Direktorat Rehabilitasi Sosial Orang Dengan

advertisement
DRAFT USULAN
NASKAH TUGAS DAN FUNGSI
JABATAN STRUKTURAL ESELON II, III, DAN IV
DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI SOSIAL
TAHUN 2010
BAB IV
DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI SOSIAL
Bagian Pertama
Tugas dan Fungsi
Pasal 95
Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan
kebijakan dan standarisasi teknis di bidang rehabilitasi sosial.
Pasal 96
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95, Direktorat Jenderal
Rehabilitasi Sosial menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan Kementerian Sosial bidang rehabilitasi sosial;
b. pelaksanaan kebijaksanaan di bidang rehabilitasi sosial;
c. perumusan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang rehabilitasi
sosial;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang rehabilitasi sosial;
e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal;
Bagian Kedua
Pasal 97
Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial terdiri dari :
a. Sekretariat Direktorat Jenderal
b. Direktorat Kesejahteraan Sosial Anak
c. Direktorat Rehabilitasi Sosial Orang dengan Kecacatan
d. Direktorat Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial
e. Direktorat Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan NAPZA
f. Direktorat Pelayanan Sosial Lanjut Usia
Bagian Ketiga
Sekretariat Direktorat
Jenderal
Pasal 98
Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas memberikan pelayanan administrasi di
lingkungan Direktorat Jenderal.
Pasal 99
1
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 98, sekretariat direktorat
jenderal menyelenggarkan fungsi :
a. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program, anggaran serta penyediaan dan
dan informasi;
b. pelaksanaan urusan tata persuratan dan kearsipan, rumah tangga, perlengkapan dan
kepegawaian;
c. pengelolaan urusan keuangan;
d. penyiapan pelaksanaan urusan penatan organisasi, hukum, dan hubungan masyarakat;
e. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan
Pasal 100
Sekretariat Jenderal terdiri dari :
a. Bagian Program dan Pelaporan
b. Bagian Umum
c. Bagian Keuangan
d. Bagian Hukum, Hubungan Masyarakat, dan Tata Laksana
Pasal 101
Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan
koordinasi dan penyusunan rencana, program, anggaran dan pengumpulan, penyediaan data
dan informasi, serta evaluasi dan penyusunan laporan
Pasal 102
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 101, Bagian Program dan
Pelaporan menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran;
b. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan penyediaan data dan informasi;
c. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan.
Pasal 103
Bagian Program dan Pelaporan terdiri dari :
a. Sub Bagian Program;
b. Sub Bagian Pemantauan dan Evaluasi;
c. Sub Bagian Pelaporan.
2
Pasal 104
(1) Sub bagian program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan, penyusunan
rencana, program.
(2) Sub bagian pemantauan dan evaluasi mempunyai tugas melakukan pemantauan dan
menyiapkan evaluasi.
(3) Sub bagian pelaporan mempunyai tugas menyiapkan bahan pelaporan.
Pasal 105
Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha, kerumahtanggaan serta
pengelolaan kepegawaian
Pasal 106
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 105, Bagian Umum
menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan urusan tatausaha;
b. pelaksanaan urusan kepegawaian;
c. pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan.
Pasal 107
BagianUmum terdiri dari :
d. Sub Bagian Tata Usaha;
e. Sub Bagian Kepegawaian;
f. Sub Bagian Rumah Tangga.
Pasal 108
(1) Sub bagian tata usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata persuratan dan
kearsipan.
(2) Sub bagian kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian
(3) Sub bagian rumah tangga mempunyai tugas melakukan urusan rumah tangga dan
perlengkapan.
Pasal 109
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan keuangan
3
Pasal 110
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 109, Bagian Keuangan
menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan urusan tatalaksana keuangan;
b. Pelaksanaan urusan perbendaharaan dan gaji;
c. Pengelolaan urusan verifikasi dan akuntansi.
Pasal 111
Bagian Keuangan terdiri dari :
a. Sub Bagian Tatalaksana keuangan;
b. Sub Bagian Perbendaharaan dan Gaji;
c. Sub Bagian Verifikasi dan Akuntansi.
Pasal 112
(1) Sub bagian tatalaksana keuangan mempunyai tugas melakukan urusan tatalaksana
keuangan.
(2) Sub bagian perbendaharaan dan gaji mempunyai tugas melakukan penyiapan urusan
perbendaharaan, tata usaha keuangan, tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi serta
urusan gaji.
(3) Sub bagian verifikasi dan akuntansi mempunyai tugas melakukan urusan pembukuan,
verifikasi, dan akuntansi.
Pasal 113
Bagian Hukum, Hubungan Masyarakat, dan Tatalaksana mempunyai tugas melaksanakan
urusan penataan hukum, hubungan masyaakat, dan ketatalaksanaan.
Pasal 114
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 113, Bagian Hukum,
Hubungan Masyarakat, dan Tatalaksana menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan peraturan perundang-undangan dan regulasi, penelaahan,
dan bantuan hukum;
b. pelaksanaan urusan hubungan masyarakat;
c. penyiapan bahan dan ketatalaksanaan.
Pasal 115
Bagian Hukum, Hubungan Masyarakat, dan Tatalaksana terdiri dari :
a. Sub Bagian Hukum;
4
b. Sub Bagian Hubungan Masyarakat;
c. Sub Bagian Tatalaksana.
Pasal ...
(1) Sub bagian Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
peraturan perundang-undangan, dan regulasi penelaahan dan bantuan hukum.
(2) Sub bagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
urusan hubungan masyarakat.
(3) Sub bagian Tatalaksana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penatalaksanaan
organisasi.
Bagian Keempat
Direktorat Kesejahteraan Sosial Anak
Pasal 117
Direktorat Kesejahteraan Sosial Anak mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan teknis, norma, standarisasi, prosedur, kriteria dan pemberian
bimbingan teknis serta evaluasi di bidang kesejahteraan sosial anak.
Pasal 118
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 117, Direktorat
Kesejahteraan Sosial Anak menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang kesejahteraan sosial anak balita
dan pengangkatan anak, kesejahteraan sosial anak terlantar, kesejahteraan sosial
anak berhadapan dengan hukum, kesejahteraan sosial anak dengan kecacatan dan
kesejahteraan sosial anak yang membutuhkan perlindungan khusus;
b. pelaksanaan kebijakan teknis di bidang kesejahteraan sosial anak balita dan
pengangkatan anak, kesejahteraan sosial anak terlantar, kesejahteraan sosial anak
berhadapan dengan hukum, kesejahteraan sosial anak dengan kecacatan dan
kesejahteraan sosial anak yang membutuhkan perlindungan khusus sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang
kesejahteraan sosial anak balita dan pengangkatan anak, kesejahteraan sosial anak
terlantar, kesejahteraan sosial anak berhadapan dengan hukum, kesejahteraan sosial
anak dengan kecacatan dan kesejahteraan sosial anak yang membutuhkan
perlindungan khusus;
5
d. bimbingan teknis di bidang kesejahteraan sosial anak balita dan pengangkatan anak,
kesejahteraan sosial anak terlantar, kesejahteraan sosial anak berhadapan dengan
hukum, kesejahteraan sosial anak dengan kecacatan dan kesejahteraan sosial anak
yang membutuhkan perlindungan khusus;
e. supervisi, evaluasi pelaksanaan kegiatan teknis di bidang kesejahteraan sosial anak
balita dan pengangkatan anak, kesejahteraan sosial anak terlantar, kesejahteraan
sosial anak berhadapan dengan hukum, kesejahteraan sosial anak dengan kecacatan
dan kesejahteraan sosial anak yang membutuhkan perlindungan khusus;
f. pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian dan rumah tangga Direktorat;
Pasal 119
Direktorat Kesejahteraan Sosial Anak terdiri dari :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Subdirektorat Kesejahteraan Sosial Anak Balita;
Subdirektorat Kesejahteraan Sosial Anak Terlantar;
Subdirektorat Kesejahteraan Sosial Anak Berhadapan dengan Hukum;
Subdirektorat Kesejahteraan Sosial Anak Dengan Kecacatan;
Subdirektorat Kesejahteraan Sosial Anak Yang Membutuhkan Perlindungan Khusus;
Sub bagian Tata Usaha;
Pasal 120
Sub Direktorat Kesejahteraan Sosial Anak Balita mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, penyusunan standar
teknis, norma, panduan, prosedur, kriteria dan pemberian bimbingan teknis, supervisi
serta penyiapan evaluasi di bidang pengasuhan anak balita dan pengangkatan anak yang
secara fungsional melaksanakan kegiatan yang terkait dengan kelembagaan
pengangkatan anak (adopsi), perwalian dan pengasuhan balita melalui Taman Balita
Sejahtera (TBS).
Pasal 121
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal
Kesejahteraan Sosial Anak Balita menyelenggarakan fungsi :
120, Subdirektorat
a. Penyiapan bahan perumusan teknis di bidang kesejahteraan sosial anak balita,
pengangkatan anak dan perwalian
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang kesejahteraan sosial anak balita,
pengangkatan anak dan perwalian
c. Penyiapan bahan penyusunan pengasuhan, norma, pedoman, kriteria dan prosedur
di bidang pelayanan sosial anak balita, pengangkatan anak dan perwalian
d. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis di bidang kesejahteraan sosial anak
balita, pengangkatan anak dan perwalian
e. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang kesejahteraan
sosial anak balita, pengangkatan anak dan perwalian
6
f. Penyiapan bahan supervisi
g. Pelaksana pengangkatan anak intercountry.
Pasal 122
Subdirektorat Kesejahteraan Sosial Anak Balita terdiri dari:
a. Seksi Pengangkatan Anak
b. Seksi Pengasuhan Anak Balita.
Pasal 123
(1) Seksi Pengangkatan Anak, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma,
pedoman, prosedur, kriteria, dan pemberian bahan bimbingan teknis, serta
pemantauan dan penyiapan evaluasi di bidang kesejahteraan sosial pengangkatan
anak. Dan secara fungsional menangani pengangkatan anak dan perwalian.
(2) Seksi Pengasuhan Anak Balita, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengasuhan, supervisi anak balita, norma, pedoman, kriteria, prosedur, pemberian
bimbingan teknis, pemantauan dan penyiapan evaluasi serta pemberian pengasuhan
sosial anak balita (terlantar, tidak terlantar) secara fungsional melakukan pelayanan
kesejahteraan anak balita terlantar dan pengembangan Taman Balita Sejahtera yang
merupakan gabungan Taman Penitipan Anak dan Kelompok Bermain.
Pasal 124
Sub Direktorat Kesejahteraan Sosial Anak Terlantar mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, penyusunan standar
teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan pemberian bimbingan teknis serta
penyiapan evaluasi di bidang kesejahteraan sosial anak terlantar.
7
Pasal 125
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal
Kesejahteraan Sosial Anak Terlantar menyelenggarakan fungsi :
124, Subdirektorat
a. Penyiapan bahan kebijakan teknis, penyusunan standar, norma, prosedur dan
kriteria (NSPK) sebagai pedoman/acuan untuk meningkatkan bidang kesejahteraan
sosial anak di dalam keluarga dan lembaga
b. Melaksanakan meningkatkan tanggung jawab keluarga/orang tua dalam
meningkatkan kesejahteraan sosial anak terlantar
c. Melaksanakan pembinaan teknis untuk meningkatkan kesejahteraan sosial anak
terlantar di dalam keluarga dan lembaga
d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap program kesejahteraan sosial anak
terlantar di dalam keluarga dan lembaga
Pasal 126
Subdirektorat Kesejahteraan Sosial Anak Terlantar terdiri dari:
a. Seksi Pengasuhan Anak Dalam Keluarga
b. Seksi Pengasuhan Anak Dalam Lembaga.
Pasal 127
(1) Seksi Pengasuhan Anak Dalam Keluarga, mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan kebijakan teknis dan penyusunan standar teknis, norma, prosedur dan kriteria
pelaksanaan program untuk meningkatkan kesejahteraan sosial anak terlantar di
dalam keluarga,
melaksanakan pembinaan teknis untuk meningkatkan
kesejahteraan sosial anak terlantar di dalam keluarga, melaksanakan monitoring dan
evaluasi terhadap program kesejahteraan sosial anak terlantar di dalam keluarga.
(2) Seksi Pengasuhan Anak Dalam Lembaga, mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan kebijakan teknis dan penyusunan standar teknis, norma, prosedur dan kriteria
pelaksanaan program untuk meningkatkan kesejahteraan sosial anak terlantar di
dalam lembaga,
melaksanakan pembinaan teknis untuk meningkatkan
kesejahteraan sosial anak terlantar di dalam lembaga, melaksanakan monitoring dan
evaluasi terhadap program kesejahteraan sosial anak terlantar di dalam lembaga.
Pasal 128
Sub Direktorat Kesejahteraan Sosial Anak Berhadapan dengan Hukum mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis,
penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan pemberian
bimbingan teknis serta penyiapan evaluasi di bidang kesejahteraan sosial anak
berhadapan dengan hukum (ABH).
8
Pasal 129
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 128, Subdirektorat
Kesejahteraan Sosial Anak Berhadapan dengan Hukum menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan teknis di bidang kesejahteraan sosial anak berhadapan
dengan hukum dan pengembangan remaja
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang kesejahteraan sosial anak
berhadapan dengan hukum dan pengembangan remaja
c. Penyiapan bahan penyusunan pengasuhan, norma, pedoman, kriteria dan prosedur
di bidang perlindungan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial anak berhadapan
dengan hukum dan pengembangan remaja
d. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis di bidang kesejahteraan sosial anak
berhadapan dengan hukum dan pengembangan remaja
e. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebiakan teknis di bidang kesejahteraan
sosial anak berhadapan dengan hukum dan pengembangan remaja.
Pasal 130
Subdirektorat Kesejahteraan Sosial Anak Berhadapan dengan Hukum terdiri dari:
c. Seksi Perlindungan dan Rehabilitasi Anak Berhadapan dengan Hukum
d. Seksi Pengembangan Remaja.
Pasal 131
(1) Seksi Perlindungan dan Rehabilitasi Anak Berhadapan dengan Hukum,
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan teknis dan penyusunan
standar teknis, norma, prosedur dan kriteria pelaksanaan program perlindungan
dan rehabilitasi anak berhadapan dengan hukum untuk meningkatkan
kesejahteraan sosial anak berhadapan dengan hukum, melaksanakan pembinaan
teknis, melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap program kesejahteraan
sosial anak berhadapan dengan hukum.
(2) Seksi Pengembangan Remaja, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
kebijakan teknis dan penyusunan standar teknis, norma, prosedur dan kriteria
pelaksanaan pengembangan remaja baik dalam institusi maupun masyarakat,
melaksanakan pembinaan teknis untuk meningkatkan kesejahteraan sosial anak
melalui pengembangan remaja, melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap
program kesejahteraan sosial anak melalui pengembangan remaja.
Pasal 132
Subdirektorat Kesejahteraan Sosial Anak Dengan Kecacatan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan pemberian bimbingan teknis, evaluasi di
bidang kesejahteraan sosial anak dengan kecacatan.
9
Pasal 133
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 132, Subdirektorat
Kesejahteraan Sosial Anak Dengan Kecacatan menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan teknis di bidang kelembagaan dan penguatan keluarga
serta aksebilitas anak dengan kecacatan
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang kelembagaan dan penguatan
keluarga serta aksebilitas anak dengan kecacatan
c. Penyiapan bahan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang
perlindungan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial anak dengan kecacatan
d. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis di bidang kesejahteraan sosial anak
dengan kecacatan
e. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebiakan teknis di bidang kesejahteraan
sosial anak dengan kecacatan.
Pasal 134
Subdirektorat Kesejahteraan Sosial Anak Anak Dengan Kecacatan terdiri dari:
a. Seksi Kelembagaan dan Penguatan Keluarga
b. Seksi Aksebilitas Anak Dengan Kecacatan.
Pasal 135
(1)
Seksi Kelembagaan dan Penguatan Keluarga mempunyai tugas melakukan
penyiapan perumusan dan penyusunan kebijaksanaan teknis, penyusunan standar
teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur serta pemberian bimbingan teknis serta
evaluasi kelembagaan dan penguatan keluarga di bidang Kesejahteraan Sosial
Anak Dengan Kecacatan.
(2) Seksi Aksebilitas Anak Dengan Kecacatan, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan dan penyusunan kebijakan teknis dan penyusunan
standar teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur serta pemberian bimbingan
teknis serta evaluasi aksesibilitas di bidang Kesejahteraan Sosial Anak Dengan
Kecacatan.
Pasal 136
Sub Direktorat Kesejahteraan Sosial Anak yang Membutuhkan Perlindungan Khusus
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan pemberian
bimbingan teknis serta penyiapan evaluasi di bidang kesejahteraan sosial anak yang
membutuhkan perlindungan khusus.
10
Pasal 137
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 136, Subdirektorat
Kesejahteraan
Sosial
Anak
yang
Membutuhkan
Perlindungan
Khusus
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan teknis di bidang kelembagaan, perlindungan dan
advokasi sosial anak
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang kelembagaan, perlindungan dan
advokasi sosial anak
c. Penyiapan bahan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang
kelembagaan, perlindungan dan advokasi sosial anak
d. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis di bidang kelembagaan, perlindungan
dan advokasi sosial anak
e. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebiakan teknis di bidang kelembagaan,
perlindungan dan advokasi sosial anak.
Pasal 138
Subdirektorat Kesejahteraan Sosial Anak yang Membutuhkan Perlindungan Khusus
terdiri dari:
a. Seksi Kelembagaan Perlindungan Anak
b. Seksi Advokasi dan Perlindungan Khusus.
Pasal 139
(1) Seksi Kelembagaan Perlindungan Anak , mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan kebijakan teknis dan penyusunan standar teknis, norma, prosedur dan
kriteria pelaksanaan pengembangan dan penguatan kelembagaan perlindungan
anak milik pemerintah maupun masyarakat, melaksanakan pembinaan teknis,
melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap lembaga perlindungan anak milik
pemerintah maupun masyarakat.
(2) Seksi Advokasi dan Perlindungan Khusus,
mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan kebijakan teknis dan penyusunan standar teknis, norma, prosedur
dan kriteria pelaksanaan advokasi dan perlindungan khusus bagi anak yang
membutuhkan perlindungan khusus baik secara perorangan maupun kelembagaan,
melaksanakan pembinaan teknis, melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap
program kesejahteraan sosial anak yang membutuhkan perlindungan khusus.
Pasal 24
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha, kepegawaian
dan rumah tangga Direktorat.
11
Bagian Kelima
Direktorat Rehabilitasi Sosial Orang Dengan Kecacatan
Pasal 141
Direktorat Rehabilitasi Sosial Orang Dengan Kecacatan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan teknis, standardisasi dan pemberian bimbingan teknis
serta evaluasi di bidang pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang cacat.
Pasal 142
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 141, Direktorat
Rehabilitasi Sosial Orang dengan Kecacatan menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang rehabilitasi sosial orang dengan
kecacatan tubuh dan bekas penderita penyakit kronis, rehabilitasi sosial orang
dengan kecacatan netra dan rungu wicara, rehabilitasi sosial orang dengan kecacatan
mental, kelembagaan dan advokasi sosial, serta bantuan dan pemeliharaan taraf
kesejahteraan sosial.
b. Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang rehabilitasi sosial orang dengan kecacatan
tubuh dan bekas penderita penyakit kronis, rehabilitasi sosial orang dengan
kecacatan netra dan rungu wicara, rehabilitasi sosial orang dengan kecacatan mental,
kelembagaan dan advokasi sosial, serta bantuan dan pemeliharaan taraf
kesejahteraan sosial sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur di bidang rehabilitasi
sosial orang dengan kecacatan tubuh dan bekas penderita penyakit kronis,
rehabilitasi sosial orang dengan kecacatan netra dan rungu wicara, rehabilitasi sosial
orang dengan kecacatan mental, kelembagaan dan advokasi sosial, serta bantuan dan
pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial.
d. Bimbingan teknis di bidang rehabilitasi sosial orang dengan kecacatan tubuh dan
bekas penderita penyakit kronis, rehabilitasi sosial orang dengan kecacatan netra dan
rungu wicara, rehabilitasi sosial orang dengan kecacatan mental, kelembagaan dan
advokasi sosial, serta bantuan dan pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial.
e. Evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang rehabilitasi sosial orang dengan
kecacatan tubuh dan bekas penderita penyakit kronis, rehabilitasi sosial orang
dengan kecacatan netra dan rungu wicara, rehabilitasi sosial orang dengan kecacatan
mental, kelembagaan dan advokasi sosial, serta bantuan dan pemeliharaan taraf
kesejahteraan sosial.
f. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 143
Direktorat Rehabilitasi Sosial Orang Dengan Kecacatan terdiri dari :
12
a. Subdirektorat Rehabilitasi Sosial Orang dengan Kecacatan Tubuh dan Bekas
Penderita Penyakit Kronis;
b. Subdirektorat Rehabilitasi Sosial Orang dengan Kecacatan Netra dan Rungu Wicara;
c. Subdirektorat Rehabilitasi Sosial Orang dengan Kecacatan Mental;
d. Subdirektorat Kelembagaan dan Advokasi Sosial
e. Subdirektorat Asistensi dan Pemeliharaan Kesejahteraan Sosial;
f. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 144
Subdirektorat Rehabilitasi Sosial Orang dengan Kecacatan Tubuh dan Bekas Penderita
Penyakit Kronis mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria,
prosedur, dan pemberian bimbingan teknis serta penyiapan evaluasi di bidang
rehabilitasi sosial orang dengan kecacatan tubuh dan orang dengan kecacatan bekas
penderita penyakit kronis baik dalam panti maupun luar panti.
Pasal 145
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 144, Subdirektorat
Rehabilitasi Sosial Orang dengan Kecacatan Tubuh dan Bekas Penderita Penyakit
Kronis menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang rehabilitasi sosial orang
dengan kecacatan tubuh dan bekas penderita penyakit kronis dalam panti maupun
luar panti;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang rehabilitasi sosial orang dengan
kecacatan tubuh dan bekas penderita penyakit kronis dalam panti maupun luar panti;
c. Penyiapan bahan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur
di bidang rehabilitasi sosial orang dengan kecacatan tubuh dan bekas penderita
penyakit kronis dalam panti maupun luar panti;
d. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis di bidang rehabilitasi sosial orang
dengan kecacatan tubuh dan bekas penderita penyakit kronis dalam panti maupun
luar panti;
e. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang rehabilitasi sosial
orang dengan kecacatan tubuh dan bekas penderita penyakit kronis dalam panti
maupun luar panti.
Pasal 146
Subdirektorat Rehabilitasi Sosial Orang dengan Kecacatan Tubuh dan Bekas Penderita
Penyakit Kronis terdiri dari :
a. Seksi Rehabilitasi Sosial Dalam Panti;
b. Seksi Rehabilitasi Sosial Luar Panti.
Pasal 147
13
(1) Seksi Rehabilitasi Sosial dalam Panti mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis dan penyusunan standar teknis, norma, pedoman,
kriteria, prosedur, pemberian teknis, pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi di
bidang rehabilitasi sosial orang dengan kecacatan tubuh dan bekas penderita
penyakit kronis dalam panti.
(2) Seksi Rehabilitasi Sosial luar Panti mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis dan penyusunan standar teknis, norma, pedoman,
kriteria, prosedur, pemberian teknis, pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi di
bidang rehabilitasi sosial orang dengan kecacatan tubuh dan bekas penderita
penyakit kronis luar panti
Pasal 148
Subdirektorat Rehabilitasi Sosial Orang dengan Kecacatan Netra dan Rungu Wicara
mempunyai tugas menangani orang dengan kecacatan netra dan rungu wicara melalui
dalam panti dan luar panti.
Pasal 149
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 148, Subdirektorat
Rehabilitasi Sosial Orang dengan Kecacatan Netra dan Rungu Wicara
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang rehabilitasi sosial orang
dengan kecacatan netra dan rungu wicara;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang rehabilitasi sosial orang dengan
kecacatan netra dan rungu wicara;
c. Penyiapan bahan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur
di bidang rehabilitasi sosial orang dengan kecacatan netra dan rungu wicara;
d. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis di bidang rehabilitasi sosial orang
dengan kecacatan netra dan rungu wicara;
e. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang rehabilitasi sosial
orang dengan kecacatan netra dan rungu wicara.
Pasal 150
Subdirektorat Rehabilitasi Sosial Orang dengan Kecacatan Netra dan Rungu Wicara
terdiri dari :
a. Seksi Rehabilitasi Sosial dalam Panti;
b. Seksi Rehabilitasi Sosial Luar Panti.
Pasal 151
(1) Seksi Rehabilitasi Sosial dalam Panti mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis dan penyusunan standar teknis, norma, pedoman,
kriteria, prosedur, pemberian teknis, pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi di
14
bidang rehabilitasi sosial orang dengan kecacatan netra dan rungu wicara dalam
panti.
(2)
Seksi Rehabilitasi Sosial luar Panti mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan penyusunan standar
teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur, pemberian teknis, pemantauan dan
penyiapan bahan evaluasi di bidang rehabilitasi sosial orang dengan kecacatan
kecacatan netra dan rungu wicara luar panti
Pasal 152
Subdirektorat Rehabilitasi Sosial Orang dengan Kecacatan Mental mempunyai tugas
menangani orang dengan kecacatan mental grahita dan orang dengan kecacatan eks
psikotik melalui dalam panti serta luar panti.
Pasal 153
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 152, Subdirektorat
Rehabilitasi Sosial Orang dengan Kecacatan Mental menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang rehabilitasi sosial orang
dengan kecacatan mental;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang rehabilitasi sosial orang dengan
kecacatan mental;
c. Penyiapan bahan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur
di bidang rehabilitasi sosial orang dengan kecacatan mental;
d. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis di bidang rehabilitasi sosial orang
dengan kecacatan mental;
e. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang rehabilitasi sosial
orang dengan kecacatan mental.
Pasal 154
Subdirektorat Rehabilitasi Sosial Orang dengan Kecacatan Mental terdiri dari :
a. Seksi Rehabilitasi Sosial Dalam Panti;
b. Seksi Rehabilitasi Sosial Luar Panti
Pasal 155
(1) Seksi Rehabilitasi Sosial dalam Panti mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis dan penyusunan standar teknis, norma, pedoman,
kriteria, prosedur, pemberian teknis, pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi di
bidang rehabilitasi sosial orang dengan kecacatan mental dalam panti.
(2)
Seksi Rehabilitasi Sosial luar Panti mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan penyusunan standar
teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur, pemberian teknis, pemantauan dan
15
penyiapan bahan evaluasi di bidang rehabilitasi sosial orang dengan kecacatan
kecacatan mental luar panti
Pasal 156
Subdirektorat Kelembagaan dan Advokasi Sosial Orang dengan Kecacatan mempunyai
tugas memfasilitasi hubungan antar Instansi terkait dan Organisasi Sosial Kecacatan,
melakukan pembinaan terhadap upaya peningkatan kesejahteraan sosial orang dengan
kecacatan, dan upaya-upaya penyadaran hak dan kewajiban, pembelaan dan pemenuhan
hak orang dengan kecacatan yang mendapat perlakuan salah.
Pasal 157
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud dalam Pasal 156, Subdirektorat
Kelembagaan dan Advokasi Sosial Orang dengan Kecacatan menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang kelembagaan dan advokasi
sosial orang dengan kecacatan;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang kelembagaan dan advokasi sosial
orang dengan kecacatan;
c. Penyiapan bahan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur
di bidang kelembagaan dan advokasi sosial orang dengan kecacatan;
d. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis di bidang kelembagaan dan advokasi
sosial orang dengan kecacatan;
e. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang kelembagaan dan
advokasi sosial orang dengan kecacatan.
Pasal 158
Subdirektorat Kelembagaan dan Advokasi Sosial Orang dengan Kecacatan terdiri dari :
a. Seksi Kelembagaan
b. Seksi Advokasi Sosial
Pasal 159
(1) Seksi kelembagaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan teknis dan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur,
pemberian teknis, pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi di bidang kelembagaan
sosial orang dengan kecacatan.
(2)
Seksi advokasi sosial mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis dan penyusunan standar teknis, norma, pedoman,
kriteria, prosedur, pemberian teknis, pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi di
bidang advokasi sosial orang dengan kecacatan kecacatan
Pasal 160
16
Subdirektorat Asistensi dan Pemeliharaan Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas
menangani orang dengan kecacatan fisik dan mental serta orang dengan kecacatan berat
dan asistensi sosial bagi organisasi sosial maupun individu orang dengan kecacatan,
memberikan asistensi sosial kepada orang dengan kecacatan agar dapat berusaha
meningkatkan taraf kesejahteraan sosialnya, dan pemberian perlindungan dan pelayanan
kepada orang dengan kecacatan yang derajat kecacatannya tidak dapat direhabilitasi dan
seluruh kehidupannya bergantung pada bantuan orang lain.
Pasal 161
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 160, Subdirektorat
Bantuan dan Pemeliharaan Taraf Kesejahteraan Sosial menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang asistensi dan pemeliharaan
kesejahteraan sosial;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang asistensi dan pemeliharaan
kesejahteraan sosial;
c. Penyiapan bahan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur
di bidang asistensi dan pemeliharaan kesejahteraan sosial;
d. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis di bidang asistensi dan pemeliharaan
kesejahteraan sosial;
e. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang asistensi dan
pemeliharaan kesejahteraan sosial;
Pasal 162
Subdirektorat Bantuan dan Pemeliharaan Taraf Kesejahteraan Sosial terdiri dari:
a. Seksi Asistensi Sosial
b. Seksi Pemeliharaan Kesejahteraan Sosial
Pasal 163
(1) Seksi Asistensi Sosial mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan teknis dan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur,
pemberian teknis, pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi di bidang asistensi
sosial kepada organisasi sosial kecacatan maupun individu orang dengan kecacatan
melalui organisasi kecacatan
(2)
Seksi pemeliharaan kesejahteraan sosial mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan penyusunan standar
teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur, pemberian teknis, pemantauan dan
penyiapan bahan evaluasi di bidang pemeliharaan kesejaheraan sosial orang dengan
kecacatan fisik dan mental, serta orang dengan kecacatan berat
Pasal 164
17
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga
Direktorat.
18
Bagian Keenam
Direktorat Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial
Pasal 165
Direktorat Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan teknis, standardisasi dan pemberian bimbingan teknis serta
evaluasi di bidang rehabilitasi sosial tuna sosial.
Pasal 166
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 165, Direktorat
Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang rehabilitasi sosial gelandangan,
pengemis dan pemulung, tuna susila, korban trafiking perempuan, bekas warga
binaan lembaga pemasyarakatan, pelayanan sosial Orang dengan HIV dan AIDS
(ODHA) dan kelompok minoritas.
b. Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang rehabilitasi sosial gelandangan, pengemis
dan pemulung, tuna susila, korban trafiking perempuan, bekas warga binaan lembaga
pemasyarakatan, pelayanan sosial Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) dan
kelompok minoritas, sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
c. Penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur di bidang rehabilitasi
sosial gelandangan, pengemis dan pemulung, tuna susila, korban trafiking
perempuan, bekas warga binaan lembaga pemasyarakatan, pelayanan sosial Orang
dengan HIV dan AIDS (ODHA) dan kelompok minoritas.
d. Bimbingan Teknis di bidang rehabilitasi sosial gelandangan, pengemis dan
pemulung, tuna susila dan waria tuna susila, serta reintegrasi korban traffiking
perempuan, penyiapan rehabilitasi dan integrasi sosial bekas warga binaan lembaga
pemasyarakatan, pelayanan sosial Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) dan
kelompok minoritas.
e. Evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang rehabilitasi sosial gelandangan, pengemis
dan pemulung, tuna susila, korban trafiking perempuan, bekas warga binaan lembaga
pemasyarakatan, pelayanan sosial Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) dan
kelompok minoritas.
f. Pelaksanaan urusan Tata Usaha dan Rumah Tangga Direktorat.
Pasal 167
Direktorat Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial terdiri dari :
a. Subdirektorat Rehabilitasi Sosial Gelandangan, Pengemis dan Pemulung.
b. Subdit Rehabilitasi Sosial Tuna Susila dan Korban Traffiking Perempuan.
c. Subdit Rehabilitasi Sosial Sosial Bekas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan.
d. Subdirektorat Pelayanan Sosial Orang Dengan HIV dan AIDS dan Kelompok
Minoritas.
19
e. Sub Bagian Tata Usaha secara funsional melaksanakan kegiatan urusan Tata Usaha
dan Rumah Tangga Direktorat.
Pasal 168
Subdirektorat Rehabilitasi Sosial Gelandangan, Pengemis dan Pemulung mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis,
penyusunan standard teknis, norma, pedoman, kriteria, dan pemberian bimbingan teknis,
serta penyiapan evaluasi di bidang rehabilitasi sosial gelandangan, pengemis serta
pemulung.
Pasal 169
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 168, Subdirektorat
Rehabilitasi Sosial Gelandangan, Pengemis dan Pemulung menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang Rehabilitasi Sosial
Gelandangan, Pengemis dan Pemulung;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang Rehabilitasi Sosial Gelandangan,
Pengemis dan Pemulung;
c. Penyiapan bahan penyusunan standard teknis, norma, pedoman, kriteria dan
prosedur di bidang Rehabilitasi Sosial Gelandangan, Pengemis dan Pemulung;
d. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis di bidang Rehabilitasi Sosial
Gelandangan, Pengemis dan Pemulung;
e. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang Rehabilitasi Sosial
Gelandangan, Pengemis dan Pemulung.
Pasal 170
Subdirektorat Rehabilitasi Sosial Gelandangan, Pengemis dan Pemulung terdiri dari :
a. Seksi Rehabilitasi Sosial Gelandangan dan Pengemis;
b. Seksi Rehabilitasi Sosial Pemulung.
Pasal 171
(1)
Seksi Rehabilitasi Sosial Gelandangan dan Pengemis, secara fungsional melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan penyusunan standar teknis,
norma,pedoman, kriteria dan prosedur pemberian rehabilitasi sosial serta
melakukan pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas
pemberian rehabilitasi sosial gelandangan dan pengemis.
20
(2)
Seksi Rehabilitasi Sosial Pemulung, secara fungsional melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis dan penyusunan standar teknis, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur pemberian rehabilitasi sosial serta melakukan pemantauan
dan penyiapan bahan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas pemberian rehabilitasi
sosial pemulung.
Pasal 172
Subdirektorat Rehabilitasi Sosial Tuna Susila dan Korban Traffiking Perempuan
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
teknis, penyusunan standard teknis, norma, pedoman, kriteria, dan pemberian bimbingan
teknis, serta penyiapan evaluasi di bidang rehabilitasi sosial tuna susila dan korban
traffiking perempuan.
Pasal 173
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 172, Subdirektorat
Rehabilitasi Sosial Tuna Susila dan Korban Traffiking Perempuan menyelenggarakan
fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang rehabilitasi sosial tuna susila
dan korban traffiking perempuan;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang rehabilitasi sosial tuna susila dan
korban traffiking perempuan;
c. Penyiapan bahan penyusunan standard teknis, norma, pedoman, kriteria dan
prosedur di bidang rehabilitasi sosial tuna susila dan korban traffiking perempuan;
d. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis di bidang rehabilitasi sosial tuna
susila dan korban traffiking perempuan;
e. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang rehabilitasi sosial
tuna susila dan korban traffiking perempuan.
Pasal 174
Subdirektorat Rehabilitasi Sosial Tuna Susila dan Korban Traffiking Perempuan terdiri
dari :
a. Seksi Rehabilitasi Sosial Tuna Susila;
b. Seksi Rehabilitasi Sosial Korban Traffiking Perempuan.
Pasal 175
(1)
Seksi Rehabilitasi Sosial Tuna Susila, secara fungsional melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis dan penyusunan standar teknis,
norma,pedoman, kriteria dan prosedur pemberian rehabilitasi sosial serta
melakukan pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas
pemberian rehabilitasi sosial tuna susila.
21
(2)
Seksi Rehabilitasi Sosial Pemulung, secara fungsional melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis dan penyusunan standar teknis, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur pemberian rehabilitasi sosial serta melakukan pemantauan
dan penyiapan bahan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas pemberian rehabilitasi
sosial korban traffiking perempuan.
Pasal 176
Subdirektorat Rehabilitasi Sosial Sosial Bekas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
teknis, penyusunan standard teknis, norma, pedoman, kriteria, dan pemberian bimbingan
teknis, serta penyiapan evaluasi di bidang rehabilitasi sosial sosial bekas warga binaan
lembaga pemasyarakatan.
Pasal 177
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 176, Subdirektorat
Rehabilitasi Sosial Sosial Bekas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang rehabilitasi sosial sosial
bekas warga binaan lembaga pemasyarakatan;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang rehabilitasi sosial sosial bekas
warga binaan lembaga pemasyarakatan;
c. Penyiapan bahan penyusunan standard teknis, norma, pedoman, kriteria dan
prosedur di bidang rehabilitasi sosial sosial bekas warga binaan lembaga
pemasyarakatan;
d. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis di bidang rehabilitasi sosial sosial
bekas warga binaan lembaga pemasyarakatan;
f. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang rehabilitasi sosial
sosial bekas warga binaan lembaga pemasyarakatan.
Pasal 178
Subdirektorat Rehabilitasi Sosial Sosial Bekas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan
terdiri dari :
a. Seksi Penyiapan Rehabilitasi Sosial Bekas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan;
b. Seksi Reintegrasi Sosial Bekas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan.
22
Pasal 179
(1)
(2)
Seksi Penyiapan Rehabilitasi Sosial Bekas Warga Binaan Lembaga
Pemasyarakatan, secara fungsional melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan teknis dan penyusunan standar teknis, norma,pedoman, kriteria dan
prosedur pemberian rehabilitasi sosial serta melakukan pemantauan dan penyiapan
bahan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas penyiapan rehabilitasi sosial bekas
warga binaan lembaga pemasyarakatan.
Seksi Rehabilitasi Sosial Pemulung, secara fungsional melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis dan penyusunan standar teknis, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur pemberian rehabilitasi sosial serta melakukan pemantauan
dan penyiapan bahan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas pemberian rehabilitasi
sosial pemulung.
Pasal 180
Subdirektorat Pelayanan Sosial Orang Dengan HIV dan AIDS dan Kelompok Minoritas
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
teknis, penyusunan standard teknis, norma, pedoman, kriteria, dan pemberian bimbingan
teknis, serta penyiapan evaluasi di bidang pelayanan sosial orang dengan HIV dan AIDS
dan kelompok minoritas.
Pasal 181
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 180, Subdirektorat
Pelayanan Sosial Orang Dengan HIV dan AIDS dan Kelompok Minoritas
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan sosial orang
dengan HIV dan AIDS dan kelompok minoritas;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pelayanan sosial orang dengan
HIV dan AIDS dan kelompok minoritas;
c. Penyiapan bahan penyusunan standard teknis, norma, pedoman, kriteria dan
prosedur di bidang pelayanan sosial orang dengan HIV dan AIDS dan kelompok
minoritas;
d. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis di bidang pelayanan sosial orang
dengan HIV dan AIDS dan kelompok minoritas;
e. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pelayanan sosial
orang dengan HIV dan AIDS dan kelompok minoritas.
Pasal 182
Subdirektorat Pelayanan Sosial Orang Dengan HIV dan AIDS dan Kelompok Minoritas
terdiri dari :
a. Seksi Pelayanan Sosial Orang dengan HIV dan AIDS;
b. Seksi Pelayanan Sosial Kelompok Minoritas.
23
Pasal 183
(1)
(2)
Seksi Penyiapan Rehabilitasi Sosial Bekas Warga Binaan Lembaga
Pemasyarakatan, secara fungsional melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan teknis dan penyusunan standar teknis, norma,pedoman, kriteria dan
prosedur pemberian rehabilitasi sosial serta melakukan pemantauan dan penyiapan
bahan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas penyiapan rehabilitasi sosial bekas
warga binaan lembaga pemasyarakatan.
Seksi Rehabilitasi Sosial Pemulung, secara fungsional melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis dan penyusunan standar teknis, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur pemberian rehabilitasi sosial serta melakukan pemantauan
dan penyiapan bahan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas pemberian rehabilitasi
sosial pemulung.
Pasal 184
Sub Bagian Tata Usaha secara fungsional melaksanakan kegiatan urusan Tata Usaha dan
Rumah Tangga Direktorat.
Bagian Ketujuh
Direktorat Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA
Pasal 185
Direktorat Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, standarisasi dan pemberian
bimbingan teknis serta evaluasi di bidang rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan
NAPZA.
Pasal 186
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 185, Direktorat
Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang pencegahan penyalahgunaan
NAPZA, rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan NAPZA, pengembangan dan
pembinaan lanjut bekas korban penyalahgunaan NAPZA serta kelembagaan,
perlindungan dan advokasi sosial;
24
b. Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pencegahan penyalahgunaan NAPZA,
rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan NAPZA, pengembangan dan pembinaan
lanjut bekas korban penyalahgunaan NAPZA serta kelembagaan, perlindungan dan
advokasi sosial sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. Penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang
pencegahan penyalahgunaan NAPZA, rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan
NAPZA, pengembangan dan pembinaan lanjut bekas korban penyalahgunaan
NAPZA serta kelembagaan, perlindungan dan advokasi sosial;
d. Bimbingan teknis di bidang pencegahan penyalahgunaan NAPZA, rehabilitasi sosial
korban penyalahgunaan NAPZA, pengembangan dan pembinaan lanjut eks korban
penyalahgunaan NAPZA serta kelembagaan, perlindungan dan advokasi sosial;
e. Evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pencegahan penyalahgunaan
NAPZA, rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan NAPZA, pengembangan dan
pembinaan lanjut korban penyalahgunaan NAPZA serta kelembagaan, perlindungan
dan advokasi sosial;
f. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 187
Direktorat Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA terdiri dari:
a. Subdirektorat Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA dan Pengembangan Inisiatif
Masyarakat ;
b. Subdirektorat Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA;
c. Subdirektorat Pengembangan dan Pembinaan Lanjut;
d. Subdirektorat Kelembagaan, Perlindungan dan Advokasi Sosial;
e. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 188
Subdirektorat Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA dan Pengembangan Inisiatif
Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria,
prosedur dan pemberian bimbingan teknis serta penyiapan evaluasi di bidang
pencegahan penyalahgunaan NAPZA dan Pengembangan Inisiatif Masyarakat.
Pasal 189
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 188, Subdirektorat
Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA dan Pengembangan Inisiatif Masyarakat
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan
penyalahgunaan NAPZA;
kebijakan
25
teknis
di
bidang
pencegahan
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pencegahan penyalahgunaan
NAPZA;
c. Penyiapan bahan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur
di bidang pencegahan penyalahgunaan NAPZA;
d. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan Pengembangan Inisiatif
Masyarakat di bidang pencegahan penyalahgunaan NAPZA;
e. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis dan Pengembangan Inisiatif
Masyarakat di bidang pencegahan penyalahgunaan NAPZA .
Pasal 190
Subdirektorat Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA dan Pengembangan Inisiatif
Masyarakat terdiri dari ;
a. Seksi Bimbingan Teknis Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA
b. Seksi Pengembangan Inisiatif Masyarakat dalam Pencegahan Penyalahgunaan
NAPZA.
Pasal 191
(1) Seksi Bimbingan Teknis Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan penyusunan standar
teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan pemberian bimbingan teknis serta
evaluasi di bidang pencegahan penyalahgunaan NAPZA.
(2) Seksi Pengembangan Inisiatif Masyarakat dalam Pencegahan Penyalahgunaan
NAPZA mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan-bahan perumusan
kebijakan teknis dan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur
dan pemberian bimbingan teknis serta evaluasi pengembangan inisiatif masyarakat
dalam Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA.
Pasal 192
Subdirektorat Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, penyusunan
standar teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan pemberian bimbingan teknis serta
penyiapan evaluasi di bidang rehabilitasi social korban penyalahgunaan NAPZA.
Pasal 193
Dalam melaksanakan sebagaimana dimaksud dalam pasal 192, Subdirektorat
Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang rehabilitasi sosial
penyalahgunaan NAPZA;
26
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang rehabilitasi sosial penyalahgunaan
NAPZA;
c. Penyiapan bahan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur
di bidang rehabillitasi sosial penyalahgunaan NAPZA;
d. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis di bidang rehabilitasi sosial
penyalahgunaan NAPZA;
e. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang rehabilitasi sosial
penyalahgunaan NAPZA.
Pasal 194
Subdirektorat Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA terdiri dari :
a. Seksi Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA Institusi.
b. Seksi Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA Luar Institusi.
Pasal 195
(1) Seksi Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA Institusi mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan penyusunan
standar teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan pemberian bimbingan teknis
serta evaluasi di bidang rehabilitasi sosial penyalahgunaan NAPZA Institusi.
(2) Seksi Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA Luar Institusi mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan penyusunan
standar teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan pemberian bimbingan teknis
serta evaluasi di bidang rehabilitasi sosial penyalahgunaan NAPZA Luar Institusi.
Pasal 196
Subdirektorat Pengembangan dan Pembinaan lanjut mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, penyusunan standar
teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan pemberian bimbingan teknis serta
penyiapan evaluasi di bidang pengembangan dan pembinaan lanjut bekas korban
penyalahgunaan NAPZA.
27
Pasal 197
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 196, Subdirektorat
Pengembangan dan Pembinaan lanjut menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pengembangan dan
pembinaan lanjut bekas korban penyalahgunaan NAPZA.
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pengembangan dan pembinaan
lanjut bekas korban penyalahgunaan NAPZA.
c. Penyiapan bahan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur
di bidang pengembangan dan pembinaan lanjut bekas korban penyalahgunaan
NAPZA.
d. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis di bidang pengembangan dan
pembinaan lanjut bekas korban penyalahgunaan NAPZA.
e. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pengembangan
dan pembinaan lanjut bekas korban penyalahgunaan NAPZA.
Pasal 198
Subdirektorat Pengembangan dan Pembinaan Lanjut terdiri dari:
a. Seksi Pengembangan Eks Korban Penyalahgunaan NAPZA
b. Seksi Pembinaan Lanjut Eks Korban Penyalahgunaan NAPZA
Pasal 199
(1) Seksi Pengembangan Eks Korban Penyalahgunaan NAPZA melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis dan penyusunan standar teknis, norma, pedoman,
kriteria, prosedur dan pemberian bimbingan teknis serta evaluasi di bidang
pengembangan Eks korban penyalahgunaan NAPZA.
(2) Seksi Pembinaan lanjut Eks Korban Penyalahgunaan NAPZA melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis dan penyusunan standar teknis, norma, pedoman,
kriteria prosedur dan pemberian bimbingan teknis serta evaluasi di bidang
Pembinaan Lanjut Eks korban penyalahgunaan NAPZA
Pasal 200
Subdirektorat Kelembagaan, Perlindungan dan Advokasi Sosial mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, penyusunan
standar teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan pemberian bimbingan teknis serta
penyiapan evaluasi di bidang kelembagaan, perlindungan dan advokasi sosial korban
penyalahgunaan NAPZA.
Pasal 201
28
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 200, Subdirektorat
Kelembagaan, Perlindungan dan Advokasi Sosial menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang kelembagaan, perlindungan
dan advokasi sosial korban penyalahgunaan NAPZA.
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang kelembagaan, perlindungan dan
advokasi sosial korban penyalahgunaan NAPZA.
c. Penyiapan bahan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur
di bidang kelembagaan, perlindungan dan advokasi sosial korban penyalahgunaan
NAPZA.
d. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis di bidang kelembagaan, perlindungan
dan advokasi sosial korban penyalahgunaan NAPZA.
e. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang kelembagaan,
perlindungan dan advokasi sosial korban penyalahgunaan NAPZA.
Pasal 202
Subdirektorat Kelembagaan, Perlindungan dan Advokasi Sosial terdiri dari :
a. Seksi Kelembagaan Penanggulangan NAPZA.
b. Seksi Perlindungan dan Advokasi Sosial Penangulangan NAPZA.
Pasal 203
(1) Seksi Kelembagaan Penanggulangan NAPZA mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan penyusunan standar teknis, norma,
pedoman, kriteria, prosedur dan pemberian bimbingan teknis serta evaluasi,
pemantauan dan penyiapan bahan di bidang kelembagaan, penanggulangan
penyalahgunaan NAPZA.
(2) Seksi Perlindungan dan Advokasi Sosial Penangulangan NAPZA mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan penyusunan standar
teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan pemberian bimbingan teknis serta
evaluasi, pemantauan dan penyiapan bahan di bidang perlindungan dan advokasi
sosial penanggulangan penyalahgunaan NAPZA.
Pasal 204
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga
Direktorat.
29
Bagian Kelima
Direktorat Pelayanan Sosial Lanjut Usia
Pasal 205
Direktorat Pelayanan Sosial Lanjut Usia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan teknis, standardisasi dan pemberian bimbingan teknis serta evaluasi di
bidang pelayanan sosial lanjut usia.
Pasal 206
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 205, Direktorat Pelayanan
Sosial Lanjut Usia menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan sosial dalam panti,
pelayanan sosial luar panti, kelembagaan sosial serta perlindungan sosial dan
aksesibilitas sosial lanjut usia;
b. Pelaksanaan kebijaksanaan teknis di bidang pelayanan sosial dalam panti, pelayanan
sosial luar panti, kelembagaan sosial serta perlindungan sosial dan aksesibilitas sosial
lanjut usia sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. Penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pelayanan
sosial dalam panti, pelayanan sosial luar panti, kelembagaan sosial serta perlindungan
sosial dan aksesibilitas sosial lanjut usia;
d. Bimbingan teknis di bidang pelayanan sosial dalam panti, pelayanan sosial luar panti,
kelembagaan sosial lanjut usia serta perlindungan sosial dan aksesibilitas sosial lanjut
usia;
e. Evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pelayanan sosial dalam panti,
pelayanan sosial luar panti, kelembagaan sosial serta perlindungan sosial dan
aksesibilitas sosial lanjut usia;
f. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 207
Direktorat Pelayanan Sosial Lanjut Usia terdiri dari :
a. Subdirektorat Standardisasi dan Sertifikasi , Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan ;
b. Subdirektorat Pelayanan Sosial Dalam dan Luar Panti;
c. Subdirektorat Pengembangan Kelembagaan ;
d. Subdirektorat Advokasi & Yansos Kedaruratan ;
e. Subbagian Tata Usaha.
30
Pasal 208
Subdirektorat Standarisasi dan Sertifikasi , Pemantauan, Evaluasi dan
Pelaporan
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan pemberian
bimbingan teknis serta penyiapan evaluasi di bidang pelayanan sosial lanjut usia dalam
panti.
Pasal 209
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 208, Subdirektorat
Standarisasi dan Sertifikasi , Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas
sebagai berikut ;
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan sosial lanjut usia
dalam panti;
b.
penyiapan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pelayanan sosial lanjut usia dalam
panti;
c.
penyiapan bahan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di
bidang pelayanan sosial lanjut usia dalam panti;
d.
penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis di bidang pelayanan sosial lanjut usia
dalam panti;
e.
penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pelayanan sosial
lanjut usia dalam panti.
Pasal 210
Subdirektorat Standarisasi dan Sertifikasi , Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan terdiri dari
:
a.
Seksi Standardisasi dan Sertifikasi ;
b.
Seksi pemantauan , Evaluasi dan Pelaporan ;.
Pasal 211
(1)
Seksi Standardisasi dan Sertifikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan
prosedur serta pemberian bimbingan teknis di bidang pelayanan sosial lanjut usia dalam
panti.
(2) Seksi Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan
mempunyai tugas melakukan pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi di bidang
pelayanan sosial lanjut usia dalam panti.
31
Pasal 212
Subdirektorat Pelayanan Sosial Dalam dan Luar Panti mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis,
norma, pedoman, kriteria, prosedur dan pemberian bimbingan teknis serta penyiapan evaluasi
di bidang pelayanan sosial lanjut usia luar panti.
Pasal 213
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud daiam Pasal 212, Subdirektorat Pelayanan
Sosial Dalam dan Luar Panti menyelenggarakan fungsi :
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan sosial lanjut usia luar
panti;
b.
penyiapan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pelayanan sosial lanjut usia luar
panti;
c.
penyiapan bahan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di
bidang pelayanan sosial lanjut usia luar panti;
d.
penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis di bidang pelayanan sosial lanjut usia
luar panti;
e.
penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pelayanan sosial
lanjut usia dalam dan luar panti.
Pasal 214
Subdirektorat Pelayanan Sosial Dalam dan Luar Panti terdiri dari :
a.
Seksi Pelayanan Sosial Dalam Panti
b.
Seksi Pelayanan Sosial Luar Panti
Pasal 215
(1)
(2)
Seksi Pelayanan Sosial Dalam Panti mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis dan penyusunan standar teknis, norma, pedoman,
kriteria.dan prosedur serta pemberian bimbingan teknis di bidang pelayanan sosial
lanjut usia luar panti.
Seksi Pelayanan Sosial Luar Panti mempunyai tugas melakukan pemantauan dan
penyiapan bahan evaluasi di bidang peiayanan sosial lanjut usia luar panti.
Pasal 216
Subdirektorat Pengembangan Kelembagaan mempunyai tugas melaksanakanpenyiapan
bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma,
pedoman, kriteria, prosedur dan pemberian bimbingan teknis serta penyiapan evaluasi di
bidang Pengembangan kelembagaan sosial lanjut usia.
32
Pasal 217
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 216, Subdirektorat
Pengembangan Kelembagaan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang Pengembangan kelembagaan
sosial lanjut usia;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang Pengembangan kelembagaan sosial
lanjut usia;
c. penyiapan bahan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di
bidang pengembangan kelembagaan sosial lanjut usia;
d. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis di bidang kelembagaan sosial lanjut usia;
e. penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang kelembagaan sosial
lanjut usia.
Pasal 218
Subdirektorat Pengembangan Kelembagaan terdiri dari :
a. Seksi Pembinaan Lembaga ;
b. Seksi Kerjasama Kelembagaan.
Pasal 219
1). Seksi Pembinaan Lembaga mempunyai tugas melakukan pembinaan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis dan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan
prosedur serta pemberian bimbingan teknis di bidang kelembagaan sosial lanjut usia.
2). Seksi Kerjasama Kelembagaan mempunyai tugas melakukan kerjasama dengan lembaga
sosial lanjut usia.
Pasal 220
Subdit Advokasi & Yansos Kedaruratan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman,
kriteria, prosedur dan pemberian bimbingan teknis serta penyiapan evaluasi di bidang
advokasi sosial dan yansos kedaruratan.
Pasal 221
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 220, Subdit Advokasi &
Yansos Kedaruratan menyelenggarakan fungsi :
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang advokasi sosial dan yansos
kedaruratan;
b.
penyiapan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang advokasi & yansos kedaruratan;
c.
penyiapan bahan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di
bidang advokasi & yansos kedaruratan;
d. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis di bidang advokasi & yansos
kedaruratan;
33
e.
penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang advokasi & yansos
kedaruratan.
Pasal 222
Subdirektorat Advokasi & Yansos Kedaruratan terdiri dari :
a.
Seksi Advokasi Sosial;
b.
Seksi Pelayanan Sosial Kedaruratan.
Pasal 223
(1)
(2)
Seksi Pelayanan Sosial Kedaruratan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis dan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria
dan prosedur serta pemberian bimbingan teknis di bidang advokasi & yansos
kedaruratan.
Seksi Advokasi Sosial mempunyai tugas melakukan pemantauan dan penyiapan
bahan evaluasi di bidang advokasi & yansos kedaruratan.
Pasal 224
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga
Direktorat.
34
Download