28 Maret Bacaan Alkitab : Yosua 13 – 15 (Kurun waktu : diperkirakan 1.406 – 1.370 S.M.) Catatan : Isi dari teks Alkitab selama tiga hari ke depan mencangkup pembagian tanah Israel secara detail pada tahun sekitar 1400 S.M. Meskipun batasan-batasan wilayah kedua belas suku Israel tersebut penting bagi mereka, tetapi banyak batasan-batasan kota tersebut yang sudah tidak diketahui namanya lagi saat ini. Oleh karenanya lebih mudah bagi kita jika kita dapat melihat pembagian tanahtanah tersebut melalui peta Alkitab. Anda akan melihat banyak referensi yang terkait dengan peta Alkitab di dalam Renungan Harian ini “Allah Kita Yang Setia Memberi Penguatan Bagi Kita” Di dalam buku karangan C.S. Lewis yang berjudul “The Lion, the Witch and the Wardrobe (Singa, Penyihir dan Lemari Pakaian – yang membawa anak-anak ke lorong waktu)”, karakter utama cerita dongeng anak-anak ini adalah Aslan, Singa yang Hebat. Karakter ini mencerminkan Kristus. Dalam cerita ini, Aslan digambarkan sebagai sosok yang lemah lembut dan bijak, tetapi juga sangat berkuasa dan bahkan sangat berbahaya. Aslan menyerahkan nyawanya bagi salah satu anak-anak Adam dan Hawa, dan kemudian secara ajaib hidup kembali untuk memerangi kekuatan jahat si penyihir, yang melambangkan kekuatan Setan, dan akhirnya berhasil mengalahkannya. Bagaimana kita tahu bahwa seseorang layak dipercaya? Kita tahu bahwa seseorang bersifat setia ketika tindakannya konsisten dengan perkataannya. Jika orang tersebut berjanji kepada orang lain, maka ia akan menepatinya. Allah Menepati FirmanNya Didalam Renungan Harian dan Pembacaan Alkitab Secara Kronologis, kita telah memasuki pembacaan kitab Yosua. Waktu penulisan sekitar tahun 1.400 S.M.; 600 tahun telah berlalu sejak Allah membuat janji kepada Abraham bahwa Ia akan membeirkan tanah Kanaan sebagai warisan bagi keturunan Abraham Kejadian 17 : 8). Pada waktu itu Allah terlebih dahulu memberkati seluruh keturunan Abraham, dan ada banyak bangsa yang lahir dari keturunan Abraham. Salah satu bangsa yang terpilih lahir dari anak Abraham yang bernama Ishak dan cucu nya, Yakub. Dari satu keluarga kemudian timbullah suatu bangsa yang besar. Oleh karena merasa takut dan untuk mempertahankan diri dari kemungkinan serangan Israel karena pertumbuhan penduduk Israel yang sangat cepat, maka kemudian orang Mesir memperbudak ummat Israel selama 400 tahun sehingga mereka merasa tidak akan ditaklukan oleh Israel. Melalui sepuluh malapetaka yang ajaib, kemudian Allah menunjukkan diriNya sebagai Allah Yang Maha Perkasa. Melalui malapetaka yang terakhir, yaitu tulah kematian seluruh anak laki-laki sulung, akhirnya Allah membebaskan ummatNya dari belenggu perbudakan. Lalu Allah memelihara hidup mereka dan melindungi mereka di tengah padang gurun, di mana jumlah mereka telah bertambah sangat banyak sampai melebihi 2 juta orang. Ia membimbing mereka hingga sampai ke pinggir bagian selatan tanah Kanaan , tetapi kemudian mereka takut untuk masuk ke tanah Kanaan tersebut oleh karena penduduknya yang seperti raksasa. Oleh karena ketidakpercayaan mereka kepada kuasa Allah yang Maha Perkasa untuk menolong mereka mengalahkan para musuh, maka Allah memberikan penghukuman dan kebanyakan dari mereka mati di padang gurun. Tetapi Allah adalah Allah yang penuh belas kasihan, penuh kasih setia dan murah hati, dan Ia mengijinkan anak-anak mereka yang berumur dua puluh tahun ke bawah untuk memasuki Tanah Perjanjian. Empat puluh tahun kemudian Allah memimpin mereka masuk ke tanah Kanaan tersebut, melakukan keajaiban dengan membawa mereka menyeberangi sungai Yordan di atas tanah yang kering, dan menolong mereka untuk meraih kemenangan gilang gemilang atas tiga puluh satu kerajaan. Melalui suatu keajaiban yang besar, Ia bahkan memperpanjang hari dengan menambah satu hari lagi untuk waktu pertempuran, sehingga pasukan Israel dibawah pimpinan Yosua memiliki waktu yang diperlukan untuk mengejar dan mengalahkan musuh. Akhirnya Allah memberikan saat istirahat setelah mereka melakukan perang (Yosua 11 : 23b). Kita dapat termotivasi untuk sungguh-sungguh percaya kepada Allah, dengan memperhatikan dan mengingat kembali hal-hal yang telah dilakukan Allah bagi kita, dan kemudian melakukan tindakan iman. Apakah Anda telah sungguh-sungguh mengenal Allah secara pribadi? Apakah Anda telah datang kepadaNya untuk memohon pengampunan, kedamaian dan kehidupan rohani yang baru? Allahnya orang Israel dapat juga menjadi Allah kita. Sebagian besar tanah Kanaan telah ditaklukkan, tetapi masih perlu dilakukan pertempuran kecil untuk menguasai seluruh tanah Kanaan. Kini suku-suku Israel masing-masing dapat melakukan kegiatan pembebasan dan pembersihan untuk menyiapkan lahan yang menjadi hak warisan mereka. Iman dan tanggung jawab setiap suku menjadi hal yang utama. Allah akan menolong kita untuk memerangi pertempuran-pertempuran pribadi kita, jika kita mau menaruh iman kita kedalam tindakan-tindakan. Allah memegang janjiNya. Renungan harian hari ini menunjukkan perbatasan daerah yang menjadi warisan bagi 2 ½ suku Israel di sebelah timur Sungai Yordan dan perbatasan Yehuda. Seperti yang dapat dilihat di peta di Alkitab tentang Pembagian Tanah Kanaan (Anda dapat melihatnya juga di bagian paling belakang di Alkitab Anda) suku Ruben mendapat bagian di paling selatan, dengan batasbatas wilayahnya berakhir di tepi Sungai Arnon, yang merupakan anak sungai dari Laut Mati (Laut Asin), dan perbatasan sebelah baratnya adalah Laut Mati dan Sungai Yordan, sedangkan sebelah utaranya dibatasi oleh Sungai Yabok, yang merupakan anak Sungai Yordan. Suku Gad yang jumlahnya sedikit, diapit oleh suku Ruben dan Manasye, dengan batas barat Sungai Yordan, di dalam wilalyah Yaezer (Gilead), dan setengah dari wilayah bangsa Amon dekat kota Raba. Ini merupakan daerah yang indah dengan tanah padang rumput yang subur. Di wilayah utara, setengah suku Manasye menempati batas selatan dari Sungai Yabok, batas barat dari Sungai Yordan, dan batas utara dair Sungai Yarmuk, yang merupakan anak Sungai Yordan. Yehuda adalah suku Israel yang pertama dan suku terbesar yang menerima warisan mereka di sebelah barat Sungai Yordan. Batas selatan wilayah mereka adalah tepi Laut Mati, sebelah selatan melewati tanah Edom, sebelah barat melalui Negev dan Zin (wilayah padang gurun) sampai ke Wadi (sungai) Mesir sampai ke batas barat, yaitu Laut Mediterrania. Dari sana, wilayah Yehuda membentang ke timur ke Betel dan ke utara sampai sejauh Gilgal dan di mulut Laut Mati sampai bertemu dengan Sungai Yordan (Anda dapat memperhatikan dari peta bahwa Yehuda gagal menguasai daerah Filistin). Melalui pembagian warisan suku-suku, kita dapat belajar bahwa Allah menepati janjiNya bagi orang-orang pilihanNya, tetapi mereka harus setia untuk mengklaimnya. Meskipun kebanyakan dari kita bukanlah orang Israel, tetapi kita yang percaya kepada Kristus termasuk kedalam orang-orang pilihan Allah. Surat Efesus 1 : 13 berkata, “Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.” Klaim lah harta warisan Anda, kalahkan musuh si jahat itu dari hidup Anda dan hiduplah di dalam kebebasan! Termotivasi Oleh Iman Kaleb adalah contoh tokoh Israel yang terkenal yang termotivasi oleh imannya. Kaleb dan Yosua termasuk generasi pertama ummat Israel yang dibebaskan dari Mesir. Hanya merekalah yang termasuk dalam bilangan orang-orang yang berumur di atas dua puluh tahun yang diijinkan untuk memasuki Tanah Perjanjian. Kaleb berumur empat puluh tahun saat ia melakukan pengintaian atas tanah Kanaan, saat ummat Israel berada di perbatasan selatan tanah Kanaan di KadeshBarnea. Pada waktu itu, hanya Kaleb dan Yosua lah pengintai yang menyatakan iman dan kepercayaan mereka di dalam Allah, bahwa Ia akan menolong mereka untuk memenangkan pertempuran, bahkan melawan manusia-manusia raksasa di Kanaan. Yosua menjadi pemimpin bangsa Israel yang besar, setelah Musa wafat. Kini Kaleb hendak menguasai dan membebaskan hak warisannya atas tanah di Kanaan. Dengarkanlah kesaksian Kaleb berikut ini: “Kini sudah empat puluh lima tahun lamanya, sejak diucapkan TUHAN firman itu kepada Musa, dan selama itu orang Israel mengembara di padang gurun. Jadi sekarang, telah berumur delapan puluh lima tahun aku hari ini; (14:11) pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk.(14:12) Oleh sebab itu, berikanlah kepadaku pegunungan, yang dijanjikan TUHAN pada waktu itu, sebab engkau sendiri mendengar pada waktu itu, bahwa di sana ada orang Enak dengan kota-kota yang besar dan berkubu. Mungkin TUHAN menyertai aku, sehingga aku menghalau mereka, seperti yang difirmankan TUHAN." (14:13) Lalu Yosua memberkati Kaleb bin Yefune, dan diberikannyalah Hebron kepadanya menjadi milik pusakanya. (14:14) Itulah sebabnya Hebron menjadi milik pusaka Kaleb bin Yefune, orang Kenas itu, sampai sekarang ini, karena ia tetap mengikuti TUHAN, Allah Israel, dengan sepenuh hati.” Maka sejak itu Hebron menjadi milik Kaleb bin Yefune dari kaum Kenas, karena ia mengikut TUHAN, Allah Israel dengan sepenuh hati. Apakah Anda percaya bahwa janji-janji Allah bagi hidup Anda adalah benar dan ia tidak pernah lalai atau gagal menepati janjiNya? Bagikanlah pengalaman tentang ini jika Anda pernah mengalaminya. Apabila Anda saat ini masih berada dalam keadaan iman seperti ‘mengembara di padang gurun’, maukah Anda sungguh-sungguh minta tangan Tuhan Yesus untuk menyelamatkan Anda dan membawa masuk ke Tanah Perjanjian Kekal yang dijanjikanNya? Apakah Anda sungguh percaya bahwa Yesus dapat menyelamatkan dan memimpin hidup Anda? Dan maukah Anda mengikutiNya? Kaleb tidak hanya memiliki keberanian, tetapi ia juga menumbuhkan keberanian dalam diri orang lain. Kaleb membuat pernyataan : “(15:16) Lalu berkatalah Kaleb: "Siapa yang menggempur Kiryat-Sefer dan merebutnya, kepadanya akan kuberikan Akhsa, anakku, menjadi isterinya." (15:17) Dan Otniel, anak Kenas saudara Kaleb, merebut kota itu; lalu Kaleb memberikan kepadanya Akhsa, anaknya, menjadi isterinya.” Kemudian Otniel menjadi hakim Israel yang pertama (Hakim-Hakim 3 : 7-11). Apakah kita menginspirasi orang lain untuk memiliki keberanian dan melakukan tindakan iman? Ayat Hafalan Hari Ini : Untuk Direnungkan dan Dilakukan : Kita dapat termotivasi untuk percaya kepada Allah dengan memperhatikan dan mengingat akan hal-hal yang telah dilakukanNya bagi kita, dan kemudian mau melakukan tindakan iman ; Iman dan tanggung-jawab secara pribadi adalah hal yang penting. Allah dapat menolong kta untuk memerangi setiap peperangan rohani yang kita hadapi, jika kita menjalankan iman kita melalui tindakan ; Allah menepati janji-janjiNya ; Jika Anda memiliki iman,jangan simpan hal tersebut hanya untuk diri sendiri. Berikanlah motivasi bagi orang lain agar memiliki iman di dalam Allah. Pertanyaan Untuk Diskusi : Hari ini kita melihat bagaimana Allah menggenapi janjiNya untuk membawa ummat Israel keluar dari Mesir dan membawa ummatNya masuk ke Tanah Perjanjian untuk menerima bagian warisan mereka. 2 Tawarikh 20 : 20c “Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!”