PENETAPAN HARGA JUAL: Kebijakan Harga Jual Salah satu problem perusahaan profit oriented adalah penetapan harga jual. Jika salah menentukan harga jual maka target laba tidak tercapai. Faktor – Faktor yang menentukan Harga Jual antara lain Biaya produksi Biaya operasional Target laba Daya beli konsumen Kondisi perekonomian. Metode Penetapan Harga Jual Ada banyak metode penetapan harga jual yang bisa digunakan oleh berbagai perusahaan.misalnya : Atas dasar besarnya pengorbanan perusahaan ada beberapa metode yaitu : Metode Maksimalisasi Laba Metode Tingkat Pengembalian modal Metode Biaya Konversi Metode Marjin Kontribusi Metode Biaya Standar Pada umumnya penentuan harga jual untuk perusahaan komersial terutama perusahaan industri berdasarkan COST-PLUS-PRICING Yaitu : COST DITAMBAH MARK-UP (keuntungan yang diharapkan) Menurut metode COST PLUS PRICING ada empat cara penentuan harga pokok / harga jual: 1. Full Costing. 2. Full Cost. 3. Variable Costing. 4. Variable Cost. 1. Menurut Full Costing, COST adalah keseluruhan biaya produksi baik fixed maupun variable. 2. Menurut Full Cost, COST adalah keseluruhan biaya produksi dan non produksi baik fixed maupun variable. 3. Menurut Variable Costing, COST adalah keseluruhan biaya produksi yang berprilaku variable saja. 4. Menurut Variable Cost, COST adalah keseluruhan biaya produksi dan non produksi yang berprilaku variable saja. CONTOH : Data berikut ini dari perusahaan ANANDA: Biaya Variabel per unit sbb: - Bahan baku Rp 4,- Upah langsung Rp 4,- BOP Rp 2,- Adm. & penjualan Rp 1,Sedangkan biaya tetap sbb: - BOP Rp 30.000,- (dengan tingkat produksi 1.000 unit) - Adm. & penjualan Rp 20.000,- (dengan tingkat produksi 1.000 unit) Diminta : Hitunglah harga jual dengan perhitungan COST berdasarkan: 1. Full Costing. 2. Full Cost. 3. Variable Costing. 4. Variable Cost. Dengan asumsi mark-up 60 % dari COST JAWAB : 1. Full Costing: COST = Biaya produksi (tetap & variable) = Rp 4 + 4 + 2 + 30 = Rp 40,Harga Jual = COST + Mark-Up = Rp 40 + (60% x Rp 40) = Rp 64,- per unit. 2. FULL Cost: COST = Biaya produksi (tetap & var.) + Non Prod. (tetap & Variabel) = Rp 40 + 21 = Rp 61 Harga Jual = COST + Mark-Up = Rp 61 + (60% x Rp 61) = Rp 97,6 per unit. 3. Variable Costing: COST = Biaya produksi (variabel) = Rp 4 + 4 + 2 = Rp 10 Harga Jual = COST + Mark-Up = Rp 10 + (60% x Rp 10) = Rp 16 per unit. 4. Variable Cost: COST = Biaya produksi (var) + Non Prod. (Variabel) = (Rp 4 + 4 + 2 ) + ( 1 ) = Rp 11 Harga Jual = COST + Mark-Up = Rp 11 + (60% x Rp 11) = Rp 17,6 per unit. MENENTUKAN PERSENTASE (%) MARKUP Return on Investment adalah salah satu cara untuk menentukan besarnya markup. Berikut ini ada Formula untuk menentukan besarnya persentase markup. 1. Full Costing. 2. Full Cost. 3. Variable Costing. 4. Variable Cost. Rumus 1 (Full Costing) (Target ROI) + (Biaya Administrasi) % markup = -----------------------------------------------------------------(Vol. Dalam unit) x (Harga pokok produk per unit) Rumus 2 (Full Cost.) Target ROI % markup = ----------------------------------------------------------(Vol. Dalam unit) x (Total biaya per unit) Rumus 3 (Variable Costing) (Target ROI + Biaya Tetap + Biaya non produksi Variabel) % markup = -----------------------------------------------------------------------------(Vol. Dalam unit) x (Biaya produksi variabel per unit) Rumus 4 (Variabel Cost) (Target ROI) + (Biaya Tetap) % markup = -----------------------------------------------------------(Vol. Dalam unit) x (Biaya Variabel per unit) Metode Maksimalisasi Laba Metode ini menitikberatkan kepada perimbangan antara laba per unit dengan volume penjualan. Ilustrasi : Kapasitas produksi PT.Andaikutau per Tahun 140.000 unit. Total biaya tetap Rp 300 Jt. Biaya variable per unit Rp 7.000,-. Manajer perusahaan sedang mempertimbangkan harga jual yang tepat agar laba perusahaan Maksimal. Estimasi yang terjadi bahwa harga jual akan berpengaruh secara langsung terhadap volume produk yang terjual . Estimasi penjualan tersebut sebagai berikut : Harga Jual ( Rp ) Volume Penjualan (unit) 20.000 20.000 18.000 40.000 16.000 60.000 14.000 80.000 12.000 100.000 10.000 120.000 8.000 140.000 Dari data diatas dilakukan analisis sebagai berikut: dalam Ribuan Rupiah dan unit Harga Vol.Penjual Nilai Biaya Biaya Laba – Jual an Penjualan Variabel Tetap Rugi 20 20.000 400.000 140.000 300.000 40.000 18 40.000 720.000 280,000 300.000 140.000 16 60.000 960.000 420.000 300.000 240.000 14 80.000 1.120.000 560.000 300.000 260.000 12 100.000 1.200.000 700.000 300.000 200.000 10 120.000 1.200.000 840.000 300.000 60.000 8 140.000 1.120.000 980.000 300.000 160.000 Metode Tingkat Pengembalian Modal Biasanya tingkat pengembalian Modal telah ditentukan diawal,sehingga mempengaruhi harga jual produk pada tingkat kapasitas terpasang. Ilustrasi : Modal yang digunakan PT.Raga Rp 500.Jt , tingkat pengembalian modal 20%, volume produksi & penjualan 50.000 unit, total biaya yang dikeluarkan Rp 320.jt. Maka harga jual produk tersebut : Harga = Total Biaya + (% pengembalian modal X Modal) Volume Penjualan = Rp 320jt + ( 20% X Rp 500jt ) 50.000unit = Rp 8.400,- / unit Bukti : Penjualan 50.000 unit X Rp 8.400,= Rp 420 jt Total Biaya = Rp 320 jt Laba 20% X Rp 500 jt = Rp 100 jt Metode Biaya Konversi Jika perusahaan produksi 2 jenis produk dengan tingkat laba per unit sama besar, maka perusahaan harus mempertibangkan komposisi biaya diatara ke 2 produk tersebut. Ilustrasi : PT.Aku & Kau memproduksi 2 jenis lampu kecil (A & B) masing – masing 20.000 unit dengan harga jual yang sama Rp 5.000,-/ unit, dan komposisi biaya yang berbeda.berikut estimasi penjualan dan biaya untuk ke 2 produk tersebut : uraian Dalam ribuan Rupiah Produk A B 100.000 100.000 40.000 20.000 20.000 30.000 Penjualan B. Bahan Baku B.Upah Langsung BOP variable 20.000 10.000 BOP tetap 10.000 30.000 Laba kotor 10.000 10.000 Jika perusahaan memilih produk A untuk diproduksi,maka: Dalam ribuan Rupiah uraian Produk A B Penjualan 200.000 B. Bahan Baku 80.000 B.Upah 40.000 Langsung BOP variable 40.000 BOP tetap 10.000 Laba kotor 30.000 Total 200.000 60.000 50.000 30.000 40.000 20.000 Total 200.000 80.000 40.000 40.000 10.000 30.000 Jika perusahaan memilih produk B untuk diproduksi, maka : Dalam ribuan Rupiah uraian Produk Total A B Penjualan 200.000 200.000 B. Bahan Baku 40.000 50.000 B.Upah 60.000 60.000 Langsung BOP variable 20.000 20.000 BOP tetap 30.000 30.000 Laba kotor 50.000 50.000 Analisis diatas dengan asumsi harga jual per unit konstan walaupun volume penjualan naik. Harga Transfer (Transfer Pricing) Harga yang ditetapkan pada saat terjadi transaksi penjualan dan pembelian diantara bagian perusahaan dalam satu perusahaan. Beberapa Metode Harga Transfer : Harga Pasar Biaya (cost) Biaya Plus (Cost Plus) Negosiasi Ilustrasi : 3 divisi (bagian) dari PT.Aku & Kau diberlakukan sebagai pusat laba yang otonom. Produk dari divisi 1 menjadi bahan baku divisi 2 dan produk dari divisi 2 akan menjadi bahan baku divisi 3 sedangkan bahan baku divisi 1 dibeli dari pasar. Transaksi penjualan dan pembelian setiap divisi diberi kebebasan oleh perussahaan. Setiap divisi rata – rata berproduksi 20.000 unit. Berikut harga jual / unit dan biaya operasional setiap divisi : Dalam Rupiah Uraian Divisi 1 Divisi 2 Divisi 3 Harga Jual/unit (harga 120.000 300.000 550.000 pasar) Biaya Biaya / unit: Bahan baku 10.000 ? ? Upah langsung 10.000 20.000 30.000 BOP variable 10.000 20.000 30.000 BOP tetap 10.000 20.000 30.000 Pemasaran variable 10.000 20.000 30.000 Pemasaran tetap 10.000 20.000 30.000 Adm & Umum 10.000 20.000 30.000 Metode Harga Pasar Uraian Harga Jual/unit (harga pasar) Biaya Biaya / unit: Bahan baku Upah langsung BOP variable BOP tetap Pemasaran variable Pemasaran tetap Adm & Umum Dalam Rupiah Divisi 1 120.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 Divisi 2 300.000 Divisi 3 550.000 120.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 300.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 Metode Biaya Uraian Harga Jual/unit (harga pasar) Biaya Biaya / unit: Bahan baku Upah langsung BOP variable BOP tetap Pemasaran variable Pemasaran tetap Adm & Umum Total Biaya Dalam Rupiah Divisi 1 120.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 70.000 Divisi 2 300.000 Divisi 3 550.000 70.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 190.000 190.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 370.000