BAB. 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Setelah melakukan penelitian di PT. Nadi Digital Indonesia mengenai “Analisis Teknik Komunikasi dalam Mengoptimalkan Kinerja Employee, maka dapat ditarik kesimpulan sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu sebagai berikut: Kinerja karyawan tidak selalu baik, ada saatnya dimana kinerja mereka menurun. Disaat seperti itu para pemimpin yang dituntut untuk meningkatkan dan mengoptimalkan kembali kinerja para karyawannya. Salah satu cara adalah dengan melakukan komunikasi persuasif. Agar komunikasi persuasif berjalan dengan lancar dan sesuai tujuannya, maka perlu dilakukan perencanaan yang matang dan sistematis. Perencanaan dilakukan berdasarkan komponen-komponen proses komunikasi yaitu komunikator, pesan, media, dan komunikan. Setelah komponen tersebut sudah ditetapkan, maka selanjutnya yang harus dilakukan adalah menata pesan. Dalam menata pesan persuasif, para pemimpin menggunakan beberapa teknik. Teknik pertama yang digunakan adalah teknik asosiasi. Teknik komunikasi ini adalah dengan cara menyajikan pesan komunikasi dengan cara menumpangkannya pada suatu objek atau peristiwa yang sedang menarik perhatian para khalayak. Teknik asosiasi dijadikan kekuatan dalam memotivasi para pemimpin menarik perhatian dengan jokes serta topik lain yang sedang hangat sehingga kalimat motivasi tidak terdengar membosankan di telinga para karyawan. Teknik komunikasi kedua yang digunakan adalah tenik integrasi, yaitu dilihat dari kemampuan komunikator untuk menyatukan diri secara komunikatif dengan komunikan. Teknik ini biasa dilakukan oleh para pemimpin agar dapat berbaur dengar para karyawan, mencoba berbaur dengan menggunakan bahasa mereka, bercanda dengan mereka, dan berusaha akrab tanpa harus menghilangkan kewibawaan seorang pemimpin. Dari situlah pemimpin dapat memotivasi para karyawannya. Teknik selanjutnya yang digunakan adalah teknik ganjaran dalam kegiatan mempersuasi karyawan yang motivasinya rendah dan mengalami penurunan. Teknik ganjaran ini dilakukan dengan menjanjikan hal yang menguntungkan. Dimana karyawan karyawan yang dapat bekerja dengan baik, akan mendapatkan bonus setiap bulannya. Sehingga diharapkan para karyawan dapat termotivasi dengan cara ini. Berikutnya adalah teknik tataan dimana para pemimpin melakukan upaya menyusun pesan komunikasi sedemikian rupa, sehingga enak didengar serta termotivasikan untuk melakukan sebagaimana disarankan oleh pesan tersebut. Cara para informan dalam menyusun pesan komunikasi adalah dengan menyelingi pesan di dalam jokes yang diberikan, sehingga tidak menyinggung secara langsung tetapi mempunyai makna untuk memotivasi. Teknik terakhir yang digunakan oleh para informan dalam mempersuasi karyawannya adalah dengan menggunakan teknik red-hearing, dimana para pemimpin ini meraih kemenangan dalam suatu perdebatan dengan mengelakkan argumentasi yang lemah untuk kemudian mengalihkannya sedikit demi sedikit ke aspek yang dikuasainya guna dijadikan senjata ampuh dalam menyerang para karyawan apabila mereka mengalami penurunan dalam kinerja mereka. Agar tercapainya tujuan dan berhasilnya komunikasi persuasif yang dilakukan, maka komunikasi harus dilakukan secara sistematis. Harus dilakukan pentahapan atau perencanaan terlebih dahulu agar dapat berjalan sesuai rencana. Formula AIDDA (Attention, Interest, Desire, Decision, Action) dapat dijadikan landasan dalam pelaksanaan komunikasi persuasif untuk mengoptimalkan kinerja para karyawan. Hal yang paling utama yang dilakukan oleh para pemimpin untuk melakukan komunikasi persuasif adalah dengan melakukan upaya membangkitkan perhatian (attention). Mereka menarik perhatian para karyawan dengan berusaha membuat jarak yang lebih dekat dengan para karyawannya, dan juga memunculkan perhatian para karyawan dengan membuat suasana kantor menjadi lebih santai dan menyenangkan, misalnya dengan jokes, dan menanyakan kabar masing-masing. Dan ketika pesan persuasif akan disampaikan, pesan diselingi dengan candaan-candaan sehingga tidak kaku. Apabila perhatian sudah berhasil terbangkitkan, selanjutnya adalah menumbuhkan minat (interest). Tahapan komunikasi yang kedua ini adalah upaya yang dilakukan dengan mengutarakan hal-hal yang dapat menumbuhkan minat bagi para karyawan. Yang dilakukan oleh pemimpin dalam usaha dalam menumbuhkan minat adalah dengan memberikan iming- iming bonus dan juga dengan membuat suasana senyaman mungkin. Selain itu upaya lain para pemimpin dalam menumbuhkan minat para karyawan adalah dengan menjauhkan ketegangan dan membuat suasana senyaman mungkin, serius tetap santai, sehingga rasa minat karyawan dapat tumbuh. Tahap selanjutnya adalah melakukan upaya untuk memunculkan hasrat (desire) dengan ajakan, bujukan, atau rayuan. Para pemimpin melakukan upaya ini dengan memberikan motivasi ke para karyawan mereka. Hal ini biasa dilakukan secara terus menerus agar para karyawan merasa dibimbing, dan juga dapat mencegah penurunan kinerja masingmasing karyawan. Tidak lupa juga pemimpin selalu menekankan untuk terus meningkatkan kinerja mereka se-optimal mungkin. Setelah tahapan-tahapan tersebut sudah terlaksana, para pemimpin juga memberikan penghargaan dalam bentuk verbal yaitu kalimat pujian kepada karyawan yang kinerjanya sudah baik. Hal ini dilakukan agar para karyawan merasa dihargai, dan bagi karyawan yang masih rendah kinerjanya dapat memiliki semangat yang lebih tinggi, setara dengan mereka yang prestasinya baik sehingga pujian tersebut bisa didapatkan oleh mereka yang kinerjanya kurang optimal. Disinilah para karyawan akhirnya akan mengambil keputusan (decision) untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan (action). Tahapan-tahapan tersebut harus dilakukan secara sistematis, melihat begitu banyak faktor yang dapat menurunkan kinerja para karyawan PT. Nadi Digital. Kinerja para karyawan sering kali tidak optimal, dikarenakan oleh berbagai macam faktor. Faktor yang disebutkan oleh para pemimpin yang sering kali membuat kinerja karyawan menurun adalah malas, bosan, dan juga tidak mempunyai motivasi yang tinggi. Yang pada akhirnya membuat kinerja para karyawan tidak sesuai dengan target perusahaan. Namun setelah para pemimpin melakukan teknik komunikasi persuasif kinerja para karyawan mulai mengalami penurunan, mereka melihat perubahan yang terjadi di setiap individu para karyawannya. Para pemimpin mengakui bahwa terjadi perubahan setelah melakukan komunikasi persuasif, terjadi peningkatan dalam kinerja para karyawan. Pola yang para pemimpin lihat adalah ada sebagian dari para karyawan yang tadinya hobi sekali terlambat kini sudah berkurang, yang sebelumnya bekerja ogah-ogahan terlihat lebih bersemangat, yang sebelumnya mengerjakan pekerjaan yang diberikan tidak selesai tepat waktu kini dapat lebih cepat menyelesaikannya. Dari ini dapat dilihat ada suatu perubahan yang signifikan apabila teknik-teknik komunikasi persuasif dilakukan secara sistematis dan terus-menerus, sehingga dapat dikatakan bahwa teknik komunikasi persuasif memiliki pengaruh yang cukup besar dalam mengoptimalkan kinerja para karyawan. 5.2 Saran Setelah peneliti melakukan penelitian berdasarkan pertanyaan penelitian, maka peneliti memiliki beberapa saran yang dapat diharapkan dapat mengoptimalkan kinerja para karyawan di PT. Nadi Digital Indonesia, yaitu: 1. Saran Akademis : - Peneliti menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan pada penelitian ini. Peneliti berharap pada penelitian berikutnya untuk dapat lebih mengkaju dan mempelajari lebih dalam tentang komunikasi persuasif yang ada di masyarakat. - Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi praktisi PR dalam menjaga profesionalitas bagian internal perusahaan melalui komunikasi persuasif. 2. Saran Praktis - Lebih meningkatkan perhatian terhadap para karyawan, khususnya terhadap karyawan yang kinerjanya tidak stabil dan sering mengalami penurunan. - Menjaga hubungan lebih baik dan dekat dengan para karyawan, serta menciptakan suasana yang menyenangkan di kantor supaya para karyawan lebih bersemangat dan tidak merasa jenuh. - Melakukan kegiatan di luar kantor agar para karyawan tidak merasa jenuh terhadap kegiatan di kantor, dan juga dapat membangun hubungan lebih dekat satu sama lain. 3. Saran Sosial - Dapat lebih sering menggunakan komunikasi persuasif untuk memotivasi, karena komunikasi persuasif sudah terbukti mempunyai dampak baik.