By: IR. LOEKMAN MOHAMADI. MSc 1 Metode Perencanaan & Perancangan Arsitektur Alat komunikasi dgn perancang MPPA Alat komunikasi dgn Kontraktor PERANCANGAN ARSITEKTUR PERANCANGAN ARSITEKTUR Peningkatan rancangan sendiri Alat komunikasi dgn Msayarakat dan user 2 Metode Perencanaan & Perancangan Arsitektur RANCANGAN dan PROSES PERANCANGAN PERANCANGAN, dalam konteks ARSITEKTUR, adalah aktivitas usaha mengubah keadaan semula menjadi keadaan masa depan yang dibayangkan. Dalam dunia manusia dikenal 2 lingkungan: lingkungan alamiah (alam) dan lingkungan buatan (man made). Ada 3 FAKTOR syarat utama dalam merancang bangunan: 1. 2. 3. Bangunan harus fungsional, Banguna secara struktural harus kuat, sehingga user merqsa aman dan nyaman (secure, convenience, Banguna harus memilikim nilai estetika (keindahan, keharmonisan, dan proporsional). PENGERTIAN PROSES PERANCANGAN Manfaat dari pemahaman terhadap PROSES PERANCANGAN: 1. 2. 3. Mengenali permasalahan atau menyusun program, adalah menguraikan masalah-masalah dalam bentuk daftar panjang perihal kumpulan informasi, Pemilihan metoda sebagai pemecah masalah (problem solver), kemudian dikembangkan dalam alternatif rancangan, Kemudian pemilihan alternatif sebagai hasil akhir, Menetapkan pemecahan_2 tersebut. 3 Metode Perencanaan & Perancangan Arsitektur LANGKAH-LANGKAH PROSES PERANCANGAN 1. PERMULAAN • Tahap identifikasi masalah & perumusan permasalahan, • Imajinasi dan aspirasi Arsitek sebagai sumber inspirasi dan imajinasi terhadap usulan pemecahan masalah user 2. PERSIAPAN • Pengumpulan sistematis & analisis informasi permasalahan (pemograman), • Pengumpulan peta dasar, tapak, data area, dan informasi kendala (SWOT) dan data program ruang sertakreteria yng menggambarkan karakteristik pemecahan arsitektural. 3. PEMBUATAN USULAN • Tahap pembuatan gagasan dan pengajuan usulan bangunan, proses pengajuan usulan rancangan disebut “Sintetis” yaitu usulan yg dihimpun dgn mempertimbangkan konteks (sosial, ekonomi, dan fisik), program ruang, tapak, teknologi, estetika & nilai perancangan. • Usulan ini disesuaikan dengan alternatif penataan dan bentuk yang berlainan, catatan ini dapat digunakan sebagai penyidikan atau pengulangan apabila ditemukan masalah lagi. 4 TAHAPAN PROYEK Rancangan SKEMATIS Pengembangan Rancangan Dokumen Konstruksi Tata Laksana Kontrak konstruksi S S Penawaran (perundingan) S P 1 2 P 3 Pu S : Permulaan P : Persiapan PU: Pengajuan Usul E : Evaluasi A : Tindakan/ Perancangan S S P P 4 5 A Pu Pu E E 5 PROSES PERANCANGAN 1 2 GAGASAN 3 INFORMASI 4 ANALISIS SINTESIS 5 EVALUASI METODE PERANCANGAN J.C. JONES 6 OPTIMALISASI 6 PROSES PERANCANGAN 1 2 PENGENALAN 3 DEFINISI 4 PERSIAPAN ANALISA 5 SINTESA PROSES PERANCANGAN Delapan Langkah R. Whitaker 6 EVALUASI 7 EVALUASI 8 RE_EVALUASI 7 PENGERTIAN & TUJUAN PERANCANGAN Adalah cara berpikir dalam mengumpulkan, memilih, mengolah (analisa), menyusun (sintesa), serta pengambilan putusan dalam suatu rangkaian aktifitas yang terorganisir dan tyerintegrasi sehingga menjadi satu kesatuan serta dapat dilihat denga n jelas peranan dan kaitannya tiap tiap bagian. TUJUAN proses perancangan adalah menafsirkan & menjawab kebutuhan manusia untuk menghasilkan pelayanan, fasilitas, dan bentuk2 berdasarkan data yang tersedia serta nilai-nilai budaya yang ada. Tujuan proses perancangan yang sistimatis adalah: • Menciptakan lingkungan terintegrasi multi fungsi, • Menciptakan kualitas hidup & keserasian dengan lingkungan alam, • Penyesuaian sosial yg meudah untuk perubahan & partisipasi kreatif penghuni (fleksibitas). PROSES PERANCANGAN Proses perancangan bergerak melalui pernyataan gagasan, keterangan aktifitas, diagram fungsi & obyek. Dalam mencapai obyek, proses merancang tercapai melalui tahap-tahap penyusunan program, menyusun perencanaan dan merancanag. 1. Tahap Menyusun Program Arsitek mendapat data dari client (pemberi tugas) dan sumber lain, data di ubah menjadi bentuk terperinci untuk mendapatkan keterangan aktivitas. Yang digambarkan sebagai berikut: • Karakter aktifitas, • Ruang gerak tiap aktifitas yang diinginkan, • Macam aktifitas yang dapat digabungkan bersama, • Hubungan ruang. HO_MP2A-2013 8 2. Tahap Perencanaan Keterangan aktifitas diganti dengan keterangan diagram fungsi yang menggambarkan perbandingan ruang-ruang 3. Tahap Perancangan Semua keterangan rinci dibuat usulan/ rancangan dengan karakteristik/ ciri seperti dinyatakan dalam program, yang menggambarkan wadah fasilitas yang diinginkan. Prinsip merancang dalam kerangka sistim Arsitektural DATA Analisis RANCANGAN DATA sebagai umpan masuk, kemudian di proses (Analisa) dan hasilnya disebut dengan RANCANGAN Pengembangan_1 Tiap proses dikembangkan menjadi analisa & alternatif rancangan. Alternatif rancangan diuji untuk melihat kualitasnya. Banyaknya alternatif yang ada baik yang memenuhi kreteria maupun yang tidak dapat dijadikan umpan balik jika dalam proses mengalami kesalahan Skema Pengembangan_1 Kreteria DATA Analisis ALTERNATIF RANCANGAN HO_MP2A-2013 RANCANGAN 9 Pengembangan_2 Dilevel ini ada dua kali proses Pertama, data sebagai umpan masuk diolah dengan memperhatikan kreteria, hasilnya program ruang (program dasar, data teknik, data fisik, dan data tambahan), jika mengalami ketidak sesuaian maka hasil program ruang ini dapat dimasukkan kembali sebagai data sampai didapatkan hasil yang memuaskan client. Kedua, hasil diatas menjadi umpan masuk pada analisa hingga menjadi produk alternatif rancangan diharapkan pada tahap tertentu diketemukan solusinya dan produknya misal: • Fungsional, memenuhi fungsi sesuai dengan kebutuhan dasar fasilitas serta sesuai dengan kegiatan yang dilakukan, • Efisien, memenuhi fungsi secara optimal, • Fleksibel, kemudahan (penggabungan, pemisahan, serta perluasan) Skema Pengembangan_2 Umpan keluar Kreteria Umpan keluar Kreteria Program Kebutuhan ruang Analisa RANCANGAN Umpan masuk DATA Analisa ALTERNATIF RANCANGAN Umpan masuk HO_MP2A-2013 10 Pengembangan_3 Tahap penyelesaian rinci artinya kreteria dikembangkan sedemikian rupa supaya dengan harapan hasilnya lebih peka terhadap segala kemungkinan. Kreteria tujua: menerangkan sasaran lebih jelas (untuk lingkungan manusia dan fasilitas) Kreteria hambatan ditetapkan dari hal-hal yang sudah ada dan akan sangat mempengatuhi hasil suatu proses; misalkan: Kehidupan sosial budaya manusia yang mempunyai ciri yang berlainan satu sama lain, Dalam lingkungan fisik terdapat masalah-masalah khsusu yang harus dapat ditanggulangi, Teknologi, peraturan yang ada dijadikan dasar dalam melaksanakan hasil proses, Ada/ tidaknya biaya menentukan apakah suatu pekerjaan dapat dilangsungkan atau tidak Batasan disusun atas dasar persyaratan yang harus diikuti sepenuhnya dan menjadi penguji hasil proses, misalnya: Hasil proses memenuhi persyaratan (fisik) manusia antara lain; kesehatan, reaksi manusia terhadap lingkungan dan kenyamanan panca indera, Hasilnya selayaknya mempunyai arti yang lebih dari sekedar pemenuhan fungsi manusia yang bisa menangkap suatu arti dari bentuk fisik yang terungkap, Persyaratan teknis mengharuskan pemilihan cara yang tepat untuk mengatasi kondisi lingkungan secara efisien. HO_MP2A-2013 11 Skema Pengembangan_3 Tujuan Hambatan Batasan : manusia, lingkungan, fasilitas : ciri manusia, lingkungan fisik, teknologi, dan biaya : manusiawi, simbolis, teknis praktis, ekonomis. Kreteria Umpan masuk Proses Program Kebutuhan ruang •Analisa •Sintesa HO_MP2A-2013 Umpan keluar • Penyusunan konsep rancangan, • Pengembangan rancangan 12 DIAGRAM ALIR POLA PIKIR PERENCANAAN (IPO) HO_MP2A-2013 13 Latar Belakang Tujuan dan Sasaran Analisa Kontekstual : Lingkungan Orientasi Matahari, Angin View kedalam/ keluar Zonning TOR Analisa Bangunan : Organisasi Ruang, Sirkulasi dan Konservasi Hubungan Ruang, Program Ruang Feed Back input proses HO_MP2A-2013 14 Studi Bentuk: Arsitektur Khas Pra Rencana: Zonning Gubahan Massa Denah Tampak Potongan Sistem Struktur Sistem ME Feed Back proses HO_MP2A-2013 output 15 DIAGRAM ALIR POLA PIKIR PERENCANAAN HO_MP2A-2013 16 HO_MP2A-2013 17 HO_MP2A-2013 18 Feed Back • • • • Pengertian Fungsi dan Tujuan Ruang Lingkup Batasan dan Anggapan • • • • Lokasi Tapak Kondisi Tapak Batasan Tapak Kondisi Lingkungan • • • • Pengguna Jumlah Aktivitas intensitas • • • • • Kondisi Geologi Kondisi Terrain Aksesebilitas View Flora & Fona • • • • Kebutuhan ruang Studi ruang Standar Peraturan • Zoning Mikro • Zoning Makro • Hirarki Ruang • Program Ruang Feed Back • Studi Bentuk • Studi Lay-out • SITE PLAN • Denah, • Style/ Langgam • Tampak, Potongan HO_MP2A-2013 19 IDE ANALISIS KONSEP Mengembangkan Villa Metzer Sebagai Museum 1. Setting Bangunan terhadap bangunan sekitar, 2. Eelemen yg dipertahankan, 3. Setting Bangunan pada tapak, 4. Pencapaian, 5. Plaza, Lobby, dan Pola Sirkulasi, 6. Pola Konfigurasi Ruang, 7. Interior, 8. Komposisin Fasad Bangunan 9. Desain Jalur Sirkulasi Vertikal Menyesuaikan Tipologi Doppel Villa DESAIN 20 Metode Perencanaan & Perancangan Arsitektur 21 22 Metode Perencanaan & Perancangan Arsitektur 1.PROSES PERENCANAAN, suatu gambaran dasar dari pemecahan dan penentuan akan proses penyusunan program itu sendiri 2.PROSES PENYELIDIKAN, pilihan yg dikumpulkan baik melalui informasi umpan-balik dari proyek yg dilaksanakan sebelumnya atau fasilitas yg ada dari karateristik yg serupa atau melalui proses pengumpulan data sederhana untuk mengumpulkan referensi yang ada. 3. PENENTUAN TUJUAN, penentuan akan ruang lingkup dan tujuan serta penetapan akan suatu rangkaian kegiatan operasional. 23 Metode Perencanaan & Perancangan Arsitektur 4.PROSES ANALITIK, Penetapan akan formulir pengumpulan data, daftar (checklist), lembar kriteria, dan format perhubungan ruang 5.PROSES PENYUSUNAN PROGRAM, Pemrosesan dan Evaluasi atas data yg dikumpulkan untuk menentukan kategori-kategori dari fungsi, prioritas, nilai-nilai. 6. GAMBARAN PROGRAM, suatu pernyataan akan kerumitan yg beranekaragam yang berkisar dari gambaran masalah yg sederhana sampai jaringan lengkap dari teknik penyajian. 24 Metode Perencanaan & Perancangan Arsitektur 25 26 27 28 29 30 31