Psikiatri: Asesmen psikiatri dasar Cleoputri Yusainy, PhD Asesmen psikiatri Asesmen psikiatri dasar Asesmen diagnostik spesifik Asesmen risiko Sasaran asesmen psikiatri 1. Menggali informasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan diagnosis. 2. Mengetahui sebab dan konteks gangguan mental pasien. 3. Membangun relasi terapeutik dengan pasien. http://www.afflictionsfilmseries.com/portfolio-item/kitesand-monsters-2011/ Penegakan diagnosis psikiatri Sign (tanda): Objektif dan dapat diukur. Bukti keberadaan, tahapan, atau tingkat keparahan gangguan. Contoh: Banyak bicara, sulit tidur. Simtom (gejala): Subjektif, dipengaruhi oleh mood dan proses mental pasien. Contoh: halusinasi auditori. Sindrom (pola): Kumpulan sign dan simtom yang membentuk pola tertentu. Diagnosis: Klasifikasi berdasarkan kriteria tertentu. Contoh: Skizofrenia. Simtom Sign Sindrom Diagnosis Asesmen medis vs. psikiatri Wawancara psikiatri Sebelum wawancara psikiatri Lokasi nyaman, privasi Keamanan supervisi, home visit Setting Informasi surat rujukan Pendekatan terhadap pasien Perkenalkan diri, cek identitas pasien, deskripsikan tujuan wawancara, dapatkan consent. Kerahasiaan, pencatatan. Harapan pasien terhadap wawancara. Mengakhiri wawancara psikiatri Sampaikan rangkuman hasil wawancara kepada pasien. “Adakah hal lain yang belum saya tanyakan, yang menurut Anda perlu untuk saya ketahui?” Beri kesempatan pada pasien untuk bertanya. Jelaskan rencana Anda selanjutnya. Mental status examination (MSE; Pemeriksaan status mental) Secara konvensional, MSE didasarkan pada ciri yang muncul pada saat dilakukan wawancara psikiatri. Dalam praktiknya, ada tumpang tindih antara MSE dengan: Pemeriksaan fisik. Contoh: Pasien terus menengok dengan cemas (sign). Sejarah, dari deskripsi formal simtom yang dilaporkan pasien. Contoh: Pasien melaporkan halusinasi auditori. Format MSE dasar http://goo.gl/f35Zmj I. Identitas Sejarah II. Status mental III. Pemeriksaan psikologis A. Inteligensi B. Kepribadian IV. Ikhtisar penemuan bermakna V. Evaluasi multiaksial VI. Prognosis I. Identitas Nama pasien: Status pasien: Jenis kelamin: Agama: Pendidikan terakhir: Pekerjaan: Alamat: Masuk tanggal: Diperiksa atas permintaan: Umur : Sejarah pasien A. Keluhan utama dan/atau alasan terapi. B. Riwayat gangguan sekarang (dari auto dan alloanamnesis). C. Riwayat gangguan sebelumnya (penanganan formal, diagnosis dan prognosis, self-harm dan agresi). D. Riwayat perkembangan (masa prenatal dst., edukasi, kepuasan kerja, relasi, peristiwa traumatik, kepribadian premorbid, catatan kriminal, penyalahgunaan alkohol dan zat) . Sejarah pasien E. Riwayat keluarga (pohon keluarga/genogram, kualitas relasi, riwayat gangguan mental, bunuh diri, self-harm, penyalahgunaan zat, dan medis keluarga, peristiwa terbaru dalam keluarga). F. Situasi sekarang (pasangan, self-care dan dukungan sosial, pekerjaan, sumber kekhawatiran, deskripsi “a typical day”). G. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya. Genogram. http://www.genopro.com/free/ http://www.review.mai.ac.nz/index.php/MR/article/viewFile/370/528 II. Status mental A. Deskripsi umum B. Keadaan afektif (mood dan perasaan), ekspresi afektif, dan empati C. Fungsi intelektual (kognitif) D. Gangguan persepsi E. Proses berpikir F. Pengendalian impuls G. Daya nilai H. Tilikan (insight) I. Taraf dapat dipercaya