JURNAL STIE SEMARANG, VOL 7, NO 2, Edisi Juni 2015 (ISSN : 2252 – 7826) MENGELOLA WAKTU SECARA PROFESIONAL OLEH SUMBER DAYA MANUSIA Bambang Kristianto Wibowo Dosen Tetap ASM Semarang Abstrak Seorang pegawai harus mampu membuat manajemen waktu yang baik dan merniliki komitmen serta sikap yang dilandasi rasa tanggung jawab pada tugas maka mereka akan rnenyelesaikan tugas atau pekerjaannya karena merasa terikat pada penyelesaian tugas tersebut, bukan karena terikat pada normanorma formal, sehingga apabila tidak menyelesaikan tugas dengan sebaikbaiknya, mereka akan merasa bersalah dan bukannya takut pada sanksi. Untuk itu pegawai harus melatih diri untuk menjadi pegawai yang penuh tanggung jawab, yang mampu bekerja mandiri, bekerja tanpa pengawasan, bahkan dituntut untuk mampu mengawasi dirinya sendiri. Untuk itu harus memperhatikan aturanaturan dalam manajemen waktu yang baik, yaitu ; jangan menangguhkan, lacak aktifitas anda, berkonsentrasi pada hasil, ingat prinsip 80/20, gunakan waktu perjalanan dengan bijaksana, bangun rancangan aksi, merespon dengan cepat, bersikap tegas, jadwalkan waktu untuk santai. Bagi seorang pegawai, waktu adalah sumber daya langka, sehingga harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Dengan segala kesibukan yang dimilikinya manajemen waktu yang baik dan benar mampu membuat keseimbangan hidup bagi pegawai baik di kantor, masyarakat dan keluarga. Kata kunci : manajemen waktu, profesional PENDAHULUAN Di masa lalu seorang pegawai (sumber daya manusia ) sering disebut sebagai pengetik surat, mengingat alat yang dioperasikan oleh seorang sekretaris. Peran sekretaris sebagai sumber daya manusia beralih menjadi profesi profesional, yang tak lagi dikaitkan dengan peralatan yang mereka gunakan, Kompetensi seorang pegawal harus mempunyai sikap dan kepribadian yang baik, pengetahuan dan wawasan yang luas, mampu mengoperasionalkan alat-alat kantor, mampu mengelola kebutuhan kantor, memiliki ketrampilan bahasa asing, dan yang terpenting adalah seorang pegawai harus mempunyai manajemen waktu yang tepat untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Manajemen waktu adalah hal yang paling mendasar dalam kehidupan seorang pegawai. Manajemen waktu tidak lepas dan proses planning, organizing, actuating, controlling, dan evaluating. Pegawai profesional harus mampu 14 JURNAL STIE SEMARANG, VOL 7, NO 2, Edisi Juni 2015 (ISSN : 2252 – 7826) melakukan lima hal tersebut untuk menciptakan keseimbangan antara tugas-tugas kantor dan keluarganya. PEMBAHASAN Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan produktivitas waktu. Waktu menjadi salah satu sumber daya unjuk kerja. Sumber daya yang mesti dikelola secara efektif dan efisien, Efektifitas terlihat dan tercapainya tujuan menggunakan waktu yang tetah ditetapkan sebelumnya. Dan efisien tidak lain mengandung dua makna, yaitu akan pengurangan waktu yang ditentukan, dan makna investasi waktu menggunakan waktu yang ada. Perencanaan terlebih dulu waktu yang akan digunakan merupakan pedoman atau arah untuk melakukan pengawasan terhadap waktu. Proses manajemen waktu tidak terlepas dan POACE (Planning, Organizing, Actuating dan Controling, Evaluating). SEKRETARIS MANAJEMEN PLANNING ORGANIZING ACTUATING CONTROLLING EVALUATING 15 TUJUAN JURNAL STIE SEMARANG, VOL 7, NO 2, Edisi Juni 2015 (ISSN : 2252 – 7826) Planning Dalarn hal ini seseorang pegawai harus rnempunyai rencana-rencana yang akan dilakukan. Misalnya harus punya rencana yang jelas 10 tahun kedepan, 5 tahun kedepan, 3 tahun kedepan, I tahun kedepan, I bulan kedepan sampai I minggu kedepan. Hal yang harus diperhatikan dalani membuat perencanaan : 1. Spesiflk SDM harus rnemhuat perencanaan dengan jelas maksud dan tujuannya. 2. Measurable Rencana yang telah dibuat harus diukur parameter keberhasilannya menuju rencana tersebut. 3. Action Related SDM perlu menentukan sejumlah langkah yang berurutan semakin dekat dengan pencapaian sasaran. 4. Realistic Dapat mendiskusikan rencana anda dengan sahabat, teman sejawat. 5.Time BasedSetiap langkah yang sudah kita rencanakan itu perlu punya batasan waktu yang jelas. Setiap langkah yang sudah di rencanakan itu perlu punya batasan waktu yang jelas. Adapun manfaat perencanaan dalarn manajemen waktu yaitu: 1. Mengimbangi ketidakteraturan dan perubahan 2. Mernusatkan perhatian dan sasaran 3. Memperoieh pengelolaan yang efisien dan efektif 4. Memudahkan pengawasan 5. Mengukur hasil yang akan dicapai seorang sekretaris Organizing Dalam hal ini seorang sekretaris harus mampu menetapkan apa yang harus dicapai dalam jangka pendek. Pengorganisasian diartikan sebagai 16 JURNAL STIE SEMARANG, VOL 7, NO 2, Edisi Juni 2015 (ISSN : 2252 – 7826) keseluruhan proses pengeiompokkan tugas-tugas, tanggung jawab, wewenang, dan prioritas. Dengan manajemen waktu yang benar seorang pegawai mampu mengoperasikan tugas-tugasnya dengan baik dan benar. Basil pengorganisasian adalah suatu situasi dimana tugas-tugas seorang pegawai dapat digerakkan menjadi satu kesatuan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Manfaat pengorganisasian adalab membagi tugas-tugas yang besar menjadi tugas-tugas yang lebih kecil, mempermudah pegawai daiam ineiakukan pengawasan dan menentukan tugas-tugas yang akan dikerjakan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Proses pengorganisasian biasanya rnelalui langkah-langkah a. Membagi tugas-tugas yang akan dilakukan b. Membuat prioritas tugas yang akan dikerjakan Adalah suatu usaha scoring pegawal untuk bekerja sesuai dengan perencanaan dan tujuan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini seorang pegawai sudah mengerjakan tugas-tugas sesuai dengan prioritasnya. Dalam hal ¡ni seorang pegawai membutuhkan hal-hal: a.Komunikasi Seorang pegawai dalam menjalankan tugasnya hams mempunyai kemainpuan berkomunikasi yang baik, sehingga dapat menghadapi kesulitan dalam menjalankan tugas-tugasnya dengan bantuan orang lain. b. Motivasi . Seorang pegawai harus mempunyai motivasi dalam dirinya maupun motivasi dan luar dalam mengerjakan tugas-tugasnya, sehingga dapat dikerjakan dengan efisien dan efektif Controlling Bagi seorang pegawai tahap ini adalah tindakan meneliti apakah segala tugas-tugas yang telab dikeijakan telah tercapai atau beijalan sesuai dengan rencananya. 17 JURNAL STIE SEMARANG, VOL 7, NO 2, Edisi Juni 2015 (ISSN : 2252 – 7826) Langkah-langkah proses pengawasan: a. Menetapkan standart keberhasilan tugas b. Mengukur prestasi kerja c. Mengambil tindakan perbaikan Keberhasilan pengawasan tergantung: a. Harus ada rencana yang dilaksanakan b. Harus ada ketegasan c. Bagaimana proses pengawasan akan dilaksanakan d. Memiliki keahlian e. Memiliki wewenang f. Berkemauan dan bersemangat melakukan pengawasan Evaluating Proses akhir dalam manajemen waktu dalani hal ini seorang pegawai mampu mengetahui tingkat keberhasilan dan segala tugas-tugas yang telah dikeijakan. Seorang pegawai harus mampu menganalisis tugas tugas yang telah dikerja]can dan tugas-tugas yang belum mampu dikerjakan. Dalarn hal ini seorang pegawai harus mampu mengetahui penyebab tugas-tugas yang belum mampu dikeijakan dengan baik. Setelah mengetahui penyebab kegagalan pegawai memulai dengan perencanaan yang baru. Sumber Daya Manusia ( SDM ) harus menghindari kecenderungan kesalahan dalam mengelola waktu Gejala-gejala manajemen waktu yang buruk: 1. Tidak pernah mempunyai waktu untuk mengeijakan pekerjaan yang benar-benar penting. 2. Menggunakan waktu terlalu banyak untuk pekeijaan “mendesak” dan bukan pekerjaan yang penting. 3. Sering masih di kantor sampai malam. 18 JURNAL STIE SEMARANG, VOL 7, NO 2, Edisi Juni 2015 (ISSN : 2252 – 7826) 4. Membawa pekerjaan kantor ke rurnah. 5. Jarang sekali mempunyai waktu untuk rnengetahui perkembangan kertas kerja. 6. Mengeijakan pekeijaan orang lain. 7. Merasa sangat dipenlukan atau tidak tergantikan orang lain. 8. Mengikuti rapat terlalu banyak. 9. Sukar mengatakan tidak. 10. Membiarkan orang lain mengatur waktu anda. . 11. Sening merasa stres, cernas dan terburu-buru. 12. Jarang rnenyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya Modal utama yang dibutuhkan oleh seorang pegawai untuk membuat kehidupannya menyenangkan sehagai perrnulaannya adalah Manajemen Waktu. Pengaturan waktu yang efektif merupakan hal yang mendasar untuk berbagai lingkup wilayah kehidupan. Manajemen waktu adalah kebutuhanutama bagi seorang pegawai dalam menjalankan kegiatannya untuk mencapai profesionalisme Manajemen waktu pada dasarnya tidak jauh beda dengan manajemen diri, karena pada kenyataannya seorang pegawai tak dapat mengatur waktu tetapi dapat mengatur diri sendiri dan dapat melakukan kegiatan dalam segala kesempatan. Sukses merupakan hasil dan kebiasaan, oleh sebab itu langkah pertama yang harus dilakukan adalah memperlancar bagaimana Anda menggunakan waktu yakni dengan kebiasaan mengontrol diri, kebiasaan ini diawali dengan membuat keputusan secara sadar. Sekali seorang pegawai bisa, seterusnya kebiasaan bagus ini menjadi hal yang alami. Dalam banyak hal sukses bukan dihasilkan dan hal yang tak biasa. tapi lebih sebagai hasil dan kemampuan seseorang untuk “menguasai keduniawian”. Dengan konsisten menampilkan seluruh tugas penting yang belum sempurna, sejalan dengan waktu aktivitas ini akan berubah menjadi pencapaian besar. 19 JURNAL STIE SEMARANG, VOL 7, NO 2, Edisi Juni 2015 (ISSN : 2252 – 7826) Beberapa aturan dalam manajemen waktu yang baik: 1. Jangan menangguhkan Lakukan saat itu juga. Saat orang menunda sesuatu, itu berarti membunuh daya gerak pencapaian pada tujuan saat ini dan menghalangi kesempatan di masa mendatang lantaran waktu yang tersumbat. Cara untuk mencegab penundaan adalah dengan merancang deadline untuk tujuan yang harus dicapai. Menghindari deadline terakhir membawa penundaan yang diatur tujuan sebagai perantara untuk mencapai setingkat demi setingkat menuju tujuan. 2. Lacak aktivitas anda Memori adalah penuntun yang payah, jika ini berhubungan dengan menetapkan bagaimana Anda melewatkan waktu Anda. Cara terbaik untuk rekam aktivitas Anda sepanjang hariadalah dengan mendata apa yang Anda lakukan. Kebanyakan orang akan menemukan kalau mereka memiliki tiga jam dalam tiap hari yang sebenarnya dapat digunakan untuk hal yang lebih membangun atau tindakan yang efisien. Kurangi waktu yang Anda gunakan untuk bertelepon, membolak-balik majalah atau surfing di web yang tak rnenghasilkan apapun, dan batasi kegiatan-kegiatan yang tak penting. 3. Berkonsentrasi pada hasil Banvak orang melewatkan waktu mereka sepanjang hari dengan aktivitas yang hiruk-pikuk, tapi hanya sedikit membuahkan hasil. Itu semua terjadi karena mereka tak berkonsentrasi pada hal yang benar.jangan terkecoh antara bekerja secara efisien dan bekerja secara efektif. Aktivítas dapat mernang kadang dapat membebaskan dan tekanan tapi itu tak mencapai tujuan Anda. Dengan lebih berkonsentrasi pada sedikit prioritas “utama” secara teratur. Anda dapat mencapai lebih banyak hal dalam waktu singkat. 20 JURNAL STIE SEMARANG, VOL 7, NO 2, Edisi Juni 2015 (ISSN : 2252 – 7826) 4. Ingat prinsip 80/20 20% kunci aktivitas anda akan memberi anda 80% dalam bentuk hasil. Tujuan anda adalah rnengubah ini untuk memastikan kalau anda berkonsentrasi sebanyak usaha yang rnungkin anda lakukan untuk hasil tertinggi dan tujuan. 5. Gunakan waktu perjalanan dengan bijaksana Sangat mudah untuk mengabaikan waktu yang dilakukan untuk menempuh penjalanan dalam penafsiran manajemen waktu. Pertimbangan dengan hati-hati apakah ini merupakan waktu yang sesuai dimana anda dapatjuga rnenggunakannva secara lebih produktif. Sebagai contoh, jika anda memiliki naik bus atau kereta untuk menuju ternpat kerja, apakah ini menyediakan kesempatan untuk membuat penggunaan waktu anda jadi lebih baik? Atau jika anda nyetir sendiri, apa anda bisa mendengarkan rekaman pendidikan atau motivasional yang dapat membuat anda memperbaiki ketrampilan dan lebih produktif ? 6. Bangun rancangan aksi Sebuah rencana tindakan merupakan daftar pendek dan tugas yang harus dilengkapi untuk mencapai sebuah tujuan. ini beda dengan to do list dimana fokus utarnanya adalah pencapaian tujuan, (dan langkah untuk mencapainya secara spesifik) danpada hanya niembuat tujuan untuk dicapai dalam periode waktu, Kapanpun anda ingin mencapai sesuatu, buat gambaran gamblang dan rencana tindakan, ini akan memberi anda kesempatan untuk lebih berkonsentrasi pada tahap pencapaian itu, dan memonitor kemajuannya dalam perwujudan. 7. Merespon dengan cepat Sebagai contoh, urus mail Anda begitu anda menerima surat. Jangan biarkan tagihan dan suratsurat itu membebani anda. Jika anda tak bisa membalas sebuah sural saat itu juga, buat file di tempat khusus yang mudah dilihat, dan tuliskan di amplop tindakan yang dibutuhkan serta tanggal dimana anda dapat rnenyelesaikannya. Ketika memungkinkan, lakukan tindakan pada had yang sama saat anda menerimanya. Jangan biarkan komputer, meja dan pikiran anda jadi bertumpuk dengan hal yang tak berguna. 21 JURNAL STIE SEMARANG, VOL 7, NO 2, Edisi Juni 2015 (ISSN : 2252 – 7826) 8. Bersikap Tegas Belajarlah berkata tidak pada orang lain. Waktu anda sangat herharga. Jadí jangan biarkan orang lain menentukan atau memanfaatkan anda untuk kepntingan rencana mereka, Batasi gangguan sebisa mungkin. Tutup pintu anda, matikan nada dering telepon atau minta dengan terus terang agar anda tidak diganggu 9. Jadwalkan waktu untuk bersantai Saat anda mengatur waktu dan kegiatan anda, pastikan menyisihkan saat untuk bersantai 22 JURNAL STIE SEMARANG, VOL 7, NO 2, Edisi Juni 2015 (ISSN : 2252 – 7826) PENUTUP manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasi, penggerakan, dan pengawasan produktivitas waktu. Waktu menjadi salah satu sumber daya unjuk kerja. Sumber daya yang mesti dikelola secara efektif dan efisien, Efektifitas terlihat dan tercapainya tujuan rnenggunakan wak:tu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan efisien tidak lain mengandung dua makna, yaltu : makna pengurangan waktu yang ditentukan, dan makna investasi waktu menggunakan waktu yang ada. Manajemen waktu bertujuan kepada produkifitas yang herarti rasio output dengan input. Tampak dan dirasakan seperti membuanghuang waktu dengan mengikuti fungsi manajemen dalam mengelola waktu. Merencanakan terlebih dahulu penggunaan waktu bukanlah suatu pemborosan melainkan memberikan pedoman dan arah bahkan pengawasan terhadap waktu. Seorang pegawai harus mampu membuat manajemen waktu yang baik dan merniliki komitmen serta sikap yang dilandasi rasa tanggung jawab pada tugas maka mereka akan rnenyelesaikan tugas atau pekerjaannya karena merasa terikat pada penyelesaian tugas tersebut, bukan karena terikat pada norma-norma formal, sehingga apabila tidak menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya, mereka akan merasa bersalah dan bukannya takut pada sanksi. Untuk itu pegawai harus melatih diri untuk menjadi pegawai yang penuh tanggung jawab, yang mampu bekerja mandiri, bekerja tanpa pengawasan, bahkan dituntut untuk mampu mengawasi dirinya sendiri. Mengelola dua puluh empat jam dalam sehari untuk menyelesaikan semua pekerjaan yang kita miliki dan menyelesaikanuva secara efisien memang bukanlah hal yang mudah bagi seorang pegawai. Kenyataanya banyak yang kesulitan menyelesaikan semua pekeijaan yang ada dalam jangka wakrtu yang telah ditetapkan. Bahkan tidak jarang pula segala sesuatunva menjadi tumpang tindih karena ketidakmampuan seseorang pegawai memanfaatkan waktu yang dimilikinya. Bagi seorang pegawai, waktu adalah sumber daya langka, sehingga harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Dengan segala kesibukan yang dimilikinya manajemen waktu yang baik dan benar mampu membuat keseimbangan hidup bagi pegawai baik di kantor, masyarakat dan keluarga. 23 JURNAL STIE SEMARANG, VOL 7, NO 2, Edisi Juni 2015 (ISSN : 2252 – 7826) DAFTAR PUSTAKA Achmad S Ruky,2014 CV Andi Offset, Menjadi Exsekutif Manajemen SDM Professional, Yogyakarta Amirullah, Hans Budiyono,2004, Pengantar Manajemen,Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta Edy Sutrisno, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Prenada Media Group, Jakarta Mahmudi, 2015, Manajemen Kinerja Sektor Publik, Unit Penerbit Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta Siswanto,2005, Pengantar Manajemen, Bumi Aksara , Jakarta Usman Effendi , 2011 , Asas Manajemen, PT Raja Grafindo Persada , Jakarta 24