LAPORAN PRAKTIKUM KARAKTERISTIK SAYUR DAN BUAH Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kulaih Pengetahuan Bahan Agroindustri Disusun oleh: Kelompok 4 Lorinda Savitri (1504178) Muhammad Zainul Arifin (1504013) Nita Septa (1505406) Saskiya Khairani (1504067) Thia Ashipa (1505073) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan Kami juga berterima kasih pada Ibu Mustika N.H, S.Tp.M.Pd. selaku Dosen mata kuliah Pengetahuan Bahan Agroindustri yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai karakteristik sayur dan buah. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangankekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan. Untuk itu, kmai berharap adanya kritik, saran, dan usulan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan. Bandung, Oktober 2015 i Daftar Isi Kata pengantar ................................................................................................. i Daftar Isi........................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1 1.3 Tujuan ........................................................................................................ 1 1.4 Manfaat ...................................................................................................... 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 3 BAB III METODE PRAKTIKUM .................................................................. 9 3.1 Waktu dan Tempat ..................................................................................... 9 3.2 Alat dan Bahan ........................................................................................... 9 3.3 Prosedur Kerja ............................................................................................ 10 BAB IV ............................................................................................................ 11 4.1 Hasil Penelitian .......................................................................................... 11 4.1 Pembahasan dan Kesimpulan..................................................................... 11 a. Lorinda Savitri...................................................................................... 11-19 b. Muhammad Zainul Arifin .................................................................... 20-31 c. Nita Septa ............................................................................................. 32-35 d. Saskiya Khairani .................................................................................. 36-38 e. Thia Ashipa .......................................................................................... 39-43 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 44-45 LAMPIRAN ..................................................................................................... 46-50 ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, banyak orang yang hanya mengonsumsi sayuran dan buah-buahan, hanya sekedar mengonsumsi saja, tanpa tahu apa-apa saja yang ada di dalam sayur dan buahan tersebut. Sayur dan buah adalah komponen penting yang harus diasup untuk setiap harinya oleh seluruh manusia di dunia, tanpa terkecuali Indonesia. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, maka dapat dirumuskan berbagai masalah antara lain : 1. Apakah karakteristik sayur dan buah berbeda-beda sehingga dapat diidentifikasi? 2. Bagaimana cara mengukur edible portion pada sayur dan buah? 3. Apakah pengaruh penambahan beberapa larutan kimia pada karakteristik sayur dan buah? 1.3 Tujuan Praktikum Adapun tujuan dilakukan praktikum ini antara lain : 1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi beberapa karakteristik fisik penting sayur dan buah seperti karakteristik fisik warna, aroma, rasa, bentuk, berat, ukuran dan kekerasan yang berbeda-beda dari setiap jenis yang menentukan dalam sortasi dan grading. 2. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik fisik sayur dan buah. 3. Mahasiswa dapat membedakan beberapa macam sayur dan buah beserta parameter pengukurnya. 4. Mahasiswa dapat mengenal berbagai macam sayur dan buah yang sering dikonsumsi. 5. Mahasiswa dapat membuktikan karakteristik fisik sayur dan buah. 1 1.4 Manfaat Praktikum Adapun manfaat yang ingin dicapai dengan dilakukannya praktikum ini antara lain : 1. Mahasiswa dapat menambah wawasan tentang karakteristik fisik sayur dan buah. 2. Mahasiswa dapat menghitung edible portion sayur dan buah. 3. Mahasiswa dapat menentukan pH dan padatan terlarut pada sayur dan buah. 4. Mahasiswa dapat menggunakan alat pH meter dan refraktometer. 5. Mahasiswa dapat mengonsumsi sayur dan buah dalam kondisi sayur dan buah yang baik. 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sayuran adalah makanan sehari-hari yang sangat umum dikonsumsi masyarakat.Selain sebagai pendamping karbohidrat sayuran juga kita butuhkan karena tinggi serat, vitamin serta berfungsi sebagai anti oksidan. Sayuran adalah bagian tanaman yang dikonsumsi beserta makanan utama. Bagian tanaman yang dikonsumsi bisa bagian daun, akar, batang, dan buah muda.Budidaya secara alami akan menghasilkan bahan pangan tergolong tidak menarik dari sisi permormance. Seperti yang diutarakan Ali Khomsan, “Bahan pangan organik, terutama sayuran memang mempunyai performance yang tidak menarik. Banyak yang berlubang dimakan ulat dan serangga. Namun dari kualitas cita rasa, pangan organik memang lebih baik. Sayuran merupakan kelompok komoditas pangan yang pada umumnya sangat banyak dikonsumsi oleh masyarakat, baik sebagai sayuran mentah (lalapan) ataupun dengan cara dimasak terlebih dahulu. Mengonsumsi sayuran memberi sumbangan terutama vitamin A dan C, serta serat yang sangat penting bagi tubuh. Sayuran diklasifikasikan sebagai tanaman hortikultura. Umur panen sayuran pada umumnya relatif pendek (kurang dari satu tahun ) dan secara umum bukan merupakan tanaman musiman, artinya hampir semua jenis sayuran dapat dijumpai sepanjang tahun, tidak mengenal musim. Karakteristik ini sedikit berbeda dengan beberapa jenis buahbuahan seperti mangga, durian dan sebagainya yang hanya dijumpai pada musim-musim tertentu satu kali dalam satu tahun. Bahan pangan organik dibudidayakan menggunakan teknologi alami. Kesuburan tanah dipertahankan dengan pupuk alam, seperti kompos dan pupuk kandang. Dengan pemupukan alami dan tanpa insektisida, populasi cacing tanah meningkat, tanah jadi kaya akan nitrogen sehingga subur secara alami. Untuk menanggulangi hama, bisa selang-seling setiap jenis tanamannya sehingga serangan hama tanaman tertentu bisa di putus mata rantainya. Penyemprotan juga dilakukan menggunakan anti hama dari alam. 3 Bagian tumbuhan lainnya yang juga dianggap sayuran adalah tongkol jagung. Meskipun bukan tumbuhan, bagian jamur yang dapat dimakan juga digolongkan sebagai sayuran. Walaupun berkadar air tinggi, buah- buahan tidak dianggap sebagai sayur-sayuran karena biasanya dikonsumsi karena rasanya yang manis dan tidak cocok untuk disayur. Beberapa sayuran dapat pula menjadi bagian dari sumber pengobatan, bumbu masak, atau rempah-rempah. Sayuran umumnya rendah dalam kandungan protein dan lemak kecuali untuk beberapa sayuran tertentu. Namun demikian sayuran tinggi akan kandungan besi, kalsium, vitamin C dan provitamin A. Sayuran berwarna hijau merupakan sumber yang kaya akan karoten (provitamin A). Semakin tua warna hijau itu semakin banyak kandungan akan karoten. Struktur sayuran dibagi menjadi sistem jaringan: sistem jaringan kulit atau selubung pelindung luar, sistem dasar atau fundamental dan sistem pembuluh. Berikut adalah uraian mengenai sturktur sayuran: 1. Sistem Jaringan Kulit Sistem jaringan kulit yang diwakili oleh epidermis merupakan lapisan pelindung luar tanaman. Pengaturan permulaan berbagai proses fisika dan fisiko-kimiawi pada sayur-sayuran yang telah dipanen bergantung pada sifat lapisan-lapisan epidermis. Pertukaran gas, kehilangan air, pathogen-patogen, peresapan bahan-bahan kimia, ketahanan terhadap tekanan suhu, kerusakan mekanis, penguapan senyawa-senyawa atsiri dan perubahan-perubahan tekstural, dimana semuanya dimulai dari permukaan sayuran. Sel-sel epidermal mempunyai bentuk yang beraneka ragam, dari yang seragam seperti buluh sampai bentuk poligonal tak beraturan. Bentuk-bentuknya tergantung pada letak sel-sel dalam organ tanaman, misalnya sel-sel memanjang dalam batang, tangkai daun dan sebagainya. 2. Sistem dasar 4 Parenkima merupakan jaringan dasar yang paling umum dan tipe sel utama yang terdapat pada bagian sayur-sayuran. Di dalam sel parenkima tersebut bagian-bagian yang aktif di dalam proses metabolism tanaman disebut protoplasma. Protoplasma mempunyai lapisan-lapisan membran semi permeable di mana di dalamnya terdapat cytoplast dan inti sel. Di dalam ini sel (nukleus) terdapat nucleolus, sedangkan di dalam cytoplast terdapat butiran yang disebut plastid. Plastid ini terdiri dari leucoplast yang tidak berwarna dan berisi granula-granula pati, serta khloroplast dan kromoplast yang mengandung pigmen di dalamnya. Dinding sel-sel parenkima terdiri dari selulosa yang mempengaruhi keteguhan dari sel-selnya dan merupakan batas antara sel yang satu dengan yang lainnya. Lapisan di antara dinding-dinding sel parenkima yang berdekatan disebut middle lamella yang terletak pada ujungnya disebut ruang antar sel. Volume total ruang-ruang antar sel pada sayuran daun umumnya lebih dari 20% dan sekitar 20% untuk buah-buahan dan umbi-umbian. 3. Sistem Berkas Pengangkut Sistem berkas pengangkut terdiri dari dua jaringan pengangkut utama yaitu: xilem dan floem. Xilem mengangkut air dan nutrien mineral yang larut, sedangkan floem mengangkut zat makanan yang disintesis di daun. Jaringanjaringan pengangkutan juga merupakan jaringan penunjang, karena adanya sel-sel berdinding tebal, terutama dalam xilemnya. Bila sel-sel serabut terdapat dalam jumlah yang besar, sayuran tidak begitu disukai karena kaku dan alot. Antara buah-buahan dan sayuran terdapat perbedaan mengenai distribusi dan susunan system berkas pengangkutannya. Pada saturan daun sejumlah besar berkas-berkas jaringan pengangkut terdapat dalam daging daun, sel ini jelas terlihat dengan suatu percobaan yaitu jika potongan-potongan ketimun dimasukkan dalam larutan garam, maka air akan cepat keluar dari sel-sel ketimun sehingga sel-selnya menjadi lemas atau mengecil dan ketimun menjadi berkerut. 5 Jika sayuran atau buah dimasak atau direbus, protein akan mengalami denaturasi, sel-sel mati dan protoplasma akan mengendap sehingga sifat permeabilitas sel berubah. Akhirnya air dan larutan-larutan lainnya akan keluar dari sel akhirnya tekstur bahan menjadi lemas. Akan tetapi bila di dalam vakuola terdapat banyak granula-granula pati dimana bentuk molekulmolekulnya besar, maka granula pati tersebut tidak dapat keluar dari sel kecuali jika dinding sel pecah. Selama perebusan granula pati tersebut akan membengkak, membentuk gel akan tertahan di dalam vakuola sehingga sel menjadi bengkak (kembung). Sebagai negara agraris, Indonesia kaya akan ragam jenis buah. Keanekaragaman jenis ini tampak dari rasanya yang manis, asam, sepat, maupun pahit, dari bentuknya yang bulat mapun lonjong, dari ukurannya yang kecil maupun besar, dari tekstur kulit luarnya yang mulus, berlekuk, maupun berduri, bahkan dari warnanya yang hijau, kuning, jingga, maupun merah. Walaupun Indonesia kaya akan jenis buah, namun banyak penduduknya tidak peduli akan kekayaan itu. Suatu jenis buah yang disebut unggul karena biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Produktivitas buah per pohon dalam suatu musim panen melebihi produktivitas tanaman buah lain yang sejenis. 2. Dibandingkan dengan jenis lainnya, tanaman sudah mampu berproduksi walaupun umurnya relatif lebih muda. 3. Tanaman harus tahan hama penyakit, karena tanaman yang tumbuh sehat dan normal akan mengahasilkan buah yang sehat dengan penampilan yang menarik. 4. Kelezatan aroma buah di atas rata-rata varietas lainnya. 5. Bentuk, ukuran, dan warna buah seragam sehingga berpotensi ekspor. 6 Hampir semua orang pernah mengalami kesukaran memperoleh buahbuahan terbaik. Sering terjadi buah-buahan yang dipasarkan telah mengalami kerusakan selama pemrosesan atau selama perjalanan mulai dari kerusakan kecil, memar, atau bahkan hancur sama sekali. Yang terpenting adalah bagaimana memeilih buah-buahan serta mengerti cara merawat dan menyimpan agar buah dapat disajikan dalam kondisi terbaik. Buah juga merupakan bagian tanaman yang berasal dari hasilpenyerbukan putik dan benang sari. Buah pada umumnya dikonsumsi setelahmakan utama, padahal lebih baik dihidangkan sebagai appetizer. Buah dapatdikonsumsi sebesar 60-70% dari total berat buah kecuali nanas dan pisangSebagian besar buah mengandung sangat sedikit lemak kecuali kelapa danalpukat yang mengandung lemak sektiar 17%. Kandungan protein pada buahrelatif sedikit. Kadar air pada buah mencapai 85%. Buah mengandung sedikitkarbohidrat. Buah merupakan sumber vitamin A dan C. Buah bukan merupakansumber mineral, karena sumber mineral berasal dari sayur mayur. Komposisi gizibuah dipengaruhi oleh iklim, varietas, cuaca, cara pemanenan, cara penanaman,teknik penyimpanan, tingkat kematananga, dan cara pemeliharaan.Warna yangterbentuk pada buah disebabkan oleh zat yang sama dengan penyusun warnapada sayur mayur. Komposisis penyusun buah adalah: 1. karbohidrat yang tersusun atas pati, gula, dan protein 2. vitamin C,A,B1, Calcium (terdapat pada oranges and grapes) dan Zatbesi (terdapat pada strawberries, blackberries, dan raspberries) 3. Pigmen Karotenoid, Flavonoid, Klorofil 4. Asam-asam organik seperti asam asetat, asam oksalo asetat, asam sitrat,dan sebagainya 5. Komponen lain seperti ester, sukrosa, dan lain-lain Masaknya buah disebabkan oleh terjadinya perubahan kimiawi yang sangat kompleks. Selama proses,warna, rasa, tekstur, dan aroma buah 7 mengalami perubahan. Pisang misalnya, mula-mula kuning keemasan, lambatlaun berubah kecoklatan, kemudian layu, melunak, terlalu masak dan akhirnya busuk. Buah yang masih muda berwarna hijau karena mengandung klorofil. Pada waktu buah menjadi tua, klorofil berubah menjadi pigmen alamiah yang berwarna kuning, merah, atau lainnya sesuai dengan jenis buah. 8 BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Praktikum pengamatan karakteristik sayur dan buah ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian Prodi Pendidikan Teknologi Agroindustri Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan UPI pada hari Selasa, tanggal 29 September 2015. 3.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan selama pengamatan karakteristik sayur dan buah ini antara lain timbangan atau neraca, penggaris, pisau atau silet, mikrometer, jangka sorong, labu takar, erlenmeyer, buret, kertas saring, blender, pH meter dan refraktometer. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain mangga, apel, jeruk, tomat, wortel, bayam, larutan iod 0,01N, larutan kanji 1%, larutan NaOH 0,1N dan Larutan PP 1%. 3.3 Prosedur Kerja a. Pengamatan Karakteristik Fisik Sayur dan Buah Buah-buahan dan sayuran yang telah tersedia diamati warna, aroma dan penampakan umumnya. Lalu, amati bentuk dari beberapa sampel praktikum dan digambar serta berikan keterangan pada gambar tersebut. Siapakan timbangan untuk menimbang semua sampel yang disediakan. Setelah itu, ukur panjang, lebar dan tinggi atau tebal masing-masing sampel mengunakan penggaris, jangka sorong atau mikrometer sekrup. Selanjutnya, tahap terakhir yaitu, amati kekerasan atau tekstur dari sayuran dan buahan yang tersedia dengan menekan sampel menggunakan jari tangan. b. Pengukuran Edible Portion Sayur dan Buah Lakukan penimbangan pada setiap jenis sampel yang disediakan, pisahkan bagian yang bisa dimakan dengan yang tidak dimakan. Timbang setiap bagian sampel tersebut dan nyatakan dalam persen berat utuh, sebagai 9 rendemen atau edible portion. Setelah penimbangan, lakukan perhitungan dengan rumus sebagai berikut: Rendemen atau BDD (%) = {berat yang dapat dimakan (g)/ berat utuh (g)} * 100% c. Karakteristik Kimia Sayur dan Buah 1) Keasaman (pH) Sampel yang tersedia dihancurkan sebanyak 100 gram menggunakan blender, tambahkan 100 ml air aquades ke dalam blender jika sampel berkadar air rendah sebelum sampel dihancurkan. Setelah hancur, sampel diukur dengan pH meter sebanyak tiga kali kemudian dirata-ratakan. 2) Padatan Terlarut Sampel yang tersedia dihancurkan sebanyak 100 gram menggunakan blender.Sampel yang hancur, disaring menggunakan kertas saring.Setelah itu, teteskan filtrat pada prisma refraktometer. Baca skala refraktometer yang menunjukkan kadar padatan terlarut tersebut (%). Jika sebagian besar padatan terlarut sampel berupa gula, hasil pembacaan dinyatakan sebagai Br 10 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Hasil Pengamatan Karakteristik Sayur dan Buah Warna Mangga Apel Jeruk Tomat Wortel Bayam Hijau muda Kuning Kuning Merah Oranye Hijau tua kekuningan bercak kehijauan kekuningan merah Aroma Khas Khas Khas Khas Khas Khas Bentuk Lonjong Bulat tak Bulat tak Lonjong Panjang Batang: berlekuk sempurna sempurna tak meruncing keras sempurna Daun: tipis dan lebar Ukuran P: 11,5 cm P: 5,5 cm P: 4,5 cm P: 5,5 cm P: 17 cm P: 37 cm L: 5,5 cm L: 5 cm L: 3,5 cm L: 3,5 cm L: 2,5 cm L: 0,5 cm D: 6,2 cm D: 5,5 cm D: 4,6 cm D: 4,5 cm D: 2,5 cm D: 0,5 cm Empuk agak Keras dan Empuk Lembek Keras dan Kasar dan keras halus dan kasar dan halus kasar keras 69,7 % 82,7% 62,5% 100% 78,2% 93% pH 4 4,5 4,5 4 6 6 Padatan 4 Brix 5 Brix 5 Brix 2 Brix 3 Brix 0,2 Brix Tekstur BDD (%) Terlarut 4.2 Pembahasan 11 a. Nama Nim : Lorinda Savitri : 1504178 Judul Praktikum : Pengamatan Karakteristik Buah dan Sayur Mangga Buah mangga termasuk kelompok buah batu (drupa) yang berdaging, dengan ukuran dan bentuk yang sangat berubah-ubah bergantung pada macamnya, mulai dari bulat (misalnya mangga gedong), bulat telur (gadung, indramayu, arumanis) hingga lonjong memanjang (mangga golek). Panjang buah kira-kira 2,5-30 cm. Pada bagian ujung buah, ada bagian yang runcing yang disebut paruh. Di atas paruh ada bagian yang membengkok yang disebut sinus, yang dilanjutkan ke bagian perut. Kulit buah agak tebal berbintik-bintik kelenjar; hijau, kekuningan atau kemerahan bila masak. Daging buah jika masak berwarna merah jingga, kuning atau krem, berserabut atau tidak, manis sampai masam dengan banyak air dan berbau kuat sampai lemah. Biji berwarna putih, gepeng memanjang tertutup endokarp yang tebal, mengayu dan berserat. Biji ini terdiri dari dua keping; ada yang monoembrional dan ada pula yang poliembrional. salah satu jenis mangga yang digemari di Indonesia adalah mangga arummanis. Mangga (Mangifera indica), adalah buah yang berasal dari India, Mangga memiliki banyak varietas. Ada yang menyebutkan, setidaknnya terdapat 2.000 jenis mangga di dunia. Selain rasanya yang manis dan menyegarkan, buah mangga ternyata juga memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan, Sebab buah ini mengandung zat-zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh (Anonymous, 2011). Pada pengamatan anatomi buah mangga terdapat 3 lapisan yaitu : 1. Eksokarpium merupakan lapisan terluar yang tipis, licin mengkilap dan kuat sehingga tidak mudah ditembus air 12 2. Mesokarpisum merupakan lapisan tengah yang tebal dan banyak rongga udara sehingga menjadi ringan dan dapat mengapung diair 3. Endokarpium merupakan lapisan dalam yang kuat dan keras sebagai pelindung embrio Kandungan kimia buah masak (isi 100 g): 1. 78 – 85 g air 2. 13 – 20 g karbohidrat 3. 0,3 – 0,8 g protein 4. 0,1 – 0,2 g lemak 5. 0,6 – 0,7 g serabut 6. 0,1 – 0,2 mg besi 7. 10 – 15 mg fosforus 8. 9 – 25 mg kalsium 9. Vitamin b1, 0,05 – 0,08 mg vitamin b2 10. 14 – 62 mg vitamin c 11. Bahan kimia asid benzoik, asid sitrik, mengiferin, mangin, pewarna kuning dan tanin. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan terhadap sampel mangga memiliki warna hijau muda kekuningan, aroma yang khas, bentuk lonjong berlekuk, tekstur empuk agak keras, dengan tingkat keasaman 4 dan padatan terlarut 4 brix. Apel Buah apel mempunyai bermacam-macam varietas dan memiliki ciri-ciri tersendiri. Beberapa varietas apel unggulan antara lain Romebeauty, Manalagi, Anna, Princess Noble, dan Wangli/Lali Jiwo. Pada beberapa varietas apel, aroma terasa sangat tajam. Citarasa, aroma, maupun tekstur apel sebenarnya dihasilkan dari kurang lebih 230 komponen kimia, termasuk pula beragam asam seperti asam asetat, format serta 20 jenis asam lain. Selain itu, ada kandungan alkohol berkisar 30 – 40 jenis, ester seperti etil asetat sekitar 100 jenis, karbonil seperti formaldehid dan asetaldehid (Ikrawan, 1996). 13 Manfaat Apel mengandung banyak serat yang berfungsi sebagai antidepresan yang tentunya sangat baik untuk kesehatan tubuh kita, buah ini ternyata memiliki banyak khasiat dan manfaat yang mungkin dari kita belum mengetahuinya. Zat besi yang terkandung dalam apel juga terbukti dapat menyembuhkan anemia. bukan hanya itu, mengosumsi apel juga dapat memberikan tenaga pada diri kita meskipun kita dalam keadaan lemah(Anonim,2012a). Karakteristik dari tanaman apel (Malus Domestica) dapat dilihat di bawah ini (Untung, 1994): Komponenkimia Kandungan (%) Kadar asam 0,55 Pektin (dalam protopektin) 24 Kadar air 13,2 Total Padatan 67,9 Hasil rendemen dari praktikum Uji kandungan pektin pada buah apel yaitu 82,7%. Hasil rendemen tersebut diperoleh dari berat akhir 96 gram dibagi berat awal 116 gram dikali 100%. Dilihat dari lama perlakuan pemanasan dengan kelompok lain yaitu selama 2,5 jam, dengan rata-rata hasil rendemen yang rendah. Rendemen yang rendah ini diakibatkan oleh waktu ekstraksi yang tinggi sehingga terjadi perusakan pada pektin. Hal ini sesuai dengan pendapat Yujaroen (2008), bahwa apabila suhu dan waktu ekstraksi terlalu tinggi menyebabkan perusakan terhadap pektin. Warna bubuk apel setelah pengeringan yaitu berwarna coklat kehitaman. Setelah ditambahkan dengan larutan dan diberi perlakuan, warna tersebut berubah warna menjadi warna hitam. Warna hitam ini diakibatkan oleh proses pengeringan yang menggunakan cahaya matahari langsung. Hal ini tidak sesuai dengan Food Chemical Codex (1996), bahwa pektin merupakan zat berbentuk serbuk kasar hingga halus yang berwarna putih, kekuningan, kelabu atau kecoklatan dan banyak terdapat pada buah-buahan dan sayuran matang. 14 Dari praktikum yang dilakukan pada sampel apel yaitu memilikiwarna kuning bercak merah, aroma yang khas, bentuk bulat tak sempurna, tekstur keras dan halus dan memiliki tingkat keasaman 4,5 dengan padatan terlarus 5 brix Jeruk New york.Jeruk atau limau adalah semua tumbuhan berbunga anggota margaCitrus dari sukuRutaceae (suku jeruk-jerukan). Anggotanya berbentuk pohon dengan buah yang berdaging dengan rasa masam yang segar, meskipun banyak di antara anggotanya yang memiliki rasa manis. Rasa masam berasal dari kandungan asam sitrat yang memang menjadi terkandung pada semua anggotanya. Sebutan "jeruk" kadang-kadang juga disematkan pada beberapa anggota marga lain yang masih berkerabat dalam suku yang sama, seperti kingkit. Dalam bahasa sehari-hari, penyebutan "jeruk" atau "limau" (di Sumatra dan Malaysia) seringkali berarti "jeruk keprok" atau "jeruk manis". Di Jawa, "limau" (atau "limo") berarti "jeruk nipis". Buah bertipe "buah jeruk" (hesperidium), semacam buah buni, membulat atau seperti tabung, ukuran bervariasi dengan diameter 2-30cm tergantung jenisnya; kulit buah biasanya berdaging dengan minyak atsiri yang banyak. Hama yang sering menyerang tanaman jeruk adalah kutu daun, ulat Pappilio memnon, Philocnitis, sedangkan penyakit yang sering menyerang adalah embun tepung, embun jelaga, virus keriting. Kandungan di dalam jeruk Vitamin C Karbohidrat Potasium Folat KalsiumThiamin / Vitamin B1 Niacin atau Vitamin B3 Vitamin B6 / Pyridoxine 15 Fosfor Magnesium Tembaga Riboflavin/ Vitamin B2 Asam pantotenat / Vitamin B5 Senyawa fitokimia Dari praktikum yang telah dilakukan terhadap sampel jeruk didapatkan hasil yaitu jeruk memiliki warna kuning kehijauan, aroma yang khas, bentuk bulat tak sempurna, rendemen sebesar 100%, tekstur empuk dan kasar, dengan tingkat keasaman 4,5, serta padatan terlarut sebesar 5brix. Tomat Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga dekat dari kentang. Berdasarkan penampilan Terdapat buah tomat dengan kisaran warna dari hijau ketika masak, kuning, jingga, merah, ungu (hitam), serta belang-belang. Dari ukuran dan bentuk, tomat dikelompokkan sebagai berikut: granola yang bentuknya bulat dengan pangkal buah mendatar dan mencakup yang biasanya dikenal sebagai tomat buah (karena dapat dimakan langsung), gondol yang biasa dibuat saus dengan bentuk lonjong oval (biasanya yang ditanam di Indonesia adalah kultivar 'Gondol Hijau' dan 'Gondol Putih', dan keturunan dari kultivar impor 'Roma') dan termasuk pula tomat buah, sayur adalah tomat dengan buah biasanya padat dan dipakai untuk diolah dalam masakan 16 ceri (tomat ranti) yang berukuran kecil dan tersusun berangkai pada tangkai buah yang panjang. Adapun kandungan yang dimiliki tomat antara lain : Tomat memiliki kandungan vitamin C yang lebih tinggi dibandingkan jeruk. Berdasarkan pada penelitian diketahui bahwa tanaman tomat yang berwarna merah sarat akan kandungan vitamin C dan vitamin A. Semakin matang buah tomat, kandungan vitamin nya pun semakin banyak. tomat tidak hanya kaya akan vitamin A dan vitamin C saja. Ternyata buah tomat juga mengandung Lycopene, yaitu semacam anti oksidan yang sangat berguna untuk menghancurkan radikal bebas akibat polusi kendaraan, asap rokok dan zat berbahaya lainnya yang masuk ke dalam tubuh. Lycopene juga diketahui berperan aktif dalam mencegah rusaknya sel yang bisa mengakibatkan kanker, seperti kanker prostat, kanker mulut rahim dan sebagainya. Dari praktikum yang telah dilakukan pada sampel tomat didapatkan hasil yaitu warna merah kekuningan, aroma yang khas, bentuk lonjong tak sempurna, rendemen sebesar 100%, tekstur lembek dan halus, dengan tingkat keasaman 4, serta padatan terlarut sebesar 2 brix. Wortel Wortel adalah tumbuhan biennial (siklus hidup 12 - 24 bulan) yang menyimpan karbohidrat dalam jumlah besar untuk tumbuhan tersebut berbunga pada tahun kedua. Batang bunga tumbuh setinggi sekitar 1 m, dengan bunga berwarna putih, dan rasa yang manis langu. Bagian yang dapat dimakan dari wortel adalah bagian umbi atau akarnya. Wortel mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan mata. Mengkonsumsi wortel baik untuk penglihatan pada mata, terutama bisa meningkatkan pandangan jarak jauh. Selain vitamin A, wortel juga mengandung vitamin B1, B2, B3, B6, B9, dan C, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalium, dan sodium. 17 Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan terhadap sampel wortel didapatkan hasil yaitu memiliki warna orange, aroma yang khas, bentuk panjang meruncing, rendemen sebesar 78,2%, tekstur keras dan kasar, dengan keasaman 6, serta padatan terlarut sebesar 3 brix. Bayam Bayam (Amaranthus spp) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting. Kandungan besi pada bayam relatif lebih tinggi daripada sayuran daun lain (besi merupakan penyusun sitokrom, protein yang terlibat dalamfotosintesis) sehingga berguna bagi penderita anemia. Kandungan nutrisi yang terdapat dalam 100 gram daun bayam adalah 2,3 gram protein; 3,2 gram karbohidrat; 3 gram besi dan 81 gram kalsium. Bayam juga kaya akan berbagai macam vitamin dan mineral, yakni vitamin A, vitamin C, niasin, thiamin, fosfor, riboflavin, natrium, kalium dan magnesium. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan terhadap sampel bayam didapatkan hasil yaitu memiliki warnahijau tua, aroma yang khas, bentuk daunnya tipis lebar, rendemen sebesar 93,3%, tekstur keras dan kasar, dengan keasaman 6, serta padatan terlarut sebesar 0,2 brix. Kesimpulan 1. Karakterisik beberapa jenis buah dan sayur berbeda-beda yang menentukan dalam sortasi dan grading 18 2. buah dan sayur memiliki bagian bagian tertentu yang dapat dimakan dapat diketahui dengan perhitungan rendemen 3. karakteristik kimiawi buah dan sayur dapat menentukan tingkat kematangan buah dan sayur Daftar Pustaka Anoymous. 2011. Manfaat Buah Mangga. (Online) http://bakulatz.wordpress.com Anonim, 2012a. Manfaat Pisang Pektin Apel Diare http://manfaat.org/search/mamfaat-pisang-pektin-apel-diare.Makassar. Food Chemical Codex. 1996. Pectins. http://arjournals. annualreviews. org/ doi/ abs/10.1146/annurev.bi.20.070151.000435.Makasssar. Ikrawan,Y. 1996, Khasiat Apel. Makasssar. Untung, O., 1994, JenisBudidayaApel, PenebarSwadaya. Jakarta. Yujaroen, P., U. Supjaroenkul and S. Rungrodnimitchai. 2008. Extraction of pectin from sugar palm meat. Thammasat International Journal Science Technology Vol. 13 (44-47). http://permathic.blogspot.co.id/2012/04/kandungan-dan-manfaat-jeruk.html https://id.wikipedia.org/wiki/Jeruk https://id.wikipedia.org/wiki/Tomat https://id.wikipedia.org/wiki/Wortel 19 b. Nama Nim : Muhammad Zainul Arifin : 1504013 Judul Praktikum : Pengamatan Karakteristik Fisik dan Kimiawi Sayur dan Buah Di Indonesia, buah dan sayur merupakan bahan pangan yang sangat mudah didapatkan, bahkan setiap daerah memiliki buah dan sayur sebagai ciri khas untuk daerah tersebut. Buah dan sayur dengan beraneka jenis dan warna dapat saling melengkapi kebutuhan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh kita. Disamping itu, salah satu bahan pangan yang banyak mengandung serat terdapat pada buah dan sayur (Jahari dkk, 2001). Banyak orang belum dapat membedakan antara buah dan sayuran.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2014), buah merupakan bagiantumbuhan yang berasal dari bunga atau putih dan biasanya berbiji, sedangkansayur merupakan daun-daunan, tumbuh-tumbuhan, polong atau bijian, dansebagainya yang dapat dimasak. Namun secara botani, buah merupakanbagian dari tanaman yang strukturnya mengelilingi biji dimana strukturtersebut berasal dari indung telur atau sebagai bagian dari bunga itu sendiri.Sayur adalah bahan makanan yang berasal dari bagian tumbuhan seperti daun,batang, dan bunga (Sediaoetomo, 2004 dalam Farida, 2010). Indonesia terletak didaerah tropis, kaya kana berbagai jenis tanaman buahbuahan dengan variasi bentuk, rasa, bau, dan warna yang khas sudah dikenal sejak lama. Dilihat dari kandungan gizinya buah merupakan sumber zat pengatur yaitu vitamin dan mineral yang sangat diperlukan oleh tubuh manusia bagi kelancaran metabolisme dalam pencernaan makanan untuk menjaga kesehatan. Buah adalah bagian tanaman hasil perkawinan putik dan benang sari. Pada umunya bagian tanaman ini merupakan tempat biji. Dalam pengertian sehari-hari, buah diartikan sebagai semua produk yang dikonsumsi sebagai pencuci mulut (Dessert), misalnya mangga pepaya, pisang, dsb (Tien R. Muchtadi, dkk, 2015). Setiap macam buah-buahan mempunyai komposisi yang berbeda-beda dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu perbedaan varietas, keadaan iklim tempat tumbuh, pemelihraan tanaman, cara pemanenan, tingkat kematangan waktu panen, kondisi selama pemareman dan kondisi penyimpanan. Umumnya buah-buahan 20 mempunyai kadar air yang tinggi yaitu 65-90%. Tetapi rendah dalam kadar protein dan lemak, kecuali buah alvokat. Sayuran adalah tanaman hortikultura yang umumnya mempunyai umur relatif pendek (kurang dari setahun) dan merupakan tanaman musiman. Setiap jenis dan varietas sayuran mempunyai warna, rasa, aroma dan kekerasan yang berbeda-beda sehingga sebagai bahan pangan sayuran dapat menambah variasi makanan. Ditinjau dari segi nilai gizinya, sayuran mempunyai arti penting sebagai sumber mineral dan vitamin yang antara lain vitamin A dan C (Muchtadi, 2010). Buah adalah bagian tanaman hasil perkawinan putik dan benang sari (Muchtadi, 2010). Tak jauh berbeda dengan sayuran, buah juga memiliki karakteristik yang berbeda-beda setiap jenis dan varietasnya. Buah adalah bagian tanaman hasil perkawinan putik dan benangsari. Pada umumnya bagian tanaman ini merupakan tempat biji. Dalam pengertian seharihari, buah diartikas sebagai semua produk yang dikonsumsi sebagai “pencuci mulut” (desserts), misalnya mangga, pepaya, pisang, dan sebagainya. Sayuran dan buah-buahan mempunyai sifat fisik yang berbeda. Perbedaan tingkat kematangan juga menyebabkan perbedaan sifat fisik. Sifat fisik buah dan sayur yang sering diamati meliputi parameter antara lain : warna,aroma, rasa, bentuk, ukuran, dan kekerasan, umumnya diamati secara subyektif.Komposisi setiap macam sayuran dan buah-buahan berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu perbedaan varietas, keadaan cuaca tempat tumbuh, pemeliharaan tanaman, dan kondisi penyimpanan. Sayuran dan buah-buahan mempunyai kadar air yang tinggi yaitu sekitar 75-95%, umumnya rendah dalam rendah kadar protein dan lemak. Sayuran dikonsumsi dengan cara yang sangat bermacam-macam, baik sebagai bagian dari menu utama maupun sebagai makanan sampingan. Kandungan nutrisi antara sayuran yang satu dan sayuran yang lain pun berbeda-beda, meski umumnya sayuran mengandung sedikit protein atau lemak, dengan jumlah vitamin, provitamin, mineral, fiber dan karbohidrat yang bermacam-macam. Beberapa jenis sayuran bahkan telah diklaim mengandung zat antioksidan, antibakteri, antijamur, maupun zat anti racun. Walaupun berkadar air tinggi, buahbuahan tidak dianggap sayur-sayuran karena biasanya dikonsumsi karena rasanya yang manis dan tidak cocok untuk disayur. Beberapa sayuran dapat pula menjadi 21 bagian dari sumber pengobatan, bumbu masak, atau rempah-rempah. ( Kristian, 2003 ). Sayur dan buah tergolong kedalam bahan pangan yang mudah rusak atau perishable food. Salah satu penyebabnya adalah karena kandungan air yang dimiliki oleh buah dan sayur yang masih segar sangat tinggi yaitu sekitar 90-95% (Winarno, 1980). Setiap macam sayu-sayuran dan buah-buahan mempunyai komposisi kimia yang berbeda-beda, perbedaan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor ,yaitu perbedaan varietas sayuran, kondisi cuaca dan lingkungan tempat tubuh, cara pemeliharaan, cara pemanenan dan kondisi penyimpanan. Komposisi kimia sayuran menurut Muchtadi (2010) dalam bukunya Pengetahan Bahan Pangan diantaranya adalah: 1. Karbohidrat. Karbohidrat dalam sayuran sebagian besar terdapat dalam bentuk selulosa yang tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia. Selain itu terdapat juga dalam bentuk pati dan gula. 2. Vitamin dan mineral. Vitamin yang terkandung dalam sayuran diantaranya adalah vitamin A, C, dan B1. Sedangkan mineral yang terkandung didalamnya adalah kalsium (Ca) dan besi (Fe). 3. Pigmen. Warna bahan pangan secara alami disebaban oleh senyawa organik yang disebut dengan pigmen. Didalam sayuran dan buah-buahan terdapat empat kelompok pigmen yaitu klorofil, karotenoid, antosianin dan antoksianin. Selain itu terdapat pula kelompok senyawa polifenol yang disebut dengan tanin, yang asalnya tidak berwarna tetapi bila bereaksi dengan logam atau teroksidasi dapat memberikan warna coklat kehitaman, dan juga rasa sepat. 4. Kandungan lain-lain. Komponen-komponen lain yang terkandung dalam sayuran adalah pektin, asam-asam organik, gum, asam-asam amino, enzim-enzim dan zat-zat pembentuk aroma seperti ester, alkohol, asetal, hidrokarbon, senyawa-senyawa aromati dan sebagainya. Hasil dari pengamatan yang telah dilakukan terhadap sample sayur dan buah yang diamati terlihat bahwa banyak perbedaan yang terdapat pada karakteristik fisik sayur dan buah. Perbedaan ini dapat dilihat tanpa melalui perantara apapun 22 atau dengan mata telanjang. Setiap bahan yang dijadikan sample memiliki aroma masing-masing yang khas baik mangga, apel, jeruk, tomat, wortel maupun bayam. Penyebab aroma yang berbeda-beda pada sayur dan buah adalah senyawa volatil yang terkandung didalam buah dan sayur tersebut. Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan untuk mengetahui karakteristif fisik maupun kimia dari sampel sayur dan buah yang telah diuraikan sebelumnya. Pengamatan karakteristik fisik sayur dan buah meiliputi warna, aroma, bentuk, ukuran dan tekstur. Sedangkan pengamatan karakteristik kimia sayur dan buah meliputi rendemen, keasaman, dan padatan terlarut. Pengamatan fisik karakteristik sayur dan buah dilakukan dengan mengamatinya secara langsung. Pengamatan ini tidak memerlukan alat-alat khusus. Pengamatan bentuk, warna, aroma, dan tekstur dapat dilakukan dengan mengamatinya. Sementara untuk mengetahui ukuran dari jeruk, mangga, apel, tyomat, wortel, dan bayam yang dijadikan sampel pengamatan dilakukan dengan menggunakanjangka sorong/mikrometer. Rendemen adalah persentasi berat buah dan sayur yang bisa dimakan dan tidak bisa dimakan. Untuk menghitung rendemen hal yang perlu dilakukan adalah dengan memisahkan bagian yang bisa dimakan dan tidak bisa dimakan. Kemudian timbang dengan neraca, setelah itu hitung persentasinya. Untuk mengukur keasaman (pH) pada sayur dan buah dilakukan dengan menghancurkan 100 gr sampel sayur dan buah dengan munggunakan blender, kemudian ditambahkan air sebanyak 1:1. Setelah bahan dihancurkan pH bahan diukur dengan menggunakan pH meter sebanyak 3 kali kemudian dirata-ratakan. Untuk mengukur padatan terlarut pada sayur dan buah, mula-mula bahan dihancurkan dengan menggunakan blender. Kemudian hancuran bahan diteteskan pada prisma refraktometer, lalu baca skala refraktometer yang menunjukan kadar padatan terlarut pada sayur dan buah tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi tekstur keras atau lunak pada buah dan sayur diantaranya adalah: tekanan turgol dan perubahan tekstur dinding sel. Tekanan turgor adalah tekanan dari isi sel terhadap dindingg sel. Buah yang masih dalam pohon memiliki tekanan turgor yang stabil. Tekanan turgor yang tinggi dapat menyebabkan tekstur yang keras, sedangkan kebalikannya tekanan turgor 23 yang rendah dapat mengakibatkan tekstur menjadii lunak. Komponen penyusun dinding setelah mengalami pematangan bersifat permeable terhadap penyerapan air. Semakin tinggi kadar air yang dikandung dalam sayur dan buah, maka semakin lunak pula tekstur yangg disebabkan. Penyusun dinding sel sayur dan buah adalah selulosa, hemiselulosa, zat pektin dan lignin. Pektin dalam buah terdapat dalam bentuk zat pektik yang mudah terhidrolisasi. Selama proses pematangan buah, zat pektik akan terhidrolisa menjadi komponen-komponen yang larut air sehingga total zat pektik akan menurun kadarnya dan komponen yang larut air akan meningkat jumlahnya yang menyebabkan buah menjadi lunak (Muchtadi, 2010). Buah yang terlalu matang kekurangan pektin, karena demetilasi dan depolimerisasi terjadi ketika buah masih muda (Vickie dkk, 2015). 1. Wortel Menurut Cahyono (2002), wortel merupakan tanaman sayuran umbi semusim yang berbentuk semak (perdu) yang tumbuh tegak dengan ketinggian antara 30 cm – 100 cm atau lebih, tergantung jenis atau varietasnya. Wortel tergolong sebagai tanaman semusim karena hanya berproduksi satu kali dan kemudian mati. Tanaman wortel memiliki umur yang pendek yaitu sekitar 70 – 120 hari tergantung varietasnya. Kulit dan daging umbi wortel berwarna kuning atau jingga. Wortel memiliki batang pendek yang hampir tidak tampak. Warna kuning dari umbi wortel berwarna kemerahan dikarenakan adanya pigmen karoten. Kulitnya tipis dan rasanya enak, renyah, gurih, dan agak manis (Ali dan Rahayu, 1997). Wortel merupakan bahan pangan yang kaya manfaat. Menurut Khomsan (2009), wortel sarat dengan karoten total dan betakaroten (754 g) serta air. Kadar betakarotennya hampir dua kali lebih banyak daripada kangkung (380 g), dan tiga kali lebih banyak daripada daun caisim (286 g). Kadarnya bahkan lebih tinggi daripada bayam (409 g). Semakin jingga warna wortel, semakin tinggi kadar betakaroten wortel (Khomsan, 2009). Menurut Beeton (2000), betakaroten pada wortel dapat lebih efektif diserap apabila wortel dalam keadaan setengah masak daripada dalam keadaan 24 mentah. Hal ini menyebabkan wortel lebih baik dikukus terlebih dahulu sebelum dibuat menjadi jus atau makanan saji. Kandungan betakaroten wortel banyak terdapat tepat di bawah kulit. Proses pengupasan wortel menyebabkan 20 – 30% betakaroten terbuang. Wortel yaitu berwarna orange dengan bentuk panjang yang khas dan ukuran panjang 17 cm serta lebar 2,5 cm. Wortel memili aroma yang khas dengan tekstur yang keras. Persentasi rendemen wortel adalh 100% sementara itu keasamannya 6 dengan padatan terlarut 3 brix. Jingga, warna ini menyiratkan kandungan betakaroten yang berfungsi menghambat proses penuaan dengan meremajakan sel-seltubuh. Zat ini juga akan berubah menjadi vitamin A yang memacu kekebalan tubuh sehingga tidak mudah terserang penyakit. Wortel, mangga dan juga jeruk mengandung pigmen warna karotenoid yaitu betakaroten. Wortel merupakan bahan pangan yang kaya manfaat. Menurut Khomsan (2009), wortel sarat dengan karoten total dan betakaroten (754 g) serta air. Kadar betakarotennya hampir dua kali lebih banyak daripada kangkung (380 g), dan tiga kali lebih banyak daripada daun caisim (286 g). Kadarnya bahkan lebih tinggi daripada bayam (409 g). Semakin jingga warna wortel, semakin tinggi kadar betakaroten wortel (Khomsan, 2009). Wortel mengandung air, protein, karbohidrat, lemak, serat, abu, nutrisi anti kanker, gula alamiah (fruktosa, sukrosa, dektrosa, laktosa, dan maltosa), pektin, glutanion, mineral (kalsium, fosfor, besi, kalium, natrium, amgnesium, kromium), vitamin (beta karoten, B1, dan C) serta asparagine. Beta Karotennya mempunyai manfaat sebagai anti oksidan yang menjaga kesehatan dan menghambat proses penuaan. Selain itu Beta Karoten dapat mencegah dan menekan pertumbuhan sel kanker serta melindungi asam lemak tidak jenuh ganda dari proses oksidasi (Anonim, 2010). 2. Bayam Bayam merupakan sayuran hijau yang biasa dimanfaatkan sebagai makanan fungsiaonal. Bayan merupakan mkanan super dengan kandungan nutrisi yang banyak di dalamnya. Bayam memiliki nama latin Amaranthus sp dan merupakan salah satu jenis sayuran yang dimanfaatkan daunnya untuk dikosumsi. 25 Dalam 100 gr bayam terkandung 2,3 gr besi dan 81 gr kalsium. Bayam juga kaya akan berbagai macam vitamin seperti vitamin A dan C. Bayam memiliki kandungan pigmen warna klorofil yang menyebabkan bayam berwarna hijau. Klorofil dalam sayuran dan buah mudah mengalami degradasi oleh pengaruh panas, asam, alkali atau enzim. Dalam pengolahan sayur atau buah yang mengandung banyak pigmen klorofil seperti halnya bayam, kadang-kadang kedalam cairan perebus ditambahkan alkali (NaOH atau KOH) sampai dicapai pH 8, dengan tujuan untuk mempertahankan warna hijau. Bayam yang dipanaskan dalam wadah tertutup akan mengalami perubahan warna menjadi coklat (feofitin), hal ini disebabkan karena reaksi antara asam-asam volatil dengan klorofil (Muchtadi, 2010). Proses pematangan buah dan respirasi sangat berpengaruh pada perubahan karakteristik fisik sayur dan buah. Beberapa proses yang terjadi ketika pematangan adalah proses konversi pati menjadi glukosa yang menyebabkan rasa manis, penurunan kadar asam organik yang terkandung, kenaikan produksi zat volatil, terdegradasinya senyawa fenol, perombakan klorofil dan pelepasan gas etilen. Bayam berwarna hijau dengan bentuk yang khas dan ukuran panjang 37 cm dan lebar 0,5 cm. Bayam memilikiaroma yang khas dengan tekstur yang khas dan keras. Keasaman bayam yaitu 6 dengan padatan terlarut 0,2 brix serta persentasi rendemen 93,3%. Bayam memiliki kandungan gizi yang lengkap diantaranya karbohidrat, protein, mineral, vitamin, dan mineral. Bayam mengandung energi sebesar 36 kilokalori, protein 3,5 gram, karbohidrat 6,5 gram, lemak 0,5 gram, kalsium 267 miligram, fosfor 67 miligram, dan zat besi 4 miligram. Selain itu di dalam Bayam juga terkandung vitamin A sebanyak 6090 IU, vitamin B1 0,08 miligram dan vitamin C 80 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Bayam, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 71 % (Suyanti, 2008). 26 3. Jeruk Jeruk adalah tumbuhan berbentuk pohon memiliki bunga yang nantinya akan berubah menjadi buah. Buah jeruk yang sudah dewasa akan memiliki daging berupa butir-butir yang didominasi oleh ai, rasanya khas asam manis yang berasal dari asam sitrat yang terkandung di dalamnya. Jeruk mengandung vitamin C yang baik untuk kesehatan kulit dan tubuh. Kulit jeruk berwarna kuning kehijauan dengan danging buah berwarna orange kekuning-kuningan. Jeruk berbentuk bulat tidak sempurna dengan ukuran panjang 4,5 cm pan lebar 3,5 cm. Jeruk emiliki aroma yang khas dengan tekstur yang empuk dan kasar. Padatan terlarut jeruk adalah 5 brix dengan keasaman 4,5 dan rendemen 65,5%. Komposisi buah jeruk terdiri dari bermacam - macam, diantaranya air 7092 % (tergantung kualitas buah), gula, asam organik, asam amino, vitamin, zat warna, mineral dan lain-lain. Kandungan asam sitrat pada waktu cukup muda, tetapi setelah buah masak makin berkurang. Kandungan asam sitrat jeruk manis yang telah masak akan berkurang sampai duapertiga bagian (Pracaya, 2000). Pada umumnya buah jeruk merupakan sumber vitamin C yang berguna untuk kesehatan manusia. Sari buah jeruk mengandung 40-70 mg vitamin C per 100 g bahan, tergantung jenisnya. Makin tua buah jeruk, biasanya makin berkurang kandungan vitamin C-nya. Vitamin C terdapat dalam sari buah, daging dan kulit, terutama pada lapisan terluar kulit buah (Pracaya, 2000) 4. Tomat Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan tanaman berbentuk perdu atau semak dengan tinggi mencapai dua meter. Tanaman ini tumbuh baik pada dataran tinggi ataupun rendah yang kondisinya tidak terlalu basah. Tanah yang baik untuk penanaman tomat adalah tanah yang gembur dengan pH sekitar 5 – 6 serta dengan pengairan yang cukup dan teratur. Buah tomat dapat dipanen pada umur 2 – 3 bulan setelah penanaman. Tanaman tomat merupakan tanaman semusim karena hanya dapat dipanen satu kali dan kemudian mati (Tugiyono, 1986). 27 Buah tomat yang masih muda umumnya terasa getir dan berbau tidak enak karena adanya kandungan lycopersicin yang berupa lendir dan dikeluarkan oleh 2 – 9 kantong lendir. Lycopersicin pelan-pelan akan hilang seiring dengan semakin matangnya buah sehingga baunya akan hilang dan rasanya pun menjadi enak, terasa asam manis. Warna buah yang tadinya hijau akan lambat laun menjadi warna kuning, dan seiring dengan proses pematangan akan menjadi merah yang menandakan telah matangnya buah. Ukuran buah cukup bervariasi dengan diameter antara 2 – 15 cm, tergantung varietasnya (Tim Penulis PS, 2009). Selanjutnya buah mangga merupakan buah yang sangat populer di Indonesia. Buah mangga termasuk jenis buah yang memiliki banyak varietas. Selain memiliki rasa yang manis mangga juga memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan. Tomat memiliki kandungan pigmen warna antosianin dan likopen. Warna yang disebabkann oleh adanya antosianin dipengaruhi oleh: konsentrasi, pH, dan dari media atau adanya pigmen lain yang menutupi. Pengaruh pH media pada antosianin sangat besar terutama dalam penentuan warnanya. Umumnya pada pH rendah , antosianin berwarna merah, padahal pada pH netral dan pH tinggi berwarna putih (Muchtadi, 2010). Tomat memiliki pH yang relatif rendah, oleh karena itu tomat berwarna merah. Warna merah menunjukkan kandungan likopen, yaitu antioksidankuat yang dapat membantu mencegah berbagai jenis kanker, serta dapat memperlambat pengerasan arteri dan pertumbuhan tumor (Web RSUA, 2013). Menurut Clinton (1998), lebih dari 80% asupan likopen penduduk Amerika Serikat berasal dari tomat. Menurut Sies (1992) dalam Ginting (2008), setiap senyawa karotenoid yang dikandung dalam tomat memiliki keefektifan yang berbeda-beda dalam menjalankan fungsinya sebagai pelindung fotokimia. Menurut Bohm dkk. (2002) dalam Ginting (2008), di antara senyawa karotenoid tersebut, likopen relatif lebih efisien sebagai penangkap singlet oksigen daripada karotenoid lainnya (lebih tinggi daripada betakaroten dan alfatokoferol). Likopen memiliki kekuatan menangkap singlet oksigen (ROS nonradikal) sebesar dua kali lipat dari kemampuan betakaroten. Tomat berwarna merah dengan bentuk bulat agak longjong khas serta aroma yang khas pula. Tomat memiliki ukuran panjang 5,5 dan lebar 3,5 dengan 28 tekstur lembek dan halus. Rendemen tomat 100% dengan keasaman 4 dan padatan terlarut 2 brix. Kandungan senyawa dalam buah tomat di antaranya solanin (0,007 %), saponin, asam folat, asam malat, asam sitrat, bioflavonoid (termasuk likopen, α dan ßkaroten), protein, lemak, vitamin, mineral dan histamin (Canene-Adam, dkk., 2005). Likopen merupakan salah satu kandungan kimia paling banyak dalam tomat, dalam 100 gram tomat rata-rata mengandung likopen sebanyak 3-5 mg (Giovannucci, 1999). Dalam beberapa penelitian menyebutkan bahwa tomat dapat bermanfaat sebagai obat diare, serangan empedu, gangguan pencernaan serta memulihkan fungsi liver (Fuhramn, 1997). Beberapa studi in vitro menemukan bahwa likopen memiliki aktivitas antioksidan yang poten. Levy et. Al. (1995) menyebutkan bahwa likopen mampu menghambat pertumbuhan kanker endometrial, kanker payudara dan kanker paru-paru pada kultur sel dengan aktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan α dan β-karoten. Likopen ditemukan mampu menginaktifkan hidrogen peroksida dan nitrogen peroksida (Bohm, dkk., 1995) 5. Apel Apel merupakan buah yang kaya akan manfaat karena di dukunung oleh kandungan dan unsur vitamin, mineral serta unsur lainnya. Apel memiliki fungsi sebgai buah yang kaya akan manfaat. Apel mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Diantaranya vitamin A, C, B1, B2, kalsium, besi, natrium, kalium, fosfor dsb. Kulit apel berwarna kuning dengan bercak merah dan daging buanya berwarna kuning muda. Apel berukuran panjang 5,5 cm dan lebar 5,5 cm dengan bentuk yang bulat khas serta aroma yang khas pula. Keasaman apel yaitu 4,5 dengan padatan terlarut 5 brix serta rendemen 69,7%. 6. Mangga Kulit mangga berwarna hijau kekuningan dengan daging buah berwarna kuning dengan ukuran panjang 11,5 cm dan lebar 5,5 cm serta memiliki bentuk lonjong khas. Mangga memiliki aroma yang khas dengan tekstur agak keras. Rendemen mangga yaitu 69,7% dengan keasaman 4 serta padatan terlarut 4 brix. 29 Padatan terlarut adalah kandungan glukosa yang terdapat dalam suatu bahan pangan. Padatan terlarut buah-buahan relatif tinggi, sedangkan padatan terlarut sayuran relatif rendah. Kandungan gula beberapa buah klimaterik kadangkadang meningkat selama pendewasaan sel (misalnya mangga), dan ada pula buah-buahan klimaterik yang selama pertumbuhan dan pendewasaan sel kenaikan kandungan gulanya sangat sedikit atau tidak ada sama sekali (misalnya tomat) (Muchtadi, 2010). Karbohidrat daging buah mangga terdiri darigula sederhana, pati dan selulosa. Gula sederhana yaitu sukrosa,glukosa, dan fruktosa. Gula tersebut memberikan rasa manis dan tenaga yang dapat segera digunakan oleh tubuh. Zat tepung mangga masak lebih sedikit jika dibandingkan dengan mangga mentah, karena tepung yang ada telah banyak berubah jadi gula (Pracaya, 2002). Protein pada mangga terdapat dalam enzim. Enzim dalam buah mangga menyebabkan perubahan kimia dan metabolisme. Enzim sering berefek tidak baik pada warna daging buah selama disimpan atau dikalengkan. Buah mangga banyak mengandung vitamin A dan C. Buah manggamasak mengandung vitamin sekitar 4.800 I.U (International Unit) dan sekitar 13-80 mg vitamin C per 100 gram daging buah masak. Selain itu juga mengandung sekitar 0,04 mg vitamin B1 dan 0,05 mg vitamin B2 (Pracaya, 2002). KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut: 1) Buah-buahan dan sayuran tergolong kedalam bahan pangan yang mudah rusak atau perishable food. 2) Sayur dan buah memilikii karakteristik umum yang hampir sama. 3) Tingkat keasaman buah relatif tinggi, sedangkan tingkat keasaman sayuran relatif rendah. 4) Padatan larutan buah relatif tinggi, sedangkan pada sayuran relatif rendah. 5) Rendemen masing-masing bahan relatif tinggi kecuali bayam. 6) Tingkat kematangan buah juga dapat mempengaruhi tekstur, tingkat keasaman dan padatan terlarut kebanyakan buah. 30 7) Warna yang terdapat dalam setiap bahan pangan secara alamiah berasal dari pigmen warna yang terkandung didalamnya. DAFTAR PUSTAKA Bohm F, Tinkler JH, Truscott TG. 1995. Carotenoids Protects Againts Cell Membrane Damage by The Nitrogen Dioxide Radical. Nature Med 1 Canine-Adams K, Clinton, S.K., King, J.L., Lindshield, B.L., Wharton C., Jeffery, E. & Erdman, J.W. JR.2004. The Growht oh The Dunning R-3327-H Transplantable Prostate Adenocarcinoma in Rats Fed Diets Containing Tomato, Broccoli, Lycopene, or Receiving Finasteride Teratment. FASEB J. 18:A886 Cahyono, B. 2002. Wortel Teknik Budi Daya Analisis Usaha Tani. Yogyakarta: Kanisius. Clinton S.K.1998. Lycopene:chemistry, biology and implication for human health and disease. Nutr Rev. 56 Fuhrmann, B S. 1990. Adolescence. London : Foresman and Company. Ginting, Paham dan Syafrizal Helmi Situmorang, 2008. Filasafat Ilmu dan Metode Riset, Usu Press, Medan. Giovannucci. 1999. Tomatoes, Tomato-based Product, Licopence, and Cancer. Riview of The Epidemiologic literature, J. Natl. Cancer Inst. 91 Muchtadi R. Tien, Sugiyono, Ayustaningwarno Fitriyono, 2010. Pengetahuan Bahan Pangan. Bandung: Alfabeta. Ilmu Pracaya. 2002. Bertanam Sayuran Organik. Jakarta: Penebar Swadaya. Suyanti, 2008. Membuat Mie Sehat Bergizi dan Bebas Pengawet. Penebar Swadaya, Jakarta. Tim Penulis PS. 2009. Panduan Lengkap Karet. Jakarta: Penebar Swadaya. Vickie A. Dkk. 2015. Essential of Food Science. Texas: Springer Web RSUA. 2013. Buah dan Sayuran Punya Kode Warna. Artikel ilmiah. Rumah Sakit Universitas Airlangga, Surabaya. Winarno G. F. Et al. 1980. Pengantar Teknologi Pangan. Jakarta: Gramedia 31 c. Nama : Nita Septa Dilla Nim : 1505406 Judul Praktikum : Pengamatan Karakteristik Buah dan Sayur a) Karakteristik Fisik Sayuran adalah tanaman holtikultura yang umumnya mempunyai umur relatif pendek (kurang dari setahun) dan merupakan tanaman musiman. Setiap jenis dan varietas sayuran mempunyai warna, rasa, aroma dan kekerasan yang berbeda-beda sehingga sebagai bahan pangan sayuran dapat menambah variasi makanan. Ditinjau dari segi nilai gizinya, sayuran mempunyai arti penting sebagai sumber mineral dan vitamin yang antara lain vitamin A dan C. Lain halnya dengan sayur, buah adalah bagian tanaman hasil perkawinan putik dan benang sari. Pada umumnya bagian tanaman ini merupakan tempat biji. Dalam pengertian sehari-hari, buah diartikan sebagai pencuci mulut (desserts), misalnya mangga, apel, jeruk dan sebagainya. (Mucthadi Tien (2015:146 dan 175)). Pada praktikum kali ini, yang berjudulkan tentang sayur dan buah, beberapa sayur dan buahan yang diamati adalah: sayur bayam, wortel dan tomat. Sedangkan, untuk buahnya adalah: mangga, apel dan jeruk. Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan, didapatlah hasilnya, yaitu: 1. Warna dan Aroma Masing-masing sayur dan buah memiliki warna dan aroma tersendiri.Mangga berwarna hijau muda kekuningan, begitu juga dengan bayam yang demikian berwarna hijau namun lebih tua.Apel dan jeruk samasama berwarna kuning, tetapi kuning pada apel ditambah bercak-bercak merah, sedangkan kuning pada jeruk kuning kehijauan.Wortel berwarna oranye, dan tomat memiliki warna merah kekuningan.Dan dari keenam komoditi tersebut, masing-masing memiliki aroma yang khas pada saat dicium baunya. 2. Bentuk dan Ukuran Setelah diamati bentuk dan diukur menggunakan beberapa alat ukur, mangga memiliki bentuk lonjong dan berlekuk, apel dan jeruk memiliki 32 bentuk yang sama yaitu bulat namun tidak sempurna, bentuk pada tomat adalah lonjong tak sempurna, wortel berbentuk panjang dan meruncing pada ujungnya, dan pada bayam, daunnya berbentuk lebar dan tipis, sedangkan batangnya berbentuk panjang dan keras. Pada pengukuran sayur dan buahan ini, yang diukur adalah panjang, lebar dan tebal atau diameter komoditi itu sendiri. Sayur dan buahan yang diukur, memiliki ukuran yang berbeda-beda sesuai bentuknya, seperti pada mangga misalnya, panjangnya 11,5 cm, lebar 5,5cm dan diameternya sebesar 6,2cm. 3. Tekstur Tekstur atau kekerasan sayur-sayuran sama halnya dengan tekstur buahbuahan dan tanaman lainnya yaitu dipengaruhi oleh turgor dari sel-sel yang masih hidup. Turgor adalah tekanan dari isi sel terhadap dinding sel. Dinding sel tersebut mempunyai sifat plastis. Isi sel dapat membesar karena menyerap air dari sekelilingnya. Oleh karena itu, turgor berpengaruh terhadap kekerasan sel-sel parenkim dan dengan demikian juga berpengaruh terhadap tekstur bahan. (Mucthadi Tien (2015:152)). Tekstur pada mangga dan jeruk, terasa empuk dan sedikit kasar, berbeda dengan apel yang memiliki tekstur halus namun keras. Lembek dan sangat halus dimiliki oleh sayur tomat. Wortel, keras dan kasar, yang terakhir yaitu bayam, bertekstur kasar pada daun dan keras juga halus pada batang. Dan perlu diingat, turgor sel selalu berubah selama proses perkembangan dan pematangan. b) Edible Portion Pengukuran edible portion sayur dan buah dapat dilakukan dengan cara memisahkan bagian yang bisa dimakan dengan yang tidak, tujuannya adalah untuk memperhitungkan jumlah bagian yang termakan dan yang terbuang, serta mengetahui perhitungan rendemen produksi hasil olahan sayur atau buah. Lakukan penghitungan dengan rumus sebagai berikut: 33 Rendemen / BDD (%) = berat yang dapat dimakan (gr) / berat utuh x 100% Setelah dihitung, didapatlah hasil berapa berat yang dapat dimakan (BDD), pada mangga sebesar 69,7%, apel 82,7%, jeruk 62,5%, wortel 78,2%, bayam 93% dan pada tomat didapatkan hasil edible portion yang sempurna yaitu 100%. c) Karakteristik Kimia Seperti halnya sifat fisiknya, sifat kimia sayuran dan buah-buahan pun berbeda untuk masing-masing jenis bahan dan tingkat kematangan. Sifat kimia sayur dan buah biasanya ditetapkan secara obyektif kuantatif. Sifat kimia pada sayur dan buah yang diamati yaitu; pH (keasaman) dan padatan terlarut. 1. Keasaman (pH) Sayur dan buah-buahan sebanyak 100 gr dihancurkan menggunakan blender, tambahkan 100ml aquades jika kadar air sample rendah. Ukur pH menggunakan pH meter sebanyak tiga kali lalu dirata-ratakan. Setelah dirataratakan, pH pada mangga dan tomat adalah 4, apel dan jeruk 4.5, bayam dan wortel 6. 2. Padatan Terlarut Tidak berbeda jauh dengan pada saat mengukur pH, hancuran bahan yang diperoleh disaring menggunakan kertas saring, lalu teteskan filtrat pada prisma refraktometer, baca skala refraktometer yang menunjukkan kedua padatan terlarut (persen) dinyatakan dalam Brix. Padatan terlarut yang ada di mangga 4 brix, apel dan jeruk 5 brix, tomat 2 brix, wortel 3 brix dan bayam 0,2 brix. Kesimpulan 1. Karakteristik fisik sayur dan buah-buahan dapat dilihat dari warna, aroma, tekstur, bentuk, berat dan ukuran. Masing-masing komoditi memiliki karakteristik khas tersendiri. 2. Pengukuran edible portion dapat dilakukan dengan cara memisahkan bagian yang bisa dimakan dan dengan yang tidak. Untuk menghitung 34 rendemen, menggunakan rumus rendemen = berat yang dapat dimakan (gr) / berat utuh x 100%. 3. Karakteristik kimia sayur dan buah-buahan dapat diamati keasaman (pH) dan padatan larutannya. Mengukur pH menggunakan pH meter sedangkan untuk padatan larutan dengan membaca skala refraktometer. Daftar Pustaka Muchtadi, Tien. 2015. Ilmu Pengtahuan Bahan Pangan. Bandung : Alfabeta. 35 d. Nama : Saskiya Khairani Nim : 1504067 Judul Praktikum : Pengamatan Karakteristik Buah dan Sayur Sayuran dan buah-buahan adalah makanan yang sangat umum kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai panganan yang digunakan untuk teman makan karbohidrat, juga digunakan sebagai sumber nutrisi dimana dapat kita dapatkan serta, vitamin juga antioksidan. Mengkonsumsi sayuran, hukumnya sangat penting bagi manusia. Karena selain memberikan vitamin yang dibutuhkan untuk tubuh, sayuran dan buah juga dapat merawat kulit, memperlancar peredaran darah, serta memperlancar buang air besar. Salah satu inti dari percobaan ini adalah kita dapat mengidentifikasi dan mengetahui kandungan dari sayuran dan buah tersebut. Seperti dapat mengetahui masing-masing PH dari buah-buahan serta mengidentifikasi bentuk serta struktur nya secara jelas. Setiap sayuran dan buah awalnya dihaluskan dulu menggunakan blender atau penghalus makanan agar kemudian sarinya dapat kita ambil sedikit bagian nya kemudian kita tes tingkat keasaman nya. Salah satu yang paling mengejutkan adalah tomat yang ternyata memiliki PH cukup tinggi padahal tidak terasa terlalu asam saat kita konsumsi, Kemudian dapat kita ketahui bahwa sayuran umumnya rendah dalam kandungan protein dan lemak kecuali untuk beberapa sayuran tertentu. Namun demikian sayuran tinggi akan kandungan besi, kalsium, vitamin C dan provitamin A. Sayuran berwarna hijau merupakan sumber yang kaya akan karoten (provitamin A). Semakin tua warna hijau itu semakin banyak kandungan akan karoten. Struktur sayuran dibagi menjadi sistem jaringan kulit atau selubung pelindung luar, sistem dasar atau fundamental dan juga sistem pembuluh. 36 sistem jaringan kulit diwakili oleh epidermis sebagai pelindung luar tanaman. Dimana pengaturan berbagai proses fisika dan kimiawi terjadi dari mulai pertukaran gas, kehilangan air dll. Bentuk-bentuk sayuran juga tergantung pada letak sel-sel dalam organ tanaman, misalnya sel-sel memanjang dalam batang, tangkai daun dan sebagainya. Sistem dasar atau parenkima adalah jaringan dasar yang sangat umum. Didalamnya terdapat bagian aktif yang disebut protoplasma, yang mempunyai lapisan membran semi permeabledan didalamnya terdapat cytoplast. Dinding sel parenkima terdiri dari selulosa yang sangat penting bagi pencernaan . Volume total ruang-ruang antar sel pada sayuran daun umumnya lebih dari 20% dan sekitar 20% untuk buah-buahan dan umbi-umbian. Sistem berkas pengangkut terdiri dari dua jaringan pengangkut utama yaitu: xilem dan floem. Xilem mengangkut air dan nutrien mineral yang larut, sedangkan floem mengangkut zat makanan yang disintesis di daun. Indonesia merupakan negara agraris dimana sangat kaya akan sayuran dan buah-buahan, dengan bentuk, rasa, dan ukuran yang beragam, sangat banyak jenis sayuran dan buah-buahan yang dapat ditemukan di Indonesia. Adapun ciri-ciri buah yang baik adalah: 1. Produktivitas buah per pohon dalam suatu musim panen melebihi produktivitas tanaman buah lain yang sejenis. 2. Dibandingkan dengan jenis lainnya, tanaman sudah mampu berproduksi walaupun umurnya relatif lebih muda. 3. Tanaman harus tahan hama penyakit, karena tanaman yang tumbuh sehat dan normal akan mengahasilkan buah yang sehat dengan penampilan yang menarik. 4. Kelezatan aroma buah di atas rata-rata varietas lainnya. 5. Bentuk, ukuran, dan warna buah seragam sehingga berpotensi ekspor 37 Kesimpulan Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sangat banyak jenis sayuran dan tumbuhan yang dapat dikonsumsi sehari-hari. Pada sayuran dan buah-buahan dapat dipastikan memiliki berbagai nutrisi yang penting bagi tubuh seperti serat, vitamin A dan C kemudian dapat kita temukan juga zat antioksidan yang sangat baik untuk tubuh kita. Pada sayuran dan buah-buahan terdapat struktur yang berbeda-beda, itu dikarenakan jumlah dan ukuran sel penyusun dari sayuran maupun buah tersebut berbeda-beda pada praktikum ini dapat kita ketahui bahwa komposisi penyusun buah adalah: 1. karbohidrat (tersusun atas pati maupun zat gula) 2. berbagai vitamin seperti vitamin A dan C 3. pigmen karotenoid, flavonoid, klorofil 4. asam-asam organik seperti asam asetat, asam oksalat, asam sitrat dll 5. ester, sukrosa dll Daftar Pustaka http://id.scribd.com/doc/220410626/Laporan-Buah-Dan-Sayur-1#scribd https://elisajulianti.files.wordpress.com/2013/10/penuntun-praktikumpengetahuan-bahan-pangan.pdf https://ch1za.wordpress.com/2011/05/11/hasil-praktikum-ibm-sayur/ 38 e. Nama : Thia Ashipa Nim : 1505073 Judul Praktikum : Pengamatan Karakteristik Buah dan Sayur Sayuran merupakan kelompok komoditas pangan yang pada umunya sangat banyak dikonsumsi oleh masnyarakat, baik sebagai sayuran mentah (lalapan) ataupun dengan cara dimasak terlebih dahulu. Sayuran adalah tanaman hotikultura yang umunya mempunyai umur relatif pendek (kurang dari setahun) dan merupakan tanaman musiman. Setiap jenis dan varietas sayuran mempunyai warna, rasa, aroma, dan kekerasan yang berbeda-beda sehinga sebagai bahan pangan sayuran dapat menambah variasi makanan. Ditinjau dari segi nilai gizinya, sayuran mempunyai arti penting sebagai sumber mineral dan vitamin (Tien R. Mchtar, dkk, 2015). Beberapa sayuran yang dapat kita lihat sehari-hari yaitu kubis, wortel kentang, buncis, sawi, petsai, kangkung, bayam, lobak, dll. Beberapa macam bumbu seperti cabe, bawang, kunyit, sereh, daun salam, jahe, laos dsb juga biasa dimasukkan kedalam sayuran. Komposisi setiap sayuran berbeda-beda dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu perbedaan varietas, keadaan cuaca tempat tumbuh, pemeliharaan tanaman, cara pemanenan dan kondisi penyimpanan. Pada umunya sayuran memiliki kadar air yang tinngi yaitu sekitar 70-95%, sehingga apabila tidak disimpan pada kondisi dingin, kondisi ini memicu terjadinya kerusakan yang berupa kelauan secara cepat akibat menguapnya sebagian air yang terkandung sayuran melalui proses respirasi. Secara umum sayur-sayuran sangat baik sebagai sumber vitamin dan mineral bagi menu makanan kita, mengingat sebagian bear sayur-sayuran kaya akan vitamin, terutama vitamin A dan C. Jenis vitamin lain yang dikandung sayuran adalah vitamin B1 dan mineral seperti kalsium (Ca) dan besi (Fe). Wortel merupakan salah satu jenis sayur sayuran yang sering kita temua setiap hari. Wortel atau carrots (Daucus carrota) bukan tanaman asli Indonesia, melainkan brasal dari luar negeri yang beriklim sedang (Sub-tropis). Menurut sejarahnya tanaman wortel berasal dari Timur Tengah dan Asia Tengah. 39 Bagian utama yang dikonsumsi dari tanaman wortel adalah umbinya (Anonim, 2002). Wortel merupakan sayuran yang multiguna dan multi khasiat bagi kesehatan tubuh manusia. Wortel selain kaya pro-vitamin A (beta-karoten) juga mengandung gizi yang tinggi dan lengkap. Wortel merupakan sayuran yang dikenal di Indonesia sebagai sumber vit A (Sri Wiranti, 201 Bayam merupakan sayuran hijau yang biasa dimanfaatkan sebagai makanan fungsiaonal. Bayan merupakan mkanan super dengan kandungan nutrisi yang banyak di dalamnya. Bayam memiliki nama latin Amaranthus sp dan merupakan salah satu jenis sayuran yang dimanfaatkan daunnya untuk dikosumsi. Dalam 100 gr bayam terkandung 2,3 gr besi dan 81 gr kalsium. Bayam juga kaya akan berbagai macam vitamin seperti vitamin A dan C. Indonesia terletak didaerah tropis, kaya kana berbagai jenis tanaman buah-buahan dengan variasi bentuk, rasa, bau, dan warna yang khas sudah dikenal sejak lama. Dilihat dari kandungan gizinya buah merupakan sumber zat pengatur yaitu vitamin dan mineral yang sangat diperlukan oleh tubuh manusia bagi kelancaran metabolisme dalam pencernaan makanan untuk menjaga kesehatan. Buah adalah bagian tanaman hasil perkawinan putik dan benang sari. Pada umunya bagian tanaman ini merupakan tempat biji. Dalam pengertian sehari-hari, buah diartikan sebagai semua produk yang dikonsumsi sebagai pencuci mulut (Dessert), misalnya mangga pepaya, pisang, dsb (Tien R. Muchtadi, dkk, 2015). Setiap macam buah-buahan mempunyai komposisi yang berbeda-beda dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu perbedaan varietas, keadaan iklim tempat tumbuh, pemelihraan tanaman, cara pemanenan, tingkat kematangan waktu panen, kondisi selama pemareman dan kondisi penyimpanan. Umumnya buah-buahan mempunyai kadar air yang tinggi yaitu 65-90%. Tetapi rendah dalam kadar protein dan lemak, kecuali buah alvokat. Jeruk adalah tumbuhan berbentuk pohon memiliki bunga yang nantinya akan berubah menjadi buah. Buah jeruk yang sudah dewasa akan memiliki daging berupa butir-butir yang didominasi oleh ai, rasanya khas asam manis 40 yang berasal dari asam sitrat yang terkandung di dalamnya. Jeruk mengandung vitamin C yang baik untuk kesehatan kulit dan tubuh. Tomat (Lyopercisum escumlentum) merupakan buah dengan ciri berbentuk bulat berwarna merah dengan kulit buah yang halus dan licin. Biasanya tomat dijadikan sebagai bahan pelengkap masakan. Tomat memiliki kandungan vitamin C yang lebih tinggi dibandingkan jeruk. Semakin tinggi tingkat kematangan tomat maka kandungan vitaminnyapun semakin banyak. Selanjutnya buah mangga merupakan buah yang sangat populer di Indonesia. Buah mangga termasuk jenis buah yang memiliki banyak varietas. Selain memiliki rasa yang manis mangga juga memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan. Apel merupakan buah yang kaya akan manfaat karena di dukunung oleh kandungan dan unsur vitamin, mineral serta unsur lainnya. Apel memiliki fungsi sebgai buah yang kaya akan manfaat. Apel mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Diantaranya vitamin A, C, B1, B2, kalsium, besi, natrium, kalium, fosfor dsb. Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan untuk mengetahui karakteristif fisik maupun kimia dari sampel sayur dan buah yang telah diuraikan sebelumnya. Pengamatan karakteristik fisik sayur dan buah meiliputi warna, aroma, bentuk, ukuran dan tekstur. Sedangkan pengamatan karakteristik kimia sayur dan buah meliputi rendemen, keasaman, dan padatan terlarut. Pengamatan fisik karakteristik sayur dan buah dilakukan dengan mengamatinya secara langsung. Pengamatan ini tidak memerlukan alat-alat khusus. Pengamatan bentuk, warna, aroma, dan tekstur dapat dilakukan dengan mengamatinya. Sementara untuk mengetahui ukuran dari jeruk, mangga, apel, tyomat, wortel, dan bayam yang dijadikan sampel pengamatan dilakukan dengan menggunakanjangka sorong/mikrometer. Rendemen adalah persentasi berat buah dan sayur yang bisa dimakan dan tidak bisa dimakan. Untuk menghitung rendemen hal yang perlu dilakukan adalah dengan memisahkan bagian yang bisa dimakan dan tidak 41 bisa dimakan. Kemudian timbang dengan neraca, setelah itu hitung persentasinya. Untuk mengukur keasaman (pH) pada sayur dan buah dilakukan dengan menghancurkan 100 gr sampel sayur dan buah dengan munggunakan blender, kemudian ditambahkan air sebanyak 1:1. Setelah bahan dihancurkan pH bahan diukur dengan menggunakan pH meter sebanyak 3 kali kemudian dirata-ratakan. Untuk mengukur padatan terlarut pada sayur dan buah, mula-mula bahan dihancurkan dengan menggunakan blender. Kemudian hancuran bahan diteteskan pada prisma refraktometer, lalu baca skala refraktometer yang menunjukan kadar padatan terlarut pada sayur dan buah tersebut. Dari tabel hasil pengamatan yang telah diurainkan sebelumnya dapat diketahui bahawa karakteristik fisik wortel yaitu berwarna orange dengan bentuk panjang yang khas dan ukuran panjang 17 cm serta lebar 2,5 cm. Wortel memili aroma yang khas dengan tekstur yang keras. Persentasi rendemen wortel adalh 100% sementara itu keasamannya 6 dengan padatan terlarut 3 brix. Bayam berwarna hijau dengan bentuk yang khas dan ukuran panjang 37 cm dan lebar 0,5 cm. Bayam memilikiaroma yang khas dengan tekstur yang khas dan keras. Keasaman bayam yaitu 6 dengan padatan terlarut 0,2 brix serta persentasi rendemen 93,3%. Selanjutnya merupakan uraian karakteristik buah-buahan yang meliputi jeruk, mangga, apel, dan tomat. Kulit mangga berwarna hijau kekuningan dengan daging buah berwarna kuning dengan ukuran panjang 11,5 cm dan lebar 5,5 cm serta memiliki bentuk lonjong khas. Mangga memiliki aroma yang khas dengan tekstur agak keras. Rendemen mangga yaitu 69,7% dengan keasaman 4 serta padatan terlarut 4 brix. Kulit apel berwarna kuning dengan bercak merah dan daging buanya berwarna kuning muda. Apel berukuran panjang 5,5 cm dan lebar 5,5 cm dengan bentuk yang bulat khas serta aroma yang khas pula. Keasaman apel yaitu 4,5 dengan padatan terlarut 5 brix serta rendemen 69,7%. 42 Tomat berwarna merah dengan bentuk bulat agak longjong khas serta aroma yang khas pula. Tomat memiliki ukuran panjang 5,5 dan lebar 3,5 dengan tekstur lembek dan halus. Rendemen tomat 100% dengan keasaman 4 dan padatan terlarut 2 brix. Dan yang terahir adalah jeruk, kulit jeruk berwarna kuning kehijauan dengan danging buah berwarna orange kekuning-kuningan. Jeruk berbentuk bulat tidak sempurna dengan ukuran panjang 4,5 cm pan lebar 3,5 cm. Jeruk emiliki aroma yang khas dengan tekstur yang empuk dan kasar. Padatan terlarut jeruk adalah 5 brix dengan keasaman 4,5 dan rendemen 65,5%. Kesimpulan 1.Sayuran adalah tanaman hotikultura yang umunya mempunyai umur relatif pendek (kurang dari setahun) dan merupakan tanaman musiman. Setiap jenis dan varietas sayuran mempunyai warna, rasa, aroma, dan kekerasan yang berbeda-beda sehinga sebagai bahan pangan sayuran dapat menambah variasi makanan. Ditinjau dari segi nilai gizinya, sayuran mempunyai arti penting sebagai sumber mineral dan vitamin (Tien R. Mchtar, dkk, 2015). 2.Buah adalah bagian tanaman hasil perkawinan putik dan benang sari. Pada umunya bagian tanaman ini merupakan tempat biji (Tien R. Mchtar, dkk, 2015). Setiap jenis buah-buahan memiliki karakteristikfisik dan kimia yang khas. Daftra Pustaka Muchtadi. Tien R, dkk.(2015).Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan.Bogor: Alfabeta Winarti S.(2010).Makanan Fungsional.Surbaya: Graha Ilmu 43 DAFTAR PUSTAKA a. Lorinda Savitri Anoymous. 2011. Manfaat Buah Mangga. (Online) http://bakulatz.wordpress.com Anonim, 2012a. Manfaat Pisang Pektin Apel Diare http://manfaat.org/search/mamfaat-pisang-pektin-apel-diare.Makassar. Food Chemical Codex. 1996. Pectins. http://arjournals. annualreviews. org/ doi/ abs/10.1146/annurev.bi.20.070151.000435.Makasssar. Ikrawan,Y. 1996, Khasiat Apel. Makasssar. Untung, O., 1994, JenisBudidayaApel, PenebarSwadaya. Jakarta. Yujaroen, P., U. Supjaroenkul and S. Rungrodnimitchai. 2008. Extraction of pectin from sugar palm meat. Thammasat International Journal Science Technology Vol. 13 (44-47). http://permathic.blogspot.co.id/2012/04/kandungan-dan-manfaat-jeruk.html https://id.wikipedia.org/wiki/Jeruk https://id.wikipedia.org/wiki/Tomat https://id.wikipedia.org/wiki/Wortel b. Nita Septa Dilla Muchtadi, Tien. 2015. Ilmu Pengtahuan Bahan Pangan. Bandung : Alfabeta c. Saskiya Khairani http://id.scribd.com/doc/220410626/Laporan-Buah-Dan-Sayur-1#scribd https://elisajulianti.files.wordpress.com/2013/10/penuntun-praktikumpengetahuan-bahan-pangan.pdf https://ch1za.wordpress.com/2011/05/11/hasil-praktikum-ibm-sayur/ 44 d. Thia Ashipa Muchtadi. Tien R, dkk.(2015).Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan.Bogor: Alfabeta Winarti S.(2010).Makanan Fungsional.Surbaya: Graha Ilmu e. Muhammad Zainul Arifin Bohm F, Tinkler JH, Truscott TG. 1995. Carotenoids Protects Againts Cell Membrane Damage by The Nitrogen Dioxide Radical. Nature Med 1 Canine-Adams K, Clinton, S.K., King, J.L., Lindshield, B.L., Wharton C., Jeffery, E. & Erdman, J.W. JR.2004. The Growht oh The Dunning R-3327-H Transplantable Prostate Adenocarcinoma in Rats Fed Diets Containing Tomato, Broccoli, Lycopene, or Receiving Finasteride Teratment. FASEB J. 18:A886 Cahyono, B. 2002. Wortel Teknik Budi Daya Analisis Usaha Tani. Yogyakarta: Kanisius. Clinton S.K.1998. Lycopene:chemistry, biology and implication for human health and disease. Nutr Rev. 56 Fuhrmann, B S. 1990. Adolescence. London : Foresman and Company. Ginting, Paham dan Syafrizal Helmi Situmorang, 2008. Filasafat Ilmu dan Metode Riset, Usu Press, Medan. Giovannucci. 1999. Tomatoes, Tomato-based Product, Licopence, and Cancer. Riview of The Epidemiologic literature, J. Natl. Cancer Inst. 91 Muchtadi R. Tien, Sugiyono, Ayustaningwarno Fitriyono, 2010. Pengetahuan Bahan Pangan. Bandung: Alfabeta. Ilmu Pracaya. 2002. Bertanam Sayuran Organik. Jakarta: Penebar Swadaya. Suyanti, 2008. Membuat Mie Sehat Bergizi dan Bebas Pengawet. Penebar Swadaya, Jakarta. Tim Penulis PS. 2009. Panduan Lengkap Karet. Jakarta: Penebar Swadaya. Vickie A. Dkk. 2015. Essential of Food Science. Texas: Springer Web RSUA. 2013. Buah dan Sayuran Punya Kode Warna. Artikel ilmiah. Rumah Sakit Universitas Airlangga, Surabaya. Winarno G. F. Et al. 1980. Pengantar Teknologi Pangan. Jakarta: Gramedia LAMPIRAN 45 46 47 48 49 50