Hasim As’ari TEORI ETIKA 1 Pengertian Etika Etika bisa berarti sama atau berbeda dengan moralitas. Pengertian 1: Etika = moralitas • Etika dari kata Yunani Ethos (jamak: ta etha) yang berarti adat-istiadat atau kebiasaan hidup yang baik. Etika berarti kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada masyarakat. • Moralitas berasal dari bahasa latin mos (jamak: mores), yang berarti adat-istiadat atau kebiasaan yang baik. • Kesimpulannya etika dan moralitas, memiliki arti yang sama yaitu adat-istiadat atau kebiasaan hidup yang baik. Pengertian 2: etika ≠ moralitas Etika mempunyai pengertian yang lebih luas dari pada moralitas. Etika dalam pengertian kedua dimengerti sebagai filsafat moral, atau ilmu (pengetahuan) yang membahas dan mengkaji nilai dan norma moral yang diberikan oleh moralitas (atau etika dalam pengertian pertama). Moralitas (Etika dalam pengertian pertama) berisikan nilai dan norma-norma kongkret yang menjadi pedoman dan pegangan hidup manusia dalam seluruh kehidupan. Etika dalam pengertian pertama ini adalah normatif, sehingga bersifat mengikat . • Etika dalam pengertian kedua sebagai filsafat moral tidak langsung memberi perintah kongkret sebagai pegangan siap pakai. Etika sebagai cabang filsafat, menekankan pada pendekatan kritis dalam melihat kehidupan. • Etika dalam pengertian ini sebagai refleksi kritis dan rasional mengenai: • (a). nilai dan norma yang menyangkut bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia, dan; (b).masalah-masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan pada nilai dan norma moral yang umum diterima. Etika dalam pengertian kedua ini dipandang sebagai ilmu dan bukan ajaran. Pada pengertian kedua, etika sebagai ilmu menuntut orang untuk berperilaku secara kritis dan rasional. Dalam pengertian ini dipersoalkan: Apakah suatu tindakan yang kelihatan bertentangan dengan nilai moral tertentu pasti dapat dianggap sebagai tindakan yang tidak etis? Apakah nilai dan norma moral tertentu harus dilaksanakan dalam situasi kongkret tertentu? Dalam situasi kongkret tertentu, seseorang harus bertindak sesuai dengan norma dan nilai moral yang dianut masyarakat, atau dapat dibenarkan bertindak yang seakan melawan nilai moral tetentu. Dari berbagai contoh pertanyaan di atas etika membutuhkan evaluasi kritis atas semua dan seluruh situasi terkait. Menurut Kant, etika berusaha menggugah kesadaran manusia untuk bertindak secara otonom (bebas) dan bukan heteronom (tidak bebas). Bertindak secara otonom artinya bertindak scara bebas dan bertanggungjawab. Etika bisnis adalah ilmu pengetahuan yang menyoroti tentang etika dalam berbisnis Norma-norma dalam kehidupan Dalam kehidupan kita mengenal norma-norma, yaitu pedoman tentang bagaimana kita harus bertindak secara baik dan tepat Norma khusus Norma khusus yaitu aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau kehidupan khusus, misalnya aturan pendidikan, aturan olah raga, aturan kesehatan dlsb. Norma Umum Norma umum adalah aturan yang bersifat umum, dan bahkan sampai tingkat tertentu bersifat universal. Norma umum ini selanjutnya dibedakan menjadi Norma sopan santun (norma etiket) Adalah norma yang mengatur pola perilaku seperti bertamu, makan, kuliah, duduk dlsb. Norma ini hanya menyangkut sikap dan perilaku lahiriah seseorang, jadi tidak menentukan baik buruknya seseorang sebagai manusia. Etika ≠ etiket Norma hukum Adalah norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas oleh masyarakat karena dianggap perlu dan demi keselamatan dan kesejahteraan manusia dalam hidup bermasyarakat. Norma ini mencerminkan harapan, keinginan dan keyakinan seluruh anggota masyarakat tersebut tentang bagaimana hidup bermasyarakat yang baik. Norma moral Adalah aturan mengenai sikap dan perilaku sebagai manusia. Aturan mengenai masalah baik buruk, adil dan tidak adil dan periaku manusia sebagai manusia Beberapa ciri yang membedakan norma moral dengan norma lainnya Kaidah moral berkaitan dengan hal-hal yang mempunyai (atau dianggap mempunyai) konsekuensi yang serius bagi kesejahteraan, kebaikan dan kehidupan manusia. Norma moral tidak ditetapkan dan atau diubah oleh keputusan penguasa tertentu, maka norma ini bisa bertahan lama. Norma moral menyangkut sebuah perasaan (hati) tertentu, yang disebut perasaan moral Teori-teori etika Teori etika deontologi Deontologi berasal dari bahasa Yunani deon, yang berarti kewajiban. Etika deontologi menekankan kewajiban manusia untuk betindak secara baik. Menurut etika deontologi, suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibat atau tujuan baik dari tindakan itu, melainkan berdasarkan kemauan baik bagi pelakunya..Atas dasar itu, etika deotologi sangat menekankan pada motivasi, kemauan baik dan watak yang kuat dari pelakunya.Menurut Kant, kemauan baik adalah syarat mutlak untuk bertindak secara moral Ada tiga prinsip yang harus dipenuhi: Tindakan itu harus dijalankan berdasarkan kewajiban Nilai moral dari tindakan itu bukan tergantung pada tercapai tidaknya tindakan itu, tetapi tergantung pada kemauan baik yang mendorong melakukan tindakan itu. Kewajiban adalah merupakan bentuk sikap hormat dari hukum moral yang universal. Teori etika Teleologi Etika teleologi mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dari tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan dari tindakan itu. Suatu tindakan dikatakan baik kalau bertujuan mencapai sesuatu yang baik, atau akibat yang ditimbulkan berguna Yang menjadi masalah adalah bagaimana menilai hasil ( akibat ) baik dari suatu tindakan? Untuk menjawab masalah ini ada dua aliran teleologi, yaitu egoisme etis dan utilitarianisme Egoisme etis. Pandangan egoisme adalah suatu pandangan yang menganggap bahwa tindakan setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya sendiri. Utilitarianisme Utilitarianisme berasal dari kata Yunani utili yang artinya manfaat. Menurut pandangan ini suatu perbuatan dikatakan baik jika membawa manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan. Teori hak Teori hak berpandangan bahwa suatu perbuatan dikatakan baik jika sesuai dengan hak manusia. Teori ini berpandangan bahwa manusia individual siapapun tidak boleh dikorbankan demi tujuan manusia yang lain. Menurut Kant manusia merupakan tujuan akhir dari dirinya (an end in itself) Teori keutamaan Teori keutamaan adalah suatu teori yang memandang sikap atau aklak seseorang. Keutamaan (vitue) adalah disposisi watak yang dimiliki seseorang dan memungkinkan dia bertingkah laku baik secara moral. • Pada teori ini tidak dipertanyakan apakah perbuatan tertentu adii, jujur dan murah hati? Tetapi apakah orang adil, jujur dan murah hati. Ada banyak keutamaan dan semua keutamaan ini tidak sama pentingnya. – Di antara keutamaan yang harus menandai pebisnis perseorangan adalah kejujuran, fairness (kewajaran, keadilan), trust (kepercayaan) dan thoughness (keulaten). – Sedang di antara keutamaan yang menandai orang bisnis pada taraf perusahaan (ditujukan kepada manajer dan karyawannya): keramahan, loyalitas, kehormatan dan rasa malu.