Social Learning Theory

advertisement
Social Learning
Theory
Julian Rotter &
Albert Bandura
Abstract
• Bandura’s Learning Theory posits that people
learn from one another, via observation,
imitation, and modeling. The theory has often
been called a bridge between behaviorist and
cognitive learning theories because it
encompasses attention, memory, and
motivation.
• Menurut Bandura ada interaksi terus-menerus
antara keadaan internal seseorang dan
penguatan sosial yang mengikuti dari perilaku
seseorang dengan orang lain.
• Jadi kita belajar berperilaku dari interaksi kita
dengan orang lain.
• Seseorang belajar melalui pengamatan
terhadap perilaku orang lain, sikap dan hasil
pengamatan
• Kebanyakan perilaku manusia dipelajari
melalui observasi “pemodelan” : dari
mengamati orang lain, bagaimana perilaku
baru dilakukan dan pada kesempatan
berikutnya berfungsi sebagai panduan
untuk bertindak
• Teori pembelajaran sosial menjelaskan
perilaku manusia dalam hal interaksi timbal
balik yang berkesinambungan antara
kognitif, perilaku, dan pengaruh lingkungan
• Persuasi bisa dipandang sebagai sebuah cara belajar.
Manusia, bisa mengubah respon yang berkaitan
dengan sikapnya berdasarkan komunikasi persuasif.
• Teori ini sejajar dengan model S – R (stimulusresponse) yang memandang manusia sebagai suatu
entitas pasif dari model S-O-R (stimulus-organismeresponse).
• Artinya, manusia dianggap berperilaku karena
kekuatan dari luar (stimulus), bukan berdasarkan
kehendak, keinginan atau kemauan bebasnya.
Manusia makhluk yang reaktif, yang memberi respon
pada lingkungan
• SOR memandang belajar persuasif sebagai suatu
gabungan produk pesan yang diterima individu dan
mengantarai berbagai kekuatan di dalam individu,
yang bertindak berdasarkan pesan –pesan tersebut
agar menghasilkan akibat – akibat persuasif .
• Seorang pendengar bisa dikondisikan untuk
menanggapi sebuah produk yang diiklankan setelah
produk tersebut dihubungkan dengan kewibaan
sumber pesan.
• Bila sejumlah S – R tidak memuaskan, hal itu mungkin
saja terjadi, mengingat teori ini tidak menyatakan
apapun mengenai keadaan internal seorang
penerima pada saat dia dipersuasi.
• Keadaan internal seseorang ini meliputi :
* Apa yang mendorong penerima
mendengarkan sebuah iklan di salah satu
media ?
* Mengapa dia hanya menghendaki produk
itu dan membiarkan pikirannya dikuasai
produk tsb?
* Pendeknya, apa landasan yang memotivasi
perilaku penerima ?
Kondisi yang diperlukan untuk pemodelan
yang efektif
• Attention ; berbagai faktor kenaikan dan
penurunan jumlah perhatian yang diberikan.
Termasuk di dalamnya kekhasan, kejadian dan
karakteristik seseorang ini mempengaruhi tingkat
perhatian
• Retention (‘penyimpanan’) ; mengingat pada apa
anda menaruh perhatian. Hal ini mencakup
pengkodean simbolik, citra mental,
‘pengorganisasian kognisi’, latihan simbolik,
latihan motorik
• Reproduction : reproducing the image. Termasuk
di dalamnya pengamatan fisik dan kemampuan
diri untuk mereproduksi
• Motivation ; having a good reason to intimate.
Termasuk motif seperti masa lalu, dorongan
untuk membayangkan, melihat dan mengingat
model diperkuat. Keinginan untuk mengadopsi
perilaku
• Pada tingkat tertentu, teori belajar S-O-R
menerima dalil beberapa keadaan motivasi
internal yang harus ‘digerakkan’ sehingga
persuasi bisa dilangsungkan
• Dorongan biologis seperti haus dan lapar, boleh
dikatakan sebagai kekuatan primer dan penting
• Sedangkan rasa ingin tahu, persetujuan sosial dan
ketrampilan diyakini oleh sebagian para ahli teori
belajar sebagai dorongan pemenuhan kebutuhan
sekunder
• Bandura believed in “reciprocal
determinism”. Dimana dunia
dan perilaku sesorang
menimbulkan hubungan timbal
balik.
• Bandura mempertimbangkan
kepribadian, sebagai interaksi
antara 3 komponen ;
lingkungan, perilaku dan proses
psikologis seseorang
• Teori pembelajaran sosial menunjukkan
perilaku yang dipengaruhi oleh faktor-faktor
lingkungan atau stimulus, dan tidak hanya
dipengaruhi faktor psikologis saja
• Teori ini menggabungkan aspek pembelajaran
perilaku dan kognitif. Teori belajar ini
mengasumsikan bahwa faktor-faktor psikologis
juga mempengaruhi bagaimana seseorang
berperilaku. Pembelajaran sosial menunjukkan
kombinasi perilaku faktor pengaruh lingkungan
(sosial) dan psikologis.
Prinsip
• tingkat tertinggi observasi pembelajaran dicapai
dengan terlebih dahulu mengatur dan melatih
perilaku model secara simbolis dan kemudian
memberlakukan itu terang-terangan.
• individu lebih cenderung mengadopsi perilaku
model jika menghasilkan hasil yang mereka nilai
baik
• individu lebih cenderung mengadopsi perilaku
model, jika model mirip dengan pengamat dan
memiliki status serta mengagumi perilaku yang
memiliki nilai fungsional
Tiga bagian dari proses belajar
1. Memperoleh informasi baru
* Memahami persuasif sebagai pemrosesan
informasi.
* Tahap pertama, dari konsepsi pesan ke
penerimaan. Dalam tahap ini terjadi terpaan
pesan (informasi)
* Selanjutnya, memahami, memperhatikan atau
memberi persetujuan terhadap pesan
* Tahap terakhir, mengingat pesan – pesan
tersebut secara akurat dan mengambil
tindakan / aksi yang jelas
2. Dorongan untuk bertindak
* Para ahli persuasif meyakini, bahwa dorongan
(incentive) sangat esensial untuk
mempengaruhi seorang dalam bertindak.
* Dalam pandangan umum, semakin besar
insentif, semakin besar kemungkinan
suksesnya persuasif
* Seorang cenderung untuk menyimpulkan sikap
mereka dari tindakan mereka, ketika mereka
memiliki alasan untuk percaya bahwa tindakan
mereka bukan hasil dari penyebab eksternal.
3. Persuasi dengan asosiasi :
* Seluruh bentuk tipe manusia diasosiasikan
dengan objek, beberapa sadar tapi yang lain tak
sadar
* Kesimpulan dari tipe ini sering spontan dan
otomatis.
* Contoh ; kita mencoba membandingkan jeruk
dan anggur berdasarkan ‘ciri’ /
mengasosiasikannya dengan ; bersinar vs
mendung, intim vs berjarak, cepat vs lambat,
tua vs muda, dll
Download