Materi Presentasi Sosialisasi Obvitnas – 2 - APBI-ICMA

advertisement
SOSIALISASI
RANCANGAN PERATURAN MENTERI ESDM
TENTANG
OBJEK VITAL NASIONAL BIDANG ESDM
BIRO HUKUM
SEKRETARIAT JENDERAL KESDM
JAKARTA, 28 DESEMBER 2016
LATAR BELAKANG RPERMEN
 Sejak tahun 2012, telah diberikan penetapan status Obvitnas Bidang
ESDM kepada 330 Badan Usaha/Bentuk Usaha Tetap
 Sampai saat ini, belum ada pengaturan tentang Obvitnas Bidang ESDM
Tahun 2016, Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara
Kementerian ESDM memprakarsai penyusunan
Rancangan Peraturan Menteri ESDM tentang Objek Vital
Nasional Bidang ESDM
Sebagai pedoman untuk penetapan
Obvitnas Bidang ESDM
OBJEK VITAL NASIONAL harus memenuhi
1. CIRI-CIRI
2. KRITERIA KHUSUS
3. PERSYARATAN ADMINISTRASI
a. Persyaratan Umum
b. Persyaratan Khusus
4. PERSYARATAN TEKNIS
OBJEK VITAL NASIONAL harus memenuhi
1. Ciri-Ciri (sesuai Keppres No. 63/2004 tentang
Pengamanan Objek Vital Nasional)
• menghasilkan kebutuhan pokok sehari-hari;
• ancaman dan gangguan terhadapnya mengakibatkan
bencana terhadap kemanusiaan dan pembangunan;
• ancaman dan gangguan terhadapnya mengakibatkan
kekacauan transportasi dan komunikasi secara
nasional; dan/atau
• ancaman dan gangguan terhadapnya mengakibatkan
terganggunya penyelenggaraan pemerintahan negara
dapat memenuhi salah satu, sebagian, atau seluruh ciri-ciri
OBJEK VITAL NASIONAL harus memenuhi
2. 1. KRITERIA KHUSUS Subbidang migas
• memiliki peranan strategis dalam menjamin pasokan
minyak dan gas bumi nasional; dan/atau
• memiliki peranan strategis dalam menjamin pasokan
bahan bakar minyak, bahan bakar gas, liquefied
petroleum gas, liquefied natural gas, compressed
natural gas, dan hasil olahan minyak dan gas bumi
dapat memenuhi salah satu atau seluruh kriteria
OBJEK VITAL NASIONAL harus memenuhi
2.2. KRITERIA KHUSUS Subbidang ketenagalistrikan
• melayani konsumen paling sedikit tingkat provinsi;
• instalasi tenaga listrik untuk memasok kawasan industri;
• instalasi pembangkit tenaga listrik yang terhubung ke sistem
jaringan transmisi yang memiliki tegangan paling sedikit 150 kV
(seratus lima puluh kiloVolt);
• instalasi sistem transmisi tenaga listrik yang memiliki tegangan
paling sedikit 150 kV (seratus lima puluh kiloVolt);
• gardu induk;
• pusat pengendali sistem transmisi atau distribusi tenaga listrik;
dan/atau
• melayani pusat pemerintahan, transportasi, atau
telekomunikasi secara nasional maupun internasional
sistem
memenuhi salah satu, sebagian, atau seluruh kriteria
OBJEK VITAL NASIONAL harus memenuhi
2.3. KRITERIA KHUSUS Subbidang mineral dan batubara
• memiliki peranan strategis dalam menjamin pasokan untuk
kebutuhan dalam negeri dan telah memiliki kerja sama dengan
pengguna dalam negeri atau untuk memenuhi pasokan
kebutuhan fasilitas pengolahan dan/atau pemurnian mineral
atau batubara;
• berada di dalam kawasan strategis nasional;
• kegiatan usaha pertambangan harus memenuhi umur tambang
tahap operasi produksi paling sedikit 10 (sepuluh) tahun pada
saat pengajuan permohonan Obvitnas Bidang ESDM;
• mempekerjakan tenaga kerja paling sedikit 5.000 (lima ribu)
orang;
• total investasi paling sedikit Rp5.000.000.000.000,00 (lima
triliun rupiah); dan/atau
• kontribusi kepada penerimaan negara bukan pajak mineral atau
batubara paling sedikit Rp300.000.000.000,00 (tiga ratus miliar
rupiah) per tahun
dapat memenuhi salah satu, sebagian, atau seluruh kriteria
OBJEK VITAL NASIONAL harus memenuhi
2.4. KRITERIA KHUSUS
Subbidang energi baru, terbarukan, dan konservasi energi
• digunakan sebagai sumber energi primer pembangkitan tenaga
listrik untuk kepentingan umum; dan/atau
• nilai investasi paling sedikit Rp100.000.000.000,00 (seratus
miliar rupiah) pada saat pengajuan permohonan Obvitnas
Bidang ESDM
dapat memenuhi salah satu atau seluruh kriteria
OBJEK VITAL NASIONAL harus memenuhi
3. PERSYARATAN ADMINISTRASI
3.1. PERSYARATAN UMUM
• profil Badan Usaha/Bentuk Usaha Tetap, paling sedikit memuat
susunan pengurus sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan, jumlah tenaga kerja, investasi, dan produksi;
• salinan akta pendirian Badan Usaha/Bentuk Usaha Tetap yang
bergerak di bidang energi dan sumber daya mineral termasuk akta
perubahan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang;
• Nomor Pokok Wajib Pajak;
• bukti setor pelunasan kewajiban perpajakan dan/atau penerimaan
negara bukan pajak selama 3 (tiga) tahun terakhir sesuai dengan
ketentuan peraturan per-UU-an di bidang perpajakan; dan
• salinan dokumen perizinan, antara lain dokumen perizinan di bidang
pertanahan, lingkungan hidup, dan penggunaan kawasan hutan
Khusus Bentuk Usaha Tetap, melampirkan surat keterangan penunjukan
dari kantor pusat
harus memenuhi seluruh persyaratan
OBJEK VITAL NASIONAL harus memenuhi
3. 2. PERSYARATAN KHUSUS
3.2.1 Subbidang minyak dan gas bumi
• Kontrak Kerja Sama;
• Izin Usaha Pengolahan/Pengangkutan/Penyimpanan/Niaga; dan
• laporan keuangan Badan Usaha/Bentuk Usaha Tetap selama 3
(tiga) tahun terakhir yang telah diaudit oleh akuntan publik
3.2.2 Subbidang ketenagalistrikan
• Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik dan Sertifikat Laik Operasi
(SLO) dan/atau penetapan wilayah usaha untuk yang memiliki
wilayah usaha
harus memenuhi seluruh persyaratan
OBJEK VITAL NASIONAL harus memenuhi
3. 2. PERSYARATAN KHUSUS
3.2.3 Subbidang mineral dan batubara
• Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi, Izin Usaha Pertambangan
Khusus Operasi Produksi, Kontrak Karya, atau Perjanjian Karya
Pengusahaan Pertambangan Batubara;
• bukti pelunasan pembayaran penerimaan negara bukan pajak selama 3
(tiga) tahun terakhir;
• dokumen lingkungan hidup;
• dokumen rencana reklamasi dan jaminan reklamasi yang telah disetujui;
• dokumen dan persetujuan studi kelayakan terakhir;
• dokumen rencana pascatambang dan jaminan pascatambang yang telah
disetujui;
• pelaksanaan reklamasi sesuai dengan rencana reklamasi yang dibuktikan
dengan jaminan reklamasi; dan
• laporan keuangan Badan Usaha/Bentuk Usaha Tetap selama 3 (tiga)
tahun terakhir yang telah diaudit oleh akuntan publik
Khusus pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi atau Izin Usaha
Pertambangan Khusus Operasi Produksi melampirkan MoU dengan pengguna dalam
negeri
harus memenuhi seluruh persyaratan
OBJEK VITAL NASIONAL harus memenuhi
3. 2. PERSYARATAN KHUSUS
3.2.4 Subbidang energi baru, terbarukan, dan konservasi energi
• Izin Panas Bumi, Kontrak Operasi Bersama, Kuasa Pengusahaan,
atau Izin Pengusahaan;
• rencana produksi uap dan listrik; dan
• laporan keuangan Badan Usaha/Bentuk Usaha Tetap selama 1
(satu) tahun terakhir bagi perusahaan baru, atau selama 3 (tiga)
tahun terakhir bagi perusahaan lama yang telah diaudit oleh
akuntan publik
harus memenuhi seluruh persyaratan
OBJEK VITAL NASIONAL harus memenuhi
3. 2. PERSYARATAN TEKNIS
• uraian singkat mengenai kegiatan dan fasilitas yang dimiliki;
• kawasan/lokasi,
koordinat
kawasan/lokasi,
plot
plan
bangunan/instalasi, peta lokasi lapangan, usaha di bidang
energi dan sumber daya mineral, dan/atau tata letak yang akan
diusulkan sebagai Obvitnas Bidang ESDM;
• gambaran potensi ancaman dan gangguan; dan
• sistem pengamanan, struktur organisasi pengamanan, tugas dan
fungsi
personel
pengamanan,
standar
kualifikasi
dan
kemampuan personel pengamanan, fasilitas pengamanan, dan
standar pengamanan kegiatan operasional Badan Usaha/Bentuk
Usaha Tetap
harus memenuhi seluruh persyaratan
TATA CARA PENETAPAN OBVITNAS
1.
Badan Usaha dan/atau Bentuk Usaha Tetap mengajukan permohonan
penetapan Obvitnas Bidang ESDM kepada Menteri melalui Direktur
Jenderal terkait
2.
Direktorat Jenderal terkait melakukan verifikasi terhadap permohonan
penetapan Obvitnas
3.
Direktur Jenderal terkait meneruskan permohonan penetapan Obvitnas
Bidang ESDM kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal
4.
Sekretaris Jenderal menugaskan Kepala Pusat Pengelolaan Barang Milik
Negara untuk menindaklanjuti permohonan penetapan Obvitnas Bidang
ESDM
5.
Dalam melaksanakan penugasan Sekretaris Jenderal, Kepala Pusat
Pengelolaan Barang Milik Negara melibatkan Tim Obvitnas Bidang
ESDM
6.
Tim Obvitnas Bidang ESDM melakukan pemeriksaan lapangan
7.
Tim Obvitnas Bidang ESDM memberikan rekomendasi persetujuan atau
penolakan atas permohonan penetapan Obvitnas Bidang ESDM kepada
Sekretaris Jenderal melalui Kepala Pusat Pengelolaan Barang Milik
Negara
8.
Menteri menyetujui permohonan penetapan Obvitnas Bidang ESDM
dalam bentuk Keputusan Menteri
JANGKA WAKTU
• Penetapan Obvitnas Bidang ESDM berlaku untuk
jangka waktu 5 (lima) tahun
• Evaluasi terhadap Obvitnas Bidang ESDM dilakukan
setiap 2 (dua) tahun atau sewaktu-waktu apabila
diperlukan
• Obvitnas Bidang ESDM yang telah ditetapkan
sebelum diundangkannya Peraturan Menteri ini
masih tetap berlaku, dengan ketentuan Pengelola
Obvitnas
Bidang
ESDM
wajib
mengajukan
permohonan
penyesuaian
sesuai
ketentuan
Peraturan Menteri, paling lambat 2 (dua) tahun
sejak tanggal diundangkannya Peraturan Menteri
KEWAJIBAN PENGELOLA OBVITNAS KESDM
• melaksanakan pengamanan Obvitnas Bidang ESDM sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
Sistem Manajemen Pengamanan
• menyelesaikan permasalahan sengketa tanah/lahan dalam
jangka waktu paling lambat 1 (satu) tahun sejak Keputusan
Menteri ESDM tentang Penetapan Obvitnas Bidang ESDM
ditetapkan
• melaporkan
setiap
ancaman
dan
gangguan
terhadap
pengamanan Obvitnas Bidang ESDM kepada Menteri ESDM
melalui Tim Obvitnas Bidang ESDM
• menyampaikan laporan secara tertulis setiap 6 (enam) bulan
atau sewaktu-waktu apabila diperlukan kepada Menteri melalui
Sekretaris Jenderal dengan tembusan kepada Direktur Jenderal
SANKSI ADMINISTRATIF
1. PERINGATAN TERTULIS
• Pengelola Obvitnas Bidang ESDM yang melanggar kewajiban dikenai
peringatan tertulis
• diberikan paling banyak 3 (tiga) kali selama jangka waktu Obvitnas
Bidang ESDM
• Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap yang dikenai peringatan tertulis
wajib melakukan perbaikan kesalahan, paling lambat 2 (dua) bulan
setelah peringatan tertulis diberikan
2. PENCABUTAN STATUS SEBAGAI OBVITNAS BIDANG ESDM
• berdasarkan hasil evaluasi, tidak memenuhi ciri-ciri dan kriteria
penetapan Obvitnas Bidang ESDM; atau
• telah dikenai 3 (tiga) kali sanksi peringatan tertulis selama jangka waktu
Obvitnas Bidang ESDM
Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap yang dikenai sanksi pencabutan
dapat mengajukan permohonan untuk ditetapkan kembali sebagai Obvitnas
Bidang ESDM paling cepat 1 (satu) tahun setelah pencabutan status
sebagai Obvitnas Bidang ESDM
AGENDA HARI INI
Apakah kriteria dan persyaratan penetapan
Obvitnas Bidang ESDM dapat dipenuhi oleh
Badan Usaha/Bentuk Usaha Tetap, terutama
Obvitnas Bidang ESDM yang sudah eksis?
Time to Review
Finalisasi
Apakah terdapat kendala untuk penerapan
pengaturan lainnya?
Permen akan
ditetapkan pada
awal Januari 2017
TERIMA KASIH
[email protected]
TIME TO DISCUSS
Download