Modul Pancasila [TM4]

advertisement
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA
PANCASILA DALAM
KAJIAN SEJARAH
BANGSA INDONESIA
(LANJUTAN)
Fakultas
Program Studi
Ekonomi dan Bisnis
Manajemen
Tatap Muka
04
Kode MK
Disusun Oleh
90037
Udjiani Hatiningrum, SH., M Si
Abstract
Kompetensi
Pada pokok bahasan ini
mendiskripsikan mengenai hal-hal yang
berkenaan :
Mahasiswa mampu memahami,
menjelaskan serta mengetahui tujuan
Penyelenggaraan Pendidikan Pancasila
PANCASILA DALAM KAJIAN
SEJARAH BANGSA INDONESIA
(LANJUTAN)
A. Kebijakan Pemerintahan Baik Melalui Media Cetak atau Elektronik
B. Kebijakan Politik
C. Kebijakan Hukum
D. Kebijakan Ekonomi
E. Kebijakan Sosial
F. Kebijakan Budaya dan lain-lain
A. Kebijakan Pemerintahan Baik Melalui Media Cetak atau Elektronik
Istilah kebijaksanaan atau kebijakan yang diterjemahkan dari kata policy memang
biasanya dikaitkan dengan keputusan pemerintah, karena pemerintahlah yang mempunyai
wewenang atau kekuasaan untuk mengarahkan masyarakat, dan bertanggung jawab
melayani kepentingan umum. Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi
pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara
bertindak. Istilah ini dapat diterapkan pada pemerintahan, organisasi dan kelompok sektor
swasta, serta individu. Kebijakan berbeda dengan peraturan dan hukum. Jika hukum dapat
memaksakan atau melarang suatu perilaku (misalnya suatu hukum yang mengharuskan
pembayaran pajak penghasilan), kebijakan hanya menjadi pedoman tindakan yang paling
mungkin memperoleh hasil yang diinginkan.
Banyak dampak positif dari adanya kebijakan yang ada
dalam Undang-Undang
Keterbukaan Informasi Publik UU No 14 tahun 2008 yang secara garis besar menjelaskan
mengenai aktifitas yang mengambarkan betapa pentingnya keterbukaan informasi publik
hingga di harapkan publik dapat berpartisipasi dalam setiap program. Untuk mewujudkan
good governance dengan adanya undang-undang yang mengatur tentang Keterbukaan
Informasi Publik sangatlah perlu. Undang-undang keterbukaan informasi publik ini akan
2015
2
Pendidikan Pancasila
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
mengawal pemerintah berlangsung transparan dalam seluruh proses pemerintahan. Kini
akses informasi semakin mudah di dapatkan oleh masyarakat yakni baik di desa maupun di
kota. Salah satu cara untuk mendapatkan informasi ialah dengan memanfaatkan media
cetak seperti buku, majalah/jurnal dan lain-lain. Dan juga ada media yang memberikan
informasi seperti media elektronik atau biasa disebut Teknologi Informasi (TI). Informasi
dapat dimanfaatkan pengguna melalui jasa sirkulasi dan persediaan informasi dalam bentuk
cetak maupun dalam media elektronik seperti program CD-Rom TEEAL.
Sesuai dengan sistem administrasi Negara Republik Indonesia, kebijakan dapat dibagi
menjadi 2, yaitu:
1. Kebijakan Internal (Manajerial), yaitu kebijakan yang mempunyai kekuatan mengikat
aparatur dalam organisasi pemerintah sendiri.
2. Kebijakan eksternal (Publik), yaitu suatu kebijakan yang mengikat masyarakat
umum, sehingga dengan kebijakan demikian kebijakan harus tertulis.
Dalam penyusunan kebijakan mengacu pada hal hal berikut:
1. Berpedoman pada kebijaksanaan yang lebih tinggi.
2. Konsisten dengan kebijaksanaan yang lain yang berlaku.
3. Berorientasi ke masa depan.
4. Berpedoman kepada kepentingan umum
5. Jelas dan tepat serta transparan
6. Dirumuskan secara tertulis.
Bentuk kebijaksanaan nasional yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan
dapat berupa:
1)
UUD 1945
2) Ketetapan MPR
3) Undang-undang
4) Peraturan pemerintah pengganti undang undang (Perpu) dibuat oleh Presiden dalam
hal kepentingan memaksa setelah mendapat persetujuan DPR.
Dalam bidang politik, kita harus mewujudkan perilaku :
-
Menampilkan perilaku politik sesuai Pancasila
-
Menghindari sikap dan perilaku yang memaksakan pendapat dan ingin menang
sendiri
-
Meyakini bahwa nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 sebagai nilai yang terbaik dan
sesuai untuk bangsa Indonesia.
-
2015
dan lain sebagainya.
3
Pendidikan Pancasila
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Media Cetak
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), media (me·dia /média) diartikan sebagai
berikut:
1. alat;
2. alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan
spanduk;
3. yang terletak di antara dua pihak (orang, golongan, dsb): wayang bisa dipakai sebagai
media pendidikan;
4. perantara; penghubung;
5. zat hara yang mengandung protein, karbohidrat, garam, air, dan sebagainya baik berupa
cairan maupun yang dipadatkan dengan menambah gelatin untuk menumbuhkan
bakteri, sel, atau jaringan tumbuhan.
Kata “media” berasal dari kata medius yang secara harfiah berarti “perantara” atau
“pengantar”. Dengan demikian, media merupakan wahana penyaluran informasi belajar atau
penyalur pesan. Bila media adalah sumber belajar maka secara luas media dapat diartikan
dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh
pengetahuan dan ketrampilan (Syaiful Bahri Djamarah, 136:1996) . Media cetak mempunyai
makna sebuah media yang menggunakan bahan dasar kertas atau kain untuk
menyampaikan pesan-pesannya. Unsur-unsur utama adalah tulisan (teks), gambar
visualisasi atau keduanya. Media cetak ini bisa dibuat untuk membantu fasilitator melakukan
komunikasi interpersonal saat pelatihan atau kegiatan kelompok. Media ini juga bisa
dijadikan sebagai bahan referensi (bahan bacaan) atau menjadi media instruksional atau
mengkomunikasikan teknologi baru dan cara-cara melakukan sesuatu (leaflet, brosur,
buklet). Bisa juga mengkomunikasikan perhatian dan peringatan serta mengkampanyekan
suatu isu (poster) dan menjadi media ekspresi dan karya personal (poster, gambar, kartun,
komik).
Pada umumnya orang beranggapan bahwa media cetak sama dengan pengertian surat
kabar atau majalah. Padahal jika diurai maknanya, media cetak tidak terbatas pada dua
jenis media itu saja. Secara harfiah pengertian media cetak dapat diartikan sebagai sebuah
media penyampaian informasi yang memiliki manfaat dan terkait dengan kepentingan rakyat
banyak, yang disampaikan secara tertulis. Maka dari pengertian ini, kita bisa melihat bahwa
media cetak adalah sebuah media yang di dalamnya berisi informasi yang didalamnya
terkait dengan kepentingan masyarakat umum dan bukan terbatas pada kelompok tertentu
saja. Dan di tengah dinamika masyarakat yang demikian pesat, media cetak dianggap
sudah tertinggal dibandingkan dengan dua pesaingnya yakni media elektronik dan media
2015
4
Pendidikan Pancasila
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
digital. Meski demikian, bukan berarti media cetak sudah tidak mampu meraih konsumen
yang menantikan informasi yang dibawanya.
Media cetak merupakan media yang berpengaruh besar dalam sejarah kemerdekaan
Indonesia. Pasca Indonesia merdeka, media cetak adalah sarana yang paling utama bagi
masyarakat dalam mengemukakan pendapat. Sehingga pada akhirnya akibat dari
kesadaran pihak pemerintah mengenai dampak dari media cetak itu sendiri terhadap opini
publik, maka dalam eksistensinya untuk menyampaikan informasi, media cetak tersebut
harus memiliki Surat Ijin Terbit. Secara umum, jenis media cetak yang ada di Indonesia
diklasifikasikan menjadi delapan bagian. Pengklasifikasian tersebut, didasarkan pada waktu
terbit media tersebut. Hal ini sesuai dengan apa yang dikeluarkan oleh Dirjen Pembinaan
Pers dan Grafika, tentang pembagian media cetak dan pengklasifikasiannya. Kedelapan
jenis media cetak tersebut di antaranya adalah :
1. Surat Kabar Harian
Ini adalah jenis media cetak yang terbit setiap hari, kecuali pada hari-hari tertentu
seperti pada libur nasional. Jenis media cetak ini masih dibagi lagi menjadi Surat
Kabar Harian Nasional, Surat Kabar Harian Daerah, dan Surat Kabar Harian Lokal.
Berita yang disampaikan adalah jenis berita news atau informasi terkini dan
disampaikan dengan sistem straight news atau apa adanya.
2. Surat Kabar Mingguan
Jenis media cetak ini lebih banyak dikenal dengan sebutan tabloid. Biasanya berita
yang diangkat adalah berita hiburan atau juga in depth news atau liputan mendalam.
Tulisan dalam media ini lebih banyak bergaya feature atau deskriptif.
3. Majalah Mingguan
Jenis majalah ini terbit setiap minggu sekali. Berita yang diangkat adalah berita in
depth news dengan jenis berita adalah berita news atau tentang sebuah peristiwa.
4. Majalah Tengah Bulanan
Majalah ini terbit sebulan dua kali. Berita yang ditampilkan lebih bersifat informatif
dan biasanya memuat tentang berita life style atau gaya hidup.
5. Majalah Bulanan
Majalah bulanan terbit sekali dalam sebulan. Jenis pemberitaan yang disampaikan
biasanya termasuk investigatif atau berita yang didapat dari hasil penelitian.
6. Majalah Dwibulanan
Majalah ini terbit sekali dalam dua bulan. Informasi yang disampaikan dalam majalah
ini biasanya terkait dengan laporan dari hasil aktivitas sesuatu. Misalnya laporan
2015
5
Pendidikan Pancasila
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
neraca perusahaan atau juga majalah yang berisi laporan pendapatan sebuah
lembaga zakat.
7. Majalah Tribulanan
Majalah ini berkonsep hampir mirip dengan majalah dwi bulanan. Yang membedakan
hanya masalah waktu terbit, yang dilakukan setiap tiga bulan sekali.
8. Bulletin
Media cetak ini biasanya dibuat untuk kalangan tertentu atau intern saja. Dan media
ini biasanya hanya terdiri dari beberapa halaman, serta dibuat dengan konsep
sederhana. Buletin juga tidak dibuat untuk kepentingan komersial.
Media Elektronik (Electronic Media)
Media elektronik adalah sebuah media yang menyampaikan sesuatu, yang berbentuk
elektronik. Contoh media elektronik seperti TV, radio, dan HP (Hand Phone) serta internet.
Setelah media cetak muncullah media elektronik pertama yaitu radio. Yaitu sebagai media
audio yang menyampaikan pesan lewat suara. Kecepatan dan ketepatan waktu dalam
penyampain pesan radio tentu lebih cepat dengan menggunakan siaran langsung. Pada
waktu penyebaran informasi Proklamasi Kemerdekaan media massa radio berperan utama
dalam penyebaran berita. Setelah itu muncul Televisi yang lebih canggih bisa menayangkan
gambar. Yaitu sebagai media massa audio visual. Dengan adanya media elektronik
tersebut, kita dapat mengetahui informasi yang terjadi di sekeliling kita dan bahkan kita
dapat mengetahui informasi yang terjadi di seluruh dunia.
B. Kebijakan Politik
Berikut ini adalah pengertian dan definisi politik menurut beberapa ahli:

Rod Hague
Politik adalah kegiatan yang menyangkut cara bagaimana kelompok-kelompok
mencapai keputusan-keputusan yang bersifat kolektif dan mengikat melalui usaha
untuk mendamaikan perbedaan-perbedaan diantara anggota-anggotanya.

Andrew Heywood
Politik
adalah
kegiatan
suatu
bangsa
yang
bertujuan
untuk
membuat,mempertahankan, dan mengamandemen peraturan-peraturan umum
yangmengatur kehidupannya, yang berarti tidak dapat terlepas dari gejala komflik
dan kerja sama.

Carl Schmidt
Politik adalah suatu dunia yang didalamnya orang-orang lebih membuat keputusankeputusan daripada lembaga-lembaga abstrak.
2015
6
Pendidikan Pancasila
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Litre
Politik didefinisikan sebagai ilmu memerintah dan mengatur Negara

Robert
Definisi politik adalah seni memerintah dan mengatur masyarakat manusia
Menurut Miriam Budiardjo, bahwa konsep-konsep pokok dalam politik diantaranya adalah:
1. negara (state)
2. kekuasaan (power)
3. pengambilan keputusan (decision making)
4. kebijakan (policy , beleid)
5. pembagia (distribution), atau alokasi (allocation)
Kata Politik secara etimologis berasal dari bahasa Yunani Politeia, yang akar katanya
adalah polis, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, yaitu negara. Politik
(etimologis) adalah segala sesuatu yag berkaitan dengan urusan yang menyangkut
kepentingan dari sekelompok masyarakat (negara). Dalam bahasa Indonesia,
Secara
umum politik mempunyai dua arti, yaitu politik dalam arti kepentingan umum (politics) dan
politik dalam arti kebijakan (policy). Politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan
negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan (policy), dan distribusi atau alokasi
sumber daya. Kebijakan politik adalah segala sesuatu hasil keputusan baik berupa dalam
sistem. Kebijakan selalu berhubungan dengan keputusan-keputusan pemerintah yang
sangat
berpengaruh terhadap kehidupan
masyarakat
melalui
instrument-instrumen
kebijakan yang dimiliki oleh pemerintah berupa hukum, pelayanan, transfer dana, pajak dan
anggaran-anggaran
serta
memiliki
arahan-arahan
yang
bersifat
otoritatif
untuk
melaksanakan tindakan-tindakan pemerintahan di dalam yurisdiksi nasional, regional, dan
lokal. Dalam pemerintahan negara, maka kebijakan politik adalah sistem konsep resmi yg
menjadi landasan atau pedoman perilaku (dalam
pelaksanaan suatu pekerjaan,
kepemimpinan, dan cara bertindak) politik negara.
Dalam tulisan ”Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia”, Dr. Muhammad Hatta
menjelaskan pandangannya mengapa Pemerintah Indonesia telah memilih untuk tidak
berpihak pada dua kekuatan dunia ketika itu dan juga tidak melakukan kebijakan luar negeri
pasif dalam arena perpolitikan internasional. Muhammad Hatta secara tegas menjelaskan
bahwa kebijakan luar negeri Indonesia bukanlah netralitas karena negara ini tidak dibangun
untuk menjadi negara yang suka berperang, melainkan dibangun untuk memajukan
perdamaian. Politik luar negeri Indonesia tidak berpihak pada salah satu blok tertentu dan
memilih untuk mencari jalan sendiri dalam mengatasi permasalahan internasional. Kebijakan
politik luar negeri Indonesia adalah mandiri (independent) dan aktif. Aktif dimaksud adalah
berusaha dengan giat dalam memelihara perdamaian dan mengurangi ketegangan di antara
2015
7
Pendidikan Pancasila
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dua Blok (Amerika Serikat dan Uni Sovyet), melalui usaha-usaha yang didukung
semaksimal mungking oleh mayoritas anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pernyataan Muhammad Hatta tersebut
disampaikan pada 2 September 1948 di
hadapan Badan Pekerja Komite Nasional Pusat. Pernyataan ini yang kemudian menjadi
prinsip dasar dalam pelaksanaan politik luar negeri Indonesia dan juga menjadi dasar
pemikiran bagi banyak negara Asia Afrika dalam melakukan politik luar negeri mereka.
Secara umum, Muhammad Hatta merumuskan tujuan politik luar negeri Indonesia yang
bebas aktif dalam bukunya Dasar Politik Luar Negeri Republik Indonesia sebagai berikut:
a. berusaha mempertahankan kedaulatan bangsa dan melindungi keselamatan negara
Indonesia,
b. memperkokoh perekonomian domestik dengan cara memperoleh barang-barang luar
negeri yang belum dapat diproduksi di dalam negeri demi kemakmuran rakyat,
c. mendukung perdamaian dunia karena perpolitikan internasional yang damai akan
membantu Indonesia dalam membangun perekonomiannya demi kemakmuran
rakyat,
d. menggalang persaudaraan dengan segala bangsa di dunia sebagai implementasi
cita-cita yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Landasan hukum politik luar negeri Indonesia yang mandiri dan bebas aktif dalam
melaksanakan hubungan luar negeri tidak lepas dari dasar hukum yang melandasi kebijakan
luar negeri Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Masa Pemerintahan Soekarno (1945-1966)
Pada masa Pemerintahan Soekarno, politik luar negeri Indonesia dicirikan dengan
upaya mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia dari agresi militer Belanda yang
ingin kembali berkuasa di Indonesia. Berikut ini beberapa kejadian penting yang
mempengaruhi politik luar negeri Indonesia pada masa Pemerintahan Soekarno:
1. Peletakan dasar Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia sebagaimana dikemukakan
oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta pada 2 September 1948 bahwa Politik Luar
Negeri Indonesia adalah bebas aktif (an independent active).
2. Indonesia menolak untuk berpartisipasi menjadi anggota dalam organisasi regional
anti komunis dan pro Barat yang digagas oleh Filipina. Organisasi tersebut adalah
Southeast Asia Treaty Organanization (SEATO) dan dibentuk pada 1954 di Baguio,
Philipina.
3. Indonesia mengakui Republik Rakyat China pada 1950 dan mengadakan hubungan
diplomatik pada 1953.
4. Penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika pada 1955 di Bandung yang menghasilkan
Deklarasi Bandung atau disebut juga Dasa Sila Bandung.
2015
8
Pendidikan Pancasila
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
5. Perjuangan membebaskan dan merebut kembali Irian Barat dari penjajahan Belanda
pada kurun waktu 1950-an dan 1960-an.
6. Penandatanganan penyerahan Irian Barat oleh Belanda kepada Indonesia pada 15
Agustus 1963.
7. Aliansi Indonesia-China dengan membentuk poros Jakarta-Phnom Penh-PyongyangHanoi-Beijing dan dukungan Rusia (Uni Soviet) terhadap perjuangan Indonesia
merebut Irian Barat dari Belanda pada tahun 1959 hingga 1965 telah mendekatkan
Indonesia kepada China.
8. Konfrontasi militer Indonesia dengan Malaysia (1963-1966) yang merupakan masa
tersuram dalam kerja sama regional di kawasan Asia Tenggara.
Masa Pemerintahan Soeharto (1966-1998)
Pada masa pemerintahan Soeharto, terdapat peristiwa-peristiwa yang mempengaruhi
politik luar negeri Indonesia. Pada pemerintahan sebelumnya, telah banyak peristiwa yang
mempengaruhi kebijakan politik luar negeri Indonesia dan negara-negara kawasan Asia
Tenggara. Agresi Indonesia terhadap Malaysia telah menciptakan ketidakstabilan di wilayah
Asia Tenggara. Pandangan Indonesia sebagai negara yang tidak memihak kepada salah
satu Blok pun sirna. Hal ini dapat dilihat dari kedekatan Indonesia dengan Rusia dan China
pada awal 1960-an. Hal ini terjadi sebagai konsekuensi dari penolakan Barat dalam
mendukung Indonesia memperoleh kembali Irian Barat. Dengan demikian, prioritas
kebijakan luar negeri Indonesia pada masa pemerintahan Soeharto adalah memperbaiki
citra buruk Indonesia yang telah dilakukan selama Pemerintahan Soekarno, khususnya di
kawasan Asia Tenggara.
Masa Transisi Demokrasi (1998-2004)
Politik luar negeri Indonesia mengalami perubahan penting setelah mundurnya Presiden
Soeharto dari kursi kepresidenan pada tahun 1998. Dengan turunnya Soeharto dari
kekuasaan selama kurang lebih tiga dasawarsa maka dimulai era reformasi atau transisi
politik luar negeri Indonesia ke arah demokratisasi. Situasi ekonomi dan politik yang tidak
menentu telah memperdalam krisis multi dimensi di Indonesia. Kejadian ini tentu saja telah
mempengaruhi politik luar negeri Indonesia selama beberapa tahun ke depan.
Politik luar negeri Indonesia pada masa transisi demokrasi dibagi dalam tiga
pemerintahan, pemerintahan BJ Habibie, pemerintahan Abdurrahman Wahid, dan
pemerintahan Megawati Soekarnoputeri.
1. Masa Pemerintahan BJ Habibie (1998-1999)
Pemerintahan BJ Habibie yang menggantikan kekuasaan Presiden Soeharto
dihadapkan pada tantangan dalam negeri dan luar negeri yang tidak menguntungkan
2015
9
Pendidikan Pancasila
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kepentingan nasional. Di dalam negeri Habibie harus menghadapi tuntutan dari
berbagai pihak. Ada beberapa kejadian penting yang menjadi sorotan dalam
kebijakan luar negeri, Indonesia pada masa Pemerintahan BJ Habibie, yaitu:

Kelanjutan program bantuan IMF kepada Indonesia untuk mengatasi krisis
ekonomi sebesar 43 miliar dolar AS pada tahun 1998.

Kebijakan Habibie dalam memberikan opsi (pilihan) referendum untuk
mencapai solusi final atas masalah Timor Timur pada akhir tahun 1998.

Kekerasan yang terjadi setelah dan sebelum referendum di Timor Timur telah
melemahkan legitimasi Habibie, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Pemerintahan B..J. Habibie dimulai sejak lengsernya Soeharto dari kedudukannya
sebagai presiden Republik Indonesia pada tanggal 21 Mei 1998. Masa pemerintahan
Habibie ini hanya berlangsung selama satu tahun. Kabinet yang dibentuk oleh
Habibie diberi nama Kabinet Reformasi Pembangunan. Ada berbagai langkahlangkah kebijakan yang dilaksanakan pada masa pemerintahan B.J. Habibie,
diantaranya adalah :
a. Pembebasan Tahanan Politik.
Secara umum tindakan pembebasan tahanan politik meningkatkan legitimasi
Habibie baik di dalam maupun di luar negeri. Hal ini terlihat dengan
diberikannya
amnesti
dan
abolisi
yang
merupakan
langkah
penting menuju keterbukaan dan rekonsiliasi. Contohnya : pembebasan
tahanan politik kaum separatis tokoh PKI, Amnesti diberikan kepada
Mohammad Sanusi dan orang-orang lain yang ditahan setelah Insiden
Tanjung Priok, selain itu Habibie mencabut Undang-Undang Subversi dan
menyatakan mendukung budaya oposisi serta melakukan pendekatan
kepada mereka yang selama ini menentang Orde Baru.
b. Kebebasan Pers.
Dalam hal ini, pemerintah memberikan kebebasan bagi pers di dalam
pemberitaannya, banyak bermunculan media massa, kebebasan berasosiasi
organisasi pers sehingga organisasi alternatif seperti AJI (Asosiasi Jurnalis
Independen) dapat melakukan kegiatannya, tidak ada pembredelanpembredelan terhadap media tidak seperti pada masa Orde Baru, kebebasan
dalam penyampaian berita, dimana hal seperti ini tidak pernah dijumpai
sebelumnya pada saat kekuasaan Orde Baru. Cara Habibie memberikan
kebebasan pada Pers adalah dengan mencabut SIUPP.
2015
10
Pendidikan Pancasila
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
c. Pembentukan Parpol dan Percepatan pemilu dari tahun 2003 ke tahun 1999.
Presiden RI ketiga ini melakukan perubahan dibidang politik lainnya
diantaranya mengeluarkan UU No. 2 Tahun 1999 tentang Partai Politik, UU
No. 3 Tahun 1999 tentang Pemilu, UU No. 4 Tahun 1999 tentang MPR dan
DPR. Menjelang Pemilu 1999, Partai Politik yang terdaftar mencapai 141 dan
setelah diverifikasi oleh Tim 11 Komisi Pemilihan Umum menjadi sebanyak
98 partai, namun yang memenuhi syarat mengikuti Pemilu hanya 48 Parpol
saja. Selanjutnya tanggal 7 Juni 1999, diselenggarakan Pemilihan Umum
Multipartai.
d. Penyelesaian Masalah Timor Timur.
Sejak terjadinya insident Santa Cruz, dunia Internasional memberikan
tekanan kepada Indonesia dalam masalah hak asasi manusia di Tim-Tim.
Habibie mengambil sikap pro aktif dengan menawarkan dua pilihan bagi
penyelesaian Timor-Timur yaitu di satu pihak memberikan setatus khusus
dengan otonomi luas dan dilain pihak memisahkan diri dari RIS sebulan
menjabat sebagai Presiden habibie telah membebaskan tahanan politik
Timor-Timur, seperti Xanana Gusmao dan Ramos Horta. Sementara itu di Dili
pada tanggal 21 April 1999, kelompok pro kemerdekaan dan pro intergrasi
menandatangani kesepakatan damai yang disaksikan oleh Panglima TNI
Wiranto, Wakil Ketua Komnas HAM Djoko Soegianto dan Uskup Baucau
Mgr. Basilio do Nascimento. Tanggal 5 Mei 1999 di New York Menlu Ali
Alatas dan Menlu Portugal Jaime Gama disaksikan oleh Sekjen PBB Kofi
Annan menandatangani kesepakan melaksanakan penentuan pendapat di
Timor-Timur untuk mengetahui sikap rakyat Timor-Timur dalam memilih
kedua opsi di atas. Tanggal 30 Agustus 1999 pelaksanaan penentuan
pendapat di Timor-Timur berlangsung aman. Namun keesokan harinya
suasana tidak menentu, kerusuhan dimana-mana. Suasana semakin
bertambah buruk setelah hasil penentuan pendapat diumumkan pada tanggal
4 September 1999 yang menyebutkan bahwa sekitar 78,5 % rakyat TimorTimur memilih merdeka. Pada awalnya Presiden Habibie berkeyakinan
bahwa rakyat Timor-Timur lebih memilih opsi pertama, namun kenyataannya
keyakinan itu salah, dimana sejarah mencatat bahwa sebagian besar rakyat
Timor-Timur memilih lepas dari NKRI.
2015
11
Pendidikan Pancasila
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
e. Pengusutan Kekayaan Soeharto dan Kroni-kroninya.
Presiden Habibie dengan Instruksi Presiden No. 30 / 1998 tanggal 2
Desember 1998
telah mengintruksikan Jaksa Agung Baru, Andi Ghalib
segera mengambil tindakan hukum memeriksa Mantan Presiden Soeharto
yang diduga telah melakukan praktik KKN,namun pemerintah dinilai gagal
dalam melaksanakan agenda Reformasi untuk memeriksa harta Soeharto
dan mengadilinya. Hal ini berdampak pada aksi demontrasi saat Sidang
Istimewa MPR tanggal 10-13 Nopember 1998, dan aksi ini mengakibatkan
bentrokan antara mahasiswa dengan aparat. Karena banyaknya korban
akibat bentrokan di kawasan Semanggi maka bentrokan ini diberi nama
”Semanggi Berdarah” atau ”Tragedi Semanggi”.
f.
Pemberian Gelar Pahlawan Reformasi bagi Korban Trisakti.
Pemberian gelar Pahlawan Reformasi pada para mahasiswa korban Trisakti
yang menuntut lengsernya Soeharto pada tanggal 12 Mei 1998 merupakan
hal
positif
yang
dianugrahkan
oleh
pemerintahan
Habibie,
dimana
penghargaan ini mampu melegitimasi Habibie sebagai bentuk penghormatan
kepada perjuangan dan pengorbanan mahasiswa sebagai pelopor gerakan
Reformasi.
2. Masa Pemerintahan Abdurrahman Wahid (1999-2001)
Pemerintahan Abdurrahman Wahid menjadi tonggak bersejarah dari hubungan sipil
militer. Sipil berusaha menguasai militer dengan cara mengembalikan fungsi militer
sebagai penjaga pertahanan negara dari ancaman negara lain. Hubungan sipil militer,
yang menjadi ciri khas Pemerintahan Abdurrahman Wahid yang berasal dari sipil
merupakan salah satu isu utama dalam perjalanan menuju demokratisasi di Indonesia.
Melemahnya peran TNI pasca kerusuhan sosial dan referendum Timor Timur pada
1999 telah mendorong politisi sipil untuk lebih berperan dalam mengatur negara.
Abdurrahman Wahid sebagai Presiden dari kalangan sipil pasca kejatuhan Soeharto
terus meningkatkan kredibilitas internasionalnya sebagai tokoh pro-demokrasi,
diantaranya dengan memberhentikan Jenderal Wiranto dari jabatan Menteri Koordinator
Politik dan Keamanan. Dalam masa pemerintahan Abdurrahman Wahid ini banyak
melakukan trobosan untuk mengangkat kaum minoritas. Misalnya, memperbolehkan
perayaan imlek yang pada masa Soeharto dilarang, meminta agar TAP MPR tentang
pelanggaran maxsisme-leninisme, di cabut. Hal ini cukup kontroversial, sebab pada
masa Soeharto, PKI (yang terkait dengan maxsisme-leninisme) sudah dihitamkan.
Dengan membuka
keadilan pada kaum minoritas, gusdur menunjukan adanya
persamaan derajat antarawarga. Pada masa jabatan yang sangat singkat, gusdur
2015
12
Pendidikan Pancasila
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sering sekali melakukan kunjungan keluar negeri dengan tujuan untuk memperbaiki
citra Indonesia dimata dunia sekaligus membuka peluang untuk melakukan kerjasama
dengan Negara-negara yang beliau kunjungi. Disamping itu juga ia melakukan
perdamaian dengan Israel. Abdurrahman Wahid adalah orang menjunjung tinggi
kebebasan umat beragama, menekankan bahwa Islam tidak boleh memandang segala
sesuatu yang berbau Barat adalah kesalahan.
Bekerja sama dengan Israel bukan
berarti membenci atau melucuti dukungan Palestina.
3. Masa Pemerintahan Megawati Soekarnoputeri (2001-2004)
Presiden Megawati Soekarnoputri yang menggantikan Abdurrahman Wahid melalui
proses impeachment pada sidang istimewa MPR menjadi Presiden wanita pertama di
Indonesia. Selama Pemerintahan Megawati proses demokratisasi berjalan dengan baik
dan mulus. Salah satu yang terlihat jelas adalah kesediaan TNI untuk menarik diri dari
politik dan kembali kefungsinya sebagai penjaga pertahanan negara dari ancaman
negara lain. Selain itu, Megawati juga dipuji karena telah memuluskan proses pemilihan
anggota DPR, DPD serta Presiden yang dipilih langsung oleh rakyat pada pemilu 2004.
Terdapat beberapa kejadian penting yang mempengaruhi politik luar negeri Indonesia
pada masa Pemerintahan Megawati baik domestik maupun internasional, diantaranya
adalah:
a. serangan teroris ke gedung WTC di New York Amerika Serikat pada 11
September 2001,
b. serangan Amerika Serikat ke Afghanistan pada 2001,
c. pemboman di Bali pada 2002,
d. pemboman hotel JW Marriot di Jakarta pada 2003,
e. penyerangan ke Irak yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Inggris pada 2003,
f.
operasi militer di Aceh untuk menghadapi GAM pada 2003-2004.
Peristiwa-peristiwa di atas merupakan variabel yang telah mempengaruhi dinamika
politik luar negeri Indonesia dalam hubungan internasional. Pada masa Pemerintahan
Megawati, politik luar negeri dan diplomasi Indonesia kembali aktif. Hal tersebut dapat
dilihat dari upaya Departemen Luar Negeri dalam menata ulang diplomasi sebagai
ujung tombak dalam menjaga kepentingan nasional Indonesia di luar negeri. Masa
pemerintahan Megawati ditandai dengan semakin menguatnya konsolidasi demokrasi
di Indonesia, diakannya pemilihan umum Presiden secara langsung dilaksanakan dan
secara umum dianggap merupakan salah satu keberhasilan proses demokratisasi di
Indonesia.
2015
13
Pendidikan Pancasila
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Beberapa prestasi di masa pemerintahan Megawati selama 3 tahun:
-
Melakukan
stabilisasi
kondisi
polhukkam
dalam
negeri
peninggalan
pemerintahan sebelumnya (1998-2001) yang penuh dengan “kegaduhan”
sehingga Indonesia bisa kembali membangun.
-
Memberikan kondisi yang kondusif bagi legislatif untuk melakukan fungsi
legislasinya sehingga banyak undang-undang yang telah disahkan pada masa
kepemimpinan
mega
dibandingkan
masa
pemerintah
lain
(Habibie,
Abdurrahman Wahid dan Susilo Bambang Yudhoyono).
-
Politik luar negeri yang lebih bebas dan aktif diantaranya dengan mengutuk
agresi militer yg dilakukan AS ke Iraq dan menolak permintaan AS untuk
menyerahkan Abu Bakar Baasyir ke AS.
-
Mulai melakukan pemberantasan KKN diantaranya dengan keberanian me
nusakambangkan dan memenjarakan kroni Soeharto (Tommy Soehato, Bob
Hasan dan Probosutedjo) dan menangkap konglomerat bermasalah Nurdin
Halid. KPK didirikan pada masa pemerintahan megawati.
-
Melakukan pemerataan pembangunan dengan membentuk provinsi baru
berdasarkan kebutuhan yaitu Kepulauan Riau dan Bangka Belitung, Sulawesi
Barat, dan Papua Barat.
-
Melakukan
operasi
kesejahteraan
dan
militer
di
Aceh
yaitu
dengan
mengembalikan proporsi pendapatan dari Lapangan Arun sebagian besar
kepada rakyat Aceh dgn status daerah Otonomi Khusus dan menangkap
anggota GAM bersenjata sehingga jumlahnya hanya tinggal ratusan dan lari ke
hutan. Indonesia juga berhasil menangkap dan mengadili ratusan anggota GAM
dan para petinggi GAM di Indonesia yaitu Muzakir manaf, Irwandy Yusup dll dan
memenjarakannya.
Megawati dianggap gagal melaksanakan agenda reformasi dan tidak mampu
mengatasi krisis bangsa. Menurut beberapa pengamat politik dan pemerintahan,
kebijakan pemerintah Megawati sepanjang tahun 2002
cenderung mengabaikan
aspirasi rakyat dan hanya berorientasi pada kepentingan kalangan tertentu serta tidak
mampu melepaskan Indonesia dari tekanan pihak-pihak asing, kegagalan diplomasi
Indonesia sehingga kepulauan Sipadan-Ligitan lepas dari Indonesia, serta kasus
penjualan saham Indosat, gejala munculnya pola lama dalam pemerintahan Megawati
yaitu pendekatan represif dalam menyelesaikan masalah dan sakralisasi lembaga
kepresidenan, kegagalan partai politik yang terlibat dalam pemerintahan gotong royong
dalam mengartikulasi kepentingan rakyat, tak ada upaya pemberantasan KKN,
sebaliknya praktik korupsi makin terang-terangan dan meluas, kebijakan pemerintah
2015
14
Pendidikan Pancasila
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
yang memberi pengampunan terhadap sejumlah koruptor jelas mengingkari nilai
keadilan.
Dalam pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2009 dan 2009-2014) ,
melakukan beberapa kebijakan politik diantaranya:
1. Pembentukan Kabinet Bersatu
Pada periode kepemimpinannya yang pertama, SBY membentuk Kabinet Indonesia
Bersatu yang merupakan kabinet pemerintahan Indonesia pimpinan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla. Kabinet
Indonesia Bersatu dibentuk pada 21 Oktober 2004 dan masa baktinya berakhir pada
tahun 2009. Pada 5 Desember 2005, Presiden Yudhoyono melakukan perombakan
kabinet untuk pertama kalinya, dan setelah melakukan evaluasi lebih lanjut atas
kinerja para menterinya, Presiden melakukan perombakan kedua pada 7 Mei 2007.
2. Pembentukan Kabinet Bersatu jilid II.
Pada periode kepemimpinannya yang kedua, SBY membentuk Kabinet Indonesia
Bersatu II yang merupakan kabinet pemerintahan Indonesia pimpinan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono bersama Wakil Presiden Boediono. Susunan kabinet ini
berasal dari usulan partai politik pengusul pasangan SBY-Boediono pada Pilpres
2009 yang mendapatkan kursi di DPR (Partai Demokrat, PKS, PAN, PPP, dan PKB)
ditambah Partai Golkar yang bergabung setelahnya, tim sukses pasangan SBYBoediono pada Pilpres 2009, serta kalangan profesional. Susunan Kabinet Indonesia
Bersatu II diumumkan oleh Presiden SBY pada 21 Oktober 2009 dan dilantik sehari
setelahnya.Pada 19 Mei 2010, Presiden SBY mengumumkan pergantian Menteri
Keuangan. Pada tanggal 18 Oktober 2011, Presiden SBY mengumumkan
perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II, beberapa wajah baru masuk ke dalam
kabinet dan beberapa menteri lainnya bergeser jabatan di dalam kabinet.
3. Menganut konsep Trias Politika.
Trias Politika merupakan konsep pemerintahan yang kini banyak dianut diberbagai
negara di aneka belahan dunia. Konsep dasarnya adalah, kekuasaan di suatu
negara tidak boleh dilimpahkan pada satu struktur kekuasaan politik melainkan harus
terpisah di lembaga-lembaga negara yang berbeda. Konsep Trias Politika (Eksekutif,
Legislatif, Yudikatif) pada masa pemerintahan SBY mengalami perubahan progresif,
dimana konsep tersebut berusaha menempatkan posisinya berdasarkan prinsip
struktural Sistem Politik Indonesia, yakni berdasarkan kedaulatan rakyat. Pada masa
pemerintahan SBY, hal tersebut benar-benar terimplementasikan, dimana rakyat
bisa memilih secara langsung calon wakil rakyat melalui Pemilu untuk memilih
anggota dewan legislaif, dan Pilpres untuk pemilihan elit eksekutif, sekalipun untuk
2015
15
Pendidikan Pancasila
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
elit yudikatif, pemilihannya masih dilakukan oleh DPR dengan pertimbangan
Presiden.
4. Sistem Kepartaian.
Di Indonesia sendiri, selama masa pemerintahan SBY di tahun 2004-2009, sistem
kepartaian mengalami perubahan yang signifikan, dimana partai politik bebas untuk
didirikan asalkan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku, serta tidak
menyimpang dari hakikat pancasila secara universal. Masyarakat Indonesia pun
dapat memilih calon wakil rakyat pilihan mereka secara langsung, hal tersebut tentu
menunjukan apresiasi negara terhadap hak dasar bangsa secara universal dalam
konteks pembentukan negara yang demokratis.
5. Politik Luar Negeri.
SBY berusaha memantapkan politik luar negeri Indonesia dengan cara meningkatkan
kerjasama internasional dan meningkatkan kualitas diplomasi Indonesia dalam rangka
memperjuangkan kepentingan nasional. Baru-baru ini Indonesia berani mengambil
sikap sebagai satu-satunya negara anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB yang
bersikap abstain ketika semua negara lainnya memberikan dukungan untuk memberi
sanksi pada Iran. SBY telah berhasil mengubah citra Indonesia dan menarik investasi
asing dengan menjalin berbagai kerjasama dengan banyak negara pada masa
pemerintahannya, antara lain dengan Jepang. Perubahan-perubahan global pun
dijadikannya sebagai peluang. Politik luar negeri Indonesia di masa pemerintahan
SBY diumpamakan dengan istilah ‘mengarungi lautan bergelombang’, bahkan
‘menjembatani dua karang’. Hal tersebut dapat dilihat dengan berbagai insiatif
Indonesia untuk menjembatani pihak-pihak yang sedang bermasalah.
Memang SBY sangat berhati-hati sekali dalam membuat suatu kebijakan khususnya
kebijakan politik luar negeri. Yakni seperti sengketa pulau Ambalat, pengakuan budaya oleh
Malaysia yang paling anyar yakni terkait penyadapan yang dilakukan oleh pemerintah
Australia terhadap Indonesia. Dalam kasus-kasus tersebut SBY seolah sangat berhati-hati
dan waspada atas kebijakan maupun keputusan yang diambil.
Dalam masa pemerintahan SBY khususnya bidang politik luar negeri, Kementrian Luar
Negeri Republik Indonesia menyatakan, beberapa permasalahan bilateral mengenai
perbatasan menunjukkan kemajuan. Hal itu dibuktikan dengan adanya instruksi Presiden
untuk segera menyelesaikan persoalan perbatasan dengan beberapa negara. Berdasarkan
data Kementerian Luar Negeri, masalah perbatasan dengan beberapa negara, seperti
Malaysia dan Singapura sedang dipercepat proses perundingannya pada tahun ini. Meski
Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa menyatakan tidak bersedia mengemukakan batas
waktu, namun pihaknya berkomitmen untuk segera menyelesaikan masalah tersebut. Selain
2015
16
Pendidikan Pancasila
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
itu, proses perundingan batas negara juga tengah diselesaikan dengan Vietnam, Filipina,
Papua Nugini dan Australia.
Ciri politik luar negeri Indonesia pada masa pemerintahan SBY, yaitu :
1) Terbentuknya kemitraan-kemitraan strategis dengan negara-negara lain (Jepang,
China, India, dll).
2) Terdapat kemampuan beradaptasi Indonesia terhadap perubahan-perubahan
domestik dan perubahan-perubahan yang terjadi di luar negeri (internasional).
3) Bersifat pragmatis kreatif dan oportunis, artinya Indonesia mencoba menjalin
hubungan dengan siapa saja (baik negara, organisasi internasional, ataupun
perusahaan multinasional) yang bersedia membantu Indonesia dan menguntungkan
pihak Indonesia.
4) Konsep TRUST, yaitu membangun kepercayaan terhadap dunia Internasional.
Prinsip-prinsip dalam konsep TRUST adalah unity, harmony, security, leadership,
prosperity. Prinsip-prinsip dalam konsep TRUST inilah yang menjadi sasaran politik
luar negeri Indonesia di tahun 2008 dan selanjutnya.
Joko Widodo (Jokowi), saat berpidato dalam sidang paripurna MPR Senin (20/10)
menegaskan bahwa Indonesia akan tetap menganut politik luar negeri aktif. Presiden
menegaskan, di bawah kepemimpinannya, Indonesia akan terus aktif dalam setiap forum
internasional.
Menurut Hikmahanto Juwana (Guru besar hukum internasional UI), Joko Widodo
(Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) segera akan memulai masa pemerintahannya. Banyak
tantangan yang harus dihadapi dalam kaitan dengan masalah luar negeri :
-
Hal pertama yang perlu mendapat perhatian adalah mempertahankan apa yang telah
dicapai di tingkat regional dan multilateral oleh pemerintah Susilo Bambang
Yudhoyono-Boediono.
Capaian tersebut adalah keberadaan Indonesia yang telah diperhitungkan oleh
masyarakat internasional. Indonesia berhasil masuk kelompok G-20. Indonesia
dihormati oleh banyak negara sebagai juru damai yang tak memiliki kepentingan
(honest peace broker). Salah satunya dalam peredaman konflik di Laut Cina Selatan.
-
Hal kedua yang harus dijalankan dalam kebijakan luar negeri pemerintah Jokowi-JK
adalah mewujudkan Trisakti.
Trisakti yang mengamanatkan Indonesia berdaulat di bidang politik, berdikari di
lapangan ekonomi, dan berkepribadian secara budaya. Untuk itu, kebijakan luar
negeri
diarahkan
agar
Indonesia
secara
bertahap
tapi
pasti
mengurangi
ketergantungan ekonomi, terutama utang luar negeri kepada negara-negara maju
dan lembaga keuangan internasional. Ketergantungan ekonomi telah lama membuat
2015
17
Pendidikan Pancasila
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Indonesia rentan diintervensi negara lain, baik dalam kedaulatan politik, ekonomi,
hukum, maupun sosial.
-
Selanjutnya, kebijakan luar negeri dalam pemerintahan Jokowi-JK harus ditujukan
untuk memperkuat masalah-masalah bilateral.
Masalah bilateral pada masa pemerintahan SBY dianggap oleh publik kurang
memadai,
bahkan
dianggap
mengorbankan
kepentingan
nasional.
Kerap
penanganannya menjadi sumber kemarahan dan kekecewaan publik terhadap
pemerintah. Dalam menjalankan hubungan bilateral, pemerintah Jokowi-JK harus
tegas terhadap negara lain. Penanganan masalah perbatasan dengan negara
tetangga harus mendapat prioritas. Misalnya, konstruksi mercusuar oleh Malaysia di
landas kontinen Indonesia harus segera dibongkar; apakah pembongkaran dilakukan
oleh Malaysia sendiri atau Indonesia.
-
Keempat, pemerintah Jokowi-JK harus mewujudkan janjinya agar negara hadir
ketika warga menghadapi masalah hukum.
Pemerintah Jokowi-JK harus berkonsentrasi dalam memberi perlindungan bagi
tenaga kerja Indonesia. Namun, dalam memberi perlindungan, pemerintah JokowiJK harus proporsional. Sebagai contoh, pembayaran diyat oleh negara harus
dihentikan. Pembayaran diyat oleh negara, di samping menguras APBN, justru
menyuburkan mafia diyat. Pembayaran diyat bukanlah tanggung jawab negara,
melainkan TKI yang menjadi pelaku pembunuhan atau keluarganya. Pemerintah,
sesuai dengan tugasnya, hanya memfasilitasi agar terjadi pertemuan antara keluarga
korban dan pelaku.
-
Berikutnya, pemerintah Jokowi-JK harus dapat mengimplementasikan ide diplomat
sebagai pemasar produk asal Indonesia. Di sini dibutuhkan upaya untuk mengubah
kerangka berpikir para diplomat. Para diplomat, selain menjalankan tugas rutinnya,
harus memiliki kemampuan untuk menjadikan perwakilan Indonesia sebagai unit
perdagangan luar negeri. Pengalaman Jepang dapat dijadikan rujukan.
-
Keenam, pemerintah Jokowi-JK harus berupaya keras mendukung proses
kemerdekaan Palestina.
Dukungan atas Palestina merdeka disampaikan oleh Jokowi saat debat calon
presiden. Dukungan ini mendapat sambutan dari masyarakat Indonesia.
-
Terakhir, kebijakan luar negeri harus disinergikan untuk mewujudkan visi Poros
Maritim, yang telah dicanangkan oleh Jokowi-JK. Implementasi visi Poros Maritim
bersinggungan dengan banyak sektor. Poros Maritim tak semata urusan luar negeri.
Di sinilah pentingnya sinergi kebijakan luar negeri dengan sektor lain dalam
mewujudkan visi besar Poros Maritim.
2015
18
Pendidikan Pancasila
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Banyak tugas yang harus diemban Jokowi selama lima tahun kedepan. Janji-janji politik
semasa kampanye juga akan menjadi bukti integritas dan kapasitas Jokowi sebagai
Presiden apabila janji tersebut mampu terwujud.
Ketidakpuasan publik di bidang politik dalam 100 hari pemerintahan Jokowi disebabkan
oleh gonjang-ganjing politik akibat perseteruan antara Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi
Indonesia Hebat (KIH) di parlemen. Ketidakpuasaan publik terhadap Jokowi di bidang politik
juga terkait dengan kualitas sebagian menteri yang minus.
Presiden Joko Widodo, atas usul Gubernur Sumatera Utara Gatot Pudjo Nugroho,
menerbitkan Keputusan Presiden tentang pengangkatan Hasban Ritongan, seorang
terdakwa, sebagai Sekda Sumut. Pimpinan komisi III DPR Desmon Mahesa meminta
pemerintah cermat dalam mengangkat setiap pejabat. Menteri Dalam Negeri (Mendagri)
Tjahjo Kumolo menegaskan, pihaknya dalam waktu dekat akan segera mengusulkan pada
Presiden Joko Widodo untuk membatalkan Surat Keputusan Presiden (Keppres) tentang
pengangkatan Hasban Ritonga sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara. Menurut Tjahjo, usulan pembatalan akan dilayangkan setelah sebelumnya
Kemdagri melakukan sejumlah pengkajian. Antara lain meminta informasi ke pengadilan,
yang kemudian diketahui Hasban benar berstatus terdakwa terkait kasus sengketa lahan IMI
di Jalan Pancing, Medan. Menurut Tjahjo, pengangkatan Hasban sebelumnya dilakukan
karena
saat
dikonfirmasi,
Gubernur
Sumatera
Utara,
Gatot
Pudjonugroho
tidak
menyebutkan posisi hukum dari masing-masing nama calon yang diusulkan (diakses :
http://www.jpnn.com/read/2015/01/20/282463/Mendagri-Segera-Usulkan-ke-PresidenCabut-Keppres-Sekda-Terdakwa).
Kementerian Hukum dan HAM telah memutuskan Partai Golkar versi Munas Ancol
Jakarta atau kubu Agung Laksono sebagai kepengurusan partai yang sah. Keputusan
Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, berdasarkan keputusan Mahkamah Partai
Golkar (MPG) yang mengabulkan untuk menerima kepengurusan DPP Partai Golkar hasil
Munas Ancol. "Berdasarkan ketentuan Pasal 32 ayat 5 UU Parpol Nomor 2/201, dinyatakan
bahwa putusan MP (Mahkamah Partai) bersifat final, dan mengikat secara internal dalam hal
perselisihan yang berkenaan dengan kepengurusan," ujar Yasonna Laoly (Sumber:
http://news.liputan6.com/read/2191174/idrus-golkar-kebijakan-menkumham-tidak-cerahkanproses-politik, diakses: 24/3/2015).
C. Kebijakan Hukum
Secara umum telah disepakati bahwa ada karakteristik yang menjadi syarat mutlak dari
ketentuan yang kemudian bisa dikatagorikan sebagai sebuah produk hukum, yaitu :
-
2015
Adanya unsur perintah dan atau larangan.
19
Pendidikan Pancasila
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
-
Adanya unsur memaksa (pemberian sanksi bagi pelanggarnya).
-
Adanya unsur untuk ketertiban, dan
-
Adanya kewenangan dari pembuat aturan.
Kebijakan atau biasa disebut dengan policy, sangat erat kaitannya dengan kewenangan.
Dan kebijakan itu muncul karena adanya kewenangan. Kewenangan berkaitan dengan
jabatan. Kebijakan merupakan ketetapan yang diambil pihak yang mempunyai kewenangan
dikarenakan adanya suatu keadaan/permasalah/perubahan tertentu. Karena hukum bersifat
memaksa dan dibuat oleh lembaga yang berwenang, maka bagi pelanggar hukum
berdampak pada akan diterimanya hukuman. Sedangkan terhadap konsekwensi hukum
yang muncul sebagai akibat diterbitkannya kebijakan merupakan tanggungjawab dari
pengambil kebijakan, sedangkan bagi pelaksana kebijakan, selama dalam pelaksanaannya
tidak menyimpang dari kebijakan yang ada maka tidak dapat dipertanggungjawabkan secara
hukum atas akibat dari pelaksanaan kebijakan. Namun apabila dalam pelaksanaan
kebijakan ada penyimpangan dan berdampak hukum maka pelaksana kebijakan yang
menyimpang bertanggung jawab secara pribadi (Ultra Vires) atas dampak yang muncul.
Hukum di Indonesia merupakan campuran dari sistem hukum Eropa, hukum agama, dan
hukum adat. Sebagian besar sistem yang dianut, baik perdata maupun pidana berbasis
pada hukum Eropa, khususnya dari Belanda karena aspek sejarah masa lalu Indonesia
yang merupakan wilayah jajahan dengan sebutan Hindia-Belanda (Nederlandsch-Indie).
Hukum agama karena sebagian besar masyarakat Indonesia menganut Islam, maka
dominasi hukum atau syariat Islam lebih banyak terutama di bidang perkawinan,
kekeluargaan, dan warisan. Selain itu, di Indonesia juga berlaku sistem hukum adat yang
diserap dalam perundang-undangan atau yurisprudensi, yang merupakan penerusan dari
aturan-aturan setempat dari masyarakat dan budaya-budaya yang ada di wilayah nusantara
(Pasal 1 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1964).
Kebijakan Pemerintah Pada Era Susilo Bambang Yudhoyono (2OO4 - 2014)
Masalah-masalah hukum yang mulai dihadapi SBY terkait dengan bencana alam
maupun bencana akibat kesalahan manusia yang terjadi pada awal pemerintahannya, mulai
bencana tsunami di Aceh, gempa di Yogyakarta, jatuhnya pesawat Adam Air, sampai
lumpur Lapindo di Sidoarjo dan bencana akibat pembagian BLT (bantuan langsung tunai)
sebagai kompensasi BBM (bahan bakar minyak). Kemudian juga mulai muncul masalah
kedaulatan negara dan hukum internasional yang terkait dengan kasus intervensi beberapa
negara (Amerika Serikat dan Singapura) dalam pencarian lokasi jatuhnya Adam Air dan
kotak hitamnya. Pemerintahan SBY, dapat membangkitkan semangat dan solidaritas
kemanusiaan sampai tingkat internasional untuk memberikan bantuan bagi para korban
bencana, selain penggunaan instrumen hukum untuk menanggulangi bencana alam melalui
2015
20
Pendidikan Pancasila
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007. SBY menunjukkan usaha secara signifikan
penanggulangan bencana baik melalui aspek hukum nasional maupun aspek diplomasi
dengan dunia internasional.
Pada masa kampanye pilpres SBY juga berjanji akan memberantas praktik Korupsi.
Melalui program kerja 100 hari SBY berjanji akan melakukan shock teraphy untuk
memberantas Korupsi. Sejumlah kemajuan dalam pemberantasan korupsi telah diraih.
dalam penegakan hukum. Sejak era awal SBY memerintah. Berdasarkan data yang
dikeluarkan ICW baru-baru ini sejumlah koruptor berhasil ditangkap diadili. Sampai saat ini
tercatat sejak KPK berdiri pada 2002 jumlah yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi
mencapai sedikitnya 360 orang. Mereka sebagian besar merupakan pejabat publik, seperti
anggota parlemen, pejabat kepolisian, birokrat, gubernur, wali kota, bahkan hakim tinggi.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diberi kebebasan oleh Presiden untuk melakukan
audit dan pemberantasan korupsi. Hasilnya telah terjadi pemeriksaan tersangka korupsi dan
pejabat pemerintahan sebanyak 31 orang selama 100 hari.
Kebijakan Pemerintah Pada Era Joko Widodo
100 hari kerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla menuai banyak kritik khususnya
dalam bidang penegakan hukum seiring mencuatnya perseteruan antara Polri dan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal ini pula yang menyebabkan kepuasan publik terhadap
Jokowi merosot. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebutkan, hasil survei
memperlihatkan tingkat kepuasan publik hanya 40,11%, sedangkan 53,11% menyatakan
kekecewaannya. Dan menurutnya, salah satu penyebab utama rendahnya kepuasaan di
bidang hukum karena Jokowi dinilai tidak tegas bersikap terkait pencalonan Budi Gunawan
sebagai Kapolri yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Jokowi juga terkesan
kurang maksimal berbuat untuk menghindari kriminalisasi atau pelemahan KPK (diakses
http://news.liputan6.com/read/2168269/lsi-rapor-jokowi-merah-karena-kisruh-kpk-polri-dankenaikan-bbm).
Menteri Susi mengatakan ingin memajukan industri perikanan Indonesia. Caranya
melalui berbagai kebijakan strategis yang diterbitkan, sebagai upaya pengelolaan sumber
daya perikanan secara berkelanjutan. Meskipun itu menimbulkan banyak kontradiksi. Hal ini
dilakukan sebagai upaya mendukung pemberantasan illegal fishing yang sering terjadi di
wilayah perairan Indonesia dan telah banyak merugikan negara. Semua peraturan baik
berupa Peraturan Menteri (PERMEN) dan Keputusan Menteri (KEPMEN) yang telah
diterbitkan, dibuat sudah sesuai dengan ketentuan sebagaimana amanat perundangundangan.
Peraturan NOMOR 56/PERMEN-KP/2014 tentang Penghentian Sementara (Moratorium)
Perizinan Usaha Perikanan Tangkap diwilayah pengelolaan Perikanan Negara Republik
2015
21
Pendidikan Pancasila
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Indonesia. Permen ini terkesan brutal dengan menghentikan seluruh perizinan usaha
perikanan tangkap tanpa memperhatikan kepentingan masyarakat Nelayan, kalau yang
dilarang itu kapal Ikan Eks Luar Negeri kami masih dapat memahami tapi dengan menyama
ratakan
seluruh
Kapal
Ikan
ini
sangat
mencederai
para
Nelayan
(Sumber:
http://www.beritaonlinemedan.com/2015/01/6-kebijakan-menteri-susi-sengsarakan.html,
diakses: 24/3/2015).
Peraturan Presiden RI NOMOR 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian
dan harga jual eceran BBM. Pada hal 18 (Lampiran) Usaha Perikanan, Nelayan yang
menggunakan kapal ikan Indonesia dengan ukuran maksimum 30 GT yang terdaftar di KKP,
SKPD Propinsi/Kabupaten/Kota yang membidangi perikanan dengan verifikasi dan surat
rekomendasi dari Pelabuhan Perikanan atau Kepal SKPD Propinsi/Kabupaten/Kota yang
membidangi perikanan sesuai dengan kewenangannya masing-masing. Ini artinya Kapal
Ikan diatas 30 GT harus menggunakan BBM non subsidi. Hal ini tentu saja sangat
memberatkan karena walaupun kapal ikan tersebut diatas 30 GT namun belanja kelaut
ditanggung bersama antara pemilik dan Nelayan. Yaitu hasil tangkapan setelah dikurangi
belanja baru dibagi antara pemilik dan Nelayan yang diketuai Nakhoda dengan bandingan
60:40.
D. Kebijakan Ekonomi
Kebijakan Pemerintah Pada Era Joko Widodo
Kepercayaan publik juga rendah pada di bidang ekonomi. Tercatat hanya 47,29% publik
yang puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi yang baru berjalan selama 100 hari ini.
Masalah utamanya tidak lain karena kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM.
Mencabut subsidi BBM. Alasan mendasar yang menjadi pembenaran Jokowi-JK untuk
mencabut subsidi (menaikkan) BBM adalah karena subsidi BBM mengakibatkan jebolnya
anggaran negara, subsidi BBM menggunakan anggaran sangat besar. Konsumsi bahan
bakar memang sangat tinggi. Salah satu variable yang menyebabkan tingginya konsumsi
BBM adalah dinamika pertumbuhan ekonomi. Di berbagai sektor, aktivitas masyarakat harus
ditunjang oleh BBM. Ketika pemerintah mencoba membatasi konsumsi BBM masyarakat,
kita melihat panjangnya antrian di SPBU. Konsumsi BBM bersubsidi yang tinggi tentu saja
menyedot anggaran yang tidak kecil. Maka kemudian muncul ide untuk mengemat anggaran
dengan mencabut subsidi.
Subsidi merupakan hak rakyat yang harus dijamin oleh negara. Dengan kenaikan BBM
dipastikan menyebabkan inflasi dan kenaikan harga-harga sehingga memukul daya beli
masyarakat sehingga dapat menganggu pertumbuhan ekonomi dan bahkan bisa
menciptakan kemiskinan baru. Bila alasan mencabut subsidi untuk menghemat anggaran
2015
22
Pendidikan Pancasila
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
atau menjaga ruang fiskal, banyak opsi solusi lain yang bisa ditempuh. Misalnya
merampingkan birokrasi, mengurangi belanja pegawai, menekan angka kebocoran
anggaran dan korupsi, meningkatkan pendapatan Negara dari sektor pajak, merealokasi
anggaran dari Kementrian yang selama ini realisi serapannya rendah, serta serta bebagai
pilihan solusi tanpa harus mengorbankan hak-hak rakyat.
Selain kebijakan tersebut di atas, Ekonom Dana Moneter Internasional (IMF)
memberikan nilai positif dalam berbagai hal kebijakan Presiden Joko Widodo dalam 100 hari
memimpin Indonesia. Adapun kebijakan terkait dengan iklim bisnis dan iklim investasi
mendapatkan satu tanda centang hijau. Hal itu diungkapkan Ben Bingham dalam 5th Annual
Corporate Treasury and CFO Summit di Jakarta, Selasa (27/1/2015). Namun Bingham
menggarisbawahi
dua
sektor
di
mana
kebijakan
ekonomi
pemerintahan
Jokowi
mendapatkan tanda silang merah, yakni menyangkut kebijakan perdagangan dan kebijakan
perburuhan
Nilai positif itu, terutama dalam hal reformasi fiskal. Ben Bingham, Senior
Resident Representative IMF, mengatakan kebijakan Presiden Jokowi dalam reformasi
fiskal
mendapatkan
dua
tanda
centang
hijau
(diakses:
http://finansial.bisnis.com/read/20150127/9/395499/begini-penilaian-imf-soal-kebijakanekonomi-100-hari-pemerintahan-jokowi).
Selain kebijakan tersebut di atas, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang
berencana menutup impor jeroan dengan alasan menjaga martabat bangsa. Pemerintah
akan menutup impor jeroan daging. Menurut Menteri Pertanian Amran Sulaiman beralasan,
di luar negeri, jeroan bukan untuk makanan manusia. “Jeroan kita impor. Itu makanan
anjing-kucing di sana (luar negeri). Merespons rencana Menteri Pertanian Andi Amran
Sulaiman yang berencana menutup impor jeroan dengan alasan menjaga martabat bangsa,
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron mengingatkan agar menteri tidak perlu
merendahkan nilai makanan.
E.Kebijakan Sosial
Kementerian Perdagangan akan meminta Pemerintah Daerah untuk mencabut izin
operasi minimarket jika melanggar atas peraturan larangan menjual minuman beralkohol di
tempat usahanya. Ketentuan tersebut mulai berlaku tanggal 16 April 2015 atau tiga bulan
sejak ditetapkan. Peraturan Menteri Perdagangan no. 6/M-Dag/per/1/2015 ini merevisi
Peraturan no. 20/M-Dag/per/2014 yang masih memperbolehkan penjual eceran untuk
memperdagangkan minuman keras kelas A atau yang kandungannya alkoholnya berada di
bawah 5 persen. Larangan ini berlaku untuk minimarket. Sementara untuk supermarket
masih diperbolehkan menjual minuman beralkohol dengan syarat yang ketat. Persyaratan
tersebut di antaranya harus disimpan dalam rak khusus, dijual pada konsumen di atas 21
2015
23
Pendidikan Pancasila
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
tahun dengan memperlihatkan KTP, serta wajib dilayani oleh petugas atau tidak boleh
mengambil sendiri. Apalabila dalam penerapannya masih banyak yang melanggar, maka
Kemendag akan mengeluarkan aturan baru untuk melarang penjualan beralkohol di
supermarket. Kementerian Perdagangan mengancam pencabutan izin usaha bagi
pengusaha ritel yang membandel. Namun, konsumen masih bisa membeli produk tersebut
di supermarket dan hypermarket.
Peraturan ini dikeluarkan karena Kementerian
Perdagangan mempunyai kewajiban melindungi konsumen serta pasar domestik dan
meningkatkan ekspor. Permendag ini dikeluarkan setelah mendengar masukan dan keluhan
dari masyarakat bahwa penjualan minuman beralkohol banyak mengganggu dan sudah di
luar batas. Menurutnya, banyak juga oplosan yang malah merenggut nyawa. Maka saat ini
tidak boleh menjual alkohol di bawah 5 persen sama sekali.Terkait sanksi, maka
Kementerian Pedagangan akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan
pengawasan dan penindakan. Izin usaha akan kami cabut jika dalam 3 bulan masih ada
stok minuman beralkohol.
F. Kebijakan Budaya dan Lain-Lain
Indonesia adalah negara yang pluralis dengan perlbagai macam budaya. Setelah lebih
dari 60 tahun merdeka, Republik Indonesia hingga kini belum memiliki Undang-Undang
Kebudayaan. Dalam beberapa tahun terakhir memang sudah muncul wacana tentang
pentinganya UU Kebudayaan yang menyataka secara tegas bagaimana strategi
kebudayaan Indonesia dalam menghadapi zaman yang terus berubah ini. DPR RI sendiri
sekarang ini tengah menggodok Rancangan Undang-Undang (RUU) Kebudayaan. RUU
Kebudayaan usulan pemerintah dan DPR RI sendiri sempat dipersoalkan oleh para pelaku
dan organisasi kesenian yang ada, di samping menjadi perdebatan hangat para kaum
cendekia, budayawan, dan para pihak yang terkait dengan bidang ini (diakses:
http://www.koalisiseni.or.id/program/kebijakan-kesenian/kebijakan-kebudayaan/).
Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah Anies Baswedan mengeluarkan
kebijakan pembatasan penerapan Kurikulum 2013. Sekolah yang telah tiga semester
menerapkan Kurikulum 2013 bisa terus memakai kurikulum ini. Sedangkan sekolah yang
baru memakai Kurikulum 2013 selama satu semester diimbau kembali ke Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Di bidang pendidikan, Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Anies Baswedan memutuskan menunda pelaksanaan Kurikulum 2013 di
seluruh Indonesia dan kembali ke Kurikulum 2006. Selama masa penundaan para guru
diberikan pelatihan agar benar-benar siap melaksanakan Kurikulum 2013. Menteri Anies
juga memutuskan bahwa Ujian Nasional (UN) bukan lagi penentu kelulusan. UN hanya
untuk pemetaan dan syarat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi sedangkan
2015
24
Pendidikan Pancasila
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kelulusan siswa ditentukan oleh sekolah. Sementara itu Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mencanangkan gerakan penghematan
bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan pejabat negara. Selain memangkas perjalanan dinas
hingga Rp 16 triliun, Menteri Yuddy mengeluarkan aturan agar PNS tidak menggelar acara
di hotel. Selain itu, pejabat negara juga tidak diperbolehkan menggelar resepsi mewah
dengan pembatasan undangan maksimal 400 orang, atau ditambah 100 undangan untuk
keluarga dan teman dekat. Kebijakan pendidikan pertama pada masa pemerintahan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) ini menuai polemik.
Sebagian kalangan mendukung langkah Anies karena menganggap penerapan Kurikulum
2013 sendiri terburu-buru. Namun, sebagian kalangan justru menganggap kembalinya
sistem pendidikan Indonesia ke Kurikulum 2006 adalah sebuah langkah mundur. Kebijakan
pembatasan penerapan Kurikulum 2013 juga dikritik Kepala Lembaga Pengembangan dan
Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia, Prof Siswandari. Dia menilai, Kurikulum
2013 merupakan instrumen hidup yang dapat memberikan peradaban menjadi lebih baik
sesuai perubahan yang bersifat linier. "Kurikulum sebelumnya (2006) tidak memasukkan
sikap untuk dinilai. Selain pengetahuan dan keterampilan, Kurikulum 2013 juga menilai sikap
pelajar sebagai hasil pembangunan karakternya menjadi lebih baik. Wakil Ketua DPR RI,
Fadli Zon, menganggap kebijakan Anies Baswedan sebagai langkah serampangan
mendikbud. Seharusnya, Anies terlebih dahulu melakukan kajian mendalam. Kebijakan lain
dalam bidang pendidikan adalah menjadikan Ujian Nasional hanya sebagai pemetaan,
bukan lagi alat penentu kelulusan siswa. Nantinya, kewenangan menentukan kelulusan
siswa ada di sekolah. Siswa pun dapat mengulang UN untuk memperbaiki nilai mereka.
kebijakan Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah yang
menghentikan Kurikulum 2013. Berdasarkan survei, 26,98% yang menilai perubahan itu
menimbulkan ketidakjelasan kurikulum, 19,05% menilai perubahan itu menyulitkan guru dan
siswa, dan hanya 25,4% yang setuju perubahan dilakukan.
2015
25
Pendidikan Pancasila
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996),
136.
2. Triyanto, M.si (Modul Mata Kuliah “Sistem Politik dan Pemerintahan Indonesia”
STPMD “APMD” Yogyakarta).
3. Lesmana M.A., Prof. Dr. Tjipta . 2009 . DARI SOEKARNO SAMPAI SBY : Intrik &
lobi Politik Para Penguasa . Jakarta : Gramedia
4. Kencana Syafiie, Inu, Azhari. 2005. Sistem Politik Indonesia. Bandung: PT. Refika
Aditama
5. http://media.diknas.go.id/media/document/3537.pdf.
6. http://widuri.raharja.info/index.php?title=Media_Cetak
7. http://www.academia.edu/4828185/Teori_Politik_dan_Kebijakan_Publik
8. http://civic-iiec.blogspot.com/2013/02/kebijakan-politik-luar-negeri-indonesia.html
9. http://maslanpaloh.blogspot.com/2012/09/pemerintahan-dari-presiden-pertama. html
(Kamis,12 Deesember 2013).
10. https://joshuaig.wordpress.com/2013/05/
11. www. History Indonesia.com
12. http://nusantaranews.wordpress.com/
13. http://www.tempo.co/read/kolom/2014/10/20/1731/Tantangan-Kebijakan-LuarNegeri-ke-Depan
14. http://news.liputan6.com/read/2168269/lsi-rapor-jokowi-merah-karena-kisruh-kpkpolri-dan-kenaikan-bbm
15. http://finansial.bisnis.com/read/20150127/9/395499/begini-penilaian-imf-soalkebijakan-ekonomi-100-hari-pemerintahan-jokowi
16. http://www.beritaonlinemedan.com/2015/01/6-kebijakan-menteri-susisengsarakan.html
2015
26
Pendidikan Pancasila
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download