Proses Penelitian, Masalah, Variabel dan Paradigma Penelitian jokotrinugraha Pokok Bahasan A. B. C. D. E. Proses Penelitian Kuantitatif Masalah Rumusan Masalah Variabel Penelitian Model Hubungan Antar Variabel A. Proses Penelitian Kuantitatif B. Masalah Setiap penelitian yang akan dilakukan harus selalu berangkat dari masalah Menurut Emory (1985) bahwa, baik penelitian murni maupun terapan, semuanya berangkat dari masalah. Hanya untuk penelitian terapan, hasilnya langsung dapat digunakan untuk membuat keputusan Memilih masalah penelitian sering merupakan hal yang paling sulit dalam proses penelitian Menurut Best dan Kahn (2006) “One of the most difficult phase the research is the choice of a suitable problem” Bila dalam penelitian telah ditemukan masalah yang betulbetul masalah, maka sebenarnya pekerjaan penelitian itu 50 persen telah selesai 1. Sumber Masalah a. Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan b. Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan c. Ada pengaduan d. Ada kompetisi a. Terdapat Penyimpangan Antara Pengalaman Dengan Kenyataan Di dunia ini yang tetap hanya perubahan, namun sering perubahan itu tidak diharapkan oleh orang-orang tertentu, karena akan menimbulkan masalah Orang yang biasanya menjadi pimpinan pada bidang pemerintahan harus berubah ke bidang bisnis. Hal ini tentu akan muncul masalah Orang yang biasanya mengetik dengan mesin manual, harus ganti dengan komputer, maka akan muncul masalah b. Terdapat Penyimpangan Antara Apa yang Telah Direncanakan dengan Kenyataan Suatu rencana yang telah ditetapkan, tetapi hasilnya tidak sesuai dengan tujuan dari rencana tersebut, maka tentu ada masalah Pada era orde baru direncanakan pada tahun 2000 bangsa Indonesia akan tinggal landas tetapi ternyata tidak, sehingga muncul masalah Dengan reformasi diharapkan harga-harga akan turun, ternyata tidak, sehingga timbul masalah Jadi untuk menemukan masalah dapat diperoleh dengan cara melihat dari adanya penyimpangan antara yang direncanakan dengan kenyataan c. Ada Pengaduan Dalam suatu organisasi yang tadinya tenang, tidak ada masalah ternyata setelah ada pihak tertentu yang mengadukan produk maupun pelayanan yang diberikan, maka timbul masalah dalam organisasi itu Pikiran pembaca, yang dimuat dalam koran atau majalah yang mengadukan kualitas produk atau pelayanan suatu lembaga, dapat dipandang sebagai suatu masalah, karena diadukan lewat media sehingga banyak orang yang menjadi tahu akan kualitas produk dan kualitas pelayanan d. Ada Kompetisi Adanya saingan atau kompetisi dapat menimbulkan masalah besar, bila tidak dapat memanfaatkan untuk kerjasama. Perusahaan pos dan giro merasa mempunyai masalah setelah ada biro jasa lain yang menerima titipan surat, titipan barang ada hand phone yang dapat digunakan untuk SMS, internet, e-mail Perusahaan kereta api memandang angkutan umum jalan raya dengan bus sebagai pesaing, sehingga menimbulkan masalah PT. Telkom mungkin kurang mempunyai masalah karena tidak ada perusahaan lain yang memberikan jasa yang sama lewat telepon kabel, tetapi menjadi masalah setelah ada saingan telepon genggam (hand phone) C. Merumuskan Masalah • Dirumuskan dalam bentuk pertanyaan • Rumusan hendaknya jelas dan padat • Fokus pada variabel yang diteliti (baik dependent/independent variables) • Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah • Rumusan masalah dasar dalam membuat hipotesa a. Rumusan Masalah Deskriptif Seberapa tinggi tingkat kinerja kabinet bersatu? Bagaimanakah sikap masyarakat terhadap perguruan tinggi negeri berbadan hukum? Seberapa tinggi efektivitas kebijakan mobil berpenumpang tiga di Jakarta? Seberapa tinggi tingkat kepuasan dan apresiasi masyarakat terhadap pelayanan pemerintah daerah di bidang kesehatan? b. Rumusan Masalah Komparatif Adakah perbedaan produktivitas kerja antara pegawai negeri , BUMN dan swasta? (satu variabel pada tiga sampel). Adakah kesamaan cara promosi antara perusahaan A dan B? Adakah perbedaan, kemampuan dan disiplin kerja antara pegawai swasta nasional dan perusahaan asing (dua variabel, pada dua sampel). Adakah perbedaan kenyamanan naik kereta api dan bus menurut berbagai kelompok masyarakat? Adakah perbedaan daya tahan berdiri pelayan toko yang berasal dari kota dan desa serta gunung? (satu variabel pada 3 sampel). Adakah perbedaan tingkat kepuasan masyarakat di kabupaten A dan B dalam hal pelayanan kesehatan? Adakah perbedaan kualitas manajemen antara bank swasta dan bank pemerintah? Adakah perbedaan kualitas lulusan antara sekolah bertaraf nasional dan bertaraf internasional? c. Rumusan Masalah Asosiatif Hubungan Simetris Hubungan Kausal Hubungan Interaktif/Resiprokal/Timbal Balik 1. Hubungan Simetris Adakah hubungan antara banyaknya bunyi burung prenjak dengan tamu yang datang? Hal ini bukan berarti yang menyebabkan tamu datang adalah bunyi burung. (di pedesaan Jawa tengah ada kepercayaan kalau di depan rumah ada bunyi burung prenjak, maka diyakini aka ada tamu, di Jawa Barat jika ada kupu-kupu maka akan ada tamu) Adakah hubungan antara banyaknya semut di pohon dengan manisnya buah? Adakah hubungan anara warna rambut dengan kemampuan memimpin? Adakah hubungan antara jumlah payung yang terjual dengan jumlah kejahatan? Adakah hubungan antara banyaknya radio di pedesaan dengan sepatu yang dibeli? 2. Hubungan Kausal Adakah pengaruh sistem penggajian terhadap prestasi kerja? Seberapa besar pengaruh kepemimpinan nasional terhadap perilaku masyarakat? Seberapa besar pengaruh tata ruang kantor terhadap efisiensi kerja karyawan? Seberapa besar pengaruh kurikulum, media pendidikan dan kualitas guru terhadap kualitas SDM yang dihasilkan dari suatu sekolah? 3. Hubungan Interaktif/Resiprokal/Timbal Balik Hubungan antara motivasi dan prestasi. Di sini dapat dinyatakan motivasi mempengaruhi prestasi dan juga prestasi mempengaruhi motivasi Hubungan antara kecerdasan dengan kekayaan. Kecerdasan dapat menyebabkan kaya, demikian juga orang yang kaya dapat meningkatkan kecerdasan karena gizinya terpenuhi B. Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yg ditetapkan oleh peneliti utk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek yg mempunyai variasi antara satu orang dgn yg lain atau satu obyek dgn obyek yg lain (Hatch dan Farhady, 1981) Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu Contoh variabel dalam kegiatan penelitian: tinggi, berat badan, sikap, motivasi, kepemimpinan, disiplin kerja merupakan atribut2x dari setiap orang. Berat, ukuran, bentuk dan warna mrpkn atribut2x dari obyek. Bahan baku pabrik, teknologi produksi, pengendalian mutu, pemasaran, advertensi, nilai penjualan, keuntungan adalah mrpkn contoh variabel dalam kegiatan maupun ilmu bisnis Kerlinger (1973) menyatakan variabel adalah konstruk (construct) atau sifat yg akan dipelajari. Misal tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin, golongan gaji, produktivitas kerja. Kerlinger juga menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different values). Dengan demikian variabel adalah sesuatu yang bervariasi Kidder (1981) menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas (qualities) di mana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. Macam-Macam Variabel Menurut hubungan antara satu variabel dgn variabel yg lain, maka macam2x variabel dlm penelitian dpt dibedakan menjadi: 1. Variabel independen: variabel ini sering disebut variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dlm bhs Indonesia sering disebut variabel bebas. Variabel bebas mrpkn variabel yg mempengaruhi atau yg mjd sebab berubahnya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dlm SEM (Structural Equation Modeling) variabel ini disebut variabel eksogen 2. Variabel dependen: sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dlm bhs Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat mrpkn variabel yg dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam SEM (Structural Equation Modeling) variabel ini disebut variabel indogen Contoh Hubungan Variabel Independen-Dependen Komitmen Kerja (Variabel Independen) Produktivitas Kerja (Variabel Dependen) Intensitas Iklan (Variabel Independen) Jumlah Penjualan (Variabel Dependen) 3. Variabel Moderator: adalah variabel yg mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antar variabel independen dengan dependen. Variabel ini disebut juga variabel independen kedua. Contoh: Hubungan perilaku suami dan istri akan semakin baik (kuat) kalau mempunyai anak dan akan semakin renggang kalau ada pihak ketiga ikut mencampuri. Di sini anak adalah sebagai variabel moderator yg memperkuat hubungan dan pihak ketiga adalah sebagai variabel moderator yg memperlemah hubungan Contoh hubungan variabel independen-moderator-dependen Perilaku Suami (Variabel Independen) Perilaku istri (Variabel Dependen) Jumlah Anak (Variabel Moderator) Pendidikan (Variabel Independen) Keberhasilan Usaha (Variabel Dependen) Lingkungan (Variabel Moderator) 4. Variabel Intervening Tuckman (1988) menyatakan “An intervening variable is that factor that theoritically affect the observerd phenomenon but cannot be seen, measure or manipulate” . Variabel intervening adalah variabel yg secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen, tetapi tidak dpt diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela/antara yg terletak di antara variabel independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen Penghasilan (Variabel Independen) Gaya Hidup (Variabel Intervening) Lingkungan Tempat Tinggal (Variabel Moderator) Harapan Hidup (Variabel Dependen) Contoh hubungan variabel independen-moderator-interveningdependen Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap harapan hidup (panjang pendeknya umur). Dalam hal ini ada variabel antaranya, yaitu yang berupa gaya hidup seseorang. Antara variabel penghasilan dengan gaya hidup terdapat variabel moderator, yaitu budaya lingkungan tempat tinggal Penghasilan (Variabel Independen) Gaya Hidup (Variabel Intervening) Lingkungan Tempat Tinggal (Variabel Moderator) Harapan Hidup (Variabel Dependen) 5. Variabel Kontrol Adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol sering digunakan oleh peneliti bila akan melakukan penelitian yang bersifat membandingkan melalui penelitian eksperimen. Contoh: Pengaruh jenis pendidikan terhadap keterampilan pemasaran. Variabel independennya pendidikan (SMU dan SMK), variabel kontrol yang ditetapkan sama, misalnya adalah yang dipasarkan sama, lokasi pemasaran sama, alat-alat yang digunakan sama, ruang tempat pemasaran sama. Dengan adanya variabel kontrol tersebut, maka besarnya pengaruh jenis pendidikan terhadap kemampuan pemasaran dapat diketahui lebih pasti Contoh Hubungan Variabel Independen-Kontrol-Dependen Pendidikan SMA & SMK (Variabel Independen) Keterampilan Pemasaran (Variabel Dependen) Produk, tempat, alat sama (Variabel Kontrol) E. Model Hubungan Antar Variabel 1. 2. 3. 4. 5. Model Hubungan Antar Variabel yang Sederhana Model Sederhana Berurutan Model Ganda dengan Dua Variabel Independen Model Ganda dengan Tiga Variabel Independen Model hubungan Variabel Ganda dengan Dua Variabel Dependen 6. Model Hubungan Variabel Ganda dengan Dua Variabel Independen dan Dua Dependen 7. Model Jalur