Perlawanan Bangsa Indonesia menentang dominasi asing Perlawanan sebelum tahun 1800 Perlawanan setelah tahun 1800 1. PERLAWANAN SEBELUM 1800. 1. Sultan Babullah melawan Potugis 15701575 2. Adipati Unus menyerang Portugis di Malaka 1513 3. Fatahillah menyerang Sunda Kelapa yang bekerjasama dengan Portugis 1526, 1527 4. Sultan Iskandar Muda menyerang Portugis di Malaka 1629 5. Sultan Agung menyerang Belanda di Batavia 1628 dan 1629 6. Sultan Ageng Tirtayasa melawan Belanda yang melakukan intervensi di Istana 1681-1683 7. Sultan Hasanuddin melawan Belanda di Makasar 1667` 1. a) b) c) Sultan Babullah melawan Potugis 1570-1575 Latar Belakang terbunuhnya Sultan Hairun setelah terjadinya ke sepakatan damai (Hairun-de Mesquita) 1570 Jalannya perlawanan Benteng Sao Paulo dikepung selama 5 tahun Ternate mengirim 5 kora-kora untuk menyerang benteng Portugis di semenanjung Leitimor Ambon. Tidore yg selama ini bermusuhan dg Ternater, mau bergabung untuk menghancurkan Portugis Raja Bacan yang menjadi Katolik tdk berani membantu Portugis karena mendapat ancaman dari Ternate Akhir perlawan Portugis kalah dan diberi kesempatan untuk meninggalkan Sao Paulo pindah ke Ambon dan sebagian ke Malaka 1575 2. Adipati Unus menyerang Portugis di Malaka 1513 a) Latar Belakang Dikuasainya Malaka oleh Portugis 1511 b) Jalannya penyerangan c) Mengirim 100 kapal besar dg 10.000 prajurit dipimpim langsung oleh Adipati Unus Dibantu Palembang dan Aceh dengan pembagian Front tempur Demak (dari Utara), Palembang ( dari selatan) dan Aceh (dari barat) Akhir penyerangan Portugis mampu mempertahankan Malaka dan memukul pasukan gabungan tersebut. Demak kemudian lebih fokus ke mempertahankan Pulau Jawa dari ancaman Portugis. 3. Fatahillah menyerang Sunda Kelapa 1526, 1527 a) Latar Belakang Perjanjian Pakuwan dg Portugis yang berisi izin mendirikan Benteng di Sunda Kelapa dan kerjasama dalam bidang perdagangan1522 4. Jalannya peperangan 1526 Fatahillah memimpin serang ke Sunda kelapa kota yang belum berbenteng, dan berhasil ditaklukkan Akhir th 1526 Fransisco de Sa utusan Portugis berencana mendirikan benteng di Sunda Kelapa , maka terjadilah perang antara Portugis dg Demak dengan kemenangan di pihak Demak. Sunda Kelapa dirubah namanya menjadi Jayakarta dan itu terjadi pada 22 Juni 1527. c) Akibat kemenangan Demak tersebut adalah 1. Jalan Niaga selamatkan islam dari Maluku-Jawa-Aceh dapat 2. 3. Bandar dari Banten hingga Surabaya ada di tangan Demak Pajajaran terisolasi sehingga tidak bisa berhubungan dengan Portugis 4. Iskandar Muda menyerang Portugis di Malaka 1629 a) Latar Belakang Dikuasainya Malaka oleh Portugis 1511. 5. c) Jalannya penyerangan Sebelum melakukan serangan ke Kota Malaka, Perak, Pahang dan Johor di kuasainya leb ih dulu . 1629 dengan pasukan yang sangat besar Malaka diserangnnya tetapi Portugis dapat berlindung di Benteng A-Famosa.. Akhir peperangan Armada Aceh hancur dan sejak itu Iskandar Muda tidak pernah lagi menyerang Malaka. 5. Sultan Agung menyerang Belanda di Batavia a) Latar Belakang 6. Jalannya peperangan Pertamanya dilakukan blokade ekonomi 1628 dipimpin T.Baurekso, Ki Suro Agul-agul, Ki Adipati Mandurorejo dan Dipati Uposonto rencananya menyerang dari darat, Armadanya yang menyeamar sebagai perahu dagang akan menyerang dari laut. 1629 KA.Juminah, KA.Puger dan KA.Purnaya menyeranag dengan kekuatan penuh. c) Cita-cita Sultan Agung ingin menguasai P. Jawa Di Jepara Belanda merampas sejumlah perahu Bangsa Indonesia yg dibalas dg disebunya kantor dagang Belanda di Jepara dan menawan sejumlah orang Belanda (1618). Akhir peperangan Kedua serangan mengalami kegagalan dan setelah itu Sultan Agung tdk pernah menyerang Batavia lagi Menagapa pasukan Mataran dapat dikalahkan ? 6. Sultan Ageng Tirtayasa melawan Belanda a) Latar Belakang Perbedaan Pandangan Politik terkait dg Belanda. Persoalan Putera Makhkota (Haji atau Purbaya). b) Jalannya Konflik c) 1681 Haji mengadakan kudeta, maka Sultan Ageng mengepung istana Surosoan. Dg bantuan belanda (Kap. Tack dan Kap.Jongker) Haji diselamatkan dan Haji berbalik melakukan ofensiv sedang Ageng bertahan di Benteng Tirtayasa. 1683 Tirtayasa dapat di kuasai Ageng meloloskan diri ke selatan tetapi dapat ditawan 1683. Beliau ditawan dijakarta hingga meninggal 1692. Akhir Kekalahan Sultan Ageng Perjanjian Haji-Belanda intinya Baten kehilangan Cirebon dan Belanda mendapat monopoli perdagangan di Banten. 7. Sultan Hasanuddin melawan Belanda di Makasar 1667 a) Latar Belakang Secara geografis Wilayah Makasar menyulitkan VOC (meliputi Sulawesi, Sumba dan Kalimantan Timur). Makasar berdagang dan selalu membantu rakyat maluku yang sedang bermusuhan dengan Belanda Makasar merupakan bandar besar yang menjual rempahrempah ke Bangsa Eropa. 8. Jalannya Konflik 1654-1655 telah terjadi perang terbuka tetapi belanda tdk mampu melumpukan Makasar Setelah mendapat bantuan dari Arupalaka Sepelman dapat menguasai benteng Barombong dan Sombopu 1667. c) Akhir peperangan Perjajian Bongaya 1667 yang isinya: 1. Voc monopoli di Makasar 2. Mendirikan Benteng Rotterdam 3. Makasar melepaskan daerah jajahannya 4. Aru Palaka menjadi Raja Bone yang diakui Belanda. 1. PERLAWANAN SETELAH 1800. 1. Perlawanan Sultan Nuku (Tidore) 17971885 2. Perlawanan Kapitan Patimura 1817 3. Perang Paderi 1821-1837 4. Perang Diponegro 1825-1830 5. Perang Aceh 1873-1904 6. Perang Bali 1884 - 1908 7. Perang Bone 1824 8. Perang Banjarmasin 1859 – 1862. 9. Perang Batak 1. Perlawanan Sultan Nuku (Tidore) 1797-1885 a) Latar Belakang Belanda ikut campur tangan urusan keraton dg meangkap Sultan Jamaluddin dan Kaicil Badruz Zaman di tawan di Batavia dan mengangkat penggantinya Gaijira kemudian Paku Alam (1780) 2. Jalannya Konflik Nuku diangkat Jogugu (Patih) dan Babato (peg.Istana) beserta rakyat di Waru (seram Timur) sebagai pusat gerakan. Dengan memihak dan memanfaatkan Inggris , 1797 Soasiau dan istana Sultan dapat dikuasai kembali. Dan bersama Inggris , tidore berhasil mengepung benteng Oranje ,1801 belanda menyerah. c) Akibat dari kemenangan Tidore Diadakan perdamaian antara Tidore dan Ternate Hubungan dengan inggris dipelihara dg baik, inggris behasil menguasai Ambon 1796, Ternate 1801. 2. Perlawanan Kapitan Patimura 1817 a) Latar Belakang Penindasan dan penghisapan yg dilakukan oleh belanda, melalui kerja paksa dan Orambai (menyediakan perahu) Residen Van den Berg menolak membayar perahu yang dipesan. 3. Jalannya Konflik Pos belanda di Porto diserang dan berhasil menawan Residen van den Berg. Benteng Duurstede berhasil dikuasai residen dan keluarga dibunuh. Pasukan dari Ambon dip Mayor Beetjes didatangkan ttp dapat dikalahkan, Beetjes sendiri gugur. Dikirim lagi pasukan yg lebih besar dip. Letkol Groot pertempuran menyebar ke Hitu dan Seram. Devide et Impera beberapa raja dan pendeta dapat diperalat sehing ga Saparua beserta Benteng Duurstede dapat di rebut Belanda. c) Akhir peperangan 16 Desember Kapitan Patimur, Anthoni Ribok, Philip Latumahina, Said Parintah menjalani hukuman gantung. Menyesul kemudia Ulupaha (ambon) menjalani hukuman tembak. 3. Perang Paderi 1821-1837 a) Latar Belakang Pertentangan dan perebutan pengaruh antara kelopok islam tradisonal dengan aliran Wahabin dan campurtangan Belanda. Pertemuan di Koto tengah antara kedua kelopok tsb untuk mencari jalan keluar ttp malah kelompok adat di serang kelompok Wahabi. Kaum adat kemudian minta bantuan kpd belanda 1821. b) Jalannya Pertempuran dibagi menajdi 3 Periode 1. 1821-1825. konfik ada di Sulit air, Simawang, , belanda mendatang kan pasukan dip Letkol Raaf dan berhasil menguasai tanah datar dan mendirikan benteng di Batusangkar (Fort van der Capellen). Pertahan an kaum Paderi ada di Marapalam, Rao-rao dan Alahan Panjang. Periode ini diakhiri dengan Perj. Padang (1824)dan (1825). 2. 1825-1830. masa damai. Tetapi ada beberapa pertempuran sep. serangan Paderi dari lima puluh koto atas Padang Tarab (belan da). Antara Paderi dg Adat di Lintau. Belanda memperkuat posisinya dg membangun Benteng Fort de Kock di Bukit Tinggi. 3. c) 1830-1837. Belanda bertekat mengalahkan Kaum Paderi dengan merebut marapalam, Lintau. Legion Ali Basah Sentot dilibatkan . Pusat paderi ada di Bonjol. Daerah tsb diserang dari selatan , barat dan berhasil dikuasai 1837. tetapi paderi masih bisa bergerilya di hutan. Akhir Peperangan Akhirnya Imam Bonjol diajak berunding di palupuh dan ditangkapnya. Beliau dibuang di Cianjur, ke Ambon dan ke Menado dan wafat disana tahun 1854. d) Arti perang Paderi. Periode akhir perang Paderi anatara kaum adat dan kaum Paderi bersatu untuk melawan Belanda., Ia tidak mempersoalkan perbedaan. Adat bersendikan Syara’ dan bisa juga Syara’ bersendikan Adat. Persoalan yang tidak bisa dipecahkan menurut hukum agama bisa jadi dapat dipecahkan menurut adat, begitu juga sebaliknya. Belanda menguasai daerah subur sumatera Belanda kemudian menemukan tambang batubara di Sawah Lunto. Untuk Ekspornya dibangun pelabuhan Teluk Bayur. Setelah Belanda menguasai Sumatera selatan 1822-1824, dan Sumatera Tengah 1837. sasaran selanjutnya Sumatera Utara. 4. Perang Diponegro 1825-1830 a) Latar Belakang Rakyat sangat menderita, Bangsawan dan kalangan istana sangat tidak puas karena kebijaksanakan Pemerintah kolonial Belnda Pembuatan jalan yang melalui makam leluhur Pangeran Diponegoro dg tanpa seizin Beliau di Tegal Rejo. 5. Jalannya Perang Diponegoro menggunakan Setrategi Perang Grilya , pasukannya dibagi menjadi Batalyon dg nama Turkiyo, Bulkyo, Arkyo yang dilengkapi dg senjata api. Sbg pasukan inti, pasukan cadangannya dari rakyat biasa yang bersenjatakan tradisonal dibawah komando perwira profesional. Satu pasukan kuda dip. Sentot Ali Basah. Penasehat Kyai Mojo. Kedudukan Diponegoro berpindah-pindah dari Kalisoko, Selarong, Dekso disini diponegoro diangkat menjadi Kepala negara dg gelar Sultan Abdul Hamid Erucokro Amirulmukminin Sayidin Panotogomo Kalifatullah Tanah Jawa, Plered, Gawok, Pengasih dan di Kedu. Belanda menggunakan setrategi Mengangkat kembali Sultan Sepuh (1826-1828) Membentuk pasukan kontra Grilya. Dijalankan Devide et Impera , dengan memberi kedudukan dan pekerjaan bagi mereka yang mau meninggalkan Diponegoro dan ditawarkan F.50.000 bagi yang bisa menyerahkan Diponegoro. Sistem benteng Stelsel oleh Markus de Kock 1829 Mangkubumi , Kyai Mojo dan Sentot menyerah kepada Belanda. c) Akhir Peperangan Melalui Colonel Cleerens Diponegoro mau diajak berunding (maret 1830) kemudian ditangkap dibawa ke Batavia, Menado dan Makasar (benteng Roterdam) meninggal 8 Februari 1855. d) Akibat dan arti peprangan Wilayah kesultanan dan kesunan menjadi tambah sempit, dikurangi Banyumas, Bagelen, dan Kedu diambil Belanda daerah subur itu yg kemudian dijadikan wilayah Tanam Paksa. Kerugian jiwa dan harta yang tak terhingga dari pihak Diponegoro memang tidak ada catatan. Dari pihak belanda 8.000 oranag belanda dan 7000 orang Indonsia dg biaya F. 20.000.000 Untuk menghindarkan ketidak puasan rakyat dihapuslah gerbang cukai dan ordonansi 1823. 5. Perang Aceh 1873-1904 a) Latar Belakang 6. Dibukanya terusan Suez 1869 menyebabkan makin berkembangnya imperialisme modern di Asia. Belanda dan Aceh berebut wilayah dan pengaruh di Sumatera Tapahuli jatuh ketangan Belanda 1856, Siak 1858 dan Nias 1863 kemudian belanda mengadakan Traktat Sumatera 1871. Utusan Aceh yg dikirim ke Turki Said Abdurrahman AlJahir membelot ke Konsul Belanda di Jedah. Utusan Aceh ke Singapura Panglima Tibang Muhamad untuk minta bantuan ke Amerika, Inggris dan Perancis membelot ke Residen Belanda di Riau. Jalannya Peperangan. Periode I (1873-1880) 23/3/1873, Pasukan Kohler datang bersama Komisaris Edelaar Nieuwenhuyen dengan mengirim ultimatum. Ultimatum itu ditolak sultan maka meletuslah perang 26/3/1873, Kohler tebunuh, pasukan Belanda kembali ke Batavia. 1874 pasukan Van Swieten dg 10.000 berhasil menguasai Masji dan Istana/keraton Aceh. Sultan menyingkir dan meninggal 1874 digantikan oleh Muhammad Daud yang masih kecil bertempat di Kemala. Periode II (1880-1890) Tampil Tokoh Teungku Cik di Tiro dan Panglima Polim. Belanda menggunakan setrategi Garis Konsentrasi 1886 terjadi peritiwa Hok Conton, Kapal Inggris yang berlabu di Riges Aceh Barat ditawan Teuku Umar 1891 Cik di Tiro mati di racun Periode II (1890-1894) Teuku umar diluar dugaan menyerah kepada Belanda dan diberi gelar Tuanku Johan Pahlawan. Tahun 1896 ia kembali bergerilya melawan Belanda. 1898 Gubernur Aceh Duykerhoof diganti oleh Van Heutz, Snouck Horgronje diangkat sebagai penasehatnya. Van Daelen sebagai Jendralnya. Stelsel konsentrasi ditinggalkan dan diciptakanlah pasukan Marsose. Teuku Umar gugur 1899, menyusul Cut Nyak Din menyerah, 1903 Sultan dan Panglima Polim menyerah. Maka diadakanlah Pelakat Pendek (korte Verklaring) isinya : 1. Kedaulatan Belanda di akui 2. Tak akan mengadakan hubungan luar negeri 3. Patuh akan perintah belanda. 6. Perang Bali 1884 – 1908 1844 kapal Belanda ditawan karangi di Sangsit dan Prancak, maka 1846 Belanda mengeluarkan Ultimatum dan tejadilah pertempuran, Istana di kuasai. Raja I Gusti Ngurah Made Karangasem dan Igusti Ktut Jelantik terpaksa mengundurkan diri ke Benteng Jagaraga dan menandatangani perjajnjian dg Belanda. 1847 kapal Belanda ditawan karangi di Kusamba dan Badung, maka Belanda mengirimkan pasukan Dip.Jend. Van der Wijck (Peranga Jagaraga I )1848 Belanda kalah dan kehilangan 14 perwira dan 242 Prajurit. 1849 Expedisi besar dip Mayor AV.Michiels dg Van Swieten sebagai wakilnya. Pertempuran besar terjadi di Jagaraga (Perang Jagarag 2) dengan korban yang banyak patih I Gusti Ktut Jelantik dapat dikalahkan, Besama Raja Beliau menyingkir ke Karangasem. Dan Karangasempun akhirnya ditaklukkan, raja kemudian mengadakan puputan. Belanda melanjutkan ekspansinya dengan merebut Klungkung dipimpin Mayor AV.Michiels, maka terjadilah puputan Kusamba (benteng Kelungkung)1894. 1906 terjadi Puputan Badung. Dilatar belakangi oleh Penawan Karangan kapal di pantai Sanur. Belanda menuntut ganti rugi kepada raja Badung Ida Cocorde Ngurah GdePamecutan. Karena tidak dipenuhi Belanda menyerang Badung Rakyat lakilaki, perempuan dan anak-anak berpakaian serba putih dan melakukan Puputan (Badung) 1906. 1906 tabanan juga ditaklukkan. 1908 untuk kedua kalinya diwilayah kelungkung melakukan perlawanan terhadap Belanda dan Terjadilah Puputan Kelungkung. 7. Perang Bone1824 a) Latar Belakang Vanden Capellen ingin memperbaruhi perjanjian Bongaya, Bone menentangnya 1824. 8. Jalannya Konflik Jendral van Green tdak mampu mengalahakan Ratu walau istanan Watapone berhasil dikuasai, pasukannya ditarik ke Jawa karena ada perang jawa. ketika Ratu meninggal 1835 diadakan perdamaian. 1859 terjadi perang lagi Bone dapat dikalahkan Belanda. Tetapi Bone baru benarbenar takluk kepada Belanda tahun 1905 setelah dilakukan serangan yang intensif dan Imam Bone (raja) dapat ditawan. c) Akibat dari peperangan Bone merupakan kerajaaan yg terbesar , penganjur perlawanan di Sulawesi. Dengan demikian Setelah Bone dikalahkan, Belanda dengan mudah mengalahan kerajaan-kerajaan kecil di Sulawesi. 8. Perang Banjarmasin1859 – 1862. a) Latar Belakang Sepeninggal Sultan Adam 1857 terdapat tiga golongan yang berebut kekuasaan. Tamjidilla (cucu sultan pro Belanda, tdk disukai rakyat), Prabu Anom (anak sultan tdk disukai rakayat) dan Hidayatulah (cucu sultan disukai rakyat). Belanda ikut campur dg mengangkat Tamjidillah sbg Sultan sementara Prabu Anom diasingkan ke Jawa. b) Jalannya Konflik Tak diduga 1859 meletus pemberontakan Antasari (sepupu Hidayatul lah). Ketika perang berkecamuk Tamjidillah diturunkan dan dibuang ke Bogor untuk memberi kesempatan kepada Hidayatulla. Panglima Belanda mengusulkan ke Batavia supaya Hidayatullah diangkat jadi Sultan, tetapi Batavia menolak karena Banjamasin dijadikan milik Belanda (1860). Hidayatullah terang-terangan memihak Antasari hingga 1862 ia tertawan dan dibuang ke Cianjur. c) Arti perang Banjarmasin. Antarasari diangkat rakyat sbg Sultan dg gelar Hamiruddin Kalifatul Mukminin . Tetapi ia terluka dalam pertempuran dan meninggal 1862. perlawannya dilanjutkan oleh anaknya Muhan dan Seman. 8. Perang Batak 1878-1907. a) Latar Belakang Raja Sisingamangaraja XII tersinggung wilayahnya dianeksi belanda melalui tapanuli selatan yaitu: Mandailing, Angkola, dan Sipirok (Belanda ingin mewujudkan Pax Nearlendica) Belanda menempatkan pasukan di Tarutung dg dalih melindungi Rhijsche Zending ; Nomensen dari Jerman. b) Jalannya Perang Sisingamangaraja menyerang kedudukan Belanda di Tarutung dg kekuatan 700 orang (1878). Selama 7 tahun terjadi perang Batak vs Belanda didaerah Bahal Batu, Butar, Siborong-borong, Balige, Lumban Julu dan Laguboti. 1894 Belanda berhasil menguasai Bakkara (istana) dan Sisingamanga raja XII pindah ke Dairi Pakpak. 1904 Van Daalen dari Aceh menyerang Tapanuli, sementara dari Medan didatangkan pasukan melalui Kabanjahe dan Sidikalang. Keduanya adalah pasukan Marsuse. Sisingamangaraja terjepit. b) Akhir Peranag Bujukan menyerah tdk dihiraukan, akhirnya Sisingamangaraja gugur bersama putrinya Lopian dan puteranya Patuan Nagari dan Patuan Anggi (17 Juni 1907) SELESAI TERIMA KASIH