LAPORAN PENDAHULUAN RL-1 PRINSIP RANGKAIAN DASAR 1. Gambar dan jelaskan cara mengukur tegangan dan arus dengan mempergunakan Multimeter. Jawab : Cara mengukur arus dengan multimeter adalah dengan menghubungkan secara seri dengan titik yang akan diukur.Letakkan test lead yang berwarna merah Pada titik dimana arus yang diukur masuk, sedangkan test lead hitam pada titik dimana arus keluar dari multimeter ke rangkaian yang diukur. Cara mengukur tegangan dengan multimeter adalah dengan menghubungkan secara paralel dengan titik yang akan diukur.Letakkan test lead yang berwarna merah pada potensial positif, sedangkan test lead yang hitam pada potensial negatif atau ground. Letakkan selektor pada dc (untuk pegukuran tegangan dc) atau pada ac (untuk pegukuran tegangan ac). 2. Jelaskan rumus untuk Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff. Jawab: Hukum Ohm : V = I x R Perbandingan besarnya tegangan dan arus di dalam suatu rangkaian tertutup. Besarnya arus yang mengalir pada suatu rangkaian adalah perbandingan terbalik antara tegangan dan besarnya resistansi pada rangkaian tersebut. Hukum Kirchoff I Pada kawat brcabang, jumlah arus yang menuju suatu titik cabang sama dengan jumlah arus yang meninggalkannya. ( ∑ imasuk = ∑ ikeluar ) Hukum Kirchoff II Besar tegangan yang mengalir pada rangkaian tertutup sama dengan penjumlahan perkalian arus-arus dan resistansi-resistansi pada rangkaian tersebut. ( V = ∑i x R Atau ∑V = 0 ) 3. Apa yang dimaksud dengan teorama superposisi. Jawab : Teorama superposisi adalah besar tegangan atau arus pada suatu titik didalam rangkaian linier tertutup yang mempunyai sumber (arus atau tegangan) bebas yang bekerja sendiri. 4. Hitung harga I1, I2 dan I3 dari gambar rangkaian A5.1 dengan harga : V = 10 Volt R1 = A kΩ ; R2 = B kΩ ; R3 = C kΩ Dimana harga tahanan tersebut ditentukan nomor pokok anda masing-masing. Apakah teorama superposisi berlaku pada rangkaian ini. Jawab : NPM = 03220047 Jadi : R1 = 2 kΩ ; R2 = 4 kΩ ; R3 = 7 kΩ RL 1 PRINSIP RANGKAIAN DASAR I. MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN ● ● ● ● Mempelajari dan membuktikan hukum Ohm. Mempelajari rangkaian Ekivalen Thevenin. Mempelajari dan meneliti perubahan daya maksimum yang dibutuhkan dari sumber ke beban. Mempelajari teori superposisi dan jembatan wheatstone. II. ALAT-ALAT PERCOBAAN ● ● ● ● ● Modul rangkaian arus searah. 3 buah multimeter. Catu daya. LCR bridge. Kabel penghubung 15 buah. III. TEORI SINGKAT Konsep perbedaan potensial adalah suatu konsep yang sangat penting, baik didalam elektrostatika maupun didalam rangkaian listrik. Perbedaan potensial antara 2buah titik didalam suatu medan elektrostatika disebut sebagai Perbedaan tegangan antara kedua titik itu. Misalkan perbedaan tegangan antara titik A dan B sebesar 1 volt, ini berarti besarnya kerja yang dilakukan pada muatan sebesar 1 joule per couloumb dan muatan bergerak dari A ke B maka dapat disimpulkan titik B mempunyai beda potensial yang lebih besar terhadap titik A. Perbandingan besar tegangan dan arus didalam suatu rangkaian tertutup (Close Loop Circuit) dikenal sebagai hukum Ohm dengan simbol matamatis : R = Dimana : V I R V/I = Besar tegangan, satuan Volt (V) = Besar arus yang mengalir dalam satuan Ampere (A) = Besar tahanan/resistansi dalam satuan Ohm (Ω) Didalam praktek sehari-hari tidak ada sumber tegangan arus searah (DC supply)yang benar-benar ideal, hal ini dapat dibuktikan dengan melakukan percobaan pada rangkaian terbuka (Open Loop Circuit) dengan blok diagram seperti pada gambar A1. Berdasarkan hukum Ohm, maka didapat rumus : V = E – I . Rint ...........................................................(1) Daya adalah suatu besaran / harga dari kerja yang dilakukan pada waktu tertentu. Satuan daya didalam rangkaian listrik adalah watt dengan rumus matematis : P = V . I (watt) P = Atau : V2 = I2 . R R Super posisi adalah suatu teori matematis yang menyatakan bahwa Besar tegangan atau arus pada suatu titik didalam rangkaian linier tertutup yang mempunyai beberapa sumber (arus atau tegangan) bebas yang bekerja sendiri. Hal ini dapat dibuktikan pada percobaan superposisi. Rangkaian Jembatan (Bridge) adalah suatu rangkaian yang digunakan untuk mengetahui harga rata-rata komponen resistor, kapasitor dan induktor yang belum diketahui. Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah LCR-740 yang konfigurasinya terdiri dari tiga rangkaian jembatan dasar yaitu Jembatan Wheatstone, Jembatan Seri dan Jembatan Maxwell.Untuk mengetahui resistansi DC digunakan rangkaian jembatan Wheatstone biasa dimana : Rx = RmxRv Rs Rx = Resistor yang diukur Rm = Range Multiplier Rs = Resistor Standar Rv = Resistor Variabel Untuk mengetahui kapasitansi digunakan rangkaian Jembatan Seri, dimana : Cx = Rv .Cx Rm Cs = Kapasitansi Standar Untuk mengetahui induktansi digunakan rangkaian jembatan Maxwell, dimana : Lx = RM x Rv xCs Lx = Induktor yang diukur IV. JALAN PERCOBAAN A. Hukum Ohm 1. Buat rangkaian seperti gambar A1.1. 2. Atur multimeter I pada batas jangkauan 30 mA DC. Gambar A1.1 3. Atur multimeter II dan III dalam batas jangkauan 12 volt (DC). 4. Hidupkan catu daya dan atur V3 sampai arus pada multimeter I terbaca 2 mA Catat harga tegangan yang terbaca pada multimeter II dan III. 5. Ulangi percobaan pada gambar A1.1 untuk arus 4, 6, 8 dan 10 mA (atau ditentukan asisten). 6. Buat rangkaian separti gambar A1.2. 7. Atur voltmeter 1 pada jangkauan 12 volt (DC). 8. Atur amperemeter II dan III pada jangkauan 30 mA (DC). 9. Hidupkan catudaya dan atur variabel V3 pada voltmeter I terbaca tegangan sebesar 2 volt. Catat arus yang terbaca pada amperemeter II dan III. 10. Ulangi percobaan pada gambar A1.2 untuk tegangan 4, 6, 8, dan 10 (atau ditentukan asisten). V. TABEL PENGAMATAN A. HUKUM OHM Gambar A1.1 Gambar A1.2 R1 = 1 kΩ R1 = 1 kΩ R2 = 2 kΩ R2 = 2 kΩ Arus V1 V2 Tegangan I1 I2 0,25 1,25 1 1 2 0,2 0,5 2 2 2 2,5 0,5 0,75 2,5 3 3 3 0,5 1 2,5 4,8 4 4 2 1,25 1,8 2,5 5 5 2,2 1,5 1,9 3 6 5,5 2,5 1,75 2 3,8 7 7,2 3 2 2 4 8 7,75 4 2,25 2,8 4,8 9 9 4 2,5 2,8 5,2 10 10,1 4,8 2,75 3 5,8 11 12 5 3 3,2 6,2 12 12,5 5,5 VI. ANALISA A. HUKUM OHM 1. Grafik antara tegangan dan arus (V dan I) terlampir. 2. Menghitung R1 dan R2. Rumus : V=IxR V R= I 3. R total pada hubungan seri : Rt = R1 + R2 = 1 kΩ + 2 kΩ = 3 kΩ Dari hasil pengukuran pada gambar A1.1 terlihat bahwa apabila R totol pada hubungan paralel : R1 xR2 R1 R2 1 .2 2 = = kΩ 1 2 3 = 0,66 kΩ Rt = VII.KESIMPULAN 1. Dari hasil pengukuran pada gambar A1.1 terlihat bahwa apabila arus diperbesar, maka tegangan pada resistor 2 (V2) lama – kelamaan lebih besar dari tegangan pada resistor 1 (V1). 2. Dari hasil pengukuran pada gambar A1.2 terlihat bahwa I1 lebih besar dari I2 dan apabila tegangan diperbesar, maka perbedaan besar arus I1 dan I2 akan semakin besar. LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK (RL-1 PRINSIP RANGKAIAN DASAR) Disusun oleh : Widian Harindito – 03220047 Regu : 18 Jurusan : Teknik Elektro JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL JAKARTA 2005