metode penelitian sosial

advertisement
MATERI KULIAH
METODE PENELITIAN
BISNIS
Oleh :
DR. J. Soenarmo M.Ed, MM
Mas Bambang Purnomo Sigit, SH, MM
PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER MANAJEMEN
JURUSAN PEMASARAN DAN SUMBERDAYA MANUSIA
STIE TRI ANANDRA
2003
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
1
METODE PENELITIAN BISNIS/SOSIAL
PROGRAM PASCA SARJANA STIE TRI ANANDRA
A. Mata kuliah ini bertujuan untuk mengkaji
1. Proses dasar penentuan suatu kebijakan bisnis. Pembahasan dalam perkulihaan diarahkan
untuk meningkatkan kemampuan mengidentifikasi faktor-faktor, dalam penetapan
kebijakan bisnis yang mengandung resiko cukup tinggi.
2. Memahami beberapa alternatif, pendekatan dan model penetapan kebijakan bisnis yang
dianut suatu perusahaan sehingga para praktisi bisnis mampu melakukan studi komparatif
terhadap kebijakan bisnia
3. metode penelitian yang akan dibahas adalah metode kuantitatif dengan polam pikir “logiko,
hipotetiko, verifikatif” dengan masalah yang jelas, ada hipotesis, diuji dengan statistik.
4. Untuk mampu memahami kuliah ini dengan jelas maka perlu pemahaman tentang :
berbagai jenis metode penelitian, rumusan masalah, paradigma penelitian, teori, rumusan
hipotesis, populasi, sampel, instrumen, pengujian validitas dan reliabilitas, metode
pengumpulan data, teknik analisis dan pembuatan pelaporan.
B. Tujuan Instruksional Umum :
Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan kembali
tentang beberapa teori/konsep dan pengertian tentang metode Penelitian Bisnis/Sosial
C. Tujuan Instruksional Khusus:
1. Mahasiswa dapat memahami teori-teori/konsep dasar Metodr logi penelitian, sehingga
mampu untuk menyusun suatu penetapan kebijakan, menerapkam, menganalisa dan
mengevaluasi kebijakan bisnis tersebut dalam penyelenggaraan bisnias.
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
2
RENCANA MATERI PERKULIHAAN
METODE PENELITIAN BISNIS/SOSIAL
: Metode penelitian Bisnis
Kredit
No
1
Mata kuliah
: 3 SKS
Kode MK
:
Semester
: III
Dosen
: DR. J. Soenarmo.
Waktu Tatap Muka : 150 menit
TATAP
POKOK BAHASAN
MATERI
METODE
BAHAN/
MUKA KE
ALAT
I dan II
Konsep Dasar
 Pengertian
 Ceramah
 Alat
penelitian Bisnis/Sosial  Jenis
Tulis
 Diskusi
 OHP
 Proses
2
IIIdan IV
3
V Dan VI
4
Eksperimen, Populasi
dan sampel
VII dan VIII
Skala pengukuran,
Pengumpulan data
5
IX dan X
6
XI dan XII
6
XIII dan
XIV
XV
10
Masalah, variabel
,Paradigma penelitian,
teori dan hipotesis
Teknik Analisis data
dan pengujian hipotesis
Penyusunan judul
,rancangan dan
pelaporan
Seminar











Masalah dan Variabel
Paradigma
Landasan teori
Pengajuan Hipotesis
Penelitian eksperimen
Populasi dan sampel
Macam2 skala
Instrumen
Validitas dan reliabilitas
Teknik Analisis data dan
pengujian hipotesis
 Ceramah
 Diskusi
 Alat
Tulis
 OHP
 Ceramah
 Diskusi
 Ceramah
Diskusi
 Atk
 OHP
 Alat
Tulis
OHP
 Alat
 OHP
 Penyusunan judul
 rancangan
 pelaporan
 Ceramah
 Diskusi
 Ceramah
 Diskusi

 Alat
Tulis
 OHP

UAS
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
3
REFERENSI :
1. Almal-Buchad. Pengantar Bisnis, Alfabeta, Bandung, 1998
Ann Majchrzak, Methode for Policy Research, sage Publication,
Bevedy Hills, London, 1984.
2. Emory, Business Research Methods, Richard D. Irwin Inc. 1985
.
3. Hunsberger Crof, et all, Statistical Inference for Management and Economic, Lowa State
University, 1980.
4. Kidder Louise, Research Methods instrumen Social Relation, Holt, Rinehart and Winston, 1981.
5. Moorhead, Griffen, Organizational Behaviour, Houghton Mifflin Company, 1986.
6. Rossi, Wright, Ande4son, Handbook of Survey Research, Quantitative Studies instrumen Social
RelatioAs, Academic Press, Inc., 1973.
7. Sugiyono, Metode penelitian Bisnis, Penerbit Alfabet, Bandung, 2002
8. Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid 1, 2, UGM, 1986.
Uma
Sekaran, Research Methods for Business, Southern illinois University at Carbondale, 1984.
9. Young Pauline, Scientific Social Survey and Research, Prentice Hall of India Private limited, 1982.
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
4
METODE PENELITIAN BISNIS/SOSIAL.
A. PENGERTIAN
Metode Penelitian adalah (1) cara ilmiah untuk mendapatkan (2) data dengan (3) tujuan
dengan (4) kegunaan) tertentu
1. Cara Ilmiah, berarti kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri ciri keilmuan.
Yaitu (a) rasional (b) empiris (c) sistematis.
a. Rasional masuk akal secara nalar oleh manusia.
b. Empiris, cara2 yang dilakukan dapat diamati oleh manusia, sehingga
orang lainpun bisa melakukan pula.
c. Sistematis, prosesnya tertentu, langkahnya logis.
2. Data, data hasil penelitian adalah data empiris (teramati), mempunyai kriteria
valid. Valid, adalah penunjukan derajat ketepatan antara data yang
sesungguhnya yang terjadi pada obyek penelitian. Untuk mendapatkan data
yang valid maka perlu adanya pengujian (a) reliabilitas dan (b) obyektivitas.
a. reliabilitas, adalah konsistensi atau keajegan data dalam waktu interval
tertentu.
b. Obyektivitas, kesepakatan antar banyak orang terhadap suatu obyek
yang sama.
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
5
3. Tujuan suatu penelitian yaitu yang berifat (a) penemuan (b) pembuktian (c)
pengembangan.
a. Penemuan, Data yang diperoileh memang betul2 sebelumnya belum
ada atau belum pernah diketahui.
b. Pembuktian, data yang diperoleh dipergunakan untuk pembuktian
terhadap informasi atau pengetahuan yang ada.
c. Pengembangan, data untuk melengkapi
atau memperdalam
pengetahuan yang telah ada.
4. Kegunaan tertentu, data dan informasi tersebut digunakan untuk (a)
memahami, (b) memecahkan dan (c) mengantisipasi masalah.
a. memahami, memahami atau memperjelas suatu masalah atau informasi
yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu.
b. Memecahkan, berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah.
c. Mengantisipasi, berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi
Kesimpulan. Metode penelitian Bisnis/Sosial dapat diartikan sebagai cara
ilmiah untuk mendapatkan data yang validdengan tujuan dapat ditemukan,
dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat
digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisdipasi dalam bidang
Bisnis/Sosial.
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
6
B. JENIS JENIS PENELITIAN
1. Jenis2 penelitian antara lain dapat dikelompokkan (kelompok ke I) sbb (a)
penelitian akademik (b) Penelitian profesional /pengembangan ilmu (c)
penelitian institusional atau kebijakan atau pengambilan keputusan.
a. Penelitian akademik, suatu penelitian edukatif dengan basic cara betul,
variabel dan sistem analisa terbatas pula misal : skripsi, tesis dan
disertasi.
b. Penelitian profesional, tujuannya mendapatkan pengetahuan baru,
(Dosen, peneliti dll) variabel lengkap, analias sesuai keperluan, valid,
reliable
c. Penelitian kebijakan. Untuk mendapatkan informasi yang dapat
digunakan pengembangan lembaga, dengan penekanan validitas
eksternal, variabel lengkap, analisis sesuai dengan keperluan.
C. Jenis2 penelitian antara lain dapat dikelompokkan (kelompok ke II) sbb :
Tujuan
Metode
Tingkat Eksplanasi
Analisis dan Data
a. Murni
a. Survey
a. Deskriptif
a. Kuantitatif
b. Terapan
b. Ex Post Facto
b. Komparatif
b. Kualitatif
c. Eksperimen
c. Asosiatif
c. Gabungan.
d. Naturalistik
e. Policy
research
f. Action
Research
g. Evaluasi
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
7
h. Sejarah
D. Macam 2 Data Penelitian.
Data diperoleh dari instrumen yang menggunakan skala nominal, ordinal interval dan
ratio.
1. Kualitatif
Macam2 data
2.1 Diskrit
2. Kuantitatif
2.2.1. Ordinal
2.2 Kontinum
2.2.2. Interval
2.2.3. Ratio
1. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata atau kalimat.
2. Data kuantitatif data yang benbentuk angka’
3. Data diskrit adalah yang dapat digolongkan secara terpisah misal jumlah
mahasiswa 50 orang terdiri atas 30 orang laki2 dan 20 orang perempuan.
4. Data kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan terdiri
a. data ordinal jarak tidak sama
b. .data interval walaupun mulai negatif tetap punya nilai.
c. Data ratio mutlak 0 sampai tak terhingga.
E. Ruang Lingkup penelitian Bisnis/Sosial.
a. bagikan kertas.
b. Tuliskan ruang lingkup penelitian apa saja
c. Dsikusikan
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
8
d. Kelompokkan.
F. Penelitian Bisnis/Sosial yang baik (menurut Emori 1985)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Masalah dan tujuan penelitian harus dirumuskan dengan baik.
Prosedur penelitian harus duijabarkan secara rinci.
Prosedur dalam rancangan penelitian (pproposal harus jelas dan teliti.)
Peneliti harus membuat laporan lengkap.
Analisis fdata harus tepat.
Setiap kesimpulan harus didukung data.
Hasil penelitian harus dapat dipercaya
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
9
II. Masalah, Variabel dan Paradigma Penelitian.
A. Masalah
 Masalah yaitu penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar2
terjadi.(Stonner 1982 :257)
 Masalah yaitu suatu keadaan atau kondisi yang tidak menyenangkan bagi
seseorang, tetapi belum tentu bagi orang lain.
1. Masalah dan cara pemecahannya Suatu penelitian dilakukan guna mendapatkan
suatu data dalam rangka memecahkan masalah.jadi semua penelitian selalu berangkat
dari masalah? Untuk itu ketepatan pemilihan masalah yang betul2 masalah berarti
sudah menyelesaikan 50 % kegiatan penelitian.
Hubungan antara ketepatan memilih masalah dan cara pemecahannya.
Ketepatan masalah
Ketepatan cara pemecahan
a. Masalah benar.
a. Cara pemecahan benar
b. Masalah Benar
b. Cara pemecahan salah
c. Masalah salah
c. Cara pemecahan benar
d. Masalah salah
d. Cara pemecahan salah
2. Sumber masalah, antara lain mencakup:
a. terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan.
b. Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan.
c. Ada pwengaduan
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
10
d. Ada kompetisi
3. Rumusan masalah yang baik.
a. Masalah harus feasible (daana, waktu, teknologi dll)
b. Masalah harus jelas. (persepsi sama)
c. Masalah harus significant( memberi kontribusi terhadap ilmu dan manusia)
d. Masalah harus bersifat etis.
e. Dinyatakan dalam kalimat tanya, atau alternatif secara implisit mengandung
pertanyaan.
4. Bentuk bentuk masalah penelitian.
a. Permasalahan deskriptif, suatu pertanyaan terhadap variabel mandiri baiuk satu
atau lebih (Contoh : (1) seberapa tinggi produktivitas belajar mahasiswa STIE, (2)
seberapa baik interaksi Mahasiswa STIE dengan lingkungannya, (3) Bagaimana
sikap …. (4) Seberapa tringgi efektivitas, …… (5) seberapa tinggi motivasi
belajar ….. dll.)
b. Permasalahan komparatif, yaitu penelitian yang membandingkan satu variabel
dengan variabel lainnya ( misal : (1) Seberapa perbedaan produksivitas kerja
mahasiswa STIE Lido dengan STIE Cipanas) dll.
c. Permasalahan asosiatif, yaitu hubungan antara dua variabel atau lebih a.l sbb:
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
11
1). Hubungan simetris, hubungan dua variabel yang munculnya sama misal apakah ada
hubungan antara radio diperdesaan dengan perkembangan jumlah ayam dan kambing.
2). Hubungan kasual, yaitu hubungan sebab akibat ydisini ada variabel dependent dan
independent (misal Seberapa besar pengarus sistem hnorarium terhadap prestasi kerja)
3). Hubungan interaktif/resiprocal/timbal balik, hubungan saling mempengaruhi tetapi tidak
tahu mana yang dependent dan independent ( Misal hubungan antara motivasi dan prestasi
belajar mahasiswa STIE)
B. Variabel penelitian.
Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga memperoleh informasi tentang hal tersebut
 Variabel penelitian adalah atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi
antara satu dengan yang lainnya (Hatch dan Farhadi, 1981)
 Variabel penelitian adalah atribut keilmuan atau kegiatan tertentu yang mempunyai
variasi antara satu dengan yang lainnya (Stoner, 1982)
 Variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari (Kerlinger 1971)
 Dinamakan variabel karena ada variasinya ( berat badan, motivasi, persepsi, dl
Macam2 variabel antara laian:
a. Variabel independent (Bebas)
b. Variabel dependent (terikat)
c. Variabel moderator (mempengaruhi variabel bebas dan terikat)
d. Variabel intervening (tidak bisa diamati)
e. Variabel kontrol

Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
12
C. Paradigma penelitian.
Suatu penelitian yang ilmiah, perlu dilandasi suatu asumsi bahwa suatu gejala itu dapat
diklasifikasikan, dan hubunhgan gejala sebab akibat, sehingga seorang peneliti dapat
fokus atas penelitian yang dilakukan.
Pola hubungan inilah yang selanjutnya disebut dengan paradigma penelitian.
Sehingga Paradigma Penelitian adalah pola pikir yang menunjukkan hubungan antara
variabel yang diteliti, yang sekaligus mencerminkan jenis dan (1) jumlah rumusan
masalah yang perlu dijawab dalam penelitian (2) teori yang digunakan untuk
merumuskan hipotesis, (3) jenis dan jumlah hipotesis, (4) dan teknis analiasis statistik
yang digunakan.
1. Beberapa Paradigma atau model penelitian kuantitatif.
a. Paradigma sederhana, paradigma ini menggunakan satu variabel dependent dan
satu variabel independent.
X=
variabel independent
Y=
Variabel dependent
1). Jumlah rumusan masalah (deskriptrif dan asosiatif)
2). Teori yang digunakan
3). Hipotesis yang dirumuskan
4). Teknik analisis data.
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
13
b. Paradigma sederhana berurutan, menunjukkan hubungan antara satu variabel
independent dengan satu variabel dependent secara berurutan.
X2
X1
X3
Y
X1 = Kualitas bahan baku
X2 = Kualitas pengerjaan
X3 = Kualitas barang yang dihasilkan
Y = Kepuasan pembeli.
c. Paradigma ganda dengan dua variabel independent ( 3 rumusan deskriptif dan
4 rumusan assosiatif) dengan analisa tiga korelasi ganda dan satu korelasi
ganda.
X1. = Variabel independent
X2 = Variabel independent
Y= variabel Dependent
X1
Y
X2
Adanya hubungan
searah
Adanya hubungan
timbal balik
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
14
d. Paradigma ganda dengan tiga variabel independent
e. Paradigma ganda dengan dua variabel dependent
f. Paradigma ganda dengan dua variabel dependent dan independent
X1
Y1
X2
Y2
Keterangan:
X1 = Partisipasi masyarakat
X2 = MBS
Y1 = Partisipasi murid
Y2 = kepuasan Guru
g. Paradigma jalur
X1
Y
X3
X2
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
15
I. Landasan Teori, dan Pengajuan Hipotesis.
Setelah langkah pertama yaitu perumusan masalah maka langkah berikutnya adalah mencari
teori-teori, konsep konsep dan generalisasi suatu hasil penelitian yang dapat digunakan
sebagai landasan teoritis untuk suatu penelitian.
A. Deskripsi teori.

Teori adalah alur logika atau penalaran yang merupakan seperanmgkat konsep,
definisi, proposisi yang disusun secara sistematis, dan mempunyai tiga unsur yaitu
(1) menjelaskan (2) meramalkan (3) pengendalian.
o Fungsi Menjelaskan dab mempertajam ruang lingkup variabel yang diteliti.
o Fungsi meramalkan atau prediksi atau pemamdu untuk menemukan fakta untuk
menyusun hipotesis dan instrumen penelitian.
o Fungsi pengendalian atau kontrol digunakan untuk mencandra atau membahas
hasil penelitian selanjutnya digunakan untuk memberikan saran dalam upaya
pemecahan masalah.

Deskripsi teori yaitu suatu uraian secara sistematis tentang teori (bukan sekedar
pendapat para pakar) dan hasil penelitian yang relevan dan terkait dengan variabel
yang diteliti, melalui pendifinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari
berbagai referensi. Adapun langkah deskripsi teori adalah sbb:
o Tetapkan variabel
o Cari sumber sumber bacaan
o Lihat daftar isi setiap buku
o Cvari definisi setiap variabel
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
16
o Baca seluruh isi topik
o Deskripsikan teori menjadi definisi konseptual
B. kerangka berpikir

Kerangka berpikir adalah suatu model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan faktor yang telah diindetifikasikan sebagai masalah yang
penting. Serta menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti.
Kemudian disyntesaikan tentang hubungan variabel yang telah dideskripsikan dan
selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.
Adapun urutan untuk membuat kerangka berpikir yang baik adalah sbb:
o
o
o
o
o
o
Menetapkan variabel
Membaca buku dan hasil penelitian
Deskripsi teori dan hasil penelitian
Analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian
Analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian.
Sysntesa dan kesimpulan
C. Hipotesis.
Hipotesis adalah langkah lanjutan dalam penelitian, tetapi tidak semua
penelitian perlu hipotesis, sebagi contoh penelitian eksploratif atau deskriptif
kadang2 tidak perlu hipotesis.
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
17




Hipotesis Penelitian adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
yang disusn dalam kalimat pertanyaan, berdasarkan teori yang relevan bukan
kenyataan empiris dilapangan, jadi hipotesis bukan jawaban empirik dan perlu untuk
dibuktikan.
Hipotesis Statistik digunakan apabila penelitian menggunakan sampel dari suatu
pipilasi.
Hipotesis kerja yaitu hipotesis yang disusun berdasar teori yang ada berupas jawaban
sementara yang akan diuji dan dinyatakan dalam kalimat positif
Hipotesisi Nol adalah lawan dari hipotesis kerja karena ada keraguan dalam
kebenaran teori yang ada dinyatakan dalam kalimat negatif
Bentuk bentuk hipotesis dalam penelitian sangat terkait dengan rumusan masalah
penelitian antara lain sebagai berikut:
a. Hipotesis deskriptif, merupakan jawaban sementara terhadap masalah
deskriptif. Sebagai contoh sbb:



Rumusan Masalah Deskriptif Seberapa tinggi semangat belajar
mahasiswa STIE Lido?
Hipotesis Deskriptif, Semangat belajar mahasiswa STIE Lido paling
sedikit 75 % sdari kriteria ideal yang telah ditetapkan.
Hiopotesis statistik (hanya ada bila berdasarkan data sampel) yang
dirumuskan sbb:
a. Ho :  = 75%
Ha : :   75%
 = Hipotesis yang berbentuk prosentase
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
18
b. Hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap masalah
komparatif biasanya varaibel berbeda sampel sama atau sampael berbeda dan
variabel sama dan dirumuskan sbb:



Rumusan Masalah komparatif apakah ada perbedaan semangat belajar
mahasiswa STIE Lido dan mahasiswa STIE Cipanas?
Hipotesis Komparatif, Ada perbedaan Semangat belajar mahasiswa
STIE Lido dengan STIE Cipanas .
Hiopotesis statistik (hanya ada bila berdasarkan data sampel) yang
dirumuskan sbb:
a. Ho : 1 = 2
Ha : : 1  2
 = rata2 (populasi) semangat belajar Mahasiswa
c. Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan asosiatif dan
dirumuskan sbb:



Rumusan Masalah asosiatif apakah ada perbedaan antara semangat
belajar mahasiswa STIE Lido dengan berat badan mahasiswa?
Hipotesis Komparatif, Ada perbedaan nyata antara Semangat belajar
mahasiswa STIE Lido dengan berat badan .
Hiopotesis statistik (hanya ada bila berdasarkan data sampel) yang
dirumuskan sbb:
a. Ho :  = 0
Ha : :   0
= 0, berarti tidak ada hubungan
 0, berarti ada hubungan
 = nilai korelasi daklam formulasi yang di
Hipotesiskan
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
19
Karakteristik hipotesis yang baik:
a. Merupakan dugaan terhadap keadaan variabel mandiri, perbandingan keadaan
variabel pada berbagai sampel, dan merupakan dugaan tentang hubungan
antara dua variabel atau lebih.
b. Dinyataklan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak menimbulkan berbagai
penafsiran.
c. Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode2 ilmiah.
Tugas Perorangan dan materi Diskusi:
1. Perbaiki judul rencana penelitian saudara.
2. Tetapkan apa masalahnya secara benar (dua saja)
a. Identifikasi masalah
b. Pembatasan masalah
c. Perumusan Masalah
d. Model Masalah (Konstelasi masalah)
3.
4.
5.
6.
7.
Tetapkan variabelnya
Paradigma penelitian apa yang akan Saudara gunakan.
Mulai pergi ke Perpustakaan cari teori yang relevan
Siapkan kerangka berpikir.
Tetapkan Hipotesis
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
20
KERANGKA UMUM PENELITIAN.
T
&
K
Baca
1. MA
Telaah
Jelaskan
Ramal
Identifikasi
Klasifikasi
2. HI
3. Ubahan
Susun
Telaah
Baca
5. Alat
4. Rancangan
Tentukan
Umumkan
6. Sampel
Uji
Gambaran
Perubahan
Tambahan
Pengumpulan
10. Laporan
Simpulkan
Tulis
9. Penemuan
8. Hasil
Susun
Analisis
7. Data
Tafsirkan
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
21
METODE PENELITIAN EKSPERIMENT
Setelah saudara mengetahui apa penelitian kuantitatif dan kualitatif maka sakah satu
bagian terpenting dari metode kuantitatif adalah metode eksperimen, yang
mempunyai ciri khas tersendiri yaitu adanya kontrol, secara singkat dapat
digambarkan sebagai berikut:
One Shoot case Study
Pre
Eksperimental
One Group Pre –Post Test
Intec Group Comparison
True
Eksperimental
Macam2
Design
Eksperiment
Faktorial
Eksperimental
Quasi
Eksperimental
Post test only control
design
Pree Test Control Group
Design
Time series Design
Nonequivalent Control
Group Design
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
22
1.
Pre Experimental Design. (eksperiment sungguh2)
Eksperiment sungguh2 karena
 masih terdapat variabel luar yang mempengaruhi terhadap terbentuknya
variabel dependent, sehingga hasil eksperiment bukan saja dipengaruhi
variabel bebas (Independent) saja ,
 disamping itu tidak ada variabel kontrol,
 sampel tidak dipilih secara random
 Variabel luar tidak dikontrol
a. One Shot case Study.
Paradigma penelitian ini dapat dibaca sebagai berikut : terdapat suatu kelompok
diberi treatment/perlakuan dan selanjutnya diobservasi hasilnya yang dapat
digambarkan sbb:
X=
O=
treatment
yang
diberikan
Observasi
Independent (Bebas)
Dependent (terikat)
Misal : Pengaruh Pendidikan Propgram SI/S2 STIE (X) terhadap prestasi kerjanya (Y)
( Ada sekelompok pegawai yang dididik Strata SI/S2, kemudian setelah selesai dan bekerja
beberapa bulan kemudian diukur prestasi kerjanya.
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
23
b. One Group Pre –Post Test
Perbedaan dengan Pola a adalah dalam design ini ada pree test, sehingga hasil
lebih akurat karena kita tahu berapa prestasi kerja sebelum mengikuti pendidikan
SI/S2.
O1 =
X=
O2 =
Observasiseb
treatment
yang
diberikan
Observasi
setelah
pendidikan
elum
pendidikan
Pree test
Independent (Bebas)
Dependent (terikat)
c. Intac group Comparison.
Dalam penelitian ini caranya dalam satu kelompok misal kelas dibagi 2 group
yaitu group 1 diberikan perlakuan dan group 2 sebagai kontrol atau tidak diberi
perlakuan
O1 =
Observasi,
yang diberi
treatment
X=
treatment
½ diberi
dan ½
tidak
Independent (Bebas)
O2 =
Observasi
yang tidak
diberi
treatment
Dependent (terikat)
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
24
2.
True experimental Design (Eksperimen yang betul2)
Dalam penelitian ini semua variabel luar yang mempengaruhi dikontrol
sehingga validitas internal dapat dijaga tinggi. Dengan ciri2 sbb:
 Semua sampel dipilih secara random atau acak dari populasi tertentu.
 Semua variabel luar dikontrol
a. Post Test Control Design.
Dalam suatu populasi dipilih secara random yang dibagi dalam dua kelompok,
kelompok satu diberi perlakuan dfan kelompok kedua sebagai kontrol, kemuadian
hasilnya dilihat dan dianalisa dengan t test kemudian dibandingkan , kalau ada
perbedaan significant maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara
significant:
X =Treatment
O1
O2
Hasil seharusnya
beda
R1
R2
O3
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
25
b. Pree Test Control Group Design
Dalam suatu populasi dipilih secara random yang dibagi dalam dua kelompok,
kelompok satu diberi perlakuan dan kelompok kedua juga diberi perlakuan sama,
kemudian hasilnya dilihat dan dianalisa dengan t test kemudian dibandingkan ,
Hasilnya harus tidak ada beda nyata, kalau ada berarti eksperiment salah.
X =Treatment
O1
O2
Hasil harus sama
R1
R2
O3
3, Faktorial Design
Merupakan modifikasi dari true eksperimental karena adanya variabel moderator
yang mempengaruhi perlakuan variabel bebas terhadap hasil variabel terikat Caranya
sebagai beriikut :
 4 Kelompok penelitian dipilih dari populasi secara random (01, 02, 03, 04)
 variabel moderator kemudian ditetapkan misalnya jenis kelamin.(Y1 dan
Y2)
 Sehingga didapat 2 kelompok laki2 dan dua kelompok perempuan
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
26
 Kemudian kelompok 01, dan 03, diberi treatmen yang sama, demikian
pula untuk 02, dan 04 diberi treatmen yang sama pula
 Hasilnya kemudian dianalisa dan dibandingkan
Keterangan “
RO1
Y1O5
RO2
Y1O6
RO3
Y2O7
RO4
Y1 = Laki2
Y2 = perempuan
R = Random
O = Observasi
T Treatment
Y2O8
Misal : pengaruh metode pembelajaran di STIE terhadap prestasi mahasiswa dibedakan
berdasarkan jenis kelamis:
Hasil analisa:
a. pengaruh metode pembelajaran di STIE terhadap prestasi mahasiswa
laki2 hasilnya sbb (O5 - O1 ) – (O6 - O2 )
b. pengaruh metode pembelajaran di STIE terhadap prestasi mahasiswa
perempuan hasilnya sbb (O7 - O3 ) – (O8 - O4 )
c. bila hasil berbeda antara a dan b maka pengaruh perbedaan ini bukan
metode pembelajarannya tetapi variabel moderatornya (laki2 dan
perempuan) mempunyai kemampuan pwenyerapan yang berbeda,
Metode lainnya apabila tertarik bisa saya ajarkan khusus
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
27
POPULASI DAN SAMPEL
A. Populasi
Populasi adalah wilayah generilisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karasteristuik tertentuyang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
B. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karasteristuik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Mengapa peneliti harus menggunakan sampel:
1.
2.
3.
4.
peneliti tidak mungkin meneliti semua yang ada dalam populasi.
keterbatasan dana
keterbatasan waktu
keterbatasan tenaga
pengambilan sampel harus representatif (mewakili) dan benar dari suatu populasi, bila
salah akan menimbulkan interpretasi yang berbeda yterhadap suatu masalah yang
sama.
C. teknik Sampling.
Adalah teknik pengambilan sample yang digunakan dalam suatu penelitian yang dapat
digambarkan sebagai berikut:
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
28
Teknik Sampling
Probability sampling
Non Probability sampling
(memberikan peluang yang sama)
(tidak memberikan peluang yang sama)
1. Singgle random sampling
(diambil secara acak tanpa
memperhatikan strata)
2. Proprotionate Stratified Random
sampling (populasi tidak
homogen dan berstrata beda
sampel diambil berdasarkan %
strata)
3. Disproprortionate stratified
random sampling (Populasi
berstata tapi kurang proporsional
tetapi sampel dari strata kecilpun
harus tetap ada)
4. Area (cluster) sampling atau
sampling menurut daerah(untuk
suatu wilayah yang luas misal dari 32
propinsi hanya diambil 10 propinsi dst.
1. Sampling sistematis ( Misal suatu daearh ada
1000 orang maka orang tsb diberi no lalu
diambil secara sistematis 1 10 20 dst)
2. Sampling kuota (sampel dtetapkan
sebelumnya dari karasteristik ttt, kuota
anggota DPR perempuan 30 %)
3. sampling aksidental (penentuan sampel
secara aksidental yang ditemuai saat itu dan
dipandang cocok)
4. Purposive sampling (penetapan sampling
dengan pertimbangan tertentu misal penetian
parfum sampelnya perempuan.
5. Sampling jenuh ( semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel
6. Snow boll sampling (jumlah sampel kecil
lalu membesar sesuai deret ukur)
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
29
D. Menentukan jumlah sampel
a. Jumlah sampel sam dengan jumlah populasi misal sampel 100 semua dijadikan
responden/sampel
b. Jumlah sampel berdasarkan Isaac dan Michael untuk tingkat kesalahan 1, 5 dan 10 %
adalah sebagai berikut:
λ2 .N.P.Q
S=
D 2 (N-1) + λ2 P Q
Lihat tabel atau hitung?
S = sampel
,d = 0,05
N = jumlah populasi P = Q = 0,5
Λ = dk = 1 taraf kesalahan ? Y1 =
Menentukan Populasi
Menentukan sampel ??
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
30
SKALA PENGUKURAN.
Dalam penelitian kuantitatif maka peneliti akan menggunakan Instrumen
sedangkan dalam penelitian kuantuitatif peneliti digunakan sebagai instrumen karena
menggunakan key instrument.
Jumlah instrumen harus sama dengan variabel yang dibuat, instrumen sudah
ada yang baku sedang yang dibuat oleh peneliti harus diuji dahulu validitas dan
reliabilitasnya.
A, Macam2 skala pengukuran.
1. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
perorangan atau kelompok orang tentang fenomena Bisnis/Sosial. Variabel
dijabarkan menjadi indikator, indikator dijabarkan dalam item item pernyataan
atau pertanyaan. Gradasi jawaban dari sangat positif sampai sangat negatif sebagai
contoh sbb:
a.
b.
c.
d.
e.
Sangat setuju,
Setuju
Ragu ragu
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
a.
b.
c.
d.
e.
Sangat baik sekali
Baik sekali
Baik
Tidak baik
Tidak baik sekali
5
4
3
2
1
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
31
2. Skala Guttman digunakan untuk mendapat jawaban yang tegas terhadap suatu
masalah jawabannya hanya 2, contoh: (1) a. =benar b,= salah (2) a = setuju b
tidak setuju dll
3. Skala Osgood, digunakan untuk mengukur sikap dan bentuknya check list dari
sangat positif sampai sangat negatif sebagai contoh
Penilaian gaya kepemimpinan
Bersahabat
5
Tepat janji
5
Demokratis
5
Memberikan kepercayaan
5
4
4
4
4
3
3
3
3
2
2
2
2
1
1
1
1
(Ketiga pola diatas dari data kualitatif, dikuantitaifkan )
4. Rating Scale, adalah data mentah yang diperoleh dengan angka kemudian
ditafsirkan menjadi kualitatif sebagai contoh
Mohon dijawab sesuai dengan nurani Saudara, bagaimana persepsi saudara
sebelum dan sesudah pelatihan dalam bidang
Pengetahuan sebelum
Mata pelajaran
Pengetahuan sesudah
mengikuti Diklat
mengikuti Diklat
0
1
2
3 MPS
0
1
2
3
0
1
2
3 Manajemen Quantitative
0
1
2
3
0
1
2
3 Ekonomi Makro
0
1
2
3
0
1
2
3 Ekonomi Mikro
0
1
2
3
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
32
B. Instrumen penelitian
Instrumen pada saat ini ada yang sudah siap digunakan oleh peneliti yang
dikembangkan oleh orang lain dan ada instrumen yang dikembangkan oleh peneliti
sendiri dibawah ini adalah salah satu contoh sebuah instrumen yang dikembangkan
oleh seorang peneliti:
Kisi2 variabel Efektivitas Kerja Pelaksanaan MBL
Variabel
Effektivitas
1 kerja
Pelaksana
an MBL
Indikator
A
Pernyataan
Hubungan dan
1 Saya berpendapat bahwa seluruh anggota
interaksi dalam
Direksi suka berinteraksi antar
kelompok
Direksi dengan anggota Direksi
Staf
Penilaian
a Sangat setuju sekali
b
c
d
e
Sangat setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
2 Beberapa anggota Direksi yang tidak
sukai, mereka tidak suka berinteraksi dengan
anggota lainnya
a
b
c
d
e
Sangat setuju sekali
Sangat setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
3 Anggota Direksi yang saya sukai
senang menjalin persahabatan dan berinterak
si dengan anggota Direksi lainnya
a
b
c
d
e
Sangat setuju sekali
Sangat setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
33
VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN
VALIDITAS INSTRUMEN : Alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid .
Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur.
RELIABILITAS INSTRUMEN : adalah alat ukur berupa instrumen tersebut apabila
digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang
sama.
SKEMA TENTANG INSTRUMEN DAN CARA CARA PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS .
Valid
(Ketepatan)
Validitas
internal/
rasional
Validitas
Eksternakl
/Empiris
Instrumen
yang baik
Construk validity/
disusun berdasar teori
Uji Validitas dengan
Konsultasi ahli
Content validity/
disusun … Rancangan
Uji validitas dengan
membandingkan + a
Disusun berdasarkan
fakta2 empiris yang
telah terbukti
Stability
Instrumen
yang baik
EKS
TER
NAL
Equivalent
Uji Validitasnya diban
dingkan dng yg ada
Test Retest, klp
sama waktu beda
Dianalisa
dengan
korelasi setelah
diuji coba
Test beda, ttp sama,
pd waktu beda
Gabungan
Internal
konsistensi
Diuji dengan Anova Hoy dll
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
34
III.TEKNIK PENGUMPULAN DATA
 Kualitas Data dipengaruhi oleh , kualitas instrumen penelitian, kualitas pengumpulan
data,
 Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan
berbagai cara
a. Setting mencakup :
 Seting alamiah
 laboratarium
 eksperimen
 dll
b. Sumber data
 Data primer
 Data sekundair
c. Cara pengumpulan data
 Interview (wawancara)
o Terstructur (dengan instrumen dan tahu secara pasti
informasi yang akan diperoleh.
o Tidak terstructur, hanya garis besar penyusunan saja.
 Kuesioner ( angket), responden diberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis untuk dijawabnya. Yang menyangkut dan perlu
diperhatikan
o Isi dan tujuan pertanyaan
o Bahasa yang digunakan
o Type dan bentuk pertanyaan
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
35
o Pertanyaan tidak mendua
o Tidak menanyakan yang sudah lupa
o Pertanyaan tidak menggiring
o Penjang pertanyaan sebaiknya 20 s/d 30 pertanyaan
o Urutan pertanyaan dari umum ke spesifik
 Observasi (Pengamatan), suatu pengamatan yang tidak terbatas
nulai dari orang sampai benda yang tidak bisa ditanya, bentuk2
observasi adalah:
o Observasi berperan serta, terlibat langsung dengan orang
yang diamati yang digunakan sebagai sumber data.
o Observasi non partisan, peneliti sebagai pengamat
independent.
o Observasi terstructur, dirancang dengan sistematis, tentang
apa yang akan diamati dan dimana tempatnya
o Observasi tidak terstructur, tidak dipersiapkan secara
sistematis
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
36
II. PENGOLAHAN DATA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS
1. PENGOLAHAN DATA
Pada prinsipnya pengolahan data (analisis) ada dua cara , hal ini tergantung pada datanya
yaitu
a. Analisis non statistik, dilakukan terhadap data kualitatif, dalam hal ini penelitian
kualitatif mengajak seseorang untuk mempelajari sesuatu masalah yang ingin diteliti
secara mendasar dan mendalam sampai ke akar akarnya masalah dilihat dari berbagai
segi. Data yang diukumpulkan bukanlah secara random atau mekanik, tetapi dikuasai
oleh pengembangan hipotesis. Apa yang diketemukan pada suatu saat adalah satu
pedoman yang langsung terdapat apa yang akan dikumpulkan berikutnya dimana
akan dicari.
b. Analisis Statistik, berangkat dari data kuantitatif yang terbagi atas:
1. Statistik deskriptif, yang ditujukan untuk penjajagan atau pendahuluan dan
tidak menarik kesimpulan hanya memberikan gambaran secara deskriptif.
2. Statistik inferensialdipergunakan jika peneliti akan memberikan interprestasi
mengenai data, atau ingin menarik kesimpulan data yang dihasilkan
2.PROSEDUR ANALISIS DATA.
a. Penyusunan Data. Antara lain mencakup:
 Hanya memasukkan data yang penting dan benar2 dibutuhkan
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
37
 hanya memasukkan data yang obyektif
 Hanya memasukkan data yang autentik
 Perlu dibedakan data dan informasi, dengan kesan pendapat pribadi.
b. Pengolahan data
 Pengklasifikasikan data
 Koding
 Tabulasi
3. PENGUJIAN HIPOTESIS
Pengujian hipotesis adalah cara menentukan apakah data sampel beda nyata atau tidak,
sehingga bila hipotesis non diterima maka hiopotesis alternatih ditolak dan sebaliknya.
Hipotesis Statistik
a.
c.
Ho : y1 = 0
b. Ho : y2
=0
H1 : y1 > 0
H1 : y2
>0
Ho : y3 = 0
d. Ho : Ry. 123 = 0
H1 : y3 > 0
H1 : Ry. 123 > 0
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
38
1. Pengujian Distribusi Normal :
a. Luas daerah yang diarsir seluruhnya adalah 0,05 dan bilangan ini disebut taraf
nyata ( α ) dari pengujian
Distribusi normal sebagai dasar penujian dilukiskan sebagai berikut:
Luas daerah yang diarsir seluruhnya adalah 01,05 dan bilangan ini (0,05)
disebut taraf nyata (cc) dari pengujian. Kriterianya adalah:
1. Tidak H, pada taraf nyata 0,05 bila nilai z terletak di luarselang (-1,96
+1,96) yaitu bila z>1,96 atau z<-1,96.
2. Terima H, pada taraf nyata 0,05 bila nilai z terletak dalam selang
(-1, +1,96).
3. Taraf nyata lainnya biasa dipakai 0,01 dengan selang (-2,58 +2,58).
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
39
Ada dua macarn pengujian yaitu pengujian dua arah atau dua ekor dain perigujian satu arah
atau satu ekor. flengujian mana yang digunakan bergantung kepada hipotesis alternatif. Jika
Hi diliyatakan p# q maka digunakan pengujian ,,Itia arah, namun bila H, : p > q maka
gunakan pengujian satu arah.
Untuk pengojian, dua aralt:
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
40
Menenttikan titik kritis pengujian distribusi normal gunakan tabel distribusi normal z.
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
41
2. Pengujian dengan sampel besar, dengan populasi tak terhingga, untuk ini digunakan nilai
rata2 dan variansi. Dengan cara sebagai berikut:
a. Pengujian untuk rata2
misal sebagai berikut: data dari 100 Penyuluh terlihat bahwa kenaikan
pangkatnya rata2 60 bulan 1 kali, dengan simpangan baku 5 bulan, sedangkan
menurut ketentuan kepegawaian kenaikan pangkat 48 bulan, yang benar
mana???
Ho = 48 bulan dan H1 ≠ 48 kita ambil α = 0,05
60 - 48
Z=
= 2,80
5
b. Pengujian Proporsi
Misal Staf Sekretariat STIE Lido mengatakan bahwa 90 % staf PPL
yang berasal dari Dinas Manajemen yang ikut tes diterima di STIE
Lido, sedangkan seluruh peserta tes adalah 200 orang, dan yang diterima
di Lido hanya 160 orang , benarkah pernyataan itu:
N = 200, X = 160 ; α = 0,05
Ho :  = 0,009 ; Hi :  < 0,009 (Uji satu skor)
= 4,73
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
42
c. Pengujian selisih dua rata2
Misal dua kelas parallel masing2 terdiri atas 50 dan 60 orang, nilai rata2 ujian
MPS adalah 71 dengan simpangan baku 7 dan 74 dengan simpangan baku 8
apakah ada beda nyata:
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
43
d. Pengujian selisih dua proporsi
Misal dua kelas parallel dengan murid masing2 100, kelas A diberikan
pelajaran beternak ayam dengan teori dan praktek, sedangkan kelas B hanya teori
saja, setelah itu diadakan tes maka kelas nilainya = 70 dan B = 60, efektifkajh
pemberian praktek beternak ayam?
Misalkan kelas A dengan teori dan praktek adalah p1 kelas B hanya teori saja
adalah p2
Harga z ternyata lebih kecil dari 1,645 (uji satu ekor) pada taraf nyata 0,05.
Dengan demikian terima Ho atau tolak H,. Artinya teori dan praktek ternak ayam
tidak efektif, perbedaan hanya faktor kebetulan.
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
44
d. Pengujian dengan sampel kecil
Misal untuk menguji prestasi bahasa inggris mahasiswa STIE dengan skor
rata2 60 ,m dengan taraf beda nyata 0,05, sampel diambil masing2 10 orang
tiap tiap jurusan menhasilkan rata2 nilai 63,5 dengan taraf simpangan baku 4,8
Ho : X = 60
Hi : X  60 dengan  = 0.05 derajat bebas = n –1 = 9
Dalam tabel distribusi t diperoleh nilai tabel untuk  = 0.05 adalah 2,2632
(dua arah)
Nilai t = 2,187 < 2,265 sehingga Ho diterima dan Hi ditolak, artinya [prestasi
mahasiswa tersebut benar sebesar 60
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
45
e. Pengujian selisih dua rata2 (uji t)
Misalkan menguji prestasi mahasiswa jurusan manajemen dan komputer STIE ,
dalam pelajaran BI, Lido diambil 15 ms; dengan hasil tes 75 dengan simpanan
baku 5, sedang Puncak sebanyak 10 ms, 70 dengan simpanan baku 4,
pengujian dengan alpha = 0,05 , dengan jerajat bebas n1 + n2 –2 = 23
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
46
Nilai tabel untuk cc = 0,05 dengan derajat bebas 23 adalah 2,069. Dengan dernikian
t dihitung lebih kecil daripada t tabel atau 0,80 < 2,069. Berarti H. diterima dan Hi
ditolak. Kesimpulan tidak ada perbedaan prestasi Bahasa Indonesia antara jurusan
Al dengan A 2'
Uji t lainnya dengan menggunakan salah baku perbedaan A-n rnti-rnta (S)
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
47
1.
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
48
A . Regresi Linier Sederhana
Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel
independen dengan satu variabel dependen,
Persarnaan urnum regresi linier sederhana adalah
Y = a + bX
Dimana
y
a
b.
x
Subyek dalarn variabel depenclen yang diprediksikan.
Harga Y bila X = 0 (harga konstan)
Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan
ataupun penurunan variabeldepenclen yang didasarkan pada variabel
independen, Bila b ( + ) maka naik, clan bilamana terjadi penurunan.
Subyek pada variabel indepenclen yang mempunyai nilai tertentu.
Secara teknis harga b merupakan tangen dari (perbandingan) antara panjang garis variabel
dependen, setelah persarnaan regresi ditemukan,
Lihat gambar berikut :
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
49
Dimana
r
Koefisien korelasi product moment antara variabel X
dengan variabel Y
s, Simpangan baku variabel Y
s, Simpangan baku variabel X
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
50
Jadi harga b rnerupakan fungsi dari koefisien korelasi. Bi!a koefisien korelasi
tinggi,maka harga bjuga besar, sebaliknya bila koefisien korelasi rcndah maka harga b
juga rendah (kecil). Selain itu bila koefisien korelasi negatif maka harga juga negatif,
dan sebaliknya bila koefisien kofe!asi positif maka harga b juga positif.
Seiain itu harga a dan b dapat dicari dengan rumus berikut:
Contoh perhitungan regresi linier sederhana
Data berikut adalah hasil pengamatan terhadap nilai kualitas layanan (x) dan nilai
rata-rata penjualan barang terlentu tiap bulan, Data kedua variabel diberikan pada tabel
berikut.
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
51
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
52
Untuk menghitung persamaan regresuinya, maka diperlukan penolong sbb:.
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
53
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
54
b. (Menghitung harga a dan b dengan rumus
Harga b dapat dihitung dengan rumus tersebut , tetapi terlebih dah, dihitung korelasi
antara nilai kualitas layanan dan nilai rata-rata penjuala, barang. Harqa a dapat dicari
dengan rumus berikutnya.
c. Menyusun persamaan regresi
Setelah harga a dan b ditemukan, maka persamaan regresi linier, sederhana dapat
disusun. Persamaan regresi nilai layanan dan nilai rata. rata penjualan barang tertentu
tiap bulan adalah seperti berikut
-Y = 93,85 +1,29X
Persamaan regresi yang telah ditemukan dapat digunakan untuk untuk melakukan
prediksi (ramalan) bagaimana individu dalam variabel dependen akan tedadi bila
individu dalam variabel independen ditetapkap
Misalnya nilai kualitas layanan = 64, maka nilai rata-rata penjualan adale,
Y = 93,85 +1,29.64 = 176,41
Jadi diperkirakan nilai rata-rata penjualan tiap bulan sebesar 176,41. Dari persamaan
regresi di atas dapat diartikan bahwa, nilai kualitas layanan berlambah 1, maka nilai
rata-rata penjualan barang tiap bulan akan bertambah 1,29 atau setiap nilai kualitas
layanan bertambah 10 maka nilai rata-rata penjualan tiap bulan akan bertambah
sebesar 12,9
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
55
Pengambilan harga-harga X untuk meramalkan Y harus Jp0imbangkan secara
rasional dan menurut pengalaman, yang masih ~erdda pada batas ruang gerak X.
misainya kalau nilai kualitas layanan loo, nilai rata-rata penjualan tiap bulan berapa
? Apakah ada kualitas 4yanan yang nilainya sebesar 100 ?
d, Membuat garis regresi
Garis regresi dapat digambarkan berdasarkan persamaan yang telah diternukao adalah Y =
93,85 + 1,29X
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
56
Antara nilai kuaitas layanan deogan nilai penjualan tiap bulan dapat dihitung
korelasinya . Korelasi dapat dihitmig derigar, rumus yang telah dengan rumus sbb:
Harga-harga yang telah ditemukan diatas dimasukkan dalam rumus.
Harga r tabel untuk taraf kesalahan 5 % dengan n = 34 diperoleh 0,339 dan untuk 1 %
diperoleh 0, 436. karena harga r hitung lebih besar dari dari r tabel maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan significan sebesar 0, 6909 antara nilai
kualitas layanan dan rata2 penjualan barang tiap bulan.
Koifisien determinasi r2 = (o6909)2 = 0,4773, hal ini berarti nilai rata rata penjualan
barang tiap bulan 47,73 % ditentukan oleh nilai kualitas layanan yang diberikan, melalui
persamaan regresi Y =93,85 + 1,29X dan sisnya oleh faktor lain.
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
57
B. Regresi Ganda
Persamaan regresi untuk dua prediklor atau lebih adalah Y = a + b1Y1 + b2X2 +…… bnXn
1. Regresi Ganda Dua Prediktor
penelitian dilakukan untuk mengetahui pengarvuh keinampuan kei)auai,
kepemirnpinan direktif terhadap produktivitas kerJa pegawai. Berdasarkan 10
responden yang digunakan sebagail sumber data, hasilnya adalah sebagai
berikut
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
58
Untuk dapat merarnalkan bagaimana produktivitas kerja pegawai bila kernampuan pegawai
dan kepernimpinan direktif dinaikkan atau diturunkan maka harus dicari persamaan
regresinya terlebih dahulu Untuk keperluar ini, maka data mentah dari hasil penelitian perlu
disusun ke dalam tabe. dari tiga instrumen yang dikembangkan untuk menjaring data
tentang tingkat kemampuan kerja pegawai, kepernimpinan direktif dan produktivitas
kerjanya hasilnya dapat diberikan pada tabel berikut
TABEL PENOLONG UNTUK MENGHITUNG
PERSAMPkAN REGRESI GANDA DUA PREDIKTOR
X1
X2
Y
X1Y X2Y X1X2 X12
10
2
2
15
4. 6
5. 8
6. 7
7. 4
8. 6
9. 7
10. 6
7
23
230
No
1.
2,
3.
4
JML 60
Y = Produktivitas
40
3
60
4
6
5
3
3
4
3
7
30
17
23
22
10
14
20
19
8
102
184
154
40
84
140
114
161
14
16
68
138
110
30
42
80
57
170 1122 737
70
21
4
24
48
35
12
18
28
18
100 49
6
36
64
49
16
36
49
36
4
9
16
36
25
9
9
16
9
267 406
X1 = Kernampuan keda pegawai
X22
182
X2 = Kepernimpinan direktif
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
59
Untuk menghitung harga-harga a, b1 dan b2 dapat menggunakan persamaan berikut :
( untuk regresi dua prediktor).
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
60
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
61
46
b1 = 114,582
b2 = 2, 4909
Harga b1, dan b2 dimasukkan dalam pemamaan 1, maka:
170
= 10a + 60 (2,4909) + 40
.170 = 10a + 149,454 - 18,640
10 a = 170 - 149,454 + 18,640
a =39,186 : 10 = 3,9186
Jadi
a = 3,9186 ; b1 = 2,4909
(-0,466)
; b1 = -0,466
Jadi persamaan regresi ganda linier'untuk dua prediktor (kemampuan kerja pegawai,
dan kepemimpinan direktif) adalah: Y = 3,9186 + 2,4909 X1 - 0,466 X2
Dari persamaan itu berarti produktivitas keqa pegawai akan naik, bila kemampuan
pegawal ditingkatkan, dan akan turun bila kepemimpinan direktif (otokratis)
ditingkatkan. Tetapi koefisien regresi untuk kemampuan pegawai (2,4909) lebih besar
dari pada koefisien regresi untuk kepemimpinan direktif (diharga mutlak = 0,466) X.
jadi bila kemampuan pegawai ditingkatkan sehingga mendapat nilai 10, dan juga
tingkat kepemimpinan direktif sampai mendapat nilai 10, maka pmduktivitasnya adatah
Y = 3,9186 + 2,4909 .10 - 0,466. 10 24,1676
Diperkirakan produktivitas kerja pegawai = 24,1676.
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
62
PERSIAPAN S.D PENULISAN LAPORAN PENELITIAN.
1. Penulisan Kerangka Acuan/Proposal.
Kata pengantar
Daftar Isi
BAB I .
: PENDAHULUAN
B. Latar Belakang
1. Perumusan Masalah
2. Konstelasi Masalah
BAB II
: DESKRPSI TEORI DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi teori
B. Kerangka berpikir
C. Hipotesis
BAB III
: METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
B. Tempat dan waktu penelitian
C. Metode penelitian
D. Populasi dan teknik pengambilan sampel penelitian
E. Teknik analisis data
F. Hipotesis Statistik
DAFTAR PUSTAKA
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
63
II: Kerangka PenulisanTesis
Judul
Ringkasan
Lembar persetujuan (untuk skripsi, tesis dan disertasi)
Kata pengantar
Daftar Isi
Daftar tabel
Daftar gambar
Daftar lampiran
BAB I .
: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Konstelasi Masalah
F. Kegunaan Penelitian
BAB II
: DESKRPSI TEORI DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
1. Hakikat… ….. Variabel dependent
2. Hakikat ….Variabel independent 1
3. Hakikat Variabel …..independent 2
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
64
B. Penelitian yang relevan
C. Kerangka berpikir
D. Hipotesis penelitian
BAB III
: METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
B. Tempat dan waktu penelitian
C. Metode penelitian
D. Populasi dan teknik pengambilan sampel penelitian
E. Instrumen penelitian
F. Analisis Data
G. Hipotesis Statistik
BAB IV
: HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi data dan analisa hasil penelitian
B. Pengujuan Persyaratan analisis (normalitas homogenitas)
C. Pengujian Hipotesis
D. Keterbatasan penelitian
BAB V
: KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN.
A. Kesimpulan
B. Implikasi
C. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
65
Notasi Ilmiah
Notasi Ilmiah adalah catatan pendek untuk mengetahui sumber informasi ilmiah
yang dikutib dalam suatu karya ilmiah. Karena catatan tersebut diletakkan
dibawah halaman maka sering pula disebut catatan kaki atau footnote.
Catatan kaki tidak hanya digunakan untuk mengetahui dan mendalami sumber
informasi tetapi juga untuk mengetahui dan mendalami sesuatu penulisan ilmiah
tanpa mengganggu keseluruhan penulisan tersebut. Ada beberapa cara
pembuatan notasi ilmiah yang diakui secara internasional dan setiap perguruan
tinggi biasanya membuat pedoman notasi ilmiah yang digunakan dalam penulisan
ilmiah di lingkungannya.
Kutipan.
Suatu pengetahuan ilmiah yang dikutib dari seseorang dan digunakan untuk
berbagai tujuan untuk mendukung pernyataan penulis untuk mendifinisikan sesuatu
dapat berbentuk sebagai “ kutipan langsung “ dan kutipan “tidak langsung”
Kutipan cukup pendek, dimasukkan dalam skripsi, dengan menggunakan tanda
kutib “ ……. “, nomor catatan kaki diletakkan diakhir kalimat , sebaiknya antara 4
sampai 8 baris, diketik dalam satu spasi, dan dimulai 7 ketukan dari tulisan paling
kiri.
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
66
Contoh:
Mengenai taraf kesukaran dalam pemasaran, Achmad Buchori mengatakan
“ …. Makin luas wilayah pemasaran maka makin sulit untuk melaksanakan
pemantauan, sedangkan makin sempit wilayah pemasaran akan
mempermudah pemantauan”.4
Suriasumantri memberikan batasan tentang penalaran ilmiah sebagai berikut,
“ Penalaran ilmiah pada hakikatnya merupakan gabungan dari penalaran
deduktif dan induktif, dimana lebih lanjut penalaran deduktif terkait dengan
rasionalisme, dan penalaran induktif dengan empirisme.” 5
Catatan kaki.
Dengan komputerisasi membuat catatan kaki adalah mudah, secara ilmiah maka
catatan kaki dipisahkan dari tubuh skripsi atau teks, dimulai 14 s/d 20 ketukan
paling kiri, diketik dalam satu spasi, , garis pemisah dengan dua spasi, yang
mencakup (1) nama penulis, (2) judul tulisan (3) tempat penerbitan (4) nama
penerbit (5) tahun penerbitan (6) halaman yang dikutib.
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
67
1. Nama penulis.
a. Nama penulis harus sama dengan nama yang tercantum dalam buku, tanpa
gelar (profesor, Ir. Drs dll), bila menggunakan nama keluarga dicantumkan
yang terakhir
1
Stephen P. Robbins, Organization Theory : Structure, Design and Applications
(Englewood Cliffs : Prenstice-Hall, 1990), pp. 51-85
2
Wayne K. Hoy & Cecil G. Miskel, Educational Administration, Theory, Research, and
Practice 2nd (New York :Random House Inc, 1982) pp319 –3 44
b. Pengulangan kutipan yang diulang dengan pengarang yang sama
menggunakan notasi ibid kutipan ini pada halaman yang sama
3
Ibid
c. Sedangkan apabila dengan buku yang sama tetapi halaman berbeda maka
ditulis sbb:
4
Ibid., p. 222 (kutipan ini pada buku sama pada halaman 222
d. Sedangkan bila ingin mengutib Stephen P. Robbins catatan tersebut
terhalang tulisan Wayne K. Hoy & Cecil G. Miskel, maka digunakan loc. Cit
(loco citato artinya dalam tempat yang telah dikutib
1
Wayne K. Hoy & Cecil G. Miskel, Educational Administration, Theory, Research, and Practice 2 nd (New York :Random House
Inc, 1982) pp319 –3 44
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
68
5
Stephen P. Robbins, loc. cit.
e. Sedangkan bila ingin mengutib Stephen P. Robbins catatan tersebut
terhalang tulisan Wayne K. Hoy & Cecil G. Miskel tetapi pada halaman
yang berbeda maka digunakan op.cit ( opere citato dalam karya yang
telah dikutib misal
6
Stephen P. Robbins, op. cit., p234
f. Sedangkan bila ingin mengutib Stephen P. Robbins tetapi buku lainnya
maka cukup ditulis
7
Stephen P. Robbins, Organisation Behaviour , pp 675
g. Untuk dua dan tiga pengarang dalam buku sama maka penulis ditambah
and untuk penulis ketiga
8
Albert Mehrabian, Andrew L.Young, and Sharon Sato, Emotional
Emphaty and Associated Individual Difference (Los Anggelos: University of
California, 1988) pp 221-240
h. Apabila pengarang lebih empat (4) cukup ditambah et al. (et alili atau dan
lai lain.)
9
Paulus, P.B et . al. , Psychology of Group Influence (Hilsdale : Nj. Erlbaum, 1989),
pp. 248-253.
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
69
i. Untuk buku yang diterjemahkan harus ada nama pengarang dan nama
peterjemah,
10
Robert Lado, Budaya dan Bahasa, terjemahan, S darmawidjojo (Bandung,
penerbit Ganefo, 1999), p. 213
j. Untuk buku kumpulan cukup ditulis editornya.
11
Paulus DP. Bunga rampai kewirausahaan Indonesia, Jakarta, Penerbit
Erlangga, 1998.
k. Jika tidak ada nama pengarang, maka lembaga atau nama panitia dapat
dituliskan dan dianggap sebagai penulis.
12
Departemen Pertanian, petunjuk Operasional Proyek P4K, Jakarta,
Proyek P4K, 20
2. Judul Tulisan.
Judul tulisan harus ditulis lengkap lihat contoh contoh diatas khusaus
untuk judul skripsi, thesis dll yang tidak dipublikasikan ditu;lis dengan tanda
kutib
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
70
3. Kota tempat penerbitan.
Kota tempat penerbitan bisa dicari dihalaman 3 atau dibalik halaman ujudul,
apabila lebih dari satu kota maka cukup ditulis satu saja.
4. Nama penerbit
Ditulis setelah nama kota diikuti dengan koma baru tahun penerbitan
5. Tahun penerbitan
Tahun penerbitan adalah tahun diterbitkan bukan tahun pada akhir
pendahuluan.
6. Halaman
Pada umumnya kutipan diambil dari halaman tertentu digunakan singkatan p
(pagina atau page) kadang2 juga digunakan h. apabila satu halaman cukup
p.4; bila banyak halaman digunakan pp, 16-34.
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
71
1. Hakekat Efektivitas Kerja
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Efektifitas Kerja, dari rangkaian kata yang ada maka
penelahaan variabel tersebut akan diawali
pada pengertian serta konsep-konsep tentang pengertian
efektivitas kerja1, adapun pengertian efektivitas atau keefektivan didalam bahasa inggris disebut dengan
effektiveness, dan dalam pembahasannya ditekankan pada penilaian prestasi perseorangan yang pada
dasarnya adalah menjadi dasar prestasi organisasi atau kelompok, untuk mendukung pengertian tersebut
maka pengertian tentang ketua, dan kelompok2, dibahas pula untuk digunakan sebagai bahan rujukan3,
semua pengertian tersebut yang dijadikan
dasar
dalam pembahasan dan digunakan penelahaan
selanjutnya.4
DAFTAR PUSTAKA.
2
Carl V. Patron & David S. Sawicki, Basic Method of Policy Analysis and Planning ( Englewood Cliffs : Ptentice Hall, 1986) p
157
3
ibid., p.78
4
op.cit., p. 76
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
72
Daftar pustaka tidak diberi nomor urut tetapi menggunakan urutan alfabetis
berdasarkan nama keluarga , sehingga nama keluarga dahulu baru nama,
ingat dalam catatan kaki nama keluarga dibelakang, khusus untuk orang Indonesia
cek sekali lagi apakah nama belakang itu nama keluarga atau bukan apabila bukan
maka ditulis biasa.
Biro Pusat Statistik., Indikator Sosial Wanita Indonesia 1998, Biro Pusat Statistik, Jakarta 2000.
Bennis, Warren G., Jagdish Parikh., Ronnie Lessem. Beyond Leadership, Balancing Economics,
Ethics, and Ecology, Cambridge : Central Limited & TJ Press, 1994.
Braybrooke David., & Charles L. Lindblom. Strategy of Decision, Policy Evaluation as a Social
Process, New York : The Free Press, 1970.
Hadari, Nawawi. Manajemen Sumberdaya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif, Yogyakarta :
Gadjahmada University Press, 1997.
Maslow, Abraham H.. Motivasi dan Kepribadian,: Teori dengan pendekatan hierarki kebutuhan
manusia, Sugiyanto dkkJakarta : Pustaka Binaman Presindo, 1994.
Paulus, PB. Et .al, Psychology of Group Influence, Hilsdale : Erlbaum Internasional, 1989.
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
73
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
74
C. Model-Model Proyeksi Penduduk
Posted on Juni 10, 2008 by Junaidi
5 Votes
Kebijakan pembangunan seharusnya tidak hanya diarahkan untuk mengatasi permasalahan kependudukan
pada saat ini, tetapi juga dilakukan dalam rangka mengantisipasi keadaan dan permasalahan kependudukan
pada masa yang akan datang. Oleh karenanya, dalam perumusan kebijakan diperlukan informasi keadaan
penduduk pada masa yang akan datang, yang dapat diperoleh melalui proyeksi atau peramalan penduduk.
Proyeksi penduduk (population projections) dan peramalan penduduk (population forecast) sering
dipergunakan sebagai dua istilah yang sering dipertukarkan. Meskipun demikian, kedua istilah ini
sebenarnya memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Berbagai literature menyatakan proyeksi penduduk
sebagai prediksi (ramalan) yang didasarkan pada asumsi rational tertentu yang dibangun untuk
kecenderungan masa yang akan datang dengan menggunakan peralatan statistic atau perhitungan
matematik. Disisi lain peramalan (forecast) penduduk bisa saja dengan atau tanpa asumsi dan/atau
kalkulasi. Tanpa kondisi/syarat tertentu atau pendekatan tertentu. (Smith, et.al 2001). Oleh karenanya,
dapat dikatakan bahwa peramalan adalah proyeksi, tetapi tidak semua proyeksi membutuhkan peramalan.
Tulisan ini akan membahas beberapa metode proyeksi penduduk. Dari berbagai literature, terdapat banyak
metode dalam proyeksi penduduk. Masing-masingnya memiliki asumsi sendiri, kekuatan dan kelemahan.
Model-model yang umum yang biasanya digunakan untuk proyeksi penduduk diantaranya adalah:
1.
Model ekstrapolasi trend, yang diantaranya terdiri dari:
1. Model Linear
2. Model Geometric
3. Model Parabolic
2.
Model Komponen Kohor
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
75
3.
Model Ratio
1. Model “Constant Share”
2. Model “Shift Share”
3. Model “Share of Growth”
1.
Model
Ektrapolasi
Trend
Model ekstrapolasi trend secara sederhana menggunakan trend penduduk masa yang lalu untuk
memperkirakan jumlah penduduk masa yang akan datang. Metode ini adalah metode yang mudah
digunakan dalam rangka proyeksi penduduk. Selain itu, metode ini juga digunakan untuk menghitung
tingkat dan ratio pada masa yang akan datang berdasarkan tingkat dan ratio pada masa yang lalu.
Model ekstrapolasi trend yang banyak digunakan adalah model linear, geometric dan parabolic. Asumsi
dasar dari model linear, geometric dan parabolik adalah pertumbuhan atau penurunan akan berlanjut tanpa
batas. Namun demikian, asumsi tersebut tidak mungkin diberlakukan jika proyeksi yang disusun adalah
proyeksi jangka panjang. Misalnya jika populasi di suatu daerah berkurang, dalam jangka panjang model
ini akan memproyeksikan penduduk menjadi nol, dan bahkan menjadi negative. Demikian juga, jika jumlah
penduduk di suatu daerah yang meningkat, tidak mungkin akan meningkat pada jumlah yang tanpa batas.
Dalam kenyataannya, penduduk hanya akan meningkat sampai suatu tingkat dengan kapasitas yang
maksimum dan kemudian akan kembali turun atau stabil dalam kaitannya dengan kepadatan penduduk,
biaya hidup dan kualitas hidup. Oleh karenanya, penggunaan model ekstrapolasi trend membutuhkan
pemahaman yang baik tentang kecenderungan pertumbuhan masa lalu untuk membuat estimasi dengan
batasan yang masuk akal (reasonable).
a. Model Linear (Aritmethic)
Model linear menurut Klosterman (1990) adalah teknik proyeksi yang paling sederhana dari seluruh model
trend. Model ini menggunakan persamaan derajat pertama (first degree equation). Berdasarkan hal tersebut,
penduduk diproyeksikan sebagai fungsi dari waktu, dengan persamaan:
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
76
Pt =α + βT
Dimana : Pt = penduduk pada tahun proyeksi t
α = intercept = penduduk pada tahun dasar
β = koefisien = rata-rata pertambahan penduduk
T = periode waktu proyeksi = selisih tahun proyeksi dengan tahun dasar
Hasil proyeksi akan berbentuk suatu garis lurus. Model ini berasumsi bahwa penduduk akan
bertambah/berkurang sebesar jumlah absolute yang sama/tetap (β) pada masa yang akan datang sesuai
dengan kecenderungan yang terjadi pada masa lalu. Ini berarti bahwa, jika P t+1 dan Pt adalah jumlah
populasi dalam tahun yang berurutan, Pt+1 – Pt yang adalah perbedaan pertama yang selalu tetap (konstan).
Klosterman (1990), mengacu pada Pittengar (1976), mengemukakan bahwa model ini hanya digunakan jika
data yang tersedia relatif terbatas, sehingga tidak memungkinkan untuk menggunakan model lain.
Selanjutnya, Isserman (1977) mengemukakan bahwa model ini hanya dapat diaplikasikan untuk wilayah
kecil dengan pertumbuhan yang lambat, dan tidak tepat untuk proyeksi pada wilayah-wilayah yang lebih
luas dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi.
b. Model Geometric.
Asumsi dalam model ini adalah penduduk akan bertambah/berkurang pada suatu tingkat pertumbuhan
(persentase) yang tetap. Misalnya, jika Pt+1 dan Pt adalah jumlah penduduk dalam tahun yang berurutan,
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
77
maka penduduk akan bertambah atau berkurang pada tingkat pertumbuhan yang tetap (yaitu sebesar P t+1/Pt )
dari waktu ke waktu. Menurut Klosterman (1990), proyeksi dengan tingkat pertumbuhan yang tetap ini
umumnya dapat diterapkan pada wilayah, dimana pada tahun-tahun awal observasi pertambahan absolut
penduduknya sedikit dan menjadi semakin banyak pada tahun-tahun akhir. Model geometric memiliki
persamaan umum:
Pt =α + βT
Persamaan diatas dapat ditransformasi kedalam bentuk linear melalui aplikasi logaritma, menjadi sebagai
berikut:
LogPt =Logα + T.logβ
c.
Model
Parabolik.
Model parabolic seperti model geometric berasumsi bahwa penduduk suatu daerah tidak tumbuh dalam
bentuk linear. Namun demikian, tidak seperti model geometrik (yang berasumsi tingkat pertumbuhan
konstan dari waktu ke waktu), pada model parabolic tingkat pertumbuhan penduduk dimungkinkan untuk
meningkat atau menurun. Model ini menggunakan persamaan derajat kedua yang ditunjukkan sebagai
berikut:
Pt =α + β1T + β2T2
Model parabolic memiliki dua koefisien yaitu β1 dan β2. β1 adalah koefisien linear (T) yang menunjukkan
pertumbuhan konstan, dan β2 adalah koefisien non-linear yang (T2) yang menyebabkan perubahan tingkat
pertumbuhan. Tanda positif atau negatif pada β1 dan β2 bervariasi tergantung pada apakah tingkat
pertumbuhan tersebut akan meningkat atau menurun. Berdasarkan variasi pada tanda β1 dan β2, model akan
menghasilkan empat scenario sebagai berikut:
Tabel. Skenario dalam Model Parabolik
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
78
β1
β2
Efek terhadap pertumbuhan penduduk
Pertambahan yang semakin meningkat
+
+
Penduduk bertambah
Kurva cekung ke atas (Concave upward)
Pertambahan yang semakin berkurang
+
-
Penduduk berkurang
Kurva cekung ke bawah (concave downward)
Pertambahan yang semakin berkurang
-
+
Penduduk bertambah
Kurva cekung ke atas (Concave upward)
Pertambahan yang semakin meningkat
-
-
Penduduk berkurang
Kurva cekung ke bawah (concave downward)
Klosterman (1990), menyarankan demographer untuk terlebih dahulu mencermati (menguji coba) model ini
ketika akan diaplikasikan pada suatu daerah. Menurutnya, meskipun model ini baik untuk daerah dengan
pertumbuhan atau penurunan yang cepat, namun demikian proyeksi jangka panjang akan menghasilkan
angka yang sangat besar atau sangat kecil.
2. Model Komponen Kohor
Model-model ekstrapolasi trend yang didiskusikan diatas mengacu pada perkiraan penduduk secara
agregat, sementara model komponen kohor mengacu pada perubahan-perubahan komponen penduduk
(yaitu fertilitas, mortalitas dan migrasi) secara terpisah. Penduduk secara keseluruhan dibagi kedalam
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
79
beberapa kohor/kelompok umur. Interval (k) dari kohor ini umumnya dalam satu tahunan (0-1, 1-2, 2-3
dst), lima tahunan (0-4, 5-9, 10-14 dst), atau 10 tahunan (0-9, 10-19, 20-29. Selanjutnya, kohor dibagi lagi
berdasarkan gender dan etnis.
Pengelompokan penduduk berdasarkan komponen-komponen yang mempengaruhi perubahan penduduk,
kelompok umur, gender dan etnis akan membantu untuk membangun pemahaman yang lebih baik
mengenai dinamika penduduk suatu daerah. Karena ukuran kohor semakin kecil, maka akan semakin
terperinci informasi yang dapat digunakan dalam analisis. Misalnya, bayi dan penduduk umur-umur tua
akan memiliki persentase kematian yang lebih tinggi dibandingkan penduduk usia muda. Jumlah kelahiran
akan bervariasi berdasarkan umur dan etnis dari penduduk wanita. Demikian juga, migrasi akan bervariasi
menurut umur, gender dan etnis individu.
Persamaan dalam model komponen kohor adalah:
Dimana:
t
Pt
= penduduk tahun t pada kohor di interval k
= tahun
n
= umur awal dari kohor
k
= jumlah tahun dalam kohor (interval kohor umur)
DTH
IR
= total kematian
= total kelahiran
NMIG = total migrasi bersih
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
80
Karena penduduk kohor n pada tahun sebelumnya (
) dikurangi dengan jumlah kematian dalam kohor
tersebut (
) adalah jumlah penduduk yang bertahan hidup ke kohor n pada tahun t (
persamaan dapat ditulis ulang sebagai berikut:
), maka
Berikut diberikan perhitungan-perhitungan untuk ketiga komponen dalam metode ini:
a. Mortalitas-Tingkat Survival
Mortalitas dihitung dalam model sebagai jumlah penduduk dalam kohor tertentu n-k pada tahun t-k, yang
bertahan hidup ke kohor berikutnya (n) pada tahun t.
Dimana:
n-kSRVk
penduduk dari kohor n-k pada tahun t-k
= tingkat bertahan hidup (survival)
b. Kelahiran- Tingkat Fertilitas
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
81
Fertilitas adalah jumlah bayi yang dilahirkan wanita usia subur (biasanya antara 15-44 tahun). Tingkat
fertilitas diberikan melalui persamaan berikut:
Dimana:
tingkat fertilitas wanita dalam kohor n dari interval k
jumlah kelahiran oleh wanita pada kohor n
jumlah wanita dalam kohor n
Tingkat fertilitas yang diperoleh dari rumus diatas dapat digunakan untuk menghitung jumlah kelahiran
dalam interval waktu yang sama sesuai dengan ukuran kohor. Misalnya, jika ukuran kohor adalah lima
tahunan (0-4, 5-9, 10-14), maka proyeksi dapat dilakukan untuk interval lima tahunan (2005, 2010, 2015).
Selanjutnya, jika wanita-wanita pada kohor umur tertentu tidak memiliki kelahiran, maka untuk keakuratan
perhitungan, tingkat fertilitas perlu disesuaikan. Tingkat fertilitas yang disesuaikan adalah rata-rata dari dua
tingkat fertilitas yang berurutan.
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
82
Dimana:
dengan interval k
tingkat fertilitas yang disesuaikan dari wanita dalam kohor n
Total kelahiran selanjutnya dibagi atas kelahiran bayi laki-laki dan bayi perempuan berdasarkan sex ratio
waktu lahir dari data masa yang lalu.
c. Migrasi bersih (Net Migration).
Migrasi bersih adalah perbedaan antara jumlah penduduk yang masuk dengan jumlah penduduk yang
keluar dari suatu daerah, dengan persamaan:
3. Model Ratio
Menurut Smith, Tayman dan Swanson (2001), model ratio-sebagaimana model ekstrapolasi trend- juga
didasarkan pada trend masa lalu. Model ratio menggunakan konsep bahwa penduduk (atau perubahan
penduduk) pada suatu wilayah yang lebih kecil (wilayah studi) merupakan proporsi dari penduduk
(perubahan penduduk) dari wilayah yang lebih luas, atau wilayah basis (base area). Model ini sederhana
dan mudah dalam perhitungannya serta membutuhkan data yang relative lebih sedikit. Meskipun demikian,
model ini membutuhkan proyeksi penduduk dari wilayah basis tersebut.
Model ratio mencakup model constant share, shift share dan model share of growth.
a. Model Constant Share
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
83
Model ini berasumsi bahwa share penduduk dari daerah studi merupakan suatu proporsi yang konstan dari
daerah basis dan proyeksi dilakukan berdasarkan proporsi konstan tersebut.
Model disajikan dalam bentuk persamaan berikut:
Dimana: P
= jumlah penduduk pada daerah studi
Pj = penduduk pada daerah basis atau daerah yang lebih luas yang didalamnya terdapat
daerah studi
l
= tahun akhir dari observasi
t
= tahun proyeksi
Jika data wilayah studi menunjukkan kecenderungan yang sama seperti wilayah basis, penggunaan model
ini akan menghemat waktu dan lebih sederhana dalam penerapannya. Namun demikian, jika daerah studi
dan daerah basis memiliki trend pertumbuhan yang berlawanan, artinya jika daerah studi mengalami
penurunan penduduk dan daerah basis mengalami peningkatan penduduk, atau sebaliknya, proyeksi ini
tidak dapat diaplikasikan
b. Model Shift Share
Model shift share mencoba mengoreksi kelemahan dari model constant share dengan memasukkan indeks
pergeseran (shift term) untuk menghitung perubahan share penduduk dari waktu ke waktu. Jika
pertumbuhan daerah studi lebih cepat dari daerah basis maka shift term akan positif. Sebaliknya jika
pertumbuhan daerah studi lebih lambat dari daerah basis, maka shift termnya akan negative.
Persamaan dalam metode ini adalah sebagai berikut:
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
84
Dimana:
b
= tahun awal observasi
s
= shift term
z
= jumlah tahun dalam proyeksi (t-1)
y = jumlah tahun dalam periode observasi (1-b)
Satu kelemahan utama dari metode ini adalah jika terjadi pertumbuhan atau pengurangan yang tinggi pada
tahun dasar, hal ini dapat menyebabkan bertambahnya atau berkurangnya penduduk dalam jumlah yang
sangat besar pada tahun proyeksi. Oleh karenanya, penggunaan metode ini untuk proyeksi penduduk jangka
panjang harus dilakukan secara hati-hati.
c. Metode “share of growth”
Metode ini menggunakan share dari pertumbuhan penduduk bukannya share dari jumlah penduduk seperti
yang digunakan dua model ratio sebelumnya. Asumsi dasar dari model ini adalah bahwa share
pertumbuhan penduduk daerah studi pada periode observasi akan berlaku sama dalam periode proyeksi.
Model ini disajikan dalam bentuk persamaan berikut:
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
85
Metode ini akan lebih tepat diterapkan jika trend pertumbuhan penduduk pada daerah studi sama dengan
trend pertumbuhan pada daerah basis. Misalnya jika pertumbuhan penduduknya sama-sama meningkat atau
sama-sama menurun.
Bahan Bacaan:
Isserman, Andrew. 1977. Accuracy of Population Projections for Sub-county Areas,Journal of
American Institute of Planners. Vol 43, pp- 247- 59.
Klosterman, Richard E. 1990. Community Analysis and Planning Techniques. Savage.Rowman
& Littlefield, c1990.
Smith, Stanley , Jeff, Tayman, and David, Swanson. 2001. State and Local
PopulationProjections: Methodology and Analysis. New York. Kluwer Academic/ Plenum
Publishers.
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
86
1. MODEL PERAMALAN PERTUMBUHAN PENUMPANG PESAWAT
UDARA
Perencanaan transportasi mempunyai tujuan untuk mengembangkan sarana dan prasarana transportasi
agar dapat menunjang pergerakan manusia, barang atau kendaraan. Perencanaan transportasi udara adalah
perwujudan fasilitas penerbangan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan saat ini dan kebutuhan pada
masa mendatang pada khususnya. Perencanaan diperlukan untuk mencapai keseimbangan antara jumlah
penumpang dan volume penerbangan pada masa mendatang dengan ketersediaan prasarana transportasi udara
atau kapasitas suatu bandar udara.
Menurut Nasution (2004) dalam bukunya berjudul ’Manajemen Transportasi’ terdapat beberapa teknik
peramalan yang dapat digunakan untuk menghitung permintaan angkutan udara. Pemilihan teknik peramalan
yang tepat tergantung pada ketersediaan data yang diperlukan, maksud peramalan, dikaitkan dengan tingkat
akurasi, kecanggihan teknik yang digunakan, kerangka waktu serta ketersediaan data.
Menurut Horonjeff dan Mc. Kelvey (1994) dalam bukunya Planning and Design of Airport ada 2 jenis
prediksi dalam dunia penerbangan, yaitu:
a. Makroprakiraan; adalah prakiraan/prediksi kegiatan penerbangan total dalam suatu daerah yang luas
seperti negara.
b. Mikroprakiraan; adalah prakiraan/prediksi yang berhubungan dengan kegiatan di bandar udara pada
suatu daerah yang tertentu atau pada rute masing-masing.
Pada umumnya prediksi dilakukan untuk jangka pendek dan jangka panjang. Prediksi jangka pendek
dilakukan untuk memprediksi dengan waktu kurang dari 5 tahun dan memiliki ketelitian lebih besar
dibandingkan dengan prediksi jangka panjang.
Tujuan dari suatu prediksi bukanlah untuk meramalkan kondisi yang terjadi di masa depan secara tepat,
tetapi untuk mencari suatu informasi yang akan digunakan pada perencanaan transportasi, Horonjeff dan
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
87
Mc.Kelvey (1994). Dalam rentang waktu yang diprediksi tersebut, maka sangat mungkin terjadi faktor-faktor
sosial ekonomi yang akan mempengaruhi hasil prediksi tersebut.
Pada penelitian ini faktor-faktor sosial ekonomi tidak akan dianalisa dan dimasukkan ke dalam
perhitungan. Hal ini terkait dengan keterbatasan data yang ada yaitu hanya berupa data deret berkala. Adapun
metode-metode yang dapat dipakai dalam perkiraan peramalan dengan menggunakan data deret berkala atau
time series adalah sebagai berikut.
a. Metode Market Share
Teknik prakiraan yang digunakan untuk membandingkan suatu kegiatan penerbangan berskala besar
dengan suatu kegiatan penerbangan pada tingkat lokal disebut Metode Market Share. Metode ini
telah banyak digunakan sebagai teknik untuk memprakirakan permintaan penerbangan pada tingkat
lokal. Manfaat utamanya adalah dalam penentuan bagian kegiatan lalu lintas nasional yang akan
ditampung oleh bandar udara pada suatu daerah, Horonjeff dan Mc.Kelvey (1994).
Langkah pertama yang dilakukan dalam melakukan prediksi dengan metode Market Share adalah
dengan menentukan persentase perbandingan (rasio) dari jumlah penumpang pada suatu rute
tertentu terhadap jumlah penumpang total yang terdapat pada bandar udara yang ditinjau.
Selanjutnya untuk memprediksi jumlah penumpang suatu rute tertentu tersebut, persentase
perbandingan tersebut digunakan dengan mengalikannya dengan hasil prediksi jumlah penumpang
total pada bandar udara yang ditinjau berdasarkan metode-metode statistik lainnya. Untuk lebih
jelasnya, digunakan rumus sebagai berikut :
A = B x C (2.1)
dengan :
A = prediksi jumlah penumpang suatu rute tertentu
B = persentase perbandingan antara jumlah penumpang suatu rute tertentu terhadap
jumlah penumpang total pada bandar udara yang ditinjau
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
88
C = prediksi jumlah penumpang total pada bandar udara yang ditinjau berdasarkan
metode-metode statistik lainnya
b. Metode Double Moving Average
Metode Double Average merupakan suatu metode pemulusan. Dasar metode pemulusan adalah
pemulusan observasi masa lalu dalam suatu deret berkala (time series) untuk memperoleh ramalan
pada masa mendatang. Menurut metode pemulusan nilai-nilai historis ini, kesalahan random dirataratakan untuk menghasilkan ramalan, Makridakis (1983). Data yang diperlukan untuk melakukan
prediksi dengan menggunakan metode Moving Average dibutuhkan sedikitnya 50 data time series
agar menghasilkan suatu model yang baik. Metode Moving Average terdiri dari 2 tipe, yaitu Single
Moving Average dan Double Moving Average. Perbedaannya adalah pada Double Moving Average
merupakan rata-rata bergerak dari rata-rata bergerak yang dihasilkan dari Single Moving Average.
c. Metode Double Exponential Smoothing
Terdapat 2 jenis Metode Double Exponential Smoothing, yaitu metode 1 Parameter dari Brown dan
metode 2 Parameter dari Holt. Persamaan yang digunakan dalam metode Double Exponential
Smoothing dari Brown adalah, seperti dalam Makridakis (1983):
S’t = αXt + (1-α)S’t - 1 (2.2)
S”t = α S’t +(1-α)S”t - 1 (2.3)
dengan :
S’t = pemulusan eksponensial tunggal (Single Exponential
Smoothing) pada periode t
S”t = pemulusan eksponensial ganda (Double Exponential
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
89
Smoothing) pada periode t
α = faktor pendekatan
Perhitungan prediksi menggunakan rumus berikut ini:
F t + m = (2 S t - S”t) + (α / 1-α ) (S’t - S”t) m (2.4)
dengan :
F t + m = prediksi untuk m periode ke muka dari periode t
m = jumlah periode ke muka yang diprediksi
Pada rumus ini terdapat faktor pendekat α, di mana α merupakan suatu faktor pendekatan yang
memberikan bobot yang semakin menurun pada observasi masa lalu. Nilai faktor pendekatan α yang
akan digunakan dalam metode Double Exponential Smoothing adalah nilai α yang meminimumkan
nilai pengujian Mean Squared Error (MSE) pada kelompok data pengujian.
Jika α mempunyai nilai mendekati +1, maka prediksi yang baru akan mencakup penyesuaian
kesalahan yang besar pada prediksi sebelumnya, sebaliknya jika nilai α mendekati 0, maka prediksi
yang baru mencakup penyesuaian yang sangat kecil. Bilamana digunakan suatu deret berkala (time
series) yang mengandung kesalahan random, maka Mean Squared Error (MSE) merupakan statistik
yang bermanfaat dan dapat dipakai sebagai prediksi untuk masa mendatang.
d. Metode Proyeksi Kecenderungan dan Ekstrapolasi
Ekstrapolasi didasarkan pada suatu pengujian pola historis kegiatan dan menganggap bahwa faktorfaktor yang menentukan variasi lalu lintas pada masa lalu akan terus menunjukkan hubungan yang
serupa pada masa depan. Teknik-teknik statistik digunakan untuk menentukan keandalan dari
prakiraan yang dilakukan. Terdapat tiga tipe metode ekstrapolasi, yaitu Ekstrapolasi Linier,
Ekstrapolasi Eksponensial, dan Ekstrapolasi Kurva Logistik menurut Horonjeff dan Mc.Kelvey
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
90
(1994). Teknik ekstrapolasi linier digunakan untuk pola permintaan yang mempunyai suatu
hubungan linier historis dengan variabel waktu (regresi sederhana) dengan persamaan sebagai
berikut:
Y = β0+ β1 X (2.5)
dengan :
Y = variabel tak bebas
X = variabel bebas
β0, β1 = parameter regresi
Hubungan antara variabel bebas X dan variabel tak bebas Y dapat dinyatakan dengan koefisien
korelasi antara X dan Y. Nilai koefisien korelasi adalah -1≤ r ≤1. Untuk melihat cakupan suatu
metode regresi terhadap data yang ada, perlu dihitung koefisien determinasinya.
Metode Penelitian Bisnis/ Sosial
91
Download