MODUL PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA (LANJUTAN) Fakultas Program Studi Ekonomi dan Bisnis Manajemen Tatap Muka 04 Kode MK Disusun Oleh 90037 Udjiani Hatiningrum, SH., M Si Abstract Kompetensi Pada pokok bahasan ini mendiskripsikan mengenai hal-hal yang berkenaan : Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan serta mengetahui tujuan Penyelenggaraan Pendidikan Pancasila PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA (LANJUTAN) A. Kebijakan Pemerintahan Baik Melalui Media Cetak atau Elektronik B. Kebijakan Politik C. Kebijakan Hukum D. Kebijakan Ekonomi E. Kebijakan Sosial F. Kebijakan Budaya dan lain-lain A. Kebijakan Pemerintahan Baik Melalui Media Cetak atau Elektronik Istilah kebijaksanaan atau kebijakan yang diterjemahkan dari kata policy memang biasanya dikaitkan dengan keputusan pemerintah, karena pemerintahlah yang mempunyai wewenang atau kekuasaan untuk mengarahkan masyarakat, dan bertanggung jawab melayani kepentingan umum. Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak. Istilah ini dapat diterapkan pada pemerintahan, organisasi dan kelompok sektor swasta, serta individu. Kebijakan berbeda dengan peraturan dan hukum. Jika hukum dapat memaksakan atau melarang suatu perilaku (misalnya suatu hukum yang mengharuskan pembayaran pajak penghasilan), kebijakan hanya menjadi pedoman tindakan yang paling mungkin memperoleh hasil yang diinginkan. Banyak dampak positif dari adanya kebijakan yang ada dalam Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik UU No 14 tahun 2008 yang secara garis besar menjelaskan mengenai aktifitas yang mengambarkan betapa pentingnya keterbukaan informasi publik hingga di harapkan publik dapat berpartisipasi dalam setiap program. Untuk mewujudkan good governance dengan adanya undang-undang yang mengatur tentang Keterbukaan Informasi Publik sangatlah perlu. Undang-undang keterbukaan informasi publik ini akan 2015 2 Pendidikan Pancasila Udjiani Hatiningrum Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id mengawal pemerintah berlangsung transparan dalam seluruh proses pemerintahan. Kini akses informasi semakin mudah di dapatkan oleh masyarakat yakni baik di desa maupun di kota. Salah satu cara untuk mendapatkan informasi ialah dengan memanfaatkan media cetak seperti buku, majalah/jurnal dan lain-lain. Dan juga ada media yang memberikan informasi seperti media elektronik atau biasa disebut Teknologi Informasi (TI). Informasi dapat dimanfaatkan pengguna melalui jasa sirkulasi dan persediaan informasi dalam bentuk cetak maupun dalam media elektronik seperti program CD-Rom TEEAL. Sesuai dengan sistem administrasi Negara Republik Indonesia, kebijakan dapat dibagi menjadi 2, yaitu: 1. Kebijakan Internal (Manajerial), yaitu kebijakan yang mempunyai kekuatan mengikat aparatur dalam organisasi pemerintah sendiri. 2. Kebijakan eksternal (Publik), yaitu suatu kebijakan yang mengikat masyarakat umum, sehingga dengan kebijakan demikian kebijakan harus tertulis. Dalam penyusunan kebijakan mengacu pada hal hal berikut: 1. Berpedoman pada kebijaksanaan yang lebih tinggi. 2. Konsisten dengan kebijaksanaan yang lain yang berlaku. 3. Berorientasi ke masa depan. 4. Berpedoman kepada kepentingan umum 5. Jelas dan tepat serta transparan 6. Dirumuskan secara tertulis. Bentuk kebijaksanaan nasional yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan dapat berupa: 1) UUD 1945 2) Ketetapan MPR 3) Undang-undang 4) Peraturan pemerintah pengganti undang undang (Perpu) dibuat oleh Presiden dalam hal kepentingan memaksa setelah mendapat persetujuan DPR. Dalam bidang politik, kita harus mewujudkan perilaku : - Menampilkan perilaku politik sesuai Pancasila - Menghindari sikap dan perilaku yang memaksakan pendapat dan ingin menang sendiri - Meyakini bahwa nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 sebagai nilai yang terbaik dan sesuai untuk bangsa Indonesia. - 2015 dan lain sebagainya. 3 Pendidikan Pancasila Udjiani Hatiningrum Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Media Cetak Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), media (me·dia /média) diartikan sebagai berikut: 1. alat; 2. alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk; 3. yang terletak di antara dua pihak (orang, golongan, dsb): wayang bisa dipakai sebagai media pendidikan; 4. perantara; penghubung; 5. zat hara yang mengandung protein, karbohidrat, garam, air, dan sebagainya baik berupa cairan maupun yang dipadatkan dengan menambah gelatin untuk menumbuhkan bakteri, sel, atau jaringan tumbuhan. Kata “media” berasal dari kata medius yang secara harfiah berarti “perantara” atau “pengantar”. Dengan demikian, media merupakan wahana penyaluran informasi belajar atau penyalur pesan. Bila media adalah sumber belajar maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan ketrampilan (Syaiful Bahri Djamarah, 136:1996) . Media cetak mempunyai makna sebuah media yang menggunakan bahan dasar kertas atau kain untuk menyampaikan pesan-pesannya. Unsur-unsur utama adalah tulisan (teks), gambar visualisasi atau keduanya. Media cetak ini bisa dibuat untuk membantu fasilitator melakukan komunikasi interpersonal saat pelatihan atau kegiatan kelompok. Media ini juga bisa dijadikan sebagai bahan referensi (bahan bacaan) atau menjadi media instruksional atau mengkomunikasikan teknologi baru dan cara-cara melakukan sesuatu (leaflet, brosur, buklet). Bisa juga mengkomunikasikan perhatian dan peringatan serta mengkampanyekan suatu isu (poster) dan menjadi media ekspresi dan karya personal (poster, gambar, kartun, komik). Pada umumnya orang beranggapan bahwa media cetak sama dengan pengertian surat kabar atau majalah. Padahal jika diurai maknanya, media cetak tidak terbatas pada dua jenis media itu saja. Secara harfiah pengertian media cetak dapat diartikan sebagai sebuah media penyampaian informasi yang memiliki manfaat dan terkait dengan kepentingan rakyat banyak, yang disampaikan secara tertulis. Maka dari pengertian ini, kita bisa melihat bahwa media cetak adalah sebuah media yang di dalamnya berisi informasi yang didalamnya terkait dengan kepentingan masyarakat umum dan bukan terbatas pada kelompok tertentu saja. Dan di tengah dinamika masyarakat yang demikian pesat, media cetak dianggap sudah tertinggal dibandingkan dengan dua pesaingnya yakni media elektronik dan media 2015 4 Pendidikan Pancasila Udjiani Hatiningrum Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id digital. Meski demikian, bukan berarti media cetak sudah tidak mampu meraih konsumen yang menantikan informasi yang dibawanya. Media cetak merupakan media yang berpengaruh besar dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Pasca Indonesia merdeka, media cetak adalah sarana yang paling utama bagi masyarakat dalam mengemukakan pendapat. Sehingga pada akhirnya akibat dari kesadaran pihak pemerintah mengenai dampak dari media cetak itu sendiri terhadap opini publik, maka dalam eksistensinya untuk menyampaikan informasi, media cetak tersebut harus memiliki Surat Ijin Terbit. Secara umum, jenis media cetak yang ada di Indonesia diklasifikasikan menjadi delapan bagian. Pengklasifikasian tersebut, didasarkan pada waktu terbit media tersebut. Hal ini sesuai dengan apa yang dikeluarkan oleh Dirjen Pembinaan Pers dan Grafika, tentang pembagian media cetak dan pengklasifikasiannya. Kedelapan jenis media cetak tersebut di antaranya adalah : 1. Surat Kabar Harian Ini adalah jenis media cetak yang terbit setiap hari, kecuali pada hari-hari tertentu seperti pada libur nasional. Jenis media cetak ini masih dibagi lagi menjadi Surat Kabar Harian Nasional, Surat Kabar Harian Daerah, dan Surat Kabar Harian Lokal. Berita yang disampaikan adalah jenis berita news atau informasi terkini dan disampaikan dengan sistem straight news atau apa adanya. 2. Surat Kabar Mingguan Jenis media cetak ini lebih banyak dikenal dengan sebutan tabloid. Biasanya berita yang diangkat adalah berita hiburan atau juga in depth news atau liputan mendalam. Tulisan dalam media ini lebih banyak bergaya feature atau deskriptif. 3. Majalah Mingguan Jenis majalah ini terbit setiap minggu sekali. Berita yang diangkat adalah berita in depth news dengan jenis berita adalah berita news atau tentang sebuah peristiwa. 4. Majalah Tengah Bulanan Majalah ini terbit sebulan dua kali. Berita yang ditampilkan lebih bersifat informatif dan biasanya memuat tentang berita life style atau gaya hidup. 5. Majalah Bulanan Majalah bulanan terbit sekali dalam sebulan. Jenis pemberitaan yang disampaikan biasanya termasuk investigatif atau berita yang didapat dari hasil penelitian. 6. Majalah Dwibulanan Majalah ini terbit sekali dalam dua bulan. Informasi yang disampaikan dalam majalah ini biasanya terkait dengan laporan dari hasil aktivitas sesuatu. Misalnya laporan 2015 5 Pendidikan Pancasila Udjiani Hatiningrum Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id neraca perusahaan atau juga majalah yang berisi laporan pendapatan sebuah lembaga zakat. 7. Majalah Tribulanan Majalah ini berkonsep hampir mirip dengan majalah dwi bulanan. Yang membedakan hanya masalah waktu terbit, yang dilakukan setiap tiga bulan sekali. 8. Bulletin Media cetak ini biasanya dibuat untuk kalangan tertentu atau intern saja. Dan media ini biasanya hanya terdiri dari beberapa halaman, serta dibuat dengan konsep sederhana. Buletin juga tidak dibuat untuk kepentingan komersial. Media Elektronik (Electronic Media) Media elektronik adalah sebuah media yang menyampaikan sesuatu, yang berbentuk elektronik. Contoh media elektronik seperti TV, radio, dan HP (Hand Phone) serta internet. Setelah media cetak muncullah media elektronik pertama yaitu radio. Yaitu sebagai media audio yang menyampaikan pesan lewat suara. Kecepatan dan ketepatan waktu dalam penyampain pesan radio tentu lebih cepat dengan menggunakan siaran langsung. Pada waktu penyebaran informasi Proklamasi Kemerdekaan media massa radio berperan utama dalam penyebaran berita. Setelah itu muncul Televisi yang lebih canggih bisa menayangkan gambar. Yaitu sebagai media massa audio visual. Dengan adanya media elektronik tersebut, kita dapat mengetahui informasi yang terjadi di sekeliling kita dan bahkan kita dapat mengetahui informasi yang terjadi di seluruh dunia. B. Kebijakan Politik Berikut ini adalah pengertian dan definisi politik menurut beberapa ahli: Rod Hague Politik adalah kegiatan yang menyangkut cara bagaimana kelompok-kelompok mencapai keputusan-keputusan yang bersifat kolektif dan mengikat melalui usaha untuk mendamaikan perbedaan-perbedaan diantara anggota-anggotanya. Andrew Heywood Politik adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk membuat,mempertahankan, dan mengamandemen peraturan-peraturan umum yangmengatur kehidupannya, yang berarti tidak dapat terlepas dari gejala komflik dan kerja sama. Carl Schmidt Politik adalah suatu dunia yang didalamnya orang-orang lebih membuat keputusankeputusan daripada lembaga-lembaga abstrak. 2015 6 Pendidikan Pancasila Udjiani Hatiningrum Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Litre Politik didefinisikan sebagai ilmu memerintah dan mengatur Negara Robert Definisi politik adalah seni memerintah dan mengatur masyarakat manusia Menurut Miriam Budiardjo, bahwa konsep-konsep pokok dalam politik diantaranya adalah: 1. negara (state) 2. kekuasaan (power) 3. pengambilan keputusan (decision making) 4. kebijakan (policy , beleid) 5. pembagia (distribution), atau alokasi (allocation) Kata Politik secara etimologis berasal dari bahasa Yunani Politeia, yang akar katanya adalah polis, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, yaitu negara. Politik (etimologis) adalah segala sesuatu yag berkaitan dengan urusan yang menyangkut kepentingan dari sekelompok masyarakat (negara). Dalam bahasa Indonesia, Secara umum politik mempunyai dua arti, yaitu politik dalam arti kepentingan umum (politics) dan politik dalam arti kebijakan (policy). Politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan (policy), dan distribusi atau alokasi sumber daya. Kebijakan politik adalah segala sesuatu hasil keputusan baik berupa dalam sistem. Kebijakan selalu berhubungan dengan keputusan-keputusan pemerintah yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat melalui instrument-instrumen kebijakan yang dimiliki oleh pemerintah berupa hukum, pelayanan, transfer dana, pajak dan anggaran-anggaran serta memiliki arahan-arahan yang bersifat otoritatif untuk melaksanakan tindakan-tindakan pemerintahan di dalam yurisdiksi nasional, regional, dan lokal. Dalam pemerintahan negara, maka kebijakan politik adalah sistem konsep resmi yg menjadi landasan atau pedoman perilaku (dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak) politik negara. Dalam tulisan ”Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia”, Dr. Muhammad Hatta menjelaskan pandangannya mengapa Pemerintah Indonesia telah memilih untuk tidak berpihak pada dua kekuatan dunia ketika itu dan juga tidak melakukan kebijakan luar negeri pasif dalam arena perpolitikan internasional. Muhammad Hatta secara tegas menjelaskan bahwa kebijakan luar negeri Indonesia bukanlah netralitas karena negara ini tidak dibangun untuk menjadi negara yang suka berperang, melainkan dibangun untuk memajukan perdamaian. Politik luar negeri Indonesia tidak berpihak pada salah satu blok tertentu dan memilih untuk mencari jalan sendiri dalam mengatasi permasalahan internasional. Kebijakan politik luar negeri Indonesia adalah mandiri (independent) dan aktif. Aktif dimaksud adalah berusaha dengan giat dalam memelihara perdamaian dan mengurangi ketegangan di antara 2015 7 Pendidikan Pancasila Udjiani Hatiningrum Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dua Blok (Amerika Serikat dan Uni Sovyet), melalui usaha-usaha yang didukung semaksimal mungking oleh mayoritas anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pernyataan Muhammad Hatta tersebut disampaikan pada 2 September 1948 di hadapan Badan Pekerja Komite Nasional Pusat. Pernyataan ini yang kemudian menjadi prinsip dasar dalam pelaksanaan politik luar negeri Indonesia dan juga menjadi dasar pemikiran bagi banyak negara Asia Afrika dalam melakukan politik luar negeri mereka. Secara umum, Muhammad Hatta merumuskan tujuan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dalam bukunya Dasar Politik Luar Negeri Republik Indonesia sebagai berikut: a. berusaha mempertahankan kedaulatan bangsa dan melindungi keselamatan negara Indonesia, b. memperkokoh perekonomian domestik dengan cara memperoleh barang-barang luar negeri yang belum dapat diproduksi di dalam negeri demi kemakmuran rakyat, c. mendukung perdamaian dunia karena perpolitikan internasional yang damai akan membantu Indonesia dalam membangun perekonomiannya demi kemakmuran rakyat, d. menggalang persaudaraan dengan segala bangsa di dunia sebagai implementasi cita-cita yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Landasan hukum politik luar negeri Indonesia yang mandiri dan bebas aktif dalam melaksanakan hubungan luar negeri tidak lepas dari dasar hukum yang melandasi kebijakan luar negeri Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Masa Pemerintahan Soekarno (1945-1966) Pada masa Pemerintahan Soekarno, politik luar negeri Indonesia dicirikan dengan upaya mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia dari agresi militer Belanda yang ingin kembali berkuasa di Indonesia. Berikut ini beberapa kejadian penting yang mempengaruhi politik luar negeri Indonesia pada masa Pemerintahan Soekarno: 1. Peletakan dasar Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia sebagaimana dikemukakan oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta pada 2 September 1948 bahwa Politik Luar Negeri Indonesia adalah bebas aktif (an independent active). 2. Indonesia menolak untuk berpartisipasi menjadi anggota dalam organisasi regional anti komunis dan pro Barat yang digagas oleh Filipina. Organisasi tersebut adalah Southeast Asia Treaty Organanization (SEATO) dan dibentuk pada 1954 di Baguio, Philipina. 3. Indonesia mengakui Republik Rakyat China pada 1950 dan mengadakan hubungan diplomatik pada 1953. 4. Penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika pada 1955 di Bandung yang menghasilkan Deklarasi Bandung atau disebut juga Dasa Sila Bandung. 2015 8 Pendidikan Pancasila Udjiani Hatiningrum Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 5. Perjuangan membebaskan dan merebut kembali Irian Barat dari penjajahan Belanda pada kurun waktu 1950-an dan 1960-an. 6. Penandatanganan penyerahan Irian Barat oleh Belanda kepada Indonesia pada 15 Agustus 1963. 7. Aliansi Indonesia-China dengan membentuk poros Jakarta-Phnom Penh-PyongyangHanoi-Beijing dan dukungan Rusia (Uni Soviet) terhadap perjuangan Indonesia merebut Irian Barat dari Belanda pada tahun 1959 hingga 1965 telah mendekatkan Indonesia kepada China. 8. Konfrontasi militer Indonesia dengan Malaysia (1963-1966) yang merupakan masa tersuram dalam kerja sama regional di kawasan Asia Tenggara. Masa Pemerintahan Soeharto (1966-1998) Pada masa pemerintahan Soeharto, terdapat peristiwa-peristiwa yang mempengaruhi politik luar negeri Indonesia. Pada pemerintahan sebelumnya, telah banyak peristiwa yang mempengaruhi kebijakan politik luar negeri Indonesia dan negara-negara kawasan Asia Tenggara. Agresi Indonesia terhadap Malaysia telah menciptakan ketidakstabilan di wilayah Asia Tenggara. Pandangan Indonesia sebagai negara yang tidak memihak kepada salah satu Blok pun sirna. Hal ini dapat dilihat dari kedekatan Indonesia dengan Rusia dan China pada awal 1960-an. Hal ini terjadi sebagai konsekuensi dari penolakan Barat dalam mendukung Indonesia memperoleh kembali Irian Barat. Dengan demikian, prioritas kebijakan luar negeri Indonesia pada masa pemerintahan Soeharto adalah memperbaiki citra buruk Indonesia yang telah dilakukan selama Pemerintahan Soekarno, khususnya di kawasan Asia Tenggara. Masa Transisi Demokrasi (1998-2004) Politik luar negeri Indonesia mengalami perubahan penting setelah mundurnya Presiden Soeharto dari kursi kepresidenan pada tahun 1998. Dengan turunnya Soeharto dari kekuasaan selama kurang lebih tiga dasawarsa maka dimulai era reformasi atau transisi politik luar negeri Indonesia ke arah demokratisasi. Situasi ekonomi dan politik yang tidak menentu telah memperdalam krisis multi dimensi di Indonesia. Kejadian ini tentu saja telah mempengaruhi politik luar negeri Indonesia selama beberapa tahun ke depan. Politik luar negeri Indonesia pada masa transisi demokrasi dibagi dalam tiga pemerintahan, pemerintahan BJ Habibie, pemerintahan Abdurrahman Wahid, dan pemerintahan Megawati Soekarnoputeri. 1. Masa Pemerintahan BJ Habibie (1998-1999) Pemerintahan BJ Habibie yang menggantikan kekuasaan Presiden Soeharto dihadapkan pada tantangan dalam negeri dan luar negeri yang tidak menguntungkan 2015 9 Pendidikan Pancasila Udjiani Hatiningrum Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kepentingan nasional. Di dalam negeri Habibie harus menghadapi tuntutan dari berbagai pihak. Ada beberapa kejadian penting yang menjadi sorotan dalam kebijakan luar negeri, Indonesia pada masa Pemerintahan BJ Habibie, yaitu: Kelanjutan program bantuan IMF kepada Indonesia untuk mengatasi krisis ekonomi sebesar 43 miliar dolar AS pada tahun 1998. Kebijakan Habibie dalam memberikan opsi (pilihan) referendum untuk mencapai solusi final atas masalah Timor Timur pada akhir tahun 1998. Kekerasan yang terjadi setelah dan sebelum referendum di Timor Timur telah melemahkan legitimasi Habibie, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Pemerintahan B..J. Habibie dimulai sejak lengsernya Soeharto dari kedudukannya sebagai presiden Republik Indonesia pada tanggal 21 Mei 1998. Masa pemerintahan Habibie ini hanya berlangsung selama satu tahun. Kabinet yang dibentuk oleh Habibie diberi nama Kabinet Reformasi Pembangunan. Ada berbagai langkahlangkah kebijakan yang dilaksanakan pada masa pemerintahan B.J. Habibie, diantaranya adalah : a. Pembebasan Tahanan Politik. Secara umum tindakan pembebasan tahanan politik meningkatkan legitimasi Habibie baik di dalam maupun di luar negeri. Hal ini terlihat dengan diberikannya amnesti dan abolisi yang merupakan langkah penting menuju keterbukaan dan rekonsiliasi. Contohnya : pembebasan tahanan politik kaum separatis tokoh PKI, Amnesti diberikan kepada Mohammad Sanusi dan orang-orang lain yang ditahan setelah Insiden Tanjung Priok, selain itu Habibie mencabut Undang-Undang Subversi dan menyatakan mendukung budaya oposisi serta melakukan pendekatan kepada mereka yang selama ini menentang Orde Baru. b. Kebebasan Pers. Dalam hal ini, pemerintah memberikan kebebasan bagi pers di dalam pemberitaannya, banyak bermunculan media massa, kebebasan berasosiasi organisasi pers sehingga organisasi alternatif seperti AJI (Asosiasi Jurnalis Independen) dapat melakukan kegiatannya, tidak ada pembredelanpembredelan terhadap media tidak seperti pada masa Orde Baru, kebebasan dalam penyampaian berita, dimana hal seperti ini tidak pernah dijumpai sebelumnya pada saat kekuasaan Orde Baru. Cara Habibie memberikan kebebasan pada Pers adalah dengan mencabut SIUPP. 2015 10 Pendidikan Pancasila Udjiani Hatiningrum Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id c. Pembentukan Parpol dan Percepatan pemilu dari tahun 2003 ke tahun 1999. Presiden RI ketiga ini melakukan perubahan dibidang politik lainnya diantaranya mengeluarkan UU No. 2 Tahun 1999 tentang Partai Politik, UU No. 3 Tahun 1999 tentang Pemilu, UU No. 4 Tahun 1999 tentang MPR dan DPR. Menjelang Pemilu 1999, Partai Politik yang terdaftar mencapai 141 dan setelah diverifikasi oleh Tim 11 Komisi Pemilihan Umum menjadi sebanyak 98 partai, namun yang memenuhi syarat mengikuti Pemilu hanya 48 Parpol saja. Selanjutnya tanggal 7 Juni 1999, diselenggarakan Pemilihan Umum Multipartai. d. Penyelesaian Masalah Timor Timur. Sejak terjadinya insident Santa Cruz, dunia Internasional memberikan tekanan kepada Indonesia dalam masalah hak asasi manusia di Tim-Tim. Habibie mengambil sikap pro aktif dengan menawarkan dua pilihan bagi penyelesaian Timor-Timur yaitu di satu pihak memberikan setatus khusus dengan otonomi luas dan dilain pihak memisahkan diri dari RIS sebulan menjabat sebagai Presiden habibie telah membebaskan tahanan politik Timor-Timur, seperti Xanana Gusmao dan Ramos Horta. Sementara itu di Dili pada tanggal 21 April 1999, kelompok pro kemerdekaan dan pro intergrasi menandatangani kesepakatan damai yang disaksikan oleh Panglima TNI Wiranto, Wakil Ketua Komnas HAM Djoko Soegianto dan Uskup Baucau Mgr. Basilio do Nascimento. Tanggal 5 Mei 1999 di New York Menlu Ali Alatas dan Menlu Portugal Jaime Gama disaksikan oleh Sekjen PBB Kofi Annan menandatangani kesepakan melaksanakan penentuan pendapat di Timor-Timur untuk mengetahui sikap rakyat Timor-Timur dalam memilih kedua opsi di atas. Tanggal 30 Agustus 1999 pelaksanaan penentuan pendapat di Timor-Timur berlangsung aman. Namun keesokan harinya suasana tidak menentu, kerusuhan dimana-mana. Suasana semakin bertambah buruk setelah hasil penentuan pendapat diumumkan pada tanggal 4 September 1999 yang menyebutkan bahwa sekitar 78,5 % rakyat TimorTimur memilih merdeka. Pada awalnya Presiden Habibie berkeyakinan bahwa rakyat Timor-Timur lebih memilih opsi pertama, namun kenyataannya keyakinan itu salah, dimana sejarah mencatat bahwa sebagian besar rakyat Timor-Timur memilih lepas dari NKRI. 2015 11 Pendidikan Pancasila Udjiani Hatiningrum Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id e. Pengusutan Kekayaan Soeharto dan Kroni-kroninya. Presiden Habibie dengan Instruksi Presiden No. 30 / 1998 tanggal 2 Desember 1998 telah mengintruksikan Jaksa Agung Baru, Andi Ghalib segera mengambil tindakan hukum memeriksa Mantan Presiden Soeharto yang diduga telah melakukan praktik KKN,namun pemerintah dinilai gagal dalam melaksanakan agenda Reformasi untuk memeriksa harta Soeharto dan mengadilinya. Hal ini berdampak pada aksi demontrasi saat Sidang Istimewa MPR tanggal 10-13 Nopember 1998, dan aksi ini mengakibatkan bentrokan antara mahasiswa dengan aparat. Karena banyaknya korban akibat bentrokan di kawasan Semanggi maka bentrokan ini diberi nama ”Semanggi Berdarah” atau ”Tragedi Semanggi”. f. Pemberian Gelar Pahlawan Reformasi bagi Korban Trisakti. Pemberian gelar Pahlawan Reformasi pada para mahasiswa korban Trisakti yang menuntut lengsernya Soeharto pada tanggal 12 Mei 1998 merupakan hal positif yang dianugrahkan oleh pemerintahan Habibie, dimana penghargaan ini mampu melegitimasi Habibie sebagai bentuk penghormatan kepada perjuangan dan pengorbanan mahasiswa sebagai pelopor gerakan Reformasi. 2. Masa Pemerintahan Abdurrahman Wahid (1999-2001) Pemerintahan Abdurrahman Wahid menjadi tonggak bersejarah dari hubungan sipil militer. Sipil berusaha menguasai militer dengan cara mengembalikan fungsi militer sebagai penjaga pertahanan negara dari ancaman negara lain. Hubungan sipil militer, yang menjadi ciri khas Pemerintahan Abdurrahman Wahid yang berasal dari sipil merupakan salah satu isu utama dalam perjalanan menuju demokratisasi di Indonesia. Melemahnya peran TNI pasca kerusuhan sosial dan referendum Timor Timur pada 1999 telah mendorong politisi sipil untuk lebih berperan dalam mengatur negara. Abdurrahman Wahid sebagai Presiden dari kalangan sipil pasca kejatuhan Soeharto terus meningkatkan kredibilitas internasionalnya sebagai tokoh pro-demokrasi, diantaranya dengan memberhentikan Jenderal Wiranto dari jabatan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan. Dalam masa pemerintahan Abdurrahman Wahid ini banyak melakukan trobosan untuk mengangkat kaum minoritas. Misalnya, memperbolehkan perayaan imlek yang pada masa Soeharto dilarang, meminta agar TAP MPR tentang pelanggaran maxsisme-leninisme, di cabut. Hal ini cukup kontroversial, sebab pada masa Soeharto, PKI (yang terkait dengan maxsisme-leninisme) sudah dihitamkan. Dengan membuka keadilan pada kaum minoritas, gusdur menunjukan adanya persamaan derajat antarawarga. Pada masa jabatan yang sangat singkat, gusdur 2015 12 Pendidikan Pancasila Udjiani Hatiningrum Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id sering sekali melakukan kunjungan keluar negeri dengan tujuan untuk memperbaiki citra Indonesia dimata dunia sekaligus membuka peluang untuk melakukan kerjasama dengan Negara-negara yang beliau kunjungi. Disamping itu juga ia melakukan perdamaian dengan Israel. Abdurrahman Wahid adalah orang menjunjung tinggi kebebasan umat beragama, menekankan bahwa Islam tidak boleh memandang segala sesuatu yang berbau Barat adalah kesalahan. Bekerja sama dengan Israel bukan berarti membenci atau melucuti dukungan Palestina. 3. Masa Pemerintahan Megawati Soekarnoputeri (2001-2004) Presiden Megawati Soekarnoputri yang menggantikan Abdurrahman Wahid melalui proses impeachment pada sidang istimewa MPR menjadi Presiden wanita pertama di Indonesia. Selama Pemerintahan Megawati proses demokratisasi berjalan dengan baik dan mulus. Salah satu yang terlihat jelas adalah kesediaan TNI untuk menarik diri dari politik dan kembali kefungsinya sebagai penjaga pertahanan negara dari ancaman negara lain. Selain itu, Megawati juga dipuji karena telah memuluskan proses pemilihan anggota DPR, DPD serta Presiden yang dipilih langsung oleh rakyat pada pemilu 2004. Terdapat beberapa kejadian penting yang mempengaruhi politik luar negeri Indonesia pada masa Pemerintahan Megawati baik domestik maupun internasional, diantaranya adalah: a. serangan teroris ke gedung WTC di New York Amerika Serikat pada 11 September 2001, b. serangan Amerika Serikat ke Afghanistan pada 2001, c. pemboman di Bali pada 2002, d. pemboman hotel JW Marriot di Jakarta pada 2003, e. penyerangan ke Irak yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Inggris pada 2003, f. operasi militer di Aceh untuk menghadapi GAM pada 2003-2004. Peristiwa-peristiwa di atas merupakan variabel yang telah mempengaruhi dinamika politik luar negeri Indonesia dalam hubungan internasional. Pada masa Pemerintahan Megawati, politik luar negeri dan diplomasi Indonesia kembali aktif. Hal tersebut dapat dilihat dari upaya Departemen Luar Negeri dalam menata ulang diplomasi sebagai ujung tombak dalam menjaga kepentingan nasional Indonesia di luar negeri. Masa pemerintahan Megawati ditandai dengan semakin menguatnya konsolidasi demokrasi di Indonesia, diakannya pemilihan umum Presiden secara langsung dilaksanakan dan secara umum dianggap merupakan salah satu keberhasilan proses demokratisasi di Indonesia. 2015 13 Pendidikan Pancasila Udjiani Hatiningrum Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Beberapa prestasi di masa pemerintahan Megawati selama 3 tahun: - Melakukan stabilisasi kondisi polhukkam dalam negeri peninggalan pemerintahan sebelumnya (1998-2001) yang penuh dengan “kegaduhan” sehingga Indonesia bisa kembali membangun. - Memberikan kondisi yang kondusif bagi legislatif untuk melakukan fungsi legislasinya sehingga banyak undang-undang yang telah disahkan pada masa kepemimpinan mega dibandingkan masa pemerintah lain (Habibie, Abdurrahman Wahid dan Susilo Bambang Yudhoyono). - Politik luar negeri yang lebih bebas dan aktif diantaranya dengan mengutuk agresi militer yg dilakukan AS ke Iraq dan menolak permintaan AS untuk menyerahkan Abu Bakar Baasyir ke AS. - Mulai melakukan pemberantasan KKN diantaranya dengan keberanian me nusakambangkan dan memenjarakan kroni Soeharto (Tommy Soehato, Bob Hasan dan Probosutedjo) dan menangkap konglomerat bermasalah Nurdin Halid. KPK didirikan pada masa pemerintahan megawati. - Melakukan pemerataan pembangunan dengan membentuk provinsi baru berdasarkan kebutuhan yaitu Kepulauan Riau dan Bangka Belitung, Sulawesi Barat, dan Papua Barat. - Melakukan operasi kesejahteraan dan militer di Aceh yaitu dengan mengembalikan proporsi pendapatan dari Lapangan Arun sebagian besar kepada rakyat Aceh dgn status daerah Otonomi Khusus dan menangkap anggota GAM bersenjata sehingga jumlahnya hanya tinggal ratusan dan lari ke hutan. Indonesia juga berhasil menangkap dan mengadili ratusan anggota GAM dan para petinggi GAM di Indonesia yaitu Muzakir manaf, Irwandy Yusup dll dan memenjarakannya. Megawati dianggap gagal melaksanakan agenda reformasi dan tidak mampu mengatasi krisis bangsa. Menurut beberapa pengamat politik dan pemerintahan, kebijakan pemerintah Megawati sepanjang tahun 2002 cenderung mengabaikan aspirasi rakyat dan hanya berorientasi pada kepentingan kalangan tertentu serta tidak mampu melepaskan Indonesia dari tekanan pihak-pihak asing, kegagalan diplomasi Indonesia sehingga kepulauan Sipadan-Ligitan lepas dari Indonesia, serta kasus penjualan saham Indosat, gejala munculnya pola lama dalam pemerintahan Megawati yaitu pendekatan represif dalam menyelesaikan masalah dan sakralisasi lembaga kepresidenan, kegagalan partai politik yang terlibat dalam pemerintahan gotong royong dalam mengartikulasi kepentingan rakyat, tak ada upaya pemberantasan KKN, sebaliknya praktik korupsi makin terang-terangan dan meluas, kebijakan pemerintah 2015 14 Pendidikan Pancasila Udjiani Hatiningrum Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id yang memberi pengampunan terhadap sejumlah koruptor jelas mengingkari nilai keadilan. Dalam pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2009 dan 2009-2014) , melakukan beberapa kebijakan politik diantaranya: 1. Pembentukan Kabinet Bersatu Pada periode kepemimpinannya yang pertama, SBY membentuk Kabinet Indonesia Bersatu yang merupakan kabinet pemerintahan Indonesia pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla. Kabinet Indonesia Bersatu dibentuk pada 21 Oktober 2004 dan masa baktinya berakhir pada tahun 2009. Pada 5 Desember 2005, Presiden Yudhoyono melakukan perombakan kabinet untuk pertama kalinya, dan setelah melakukan evaluasi lebih lanjut atas kinerja para menterinya, Presiden melakukan perombakan kedua pada 7 Mei 2007. 2. Pembentukan Kabinet Bersatu jilid II. Pada periode kepemimpinannya yang kedua, SBY membentuk Kabinet Indonesia Bersatu II yang merupakan kabinet pemerintahan Indonesia pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Wakil Presiden Boediono. Susunan kabinet ini berasal dari usulan partai politik pengusul pasangan SBY-Boediono pada Pilpres 2009 yang mendapatkan kursi di DPR (Partai Demokrat, PKS, PAN, PPP, dan PKB) ditambah Partai Golkar yang bergabung setelahnya, tim sukses pasangan SBYBoediono pada Pilpres 2009, serta kalangan profesional. Susunan Kabinet Indonesia Bersatu II diumumkan oleh Presiden SBY pada 21 Oktober 2009 dan dilantik sehari setelahnya.Pada 19 Mei 2010, Presiden SBY mengumumkan pergantian Menteri Keuangan. Pada tanggal 18 Oktober 2011, Presiden SBY mengumumkan perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II, beberapa wajah baru masuk ke dalam kabinet dan beberapa menteri lainnya bergeser jabatan di dalam kabinet. 3. Menganut konsep Trias Politika. Trias Politika merupakan konsep pemerintahan yang kini banyak dianut diberbagai negara di aneka belahan dunia. Konsep dasarnya adalah, kekuasaan di suatu negara tidak boleh dilimpahkan pada satu struktur kekuasaan politik melainkan harus terpisah di lembaga-lembaga negara yang berbeda. Konsep Trias Politika (Eksekutif, Legislatif, Yudikatif) pada masa pemerintahan SBY mengalami perubahan progresif, dimana konsep tersebut berusaha menempatkan posisinya berdasarkan prinsip struktural Sistem Politik Indonesia, yakni berdasarkan kedaulatan rakyat. Pada masa pemerintahan SBY, hal tersebut benar-benar terimplementasikan, dimana rakyat bisa memilih secara langsung calon wakil rakyat melalui Pemilu untuk memilih anggota dewan legislaif, dan Pilpres untuk pemilihan elit eksekutif, sekalipun untuk 2015 15 Pendidikan Pancasila Udjiani Hatiningrum Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id elit yudikatif, pemilihannya masih dilakukan oleh DPR dengan pertimbangan Presiden. 4. Sistem Kepartaian. Di Indonesia sendiri, selama masa pemerintahan SBY di tahun 2004-2009, sistem kepartaian mengalami perubahan yang signifikan, dimana partai politik bebas untuk didirikan asalkan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku, serta tidak menyimpang dari hakikat pancasila secara universal. Masyarakat Indonesia pun dapat memilih calon wakil rakyat pilihan mereka secara langsung, hal tersebut tentu menunjukan apresiasi negara terhadap hak dasar bangsa secara universal dalam konteks pembentukan negara yang demokratis. 5. Politik Luar Negeri. SBY berusaha memantapkan politik luar negeri Indonesia dengan cara meningkatkan kerjasama internasional dan meningkatkan kualitas diplomasi Indonesia dalam rangka memperjuangkan kepentingan nasional. Baru-baru ini Indonesia berani mengambil sikap sebagai satu-satunya negara anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB yang bersikap abstain ketika semua negara lainnya memberikan dukungan untuk memberi sanksi pada Iran. SBY telah berhasil mengubah citra Indonesia dan menarik investasi asing dengan menjalin berbagai kerjasama dengan banyak negara pada masa pemerintahannya, antara lain dengan Jepang. Perubahan-perubahan global pun dijadikannya sebagai peluang. Politik luar negeri Indonesia di masa pemerintahan SBY diumpamakan dengan istilah ‘mengarungi lautan bergelombang’, bahkan ‘menjembatani dua karang’. Hal tersebut dapat dilihat dengan berbagai insiatif Indonesia untuk menjembatani pihak-pihak yang sedang bermasalah. Memang SBY sangat berhati-hati sekali dalam membuat suatu kebijakan khususnya kebijakan politik luar negeri. Yakni seperti sengketa pulau Ambalat, pengakuan budaya oleh Malaysia yang paling anyar yakni terkait penyadapan yang dilakukan oleh pemerintah Australia terhadap Indonesia. Dalam kasus-kasus tersebut SBY seolah sangat berhati-hati dan waspada atas kebijakan maupun keputusan yang diambil. Dalam masa pemerintahan SBY khususnya bidang politik luar negeri, Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia menyatakan, beberapa permasalahan bilateral mengenai perbatasan menunjukkan kemajuan. Hal itu dibuktikan dengan adanya instruksi Presiden untuk segera menyelesaikan persoalan perbatasan dengan beberapa negara. Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri, masalah perbatasan dengan beberapa negara, seperti Malaysia dan Singapura sedang dipercepat proses perundingannya pada tahun ini. Meski Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa menyatakan tidak bersedia mengemukakan batas waktu, namun pihaknya berkomitmen untuk segera menyelesaikan masalah tersebut. Selain 2015 16 Pendidikan Pancasila Udjiani Hatiningrum Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id itu, proses perundingan batas negara juga tengah diselesaikan dengan Vietnam, Filipina, Papua Nugini dan Australia. Ciri politik luar negeri Indonesia pada masa pemerintahan SBY, yaitu : 1) Terbentuknya kemitraan-kemitraan strategis dengan negara-negara lain (Jepang, China, India, dll). 2) Terdapat kemampuan beradaptasi Indonesia terhadap perubahan-perubahan domestik dan perubahan-perubahan yang terjadi di luar negeri (internasional). 3) Bersifat pragmatis kreatif dan oportunis, artinya Indonesia mencoba menjalin hubungan dengan siapa saja (baik negara, organisasi internasional, ataupun perusahaan multinasional) yang bersedia membantu Indonesia dan menguntungkan pihak Indonesia. 4) Konsep TRUST, yaitu membangun kepercayaan terhadap dunia Internasional. Prinsip-prinsip dalam konsep TRUST adalah unity, harmony, security, leadership, prosperity. Prinsip-prinsip dalam konsep TRUST inilah yang menjadi sasaran politik luar negeri Indonesia di tahun 2008 dan selanjutnya. Joko Widodo (Jokowi), saat berpidato dalam sidang paripurna MPR Senin (20/10) menegaskan bahwa Indonesia akan tetap menganut politik luar negeri aktif. Presiden menegaskan, di bawah kepemimpinannya, Indonesia akan terus aktif dalam setiap forum internasional. Menurut Hikmahanto Juwana (Guru besar hukum internasional UI), Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) segera akan memulai masa pemerintahannya. Banyak tantangan yang harus dihadapi dalam kaitan dengan masalah luar negeri : - Hal pertama yang perlu mendapat perhatian adalah mempertahankan apa yang telah dicapai di tingkat regional dan multilateral oleh pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Capaian tersebut adalah keberadaan Indonesia yang telah diperhitungkan oleh masyarakat internasional. Indonesia berhasil masuk kelompok G-20. Indonesia dihormati oleh banyak negara sebagai juru damai yang tak memiliki kepentingan (honest peace broker). Salah satunya dalam peredaman konflik di Laut Cina Selatan. - Hal kedua yang harus dijalankan dalam kebijakan luar negeri pemerintah Jokowi-JK adalah mewujudkan Trisakti. Trisakti yang mengamanatkan Indonesia berdaulat di bidang politik, berdikari di lapangan ekonomi, dan berkepribadian secara budaya. Untuk itu, kebijakan luar negeri diarahkan agar Indonesia secara bertahap tapi pasti mengurangi ketergantungan ekonomi, terutama utang luar negeri kepada negara-negara maju dan lembaga keuangan internasional. Ketergantungan ekonomi telah lama membuat 2015 17 Pendidikan Pancasila Udjiani Hatiningrum Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Indonesia rentan diintervensi negara lain, baik dalam kedaulatan politik, ekonomi, hukum, maupun sosial. - Selanjutnya, kebijakan luar negeri dalam pemerintahan Jokowi-JK harus ditujukan untuk memperkuat masalah-masalah bilateral. Masalah bilateral pada masa pemerintahan SBY dianggap oleh publik kurang memadai, bahkan dianggap mengorbankan kepentingan nasional. Kerap penanganannya menjadi sumber kemarahan dan kekecewaan publik terhadap pemerintah. Dalam menjalankan hubungan bilateral, pemerintah Jokowi-JK harus tegas terhadap negara lain. Penanganan masalah perbatasan dengan negara tetangga harus mendapat prioritas. Misalnya, konstruksi mercusuar oleh Malaysia di landas kontinen Indonesia harus segera dibongkar; apakah pembongkaran dilakukan oleh Malaysia sendiri atau Indonesia. - Keempat, pemerintah Jokowi-JK harus mewujudkan janjinya agar negara hadir ketika warga menghadapi masalah hukum. Pemerintah Jokowi-JK harus berkonsentrasi dalam memberi perlindungan bagi tenaga kerja Indonesia. Namun, dalam memberi perlindungan, pemerintah JokowiJK harus proporsional. Sebagai contoh, pembayaran diyat oleh negara harus dihentikan. Pembayaran diyat oleh negara, di samping menguras APBN, justru menyuburkan mafia diyat. Pembayaran diyat bukanlah tanggung jawab negara, melainkan TKI yang menjadi pelaku pembunuhan atau keluarganya. Pemerintah, sesuai dengan tugasnya, hanya memfasilitasi agar terjadi pertemuan antara keluarga korban dan pelaku. - Berikutnya, pemerintah Jokowi-JK harus dapat mengimplementasikan ide diplomat sebagai pemasar produk asal Indonesia. Di sini dibutuhkan upaya untuk mengubah kerangka berpikir para diplomat. Para diplomat, selain menjalankan tugas rutinnya, harus memiliki kemampuan untuk menjadikan perwakilan Indonesia sebagai unit perdagangan luar negeri. Pengalaman Jepang dapat dijadikan rujukan. - Keenam, pemerintah Jokowi-JK harus berupaya keras mendukung proses kemerdekaan Palestina. Dukungan atas Palestina merdeka disampaikan oleh Jokowi saat debat calon presiden. Dukungan ini mendapat sambutan dari masyarakat Indonesia. - Terakhir, kebijakan luar negeri harus disinergikan untuk mewujudkan visi Poros Maritim, yang telah dicanangkan oleh Jokowi-JK. Implementasi visi Poros Maritim bersinggungan dengan banyak sektor. Poros Maritim tak semata urusan luar negeri. Di sinilah pentingnya sinergi kebijakan luar negeri dengan sektor lain dalam mewujudkan visi besar Poros Maritim. 2015 18 Pendidikan Pancasila Udjiani Hatiningrum Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Banyak tugas yang harus diemban Jokowi selama lima tahun kedepan. Janji-janji politik semasa kampanye juga akan menjadi bukti integritas dan kapasitas Jokowi sebagai Presiden apabila janji tersebut mampu terwujud. Ketidakpuasan publik di bidang politik dalam 100 hari pemerintahan Jokowi disebabkan oleh gonjang-ganjing politik akibat perseteruan antara Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) di parlemen. Ketidakpuasaan publik terhadap Jokowi di bidang politik juga terkait dengan kualitas sebagian menteri yang minus. Presiden Joko Widodo, atas usul Gubernur Sumatera Utara Gatot Pudjo Nugroho, menerbitkan Keputusan Presiden tentang pengangkatan Hasban Ritongan, seorang terdakwa, sebagai Sekda Sumut. Pimpinan komisi III DPR Desmon Mahesa meminta pemerintah cermat dalam mengangkat setiap pejabat. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menegaskan, pihaknya dalam waktu dekat akan segera mengusulkan pada Presiden Joko Widodo untuk membatalkan Surat Keputusan Presiden (Keppres) tentang pengangkatan Hasban Ritonga sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Menurut Tjahjo, usulan pembatalan akan dilayangkan setelah sebelumnya Kemdagri melakukan sejumlah pengkajian. Antara lain meminta informasi ke pengadilan, yang kemudian diketahui Hasban benar berstatus terdakwa terkait kasus sengketa lahan IMI di Jalan Pancing, Medan. Menurut Tjahjo, pengangkatan Hasban sebelumnya dilakukan karena saat dikonfirmasi, Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pudjonugroho tidak menyebutkan posisi hukum dari masing-masing nama calon yang diusulkan (diakses : http://www.jpnn.com/read/2015/01/20/282463/Mendagri-Segera-Usulkan-ke-PresidenCabut-Keppres-Sekda-Terdakwa). Kementerian Hukum dan HAM telah memutuskan Partai Golkar versi Munas Ancol Jakarta atau kubu Agung Laksono sebagai kepengurusan partai yang sah. Keputusan Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, berdasarkan keputusan Mahkamah Partai Golkar (MPG) yang mengabulkan untuk menerima kepengurusan DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol. "Berdasarkan ketentuan Pasal 32 ayat 5 UU Parpol Nomor 2/201, dinyatakan bahwa putusan MP (Mahkamah Partai) bersifat final, dan mengikat secara internal dalam hal perselisihan yang berkenaan dengan kepengurusan," ujar Yasonna Laoly (Sumber: http://news.liputan6.com/read/2191174/idrus-golkar-kebijakan-menkumham-tidak-cerahkanproses-politik, diakses: 24/3/2015). C. Kebijakan Hukum Secara umum telah disepakati bahwa ada karakteristik yang menjadi syarat mutlak dari ketentuan yang kemudian bisa dikatagorikan sebagai sebuah produk hukum, yaitu : - 2015 Adanya unsur perintah dan atau larangan. 19 Pendidikan Pancasila Udjiani Hatiningrum Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id - Adanya unsur memaksa (pemberian sanksi bagi pelanggarnya). - Adanya unsur untuk ketertiban, dan - Adanya kewenangan dari pembuat aturan. Kebijakan atau biasa disebut dengan policy, sangat erat kaitannya dengan kewenangan. Dan kebijakan itu muncul karena adanya kewenangan. Kewenangan berkaitan dengan jabatan. Kebijakan merupakan ketetapan yang diambil pihak yang mempunyai kewenangan dikarenakan adanya suatu keadaan/permasalah/perubahan tertentu. Karena hukum bersifat memaksa dan dibuat oleh lembaga yang berwenang, maka bagi pelanggar hukum berdampak pada akan diterimanya hukuman. Sedangkan terhadap konsekwensi hukum yang muncul sebagai akibat diterbitkannya kebijakan merupakan tanggungjawab dari pengambil kebijakan, sedangkan bagi pelaksana kebijakan, selama dalam pelaksanaannya tidak menyimpang dari kebijakan yang ada maka tidak dapat dipertanggungjawabkan secara hukum atas akibat dari pelaksanaan kebijakan. Namun apabila dalam pelaksanaan kebijakan ada penyimpangan dan berdampak hukum maka pelaksana kebijakan yang menyimpang bertanggung jawab secara pribadi (Ultra Vires) atas dampak yang muncul. Hukum di Indonesia merupakan campuran dari sistem hukum Eropa, hukum agama, dan hukum adat. Sebagian besar sistem yang dianut, baik perdata maupun pidana berbasis pada hukum Eropa, khususnya dari Belanda karena aspek sejarah masa lalu Indonesia yang merupakan wilayah jajahan dengan sebutan Hindia-Belanda (Nederlandsch-Indie). Hukum agama karena sebagian besar masyarakat Indonesia menganut Islam, maka dominasi hukum atau syariat Islam lebih banyak terutama di bidang perkawinan, kekeluargaan, dan warisan. Selain itu, di Indonesia juga berlaku sistem hukum adat yang diserap dalam perundang-undangan atau yurisprudensi, yang merupakan penerusan dari aturan-aturan setempat dari masyarakat dan budaya-budaya yang ada di wilayah nusantara (Pasal 1 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1964). Kebijakan Pemerintah Pada Era Susilo Bambang Yudhoyono (2OO4 - 2014) Masalah-masalah hukum yang mulai dihadapi SBY terkait dengan bencana alam maupun bencana akibat kesalahan manusia yang terjadi pada awal pemerintahannya, mulai bencana tsunami di Aceh, gempa di Yogyakarta, jatuhnya pesawat Adam Air, sampai lumpur Lapindo di Sidoarjo dan bencana akibat pembagian BLT (bantuan langsung tunai) sebagai kompensasi BBM (bahan bakar minyak). Kemudian juga mulai muncul masalah kedaulatan negara dan hukum internasional yang terkait dengan kasus intervensi beberapa negara (Amerika Serikat dan Singapura) dalam pencarian lokasi jatuhnya Adam Air dan kotak hitamnya. Pemerintahan SBY, dapat membangkitkan semangat dan solidaritas kemanusiaan sampai tingkat internasional untuk memberikan bantuan bagi para korban bencana, selain penggunaan instrumen hukum untuk menanggulangi bencana alam melalui 2015 20 Pendidikan Pancasila Udjiani Hatiningrum Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007. SBY menunjukkan usaha secara signifikan penanggulangan bencana baik melalui aspek hukum nasional maupun aspek diplomasi dengan dunia internasional. Pada masa kampanye pilpres SBY juga berjanji akan memberantas praktik Korupsi. Melalui program kerja 100 hari SBY berjanji akan melakukan shock teraphy untuk memberantas Korupsi. Sejumlah kemajuan dalam pemberantasan korupsi telah diraih. dalam penegakan hukum. Sejak era awal SBY memerintah. Berdasarkan data yang dikeluarkan ICW baru-baru ini sejumlah koruptor berhasil ditangkap diadili. Sampai saat ini tercatat sejak KPK berdiri pada 2002 jumlah yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi mencapai sedikitnya 360 orang. Mereka sebagian besar merupakan pejabat publik, seperti anggota parlemen, pejabat kepolisian, birokrat, gubernur, wali kota, bahkan hakim tinggi. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diberi kebebasan oleh Presiden untuk melakukan audit dan pemberantasan korupsi. Hasilnya telah terjadi pemeriksaan tersangka korupsi dan pejabat pemerintahan sebanyak 31 orang selama 100 hari. Kebijakan Pemerintah Pada Era Joko Widodo 100 hari kerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla menuai banyak kritik khususnya dalam bidang penegakan hukum seiring mencuatnya perseteruan antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal ini pula yang menyebabkan kepuasan publik terhadap Jokowi merosot. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebutkan, hasil survei memperlihatkan tingkat kepuasan publik hanya 40,11%, sedangkan 53,11% menyatakan kekecewaannya. Dan menurutnya, salah satu penyebab utama rendahnya kepuasaan di bidang hukum karena Jokowi dinilai tidak tegas bersikap terkait pencalonan Budi Gunawan sebagai Kapolri yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Jokowi juga terkesan kurang maksimal berbuat untuk menghindari kriminalisasi atau pelemahan KPK (diakses http://news.liputan6.com/read/2168269/lsi-rapor-jokowi-merah-karena-kisruh-kpk-polri-dankenaikan-bbm). Menteri Susi mengatakan ingin memajukan industri perikanan Indonesia. Caranya melalui berbagai kebijakan strategis yang diterbitkan, sebagai upaya pengelolaan sumber daya perikanan secara berkelanjutan. Meskipun itu menimbulkan banyak kontradiksi. Hal ini dilakukan sebagai upaya mendukung pemberantasan illegal fishing yang sering terjadi di wilayah perairan Indonesia dan telah banyak merugikan negara. Semua peraturan baik berupa Peraturan Menteri (PERMEN) dan Keputusan Menteri (KEPMEN) yang telah diterbitkan, dibuat sudah sesuai dengan ketentuan sebagaimana amanat perundangundangan. Peraturan NOMOR 56/PERMEN-KP/2014 tentang Penghentian Sementara (Moratorium) Perizinan Usaha Perikanan Tangkap diwilayah pengelolaan Perikanan Negara Republik 2015 21 Pendidikan Pancasila Udjiani Hatiningrum Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Indonesia. Permen ini terkesan brutal dengan menghentikan seluruh perizinan usaha perikanan tangkap tanpa memperhatikan kepentingan masyarakat Nelayan, kalau yang dilarang itu kapal Ikan Eks Luar Negeri kami masih dapat memahami tapi dengan menyama ratakan seluruh Kapal Ikan ini sangat mencederai para Nelayan (Sumber: http://www.beritaonlinemedan.com/2015/01/6-kebijakan-menteri-susi-sengsarakan.html, diakses: 24/3/2015). Peraturan Presiden RI NOMOR 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan harga jual eceran BBM. Pada hal 18 (Lampiran) Usaha Perikanan, Nelayan yang menggunakan kapal ikan Indonesia dengan ukuran maksimum 30 GT yang terdaftar di KKP, SKPD Propinsi/Kabupaten/Kota yang membidangi perikanan dengan verifikasi dan surat rekomendasi dari Pelabuhan Perikanan atau Kepal SKPD Propinsi/Kabupaten/Kota yang membidangi perikanan sesuai dengan kewenangannya masing-masing. Ini artinya Kapal Ikan diatas 30 GT harus menggunakan BBM non subsidi. Hal ini tentu saja sangat memberatkan karena walaupun kapal ikan tersebut diatas 30 GT namun belanja kelaut ditanggung bersama antara pemilik dan Nelayan. Yaitu hasil tangkapan setelah dikurangi belanja baru dibagi antara pemilik dan Nelayan yang diketuai Nakhoda dengan bandingan 60:40. D. Kebijakan Ekonomi Kebijakan Pemerintah Pada Era Joko Widodo Kepercayaan publik juga rendah pada di bidang ekonomi. Tercatat hanya 47,29% publik yang puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi yang baru berjalan selama 100 hari ini. Masalah utamanya tidak lain karena kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM. Mencabut subsidi BBM. Alasan mendasar yang menjadi pembenaran Jokowi-JK untuk mencabut subsidi (menaikkan) BBM adalah karena subsidi BBM mengakibatkan jebolnya anggaran negara, subsidi BBM menggunakan anggaran sangat besar. Konsumsi bahan bakar memang sangat tinggi. Salah satu variable yang menyebabkan tingginya konsumsi BBM adalah dinamika pertumbuhan ekonomi. Di berbagai sektor, aktivitas masyarakat harus ditunjang oleh BBM. Ketika pemerintah mencoba membatasi konsumsi BBM masyarakat, kita melihat panjangnya antrian di SPBU. Konsumsi BBM bersubsidi yang tinggi tentu saja menyedot anggaran yang tidak kecil. Maka kemudian muncul ide untuk mengemat anggaran dengan mencabut subsidi. Subsidi merupakan hak rakyat yang harus dijamin oleh negara. Dengan kenaikan BBM dipastikan menyebabkan inflasi dan kenaikan harga-harga sehingga memukul daya beli masyarakat sehingga dapat menganggu pertumbuhan ekonomi dan bahkan bisa menciptakan kemiskinan baru. Bila alasan mencabut subsidi untuk menghemat anggaran 2015 22 Pendidikan Pancasila Udjiani Hatiningrum Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id atau menjaga ruang fiskal, banyak opsi solusi lain yang bisa ditempuh. Misalnya merampingkan birokrasi, mengurangi belanja pegawai, menekan angka kebocoran anggaran dan korupsi, meningkatkan pendapatan Negara dari sektor pajak, merealokasi anggaran dari Kementrian yang selama ini realisi serapannya rendah, serta serta bebagai pilihan solusi tanpa harus mengorbankan hak-hak rakyat. Selain kebijakan tersebut di atas, Ekonom Dana Moneter Internasional (IMF) memberikan nilai positif dalam berbagai hal kebijakan Presiden Joko Widodo dalam 100 hari memimpin Indonesia. Adapun kebijakan terkait dengan iklim bisnis dan iklim investasi mendapatkan satu tanda centang hijau. Hal itu diungkapkan Ben Bingham dalam 5th Annual Corporate Treasury and CFO Summit di Jakarta, Selasa (27/1/2015). Namun Bingham menggarisbawahi dua sektor di mana kebijakan ekonomi pemerintahan Jokowi mendapatkan tanda silang merah, yakni menyangkut kebijakan perdagangan dan kebijakan perburuhan Nilai positif itu, terutama dalam hal reformasi fiskal. Ben Bingham, Senior Resident Representative IMF, mengatakan kebijakan Presiden Jokowi dalam reformasi fiskal mendapatkan dua tanda centang hijau (diakses: http://finansial.bisnis.com/read/20150127/9/395499/begini-penilaian-imf-soal-kebijakanekonomi-100-hari-pemerintahan-jokowi). Selain kebijakan tersebut di atas, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang berencana menutup impor jeroan dengan alasan menjaga martabat bangsa. Pemerintah akan menutup impor jeroan daging. Menurut Menteri Pertanian Amran Sulaiman beralasan, di luar negeri, jeroan bukan untuk makanan manusia. “Jeroan kita impor. Itu makanan anjing-kucing di sana (luar negeri). Merespons rencana Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang berencana menutup impor jeroan dengan alasan menjaga martabat bangsa, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron mengingatkan agar menteri tidak perlu merendahkan nilai makanan. E.Kebijakan Sosial Kementerian Perdagangan akan meminta Pemerintah Daerah untuk mencabut izin operasi minimarket jika melanggar atas peraturan larangan menjual minuman beralkohol di tempat usahanya. Ketentuan tersebut mulai berlaku tanggal 16 April 2015 atau tiga bulan sejak ditetapkan. Peraturan Menteri Perdagangan no. 6/M-Dag/per/1/2015 ini merevisi Peraturan no. 20/M-Dag/per/2014 yang masih memperbolehkan penjual eceran untuk memperdagangkan minuman keras kelas A atau yang kandungannya alkoholnya berada di bawah 5 persen. Larangan ini berlaku untuk minimarket. Sementara untuk supermarket masih diperbolehkan menjual minuman beralkohol dengan syarat yang ketat. Persyaratan tersebut di antaranya harus disimpan dalam rak khusus, dijual pada konsumen di atas 21 2015 23 Pendidikan Pancasila Udjiani Hatiningrum Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id tahun dengan memperlihatkan KTP, serta wajib dilayani oleh petugas atau tidak boleh mengambil sendiri. Apalabila dalam penerapannya masih banyak yang melanggar, maka Kemendag akan mengeluarkan aturan baru untuk melarang penjualan beralkohol di supermarket. Kementerian Perdagangan mengancam pencabutan izin usaha bagi pengusaha ritel yang membandel. Namun, konsumen masih bisa membeli produk tersebut di supermarket dan hypermarket. Peraturan ini dikeluarkan karena Kementerian Perdagangan mempunyai kewajiban melindungi konsumen serta pasar domestik dan meningkatkan ekspor. Permendag ini dikeluarkan setelah mendengar masukan dan keluhan dari masyarakat bahwa penjualan minuman beralkohol banyak mengganggu dan sudah di luar batas. Menurutnya, banyak juga oplosan yang malah merenggut nyawa. Maka saat ini tidak boleh menjual alkohol di bawah 5 persen sama sekali.Terkait sanksi, maka Kementerian Pedagangan akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan pengawasan dan penindakan. Izin usaha akan kami cabut jika dalam 3 bulan masih ada stok minuman beralkohol. F. Kebijakan Budaya dan Lain-Lain Indonesia adalah negara yang pluralis dengan perlbagai macam budaya. Setelah lebih dari 60 tahun merdeka, Republik Indonesia hingga kini belum memiliki Undang-Undang Kebudayaan. Dalam beberapa tahun terakhir memang sudah muncul wacana tentang pentinganya UU Kebudayaan yang menyataka secara tegas bagaimana strategi kebudayaan Indonesia dalam menghadapi zaman yang terus berubah ini. DPR RI sendiri sekarang ini tengah menggodok Rancangan Undang-Undang (RUU) Kebudayaan. RUU Kebudayaan usulan pemerintah dan DPR RI sendiri sempat dipersoalkan oleh para pelaku dan organisasi kesenian yang ada, di samping menjadi perdebatan hangat para kaum cendekia, budayawan, dan para pihak yang terkait dengan bidang ini (diakses: http://www.koalisiseni.or.id/program/kebijakan-kesenian/kebijakan-kebudayaan/). Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah Anies Baswedan mengeluarkan kebijakan pembatasan penerapan Kurikulum 2013. Sekolah yang telah tiga semester menerapkan Kurikulum 2013 bisa terus memakai kurikulum ini. Sedangkan sekolah yang baru memakai Kurikulum 2013 selama satu semester diimbau kembali ke Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Di bidang pendidikan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan memutuskan menunda pelaksanaan Kurikulum 2013 di seluruh Indonesia dan kembali ke Kurikulum 2006. Selama masa penundaan para guru diberikan pelatihan agar benar-benar siap melaksanakan Kurikulum 2013. Menteri Anies juga memutuskan bahwa Ujian Nasional (UN) bukan lagi penentu kelulusan. UN hanya untuk pemetaan dan syarat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi sedangkan 2015 24 Pendidikan Pancasila Udjiani Hatiningrum Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kelulusan siswa ditentukan oleh sekolah. Sementara itu Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mencanangkan gerakan penghematan bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan pejabat negara. Selain memangkas perjalanan dinas hingga Rp 16 triliun, Menteri Yuddy mengeluarkan aturan agar PNS tidak menggelar acara di hotel. Selain itu, pejabat negara juga tidak diperbolehkan menggelar resepsi mewah dengan pembatasan undangan maksimal 400 orang, atau ditambah 100 undangan untuk keluarga dan teman dekat. Kebijakan pendidikan pertama pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) ini menuai polemik. Sebagian kalangan mendukung langkah Anies karena menganggap penerapan Kurikulum 2013 sendiri terburu-buru. Namun, sebagian kalangan justru menganggap kembalinya sistem pendidikan Indonesia ke Kurikulum 2006 adalah sebuah langkah mundur. Kebijakan pembatasan penerapan Kurikulum 2013 juga dikritik Kepala Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia, Prof Siswandari. Dia menilai, Kurikulum 2013 merupakan instrumen hidup yang dapat memberikan peradaban menjadi lebih baik sesuai perubahan yang bersifat linier. "Kurikulum sebelumnya (2006) tidak memasukkan sikap untuk dinilai. Selain pengetahuan dan keterampilan, Kurikulum 2013 juga menilai sikap pelajar sebagai hasil pembangunan karakternya menjadi lebih baik. Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, menganggap kebijakan Anies Baswedan sebagai langkah serampangan mendikbud. Seharusnya, Anies terlebih dahulu melakukan kajian mendalam. Kebijakan lain dalam bidang pendidikan adalah menjadikan Ujian Nasional hanya sebagai pemetaan, bukan lagi alat penentu kelulusan siswa. Nantinya, kewenangan menentukan kelulusan siswa ada di sekolah. Siswa pun dapat mengulang UN untuk memperbaiki nilai mereka. kebijakan Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah yang menghentikan Kurikulum 2013. Berdasarkan survei, 26,98% yang menilai perubahan itu menimbulkan ketidakjelasan kurikulum, 19,05% menilai perubahan itu menyulitkan guru dan siswa, dan hanya 25,4% yang setuju perubahan dilakukan. 2015 25 Pendidikan Pancasila Udjiani Hatiningrum Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka 1. Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996), 136. 2. Triyanto, M.si (Modul Mata Kuliah “Sistem Politik dan Pemerintahan Indonesia” STPMD “APMD” Yogyakarta). 3. Lesmana M.A., Prof. Dr. Tjipta . 2009 . DARI SOEKARNO SAMPAI SBY : Intrik & lobi Politik Para Penguasa . Jakarta : Gramedia 4. Kencana Syafiie, Inu, Azhari. 2005. Sistem Politik Indonesia. Bandung: PT. Refika Aditama 5. http://media.diknas.go.id/media/document/3537.pdf. 6. http://widuri.raharja.info/index.php?title=Media_Cetak 7. http://www.academia.edu/4828185/Teori_Politik_dan_Kebijakan_Publik 8. http://civic-iiec.blogspot.com/2013/02/kebijakan-politik-luar-negeri-indonesia.html 9. http://maslanpaloh.blogspot.com/2012/09/pemerintahan-dari-presiden-pertama. html (Kamis,12 Deesember 2013). 10. https://joshuaig.wordpress.com/2013/05/ 11. www. History Indonesia.com 12. http://nusantaranews.wordpress.com/ 13. http://www.tempo.co/read/kolom/2014/10/20/1731/Tantangan-Kebijakan-LuarNegeri-ke-Depan 14. http://news.liputan6.com/read/2168269/lsi-rapor-jokowi-merah-karena-kisruh-kpkpolri-dan-kenaikan-bbm 15. http://finansial.bisnis.com/read/20150127/9/395499/begini-penilaian-imf-soalkebijakan-ekonomi-100-hari-pemerintahan-jokowi 16. http://www.beritaonlinemedan.com/2015/01/6-kebijakan-menteri-susisengsarakan.html 2015 26 Pendidikan Pancasila Udjiani Hatiningrum Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id