Metode Peningkatan Motivasi Ada Anak Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sd 178/Vii Desa Rantau Kembang Indah veidasari, Misliyati, Nur rachim, Rahmatun islami, Rangga biantoro, Rendi eka setiawan, Silvana widya okta, Tomi guswanto Universitas Muara Bungo Abstract: To communicate with other people, English is very important and to be our needs. Englis also have a part in jobs, education, and entertainment. So, the needs of Englis not just for people in the city, but to the people in the village too. But many children especially in the village when listen studies about English they will less spirit for studied because of their thought that think the English is very difficult to understand. The purpose of making this article is to give the idea of method to increase motivation of children when study English.We can see many method or way in many sourch in internet that we can diretly to apply. But, here we will discuss some simple method to increase motivation of children when study English. There are : 1.We can Put games in the process of studied, 2. Giving prise, 3. The last one is the style of teacher..The habit of children that very easly bored and always want to play that wiil be inhibit our when explain about the lesson. Therfor we must smart to chose the method or way that comfortable, enjoyable, and easy to understand for children. So that we can change the thougt of children that think difficult about English. On the other hand we can make they are loved English too. Key word : the view of society in village about English, the important of English, the method to increase motivation of children. Pendahuluan Di dalam pengembangan bahasa pada anak tentunya tidak luput dari bimbingan orang tua, sehingga kemampuan dalam menguasai bahasa sangat bergantung pada apa yang diajarkan dan didengar anak dalam kehidupan sehari hari. pengaruh orang tua dan lingkungan sangat besar. Usia dini merupakan usia emas bagi anak untuk belajar bahasa, tanpa mengabaikan perkembangan aspek-aspek lainnya yang sangat penting dalam kehidupannya. Perkenalan bahasa asing terhadap anak di usia dini merupakan hal utama yang sangat berpengaruh dalam pemahaman anak terhadap pembelajaran bahasa asing terutama dalam bahasa inggris. Pembiasaan untuk mengungkapkan kata atau ungkapan dalam bahasa inggris akan mengacu daya ingat anak terhadap kata tersebut. Permasalahan yang di temukan di tempat mengajar anak adalah kesulitan memahami bahasa inggris di karenakan pandangan orang tua dan lingkungan sekitar yang minim akan pentingnya bahasa inggris, sehingga hal tersebut akan berpengaruh besar terhadap keinginan anak dalam mempelajari bahasa inggris. Sebagai seorang guru tentunya kita tidak hanya bertugas mengajar dan mendidik anak tapi kita juga di tuntut untuk meningkatkan motivasi belajar pada anak. hal tersebut akan berpengaruh terhadap pemahaman dalam pembelajaran bahasa inggris. Sebuah pembelajaran yang berhasil bukan hanya di ukur dari tingginya nilai siswa dan seberapa cepat mereka mengerjakan sebuah soal. Ada satu elemen kunci di dalam pembelajaran apapun yaitu motivasi. Banyak peranggapan masyarakat terhadap pembelajaran bahasa inggris, menganggap bahasa inggris adalah salah satu mata pelajaran yang sulit. Mengapa demikian? Karena salah satu penyebabnya adalah minimnya pemberian motivasi terhadap anak. Jadi, bahasa inggris bukan merupakan pelajaran yang sulit, namun semua itu berawal dari tidak adanya motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu kita menggap bahwa segala sesuatu yang dipelajari anak sangat membutuhkan dukungan dari orang tua dan guru.tentunya semua itu perlu kerja keras dan kesabaran. Kesabaran dalam memberikan pelatihan bahasa asing kepada anak-anak memang sudah mutlak di butuhkan. Anak-anak memang lebih tertarik bermain karena masa anak-anak adalah masa untuk bermain Bahasa inggris sebagai bahasa internasional tentunya sangat dibutuhkan masyarakat di dunia. Bahkan di beberapa Negara di dunia sudah menjadikan bahasa inggris sebagai bahasa kedua setelah bahasa nasional seperti India, Singapura, Malaysia dan Pakistan. Di Indonesia khususnya pemerintah Indonesia mengeluarkan: Undang-Undang Sisdiknes (2003:15)”bahasa asing dapat digunakan sebagai bahasa pengantar satuan pendidikan tertentu untuk mendukung kemampuan peserta didik. Itu salah satu alasan penting mengapa kita harus mempelajari bahasa inggris.di sekolah.menyadari akan pentingnya bahasa inggris di masa depan, maka pembelajaran bahasa inggris harus diberikan sedini mungkin di sekolah-sekolah. Pada era globalisasi mendorong kita untuk beradaptasi, beradaptasi pada tatanan kehidupan. Pentingnya belajar bahasa tidak boleh kita abaikan begitu saja, tanpa bahas inggris kita masih bisa hidup, namun kehidupan telah berkembang pesat dan mengharuskan kita untuk ikut serta dalam tatanan kehidupan yang semakin maju yang ada dalam lingkaran globalisasi. Pada saat ini tidak hanya masyarakat perkotaan yang diharuskan untuk mempelajari bahasa inggris tetapi juga masyarakat yang ada di daerah terpencil di Indonesia karena sebagai masyarakat yang berkembang dan ingin maju kita harus berinteraksi dengan para penduduk dunia, tidaklah cukup hanya sebatas di kota atau daerah dimana daerah kita tinggal, tapi kita juga harus berinteraksi dan bersosialisasi guna membuka pintu perkembangan dan kemajuan. Pentingnya bahasa inggris dengan masyarakat luar, pentingnya bahasa inggris untuk teknologi, di mana pada era sekarang teknologi seperti komputer, smartphone, internet dan bentuk teknologi lainnya hampir semuanya menggunakan bahasa inggris. Pentingnya Bahasa inggris di dunia pendidikan, pada era globalisasi mendorong semua aspek untuk beradaptasi, begitu juga dengan pendidikan. Tidak hanya itu, di dunia kerja banyak pekerjaan yang memerlukan pekerja yang mampu berbahasa inggris. Apalagi saat ini di mana kita memasuki era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), di mana dunia kerja semakin berkembang dan maju dalam memperluas lingkupnya hingga lintas Negara, peran bahasa inggris sangat dibutuhkan. Jadi tidak heran jika dunia kerja memberikan nilai tinggi. Menguasai bahasa inggris berarti kita mampu menguasai dunia karena telah menjadi kata kunci yang sanggup menggenggam segala aspek, baik itu bisnis, politik, sosial maupun budaya. Penguasaan bahasa inggris merupakan modal dasar untuk berkompetensi dalam menghadapi era global. Bahasa inggris perlu diajarkan bagi generasi bangsa dari pendidikan tingkat dasar hingga pendidikan tingkat tinggi. Metode Penulis akan menjadi seorang pengajar dimana segala tahap-tahap perencanaanya di lakukan oleh penulis. Proses pembelajaran yang dilakukan pada 6 Februari – 6 Maret di SD 178/VII Desa Rantau Kembang. Pengajaran dilakukan di semua kelas, dari kelas 1 hingga kelas 6. Prosedur tindakan yang akan dilakukan adalah melakukan perkenalan dan observasi lapangan yang akan di lakukan di setiap kelas. Pada tahapan kedua penulis akan memberikan beberapa permain dan reward terhadap siswa/siswi di sekolah tersebut. Beberapa permainan diantaranya adalah word mapping, word hearing dan lain sebagainya. Penulis juga akan memberikan reward berupa prise sederhana seperti permen,jajanan atau mentraktir siswa yang mampu menjawab soal atau yang mau mencoba melakukan hal yang di perintah oleh gurunya. Kegiatan ini tidak hanya berlangsung saat jam sekolah, tetapi juga diluar sekolah melalui pengajaran les bahasa inggris. Tidak hanya itu, faktor guru juga menjadi sorotan utama dalam permasalahan ini, karena guru memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu penulis juga akan meneliti peranan style of teacher/ the appearance of teacher to the students. Dalam hal ini penulis harus memperhatikan style dalam proses pembelajaran. Pada tahapan ini tidak hanya mencakup tentang penampilan luar/fisik seorang guru tapi juga inner beauty of the teacher. Setelah proses tersebut penulis mencoba melakukan wawancara dengan murid di setiap kelas. Kemudian melakukan pengamatan dan pengambilan kesimpulan. Hasil Dan Pembahasan Dalam penelitian yang dimulai pada tanggal 6 februari 2017 penulis memulai hari pertama pengajaran, menjadi seorang guru melakukan perkenalan dan observasi keadaan siswa baik itu keadaan lingkungan maupun karakter siswa di setiap kelas dalam proses pembelajaran. Pada hari pertama kami dapat menyimpulkan bahwa Hal pertama yang menjadi penilaian murid adalah penampilan guru. Dapat dilihat dari semangat murid yang langsung menuju ruang kelas dengan wajah yang senang dan sangat antusias dalam menyambut kita. Guru yang selalu berpenampilan rapi dan menarik akan mendorong siswa untuk berpakaian rapi,menarik, dan focus memperhatikan kita dalam menerangkan berbagai pelajaran di dalam ruang kelas. Selanjutnya penulis melaksanakan suatu eksperiment yaitu membuat suatu permainan dan pemberian prise kepada setiap kelas di SD 178. Seperti yang sudah dituliskan di atas bawasanya pemberian permainan dan hadiah adalah bertujuan meningkatkan semangat dan keinginan siswa dalam belajar bahasa inggris. Melalui pemberian hadiah siswa sekolah dasar semakin bersemangat dalam belajar bahasa inggris terlihat dari keaktifan mereka dalam menjawab soal dan mengikuti perintah yang diberikan guru. Berdasarkan beberapa teori, salah satunya teori yang ditemukan oleh Santrock yang mengatakan bahwa, motivasi eksternal berasal dari luar diri seseorang untuk mencapai tujuan tertentu dan dipengaruhi juga oleh adanya insentif yang akan dia dapatkan. Siswa sekolah dasar akan lebih rajin jika mendapatkan reward seperti : makanan kecil. Mereka bisa mendapatkan reward jika mereka mengikuti apa yang diperintahkan oleh guru misalnya mau mencoba maju kedepan kelas untuk mempraktekan pelajaran yang sudah dipelajari, mencoba berbicara dalam bahasa inggris, menjawab soal dan mendapatkan nilai yang bagus. Dengan pemberian prise keadaan kelas akan lebih aktif dan siswa akan berlomba-lomba untuk mencoba menjawab dan melakukan apa yang telah diperintahkan. pada pertemuan akhir saat wawancara dengan siswa sekolah dasar, hasil yang kami dapatkan menunjukan bahwa di dalam pengajaran guru bisa meningkatkan motivasi belajar pada siswa dengan memberikan selingan permaina dan saat proses pembelajaran, dan juga pemberian prise saat meminta siswa untuk menjawab soal atau memerintahkanya maju ke depan kelas. Tidak hanya itu, style of teacher juga menjadi pokok penting dalam meningkatkan motivasi siswa, terlihat dari hasil wawancara di setiap kelas yang hamper semua kelas menyukai sosok pengajar yang rapi, menarik serta memberikan kenyamanan saat penyampaian materi. Siswa sekolah dasar akan lebih bersemangat ketika diberikan sebuah dorongan tertentu yang dapat menimbulkan suatu tindakan. Munculnya prilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan yang berarti. Di dalam eksperient ini, penulis coba menyentuh stimulus siswa berupa ketentuan permainan serta tugan yang diberikan. Respon siswa dari awal diadakan permainan sampai dengan akhir permainan siswa dapat melaksanakan dan mematuhi ketentuan-ketentuan permainan serta siswa dapat mengerjakan soal-soal dan mempraktekan pembelajaran. Dalam hal ini pengajar berperan untuk mengarahkan siswa untuk dapat melakukan suatu kegiatan belajar. Namun berdasarkan eksperimen yang penulis lakukan ternyata ada beberapa dampak positif dan negative dari pemberian prise dan pemberian games. Dampak positif diantaranya : 1) Siswa menjadi lebih aktif dalam menjawab pertanyaan guru. Sebelumnya, ketika pengajar memberikan pertanyaan kepada siswa, siswa seringkali diam dan menjawab tidak tau ataupun menggelengkan kepalanya. Tetapi saat pengajar memberitahukan tentang pemberian hadiah lagi, serta penilaian keaktifan siswa, maka siswa terlihat antusias untuk menjawab pertanyaan dari pengajar walaupun terkadang jawaban mereka tidak tepat. Terlihat siswa saling adu kecepatan dalam menjawab pertanyaan dan saling berlomba maju kedepan kelas saat pengajar meminta siswa untuk memperaktekan pelajaran yang sudah di bahas sebelumnya di depan kelas. 2) Siswa sangat rajin mengerjakan tugas-tugan yang diberikan pengajar. Sebelumnya, siswa akan merasa malas dan seringkali mengeluh dengan tugasnya. Tetapi sulit, justru pada pertemuan berikutnya siswa mengingatkan pengajar tentang tugas yang telah diberikan sebelumnya. 3) Siswa menjadi suka belajar bahasa inggris. Sebelumnya, siswa mengganggap pelajaran bahasa inggris sangat sulit di pelajari dan if membosankan. Karena itu banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran bahasa inggris. Namun, saat pemberian games banyak siswa yang suka belajar bahasa inggris dan terlihat happy. Selain itu pemberian games meningkatkan daya ingat siswa terhadap kata-kata dalam bahasa inggris. 4) Dapat menimbulkan daya saing siswa. Dengan adanya pemberian reward tanpa sadar dapat menumbuhkan rasa persaingan diantara siswa. Siswa bersaing untuk mendapatkan nilai yang bagus. Pengajar melihat dengan memberikan test,siswa terlihat antusias dan saling adu cepat dalam menjawab soal. Di dalam kelas jika terjadi adanya daya saing, hal tersebut dapat menimbulkan semangat belajar siswa. Dampak negative dari pemberian prise dan games : 1). Siswa akan lebih mengharapkan sebuah hadiah dan permainan. Pada saat pembelajaran siswa akan selalu meminta hadiah dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Saat hendak belajar siswa akan meminta gurunya untuk memberikan permainan sehingga hal tersebut bisa jadi menghambat penyampaian guru terhadap materi kurikulum pembelajaran. Namun hal tersebut bisa kita waspadai pada pertemuan pertama dengan memberikan pengertian dengan bahasa yang mudah dimengerti. 2). Tidak terkontrolnya suasana kelas. Pada saat seorang guru memasuki ruang kelas murid akan meperhatikannya, suasana awal kelas akan hening, namun ketika guru mencoba memberikan permaianan siswa akan merasa sangat senang, sehingga akan menimbulkan kericuhan di dalam kelas. Banyak siswa yang mengangkat tangan memberikan saran dalam bermain, banyak yang bersorak dan tertawa. Dalam exksperimen ini penulis menanggulanginya dengan memberikan sedikit ancaman seperti “tidak akan memulai permainan/menunda permainan jika masih banyak siswa yang berbicara. Hal ini dapat menakuti siswa dan membuatnya diam. Setelah itu kita bisa memulai pembelajaran kembali. 3). Siswa akan merasa kecewa ketika tidak adanya pemberian hadiah. Di setiap penyelesain tugas siswa akan mengharap reward dari pengajar. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya pengertian awal dari pengajar. Kebiasaan pemberian prise yang tidak disertai dengan penjelasan dari guru bahwa tidak setiap proses pembelajaran guru akan selalu memberikan hadiah, maka siswa akan merasa kecanduan dan mengharapkan pemberian prise dari kebiasaan yang sudah dialami dalam proses pembelajaran sebelumnya. Untuk itu untuk menanggulanginya seperti yang sudah penulis paparkan sebelumnya bawasanya pengajar harus pandai dalam mengambil hati siswa, termasuk pandai dalam meberikan penjelasan akan ketentuaketentuan saat pengajaran. Kesimpulan Berdasarkan hasil eksperimen, dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan motivasi belajar siswa sekolah dasar khususnya dalam pembelajaran bahasa inggris sangat penting. Banyak pandangan dari siswa yang mengatakan bahwa pelajaran bahasa inggris sangat sulit dan membosankan. Dikarenakan hal tersebut siswa menjadi sangat malas belajar saat mendengar pelajaran bahasa inggris. Pemberian reward dan games dalam eksperimen ini kami membuktikan bahawa hal tersebut dapat meningkatkan motivasi siswa dan dapat menumbuhkan rasa suka terhadap pelajaran bahasa inggris. Melalui pemberian hadiah dan juga disertai games sebenarnya tidak hanya meningkatkan motivasi mereka, tetapi juga dapat membantu siswa sekolah dasar dalam belajar bahasa inggris. Siswa sekolah dasar menjadi lebih aktif mengerjakan ap akan tugas, dan mau mencoba menjawab pertanyaan dari pengajar. Siswa akan merasa senang karena kerja keras siswa dalam belajar dihargai dengan pemberian reward, walaupun pemberian prise yang kecil namun mereka tetap akan merasa senang.reward dapat memusatkan siswa untuk memusatkan kosentrasinya dalam belajar. Dalam pemberian reward terdapat dampak positif dan negative. Dampak positifnya yaitu siswa menjadi aktif dalam menjawab pertanyaan guru, siswa sangat rajin mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, siswa menjadi menyukai bahasa inggris dan menimbulkan daya saing siswa dalam kelas. Sedangkan dampak negative pemberian prise dan games diantaranya siswa akan lebih mengharapkan hadiah di setiap pembelajaran dan pemberian games dapat menyebabkan kericuhan sehingga suasana kelas tidak terkontrol. Tujuan pemberian reword agar membuat siswa Sekolah Dasar melihat bahasa inggris adalah pelajaran yang menarik, yang dapat menimbulkan semangat belajar sehingga siswa menjadi suka pada pelajan bahasa inggris. Selain itu, siswa Sekolah Dasar dapat melakukan apa yang pengajar arahkan sehingga mempermudah siswa menyerap pelajaran. Penulis menyarankan agar pengajar dan orang tua melaksanakan pemberian reword kepada siswa Sekolah Dasar yaitu dengan cara memberikan hadiah dan melaksanakan permainan yang dapat memicu semangat siswa untuk belajar bahasa inggris dan dapat juga menimbulkan daya saing siswa. DAFTAR PUSTAKA Sari, Mayang. 2012. Peningkatan pengenalan bahasa inggris pada anak dengan total pshycal response di taman kanak kanak. Artikel. Padang: Universitas Negeri Padang. Irya. Dkk. Meningkatkan motivasi belajar siswa sekolah dasar melalui pemberian reward. EA Journal. Jakarta Barat: Binus University Agustina, Sridewi. November 2012. Pembelajaran model game untuk meningkatkan kemampuan kosa kata bahasa inggris siswa. Palembang: MTSN 2 Hastuti, Erni. Dkk. Metode pembelajaran bahasa inggris mandiri dengan free virtual online course. Universitas Guna Darma. UG Journal, ISSN 1978-4783, Volume 6, No. 11 November 2012 Handayani, Sri. Pentingnya kemampuan berbahasa inggris. EA Journal, ISSN 2442-6350, Volume 3, No. 1, Mei 2016 http://pembelajaran bahasa inggris. Weeblight.com/blog/belajar-bahasa-inggrisuntuk-anak-dengan-nyaman-dan-menyenangkan http://googleweblight.com/?lite_url=http://srisulistr.blog.upi.edu/2015/11/14/ penerapan-reward-dan-punishment-pada-siswa-4/&ei=vBLnpS1w&Ic=idID&s=1&m=859&host=www.google.co.id&ts=1488168437&sig=AJsQQ1B 3byoKnlgB5_mfZZlbJAwOJ5gYBwupi.edu LAMPIRAN Dokumentasi kegiatan : 1. Hari pertama : mengikuti kegiatan upacara untuk perkenalan diri Gambar 1 : mengikuti upacara di SD 178/VII 2. Hari pertama perkenalan diri di kelas IV Gambar 2: terlihat pengajar sedang menulis materi pelajaran yang akan dibahas 3. proses pemberian games Gambar 3 : pemberian games 4. Proses belajar mengajar bahasa inggris, yang diawali dengan perkenalan antar murid dan pengajar dalam bahasa inggris Gambar 3 : pengajar menjelaskan materi dasar yang akan di ajarkan pada murid Sekolah Dasar 5. Suasana kelas saat pengajaran yang disertai dengan permainan Gambar 5: proses pengajaran disertai permainan 6. Suasana keakraban kelas dengan pengajar Gambar 6 : suasana keakraban siswa/siswi dengan pengajar