MATERI KULIAH METODE PENELITIAN BISNIS Oleh : DR. J. Soenarmo M.Ed, MM Mas Bambang Purnomo Sigit, SH, MM PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER MANAJEMEN JURUSAN PEMASARAN DAN SUMBERDAYA MANUSIA STIE TRI ANANDRA 2003 Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 1 METODE PENELITIAN BISNIS/SOSIAL PROGRAM PASCA SARJANA STIE TRI ANANDRA A. Mata kuliah ini bertujuan untuk mengkaji 1. Proses dasar penentuan suatu kebijakan bisnis. Pembahasan dalam perkulihaan diarahkan untuk meningkatkan kemampuan mengidentifikasi faktor-faktor, dalam penetapan kebijakan bisnis yang mengandung resiko cukup tinggi. 2. Memahami beberapa alternatif, pendekatan dan model penetapan kebijakan bisnis yang dianut suatu perusahaan sehingga para praktisi bisnis mampu melakukan studi komparatif terhadap kebijakan bisnia 3. metode penelitian yang akan dibahas adalah metode kuantitatif dengan polam pikir “logiko, hipotetiko, verifikatif” dengan masalah yang jelas, ada hipotesis, diuji dengan statistik. 4. Untuk mampu memahami kuliah ini dengan jelas maka perlu pemahaman tentang : berbagai jenis metode penelitian, rumusan masalah, paradigma penelitian, teori, rumusan hipotesis, populasi, sampel, instrumen, pengujian validitas dan reliabilitas, metode pengumpulan data, teknik analisis dan pembuatan pelaporan. B. Tujuan Instruksional Umum : Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan kembali tentang beberapa teori/konsep dan pengertian tentang metode Penelitian Bisnis/Sosial C. Tujuan Instruksional Khusus: 1. Mahasiswa dapat memahami teori-teori/konsep dasar Metodr logi penelitian, sehingga mampu untuk menyusun suatu penetapan kebijakan, menerapkam, menganalisa dan mengevaluasi kebijakan bisnis tersebut dalam penyelenggaraan bisnias. Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 2 RENCANA MATERI PERKULIHAAN METODE PENELITIAN BISNIS/SOSIAL : Metode penelitian Bisnis Kredit No 1 Mata kuliah : 3 SKS Kode MK : Semester : III Dosen : DR. J. Soenarmo. Waktu Tatap Muka : 150 menit TATAP POKOK BAHASAN MATERI METODE BAHAN/ MUKA KE ALAT I dan II Konsep Dasar Pengertian Ceramah Alat penelitian Bisnis/Sosial Jenis Tulis Diskusi OHP Proses 2 IIIdan IV 3 V Dan VI 4 Eksperimen, Populasi dan sampel VII dan VIII Skala pengukuran, Pengumpulan data 5 IX dan X 6 XI dan XII 6 XIII dan XIV XV 10 Masalah, variabel ,Paradigma penelitian, teori dan hipotesis Teknik Analisis data dan pengujian hipotesis Penyusunan judul ,rancangan dan pelaporan Seminar Masalah dan Variabel Paradigma Landasan teori Pengajuan Hipotesis Penelitian eksperimen Populasi dan sampel Macam2 skala Instrumen Validitas dan reliabilitas Teknik Analisis data dan pengujian hipotesis Ceramah Diskusi Alat Tulis OHP Ceramah Diskusi Ceramah Diskusi Atk OHP Alat Tulis OHP Alat OHP Penyusunan judul rancangan pelaporan Ceramah Diskusi Ceramah Diskusi Alat Tulis OHP UAS Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 3 REFERENSI : 1. Almal-Buchad. Pengantar Bisnis, Alfabeta, Bandung, 1998 Ann Majchrzak, Methode for Policy Research, sage Publication, Bevedy Hills, London, 1984. 2. Emory, Business Research Methods, Richard D. Irwin Inc. 1985 . 3. Hunsberger Crof, et all, Statistical Inference for Management and Economic, Lowa State University, 1980. 4. Kidder Louise, Research Methods instrumen Social Relation, Holt, Rinehart and Winston, 1981. 5. Moorhead, Griffen, Organizational Behaviour, Houghton Mifflin Company, 1986. 6. Rossi, Wright, Ande4son, Handbook of Survey Research, Quantitative Studies instrumen Social RelatioAs, Academic Press, Inc., 1973. 7. Sugiyono, Metode penelitian Bisnis, Penerbit Alfabet, Bandung, 2002 8. Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid 1, 2, UGM, 1986. Uma Sekaran, Research Methods for Business, Southern illinois University at Carbondale, 1984. 9. Young Pauline, Scientific Social Survey and Research, Prentice Hall of India Private limited, 1982. Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 4 METODE PENELITIAN BISNIS/SOSIAL. A. PENGERTIAN Metode Penelitian adalah (1) cara ilmiah untuk mendapatkan (2) data dengan (3) tujuan dengan (4) kegunaan) tertentu 1. Cara Ilmiah, berarti kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri ciri keilmuan. Yaitu (a) rasional (b) empiris (c) sistematis. a. Rasional masuk akal secara nalar oleh manusia. b. Empiris, cara2 yang dilakukan dapat diamati oleh manusia, sehingga orang lainpun bisa melakukan pula. c. Sistematis, prosesnya tertentu, langkahnya logis. 2. Data, data hasil penelitian adalah data empiris (teramati), mempunyai kriteria valid. Valid, adalah penunjukan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya yang terjadi pada obyek penelitian. Untuk mendapatkan data yang valid maka perlu adanya pengujian (a) reliabilitas dan (b) obyektivitas. a. reliabilitas, adalah konsistensi atau keajegan data dalam waktu interval tertentu. b. Obyektivitas, kesepakatan antar banyak orang terhadap suatu obyek yang sama. Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 5 3. Tujuan suatu penelitian yaitu yang berifat (a) penemuan (b) pembuktian (c) pengembangan. a. Penemuan, Data yang diperoileh memang betul2 sebelumnya belum ada atau belum pernah diketahui. b. Pembuktian, data yang diperoleh dipergunakan untuk pembuktian terhadap informasi atau pengetahuan yang ada. c. Pengembangan, data untuk melengkapi atau memperdalam pengetahuan yang telah ada. 4. Kegunaan tertentu, data dan informasi tersebut digunakan untuk (a) memahami, (b) memecahkan dan (c) mengantisipasi masalah. a. memahami, memahami atau memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu. b. Memecahkan, berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah. c. Mengantisipasi, berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi Kesimpulan. Metode penelitian Bisnis/Sosial dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang validdengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisdipasi dalam bidang Bisnis/Sosial. Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 6 B. JENIS JENIS PENELITIAN 1. Jenis2 penelitian antara lain dapat dikelompokkan (kelompok ke I) sbb (a) penelitian akademik (b) Penelitian profesional /pengembangan ilmu (c) penelitian institusional atau kebijakan atau pengambilan keputusan. a. Penelitian akademik, suatu penelitian edukatif dengan basic cara betul, variabel dan sistem analisa terbatas pula misal : skripsi, tesis dan disertasi. b. Penelitian profesional, tujuannya mendapatkan pengetahuan baru, (Dosen, peneliti dll) variabel lengkap, analias sesuai keperluan, valid, reliable c. Penelitian kebijakan. Untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan pengembangan lembaga, dengan penekanan validitas eksternal, variabel lengkap, analisis sesuai dengan keperluan. C. Jenis2 penelitian antara lain dapat dikelompokkan (kelompok ke II) sbb : Tujuan Metode Tingkat Eksplanasi Analisis dan Data a. Murni a. Survey a. Deskriptif a. Kuantitatif b. Terapan b. Ex Post Facto b. Komparatif b. Kualitatif c. Eksperimen c. Asosiatif c. Gabungan. d. Naturalistik e. Policy research f. Action Research g. Evaluasi Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 7 h. Sejarah D. Macam 2 Data Penelitian. Data diperoleh dari instrumen yang menggunakan skala nominal, ordinal interval dan ratio. 1. Kualitatif Macam2 data 2.1 Diskrit 2. Kuantitatif 2.2.1. Ordinal 2.2 Kontinum 2.2.2. Interval 2.2.3. Ratio 1. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata atau kalimat. 2. Data kuantitatif data yang benbentuk angka’ 3. Data diskrit adalah yang dapat digolongkan secara terpisah misal jumlah mahasiswa 50 orang terdiri atas 30 orang laki2 dan 20 orang perempuan. 4. Data kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan terdiri a. data ordinal jarak tidak sama b. .data interval walaupun mulai negatif tetap punya nilai. c. Data ratio mutlak 0 sampai tak terhingga. E. Ruang Lingkup penelitian Bisnis/Sosial. a. bagikan kertas. b. Tuliskan ruang lingkup penelitian apa saja c. Dsikusikan Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 8 d. Kelompokkan. F. Penelitian Bisnis/Sosial yang baik (menurut Emori 1985) a. b. c. d. e. f. g. Masalah dan tujuan penelitian harus dirumuskan dengan baik. Prosedur penelitian harus duijabarkan secara rinci. Prosedur dalam rancangan penelitian (pproposal harus jelas dan teliti.) Peneliti harus membuat laporan lengkap. Analisis fdata harus tepat. Setiap kesimpulan harus didukung data. Hasil penelitian harus dapat dipercaya Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 9 II. Masalah, Variabel dan Paradigma Penelitian. A. Masalah Masalah yaitu penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar2 terjadi.(Stonner 1982 :257) Masalah yaitu suatu keadaan atau kondisi yang tidak menyenangkan bagi seseorang, tetapi belum tentu bagi orang lain. 1. Masalah dan cara pemecahannya Suatu penelitian dilakukan guna mendapatkan suatu data dalam rangka memecahkan masalah.jadi semua penelitian selalu berangkat dari masalah? Untuk itu ketepatan pemilihan masalah yang betul2 masalah berarti sudah menyelesaikan 50 % kegiatan penelitian. Hubungan antara ketepatan memilih masalah dan cara pemecahannya. Ketepatan masalah Ketepatan cara pemecahan a. Masalah benar. a. Cara pemecahan benar b. Masalah Benar b. Cara pemecahan salah c. Masalah salah c. Cara pemecahan benar d. Masalah salah d. Cara pemecahan salah 2. Sumber masalah, antara lain mencakup: a. terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan. b. Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan. c. Ada pwengaduan Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 10 d. Ada kompetisi 3. Rumusan masalah yang baik. a. Masalah harus feasible (daana, waktu, teknologi dll) b. Masalah harus jelas. (persepsi sama) c. Masalah harus significant( memberi kontribusi terhadap ilmu dan manusia) d. Masalah harus bersifat etis. e. Dinyatakan dalam kalimat tanya, atau alternatif secara implisit mengandung pertanyaan. 4. Bentuk bentuk masalah penelitian. a. Permasalahan deskriptif, suatu pertanyaan terhadap variabel mandiri baiuk satu atau lebih (Contoh : (1) seberapa tinggi produktivitas belajar mahasiswa STIE, (2) seberapa baik interaksi Mahasiswa STIE dengan lingkungannya, (3) Bagaimana sikap …. (4) Seberapa tringgi efektivitas, …… (5) seberapa tinggi motivasi belajar ….. dll.) b. Permasalahan komparatif, yaitu penelitian yang membandingkan satu variabel dengan variabel lainnya ( misal : (1) Seberapa perbedaan produksivitas kerja mahasiswa STIE Lido dengan STIE Cipanas) dll. c. Permasalahan asosiatif, yaitu hubungan antara dua variabel atau lebih a.l sbb: Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 11 1). Hubungan simetris, hubungan dua variabel yang munculnya sama misal apakah ada hubungan antara radio diperdesaan dengan perkembangan jumlah ayam dan kambing. 2). Hubungan kasual, yaitu hubungan sebab akibat ydisini ada variabel dependent dan independent (misal Seberapa besar pengarus sistem hnorarium terhadap prestasi kerja) 3). Hubungan interaktif/resiprocal/timbal balik, hubungan saling mempengaruhi tetapi tidak tahu mana yang dependent dan independent ( Misal hubungan antara motivasi dan prestasi belajar mahasiswa STIE) B. Variabel penelitian. Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga memperoleh informasi tentang hal tersebut Variabel penelitian adalah atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya (Hatch dan Farhadi, 1981) Variabel penelitian adalah atribut keilmuan atau kegiatan tertentu yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya (Stoner, 1982) Variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari (Kerlinger 1971) Dinamakan variabel karena ada variasinya ( berat badan, motivasi, persepsi, dl Macam2 variabel antara laian: a. Variabel independent (Bebas) b. Variabel dependent (terikat) c. Variabel moderator (mempengaruhi variabel bebas dan terikat) d. Variabel intervening (tidak bisa diamati) e. Variabel kontrol Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 12 C. Paradigma penelitian. Suatu penelitian yang ilmiah, perlu dilandasi suatu asumsi bahwa suatu gejala itu dapat diklasifikasikan, dan hubunhgan gejala sebab akibat, sehingga seorang peneliti dapat fokus atas penelitian yang dilakukan. Pola hubungan inilah yang selanjutnya disebut dengan paradigma penelitian. Sehingga Paradigma Penelitian adalah pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang diteliti, yang sekaligus mencerminkan jenis dan (1) jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab dalam penelitian (2) teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, (3) jenis dan jumlah hipotesis, (4) dan teknis analiasis statistik yang digunakan. 1. Beberapa Paradigma atau model penelitian kuantitatif. a. Paradigma sederhana, paradigma ini menggunakan satu variabel dependent dan satu variabel independent. X= variabel independent Y= Variabel dependent 1). Jumlah rumusan masalah (deskriptrif dan asosiatif) 2). Teori yang digunakan 3). Hipotesis yang dirumuskan 4). Teknik analisis data. Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 13 b. Paradigma sederhana berurutan, menunjukkan hubungan antara satu variabel independent dengan satu variabel dependent secara berurutan. X2 X1 X3 Y X1 = Kualitas bahan baku X2 = Kualitas pengerjaan X3 = Kualitas barang yang dihasilkan Y = Kepuasan pembeli. c. Paradigma ganda dengan dua variabel independent ( 3 rumusan deskriptif dan 4 rumusan assosiatif) dengan analisa tiga korelasi ganda dan satu korelasi ganda. X1. = Variabel independent X2 = Variabel independent Y= variabel Dependent X1 Y X2 Adanya hubungan searah Adanya hubungan timbal balik Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 14 d. Paradigma ganda dengan tiga variabel independent e. Paradigma ganda dengan dua variabel dependent f. Paradigma ganda dengan dua variabel dependent dan independent X1 Y1 X2 Y2 Keterangan: X1 = Partisipasi masyarakat X2 = MBS Y1 = Partisipasi murid Y2 = kepuasan Guru g. Paradigma jalur X1 Y X3 X2 Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 15 I. Landasan Teori, dan Pengajuan Hipotesis. Setelah langkah pertama yaitu perumusan masalah maka langkah berikutnya adalah mencari teori-teori, konsep konsep dan generalisasi suatu hasil penelitian yang dapat digunakan sebagai landasan teoritis untuk suatu penelitian. A. Deskripsi teori. Teori adalah alur logika atau penalaran yang merupakan seperanmgkat konsep, definisi, proposisi yang disusun secara sistematis, dan mempunyai tiga unsur yaitu (1) menjelaskan (2) meramalkan (3) pengendalian. o Fungsi Menjelaskan dab mempertajam ruang lingkup variabel yang diteliti. o Fungsi meramalkan atau prediksi atau pemamdu untuk menemukan fakta untuk menyusun hipotesis dan instrumen penelitian. o Fungsi pengendalian atau kontrol digunakan untuk mencandra atau membahas hasil penelitian selanjutnya digunakan untuk memberikan saran dalam upaya pemecahan masalah. Deskripsi teori yaitu suatu uraian secara sistematis tentang teori (bukan sekedar pendapat para pakar) dan hasil penelitian yang relevan dan terkait dengan variabel yang diteliti, melalui pendifinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi. Adapun langkah deskripsi teori adalah sbb: o Tetapkan variabel o Cari sumber sumber bacaan o Lihat daftar isi setiap buku o Cvari definisi setiap variabel Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 16 o Baca seluruh isi topik o Deskripsikan teori menjadi definisi konseptual B. kerangka berpikir Kerangka berpikir adalah suatu model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan faktor yang telah diindetifikasikan sebagai masalah yang penting. Serta menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Kemudian disyntesaikan tentang hubungan variabel yang telah dideskripsikan dan selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis. Adapun urutan untuk membuat kerangka berpikir yang baik adalah sbb: o o o o o o Menetapkan variabel Membaca buku dan hasil penelitian Deskripsi teori dan hasil penelitian Analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian Analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian. Sysntesa dan kesimpulan C. Hipotesis. Hipotesis adalah langkah lanjutan dalam penelitian, tetapi tidak semua penelitian perlu hipotesis, sebagi contoh penelitian eksploratif atau deskriptif kadang2 tidak perlu hipotesis. Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 17 Hipotesis Penelitian adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, yang disusn dalam kalimat pertanyaan, berdasarkan teori yang relevan bukan kenyataan empiris dilapangan, jadi hipotesis bukan jawaban empirik dan perlu untuk dibuktikan. Hipotesis Statistik digunakan apabila penelitian menggunakan sampel dari suatu pipilasi. Hipotesis kerja yaitu hipotesis yang disusun berdasar teori yang ada berupas jawaban sementara yang akan diuji dan dinyatakan dalam kalimat positif Hipotesisi Nol adalah lawan dari hipotesis kerja karena ada keraguan dalam kebenaran teori yang ada dinyatakan dalam kalimat negatif Bentuk bentuk hipotesis dalam penelitian sangat terkait dengan rumusan masalah penelitian antara lain sebagai berikut: a. Hipotesis deskriptif, merupakan jawaban sementara terhadap masalah deskriptif. Sebagai contoh sbb: Rumusan Masalah Deskriptif Seberapa tinggi semangat belajar mahasiswa STIE Lido? Hipotesis Deskriptif, Semangat belajar mahasiswa STIE Lido paling sedikit 75 % sdari kriteria ideal yang telah ditetapkan. Hiopotesis statistik (hanya ada bila berdasarkan data sampel) yang dirumuskan sbb: a. Ho : = 75% Ha : : 75% = Hipotesis yang berbentuk prosentase Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 18 b. Hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap masalah komparatif biasanya varaibel berbeda sampel sama atau sampael berbeda dan variabel sama dan dirumuskan sbb: Rumusan Masalah komparatif apakah ada perbedaan semangat belajar mahasiswa STIE Lido dan mahasiswa STIE Cipanas? Hipotesis Komparatif, Ada perbedaan Semangat belajar mahasiswa STIE Lido dengan STIE Cipanas . Hiopotesis statistik (hanya ada bila berdasarkan data sampel) yang dirumuskan sbb: a. Ho : 1 = 2 Ha : : 1 2 = rata2 (populasi) semangat belajar Mahasiswa c. Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan asosiatif dan dirumuskan sbb: Rumusan Masalah asosiatif apakah ada perbedaan antara semangat belajar mahasiswa STIE Lido dengan berat badan mahasiswa? Hipotesis Komparatif, Ada perbedaan nyata antara Semangat belajar mahasiswa STIE Lido dengan berat badan . Hiopotesis statistik (hanya ada bila berdasarkan data sampel) yang dirumuskan sbb: a. Ho : = 0 Ha : : 0 = 0, berarti tidak ada hubungan 0, berarti ada hubungan = nilai korelasi daklam formulasi yang di Hipotesiskan Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 19 Karakteristik hipotesis yang baik: a. Merupakan dugaan terhadap keadaan variabel mandiri, perbandingan keadaan variabel pada berbagai sampel, dan merupakan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. b. Dinyataklan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak menimbulkan berbagai penafsiran. c. Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode2 ilmiah. Tugas Perorangan dan materi Diskusi: 1. Perbaiki judul rencana penelitian saudara. 2. Tetapkan apa masalahnya secara benar (dua saja) a. Identifikasi masalah b. Pembatasan masalah c. Perumusan Masalah d. Model Masalah (Konstelasi masalah) 3. 4. 5. 6. 7. Tetapkan variabelnya Paradigma penelitian apa yang akan Saudara gunakan. Mulai pergi ke Perpustakaan cari teori yang relevan Siapkan kerangka berpikir. Tetapkan Hipotesis Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 20 KERANGKA UMUM PENELITIAN. T & K Baca 1. MA Telaah Jelaskan Ramal Identifikasi Klasifikasi 2. HI 3. Ubahan Susun Telaah Baca 5. Alat 4. Rancangan Tentukan Umumkan 6. Sampel Uji Gambaran Perubahan Tambahan Pengumpulan 10. Laporan Simpulkan Tulis 9. Penemuan 8. Hasil Susun Analisis 7. Data Tafsirkan Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 21 METODE PENELITIAN EKSPERIMENT Setelah saudara mengetahui apa penelitian kuantitatif dan kualitatif maka sakah satu bagian terpenting dari metode kuantitatif adalah metode eksperimen, yang mempunyai ciri khas tersendiri yaitu adanya kontrol, secara singkat dapat digambarkan sebagai berikut: One Shoot case Study Pre Eksperimental One Group Pre –Post Test Intec Group Comparison True Eksperimental Macam2 Design Eksperiment Faktorial Eksperimental Quasi Eksperimental Post test only control design Pree Test Control Group Design Time series Design Nonequivalent Control Group Design Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 22 1. Pre Experimental Design. (eksperiment sungguh2) Eksperiment sungguh2 karena masih terdapat variabel luar yang mempengaruhi terhadap terbentuknya variabel dependent, sehingga hasil eksperiment bukan saja dipengaruhi variabel bebas (Independent) saja , disamping itu tidak ada variabel kontrol, sampel tidak dipilih secara random Variabel luar tidak dikontrol a. One Shot case Study. Paradigma penelitian ini dapat dibaca sebagai berikut : terdapat suatu kelompok diberi treatment/perlakuan dan selanjutnya diobservasi hasilnya yang dapat digambarkan sbb: X= O= treatment yang diberikan Observasi Independent (Bebas) Dependent (terikat) Misal : Pengaruh Pendidikan Propgram SI/S2 STIE (X) terhadap prestasi kerjanya (Y) ( Ada sekelompok pegawai yang dididik Strata SI/S2, kemudian setelah selesai dan bekerja beberapa bulan kemudian diukur prestasi kerjanya. Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 23 b. One Group Pre –Post Test Perbedaan dengan Pola a adalah dalam design ini ada pree test, sehingga hasil lebih akurat karena kita tahu berapa prestasi kerja sebelum mengikuti pendidikan SI/S2. O1 = X= O2 = Observasiseb treatment yang diberikan Observasi setelah pendidikan elum pendidikan Pree test Independent (Bebas) Dependent (terikat) c. Intac group Comparison. Dalam penelitian ini caranya dalam satu kelompok misal kelas dibagi 2 group yaitu group 1 diberikan perlakuan dan group 2 sebagai kontrol atau tidak diberi perlakuan O1 = Observasi, yang diberi treatment X= treatment ½ diberi dan ½ tidak Independent (Bebas) O2 = Observasi yang tidak diberi treatment Dependent (terikat) Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 24 2. True experimental Design (Eksperimen yang betul2) Dalam penelitian ini semua variabel luar yang mempengaruhi dikontrol sehingga validitas internal dapat dijaga tinggi. Dengan ciri2 sbb: Semua sampel dipilih secara random atau acak dari populasi tertentu. Semua variabel luar dikontrol a. Post Test Control Design. Dalam suatu populasi dipilih secara random yang dibagi dalam dua kelompok, kelompok satu diberi perlakuan dfan kelompok kedua sebagai kontrol, kemuadian hasilnya dilihat dan dianalisa dengan t test kemudian dibandingkan , kalau ada perbedaan significant maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara significant: X =Treatment O1 O2 Hasil seharusnya beda R1 R2 O3 Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 25 b. Pree Test Control Group Design Dalam suatu populasi dipilih secara random yang dibagi dalam dua kelompok, kelompok satu diberi perlakuan dan kelompok kedua juga diberi perlakuan sama, kemudian hasilnya dilihat dan dianalisa dengan t test kemudian dibandingkan , Hasilnya harus tidak ada beda nyata, kalau ada berarti eksperiment salah. X =Treatment O1 O2 Hasil harus sama R1 R2 O3 3, Faktorial Design Merupakan modifikasi dari true eksperimental karena adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan variabel bebas terhadap hasil variabel terikat Caranya sebagai beriikut : 4 Kelompok penelitian dipilih dari populasi secara random (01, 02, 03, 04) variabel moderator kemudian ditetapkan misalnya jenis kelamin.(Y1 dan Y2) Sehingga didapat 2 kelompok laki2 dan dua kelompok perempuan Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 26 Kemudian kelompok 01, dan 03, diberi treatmen yang sama, demikian pula untuk 02, dan 04 diberi treatmen yang sama pula Hasilnya kemudian dianalisa dan dibandingkan Keterangan “ RO1 Y1O5 RO2 Y1O6 RO3 Y2O7 RO4 Y1 = Laki2 Y2 = perempuan R = Random O = Observasi T Treatment Y2O8 Misal : pengaruh metode pembelajaran di STIE terhadap prestasi mahasiswa dibedakan berdasarkan jenis kelamis: Hasil analisa: a. pengaruh metode pembelajaran di STIE terhadap prestasi mahasiswa laki2 hasilnya sbb (O5 - O1 ) – (O6 - O2 ) b. pengaruh metode pembelajaran di STIE terhadap prestasi mahasiswa perempuan hasilnya sbb (O7 - O3 ) – (O8 - O4 ) c. bila hasil berbeda antara a dan b maka pengaruh perbedaan ini bukan metode pembelajarannya tetapi variabel moderatornya (laki2 dan perempuan) mempunyai kemampuan pwenyerapan yang berbeda, Metode lainnya apabila tertarik bisa saya ajarkan khusus Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 27 POPULASI DAN SAMPEL A. Populasi Populasi adalah wilayah generilisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karasteristuik tertentuyang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. B. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karasteristuik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Mengapa peneliti harus menggunakan sampel: 1. 2. 3. 4. peneliti tidak mungkin meneliti semua yang ada dalam populasi. keterbatasan dana keterbatasan waktu keterbatasan tenaga pengambilan sampel harus representatif (mewakili) dan benar dari suatu populasi, bila salah akan menimbulkan interpretasi yang berbeda yterhadap suatu masalah yang sama. C. teknik Sampling. Adalah teknik pengambilan sample yang digunakan dalam suatu penelitian yang dapat digambarkan sebagai berikut: Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 28 Teknik Sampling Probability sampling Non Probability sampling (memberikan peluang yang sama) (tidak memberikan peluang yang sama) 1. Singgle random sampling (diambil secara acak tanpa memperhatikan strata) 2. Proprotionate Stratified Random sampling (populasi tidak homogen dan berstrata beda sampel diambil berdasarkan % strata) 3. Disproprortionate stratified random sampling (Populasi berstata tapi kurang proporsional tetapi sampel dari strata kecilpun harus tetap ada) 4. Area (cluster) sampling atau sampling menurut daerah(untuk suatu wilayah yang luas misal dari 32 propinsi hanya diambil 10 propinsi dst. 1. Sampling sistematis ( Misal suatu daearh ada 1000 orang maka orang tsb diberi no lalu diambil secara sistematis 1 10 20 dst) 2. Sampling kuota (sampel dtetapkan sebelumnya dari karasteristik ttt, kuota anggota DPR perempuan 30 %) 3. sampling aksidental (penentuan sampel secara aksidental yang ditemuai saat itu dan dipandang cocok) 4. Purposive sampling (penetapan sampling dengan pertimbangan tertentu misal penetian parfum sampelnya perempuan. 5. Sampling jenuh ( semua anggota populasi digunakan sebagai sampel 6. Snow boll sampling (jumlah sampel kecil lalu membesar sesuai deret ukur) Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 29 D. Menentukan jumlah sampel a. Jumlah sampel sam dengan jumlah populasi misal sampel 100 semua dijadikan responden/sampel b. Jumlah sampel berdasarkan Isaac dan Michael untuk tingkat kesalahan 1, 5 dan 10 % adalah sebagai berikut: λ2 .N.P.Q S= D 2 (N-1) + λ2 P Q Lihat tabel atau hitung? S = sampel ,d = 0,05 N = jumlah populasi P = Q = 0,5 Λ = dk = 1 taraf kesalahan ? Y1 = Menentukan Populasi Menentukan sampel ?? Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 30 SKALA PENGUKURAN. Dalam penelitian kuantitatif maka peneliti akan menggunakan Instrumen sedangkan dalam penelitian kuantuitatif peneliti digunakan sebagai instrumen karena menggunakan key instrument. Jumlah instrumen harus sama dengan variabel yang dibuat, instrumen sudah ada yang baku sedang yang dibuat oleh peneliti harus diuji dahulu validitas dan reliabilitasnya. A, Macam2 skala pengukuran. 1. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi perorangan atau kelompok orang tentang fenomena Bisnis/Sosial. Variabel dijabarkan menjadi indikator, indikator dijabarkan dalam item item pernyataan atau pertanyaan. Gradasi jawaban dari sangat positif sampai sangat negatif sebagai contoh sbb: a. b. c. d. e. Sangat setuju, Setuju Ragu ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju 5 4 3 2 1 a. b. c. d. e. Sangat baik sekali Baik sekali Baik Tidak baik Tidak baik sekali 5 4 3 2 1 Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 31 2. Skala Guttman digunakan untuk mendapat jawaban yang tegas terhadap suatu masalah jawabannya hanya 2, contoh: (1) a. =benar b,= salah (2) a = setuju b tidak setuju dll 3. Skala Osgood, digunakan untuk mengukur sikap dan bentuknya check list dari sangat positif sampai sangat negatif sebagai contoh Penilaian gaya kepemimpinan Bersahabat 5 Tepat janji 5 Demokratis 5 Memberikan kepercayaan 5 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 1 1 1 1 (Ketiga pola diatas dari data kualitatif, dikuantitaifkan ) 4. Rating Scale, adalah data mentah yang diperoleh dengan angka kemudian ditafsirkan menjadi kualitatif sebagai contoh Mohon dijawab sesuai dengan nurani Saudara, bagaimana persepsi saudara sebelum dan sesudah pelatihan dalam bidang Pengetahuan sebelum Mata pelajaran Pengetahuan sesudah mengikuti Diklat mengikuti Diklat 0 1 2 3 MPS 0 1 2 3 0 1 2 3 Manajemen Quantitative 0 1 2 3 0 1 2 3 Ekonomi Makro 0 1 2 3 0 1 2 3 Ekonomi Mikro 0 1 2 3 Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 32 B. Instrumen penelitian Instrumen pada saat ini ada yang sudah siap digunakan oleh peneliti yang dikembangkan oleh orang lain dan ada instrumen yang dikembangkan oleh peneliti sendiri dibawah ini adalah salah satu contoh sebuah instrumen yang dikembangkan oleh seorang peneliti: Kisi2 variabel Efektivitas Kerja Pelaksanaan MBL Variabel Effektivitas 1 kerja Pelaksana an MBL Indikator A Pernyataan Hubungan dan 1 Saya berpendapat bahwa seluruh anggota interaksi dalam Direksi suka berinteraksi antar kelompok Direksi dengan anggota Direksi Staf Penilaian a Sangat setuju sekali b c d e Sangat setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju 2 Beberapa anggota Direksi yang tidak sukai, mereka tidak suka berinteraksi dengan anggota lainnya a b c d e Sangat setuju sekali Sangat setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju 3 Anggota Direksi yang saya sukai senang menjalin persahabatan dan berinterak si dengan anggota Direksi lainnya a b c d e Sangat setuju sekali Sangat setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 33 VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN VALIDITAS INSTRUMEN : Alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid . Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. RELIABILITAS INSTRUMEN : adalah alat ukur berupa instrumen tersebut apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. SKEMA TENTANG INSTRUMEN DAN CARA CARA PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS . Valid (Ketepatan) Validitas internal/ rasional Validitas Eksternakl /Empiris Instrumen yang baik Construk validity/ disusun berdasar teori Uji Validitas dengan Konsultasi ahli Content validity/ disusun … Rancangan Uji validitas dengan membandingkan + a Disusun berdasarkan fakta2 empiris yang telah terbukti Stability Instrumen yang baik EKS TER NAL Equivalent Uji Validitasnya diban dingkan dng yg ada Test Retest, klp sama waktu beda Dianalisa dengan korelasi setelah diuji coba Test beda, ttp sama, pd waktu beda Gabungan Internal konsistensi Diuji dengan Anova Hoy dll Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 34 III.TEKNIK PENGUMPULAN DATA Kualitas Data dipengaruhi oleh , kualitas instrumen penelitian, kualitas pengumpulan data, Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara a. Setting mencakup : Seting alamiah laboratarium eksperimen dll b. Sumber data Data primer Data sekundair c. Cara pengumpulan data Interview (wawancara) o Terstructur (dengan instrumen dan tahu secara pasti informasi yang akan diperoleh. o Tidak terstructur, hanya garis besar penyusunan saja. Kuesioner ( angket), responden diberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk dijawabnya. Yang menyangkut dan perlu diperhatikan o Isi dan tujuan pertanyaan o Bahasa yang digunakan o Type dan bentuk pertanyaan Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 35 o Pertanyaan tidak mendua o Tidak menanyakan yang sudah lupa o Pertanyaan tidak menggiring o Penjang pertanyaan sebaiknya 20 s/d 30 pertanyaan o Urutan pertanyaan dari umum ke spesifik Observasi (Pengamatan), suatu pengamatan yang tidak terbatas nulai dari orang sampai benda yang tidak bisa ditanya, bentuk2 observasi adalah: o Observasi berperan serta, terlibat langsung dengan orang yang diamati yang digunakan sebagai sumber data. o Observasi non partisan, peneliti sebagai pengamat independent. o Observasi terstructur, dirancang dengan sistematis, tentang apa yang akan diamati dan dimana tempatnya o Observasi tidak terstructur, tidak dipersiapkan secara sistematis Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 36 II. PENGOLAHAN DATA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS 1. PENGOLAHAN DATA Pada prinsipnya pengolahan data (analisis) ada dua cara , hal ini tergantung pada datanya yaitu a. Analisis non statistik, dilakukan terhadap data kualitatif, dalam hal ini penelitian kualitatif mengajak seseorang untuk mempelajari sesuatu masalah yang ingin diteliti secara mendasar dan mendalam sampai ke akar akarnya masalah dilihat dari berbagai segi. Data yang diukumpulkan bukanlah secara random atau mekanik, tetapi dikuasai oleh pengembangan hipotesis. Apa yang diketemukan pada suatu saat adalah satu pedoman yang langsung terdapat apa yang akan dikumpulkan berikutnya dimana akan dicari. b. Analisis Statistik, berangkat dari data kuantitatif yang terbagi atas: 1. Statistik deskriptif, yang ditujukan untuk penjajagan atau pendahuluan dan tidak menarik kesimpulan hanya memberikan gambaran secara deskriptif. 2. Statistik inferensialdipergunakan jika peneliti akan memberikan interprestasi mengenai data, atau ingin menarik kesimpulan data yang dihasilkan 2.PROSEDUR ANALISIS DATA. a. Penyusunan Data. Antara lain mencakup: Hanya memasukkan data yang penting dan benar2 dibutuhkan Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 37 hanya memasukkan data yang obyektif Hanya memasukkan data yang autentik Perlu dibedakan data dan informasi, dengan kesan pendapat pribadi. b. Pengolahan data Pengklasifikasikan data Koding Tabulasi 3. PENGUJIAN HIPOTESIS Pengujian hipotesis adalah cara menentukan apakah data sampel beda nyata atau tidak, sehingga bila hipotesis non diterima maka hiopotesis alternatih ditolak dan sebaliknya. Hipotesis Statistik a. c. Ho : y1 = 0 b. Ho : y2 =0 H1 : y1 > 0 H1 : y2 >0 Ho : y3 = 0 d. Ho : Ry. 123 = 0 H1 : y3 > 0 H1 : Ry. 123 > 0 Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 38 1. Pengujian Distribusi Normal : a. Luas daerah yang diarsir seluruhnya adalah 0,05 dan bilangan ini disebut taraf nyata ( α ) dari pengujian Distribusi normal sebagai dasar penujian dilukiskan sebagai berikut: Luas daerah yang diarsir seluruhnya adalah 01,05 dan bilangan ini (0,05) disebut taraf nyata (cc) dari pengujian. Kriterianya adalah: 1. Tidak H, pada taraf nyata 0,05 bila nilai z terletak di luarselang (-1,96 +1,96) yaitu bila z>1,96 atau z<-1,96. 2. Terima H, pada taraf nyata 0,05 bila nilai z terletak dalam selang (-1, +1,96). 3. Taraf nyata lainnya biasa dipakai 0,01 dengan selang (-2,58 +2,58). Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 39 Ada dua macarn pengujian yaitu pengujian dua arah atau dua ekor dain perigujian satu arah atau satu ekor. flengujian mana yang digunakan bergantung kepada hipotesis alternatif. Jika Hi diliyatakan p# q maka digunakan pengujian ,,Itia arah, namun bila H, : p > q maka gunakan pengujian satu arah. Untuk pengojian, dua aralt: Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 40 Menenttikan titik kritis pengujian distribusi normal gunakan tabel distribusi normal z. Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 41 2. Pengujian dengan sampel besar, dengan populasi tak terhingga, untuk ini digunakan nilai rata2 dan variansi. Dengan cara sebagai berikut: a. Pengujian untuk rata2 misal sebagai berikut: data dari 100 Penyuluh terlihat bahwa kenaikan pangkatnya rata2 60 bulan 1 kali, dengan simpangan baku 5 bulan, sedangkan menurut ketentuan kepegawaian kenaikan pangkat 48 bulan, yang benar mana??? Ho = 48 bulan dan H1 ≠ 48 kita ambil α = 0,05 60 - 48 Z= = 2,80 5 b. Pengujian Proporsi Misal Staf Sekretariat STIE Lido mengatakan bahwa 90 % staf PPL yang berasal dari Dinas Manajemen yang ikut tes diterima di STIE Lido, sedangkan seluruh peserta tes adalah 200 orang, dan yang diterima di Lido hanya 160 orang , benarkah pernyataan itu: N = 200, X = 160 ; α = 0,05 Ho : = 0,009 ; Hi : < 0,009 (Uji satu skor) = 4,73 Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 42 c. Pengujian selisih dua rata2 Misal dua kelas parallel masing2 terdiri atas 50 dan 60 orang, nilai rata2 ujian MPS adalah 71 dengan simpangan baku 7 dan 74 dengan simpangan baku 8 apakah ada beda nyata: Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 43 d. Pengujian selisih dua proporsi Misal dua kelas parallel dengan murid masing2 100, kelas A diberikan pelajaran beternak ayam dengan teori dan praktek, sedangkan kelas B hanya teori saja, setelah itu diadakan tes maka kelas nilainya = 70 dan B = 60, efektifkajh pemberian praktek beternak ayam? Misalkan kelas A dengan teori dan praktek adalah p1 kelas B hanya teori saja adalah p2 Harga z ternyata lebih kecil dari 1,645 (uji satu ekor) pada taraf nyata 0,05. Dengan demikian terima Ho atau tolak H,. Artinya teori dan praktek ternak ayam tidak efektif, perbedaan hanya faktor kebetulan. Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 44 d. Pengujian dengan sampel kecil Misal untuk menguji prestasi bahasa inggris mahasiswa STIE dengan skor rata2 60 ,m dengan taraf beda nyata 0,05, sampel diambil masing2 10 orang tiap tiap jurusan menhasilkan rata2 nilai 63,5 dengan taraf simpangan baku 4,8 Ho : X = 60 Hi : X 60 dengan = 0.05 derajat bebas = n –1 = 9 Dalam tabel distribusi t diperoleh nilai tabel untuk = 0.05 adalah 2,2632 (dua arah) Nilai t = 2,187 < 2,265 sehingga Ho diterima dan Hi ditolak, artinya [prestasi mahasiswa tersebut benar sebesar 60 Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 45 e. Pengujian selisih dua rata2 (uji t) Misalkan menguji prestasi mahasiswa jurusan manajemen dan komputer STIE , dalam pelajaran BI, Lido diambil 15 ms; dengan hasil tes 75 dengan simpanan baku 5, sedang Puncak sebanyak 10 ms, 70 dengan simpanan baku 4, pengujian dengan alpha = 0,05 , dengan jerajat bebas n1 + n2 –2 = 23 Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 46 Nilai tabel untuk cc = 0,05 dengan derajat bebas 23 adalah 2,069. Dengan dernikian t dihitung lebih kecil daripada t tabel atau 0,80 < 2,069. Berarti H. diterima dan Hi ditolak. Kesimpulan tidak ada perbedaan prestasi Bahasa Indonesia antara jurusan Al dengan A 2' Uji t lainnya dengan menggunakan salah baku perbedaan A-n rnti-rnta (S) Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 47 1. Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 48 A . Regresi Linier Sederhana Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen, Persarnaan urnum regresi linier sederhana adalah Y = a + bX Dimana y a b. x Subyek dalarn variabel depenclen yang diprediksikan. Harga Y bila X = 0 (harga konstan) Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabeldepenclen yang didasarkan pada variabel independen, Bila b ( + ) maka naik, clan bilamana terjadi penurunan. Subyek pada variabel indepenclen yang mempunyai nilai tertentu. Secara teknis harga b merupakan tangen dari (perbandingan) antara panjang garis variabel dependen, setelah persarnaan regresi ditemukan, Lihat gambar berikut : Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 49 Dimana r Koefisien korelasi product moment antara variabel X dengan variabel Y s, Simpangan baku variabel Y s, Simpangan baku variabel X Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 50 Jadi harga b rnerupakan fungsi dari koefisien korelasi. Bi!a koefisien korelasi tinggi,maka harga bjuga besar, sebaliknya bila koefisien korelasi rcndah maka harga b juga rendah (kecil). Selain itu bila koefisien korelasi negatif maka harga juga negatif, dan sebaliknya bila koefisien kofe!asi positif maka harga b juga positif. Seiain itu harga a dan b dapat dicari dengan rumus berikut: Contoh perhitungan regresi linier sederhana Data berikut adalah hasil pengamatan terhadap nilai kualitas layanan (x) dan nilai rata-rata penjualan barang terlentu tiap bulan, Data kedua variabel diberikan pada tabel berikut. Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 51 Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 52 Untuk menghitung persamaan regresuinya, maka diperlukan penolong sbb:. Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 53 Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 54 b. (Menghitung harga a dan b dengan rumus Harga b dapat dihitung dengan rumus tersebut , tetapi terlebih dah, dihitung korelasi antara nilai kualitas layanan dan nilai rata-rata penjuala, barang. Harqa a dapat dicari dengan rumus berikutnya. c. Menyusun persamaan regresi Setelah harga a dan b ditemukan, maka persamaan regresi linier, sederhana dapat disusun. Persamaan regresi nilai layanan dan nilai rata. rata penjualan barang tertentu tiap bulan adalah seperti berikut -Y = 93,85 +1,29X Persamaan regresi yang telah ditemukan dapat digunakan untuk untuk melakukan prediksi (ramalan) bagaimana individu dalam variabel dependen akan tedadi bila individu dalam variabel independen ditetapkap Misalnya nilai kualitas layanan = 64, maka nilai rata-rata penjualan adale, Y = 93,85 +1,29.64 = 176,41 Jadi diperkirakan nilai rata-rata penjualan tiap bulan sebesar 176,41. Dari persamaan regresi di atas dapat diartikan bahwa, nilai kualitas layanan berlambah 1, maka nilai rata-rata penjualan barang tiap bulan akan bertambah 1,29 atau setiap nilai kualitas layanan bertambah 10 maka nilai rata-rata penjualan tiap bulan akan bertambah sebesar 12,9 Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 55 Pengambilan harga-harga X untuk meramalkan Y harus Jp0imbangkan secara rasional dan menurut pengalaman, yang masih ~erdda pada batas ruang gerak X. misainya kalau nilai kualitas layanan loo, nilai rata-rata penjualan tiap bulan berapa ? Apakah ada kualitas 4yanan yang nilainya sebesar 100 ? d, Membuat garis regresi Garis regresi dapat digambarkan berdasarkan persamaan yang telah diternukao adalah Y = 93,85 + 1,29X Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 56 Antara nilai kuaitas layanan deogan nilai penjualan tiap bulan dapat dihitung korelasinya . Korelasi dapat dihitmig derigar, rumus yang telah dengan rumus sbb: Harga-harga yang telah ditemukan diatas dimasukkan dalam rumus. Harga r tabel untuk taraf kesalahan 5 % dengan n = 34 diperoleh 0,339 dan untuk 1 % diperoleh 0, 436. karena harga r hitung lebih besar dari dari r tabel maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan significan sebesar 0, 6909 antara nilai kualitas layanan dan rata2 penjualan barang tiap bulan. Koifisien determinasi r2 = (o6909)2 = 0,4773, hal ini berarti nilai rata rata penjualan barang tiap bulan 47,73 % ditentukan oleh nilai kualitas layanan yang diberikan, melalui persamaan regresi Y =93,85 + 1,29X dan sisnya oleh faktor lain. Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 57 B. Regresi Ganda Persamaan regresi untuk dua prediklor atau lebih adalah Y = a + b1Y1 + b2X2 +…… bnXn 1. Regresi Ganda Dua Prediktor penelitian dilakukan untuk mengetahui pengarvuh keinampuan kei)auai, kepemirnpinan direktif terhadap produktivitas kerJa pegawai. Berdasarkan 10 responden yang digunakan sebagail sumber data, hasilnya adalah sebagai berikut Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 58 Untuk dapat merarnalkan bagaimana produktivitas kerja pegawai bila kernampuan pegawai dan kepernimpinan direktif dinaikkan atau diturunkan maka harus dicari persamaan regresinya terlebih dahulu Untuk keperluar ini, maka data mentah dari hasil penelitian perlu disusun ke dalam tabe. dari tiga instrumen yang dikembangkan untuk menjaring data tentang tingkat kemampuan kerja pegawai, kepernimpinan direktif dan produktivitas kerjanya hasilnya dapat diberikan pada tabel berikut TABEL PENOLONG UNTUK MENGHITUNG PERSAMPkAN REGRESI GANDA DUA PREDIKTOR X1 X2 Y X1Y X2Y X1X2 X12 10 2 2 15 4. 6 5. 8 6. 7 7. 4 8. 6 9. 7 10. 6 7 23 230 No 1. 2, 3. 4 JML 60 Y = Produktivitas 40 3 60 4 6 5 3 3 4 3 7 30 17 23 22 10 14 20 19 8 102 184 154 40 84 140 114 161 14 16 68 138 110 30 42 80 57 170 1122 737 70 21 4 24 48 35 12 18 28 18 100 49 6 36 64 49 16 36 49 36 4 9 16 36 25 9 9 16 9 267 406 X1 = Kernampuan keda pegawai X22 182 X2 = Kepernimpinan direktif Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 59 Untuk menghitung harga-harga a, b1 dan b2 dapat menggunakan persamaan berikut : ( untuk regresi dua prediktor). Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 60 Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 61 46 b1 = 114,582 b2 = 2, 4909 Harga b1, dan b2 dimasukkan dalam pemamaan 1, maka: 170 = 10a + 60 (2,4909) + 40 .170 = 10a + 149,454 - 18,640 10 a = 170 - 149,454 + 18,640 a =39,186 : 10 = 3,9186 Jadi a = 3,9186 ; b1 = 2,4909 (-0,466) ; b1 = -0,466 Jadi persamaan regresi ganda linier'untuk dua prediktor (kemampuan kerja pegawai, dan kepemimpinan direktif) adalah: Y = 3,9186 + 2,4909 X1 - 0,466 X2 Dari persamaan itu berarti produktivitas keqa pegawai akan naik, bila kemampuan pegawal ditingkatkan, dan akan turun bila kepemimpinan direktif (otokratis) ditingkatkan. Tetapi koefisien regresi untuk kemampuan pegawai (2,4909) lebih besar dari pada koefisien regresi untuk kepemimpinan direktif (diharga mutlak = 0,466) X. jadi bila kemampuan pegawai ditingkatkan sehingga mendapat nilai 10, dan juga tingkat kepemimpinan direktif sampai mendapat nilai 10, maka pmduktivitasnya adatah Y = 3,9186 + 2,4909 .10 - 0,466. 10 24,1676 Diperkirakan produktivitas kerja pegawai = 24,1676. Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 62 PERSIAPAN S.D PENULISAN LAPORAN PENELITIAN. 1. Penulisan Kerangka Acuan/Proposal. Kata pengantar Daftar Isi BAB I . : PENDAHULUAN B. Latar Belakang 1. Perumusan Masalah 2. Konstelasi Masalah BAB II : DESKRPSI TEORI DAN HIPOTESIS A. Deskripsi teori B. Kerangka berpikir C. Hipotesis BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian B. Tempat dan waktu penelitian C. Metode penelitian D. Populasi dan teknik pengambilan sampel penelitian E. Teknik analisis data F. Hipotesis Statistik DAFTAR PUSTAKA Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 63 II: Kerangka PenulisanTesis Judul Ringkasan Lembar persetujuan (untuk skripsi, tesis dan disertasi) Kata pengantar Daftar Isi Daftar tabel Daftar gambar Daftar lampiran BAB I . : PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Identifikasi masalah C. Pembatasan Masalah D. Perumusan Masalah E. Konstelasi Masalah F. Kegunaan Penelitian BAB II : DESKRPSI TEORI DAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori 1. Hakikat… ….. Variabel dependent 2. Hakikat ….Variabel independent 1 3. Hakikat Variabel …..independent 2 Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 64 B. Penelitian yang relevan C. Kerangka berpikir D. Hipotesis penelitian BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian B. Tempat dan waktu penelitian C. Metode penelitian D. Populasi dan teknik pengambilan sampel penelitian E. Instrumen penelitian F. Analisis Data G. Hipotesis Statistik BAB IV : HASIL PENELITIAN A. Deskripsi data dan analisa hasil penelitian B. Pengujuan Persyaratan analisis (normalitas homogenitas) C. Pengujian Hipotesis D. Keterbatasan penelitian BAB V : KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. A. Kesimpulan B. Implikasi C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 65 Notasi Ilmiah Notasi Ilmiah adalah catatan pendek untuk mengetahui sumber informasi ilmiah yang dikutib dalam suatu karya ilmiah. Karena catatan tersebut diletakkan dibawah halaman maka sering pula disebut catatan kaki atau footnote. Catatan kaki tidak hanya digunakan untuk mengetahui dan mendalami sumber informasi tetapi juga untuk mengetahui dan mendalami sesuatu penulisan ilmiah tanpa mengganggu keseluruhan penulisan tersebut. Ada beberapa cara pembuatan notasi ilmiah yang diakui secara internasional dan setiap perguruan tinggi biasanya membuat pedoman notasi ilmiah yang digunakan dalam penulisan ilmiah di lingkungannya. Kutipan. Suatu pengetahuan ilmiah yang dikutib dari seseorang dan digunakan untuk berbagai tujuan untuk mendukung pernyataan penulis untuk mendifinisikan sesuatu dapat berbentuk sebagai “ kutipan langsung “ dan kutipan “tidak langsung” Kutipan cukup pendek, dimasukkan dalam skripsi, dengan menggunakan tanda kutib “ ……. “, nomor catatan kaki diletakkan diakhir kalimat , sebaiknya antara 4 sampai 8 baris, diketik dalam satu spasi, dan dimulai 7 ketukan dari tulisan paling kiri. Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 66 Contoh: Mengenai taraf kesukaran dalam pemasaran, Achmad Buchori mengatakan “ …. Makin luas wilayah pemasaran maka makin sulit untuk melaksanakan pemantauan, sedangkan makin sempit wilayah pemasaran akan mempermudah pemantauan”.4 Suriasumantri memberikan batasan tentang penalaran ilmiah sebagai berikut, “ Penalaran ilmiah pada hakikatnya merupakan gabungan dari penalaran deduktif dan induktif, dimana lebih lanjut penalaran deduktif terkait dengan rasionalisme, dan penalaran induktif dengan empirisme.” 5 Catatan kaki. Dengan komputerisasi membuat catatan kaki adalah mudah, secara ilmiah maka catatan kaki dipisahkan dari tubuh skripsi atau teks, dimulai 14 s/d 20 ketukan paling kiri, diketik dalam satu spasi, , garis pemisah dengan dua spasi, yang mencakup (1) nama penulis, (2) judul tulisan (3) tempat penerbitan (4) nama penerbit (5) tahun penerbitan (6) halaman yang dikutib. Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 67 1. Nama penulis. a. Nama penulis harus sama dengan nama yang tercantum dalam buku, tanpa gelar (profesor, Ir. Drs dll), bila menggunakan nama keluarga dicantumkan yang terakhir 1 Stephen P. Robbins, Organization Theory : Structure, Design and Applications (Englewood Cliffs : Prenstice-Hall, 1990), pp. 51-85 2 Wayne K. Hoy & Cecil G. Miskel, Educational Administration, Theory, Research, and Practice 2nd (New York :Random House Inc, 1982) pp319 –3 44 b. Pengulangan kutipan yang diulang dengan pengarang yang sama menggunakan notasi ibid kutipan ini pada halaman yang sama 3 Ibid c. Sedangkan apabila dengan buku yang sama tetapi halaman berbeda maka ditulis sbb: 4 Ibid., p. 222 (kutipan ini pada buku sama pada halaman 222 d. Sedangkan bila ingin mengutib Stephen P. Robbins catatan tersebut terhalang tulisan Wayne K. Hoy & Cecil G. Miskel, maka digunakan loc. Cit (loco citato artinya dalam tempat yang telah dikutib 1 Wayne K. Hoy & Cecil G. Miskel, Educational Administration, Theory, Research, and Practice 2 nd (New York :Random House Inc, 1982) pp319 –3 44 Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 68 5 Stephen P. Robbins, loc. cit. e. Sedangkan bila ingin mengutib Stephen P. Robbins catatan tersebut terhalang tulisan Wayne K. Hoy & Cecil G. Miskel tetapi pada halaman yang berbeda maka digunakan op.cit ( opere citato dalam karya yang telah dikutib misal 6 Stephen P. Robbins, op. cit., p234 f. Sedangkan bila ingin mengutib Stephen P. Robbins tetapi buku lainnya maka cukup ditulis 7 Stephen P. Robbins, Organisation Behaviour , pp 675 g. Untuk dua dan tiga pengarang dalam buku sama maka penulis ditambah and untuk penulis ketiga 8 Albert Mehrabian, Andrew L.Young, and Sharon Sato, Emotional Emphaty and Associated Individual Difference (Los Anggelos: University of California, 1988) pp 221-240 h. Apabila pengarang lebih empat (4) cukup ditambah et al. (et alili atau dan lai lain.) 9 Paulus, P.B et . al. , Psychology of Group Influence (Hilsdale : Nj. Erlbaum, 1989), pp. 248-253. Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 69 i. Untuk buku yang diterjemahkan harus ada nama pengarang dan nama peterjemah, 10 Robert Lado, Budaya dan Bahasa, terjemahan, S darmawidjojo (Bandung, penerbit Ganefo, 1999), p. 213 j. Untuk buku kumpulan cukup ditulis editornya. 11 Paulus DP. Bunga rampai kewirausahaan Indonesia, Jakarta, Penerbit Erlangga, 1998. k. Jika tidak ada nama pengarang, maka lembaga atau nama panitia dapat dituliskan dan dianggap sebagai penulis. 12 Departemen Pertanian, petunjuk Operasional Proyek P4K, Jakarta, Proyek P4K, 20 2. Judul Tulisan. Judul tulisan harus ditulis lengkap lihat contoh contoh diatas khusaus untuk judul skripsi, thesis dll yang tidak dipublikasikan ditu;lis dengan tanda kutib Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 70 3. Kota tempat penerbitan. Kota tempat penerbitan bisa dicari dihalaman 3 atau dibalik halaman ujudul, apabila lebih dari satu kota maka cukup ditulis satu saja. 4. Nama penerbit Ditulis setelah nama kota diikuti dengan koma baru tahun penerbitan 5. Tahun penerbitan Tahun penerbitan adalah tahun diterbitkan bukan tahun pada akhir pendahuluan. 6. Halaman Pada umumnya kutipan diambil dari halaman tertentu digunakan singkatan p (pagina atau page) kadang2 juga digunakan h. apabila satu halaman cukup p.4; bila banyak halaman digunakan pp, 16-34. Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 71 1. Hakekat Efektivitas Kerja Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Efektifitas Kerja, dari rangkaian kata yang ada maka penelahaan variabel tersebut akan diawali pada pengertian serta konsep-konsep tentang pengertian efektivitas kerja1, adapun pengertian efektivitas atau keefektivan didalam bahasa inggris disebut dengan effektiveness, dan dalam pembahasannya ditekankan pada penilaian prestasi perseorangan yang pada dasarnya adalah menjadi dasar prestasi organisasi atau kelompok, untuk mendukung pengertian tersebut maka pengertian tentang ketua, dan kelompok2, dibahas pula untuk digunakan sebagai bahan rujukan3, semua pengertian tersebut yang dijadikan dasar dalam pembahasan dan digunakan penelahaan selanjutnya.4 DAFTAR PUSTAKA. 2 Carl V. Patron & David S. Sawicki, Basic Method of Policy Analysis and Planning ( Englewood Cliffs : Ptentice Hall, 1986) p 157 3 ibid., p.78 4 op.cit., p. 76 Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 72 Daftar pustaka tidak diberi nomor urut tetapi menggunakan urutan alfabetis berdasarkan nama keluarga , sehingga nama keluarga dahulu baru nama, ingat dalam catatan kaki nama keluarga dibelakang, khusus untuk orang Indonesia cek sekali lagi apakah nama belakang itu nama keluarga atau bukan apabila bukan maka ditulis biasa. Biro Pusat Statistik., Indikator Sosial Wanita Indonesia 1998, Biro Pusat Statistik, Jakarta 2000. Bennis, Warren G., Jagdish Parikh., Ronnie Lessem. Beyond Leadership, Balancing Economics, Ethics, and Ecology, Cambridge : Central Limited & TJ Press, 1994. Braybrooke David., & Charles L. Lindblom. Strategy of Decision, Policy Evaluation as a Social Process, New York : The Free Press, 1970. Hadari, Nawawi. Manajemen Sumberdaya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif, Yogyakarta : Gadjahmada University Press, 1997. Maslow, Abraham H.. Motivasi dan Kepribadian,: Teori dengan pendekatan hierarki kebutuhan manusia, Sugiyanto dkkJakarta : Pustaka Binaman Presindo, 1994. Paulus, PB. Et .al, Psychology of Group Influence, Hilsdale : Erlbaum Internasional, 1989. Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 73 Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 74 C. Model-Model Proyeksi Penduduk Posted on Juni 10, 2008 by Junaidi 5 Votes Kebijakan pembangunan seharusnya tidak hanya diarahkan untuk mengatasi permasalahan kependudukan pada saat ini, tetapi juga dilakukan dalam rangka mengantisipasi keadaan dan permasalahan kependudukan pada masa yang akan datang. Oleh karenanya, dalam perumusan kebijakan diperlukan informasi keadaan penduduk pada masa yang akan datang, yang dapat diperoleh melalui proyeksi atau peramalan penduduk. Proyeksi penduduk (population projections) dan peramalan penduduk (population forecast) sering dipergunakan sebagai dua istilah yang sering dipertukarkan. Meskipun demikian, kedua istilah ini sebenarnya memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Berbagai literature menyatakan proyeksi penduduk sebagai prediksi (ramalan) yang didasarkan pada asumsi rational tertentu yang dibangun untuk kecenderungan masa yang akan datang dengan menggunakan peralatan statistic atau perhitungan matematik. Disisi lain peramalan (forecast) penduduk bisa saja dengan atau tanpa asumsi dan/atau kalkulasi. Tanpa kondisi/syarat tertentu atau pendekatan tertentu. (Smith, et.al 2001). Oleh karenanya, dapat dikatakan bahwa peramalan adalah proyeksi, tetapi tidak semua proyeksi membutuhkan peramalan. Tulisan ini akan membahas beberapa metode proyeksi penduduk. Dari berbagai literature, terdapat banyak metode dalam proyeksi penduduk. Masing-masingnya memiliki asumsi sendiri, kekuatan dan kelemahan. Model-model yang umum yang biasanya digunakan untuk proyeksi penduduk diantaranya adalah: 1. Model ekstrapolasi trend, yang diantaranya terdiri dari: 1. Model Linear 2. Model Geometric 3. Model Parabolic 2. Model Komponen Kohor Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 75 3. Model Ratio 1. Model “Constant Share” 2. Model “Shift Share” 3. Model “Share of Growth” 1. Model Ektrapolasi Trend Model ekstrapolasi trend secara sederhana menggunakan trend penduduk masa yang lalu untuk memperkirakan jumlah penduduk masa yang akan datang. Metode ini adalah metode yang mudah digunakan dalam rangka proyeksi penduduk. Selain itu, metode ini juga digunakan untuk menghitung tingkat dan ratio pada masa yang akan datang berdasarkan tingkat dan ratio pada masa yang lalu. Model ekstrapolasi trend yang banyak digunakan adalah model linear, geometric dan parabolic. Asumsi dasar dari model linear, geometric dan parabolik adalah pertumbuhan atau penurunan akan berlanjut tanpa batas. Namun demikian, asumsi tersebut tidak mungkin diberlakukan jika proyeksi yang disusun adalah proyeksi jangka panjang. Misalnya jika populasi di suatu daerah berkurang, dalam jangka panjang model ini akan memproyeksikan penduduk menjadi nol, dan bahkan menjadi negative. Demikian juga, jika jumlah penduduk di suatu daerah yang meningkat, tidak mungkin akan meningkat pada jumlah yang tanpa batas. Dalam kenyataannya, penduduk hanya akan meningkat sampai suatu tingkat dengan kapasitas yang maksimum dan kemudian akan kembali turun atau stabil dalam kaitannya dengan kepadatan penduduk, biaya hidup dan kualitas hidup. Oleh karenanya, penggunaan model ekstrapolasi trend membutuhkan pemahaman yang baik tentang kecenderungan pertumbuhan masa lalu untuk membuat estimasi dengan batasan yang masuk akal (reasonable). a. Model Linear (Aritmethic) Model linear menurut Klosterman (1990) adalah teknik proyeksi yang paling sederhana dari seluruh model trend. Model ini menggunakan persamaan derajat pertama (first degree equation). Berdasarkan hal tersebut, penduduk diproyeksikan sebagai fungsi dari waktu, dengan persamaan: Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 76 Pt =α + βT Dimana : Pt = penduduk pada tahun proyeksi t α = intercept = penduduk pada tahun dasar β = koefisien = rata-rata pertambahan penduduk T = periode waktu proyeksi = selisih tahun proyeksi dengan tahun dasar Hasil proyeksi akan berbentuk suatu garis lurus. Model ini berasumsi bahwa penduduk akan bertambah/berkurang sebesar jumlah absolute yang sama/tetap (β) pada masa yang akan datang sesuai dengan kecenderungan yang terjadi pada masa lalu. Ini berarti bahwa, jika P t+1 dan Pt adalah jumlah populasi dalam tahun yang berurutan, Pt+1 – Pt yang adalah perbedaan pertama yang selalu tetap (konstan). Klosterman (1990), mengacu pada Pittengar (1976), mengemukakan bahwa model ini hanya digunakan jika data yang tersedia relatif terbatas, sehingga tidak memungkinkan untuk menggunakan model lain. Selanjutnya, Isserman (1977) mengemukakan bahwa model ini hanya dapat diaplikasikan untuk wilayah kecil dengan pertumbuhan yang lambat, dan tidak tepat untuk proyeksi pada wilayah-wilayah yang lebih luas dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi. b. Model Geometric. Asumsi dalam model ini adalah penduduk akan bertambah/berkurang pada suatu tingkat pertumbuhan (persentase) yang tetap. Misalnya, jika Pt+1 dan Pt adalah jumlah penduduk dalam tahun yang berurutan, Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 77 maka penduduk akan bertambah atau berkurang pada tingkat pertumbuhan yang tetap (yaitu sebesar P t+1/Pt ) dari waktu ke waktu. Menurut Klosterman (1990), proyeksi dengan tingkat pertumbuhan yang tetap ini umumnya dapat diterapkan pada wilayah, dimana pada tahun-tahun awal observasi pertambahan absolut penduduknya sedikit dan menjadi semakin banyak pada tahun-tahun akhir. Model geometric memiliki persamaan umum: Pt =α + βT Persamaan diatas dapat ditransformasi kedalam bentuk linear melalui aplikasi logaritma, menjadi sebagai berikut: LogPt =Logα + T.logβ c. Model Parabolik. Model parabolic seperti model geometric berasumsi bahwa penduduk suatu daerah tidak tumbuh dalam bentuk linear. Namun demikian, tidak seperti model geometrik (yang berasumsi tingkat pertumbuhan konstan dari waktu ke waktu), pada model parabolic tingkat pertumbuhan penduduk dimungkinkan untuk meningkat atau menurun. Model ini menggunakan persamaan derajat kedua yang ditunjukkan sebagai berikut: Pt =α + β1T + β2T2 Model parabolic memiliki dua koefisien yaitu β1 dan β2. β1 adalah koefisien linear (T) yang menunjukkan pertumbuhan konstan, dan β2 adalah koefisien non-linear yang (T2) yang menyebabkan perubahan tingkat pertumbuhan. Tanda positif atau negatif pada β1 dan β2 bervariasi tergantung pada apakah tingkat pertumbuhan tersebut akan meningkat atau menurun. Berdasarkan variasi pada tanda β1 dan β2, model akan menghasilkan empat scenario sebagai berikut: Tabel. Skenario dalam Model Parabolik Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 78 β1 β2 Efek terhadap pertumbuhan penduduk Pertambahan yang semakin meningkat + + Penduduk bertambah Kurva cekung ke atas (Concave upward) Pertambahan yang semakin berkurang + - Penduduk berkurang Kurva cekung ke bawah (concave downward) Pertambahan yang semakin berkurang - + Penduduk bertambah Kurva cekung ke atas (Concave upward) Pertambahan yang semakin meningkat - - Penduduk berkurang Kurva cekung ke bawah (concave downward) Klosterman (1990), menyarankan demographer untuk terlebih dahulu mencermati (menguji coba) model ini ketika akan diaplikasikan pada suatu daerah. Menurutnya, meskipun model ini baik untuk daerah dengan pertumbuhan atau penurunan yang cepat, namun demikian proyeksi jangka panjang akan menghasilkan angka yang sangat besar atau sangat kecil. 2. Model Komponen Kohor Model-model ekstrapolasi trend yang didiskusikan diatas mengacu pada perkiraan penduduk secara agregat, sementara model komponen kohor mengacu pada perubahan-perubahan komponen penduduk (yaitu fertilitas, mortalitas dan migrasi) secara terpisah. Penduduk secara keseluruhan dibagi kedalam Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 79 beberapa kohor/kelompok umur. Interval (k) dari kohor ini umumnya dalam satu tahunan (0-1, 1-2, 2-3 dst), lima tahunan (0-4, 5-9, 10-14 dst), atau 10 tahunan (0-9, 10-19, 20-29. Selanjutnya, kohor dibagi lagi berdasarkan gender dan etnis. Pengelompokan penduduk berdasarkan komponen-komponen yang mempengaruhi perubahan penduduk, kelompok umur, gender dan etnis akan membantu untuk membangun pemahaman yang lebih baik mengenai dinamika penduduk suatu daerah. Karena ukuran kohor semakin kecil, maka akan semakin terperinci informasi yang dapat digunakan dalam analisis. Misalnya, bayi dan penduduk umur-umur tua akan memiliki persentase kematian yang lebih tinggi dibandingkan penduduk usia muda. Jumlah kelahiran akan bervariasi berdasarkan umur dan etnis dari penduduk wanita. Demikian juga, migrasi akan bervariasi menurut umur, gender dan etnis individu. Persamaan dalam model komponen kohor adalah: Dimana: t Pt = penduduk tahun t pada kohor di interval k = tahun n = umur awal dari kohor k = jumlah tahun dalam kohor (interval kohor umur) DTH IR = total kematian = total kelahiran NMIG = total migrasi bersih Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 80 Karena penduduk kohor n pada tahun sebelumnya ( ) dikurangi dengan jumlah kematian dalam kohor tersebut ( ) adalah jumlah penduduk yang bertahan hidup ke kohor n pada tahun t ( persamaan dapat ditulis ulang sebagai berikut: ), maka Berikut diberikan perhitungan-perhitungan untuk ketiga komponen dalam metode ini: a. Mortalitas-Tingkat Survival Mortalitas dihitung dalam model sebagai jumlah penduduk dalam kohor tertentu n-k pada tahun t-k, yang bertahan hidup ke kohor berikutnya (n) pada tahun t. Dimana: n-kSRVk penduduk dari kohor n-k pada tahun t-k = tingkat bertahan hidup (survival) b. Kelahiran- Tingkat Fertilitas Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 81 Fertilitas adalah jumlah bayi yang dilahirkan wanita usia subur (biasanya antara 15-44 tahun). Tingkat fertilitas diberikan melalui persamaan berikut: Dimana: tingkat fertilitas wanita dalam kohor n dari interval k jumlah kelahiran oleh wanita pada kohor n jumlah wanita dalam kohor n Tingkat fertilitas yang diperoleh dari rumus diatas dapat digunakan untuk menghitung jumlah kelahiran dalam interval waktu yang sama sesuai dengan ukuran kohor. Misalnya, jika ukuran kohor adalah lima tahunan (0-4, 5-9, 10-14), maka proyeksi dapat dilakukan untuk interval lima tahunan (2005, 2010, 2015). Selanjutnya, jika wanita-wanita pada kohor umur tertentu tidak memiliki kelahiran, maka untuk keakuratan perhitungan, tingkat fertilitas perlu disesuaikan. Tingkat fertilitas yang disesuaikan adalah rata-rata dari dua tingkat fertilitas yang berurutan. Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 82 Dimana: dengan interval k tingkat fertilitas yang disesuaikan dari wanita dalam kohor n Total kelahiran selanjutnya dibagi atas kelahiran bayi laki-laki dan bayi perempuan berdasarkan sex ratio waktu lahir dari data masa yang lalu. c. Migrasi bersih (Net Migration). Migrasi bersih adalah perbedaan antara jumlah penduduk yang masuk dengan jumlah penduduk yang keluar dari suatu daerah, dengan persamaan: 3. Model Ratio Menurut Smith, Tayman dan Swanson (2001), model ratio-sebagaimana model ekstrapolasi trend- juga didasarkan pada trend masa lalu. Model ratio menggunakan konsep bahwa penduduk (atau perubahan penduduk) pada suatu wilayah yang lebih kecil (wilayah studi) merupakan proporsi dari penduduk (perubahan penduduk) dari wilayah yang lebih luas, atau wilayah basis (base area). Model ini sederhana dan mudah dalam perhitungannya serta membutuhkan data yang relative lebih sedikit. Meskipun demikian, model ini membutuhkan proyeksi penduduk dari wilayah basis tersebut. Model ratio mencakup model constant share, shift share dan model share of growth. a. Model Constant Share Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 83 Model ini berasumsi bahwa share penduduk dari daerah studi merupakan suatu proporsi yang konstan dari daerah basis dan proyeksi dilakukan berdasarkan proporsi konstan tersebut. Model disajikan dalam bentuk persamaan berikut: Dimana: P = jumlah penduduk pada daerah studi Pj = penduduk pada daerah basis atau daerah yang lebih luas yang didalamnya terdapat daerah studi l = tahun akhir dari observasi t = tahun proyeksi Jika data wilayah studi menunjukkan kecenderungan yang sama seperti wilayah basis, penggunaan model ini akan menghemat waktu dan lebih sederhana dalam penerapannya. Namun demikian, jika daerah studi dan daerah basis memiliki trend pertumbuhan yang berlawanan, artinya jika daerah studi mengalami penurunan penduduk dan daerah basis mengalami peningkatan penduduk, atau sebaliknya, proyeksi ini tidak dapat diaplikasikan b. Model Shift Share Model shift share mencoba mengoreksi kelemahan dari model constant share dengan memasukkan indeks pergeseran (shift term) untuk menghitung perubahan share penduduk dari waktu ke waktu. Jika pertumbuhan daerah studi lebih cepat dari daerah basis maka shift term akan positif. Sebaliknya jika pertumbuhan daerah studi lebih lambat dari daerah basis, maka shift termnya akan negative. Persamaan dalam metode ini adalah sebagai berikut: Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 84 Dimana: b = tahun awal observasi s = shift term z = jumlah tahun dalam proyeksi (t-1) y = jumlah tahun dalam periode observasi (1-b) Satu kelemahan utama dari metode ini adalah jika terjadi pertumbuhan atau pengurangan yang tinggi pada tahun dasar, hal ini dapat menyebabkan bertambahnya atau berkurangnya penduduk dalam jumlah yang sangat besar pada tahun proyeksi. Oleh karenanya, penggunaan metode ini untuk proyeksi penduduk jangka panjang harus dilakukan secara hati-hati. c. Metode “share of growth” Metode ini menggunakan share dari pertumbuhan penduduk bukannya share dari jumlah penduduk seperti yang digunakan dua model ratio sebelumnya. Asumsi dasar dari model ini adalah bahwa share pertumbuhan penduduk daerah studi pada periode observasi akan berlaku sama dalam periode proyeksi. Model ini disajikan dalam bentuk persamaan berikut: Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 85 Metode ini akan lebih tepat diterapkan jika trend pertumbuhan penduduk pada daerah studi sama dengan trend pertumbuhan pada daerah basis. Misalnya jika pertumbuhan penduduknya sama-sama meningkat atau sama-sama menurun. Bahan Bacaan: Isserman, Andrew. 1977. Accuracy of Population Projections for Sub-county Areas,Journal of American Institute of Planners. Vol 43, pp- 247- 59. Klosterman, Richard E. 1990. Community Analysis and Planning Techniques. Savage.Rowman & Littlefield, c1990. Smith, Stanley , Jeff, Tayman, and David, Swanson. 2001. State and Local PopulationProjections: Methodology and Analysis. New York. Kluwer Academic/ Plenum Publishers. Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 86 1. MODEL PERAMALAN PERTUMBUHAN PENUMPANG PESAWAT UDARA Perencanaan transportasi mempunyai tujuan untuk mengembangkan sarana dan prasarana transportasi agar dapat menunjang pergerakan manusia, barang atau kendaraan. Perencanaan transportasi udara adalah perwujudan fasilitas penerbangan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan saat ini dan kebutuhan pada masa mendatang pada khususnya. Perencanaan diperlukan untuk mencapai keseimbangan antara jumlah penumpang dan volume penerbangan pada masa mendatang dengan ketersediaan prasarana transportasi udara atau kapasitas suatu bandar udara. Menurut Nasution (2004) dalam bukunya berjudul ’Manajemen Transportasi’ terdapat beberapa teknik peramalan yang dapat digunakan untuk menghitung permintaan angkutan udara. Pemilihan teknik peramalan yang tepat tergantung pada ketersediaan data yang diperlukan, maksud peramalan, dikaitkan dengan tingkat akurasi, kecanggihan teknik yang digunakan, kerangka waktu serta ketersediaan data. Menurut Horonjeff dan Mc. Kelvey (1994) dalam bukunya Planning and Design of Airport ada 2 jenis prediksi dalam dunia penerbangan, yaitu: a. Makroprakiraan; adalah prakiraan/prediksi kegiatan penerbangan total dalam suatu daerah yang luas seperti negara. b. Mikroprakiraan; adalah prakiraan/prediksi yang berhubungan dengan kegiatan di bandar udara pada suatu daerah yang tertentu atau pada rute masing-masing. Pada umumnya prediksi dilakukan untuk jangka pendek dan jangka panjang. Prediksi jangka pendek dilakukan untuk memprediksi dengan waktu kurang dari 5 tahun dan memiliki ketelitian lebih besar dibandingkan dengan prediksi jangka panjang. Tujuan dari suatu prediksi bukanlah untuk meramalkan kondisi yang terjadi di masa depan secara tepat, tetapi untuk mencari suatu informasi yang akan digunakan pada perencanaan transportasi, Horonjeff dan Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 87 Mc.Kelvey (1994). Dalam rentang waktu yang diprediksi tersebut, maka sangat mungkin terjadi faktor-faktor sosial ekonomi yang akan mempengaruhi hasil prediksi tersebut. Pada penelitian ini faktor-faktor sosial ekonomi tidak akan dianalisa dan dimasukkan ke dalam perhitungan. Hal ini terkait dengan keterbatasan data yang ada yaitu hanya berupa data deret berkala. Adapun metode-metode yang dapat dipakai dalam perkiraan peramalan dengan menggunakan data deret berkala atau time series adalah sebagai berikut. a. Metode Market Share Teknik prakiraan yang digunakan untuk membandingkan suatu kegiatan penerbangan berskala besar dengan suatu kegiatan penerbangan pada tingkat lokal disebut Metode Market Share. Metode ini telah banyak digunakan sebagai teknik untuk memprakirakan permintaan penerbangan pada tingkat lokal. Manfaat utamanya adalah dalam penentuan bagian kegiatan lalu lintas nasional yang akan ditampung oleh bandar udara pada suatu daerah, Horonjeff dan Mc.Kelvey (1994). Langkah pertama yang dilakukan dalam melakukan prediksi dengan metode Market Share adalah dengan menentukan persentase perbandingan (rasio) dari jumlah penumpang pada suatu rute tertentu terhadap jumlah penumpang total yang terdapat pada bandar udara yang ditinjau. Selanjutnya untuk memprediksi jumlah penumpang suatu rute tertentu tersebut, persentase perbandingan tersebut digunakan dengan mengalikannya dengan hasil prediksi jumlah penumpang total pada bandar udara yang ditinjau berdasarkan metode-metode statistik lainnya. Untuk lebih jelasnya, digunakan rumus sebagai berikut : A = B x C (2.1) dengan : A = prediksi jumlah penumpang suatu rute tertentu B = persentase perbandingan antara jumlah penumpang suatu rute tertentu terhadap jumlah penumpang total pada bandar udara yang ditinjau Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 88 C = prediksi jumlah penumpang total pada bandar udara yang ditinjau berdasarkan metode-metode statistik lainnya b. Metode Double Moving Average Metode Double Average merupakan suatu metode pemulusan. Dasar metode pemulusan adalah pemulusan observasi masa lalu dalam suatu deret berkala (time series) untuk memperoleh ramalan pada masa mendatang. Menurut metode pemulusan nilai-nilai historis ini, kesalahan random dirataratakan untuk menghasilkan ramalan, Makridakis (1983). Data yang diperlukan untuk melakukan prediksi dengan menggunakan metode Moving Average dibutuhkan sedikitnya 50 data time series agar menghasilkan suatu model yang baik. Metode Moving Average terdiri dari 2 tipe, yaitu Single Moving Average dan Double Moving Average. Perbedaannya adalah pada Double Moving Average merupakan rata-rata bergerak dari rata-rata bergerak yang dihasilkan dari Single Moving Average. c. Metode Double Exponential Smoothing Terdapat 2 jenis Metode Double Exponential Smoothing, yaitu metode 1 Parameter dari Brown dan metode 2 Parameter dari Holt. Persamaan yang digunakan dalam metode Double Exponential Smoothing dari Brown adalah, seperti dalam Makridakis (1983): S’t = αXt + (1-α)S’t - 1 (2.2) S”t = α S’t +(1-α)S”t - 1 (2.3) dengan : S’t = pemulusan eksponensial tunggal (Single Exponential Smoothing) pada periode t S”t = pemulusan eksponensial ganda (Double Exponential Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 89 Smoothing) pada periode t α = faktor pendekatan Perhitungan prediksi menggunakan rumus berikut ini: F t + m = (2 S t - S”t) + (α / 1-α ) (S’t - S”t) m (2.4) dengan : F t + m = prediksi untuk m periode ke muka dari periode t m = jumlah periode ke muka yang diprediksi Pada rumus ini terdapat faktor pendekat α, di mana α merupakan suatu faktor pendekatan yang memberikan bobot yang semakin menurun pada observasi masa lalu. Nilai faktor pendekatan α yang akan digunakan dalam metode Double Exponential Smoothing adalah nilai α yang meminimumkan nilai pengujian Mean Squared Error (MSE) pada kelompok data pengujian. Jika α mempunyai nilai mendekati +1, maka prediksi yang baru akan mencakup penyesuaian kesalahan yang besar pada prediksi sebelumnya, sebaliknya jika nilai α mendekati 0, maka prediksi yang baru mencakup penyesuaian yang sangat kecil. Bilamana digunakan suatu deret berkala (time series) yang mengandung kesalahan random, maka Mean Squared Error (MSE) merupakan statistik yang bermanfaat dan dapat dipakai sebagai prediksi untuk masa mendatang. d. Metode Proyeksi Kecenderungan dan Ekstrapolasi Ekstrapolasi didasarkan pada suatu pengujian pola historis kegiatan dan menganggap bahwa faktorfaktor yang menentukan variasi lalu lintas pada masa lalu akan terus menunjukkan hubungan yang serupa pada masa depan. Teknik-teknik statistik digunakan untuk menentukan keandalan dari prakiraan yang dilakukan. Terdapat tiga tipe metode ekstrapolasi, yaitu Ekstrapolasi Linier, Ekstrapolasi Eksponensial, dan Ekstrapolasi Kurva Logistik menurut Horonjeff dan Mc.Kelvey Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 90 (1994). Teknik ekstrapolasi linier digunakan untuk pola permintaan yang mempunyai suatu hubungan linier historis dengan variabel waktu (regresi sederhana) dengan persamaan sebagai berikut: Y = β0+ β1 X (2.5) dengan : Y = variabel tak bebas X = variabel bebas β0, β1 = parameter regresi Hubungan antara variabel bebas X dan variabel tak bebas Y dapat dinyatakan dengan koefisien korelasi antara X dan Y. Nilai koefisien korelasi adalah -1≤ r ≤1. Untuk melihat cakupan suatu metode regresi terhadap data yang ada, perlu dihitung koefisien determinasinya. Metode Penelitian Bisnis/ Sosial 91