1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang MI Al-Hikmah Melis adalah satu-satunya MI yang berada di desa Melis Gandusari Trenggalek.1 Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah lembaga pendidikan yang memberikan peranan penting, guna memberikan dasar pendidikan ke jenjang berikutnya. Pengelolaan dan penanganan pendidikan di MI ditandai dan dilakukan secara profesional demi peningkatan mutu pendidikan yang diharapkan. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sesuai keputusan dari Lembaga Ma’arif, pada mata pelajaran matematika khususnya kelas IV yaitu 6,5. Angka tersebut terbilang cukup tinggi, namun dalam kenyataannya tidak semua peserta didik mampu melampaui batas KKM tersebut. Di bawah ini adalah tabel nilai matematika peserta didik kelas IV MI Al-Hikmah Melis Gandusari Trenggalek:2 Tabel 1.1 Daftar Nilai Matematika Peserta Didik Kelas IV Nilai 45-50 55-60 65-70 75-80 85 Jumlah Peserta didik 5 7 2 3 1 1 Prosentase 27% 39% 11% 17% 6% Observasi pada tanggal 28 Maret 2012 Dokumentasi MI Al-Hikmah Melis Gandusari Trenggalek Tahun Ajaran 2011-2012 2 1 2 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang berada di atas KKM adalah 33%, sedangkan yang berada di bawah KKM adalah 67%. Dapat dikatakan bahwa prestasi belajar matematika pada peserta didik kelas IV dikategorikan rendah. Hal itu dikarenakan peserta didik tidak siap terlebih dahulu dengan (minimal) membaca bahan yang akan dipelajari. Mereka memandang belajar adalah suatu kuwajiban yang dipikul atas perintah orang tua, guru, atau lingkungannya. Belum memandang belajar sebagai kebutuhan. Fenomena tersebut sering mengakibatkan peserta didik tidak merasakan nikmatnya belajar, belajar hanya sekedar melaksanakan kuwajiban malahan terlihat karena keterpaksaan. Ditambah lagi materi matematika yang sulit (abstrak) dan sering kali di buat susah, suasana pembelajaran yang monoton, penuh ketegangan, banyak tugas, nilainya jelek. Begitu juga kondisi di luar kelas, suasana rumah tidak nyaman, fasilitas belajar kurang, lingkungan kehidupannya tidak kondusif. Sehingga menyebabkan prestasi belajar matematika peserta didik rendah. Selain itu, dalam melaksanakan proses pembelajaran tugas guru selain berusaha dan melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, juga adanya pendidik yang profesional. Untuk melaksanakan proses pembelajaran, guru sangat memerlukan aneka ragam pengetahuan dan ketrampilan. Juga harus pandai-pandai dalam menarik minat anak-anak terhadap pelajaran matematika dan menjadikan pelajaran yang menyenangkan. Namun dalam 3 melaksanakan pembelajaran matematika sekarang ini, pada umumnya guru masih mendominasi kelas dan peserta didik pasif. Guru memberikan konsep dan peserta didik menerima bahan jadi. Pembelajaran yang abstrak membuat peserta didik kesulitan memahaminya.3 Guru hanya menggunakan alat peraga jika ada assesor mengadakan kunjungan kelas saja. Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang harus dikuasai oleh peserta didik.4 Matematika sangat perlu sekali diajarkan di sekolah, karena mempunyai beberapa fungsi diantaranya: sebagai alat, pola pikir, dan ilmu pengetahuan. Selain itu tujuan umum diberikan pelajaran matematika pada jenjang SD adalah untuk mempersiapkan peserta didik agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang. Dan mempersiapkan peserta didik agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan seharihari, dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.5 Proses pembelajaran suatu mata pelajaran akan efektif bagi peserta didik jika guru memiliki pengetahuan tentang obyek yang akan diajarkannya, supaya dalam menyampaikan materi tersebut penuh dengan dinamika dan inovatif. Demikian juga pembelajaran matematika di sekolah dasar, guru SD harus mengetahui bagaimana karakteristik matematika. Para Rosma Hartiny Sam’s, Model Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta: Teras, 2010), hal. 5 Erman Suherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia, 2009), hal. 55 5 Ibid., hal. 58 3 4 4 ahli sepakat bahwa “sasaran dalam pembelajaran matematika adalah abstrak”.6 Sebagai upaya untuk meningkatkan nilai peserta didik yang berada di bawah KKM, salah satunya yaitu dengan memanfaatkan alat peraga. Dengan menggunakan alat peraga tersebut, konsep abstrak matematika dapat tersajikan dalam bentuk konkrit, sehingga pembelajaran akan lebih dapat dipahami dan dimengerti oleh peserta didik.7 Diharapkan prestasi peserta didik akan jauh lebih meningkat, sehingga nilai peserta didik bisa 100% di atas KKM. Memperhatikan adanya fenomena tersebut, maka peneliti mengangkat ke dalam sebuah topik penelitian yaitu: “Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Pemanfaatan Alat Peraga Bangun Ruang Kubus Dan Balok Pada Peserta Didik Kelas IV MI Al-Hikmah Melis Gandusari Trenggalek”. Masalah tersebut dipandang aktual, sehingga sangat menarik untuk diteliti. Persoalan matematika MI selalu menarik untuk dibicarakan mengingat tujuan mata pelajaran matematika yaitu memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar Rosma Hartiny Sam’s, Model Penelitian…, hal. 19 Erman Suherman, Strategi Pembelajaran…, hal. 243 6 7 konsep dan mengaplikasikan 5 konsep secara akurat, tepat dan dan memiliki sikap percaya diri dalam pemecahan masalah.8 Diharapkan melalui pemanfaatan alat peraga tersebut, respon peserta didik terhadap pelajaran matematika akan lebih baik, peserta didik akan menjadi lebih aktif, suasana pembelajaran akan lebih menggairahkan, dan peserta didik akan merasa lebih senang. Dengan demikian prestasi peserta didik terhadap pelajaran matematika akan meningkat. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana penggunaan alat peraga bangun ruang kubus dan balok dalam meningkatan prestasi belajar matematika peserta didik kelas IV MI AlHikmah Melis Gandusari Trenggalek? 2. Bagaimana prestasi belajar matematika peserta didik kelas IV MI AlHikmah Melis Gandusari Trenggalek setelah diajar dengan menggunakan alat peraga bangun ruang kubus dan balok? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui penggunaan alat peraga bangun ruang dalam meningkatan prestasi belajar matematika pada peserta didik kelas IV MI Al-Hikmah Melis Gandusari Trenggalek. Rosma Hartiny Sam’s, Model Penelitian…, hal. 30 8 6 2. Untuk meningkatkan prestasi belajar matematika melalui pemanfaatan alat peraga bangun ruang pada peserta didik kelas IV MI Al-Hikmah Melis Gandusari Trenggalek. D. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis a. Memperkaya khasanah ilmiah tentang pemanfaatan alat peraga bangun ruang b. Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya 2. Secara Praktis a. Bagi peserta didik diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar matematika b. Bagi guru penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk upaya peningkatan prestasi belajar peserta didik c. Bagi sekolah hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar pengambilan kebijakan perbaikan dan peningkatan mutu pengajaran matematika dikelas d. Bagi peneliti lain hasil penelitian pertimbangan dalam penelitian selanjutnya ini dapat dijadikan bahan 7 E. Penegasan Istilah a) Secara Teoritis 1) Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah segala sesuatu yang telah dicapai oleh peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar dan menyebutnya dengan istilah hasil belajar. Prestasi belajar berguna sebagai umpan balik bagi guru dalam mengajar untuk keperluan diagnostik, untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan, seleksi dan menentukan kebijakan sekolahan. 9 2) Matematika Matematika berasal dari Yunani “mathein” atau “mantehenin”, yang artinya mempelajari. Matematika juga dikenal sebagai ilmu deduktif.10 Ini berarti pengerjaan matematika harus bersifat deduktif. Dalam matematika perlu adanya pembuktian. Matematika juga berarti ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar. Dalam matematika lebih menekankan aktifitas dalam dunia rasio (penalaran), sedangkan ilmu lain lebih menekankan hasil observasi atau eksperimen disamping penalaran. 11 9 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2011), hal. 12 10 Udin S. Winatapura dkk, Strategi Belajar Mengajar Matematika, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1992), hal. 121 11 Ibid., hal. 119 8 3) Alat peraga bangun ruang Alat peraga adalah instrumen audio maupun visual yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan membangkitkan minat peserta didik dalam mendalami suatu materi. Alat peraga berguna untuk membantu guru agar proses belajar mengajar peserta didik lebih efektif dan efisien.12 b) Secara Praktis Prestasi belajar adalah suatu hasil yang dicapai peserta didik melalui proses belajar yang berwujud angka atau simbol yang menyatakan kemampuan peserta didik dalam suatu materi pelajaran tertentu.prestasi merupakan hasil kerja seseorang yang dapat dilihat secara nyata oleh orang lain dan hasil kerja tersebut dapat diukur secara langsung dengan tes. hasil belajar yang dicapai bisa berbentuk angka atau nilai. Matematika adalah ilmu pengetahuan tentang penalaran yang logik dan masalah yang berhubungan dengan bilangan. Alat peraga bangun ruang Alat peraga bangun ruang termasuk media visual yaitu media yang hanya dapat dilihat, tidak mengandung unsur suara. Alat peraga bangun ruang ini adalah alat pembantu dalam mengajar agar proses pembelajaran menjadi lebih menarik membangkitkan motivasi peserta didik dalam mendalam suatu materi. 12 Muhammad Fairuzubadi, diakses melalui http://fairuzelsad.woldpress.com/2011/05/24/pengertian-alat-peraga diakses tanggal 10 Juni 2011 dan 9 F. Hipotesis Tindakan 1. Jika alat peraga bangun ruang digunakan dalam pembelajaran matematika maka dapat meningkatkan prestasi belajar matematika peserta didik kelas IV MI Al-Hikmah Melis Gandusari Trenggalek. 2. Jika peserta didik kelas IV MI Al-Hikmah Melis Gandusari Trenggalek diajar dengan menggunakan alat peraga bangun ruang maka prestasi belajar matematika akan meningkat. G. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam skripsi ini terdiri dari bagial awal, bagian inti, dan bagian akhir. Bagian-bagian tersebut penulis jelaskan sebagai berikut: Bagian awal, terdiri dari: halaman sampul, halaman judul, nota pembimbing, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar table, daftar gambar dan abstrak. Bagian inti, terdiri dari: Bab I, bab ini menguraikan tentang pokok – pokok masalah antara lain: (a) Latar belakang, (b) Rumusan masalah, (c) Tujuan penelitian, (d) Manfaat penelitian, (e) Penegasan istilah, (f) Hipotesis tindakan, (g) Sistematika pembahasan. Bab II, bab ini berisi tentang landasan teori yang membahas tentang 10 (a) Hakikat pembelajaran matematika, (b) Hakikat alat peraga, (c) Hakikat prestasi, (d) Penelitian terdahulu yang relevan. Bab III, bab ini berisi tentang metodologi penelitian yang meliputi: (a) Jenis penelitian, (b) Subyek penelitian, (c) Data dan sumber data (d) Teknik pengumpulan data, (e) Teknik analisis data, (f) Indikator keberhasilan, (g) Prosedur penelitian (perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi) Bab IV, bab ini berisi tentanglaporan hasil penelitian yang meliputi: (a) Deskripsi lokasi penelitian, (b) Paparan data pra-tindakan (refleksi awal), (c) Paparan data pelaksanaan tindakan (siklus I), (d) Paparan data pelaksanaan tindakan (siklus II), (e) Temuan, (f) Pembahasan. Bab V, bab ini berisi tentang penutup yang membahas tentang: (a) Kesimpulan dan (b) Saran. Bagian Akhir terdiri dari: Daftar pustaka, lampiran-lampiran, surat pernyataan keaslian tulisan, dan daftar riwayat hidup.