LISTRIK ARUS SEARAH STANDAR KOMPETENSI Menerapkan konsep listrik arus searah KOMPETENSI DASAR Menguasai hukum kelistrikan arus searah Menguasai hubungan antara tegangan, hambatan, dan arus Menghitung daya dan energi listrik arus searah Listrik arus searah (Direct Current atau DC) adalah aliran elektron dari suatu titik yang energi potensialnya tinggi ke titik lain yang energi potensialnya lebih rendah. Sumber listrik arus searah adalah batu baterai (termasuk aki dan elemen volta) dan panel surya. Syarat terjadinya arus listrik dalam suatu rangkaian listrik adalah : 1) Adanya partikel bermuatan listrik sebagai pembawa muatan listrik 2) Adanya beda potensial atau tegangan listrik diantara ujung-ujugn rangkaian 3) Adanya rangkaian yang tertutup 1. Arus listrik Adalah aliran partikel bermuatan listrik positif yang mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik yang potensialnya lebih rendah. Alat untuk mengukur arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian adalah amperemeter. Cara pemasangan amperemeter adalah seri terhadap sumber tegangan Alat untuk mengukur tegangan yang mengalir dalam suatu rangkaian adalah voltmeter. Cara pemasangan voltmeter adalah paralel terhadap sumber tegangan 2. Hukum Ohm Bunyi Hukum Ohm : "Tegangan pada komponen listrik sebanding dengan kuat arus listrik yang mengalir pada suatu komponen tersebut asalkan suhunya dijaga tetap" Rumus : V=I.R Keterangan : V : Tegangan listrik (volt) I : Kuat arus listrik (Ampere) R : Hambatan ( = Ohm) Contoh soal : 1. Alat pemanas listrik memakai 5 A. Jika dihubungkan dengan sumber 110 V, hambatannya adalah , . . Latihan soal : 2. LKS Fisika Hal. 49 No. 2 3. LKS Fisika Hal. 49 No. 4 4. LKS Fisika Hal. 50 No. 2 (Essay) 5. LKS Fisika Hal. 50 No. 2 6. Lks fisika hal. 51 No, 15 7. Lks fisika hal. 52 No. 1 (atas) 8. Hambatan sebatang kawat Hambatan sebatang kawat tergantung pada panjang, luas penampang, dan jenis kawat. Rumus : R = . l A Keterangan : R : Hambatan ( = Ohm) l : panjang kawat (m) : Massa jenis kawat (Kg/m3) A : Luas penampang kawat (m2) Contoh soal : 1. LKS Fisika Hal 49 No. 5 Latihan soal : 2. LKS Fisika Hal. 52 No. 2 (bawah) 9. Resistor dan nilai resistor Resistor adalah komponen elektronika dua terminal yang menghasilkan beda potensial sebanding dengan besar arus listrik yang melewatinya. Nilai resistansinya dapat dihitung berdasarkan warna cincin pada kulit resistornya. Simbol resistor di Eropa : Simbol resistor di Amerika : Tabel nilai pita-pita pada resistor Pita ke - 1 Pita ke - 2 Angka I Angka II Pengali Toleransi Hitam 0 0 100 1% Coklat 1 1 101 2% Merah 2 2 102 3% Jingga 3 3 103 4% Kuning 4 4 104 - Hijau 5 5 105 - Biru 6 6 106 - Ungu 7 7 107 - Abu-abu 8 8 108 - Putih 9 9 109 - Emas - - 0,1 5% Perak - - 0,01 10 % Tak Berwarna - - - 20 % Warna Pita ke - 3 Pita ke - 4 Contoh : 10. Hukum I Kirchoff Bunyi Hukum I Kirchoff : Jumlah arus yang masuk ke suatu titik cabang sama dengan jumlah arus yang meninggalkan titik itu. .I MASUK .I KELUAR Jadi, pada rangkaian di atas berlaku: i .I MASUK .I KELUAR I1 + I4 + I5 = I2 + I3 + I6 + I7 Contoh soal : 1. 10 A 1A 3A 2A Maka besarnya arus listrik pada A adalah sebesar.... 8A A=? 2. Susunan hambatan a. Seri Pada rangkaian seri di atas, berlaku: Contoh soal : 1. Perhatikan gambar dibwah in, Besar hambatan pengganti antara A dan B, Jika R1 = 5 R2 = 4 , dan R3 = 6 adalah . . . 2. LKS fisika Hal. 49 No. 7 b. Paralel Pada rangkaian paralel di atas berlaku: Keterangan : RT : besar hambatan total (ohm) VT : besar tegangan total (volt) IT : besar arus total (Ampere) R1 : besar hambatan pada R1 (ohm) R2 : besar hambatan pada R2 (ohm) R3 : besar hambatan pada R3 (ohm) I1 : besar arus pada R1 (Ampere) I2 : besar arus pada R2 (Ampere) I3 : besar arus pada R3 (Ampere) V1 : besar tegangan pada R1 (volt) V2 : besar tegangan pada R2 (volt) V3 : besar tegangan pada R3 (volt) Contoh soal : 1. LKS Fisika Hal 50 No. 8 2. LKS Fisika Hal. 50 No. 9 3. LKS Fisika Hal. 50 No. 10 4. LKS Fisika Hal. 50 No. 4 5. LKS Fisika Hal 51 No. 13 6. LKS Fisika Hal. 53 No. 4 7. Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut 2 Ohm 6 Ohm 3 Ohm Kuat arus yang mengalir pada hambatan 3 Ohm adalah . . . 3. Hukum II Kirchoff Menyatakan : Jumlah aljabar dari beda potensial elemen-elemen yang membentuk suatu rangkaian tertutup sama dengan nol. Rumus : E ( I .R) 0 Keterangan : ΣE : jumlah ggl dalam rangkaian Cara menentukan besarnya arus listrik yang mengalir pada rangkaian di atas adalah sebagai berikut: ΣE = E1 – E2 E1 bernilai (+) karena arah arus yang dihasilkan searah dengan arah loop, sedangkan E2 bernilai (-) karena arah arus yang dihasilkan berlawanan arah dengan arah loop. (perhatikan gambar) Σ (I × R) = (I × R1) + (I × R2) + (I × r1)+ (I × r2) semua hambatan, R dan r bernilai positif, I adalah arus yang mengalir, karena rangkaian seri (perhatikan gambar) maka nilai I sama Persamaan di atas dapat digunakan untuk menentukan besarnya arus listrik yang mengalir pada rangkaian. (jika arus tersebut bernilai negative berarti arah arus tersebut berlawanan dengan arah loop) 4. Daya Listrik Adalah kemampuan suatu perangkat listrik untuk menerima dan memanfaatkan energi listrik. kwH : Kilo Watt Hours 1 kwh = 3,6 x 105 Joule Rumus : P= W t P = I 2 .R P= V2 R P = V.I Keterangan : P: daya listrik (Watt) W : Energi Listrik (Joule) V: tegangan listrik (Volt) I: arus listrik (amper) R: hambatan listrik (Ohm) t : waktu (sekon) Contoh soal : 1. Pada sebuah lampu pijar tertulis data 10 watt dan 220 volt. Berapakag hambatan lampu tersebut ? 2. Sebuah lampu pijar 100 watt dan 120 volt dinyalakan selama 24 Jam. Maka lampu tersebut menggunakan energi listrik sebesar . . 5. Energi Listrik Adalah besarnya daya listrik yang dimanfaatkan dalam waktu tertentu. W = V .I .t W = I 2 .R.t Keterangan : P: daya listrik (Watt) W : Energi Listrik (Joule) V: tegangan listrik (Volt) I: arus listrik (amper) R: hambatan listrik (Ohm) t : waktu (sekon) Contoh soal : 1. LKS fisika Hal.51 No. 8 W= V2 t R W = P.t