Teori Politik Internasional Semester I, Silabus 2016/17 Muhadi Sugiono & Yunizar Adiputera Selasa, jam 07:30, R. BA203 Dalam upaya untuk menggapai status sebagai ‘ilmu’, aliran-aliran utama studi hubungan internasional telah menyingkirkan topik-topik maupun isyu-isyu normatif dan menekankan pada aspek-aspek empiris dalam studi mereka. Akibatnya, pembahasan tentang teori politik hampir tidak pernah mendapatkan perhatian serius dan dianggap terpisah dari Hubungan Internasional. Pengabaian dan pemisahan teori politik dan ilmu hubungan internasional ini jelas sangat ironis karena, sebagai respon terhadap kehancuran yang ditimbulkan oleh Perang Dunia I, perkembangan ilmu hubungan internasional sebenarnya sangat terkait dengan komitmen normatif untuk menjamin perdamaian abadi. Mata kuliah Teori Politik Internasional (TPI) merupakan upaya untuk mengembalikan komitmen terhadap aspek-aspek normatif dalam studi hubungan internasional. Seperti halnya teori politik, teori politik internasional juga mengimplikasikan adanya upaya-upaya manusia untuk mencapai good life. Tetapi, berbeda dengan asumsi-asumsi teori politik dan Hubungan Internasional, yang membatasi konsep politik dalam kerangka organisasi politik umat manusia yang paling besar dan paling berpengaruh — negara, teori politik internasional tidak pernah membatasi peluang untuk mencapai good life hanya dalam kerangka atau batasan-batasan teritorial. Good life adalah tujuan yang ingin dicapai oleh umat manusia: siapapun dan di manapun. Batasan-batasan teritorial oleh karenanya, tidak relevan dalam Teori Politik Internasional. Tujuan Mata kuliah Teori Politik Internasional ditujukan untuk membekali mahasiswa dengan kemampuan untuk melihat fenomena-fenomena hubungan internasional secara lebih kritis dengan memberikan perhatian pada perdebatan nilai, dan bukan semata-mata pada isu distribusi baik material maupun non material. Di akhir perkuliahan, mahasiswa diharapkan memiliki tambahan kemampuan sebagai berikut. 1. 2. Mampu memahami pemikiran-pemikiran teoretisi politik terkemuka Mampu memahami pentingnya aspek nilai (etika, moral dan norma) dalam hubungan internasional Mampu menganalisis secara kritis aspek nilai dalam hubungan internasional 4. Mampu memberikan penilaian terhadap fenomena-fenomena maupun melakukan advokasi nilai 3. Organisasi dan Metode perkuliahan Perkuliahan dilakukan dengan dua metode yang berbeda. Metode pertama adalah ceramah. Dilakukan untuk membahas tema-tema yang menjadi kerangka bagi tema-tema yang lebih spesifik. Metode kedua adalah diskusi. Diskusi digunakan untuk membahas tema-tema yang secara spesifik membahas tentang seorang teoretisi politik internasional dan karya-karya mereka. Dalam diskusi, peserta dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil untuk membahas sebuah karya. Hasil diskusi kelompok kecil ini kemudian didiskusikan bersama dengan hasil diskusi dari kelompok lain di dalam diskusi kelas. Kuliah TPI diselenggarakan secara konvensional, dalam pertemuan kelas, dan secara online melalui eLisa. Pertemuan kelas dilakukan untuk perkuliahan dengan metode ceramah sementara diskusi dilakukan secara online. Penyelenggaraan diskusi secara online dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa. Diskusi dilakukan baik selama jam perkuliahan yang ditentukan maupun di luar jadwal yang ditentukan. Teknis pelaksanaan diskusi online akan disampaikan secara khusus. Topik Bahasan Perkuliahan Mingg u ke 1 Topik Bahasan Pengantar Sub-topik dan Bacaan 1.Penjelasan Silabus dan rencana kegiatan perkuliahan 2.Aturan main dalam perkuliahan 3.Literatur-literatur yang digunakan Bacaan: Beitz 1979, Introduction; Schmidt 2002, Silabus Teori Politik Internasional 2012-13 2 The Four Horsemen of the Apocalypse – 1.Hubungan Internasional dan ilmu sosial positivis Teori Politik dan Image tentang Politik Internasional 2.Isyu-isyu normatif dalam Hubungan Internasional 3.Teori Politik dalam Hubungan Internasional Bacaan: Beitz 1979, Introduction; Dürer ca 14971498 Jackson 2005, Chapter 1, Schmidt 2002; Watson 1996 3 Skeptisme Moral Realisme 1. Politik internasional sebagai perjuangan untuk kekuasaan 2. Ketidakrelevanan moralitas dalam politik internasional 3, Prinsip keharusan vs pilihan Bacaan: Donelly 2000, Chp 3; Boucher 1998, Chp 3; Beitz 1979, Part I Chp 1. 4 Thucydides 1. Esensi pemikiran Thucydides 2. Thucydides dan realisme Bacaan: Boucher 1998, Chp 4*; Thucydides 2009, Book V Chp XVII 5 Thomas Hobbes 1. Esensi pemikiran Hobbes 2. Hobbes dan realisme Bacaan: Boucher 1998, Chp 7; Hobbes 1651, XIII-XVI 6 Reinhold Niebuhr 1. Esensi pemikiran Reinhold Niebuhr 2. Reinhold Niebuhr dan realisme Bacaan: Elsthain in Harries and Platten 2010, Chp 3; Niebuhr 1932, Chps 1,2,3; 7 Negara, otonomi dan moralitas 1. Sejarah perkembangan negara modern 2. Peran dan fungsi negara 3. Negara dan hukum internasional 4. Negara dan warga negara Bacaan: Beitz 1979, Part II Chps 1 - 3; Patterson 2001; Philpott 2001, Chp 4. 8 Hugo Grotius 1. Esensi pemikiran Hugo Grotius 2. Hugo Grotius dan hukum internasional Bacaan: Boucher 1998, Chp 9 (Hanya bagian tentang Grotius)*; Grotius 2005, Book I, Chps 1-2 9 Samuel Pufendorf von 1. Esensi pemikiran Samuel von Pufendorf 2. Samuel von Pufendorf dan hukum internasional Bacaan: Boucher 1998, Chp 10; Pufendorf Book I Chps 1-6, Book II Chps 1,7,11,13,15-18 10 Emerich De Vattel 1. Esensi pemikiran Emerich De Vattel 2. Emerich De Vattel dan hukum internasional Bacaan: Boucher 1998, Chp 11 (Hanya bagian tentang Vattel)**; de Vattel 1758, Preliminaries, Book I Chp 1-2, 5, Book II Chp 1,4,5,6,8,9,11, Book III Chp 1,3,8,11 11 Kosmopolitanism e dan solidaritas kemanusiaan global 1. Kemanusiaan dan solidaritas kemanusiaan global 2. Gagasan kosmopolitanisme 3. Politik global kosmopolitan Bacaan: Boucher, 1998, Chp 11 (Bahan minggu ke-10); Bowden, 2004; Brock 2002, Introduction; , Fine 2007, Conclusion; Sugiono 2012. 12 Immanuel Kant 1. Esensi pemikiran Immanuel Kant 2. Immanuel Kant dan kosmopolitanisme Bacaan: Boucher, 1998, Chp 11 (Bahan minggu ke-10, hanya bagian tentang Kant)*, Kant 2006, Idea for a Universal History from a Cosmopolitan Point of View (1784), (in Kleingeld, ed.); Kant 2006, Toward Perpetual Peace: A Philosophical Sketch (1795). 13 John Rawls 1. Esensi pemikiran John Rawls 2. John Rawls dan kosmopolitanisme Bacaan: Freeman 2012; Rawls 1972, Chps 1-3. 14 Adam Smith 1. Esensi pemikiran Adam Smith 2. Adam Smith dan kosmopolitanisme Bacaan: Forman-Barzilai 2009, Introduction; Smith 1759/1984, Part I, Sections 1-2, Part VI Sections 1-3; Sugiono 1996* Bahan Bacaan Kecuali untuk topik-topik pengantar, baik pengantar umum maupun pengantar khusus ke masing-masing pemikiran, bahan bacaan berasal dari sumber-sumber primer, yakni karya asli pemikir-pemikir yang dibahas dalam setiap topik. Untuk memudahkan mahasiswa memahami, dalam setiap topik selalu disertakan bacaan-bacan pendamping, yakni dari sumber sekunder (dengan tanda sterik, *). Sumber-sumber sekunder ini merupakan bahan-bahan yang direkomendasikan dan tidak diwajibkan. Mahasiswa bisa menggunakan bab-bab dalam buku ini jika dan hanya jika anda memerlukannya, yakni setelah membaca karya-karya asli yang diwajibkan tetapi mengalami kesulitan untuk memahaminya. Bahanbahan sekunder bukan pengganti bacaan-bacaan primer!. Beitz, Charles, R., 1979, Political Theory and International Relations, Princeton, NJ: Princeton University Press. Boucher, David, 1998, Political Theories of International Relations: From Thucydides to the Present, Oxford: oxford University Press. Bowden, Brett, 2004, In the Name of Progress and Peace: The "Standard of Civilization" and the Universalizing Project, Alternatives: Global, Local, Political, 29/ 1 Brock, Gillian, 2002, World Citizenship: David Miller versus the New Cosmopolitans, International Journal of Politics and Ethics, 2/3 Donelly, Jack, 2000, Realism and International Relations, Cambridge: Cambridge University Press. Dürer, Albrecht, 1497/8, The Four Horsemen of the Apocalypse, Image. Fine, Robert, 2007, Cosmopolitanism, New York: Routledge. Fonna Forman-Barzilai 2009, Adam Smith and the Circles of Sympathy: Cosmopolitanism and Moral Theory, Cambridge: Cambridge University Press. Freeman, Samuel, "Original Position", The Stanford Encyclopedia of Philosophy (Spring 2012 Edition), Edward N. Zalta (ed.), URL = <http://plato.stanford.edu/archives/spr2012/entries/original-position/>. Grotius, Hugo, 2005, The Right of War and Peace, Book 1-3, Liberty Fund Inc. Harries, Richard and Stephen Platten, eds., 2010, Reinhold Niebuhr and Contemporary Politics: God and Power, Oxford: Oxford University Press. Hobbes, Thomas, 1651, Leviathan, Electronic Text available at The History of Modern Philosophy 1492-1776, Oregon State University, http://oregonstate.edu/instruct/phl302/texts/hobbes/leviathancontents.html Kant, Immanuel, 2006, Toward perpetual peace and other writings on politics, peace, and history, Selections, edited by Pauline Kleingeld, New Haven: Yale University Press. Patterson, Steven W., 2001, ‘Thinking of States as Moral Agents: An Argument from Analogy in Defense of the Moral Autonomy of States’, International Journal of Politics and Ethics, I/2. Philpott, Daniel, 2001, Revolutions in Sovereignty: How Ideas Shaped Modern International Relations, Princeton, NJ: Princeton University Press. von Pufendorf, Samuel, 1991, On the Duty of Man and Citizen According to Natural Law, Cambridge: Cambridge University Press. Rawls, John, 1972, A Theory of Justice, Oxford: Oxford University Press. Chp I Justice as Fairness atau Excerpts dari A Theory of Justice. Ronen, Dov, 1979, The Quest for Self-Determination, New Haven: Yale University Press. Schmidt, Brian C., 2002, ‘Together Again: Reuniting Political Theory and International Relations Theory,’ British Journal of Politics and International Relations, April, 4/1. Silabus Teori Politik Internasional 2012-13 Smith, Adam, 1759/1984, The Theory of Moral Sentiments, Indianapolis: Liberty Fund, Inc. Sugiono, Muhadi, 1996, 'Adam Smith dan Sistem Moral Kapitalisme , Prisma, 2, Februari. Sugiono, Muhadi, 2012, Cosmopolitanism and World Politics: Bringing the Global World to International Relations, Jurnal Global and Strategis, 6/2, Juli-December. Thucydides, 2009, The Peloponnesian War, Oxford world classics, translated by Martin Hammond, Oxford: Oxford University Press. Watson, Bradley C. S., 1996, ‘The Politics of Confusion in International Relations Theory,’ Perspectives on Political Science, 25/1. Tugas-tugas Setiap mahasiswa, secara bergantian, akan memperoleh tugas untuk menyiapkan tulisan singkat (maksimal 3 halaman) mengenai pemikiran yang didiskusikan. Tulisan singkat ini bukan deskripsi mengenai pemikiran yang anda baca, melainkan penilaian dan problematisasi yang anda lakukan terhadap pemikiran tersebut. Anda diharuskan menemukan aspek-aspek tertentu yang menurut anda paling menonjol. Tulisan anda harus mendorong munculnya diskusi. Setiap mahasiswa juga akan diminta untuk bekerja secara kelompok. Tugas kelompok akan ditentukan kemudian dalam perjalanan perkuliahan. Sebagai pengganti ujian akhir, mahasiswa diminta untuk menulia paper akhir. Penilaian Penilaian terhadap pembelajaran dilakukan dengan melihat [1] penguasaan materi mahasiswa dan [2] kontribusinya dalam aktivitas perkuliahan. Dalam artian yang pertama, penguasaan materi mahasiswa diukur melalui tugas-tugas perkuliahan, ujian tengah semester dan paper akhir sementara kontribusi mahasiswa terutama diukur dari partisipasi aktif mereka dalam kegiatan belajar mengajar serta dari kerja kelompok yang dipresentasikan, dengan prosentase penilaian sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. Partisipasi aktif (15%) Tugas-tugas individual (20%) Tugas kelompok (15%) Ujian Tengah Semester (20%) Paper akhir (30%) Mahasiswa dituntut untuk hadir minimal 75% dari seluruh kegitana perkuliahan. Termasuk dalam kategori 75% ini adalah kehhadiran mahasiswa dalam setiap seminar kelas. Lain-lain Untuk kenyamanan bersama, kelas kuliah TPI adalah kelas bebas HP. Dosen dan mahasiswa tidak diperkenankan menggunakan HP di dalam selama perkuliahan berlangsung. HP yang dibawa di kelas sebaiknya dimatikan atau setidaknya, nada dering HP tidak diaktifkan (silent).