MANAJEMEN PELAKSANAAN DANGDUT ACADEMY DI INDOSIAR Ernawati Ulfana 11020134057 [email protected] Dosen Pembimbing: Drs.Bambang Soeyono,M.Hum [email protected] Abstrak Berangkat dari fenomena banyaknya peminat musik dangdut dari kalangan bawah maupun kalangan atas dan banyaknya stasiun televisi yang mengemas acara dengan sistem pencarian bakat penyanyi dangdut yang diberi judul “Dangdut Academy Indosiar”. Melihat tayangan Dangdut Academy dari season pertama dan season kedua mendapat perhatian lebih dari masyarakat, hal ini membuat peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana manajemen pelaksanaan Dangdut Academy Indosiar season 3. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti menentukan fokus permasalahan sebagai berikut: (1) Bagaimana perencanaan Dangdut Academy di Indosiar? (2) Bagaimana pengorganisasian Dangdut Academy di Indosiar? (3) Bagaimana penggerakan Dangdut Academy di Indosiar? (4) Bagaimana pengawasan Dangdut Academy di Indosiar?. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif. Peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama dan teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka dan studi lapangan yang mencakup : observasi atau pengamatan dan wawancara yang dilengkapi dengan pencatatan atau pendokumentasian. Di dalam penelitian ini peneliti berperan serta sebagai partisipan atau pengamat yang aktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan manajemen Dangdut Academy meliputi 4 fungsi yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan. Adapun perencaan ada tiga tahap yaitu perencanaan jangka pendek, perencanaan jangka menengah, perencanaan jangka panjang. Fungsi selanjutnya pengorganisasian yang menggunakan tipe struktur organisasi lini dan staf yang meliputi struktur Organisasi Produksi Dangdut Academy Indosiar 3. Fungsi yang ketiga adalah penggerakan yang meliputi Leading, Directing, Motivating. Fungsi yang terakhir adalah pengawasan yaitu terdiri dari pengawasan langsung dan tidak langsung. Kata Kunci : Manajemen, Pelaksanaan, Dangdut Abstract Depart from the phenomenon of the many enthusiasts dangdut music from the lower and upper classes and the number of television stations that pack the show with a talent search system dangdut singer entitled "dangdut academy indosiar". See dangdut academy show from first season and second season get good attention from society, this make researcher interested to know how management of implementation of Dangdut Academy Indosiar season 3. based on that background researcher determine focus of problem as follow: (1) how is Dangdut Academy Indosiar planning? (2) How to organize Dangdut Academy Indosiar? (3) How is the dangdut academy indosiar movement? (4) how to supervise dangdut academy indosiar? This research is included in qualitative research. The researcher himself or with the help of others is a major data collection tool and data collection techniques using literature studies and field studies that include: observation or observation and interviews equipped with recording or documentation. In this study researchers participated as active participants or observers. 1 The results of this study indicate that the implementation of Dangdut Academy management includes 4 functions namely planning, organizing, mobilization, supervision. There are three stages of planning: short-term planning, medium-term planning, long-term planning. The next function is to organize using the type of line and staff organization structure that includes the structure of Production Organization Dangdut Academy Indosiar 3. The third function is the movement that includes Leading, Directing, Motivating. The last function is supervision, which consists of direct and indirect supervision. Key Words : Management, Implementation, Dangdut 2 Dangdut tidak dianggap lagi sebagai musik kampungan, berbagai peristiwa hingga acara kampanye politik mulai menampilkan musik dangdut. Stasiun televisi tidak segan-segan untuk menampilkan program acara musik dangdut. Pada tahun 2013 Indosiar terbilang sukses hingga menduduki posisi teratas dengan rating paling tinggi dan mengedepankan musik dangdut sebagai hiburan ini terlihat dari perolehan rating secara online (http:/www.selebupdate.com/rating-dacademy3/27576). Indosiar kembali mengemas acara baru dengan sistem pencarian bakat penyanyi dangdut yang diberi judul “Dangdut Academy Indosiar” yang lebih akrab disebut Dangdut Aacademy. Ajang ini merupakan pencarian bakat menyanyi dangdut yang sukses menarik perhatian masyarakat untuk ikut menjadi saksi lahirnya seorang bintang dangdut muda di masa sekarang dengan pengemasan yang lebih bagus dan lebih memasyarakat. Melihat tayangan Dangdut Academy 1 yang sukses dan mendapatkan perhatian yang sangat baik dari berbagai kalangan, Indosiar selaku stasiun yang menayangkan Dangdut Academy ini kembali mengadakan “Dangdut Academy Indosiar Season 2” atau biasa disebut DA2. Acara DA2 ini mulai tayang perdana pada Februari 2014. Pada tahun 2015 Indosiar kembali mengadakan “Dangdut Academy Indosiar Season 3” yang acaranya dimulai pada bulan Januari 2016 dan sampai saat ini sedang berlangsung “Dangdut Academy Indosiar Season 4”. Musik dangdut di Indonesia kembali diperhitungkan sebagai barometer musik Indonesia karena seluruh mas\yarakat luas telah mengenali musik dangdut. Sebuah penghargaan besar kepada setiap pemenang di kompetisi ini karena telah menyanyikan lagu dangdut dengan baik dan benar disertai dengan penampilan yang baik, Pemenang DA1 yaitu Lesty Andriyani yang bersal dari Cianjur. Pemenang DA2 yaitu Evi yang berasal dari Masamba, kemudian juara kedua Danang dari Banyuwangi. Pemenang DA3 yaitu Ical dari Majene dan juara kedua yaitu Weni dari Pontianak. Peserta ini berasal dari daerah yang berbeda dan mempunyai latar belakang masing-masing, tetapi mempunyai tujuan yang sama yaitu menjadi penyanyi dangdut yang professional. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana manajemen pelaksanaan kompetisi Dangdut Academy di Indosiar yang PENDAHULUAN Seni bukan sekedar sesuatu yang indah. Seni dapat memberikan kepuasan batin serta ketentraman jiwa, selain itu dapat memperluas budi nurani manusia karena di dalamnya terdapat etika atau moral yang diperjuangkan. Melalui seni terdapat suatu tanda bukti bahwa manusia mempunyai kelebihan dalam berkarya atau berimajinasi. Hasil seni yang diwujudkan oleh seniman merupakan ilham yang muncul dari pola pikir serta daya imajinasinya. Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak kita tidak dapat lepas dari seni, baik seni musik seni tari maupun seni drama. Seni dapat berfungsi macam-macam, sebagaimana diungkapkan oleh Soedarsono bahwa “ Seni dalam hal seni pertunjukan memiliki berbagai fungsi diantaranya : sebagai sarana ritual, hiburan pribadi (Soedarsono, 2002: 123) Demikian pula yang terjadi dalam kehidupan berkesenian. Pada era globalisasi ini musik telah mengambil peran dalam berbagai bentuk, baik ditingkat Nasional maupun Internasional. Perkembangan musik pada masa ini, memunculkan karya-karya baru yang merupakan suatu kreasi seperti musik dangdut, musik pop, musik jazz, musik keroncong dan sebagainya. Dangdut aliran musik yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik Indonesia dan musik populer. Dangdut juga dipengaruhi musik India. Sebagai musik populer, dangdut sangat fleksibel artinya musik dangdut dapat menerima pengaruh bentuk musik lain mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop. Sekarang musik dangdut mampu memutar keadaan dan pandangan sekaligus mementahkan pendapat sementara kalangan yang mengatakan bahwa musik dangdut adalah kampungan, ini bisa dibuktikan dengan membanjirnya masyarakat untuk menyaksikan acara dangdut. Dangdut identik dengan ekspresi seni masyarakat Indonesia di kalangan kelas bawah. Pada masa ini peminat musik dangdut sudah meluas dan dapat merambah masyarakat kalangan atas, hingga banyak bermunculan penyanyi-penyanyi baru dari kalangan generasi muda yang lebih memilih menekuni musik dangdut. Selain itu, banyak pula stasiun televisi lokal maupun nasional baik milik pemerintah maupun stasiun swasta yang telah mengusung genre musik dangdut menjadi program unggulannya. 3 meliputi perencanaan, penggerakan, pengawasan. pengorganisasian, dengan tujuan yang telah direncanakan. Strategi pengumpulan data yang digunakan antara lain: 1) Studi Pustaka 2) Pengamatan 3) Wawancara 4)Dokumentasi 5) Pendokumentasian 6) Validitas Data 7) Teknik Analisis Data 8) Analisis Data METODE PENILITIAN Penelitian yang berjudul Manajemen Pelaksanaan Dangdut Academy Indosiar ini termasuk dalam penelitian Kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang berusaha mengungkapkan dan menguraikan data dengan kata-kata. Alasan digunakan pendekatan kualitatif adalah untuk menggambarkan faktafakta ataupun kejadian secara akurat dan sistematis dari obyek penelitian. Penelitian deskriptif kualitatif ini data yang diperoleh berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang ilmiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/ kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2012: 9). Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Studio 5 Indosiar Jl. Damai No.11 Daan Mogot Jakarta Barat. Dalam penelitian ini peneliti mengambil objek tentang manajemen pengelolaan pelaksanaan kompetisi Dangdut Academy di Indosiar yang merupakan talent show yang diburu dan diminati oleh masyarakat dari kalangan kebawah sampai masyarakat kalangan atas khususnya pecinta musik dangdut. Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto, dan statistik. (Moleong, 2006: 157). Pada penelitian ini, sumber data berasal dari wawancara dengan narasumber secara langsung maupun melewati telpon, sumber data ini dapat melalui proses perekaman audio/ visual , dokumentasi yang nantinya digunakan peneliti untuk diteliti dan di analisis. Selain itu, kata-kata atau tindakan dari narasumber juga merupakan sumber utama dalam penelitian ini. Memperoleh data yang valid, dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data yang dianggap sesuai HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN Sebelum mengkaji hasil penelitian dan pembahasan dari Manajemen Pelaksanaan Dangdut Academy di Indosiar, penulis terlebih dahulu memaparkan tentang berdirinya Dangdut Academy Indosiar. Latar Belakang Dangdut Academy Indosiar Setiap televisi pasti mempunyai konsep tersendiri untuk mendapatkan perhatian dari masyarakat yang akan menjadi penontonnya, baik itu dari pengemasan program-program ataupun pengisi acara pada program tersebut, hal ini terjadi karena maraknya kemunculan channel-channel televisi baru yang hadir di tengah masyarakat Dangdut Academy Indosiar adalah salah satu program acara yang ada televisi Nasional yaitu Indosiar yang beralamat di Jl.Damai No.11 Daan Mogot, Jakarta 11510 Indonesia dengan 7 studio. Gufron Sakaril selaku public relations Indosiar mengatakan tentang program dangdut academy 2, “Untuk menjadi daya tarik dan berkualitas, D’academy menggandeng para juri yang mumpuni, fenomenal, sukses dan popular di dunia entertainment Indonesia, yaitu Inul Daratista, Iis Dahlia, Hetty Koes Endang dan Beniqno. Karakter yang kuat dan berbeda dari masing-masing juri ini diharapkan dapat memberi sebuah tayangan interaktif yang menghibur dan tentunya mampu melahirkan generasi dangdut masa kini yang berkualitas tinggi.” (wawancara 27/06/2016). Jika dilihat dari segi entertainment, para juri yang ditunjuk oleh tim Indosiar telah mempunyai nama di masyarakat luas, tetapi secara kualitas dan keilmuan para juri tersebut boleh dikatakan kurang memadai dalam hal menilai dan menentukan, dapat terlihat dari latar belakang para juri yang bukan berasal dari akademisi musik ataupun sebagai pelatih vokal, kecenderungan Indosiar dalam memilih juri-juri melihat dari jam terbang para juri sebagai penyanyi dandgut sudah tidak diragukan lagi dan kepopulerannya pun dikenal luas oleh masyarakat. Tidak berarti semuanya seorang penyanyi mampu menguasai teknik-teknik dan 4 teori-teori yang benar dalam menyanyi, terlebih penyanyi tersebut hanya menyanyi otodidak tanpa adanya pembelajaran akademik maupun non akademik (kursus atau les vokal). Walaupun dalam hal jam terbang, para juri sudah sangat berpengalaman, tetapi bukan berarti mereka adalah ahli musik yang bisa berkomentar dengan benar pada peserta. Menanggapi pernyataan tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa tidak semua stasiun televisi (khususnya pada tayangan hiburan) mengedepankan edukasi yang sebenarnya, bahkan televisi bisa memanipulasi sesuatu yang seharusnya tidak bisa menjadi bisa, contohnya seperti kasus pemilihan juri di ajang DA. Indosiar selaku stasiun televisi yang menaungi program DA tidak ingin acara yang mereka olah tidak menarik di kalangan masyarakat. Mereka mengejar rating agar tayangan mendapat posisi pertama dan dapat diterima oleh masyarakat Indonesia. Hal ini akan berdampak pada masyarakat yang menontonnya, masyarakat akan berasumsi sesuai yang ia saksikan di televisi tersebut tanpa mengetahui apakah itu benar atau salah. Hal ini tidak bisa diganggu gugat lagi karena telah menjadi salah satu strategi konsep masing-masing televisi, seperti pernyataan Ruslan Latief dan Yusiatie Utut (2015: 65), bahwa “ Strategi format adalah siasat perencanaan dasar program untuk menarik perhatian penonton agar menyaksikan program yang dibuat dan ditayangkan sebagai salahsatu pilihan.” Cara apapun akan dilakukan oleh setiap stasiun televisi untuk keberlangsungan serta keberhasilan program yang mereka buat. Pada zaman modern seperti sekarang ini, sebuah stasiun televisi menjadi industri penjualan yang mengedepankan hiburan. Hiburan melibatkan pemain yang tidak lain adalah tokoh-tokoh yang bermain didepan layar, tetapi yang tidak kalah berpengaruh adalah orang-orang yang berada di belakang panggung karena mereka memikirkan hal-hal yang sebelumnya tidak dipikirkan oleh yang lain untuk membuat acara yang menarik (terlepas dari kualitas acara). Indosiar salah satu stasiun televisi yang mengedepankan musik dangdut menjadi tontonan utama sebagian masyarakat Indonesia (semenjak kesuksesan DA1). Indosiar dan musik dangdut (khususnya bagi seniman dangdut) saling menguntungkan, dangdut kembali hidup dan indosiar pun mendapakan keuntungan banyak dari masuknya sponsor dan pendapatan dari sms masyarakat. Musik dangdut kembali eksis di masyarakat berkat adanya acara Dangdut Academy. Kualitas yang sebenarnya nampak adalah jika sesuatu itu diarahkan dengan benar oleh pakarnya atau ahlinya yang terpercaya (ahli musik). Tetapi nampaknya Indosiar tidak terlalu memperhatikan kualitas yang sebenarnya, terlihat dari pengisi acara (juri) yang sebenarnya kurang berkompetensi (terkecuali peserta yang memang mempunyai dasar dan bakat yang baik hanya saja masih perlu arahan yang benar). Hal ini sudah dipaparkan sebelumnya. Pengalaman otodidak tidak cukup untuk memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan musik dangdut itu sendiri, perlu pembelajaran yang harus ditempuh dengan waktu yang tidak instan (sebentar). Melihat masalah seperti ini, yang menjadi titik tonggak untuk memperbaiki kualitas dangdut yang dimaksud, terletak pada pesertanya. Bagaimana peserta mampu mengolah dirinya sebaik mungkin, memanfaatkan pejaran-pelajaran ketika di karantina dan diaplikasikan di panggung kompetisi Dangdut Academy. Program tersebut akan tetap terlihat elegan dan membawakan musik dangdut dengan selayaknya, jika pesertanya menjadi penyanyi dangdut yang berkualitas dan professional. Dalam hal ini, peserta akan menjadi tokoh sentral yang akan menjadi pusat perhatian masyarakat, mempunyai tanggungjawab yang besar untuk menyukseskan acara dengan memberikan tampilan yang terbaik ketika dipanggung, dan mengikuti seluruh aturan yang diberikan pihak Indosiar ketika di belakang panggung. Disinilah peneliti akan terlihat perbedaan kehidupan peserta ketika tampil di wilayah depan panggung dan ketika mereka menjadi diri mereka yaitu di belakang panggung. Ajang pencarian bakat kembali digelar oleh stasiun televisi Indosiar dengan mencari bakat–bakat menjadi penyanyi dangdut masa depan, setelah beberapa tahun sebelumnya Indosiar menyelenggarakan program serupa, yakni Akademi Fantasi Indosiar (AFI) dan Kondang-In. Program diberi judul “Dangdut Academy Indosiar”, tetapi masyarakat lebih mudah menyebut program pencarian bakat ini dengan judul D’academy Indosiar (DA) Indosiar 5 Dangdut Academy Indosiar mengawali prosesnya pada bulan Oktober tahun 2013 dengan membuka audisi besar di 7 kota besar, yakni, Surabaya,Semarang, Medan, Makassar,Banjarmasin, Bandung, dan Jakarta. Program ini mulai tayang di Indosiar pada Februari 2014, berawal dari batas durasi minimum 180 menit dan berakhir pada Juni dengan durasi mencapai batas minimum 390. Acara tersebut dibawakan oleh Irfan hakim, Ramzi, Rina Nose, Andhika Pratama, Gilang dirga. Program ini bisa dikatakan sukses, dilihat dari antusias masyarakat yang datang langsung menonton dan mendukung para peserta favoritnya masing-masing. Pesertanya pun mempunyai penggemar atau fans masingmasing dari berbagai daerah yang membentuk sebuah komunitas. “Dangdut Academy Indosiar” season pertama akhirnya berhasil melahirkan bintang baru yakni Lesty Andriani, finalis asal audisi Bandung yang membawa nama harum Cianjur karena telah berhasil mendapatkan juara pertama. Perkembangan program pencarian bakat tersebut begitu melesat hingga mendapat rating pertama karena program pencarian bakat ini merupakan program yang paling banyak ditonton oleh masyarakat. Indosiar akhirnya kembali menyelenggarakan program pencarian bakat Dangdut Academy (DA) Indosiar sesi ke 2 pada tahun 2014. Setelah suksesnya acara Dangdut Academy 1, Dangdut Academy 2. Indosiar kembali mengadakan Dangdut Academy 3 yang menampilkan interaksi antara host, juri, dan komentator yang menarik dan berkualitas. Kehadiran host dan juri baru menjadikan Dangdut Academy menjadi program tayangan yang mempunyai daya tarik tersendiri. Di dalam konser perdananya untuk memperkenalkan calon bintang baru disebut konser selamat datang. Konser selamat datang yang ditayangkan live dari Studio 5 Indosiar pada hari Minggu, 24 Januari 2016 pukul 19.00 WIB. Dan konser penutupan disebut konser Sang Juara yang dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2016. Acara Dangdut Academy 3 dipandu oleh Irfan Hakim, Ramzi, Andhika Pratama, Rina Nose, dan Gilang Diga. Untuk yang menilai penampilan peserta yaitu juri professional Hetty Koes Endang, Iis Dahlia, Inul Daratista, Rita Sugiarto. Sedangkan komentator yaitu King Nassar, Ivan Gunawan, Samuel Watimena, Shiomah, Dewi Gita. Lahirnya generasi bintang Dangdut di season 3 tidak terlepas dari keterlibatan masyarakat dengan sistem penilaian yang mengacu pada hasil voting pemirsa melalui SMS. Pemirsa Indosiar akan mendapatkan sajian tayangan Dangdut Academy dengan menampilkan peserta good voice, good looking, best life story, young, multitalent. Dangdut Academy Indosiar telah menjadi istana bagi penyanyi dangdut dari berbagai daerah di Indonesia. Keberhasilan Lesti asal Cianjur ,Evi asal Masamba,Ical Majene, menjadi Juara di Academy. Mereka memberikan inspirasi bagi banyak remaja di Indonesia untuk meraih mimpi dan harapan status sosial ekonomi dan latar belakang daerah. Budaya bukanlah jadi penghalang untuk meraih sukses menjadi seorang bintang dangdut di Indonesia bahkan di Asia. Melalui kegigihan serta kesungguhan mereka mampu meraih mimpi menjadi super star dangdut. Dangdut Academy setiap tahunnya hadir untuk mencari bintang dangdut baru. Perencanaan Dangdut Academy Indosiar Mengelola dan mengemas acara Dangdut Academy Indosiar bukanlah hal yang mudah, apalagi untuk mempertahankan ajang pencarian bakat tersebut agar selalu diminati masyarakat dari kalangan bawah sampai kalangan atas. Semuanya diperlukan proses untuk memperbaiki suksesnya acara tersebut. Agar tujuan tersebut bisa tercapai diperlukan manajemen pada setiap bidang pekerjaan yabg terdapat dalam program acara Dangdut Academy tersebut. Apabila dalam program acara tersebut telah ditata manajemen yang rapi, maka rencana pengelolaan program acara Dangdut Academy akan lebih mudah dikerjakan. Manajemen harus mampu menjamin kelangsungan acara tersebut yang lebih meningkat dari tahun ke tahun selanjutnya. Keberhasilan DA dalam mempertahankan eksistensinya dan terus berkarya di dukung oleh pengelolaan manajemen yang teratur dan menggunakan prinsip open manajemen dan memiliki dedikasi yang tinggi terhadap visi dan misi DA. Visi Dangdut Academy Indosiar 3 “Menjadi acara televisi terkemuka dengan tayangan berkualitas yang bersumber pada in-house production, kreatifitas dan sumber daya manusia yang handal. ( http://www.indosiar.com/ ) 6 Setiap organisasi yang baik memiliki b. visi dan misi sebagai acuan atau pandangan c. dasar dalam melaksanakan seluruh kegiatan d. organisasi dimana visi dan misi ini juga berfungsi sebagai tujuan dari organisasi. Dengan adanya program Dangdut Academy Indosiar maka visi ini dapat dengan mudah diaplikasikan karena merupakan wadah yang 4.2.4 dapat digunakan untuk mengembangkan kreatifitas masyarakat dan menyalurkan bakat yang dimiliki, memberikan inspirasi bagi banyak remaja di Indonesia untuk meraih mimpi dan harapan.. Dengan demikian acara tersebut membawa masyarakat Indonesia untuk lebih memahami dan mencintai musik dangdut. Misi Dangdut Academy Indosiar 3 Selain visi utama yang telah disebutkan diatas, ada misi dari Dangdut Academy yakni ( http://www.indosiar.com/) a. Futuristik yakni berorientasi pada kemajuan dengan terobosan yang inovatif b. Inovatif yakni menjadi trendsetter dengan ide yang inovatif c. Kepuasan yakni memprioritaskan kepuasan stakeholder d. Kemanusiaan yakni memelihara lingkungan sekitar dengan baik Misi ini dimaknai sebagai aplikasi dari visi utama yakni memberikan suatu program acara yang berkualitas. Langkah yang diambil untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan mendirikan suatu program acarra yang diminati yaitu DA karena dengan demikian keseluruhan visi tersebut dapat terwujudkan. Demikian juga dengan misi-misi yang lainnya. Perencanaan Capaian Dangdut Academy Indosiar (planning) Setiap bentuk organisasi pasti mempunyai perencanaan jangka panjang, begitu juga dengan Dangdut Academy Indosiar. Perencanaan ini dibuat untuk mencapai dan lebih meningkatkan kesuksesan dalam organisasi Dangdut Academy Indosiar.. Dangdut Academy Indosiar mempunyai perencanaan jangka pendek, menengah ,dan panjang antara lain: a. Perencanaan jangka pendek b. Perencanaan jangka menengah c. Perencanaa jangka panjang Tidak berbeda jauh dengan DA season sebelumnya yaitu terdapat beberapa tahap audisi, audisi hari pertama ada tiga tahap terdiri dari : a. Juri Lokal 7 Juri Kru Supervisi atau Video Booth Juri Artis (Judging) Pelaksanaan meliputi : Tahap Konser a. Big Audition atau Audisi Besar b. Panggung Spektakuler Perencanaan Operasional (Operational Planning) Perencanaan operasional adalah perencanaan pada tingkat terakhir yang dibuat oleh pimpinan tingkat rendah atau untuk melaksanakan program kerja lapangan. Dalam hal ini perencanaan operasional yang dilakukan oleh tim manajemen Dangdut Academy Indosiar adalah setiap personil diharapkan saling membantu pada saat pelaksanaan latihan ataupun pada saat pementasan guna menutupi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi pada saat kegiatan latihan crew atau pimpinan menyediakan tempat untuk latihan dan semua tim mempersiapkan peralatan yang akan digunakan. Pengorganisasian (Organizing) Pengorganisasian merupakan langkah kearah pelaksanaan rencana yang telah disusun sebelumnya. Hasil dari pengorganisasian adalah suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan yang bulat (Handayaningrum : 28-29). Bentuk atau tipe organisasi yang sering ditemui dalam praktek ada empat macam yaitu organisasi lini (garis), organisasi dan staf, organisasi fungsional, dan organisasi panitia, organisasi dan staf, organisasi fungsional, dan organisasi panitia. Berdasarkan penelitia yang telah dilaksanakan diperoleh pengorganisasian Manajemen Dangdut Academy Indosiar menggunakan tipe struktur organisasi lini dan staf Struktur Organisasi Lini dan staf Oganisasi Lini dan staf terbentang hubungan wewnang langsung dari atas ke bawah. Mulai dari pucuk pimpinan sampai pada tingkat pimpinan paling bawah. Disamping itu ada jalur staf yang sifatmya, kedudukannya membantu manajer lini dalam berbagai bidang kegiatan khusus (spesialisasi). Hubungan wewenang staf dan lini dalam keterpaduan adalah untuk mengurangi kelemahan-kelemahan, susunan organisasi diharapkan akan tercapai keseimbangan dalam pekerjaan bersama (to achive balanced teamwork). Tidak ada satupun tim anggota lebih penting, lebih dekat, lebih hebat, lebih unggul dari yang lain, semua mempunyai fungsi yang sama pentingnya, semua terkoordinasi untuk bersama-sama mencapai tujuan organisasi. Struktur Produksi Indosiar 3 Dangdut Producer Producer VT Eka Pratikha Technical Director: M. Subukhi Laurensia Lina Doni Wahyudin Assosiate Produser : Ado Hutajulu Production Assistant : Production Assistant : 1. 2. 3. 4. 5. Sigit Purnomo Sandy W Rodiman Desi Amelia M . Noor Aditya 1. 2. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 1. Leading yaitu Indosiar melihat kecenderungan masyarakat Indonesia Sebelumnya stasiun televisi Indosiar tidak menyangka jika program barunya yaitu dangdut academy season pertama mendapatkan apresiasi yang baik di hati masyarakat luas dengan rating yang tinggi, oleh karena itu Indosiar kembali menggelar DA2 dan DA3 dengan harapan mempertahankan kesuksesan program Dangdut Academy. Christina Rahayu selaku tim kreatif Dangdut Academy memaparkan, “Setelah sukses dengan program DA1, indosiar melanjutkan program DA2 dan DA3 yang diharapkan menyusul kesuksesan DA1. Tidak disangka, antusiasme penonton, masyarakat, melebihi ekspektasi dan rating share yang diperoleh selalu berada diatas target rating share sebelumnya, dan DA2 pun sempat menjadikan program Indosiar sebagai stasiun TV nomer 1 diantara stasiun TV lainnya selama berbulan-bulan. (wawancara 27/06/2016). Menanggapi pernyataan tersebut, Indosiar memang cukup jeli melihat kecenderungan-kecenderungan terkini yang terjadi di masyarakat. Karakteristik masyarakat Indonesia membutuhkan tayangan televisi yang sifatnya menghibur dan ringan, masyarakat Indonesia tidak membutuhkan tayangan yang berat (seperti berita yang terlalu mengedepankan kasus-kasus politik) karena beban masalah di kehidupan nyata merekapun sudah banyak. Indosiar memanfaat keadaan itu agar rating mereka bisa menembus target. Akan banyak masyarakat Indonesia yang memilih tayangan hiburan ringan, contohnya seperti musik dangdut yang bisa mengajak para Maman Suherman M. Irvan Fauzan Creative Staff : 1. 2. Creative Staff : Devi Safiati Danu Ega D Laura Berlina Putri Partinindya Hendraone Supono Yunita Putri Frans Josua H S Alfan Amanda Arthur Kareli Bagan 1: Struktur produksi Dangdut Academy Indosiar 3 Dari bagan diatas dapat dijelaskan bahwa pimpinan program Dangdut Academy 3 adalah Executive Producer. Kemudian dibawah pimpinan ada Producer Live dan Producer VT. Selanjutnya Technical Producer Director, live Assosiate Director, Penggerakan (Actuating) Penggerakan adalah suatu usaha yang dilakukan pimpinan dalam rangka menimbulkan kemauan dan membuat bawahan tahu akan pekerjaannya, sehingga dengan sadar bersedia menjalankan tugas. Penggerakan pada dasarnya adalah pemberian motivasi individu dalam organisasi. Tim Dangdut Academy Indosiar merupakan orang-orang yang sudah berpengalaman di dalam bidanya masingmasing Berikut ini merupakan strategi penggerakan Indosiar untuk menarik perhatian para penonton televisi agar menonton program Dangdut Academy Indosiar adalah : Academy Technical Director: Technical Production Assistant, Creative Staff. Executive Producer Wahyu N & Adang Sudarto Producer Live Swandaru S, Daniel Jalimun, Christina Rahayu VT adalah membawai Produser, Production Assistant, Creative Staff. Dibawah 8 penonton melupakan sejenak masalah-masalah dan beban mereka dipekerjaan. Jika calon peserta meningkat lebih banyak, otomatis akan berpengaruh pada masyarakat yang menonton acara tersebut karena penasaran siapa teman seperjuangan mereka yang masuk ke babak selanjutnya. Mereka akan senang sekali jika yang berhasil masuk ke babak selanjutnya adalah teman yang mereka kenal ketika audisi. Mereka akan mendukung teman seperjuangannya dan mempromosikan pada siapapun baik secara langsung maupun di media sosial. Keuntungan besar bagi Indosiar dalam mempromosikan tayangannya. Kemudian, Indosiar dengan mudah bisa merekrut masyarakat tersebut untuk dijadikan penonton yang dibayar bertujuan untuk lebih meramaikan acara sehingga terkesan program yang digelar studio 5 Indosiar dan disiarkan channel Indosiar terkesan banyak peminatnya dengan melihat antusias penonton di studio. 2. Directing yaitu peran tim kru dalam mengemas program Selain memanfaatkan kondisi masyarakat Indonesia saat ini, Indosiar juga tidak lengah dalam hal pengolahan manajemen, setiap program yang dibuat tentu ingin memberikan kesan yang baik di hati penontonnya. Christina Rahayu kembali memaparkan tentang penggerakan program Dangdut Academy, “Ketika sebuah program menarik untuk ditonton oleh pemirsa, dan menjadi bahan pembicaraan semua orang, maka otomatis program tersebut akan mendapat rating share yang tinggi. Atasan memberikan arahan dan masukan kepada Tim produksi untuk selalu berusaha mencari suatu yang baru dan menarik yang tentunya dapat mengikat penonton di studio dan terutama di rumah, serta bekerjasama dengan divisi lain yang mensuport pelaksanaan Dangdut Academy, sehingga setiap episodenya selalu mencapai target rating share yang dikehendaki, bahkan lebih”. (wawancara 27/06/2016). Menanggapi hal tersebut, memang pada dasarnya sebuah program atau sebuah pertunjukan itu sangat erat hubungannya dengan penonton, karena jika ada pertunjukan tanpa penonton berarti mereka membuat pertunjukan hanya untuk diri mereka sendiri. Hal ini diperkuat oleh pemaparan Putu Wijaya sebagai berikut “Dalam sebuah seni pertunjukan, tanpa pengemasan yang pas dan sempurna, pertunjukan akan menjadi permainan untuk diri mereka sendiri dan kemungkinan besar akan ditinggalkan penonton. Karena penonton adalah bagian yang mutlak untuk terciptanya pertunjukan (Wijaya, 2007: 149) Orang-orang yang berada di belakang panggung, salahsatunya adalah tim kreatif yang terjun langsung ke lapangan, mulai dari audisi dan berakhir di babak final mempunyai cerita tersendiri tentang program yang mereka buat. Bagaimana mereka menghadapi masalahmasalah yang datang secara tiba-tiba, kemudian mensiasati program agar tetap berada dihati masyarakat yang menontonnya. Menurut Goffman (1959: 105) menyebut tim sebagai “sejenis masyarakat rahasia” yang tidak seluruh seginya dapat terlihat di atas permukaan. Tetapi tim-tim tersebut melakukan suatu rutin demi kepentingan mereka yang melihatnya”. Tim kreatif seolah melakukan sebuah pengabdian pada stasiun televisi yag menjadi tempat mereka bekerja, mereka melakukan segenap pemikiran kemudian sebuah pengorbanan hanya untuk kesuksesan sebuah program yang mereka olah. Christina memaparkan sesuatu tentang berdirinya sebuah program, termasuk program Dangdut Academy yang dia tangani. “Seperti halnya beras yang dapat diolah menjadi berbagai pilihan seperti nasi putih, nasi uduk, nasi goreng, dan nasi kuning seperti itulah filosofi sebuah program. Tim produksi terutama kreatif berusaha untuk menggali secara detail konten-konten yang berkaitan dengan peserta dari berbagai sisi, seperti misalnya musikalitas peserta, kemampuan olah vokal, cerita yang menarik, perjuangan dibalik kehidupannya, orang-orang yang mendukung peserta tersebut hingga saat ini dan aspek-aspek lainnya, yang kemudian dirapatkan setiap minggunya untuk mecari konten terbaik yang membuat tiap episode menjadi menarik, variatif, dan berwana.” (wawancara 27/06/2016). 3. Motivating yaitu prestasi dalam bekerja Tim kru khususnya tim kreatif berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan penggerakan untuk membuat acara yang mereka olah menjadi program sempurna, karena pada akhirnya akan berpengaruh pada prestasi mereka dalam bekerja. Berkat program Dangdut Academy yang mereka olah, bukan hanya musik dangdut saja yang kembali hidup, ditengah keberadaan dangdut yang dianggap 9 mati suri, tetapi stasiun Indosiar akhirnya menggunakan kedua pengawasan tersebut yaitu kembali bangkit dari keterpurukan. Berikut pengawasan langsung dan pengawasan tidak pemaparan langsung mengenai visi dan misi langsung. Hal tersebut dilakukan karena Indra Indosiar sendiri dalam membuat acara Dangdut Yudhistira Ramadhan tidak selalu memiliki Academy ini, “Tujuan diadakannya program waktu untuk melakukan pengawasan secara Dangdut Academy adalah mengedukasi langsung. Terkadang bisa mengawasi secara penonton di Indonesia khususnya peserta langsung akan tetapi terkadang tidak. Jadi Dangdut Academy untuk belajar lebih baik dan pengawasan terkadang dibantu oleh mengembangkan potensi di dunia musik bawahannya. dagdut, dangdut yang tadinya sempat Indra Yudhistira melakukan dipandang sebelah mata oleh berbagai pihak, pengawasan secara langsunng agar mengatahui kini telah menjadi naik kelas. Kemasan dangdut bagaimana pelaksanaanya,apa kendala yang pun dibuat elegan dan menarik, dengan dialami bawahannya di lapangan. Hal tersebut didukung oleh content, tata panggung, lighting, membuat para anggota lebih semangat dan audio, property, grafis dan semua aspek serius dalam menjalankan kegiatan karena pendukung lainnya.Visi dan misinya, selain sosok kepemimpinan Indra Yudhistira membuat dangdut menjadi pantas dinikmati Ramadhan yang flexible dan tegas. semua kalangan dan semua usia, tentunya Kepemimpinan seperti itulah yang menjadikan untuk membuat program backbone (andalan) team Dangdut Academy Indosiar selalu yang menjadikan Indosiar stasiun TV dengan terdorong semangatnya untuk terus maju dan peringkat atas yang tentunya mendapatangkan giat berkreasi. profit yang mengikuti dari segi penjualan.” (wawancara 27/06/2016). a. Analisis Data Pada penelitian ini analisis data yang digunakan Pengawasan (Controlling) Menurut Murgiyanto (1983: 36) yaitu analisis SWOT sehingga memperoleh pengawasan adalah fungsi atau tugas dari hasil sebagai berikut. pemimpin untuk mencocokkan sampai Kekuatan (strength) dimanakah program atau rencana yang telah 1. Dangdut Academy Indosiar menjadi satuditetapkan untuk dilaksanakan. Adapun teknik satunya acara ajang pencarian bakat dangdut pengawasan secara tidak langsung . yang diminati masyarakat 1. Pengawasan langsung 2. Manajemen Dangdut Academy memiliki Pengawasan langsung yaitu pengawasan yang sosok pemimpin yang flexible dan tegas dilakukan sendiri oleh pemimpin. Dalam hal ini serta berwibawa, bertangan dingin, serta pemimpin langsung datang dan memeriksa memiliki tanggung jawab yang tinggi kegiatan yang sedang dijalankan oleh bawahan. sehingga dengan di dukung kepemimpinan Pengawasan seperti ini juga disebut observasi yang baik maka akan terwujud sebuah sendiri. Pengawasan secara langsung dapat manajemen yang baik dalam sebuah dilakukan secara diam-diam artinya tanpa perusahaan. pemberitahuan sebelumnya. 3. Tim Manajemen Dangdut Academy Pada saat pelaksaan kompetisi memiliki sistem managerial yang baik pimpinan program Dangdut Academy 3 yaitu dengan mengedepankan kerja sama yang Executive Producer mengawasi tugas Producer kompak, kedisiplinan yang tinggi, Live dan Producer VT. Selanjutnya Producer solidaritas dan loyalitas. Kedisiplinan pada live mengawasi tugas Technical Director, tim Dangdut Academy Indosiar dapat Assosiate Produser, Production Assistant, dilihat dari penerapan kegiatan yang harus Creative Staff. Dibawah tanggung jawab tepat waktu karena untuk kebutuhan Producer VT yaitu mengawasi Technical stasiun televisi waktunya terbatas. Director, Production Assistant, Creative Staff. Solidaritas terlihat dari tingginya rasa 2. Pengawasan tidak langsung kebersamaan antar tim, dan tim selalu Pengawasan tidak langsung dilaksanakan lewat mengadakan kumpul bareng untuk pembuatan laporan, baik dalam bentuk lisan merencanakan kegiatan yang akan maupun tulisan. dilaksanakan. Selain itu diluar kegiatan Dalam melakukan pengawasan Indra berlangsung mereka selalu menyempatkan Yudhistira Ramadhan selaku direktur yang diri untuk bertukar informasi. bertugas mengawasi bawahannya 10 tersebut masih ada beberapa faktor lain yang dapat menjadi pelemah yaitu banyak ajang pencarian bakat lain yang mengedepankan musik dangdut sehingga akan memicu terjadinya persaingan sehingga ekspansi menjadi lebih sempit. Kelemahan (Weaknesses) 1.Program acara Dangdut Academy Indosiar 3 durasi terlalu lama sehingga membosankan penonton. 2. Pemilihan juri secara kualitas dan keilmuan kurang memadai dapat terlihat dari latar belakang para juri yang bukan berasal dari akademisi musik ataupun sebagai pelatih vocal. 3. Indosiar selaku stasiun televisi yang menaungi program Dangdut Academy Indosiar 3 tidak mau acara yang mereka seolah tidak menarik sehingga mereka mengejar rating untuk mendapat posisi pertama tanpa melihat asumsi masyarakat akan kebenarannya. Peluang (Opportunities) 1.Diprediksi konsumsi musik dangdut pada beberapa tahun yang akan datang akan jauh lebih meningkat. Karena dilihat dari semakin sadarnya masyarakat terhadap musik dangdut, sehingga berdampak baik pada perkembangan Dangdut Academy Indosiar. Ancaman (Threats) Banyak ajang pencarian bakat lain yang mengedepankan musik dangdut sehingga akan memicu terjadinya persaingan sehingga ekspansi menjadi lebih sempit. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil analisis rumusan masalah yang telah diteliti, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Dangdut Academy Indosiar merupakan salah satu program acara yang ada di televisi Nasional yang beralamat di Jl. Damai No.11 Daan Mogot, Jakarta. Dangdut Academy dari season pertama sampai ke tiga mengalami perkembangan yang baik, selain melahirkan banyak bintang baru Dangdut Academy menjadi satu-satunya program acara pencarian bakat yang paling banyak diminati di kalangan masyarakat. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kekuatan manajemen Dangdut Academy Indosiar 3 terdapat pada masyarakat atau penonton, pemimpin kompetisi, juga terdapat penerapan kekompakan antar tim dan kedisiplinan yang tinggi. Selain dari aspek kekuatan, Dangdut Academy juga memiliki beberapa kelemahan diantaranya program acara yang berdurasi terlalu lama sehingga membosankan penonton dirumah, pemilihan juri secara kualitas dan keilmuan kurang memadai dapat terlihat dari latar belakang para juri yang bukan berasal dari akademisi musik ataupun sebagai pelatih vocal, program Dangdut Academy Indosiar 3 tidak mau acara yang mereka seolah tidak menarik sehingga mereka mengejar rating untuk mendapat posisi pertama tanpa melihat asumsi masyarakat akan kebenarannya. Selain faktor tersebut masih ada beberapa faktor lain yang dapat menjadi pelemah yaitu banyak ajang pencarian bakat lain yang mengedepankan musik dangdut sehingga akan memicu terjadinya persaingan sehingga ekspansi menjadi lebih sempit. Menurut data yang diperoleh peneliti dapat melihat adanya faktor vital yang sangat mempengaruhi kemajuan Dangdut Academy Indosiar, faktor tersebut yaitu penggerakan (Actuating), sebab penggerakan atau actuating merupakan aspek dasar yang melibatkan kewibawaan seorang pemimpin dengan bawahannya. Hasil analisis SWOT bisa digunakan untuk menawarkan sebuah alternatif yang dapat dilakukan dalam sebuah implementasi kebijakan maupun dalam sebuah manajemen perusahaan (Bungin, 2007: 242). Dari hasil analisis SWOT diatas dapat diketahui bahwa kekuatan manajemen Dangdut Academy Indosiar 3 terdapat pada masyarakat atau penonton, pemimpin kompetisi, juga terdapat penerapan kekompakan antar tim dan kedisiplinan yang tinggi. Selain dari aspek kekuatan, Dangdut Academy juga memiliki beberapa kelemahan diantaranya program acara yang berdurasi terlalu lama sehingga membosankan penonton dirumah, pemilihan juri secara kualitas dan keilmuan kurang memadai dapat terlihat dari latar belakang para juri yang bukan berasal dari akademisi musik ataupun sebagai pelatih vocal, program Dangdut Academy Indosiar 3 tidak mau acara yang mereka seolah tidak menarik sehingga mereka mengejar rating untuk mendapat posisi pertama tanpa melihat asumsi masyarakat akan kebenarannya. Selain faktor 11 Saran Saran dari peneliti adalah agar generasi muda dapat termotivasi akan kecintaan terhadap musik dangdut.Beberapa saran yang lebih khusus kepada tim Dangdut Academy agar lebih meningkatkan mutu pemilihan juri yang lebih berkualitas dari kalangan akademisi musik, promosi yang dilakukan lebih bervariasi dan inovatif, selain memanfaatkan media televisi, internet dan reklame juga memanfaatkan media cetak seperti koran, majalah,dan lain-lain. Saran untuk kedepan, masih banyak hal lain yang menarik untuk dijadikan penelitian dan dikupas lebih dalam dari Dangdut Academy Indosiar. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu serta dapat dilanjutkan untuk penelitian selanjutnya baik bagi penulis, mahasiswa Jurusan Pendidikan Sendratasik, mahasiswa konsentasi musik, pembaca. 12 DAFTAR RUJUKAN Amylia, Citra. 2012. “Manajemen Planet Goal pada Seni Pertunjukan Wisata Purnama Seruling Penataran di Candi Penataran Kabupaten Blitar”. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: JSDTM FBS Unesa. Bungin, Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif : Kencana Jakarta Damajanti, Irma. 2006. Psikologi Seni. Bandung : PT.Kiblat Buku Utama. Dessler, Gary. 1983. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT.Prenhallindo. Erving, Goffman. 1959. The Presentation of Self in Everyday Life. Garden city New York, The Doubleday Press. Feist, Jess & Feist, Gregory J. 2010. Teori Kepribadian. Jakarta : Salemba Humanika Handayaningrum, Warih. 1999. Properti FungsiFungsi Manajemen. Surabaya : IKIP Surabaya. Handayaningrum, Warih. 2015. Manajemen Seni Pertujukan. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya Handoko, T.Hani. 1984. Manajemen. Yogyakarta: BPEE-Yogyakarta. Hasibuan, H.Malayu S.P. 2001. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta : Bumi Aksara. Massie, Joseph L. 1985. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Erlangga. Moleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Moleong, J. Lexy. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Murgiyanto, Sal. 1985. Manajemen Pertunjukan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Murgiyanto, Sal. 1983. ManajemenPertunjukan : DEBDIKBUD. Jakarta. Permas, dkk. 2003. “Manajemen Organisasi Seni Pertunjukan. Jakarta: PPM. Purwanto, M.Ngalim. 1987. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya Purwitasari, Yuni. 2003. “Manajemen Sanggar Tari Probo Wengker di Ponorogo”. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: JSDTM FBS Unesa. Rusman Latief & Yusiatie Utud. 2015. SIARAN TELEVISI NONDRAMA. Kreatif, Produktif, Public Relations, dan Iklan. Jakarta: PRENADA MEDIA Soedarsono, R.M. 1992. Metode Penelitian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Strauss,Corbin. 2009. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Sugiyono, Prof Dr 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV.Alfabeta. Sumardjo, Jakop. 2000. Filsafat Seni. Bandung : ITB Wijaya, Putu. 2007. TEATER. Buku Pelajaran Seni Budaya. Jakarta : Lembaga Pendidikan Seni Nusantara Sumber Internet http://dacademy.id/2015 , diunduh pada 10 Juni 2016, pukul 15.29 WIB http://tribunnews.com/lifestyle/2015/08/19 , diunduh pada 10 Juni 2016, pukul 15.40 WIB http://infokecantikan.co/rubrik/1448 , diunduh pada 10 Juni 2016, pukul 15.45 WIB http://dangdutpedia.blogspot.com/2015/10/profil-danbiografi-rita-sugiarto/html ,diunduh pada 10 Juni 2016, pukul 16.00 WIB http://showbiz.liputan6.com/read/2022395/beni qno-pedangdut-harus-memiliki-attitude , diunduh pada 10 Juni, pukul 16.07 WIB http://id.m.wikipedia.org , diunduh pada 10 Juni, pukul 16.15 WIB http:/www.selebupdate.com/rating-dacademy3/27576, diunduh pada 28 April 2017 Sumber Wawancara Wawancara dengan Indra Yudhistira Ramadhan, Direktur Wawancara dengan Wahyu Nur Subiyakto, Executive Poduser Wawancara dengan Christina Rahayu, Produser Wawancara dengan Hendrawanto, Tim kreatif 13