calving Rate: tingkat kelahiran per 100 betina yang dikawinkan. merupakan padang pengembalaan alam yang luas, produktivitas rendah. Dibawah Perkebunan Memanfaatkan hijauan di bawah tegakan pohon dan limbah industri pertanian. Pelatihan Formulasi Pakan Ruminansia Bogor, 10-12 Juni 2014 Pemeliharaan Sapi di Padang Pengembalaan Alam Pelatihan Formulasi Pakan Ruminansia Bogor, 10-12 Juni 2014 Pemeliharaan Sapi di Perkebunan Sawit Pelatihan Formulasi Pakan Ruminansia Bogor, 10-12 Juni 2014 Pemeliharaan Sapi di Perkebunan Sawit Pelatihan Formulasi Pakan Ruminansia Bogor, 10-12 Juni 2014 Stocker Program (Program produksi bakalan) Stocker/Bakalan Bakalan adalah sapi muda (dara, jantan muda, sapi lepas sapih) yang belum siap memasuki program penggemukan, tujuannya untuk meningkatkan kondisi tubuhnya Tujuan Program Stocker adalah menghasilkan bakalan. Sumber bakalan dari cow-calf program. Pelatihan Formulasi Pakan Ruminansia Bogor, 10-12 Juni 2014 Finishing Program (Program penggemukan) Feedlot System Pemeliharaan sapi secara intensif 3-4 bulan dengan pemberian konsentrat yang mengandung energi dan protein tinggi. Dipelihara dalam kandang terbuka atau tertutup. Sumber bakalan dari sapi lokal atau import. PBB tergantung pada breed dan kualitas pakan. Pelatihan Formulasi Pakan Ruminansia Bogor, 10-12 Juni 2014 Ransum Finishing Pada feedlot penggunaan konsentrat yang tinggi dan rendah hijauan Bahan konsentrat: dedak padi, onggok, bungkil kelapa, bungkil sawit, ampas tahu, molases, mineral, dll Pelatihan Formulasi Pakan Ruminansia Bogor, 10-12 Juni 2014 Kebutuhan Nutrien Sapi Potong (NRC 2000) KEBUTUHAN NUTRIEN Kebutuhan nutrien dipengaruhi oleh: Umur Tingkat produksi Kondisi tubuh (BSC) Breed Status fisiologi: Aktivitas ternak (di pastura, di kadang) Feed Additives Laktasi Kebuntingan Ionophore Lingkungan Temperatur Musim Pelatihan Formulasi Pakan Ruminansia Bogor, 10-12 Juni 2014 STANDAR KEBUTUHAN NUTRIEN NRC (US), ARC (UK) Universitas Lembaga Penelitian Pemerintah (Dirjen Peternakan) Industri Peternakan Asosiasi (ASA) Pelatihan Formulasi Pakan Ruminansia Bogor, 10-12 Juni 2014 NRC for Beef Cattle Growing and Finishing Cattle Growing Bull Pregnant Replacement Heifers Beef Cows Satuan Energy menggunakan Nett Energy (NE) Standar Protein menggunakan Metabolizable Protein (MP) Pelatihan Formulasi Pakan Ruminansia Bogor, 10-12 Juni 2014 NRC for Beef Cattle Kebutuhan nutrien didasarkan atas: Bobot Badan (Body Weight) Pertambahan Bobot Badan (Average Daily Gain, ADG) Nutrient: TDN NEm NEg CP / MP Ca P Pelatihan Formulasi Pakan Ruminansia Bogor, 10-12 Juni 2014 Water Requirements Pelatihan Formulasi Pakan Ruminansia Bogor, 10-12 Juni 2014 Nutrient Requirements for Growing and Finishing Cattle Diet Evaluation for Growing and Finishing Cattle Nutrient Requirement of Growing Bull Diet Evaluation for Growing Bull Nutrient Requirement of Pregnant Replacement Heifers Diet Evaluation for Pregnant Replacement Heifer Nutrient Requirement of Beef Cows Diet Evaluation for Beef Cows Mineral Requirements Pelatihan Formulasi Pakan Ruminansia Bogor, 10-12 Juni 2014 Terima Kasih