MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATERI PERUBAHAN BENDA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE GI DI KELAS VI A SDN NO.54/IV OLAK KEMANG SKRIPSI Oleh : RATNA YULIS GJA12D113043 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JANUARI 2015 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATERI PERUBAHAN BENDA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE GI DI KELAS VI A SDN NO.54/IV OLAK KEMANG SKRIPSI Diajukan kepada Universitas Jambi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : RATNA YULIS GJA12D113043 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JANUARI 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk potensi sumber daya manusia. Suatu proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan semua upaya yang harus dilakukan dengan meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai harapan dari tujuan pendidikan nasional. Sebagaimana diamanatkan oleh Pembukaan UUD 1945 yaitu Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan, menurut Sismanto (dalam, http://mkpd.wordpress.com/ 2011/3/12)” Pembelajaran IPA merupakan salah satu kunci keberhasilan peningkatan kemampuan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan dunia memasuki era teknologi informasi”. Pada pembelajaran masih berfokus guru sebagai sumber belajar utama. Akibatnya, nilai siswa menjadi rendah, ini terbukti dari 2 kali Ulangan Harian (UH) yang dilaksanakan guru hasilnya masih rata-rata UH 1 adalah 6,0 dan UH II adalah, 6,4. sementara itu KKM belajar akhir siswa batas akhirnya mencapai 70.dengan perincian yang mendapatkan nilai tersebut 15 orang rata-rata 60%.sedangkan nilai rata-rata presentasi minimal 85%. Penomena diatas juga merupakan gambaran yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri 54/IV Olak Kemang. Hasil peneliti bersama guru-guru yang telah berpengalaman menjadi guru kelas VI, masih banyak siswa yang sulit memahami konsep pembelajar IPA antara lain : Perubahan Benda, Gaya dan Gerak, daur hidup hewan dan lain-lain. Sebagai guru, peneliti sangat mengharapkan hasil belajar IPA lebih tinggi dari pelajaran lain atau sama hasilnya dengan mata pelajaran lain. Serta pelajaran IPA menjadi proses belajar yang menyenangkan siswa maupun guru yang bertindak sebagai fasilitator. Peneliti melaksanakan model GI pada pembelajaran IPA, alasannya karena model GI mengkombinasikan keunggulan kooperatif dan individual, memberikan tekanan pada efek sosial, lingkungan dari belajar kooperatif dan disusun untuk memecahkan masalah dalam proses pembelajaran. Berdasarkan latar belakang itulah maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Materi Perubahan Benda Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe GI di Kelas VI A SDN No. 54/IV Olak Kemang”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Materi Perubahan Benda dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe GI di Kelas VI A SDN No. 54/IV Olak Kemang. 1.3 Tujuan PTK Berdasarkan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah : untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Materi Perubahan Benda dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe GI di Kelas VI A SDN No. 54/IV Olak Kemang. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Bagi Siswa 2. Bagi Guru 3. Bagi Masyarakat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Definisi belajar menurut Winkel : Belajar adalah proses mental yang mengarah pada penguasaan pengetahuan, kecakapan skill, kebiasaan atau sikap yang semuanya diperoleh, disimpan dan dilakukan sehingga menimbulkan tingkah laku yang progresif dan adaptif. Sedangkan menurut Witherington bahwa : Belajar adalah perubahan dalam diri individu yang dapat dinyatakan sebagai suatu kecakapan, kebiasaan, pengertian dan apresiasi 2.1.1 Hasil Belajar Hasil belajar dikatakan sebagai kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Dengan kata lain hasil belajar adalah potensi (jiwa dan fisik) yang terbentuk pada diri siswa, hasil belajar dari proses pendidikan dan pengajaran. 2.1.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar Ada beberapa yang mempengaruhi hasil belajar seseorang dapat digolongkan dalam : 1. Faktor intern 2. Faktor ekstern 1. Faktor internal 2. Faktor eksternal 2.2 Pengertian Model Pembelajaran Model adalah sebuah pola yang secara mendasar dapat menunjukkan gambaran utuh dari sesuatu yang akan dikerjakan dan hasil yang akan dicapai. Model merupakan patron yang membimbing seseorang agar mudah mengerjakan sesuatu tugas dan tepat sasaran, tepat waktu, tepat guna dan tepat tujuan. Yang dimaksud dengan model-model balajar adalah berbagai cara gaya belajar siswa dalam aktivitas pembelajaran, baik di kelas maupun dalam kehidupannya sehari-hari antara sesama temannya, atau orang yang lebih tua. Model merujuk kepada wujud dari suatu teori sehingga menjadi bentuk praktis untuk dilaksanakan. Model pembelajaran diturunkan dari suatu teori belajar untuk memenuhi tercapainya tujuan belajar yang diprediksi akan lebih efektif dan efisien. 2.2.1 Manfaat model Pembelajaran a. Bagi Guru b.Bagi Siswa b. Bagi Supervisor 2.2.2 Model Pembelajaran Kooperatif Beberapa pendekatan atau tipe model kooperatif diantaranya adalah : 1. Jigsaw 2. STAD (Student Teams Achievement Divisions) 3. TGT (Teams Games Tournament) 4. TAI (Team Accelerated Instruction) 5. NHT (Number Heads Together) 6. TPS (Think Pair Share) berpikir berpasangn bertukar pikiran 7. GI (Grouf infestigation) Peneliti memilih model GI (Group Investigation) pada pembelajaran IPA di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 54/IV Olak Kemang yang merupakan pembelajaran kooperatif. 2.3 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas VI A SDN No.54/IV Olak Kemang, yang berlokasi padaKelurahan Olak Kemang Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi, jumlah siswa 20 orang, terdiri dari 9 orang perempuan dan 11 orang laki-laki. 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan pada Semester Satu tahun ajaran 2014/2015 dilaksanakan mulai dari tanggal 8 Oktober sampai dengan tanggal 12 Nopember 2014, yaitu pada minggu kedua bulan Oktober dan berakhir minggu kedua pada bulan Oktober. Tempat penelitian ini akan dilaksanakan pada SDN No.54/IV Olak Kemang . 3.3 Prosedur Penelitian 3.4 perencanaan Pada tahap perencanaan ini akan dilaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Membuat skenario pembelajaran dengan model Grouf Investigation (GI) b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan scenario Dan lain-lain. 3.4.1 Tindakan Pelaksanaan tindakan berdasarkan skenario pembelajaran sebagaimana yang telah terangkum dalam skrisi akhir. 3.4.2 Observasi dan Evaluasi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada kegiatan penelitian ini diawali dengan kegiatan persiapan yang disiapkan oleh peneliti sesuai dengan langkah-langkah tindakan, setelah penerapa tindakan, hasil analisis satuan digunakan untuk merevisi tindakan berikutnya yang telah direncanakan. Penelitian ini dibagi dalam 4 kegiatan, yaitu : 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan tindakan 3. Observasi dan Evaluasi 4. Analisis dan Refleksi Hasil Penelitian Siklus I Tabel 4.3 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan I % % Rata Rata% Kategori 3 4 5 6 7 8 10 50 12 60 55 10 50 12 60 55 8 40 9 45 42,5 7 35 8 40 37,5 6 30 8 40 35 Aspek Yang Diobservasi Jumlah Siswa 1 2 1 Siswa masuk kelas tepat waktu 2 Pertemuan II Jumlah Siswa No Siswa mengawali pembelajaran dengan do’a kemudian absensi 3 Cukup Aktif Cukup Aktif Siswa memperhatikan penjelasan materi pembelajaran tentang Kurang Aktif perubahan benda 4 Siswa aktif membahas materi diskusi kelompok 5 Siswa mempresentasekan hasil kelompok kedepan kelas Kurang Aktif Kurang Aktif 6 Ketelitian siswa menjalankan 7 35 8 40 37,5 6 30 9 45 37,5 6 30 9 45 37,5 10 50 11 55 52,5 10 50 12 60 55 40 49 44,50 Kurang Kurang Kurang Aktif Aktif Aktif investigasi atau pengamatan 7 Kurang Aktif Siswa saling bertanya tentang bahasan kelompok dan Kurang Aktif menjawabnya 8 9 Siswa menyanggah Siswa mengerjakan latihan per kelompok 10 Siswa mengerjakan soal tes secara mandiri Persentase Predikat Kurang Aktif Kurang Aktif Cukup Aktif Sedangkan perolehan nilai hasil belajar pada siklus I tertera pada tabel 4.5 dibawah ini : Tabel 4.5. Hasil Evaluasi belajar pada akhir Siklus I Jumlah No Interval Nilai Predikat 1 80 – 100 Sangat Baik 3 2 70 – 79 Baik 3 60 – 69 4 5 Siswa % Ketuntasan Ya Tidak 15 - 5 25 - Cukup 10 50 - 40 – 59 Kurang 2 10 - 00 – 39 Kurang Sekali 0 0 - - Berdasakan tabel 4.5 diatas dijelaskan bahwa siswa yang memperoleh hasil dalam kategori sangat baik dan baik atau tuntas (lebih atau sama dengan KKM) sebanyak 8 siswa sedangkan yang lainnya belum tuntas dalam belajar (kurang dari KKM). Sedangkan ketuntasan Klasikal kelas hanya 40%. a. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I Dari pelaksanaan kegiatan pada akhir siklus I pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif GI belum menunjukkan hasil belajar yang diharapkan tetepi sudah menumbuhkan rasa ingin tahu siswa, maka model pembelajaran kooperatip GI tetap diperthankan pada siklus berikutnya dimana hasil dan kendala yang ada pada siklus I dijadikan sebagai acuan untuk menyusun rencana pada siklus II. Hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu berupa temuan yang diperoleh selama proses pembelajaran pada siklus I adalah masih kurang atau hanya berkategori cukup sebagian besar yaitu sebagai berikut: a. Masih kurangnya siswa memperhatikan penjelasan materi pembelajaran tentang perubahan benda. b. Siswa masih kurang aktif membahas materi diskusi kelompok. c. Siswa masih kurang aktif mempresentasekan hasil kelompok kedepan kelas. d. Kurangnya ketelitian siswa menjalankan investigasi atau kelompok. e. Siswa saling bertanya tentang bahasan kelompok dan menjawabnya masih kurang. f. Kurangnya kemampuan siswa menyanggah. g. Masih kurangnya siswa mengerjakan latihan perkelompok. Hal-hal yang perlu direvisi atau perbaikan pada pelaksanaan siklus II yaitu sebagai berikut: a. Memotivasi siswa dengan mencontohkan macam macam benda yang dapat berubah disekitar siswa. b. Menjelaskan tentang tujuan dan pembelajaran yang ingin dicapai. c. Menjelaskan tujuan dan tugas kelompok. BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dari Siklus I, II dan III. Berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif GI dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi perubahan benda di SDN No. 54/IV Olak Kemang. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklus, persentase hasil belajar pada silkus I yaitu 40%. Sedangkan pada siklus II menjadi 70%.Dan meningkat pada siklus III adalah 90%. 5.2. Saran Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diuraikan sebelumnya serta data dan bukti nyata yang didapat setelah penerapan model pembelajaran Kooperatif GI ternyata mampu meningkatkan hasil belajar siswa karena itu peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut : 1. Penelitian lebih lanjut Mengingat pelaksanaan penelitian ini hanya berjalan 3 Siklus serta subjek yang hanya berjalan 3 Siklus serta subjek yang hanya 20 orang siswa dalam satu kelas. Peneliti atau guru lain diharapkan melanjutkan temuan yang lebih signifikan. 2. Penerapan Hasil Penelitian Mengingat model pembelajarna kooperatif GI telah terbukti meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi perubahan benda diharapkan guru lain mau mencoba model ini pada pelajaran IPA materi lain maupun mata pelajaran lain. Selain itu, selalu dipersiapkan dengan baik sebelum melaksanakan proses pembelajaran, seperti metode pendekatan dalam satu kelas, trik ketika anak mulai bosan serta persiapan-persiapan lain yang menunjang perolehan hasil maksimal pada proses pembelajaran.