Kant, Immanuel, 2006, Toward perpetual peace and

advertisement
Teori Politik Internasional
Semester I, Silabus 2016/17
Muhadi Sugiono & Yunizar Adiputera
Selasa, jam 07:30, R. BA203
Dalam upaya untuk menggapai status sebagai ‘ilmu’, aliran-aliran utama studi
hubungan internasional telah menyingkirkan topik-topik maupun isyu-isyu
normatif dan menekankan pada aspek-aspek empiris dalam studi mereka.
Akibatnya, pembahasan tentang teori politik hampir tidak pernah mendapatkan
perhatian serius dan dianggap terpisah dari Hubungan Internasional.
Pengabaian dan pemisahan teori politik dan ilmu hubungan internasional ini
jelas sangat ironis karena, sebagai respon terhadap kehancuran yang
ditimbulkan oleh Perang Dunia I, perkembangan ilmu hubungan internasional
sebenarnya sangat terkait dengan komitmen normatif untuk menjamin
perdamaian abadi. Mata kuliah Teori Politik Internasional (TPI) merupakan
upaya untuk mengembalikan komitmen terhadap aspek-aspek normatif dalam
studi hubungan internasional. Seperti halnya teori politik, teori politik
internasional juga mengimplikasikan adanya upaya-upaya manusia untuk
mencapai good life. Tetapi, berbeda dengan asumsi-asumsi teori politik dan
Hubungan Internasional, yang membatasi konsep politik dalam kerangka
organisasi politik umat manusia yang paling besar dan paling berpengaruh —
negara, teori politik internasional tidak pernah membatasi peluang untuk
mencapai good life hanya dalam kerangka atau batasan-batasan teritorial. Good
life adalah tujuan yang ingin dicapai oleh umat manusia: siapapun dan di
manapun. Batasan-batasan teritorial oleh karenanya, tidak relevan dalam Teori
Politik Internasional.
Tujuan
Mata kuliah Teori Politik Internasional ditujukan untuk membekali mahasiswa
dengan kemampuan untuk melihat fenomena-fenomena hubungan internasional
secara lebih kritis dengan memberikan perhatian pada perdebatan nilai, dan
bukan semata-mata pada isu distribusi baik material maupun non material. Di
akhir perkuliahan, mahasiswa diharapkan memiliki tambahan kemampuan
sebagai berikut.
1.
2.
Mampu memahami pemikiran-pemikiran teoretisi politik terkemuka
Mampu memahami pentingnya aspek nilai (etika, moral dan norma)
dalam hubungan internasional
Mampu menganalisis secara kritis aspek nilai dalam hubungan
internasional
4. Mampu memberikan penilaian terhadap fenomena-fenomena maupun
melakukan advokasi nilai
3.
Organisasi dan Metode perkuliahan
Perkuliahan dilakukan dengan dua metode yang berbeda. Metode pertama
adalah ceramah. Dilakukan untuk membahas tema-tema yang menjadi kerangka
bagi tema-tema yang lebih spesifik. Metode kedua adalah diskusi. Diskusi
digunakan untuk membahas tema-tema yang secara spesifik membahas tentang
seorang teoretisi politik internasional dan karya-karya mereka. Dalam diskusi,
peserta dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil untuk membahas sebuah
karya. Hasil diskusi kelompok kecil ini kemudian didiskusikan bersama dengan
hasil diskusi dari kelompok lain di dalam diskusi kelas.
Kuliah TPI diselenggarakan secara konvensional, dalam pertemuan kelas, dan
secara online melalui eLisa. Pertemuan kelas dilakukan untuk perkuliahan
dengan metode ceramah sementara diskusi dilakukan secara online.
Penyelenggaraan diskusi secara online dimaksudkan untuk meningkatkan
partisipasi mahasiswa. Diskusi dilakukan baik selama jam perkuliahan yang
ditentukan maupun di luar jadwal yang ditentukan. Teknis pelaksanaan diskusi
online akan disampaikan secara khusus.
Topik Bahasan Perkuliahan
Mingg
u
ke
1
Topik Bahasan
Pengantar
Sub-topik dan Bacaan
1.Penjelasan Silabus dan rencana kegiatan
perkuliahan
2.Aturan main dalam perkuliahan
3.Literatur-literatur yang digunakan
Bacaan:
Beitz 1979, Introduction; Schmidt 2002,
Silabus Teori Politik Internasional 2012-13
2
The Four Horsemen
of the Apocalypse –
1.Hubungan Internasional dan ilmu sosial
positivis
Teori Politik dan
Image tentang
Politik Internasional
2.Isyu-isyu normatif dalam Hubungan
Internasional
3.Teori Politik dalam Hubungan Internasional
Bacaan:
Beitz 1979, Introduction; Dürer ca 14971498 Jackson 2005, Chapter 1, Schmidt
2002; Watson 1996
3
Skeptisme Moral
Realisme
1. Politik internasional sebagai perjuangan
untuk kekuasaan
2. Ketidakrelevanan moralitas dalam politik
internasional
3, Prinsip keharusan vs pilihan
Bacaan:
Donelly 2000, Chp 3; Boucher 1998, Chp 3;
Beitz 1979, Part I Chp 1.
4
Thucydides
1. Esensi pemikiran Thucydides
2. Thucydides dan realisme
Bacaan:
Boucher 1998, Chp 4*; Thucydides 2009,
Book V Chp XVII
5
Thomas Hobbes
1. Esensi pemikiran Hobbes
2. Hobbes dan realisme
Bacaan: Boucher 1998, Chp 7; Hobbes 1651,
XIII-XVI
6
Reinhold Niebuhr
1. Esensi pemikiran Reinhold Niebuhr
2. Reinhold Niebuhr dan realisme
Bacaan:
Elsthain in Harries and Platten 2010, Chp 3;
Niebuhr 1932, Chps 1,2,3;
7
Negara, otonomi
dan moralitas
1. Sejarah perkembangan negara modern
2. Peran dan fungsi negara
3. Negara dan hukum internasional
4. Negara dan warga negara
Bacaan:
Beitz 1979, Part II Chps 1 - 3; Patterson 2001;
Philpott 2001, Chp 4.
8
Hugo Grotius
1. Esensi pemikiran Hugo Grotius
2. Hugo Grotius dan hukum internasional
Bacaan:
Boucher 1998, Chp 9 (Hanya bagian tentang
Grotius)*; Grotius 2005, Book I, Chps 1-2
9
Samuel
Pufendorf
von
1. Esensi pemikiran Samuel von Pufendorf
2. Samuel von Pufendorf dan hukum
internasional
Bacaan:
Boucher 1998, Chp 10; Pufendorf Book I Chps
1-6, Book II Chps 1,7,11,13,15-18
10
Emerich De Vattel
1. Esensi pemikiran Emerich De Vattel
2. Emerich De Vattel dan hukum
internasional
Bacaan:
Boucher 1998, Chp 11 (Hanya bagian tentang
Vattel)**; de Vattel 1758, Preliminaries, Book I
Chp 1-2, 5, Book II Chp 1,4,5,6,8,9,11, Book III
Chp 1,3,8,11
11
Kosmopolitanism
e dan solidaritas
kemanusiaan
global
1. Kemanusiaan dan solidaritas kemanusiaan
global
2. Gagasan kosmopolitanisme
3. Politik global kosmopolitan
Bacaan: Boucher, 1998, Chp 11 (Bahan
minggu ke-10); Bowden, 2004; Brock 2002,
Introduction; , Fine 2007, Conclusion;
Sugiono 2012.
12
Immanuel Kant
1. Esensi pemikiran Immanuel Kant
2. Immanuel Kant dan kosmopolitanisme
Bacaan:
Boucher, 1998, Chp 11 (Bahan minggu ke-10,
hanya bagian tentang Kant)*, Kant 2006, Idea
for a Universal History from a Cosmopolitan
Point of View (1784), (in Kleingeld, ed.); Kant
2006, Toward Perpetual Peace: A Philosophical
Sketch (1795).
13
John Rawls
1. Esensi pemikiran John Rawls
2. John Rawls dan kosmopolitanisme
Bacaan:
Freeman 2012; Rawls 1972, Chps 1-3.
14
Adam Smith
1. Esensi pemikiran Adam Smith
2. Adam Smith dan kosmopolitanisme
Bacaan:
Forman-Barzilai 2009, Introduction; Smith
1759/1984, Part I, Sections 1-2, Part VI
Sections 1-3; Sugiono 1996*
Bahan Bacaan
Kecuali untuk topik-topik pengantar, baik pengantar umum maupun pengantar
khusus ke masing-masing pemikiran, bahan bacaan berasal dari sumber-sumber
primer, yakni karya asli pemikir-pemikir yang dibahas dalam setiap topik. Untuk
memudahkan mahasiswa memahami, dalam setiap topik selalu disertakan
bacaan-bacan pendamping, yakni dari sumber sekunder (dengan tanda sterik, *).
Sumber-sumber sekunder ini merupakan bahan-bahan yang direkomendasikan
dan tidak diwajibkan. Mahasiswa bisa menggunakan bab-bab dalam buku ini
jika dan hanya jika anda memerlukannya, yakni setelah membaca karya-karya
asli yang diwajibkan tetapi mengalami kesulitan untuk memahaminya. Bahanbahan sekunder bukan pengganti bacaan-bacaan primer!.
Beitz, Charles, R., 1979, Political Theory and International Relations,
Princeton, NJ: Princeton University Press.
Boucher, David, 1998, Political Theories of International Relations: From
Thucydides to the Present, Oxford: oxford University Press.
Bowden, Brett, 2004, In the Name of Progress and Peace: The "Standard of
Civilization" and the Universalizing Project, Alternatives: Global, Local,
Political, 29/ 1
Brock, Gillian, 2002, World Citizenship: David Miller versus the New
Cosmopolitans, International Journal of Politics and Ethics, 2/3
Donelly, Jack, 2000, Realism and International Relations, Cambridge:
Cambridge University Press.
Dürer, Albrecht, 1497/8, The Four Horsemen of the Apocalypse, Image.
Fine, Robert, 2007, Cosmopolitanism, New York: Routledge.
Fonna Forman-Barzilai 2009, Adam Smith and the Circles of Sympathy:
Cosmopolitanism and Moral Theory, Cambridge: Cambridge University
Press.
Freeman, Samuel, "Original Position", The Stanford Encyclopedia of Philosophy
(Spring
2012
Edition),
Edward
N.
Zalta (ed.),
URL
=
<http://plato.stanford.edu/archives/spr2012/entries/original-position/>.
Grotius, Hugo, 2005, The Right of War and Peace, Book 1-3, Liberty Fund
Inc.
Harries, Richard and Stephen Platten, eds., 2010, Reinhold Niebuhr and
Contemporary Politics: God and Power, Oxford: Oxford University Press.
Hobbes, Thomas, 1651, Leviathan, Electronic Text available at The History
of Modern Philosophy 1492-1776, Oregon State University,
http://oregonstate.edu/instruct/phl302/texts/hobbes/leviathancontents.html
Kant, Immanuel, 2006, Toward perpetual peace and other writings on
politics, peace, and history, Selections, edited by Pauline Kleingeld, New
Haven: Yale University Press.
Patterson, Steven W., 2001, ‘Thinking of States as Moral Agents: An Argument
from Analogy in Defense of the Moral Autonomy of States’, International
Journal of Politics and Ethics, I/2.
Philpott, Daniel, 2001, Revolutions in Sovereignty: How Ideas Shaped Modern
International Relations, Princeton, NJ: Princeton University Press.
von Pufendorf, Samuel, 1991, On the Duty of Man and Citizen According to
Natural Law, Cambridge: Cambridge University Press.
Rawls, John, 1972, A Theory of Justice, Oxford: Oxford University Press. Chp
I Justice as Fairness atau Excerpts dari A Theory of Justice.
Ronen, Dov, 1979, The Quest for Self-Determination, New Haven: Yale University
Press.
Schmidt, Brian C., 2002, ‘Together Again: Reuniting Political Theory and
International Relations Theory,’ British Journal of Politics and International
Relations, April, 4/1.
Silabus Teori Politik Internasional 2012-13
Smith, Adam, 1759/1984, The Theory of Moral Sentiments, Indianapolis:
Liberty Fund, Inc.
Sugiono, Muhadi, 1996, 'Adam Smith dan Sistem Moral Kapitalisme ,
Prisma, 2, Februari.
Sugiono, Muhadi, 2012, Cosmopolitanism and World Politics: Bringing the
Global World to International Relations, Jurnal Global and Strategis, 6/2,
Juli-December.
Thucydides, 2009, The Peloponnesian War, Oxford world classics,
translated by Martin Hammond, Oxford: Oxford University Press.
Watson, Bradley C. S., 1996, ‘The Politics of Confusion in International
Relations Theory,’ Perspectives on Political Science, 25/1.
Tugas-tugas
Setiap mahasiswa, secara bergantian, akan memperoleh tugas untuk
menyiapkan tulisan singkat (maksimal 3 halaman) mengenai pemikiran yang
didiskusikan. Tulisan singkat ini bukan deskripsi mengenai pemikiran yang anda
baca, melainkan penilaian dan problematisasi yang anda lakukan terhadap
pemikiran tersebut. Anda diharuskan menemukan aspek-aspek tertentu yang
menurut anda paling menonjol. Tulisan anda harus mendorong munculnya
diskusi. Setiap mahasiswa juga akan diminta untuk bekerja secara kelompok.
Tugas kelompok akan ditentukan kemudian dalam perjalanan perkuliahan.
Sebagai pengganti ujian akhir, mahasiswa diminta untuk menulia paper akhir.
Penilaian
Penilaian terhadap pembelajaran dilakukan dengan melihat [1] penguasaan
materi mahasiswa dan [2] kontribusinya dalam aktivitas perkuliahan. Dalam
artian yang pertama, penguasaan materi mahasiswa diukur melalui tugas-tugas
perkuliahan, ujian tengah semester dan paper akhir sementara kontribusi
mahasiswa terutama diukur dari partisipasi aktif mereka dalam kegiatan belajar
mengajar serta dari kerja kelompok yang dipresentasikan, dengan prosentase
penilaian sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
Partisipasi aktif (15%)
Tugas-tugas individual (20%)
Tugas kelompok (15%)
Ujian Tengah Semester (20%)
Paper akhir (30%)
Mahasiswa dituntut untuk hadir minimal 75% dari seluruh kegitana
perkuliahan. Termasuk dalam kategori 75% ini adalah kehhadiran mahasiswa
dalam setiap seminar kelas.
Lain-lain
Untuk kenyamanan bersama, kelas kuliah TPI adalah kelas bebas HP. Dosen dan
mahasiswa tidak diperkenankan menggunakan HP di dalam selama perkuliahan
berlangsung. HP yang dibawa di kelas sebaiknya dimatikan atau setidaknya,
nada dering HP tidak diaktifkan (silent).
Download