Mengenal lebih jauh tentang

advertisement
Mengenal lebih jauh tentang
Desember 2016
Indonesia telah mengalami kemajuan besar dalam hal akses ke pendidikan dasar. Angka
partisipasi siswa di jenjang sekolah dasar sudah mendekati angka tuntas, sementara
angka partisipasi siswa di jenjang sekolah menengah pertama telah mengalami
peningkatan sebesar 75% pada tahun 2014 – dari yang semula sebesar 55% pada
tahun 2004 (WDI, Bank Dunia). Dalam 15 tahun terakhir, belanja pemerintah di bidang
pendidikan telah meningkat dua kali lipat dan lebih banyak siswa Indonesia kini
memperoleh kesempatan belajar. Namun berbagai investasi tersebut belum berhasil
meningkatkan mutu pembelajaran pada sebagian besar siswa. Produktivitas tenaga
kerja di Indonesia masih relatif rendah dan terus tertinggal dibandingkan dengan
negara tetangga akibat dari rendahnya tingkat pendidikan.
Meskipun angka partisipasi tinggi, pembelajaran anak-anak masih jauh
dari harapan. Hasil tes yang mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa
dalam hal kemampuan literasi dan numerasi dasar menunjukkan bahwa
kinerja siswa Indonesia pada umumnya sangat kurang jika dibandingkan
rekan-rekannya di negara tetangga dan secara internasional. Hasil tes
Programme of International Student Assessment (PISA)1 pada tahun 2015
menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa Indonesia untuk setiap tes nyaris berada pada peringkat
terbawah di antara 72 negara peserta. Dalam hal matematika, nilai rata-rata Indonesia adalah 386. Bila
dibandingkan dengan nilai rata-rata negara-negara OECD yakni 496, maka peserta tes Indonesia
masih tertinggal tiga kelas di belakang rekan-rekan mereka. Prestasi siswa Indonesia juga tidak sebaik
siswa-siswa di Thailand (415) dan Singapura (564). Sebuah penilaian pada tahun 2014 tentang
kemampuan membaca awal pada siswa kelas 2 menunjukkan bahwa hanya setengah dari siswa yang
mampu membaca dengan lancar dan memahami apa yang mereka baca, sedangkan 6% dari siswa
sama sekali tidak mampu membaca. Hal ini berarti banyak siswa Indonesia yang harus bekerja ekstra
keras untuk mengejar ketertinggalan serta mendapatkan keterampilan membaca dan berhitung. Tanpa
keterampilan tersebut para siswa kelak tumbuh menjadi orang dewasa yang memiliki kesulitan belajar
dan akibatnya sulit bersaing di pasar tenaga kerja.
Pemerintah Australia menjalin kemitraan dengan Pemerintah
Indonesia melalui INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah
Indonesia), program pendidikan yang bertujuan untuk menemukan
berbagai cara untuk meningkatkan kemampuan membaca dan
berhitung siswa Indonesia. INOVASI dimulai pada bulan Januari
2016 dan akan berlangsung hingga tahun 2019. Program ini merupakan program tingkat daerah yang
didanai oleh Pemerintah Australia (AUD 49 juta) yang bermitra dengan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI. Fokus INOVASI adalah memahami dan mengatasi tantangan pembelajaran di kelas,
khususnya yang berkaitan dengan kemampuan membaca dan berhitung. Nusa Tenggara Barat (NTB)
adalah provinsi mitra pertama INOVASI dan mulai 2017 akan ada dua provinsi mitra baru.
1
Tes PISA dilaksanakan di negara-negara OECD (Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi),
serta di negara-negara ASEAN seperti Vietnam, Singapura, Thailand, Malaysia dan Indonesia.
1
Meskipun rata-rata hasil belajar siswa pada tes internasional tergolong
rendah, namun tetap ada siswa-siswa dan sekolah yang berprestasi di
Indonesia, dan INOVASI ingin memahami bagaimana hal ini bisa terjadi
agar lebih banyak siswa dapat belajar dengan lebih baik. INOVASI akan
mengeksplorasi hal-hal yang memungkinkan siswa dan sekolah mencapai
prestasi dan bagaimana praktek baik ini dapat diterapkan di sekolahsekolah lainnya. Saat ini hanya ada sedikit pemahaman tentang bagaimana
guru Indonesia mengajar di kelas, apa tantangan utama yang guru hadapi, dan bagaimana
meningkatkan mutu pengajaran. Melalui serangkaian kegiatan rintisan, INOVASI akan mengeksplorasi
faktor-faktor yang mendukung keberhasilan (dan juga sebaliknya) dalam meningkatkan kemampuan
siswa untuk meningkatkan kemampuan membaca dan berhitung siswa.
INOVASI akan menggunakan pendekatan baru yang berfokus pada hal-hal yang terbukti
berhasil meningkatkan mutu belajar siswa di kelas dan di sekolah. INOVASI akan bekerja dengan
guru, kepala sekolah dan pejabat setempat untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusi guna
membantu siswa agar belajar lebih baik. Bersama guru, INOVASI akan melakukan
kegiatan rintisan dengan mengandalkan pada (i) solusi lokal atau (ii) praktek baik
yang telah berhasil dilakukan di tempat lain namun perlu disesuaikan dengan
konteks lokal. INOVASI akan mengevaluasi kegiatan rintisan tersebut dan melihat
mana yang terbukti berhasil meningkatkan kinerja siswa dalam hal membaca dan
berhitung. INOVASI menggunakan pendekatan ini untuk membangun kemampuan
mitra-mitra lokal dalam merancang dan menerapkan solusi, agar tidak hanya
sekedar meniru solusi yang telah terbukti berhasil di tempat lain.
Kegiatan-kegiatan rintisan akan berfokus pada pembelajaran siswa
dan pengajaran di kelas, dengan tiga fokus utama, yaitu:
1. Penguatan mutu mengajar dan belajar di kelas
Misalnya, menerapkan kegiatan rintisan dengan menggunakan
metodologi interaktif dan menyenangkan guna meningkatkan
kemampuan siswa membaca dan mengerti arti atau makna bacaan.
2. Meningkatkan dukungan kepada guru untuk mengajar dengan lebih baik
Misalnya, melakukan eksplorasi dan membekali kepala sekolah dan pengawas dengan berbagai
metode agar mereka lebih mampu mendukung guru mengajar di kelas.
3. Memungkinkan semua anak di kelas, khususnya anak perempuan dan anak-anak
berkebutuhan khusus (ABK), untuk mewujudkan potensi mereka dalam belajar
Misalnya, melatih guru untuk menerapkan teknik mengajar dan belajar yang berbeda-beda sesuai
kebutuhan setiap siswa.
INOVASI akan bekerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa
berbagai solusi yang telah dipelajari dan hasil-hasil kegiatan rintisan dapat disebarluaskan dan
diterapkan di sekolah-sekolah lainnya. INOVASI akan bekerja dengan berbagai sekolah untuk
menguji ide-ide inovatif melalui kegiatan-kegiatan rintisan, maupun dengan
pemangku kepentingan pendidikan di seluruh Indonesia untuk menyebarkan
ide-ide baik. INOVASI juga akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan RI untuk memperkuat sistem penilaian nasional, yang dapat
memberikan informasi rinci tentang apa yang siswa Indonesia pelajari, apa
kesulitan yang siswa hadapi, dan pada akhirnya membantu meningkatkan
sistem pendidikan secara keseluruhan.
Anda bebas untuk menyalin, menyebarluaskan, dan meneruskan informasi ini untuk tujuan non-komersial. Untuk permintaan salinan atau informasi
lebih lanjut, silakan hubungi tim Manajemen Pengetahuan dan Komunikasi INOVASI melalui email [email protected] atau kunjungi website kami
www.inovasi.or.id.
INOVASI dikelola oleh Palladium Group atas nama Pemerintah Australia.
Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia
www.inovasi.or.id
2
Download